vertigo dengan onset akut kurang dari 10-20 pasien yang memiliki masalah dengan leher
detik akibat perubahan posisi kepala. Posisi dan punggung. Tujuannya adalah untuk
yang memicu adalah berbalik di tempat memprovokasi serangan vertigo dan untuk
tidur pada posisi lateral, bangun dari tempat melihat adanya nistagmus.2
Tes Kalori
Gambar 4. Pola nistagmus pada kanalis Tes kalori ini dianjurkan oleh Dix dan
semisirkularis lateral telinga kiri. 3
Hallpike. Pada cara ini dipakai dua jenis air,
air dingin dan air panas. Suhu air dingin
Kanalis posterior frekuensinya lebih
0
sering dari kanalis anterior dan lateral adalah 30 C, sedangkan suhu air panas
sekitar 78,8% dari semua kasus. Hal ini 0
adalah 44 C. Volume air yang dialirkan ke
terjadi karena partikel kasium karbonat
dalam liang telinga masing-masing 250 ml,
bergerak kebawah yang merupakan posisi
dalam waktu 40 detik. Setelah air dialirkan,
kanal posterior. Kasus terbanyak BPPV
dicatat lama nistagmus yang timbul. Setelah
bersifat unilateral 91,8%.3
telinga kiri diperiksa dengan air dingin,
Untuk dapat menegakan diagnosis diperiksa telinga kanan dengan air dingin
klinis BPPV,maka harus memenuhi empat juga. Kemudian telinga kiri dialirkan air
kriteria,yaitu: panas, lalu telinga dalam. Pada tiap- tiap
selesai pemeriksaan (telinga kiri atau kanan
1. Vertigo berkaitan dengan karakteristik atau air dingin atau air panas) pasien
torsi campuran dan nystagmus vertikal diistirahatkan selama 5 menit (untuk
yang telah dilakukan uji dengan Tes Dix- menghilangkan pusingnya).3
Hallpike
2. Terjadi (biasanya 1 sampai 2 detik) Supine Roll Test
antara selesainya tes Dix-Hallpike dan
Jika pasien memiliki riwayat yang
timbulnya vertigo dan nistagmus.
sesuai dengan BPPV dan hasil tes Dix-
3. Bersifat paroksismal dari saat timbulnya
Hallpike negatif, dokter harus melakukan
vertigo dan nystagmus (yaitu, terjadi
supine roll test untuk memeriksa ada
tidaknya BPPV kanal lateral. BPPV kanal nistagmus), kepala kembali menghadap ke
lateral atau disebut juga BPPV kanal atas dalam posisi supinasi. Setelah
horisontal adalah BPPV terbanyak kedua. nistagmus lain mereda, kepala kemudian
Pasien yang memiliki riwayat yang sesuai diputar/ dimiringkan 90 derajat ke sisi yang
dengan BPPV, yakni adanya vertigo yang berlawanan, dan mata pasien diamati lagi
diakibatkan perubahan posisi kepala, tetapi untuk memeriksa ada tidaknya nistagmus.2
tidak memenuhi kriteria diagnosis BPPV
Menurut Bhattacharyya et al., (2008)
kanal posterior harus diperiksa ada tidaknya
terdapat tiga pemeriksaan tambahan BPPV,
BPPV kanal lateral.2
yaitu:
a Radiografi
Gambaran yang didapatkan tidak
terlalu berguna untuk diagnosis rutin dari
BPPV tidak memiliki karakteristik
tertentu dalam gambaran radiologi.
Tetapi radiografi ini memiliki peran
dalam proses diagnosis jika gejala yang
Gambar 5. Supine Roll Test.
muncul tidak khas, hasil yang diharapkan
Dokter harus menginformasikan pada dari percobaan tidak sesuai, atau jika ada
pasien bahwa manuver ini bersifat gejala tambahan disamping dari
provokatif dan dapat menyebabkan pasien kehadiran gejala-gejala BPPV, yang
mengalami pusing yang berat selama mungkin merupakan gabungan dari
gangguan sistem saraf pusat.
beberapa saat. Tes ini dilakukan dengan
b Vestibular Testing
memposisikan pasien dalam posisi supinasi
Electronystagmography memiliki
atau berbaring terlentang dengan kepala
kegunaan yang terbatas dalam
pada posisi netral diikuti dengan rotasi
mendiagnosis BPPV kanalis. Di sisi lain,
kepala 90 derajat dengan cepat ke satu sisi
dalam mendiagnosis BPPV kanalis
dan dokter mengamati mata pasien untuk horizontal, nistagmus hadir saat
memeriksa ada tidaknya nistagmus. Setelah dilakukan tes. Tes vestibular ini mampu
nistagmus mereda (atau jika tidak ada memperlihatkan gejala yang tidak
normal, yang berkaitan dengan BPPV,
tetapi tidak spesifik contohnya vestibular
5. Tatalaksana
hypofunction (35% dari kasus BPPV)
Terapi BPPV tergantung pada
yang ditemukan pada kasus trauma
kapitis ataupun infeksi virus. patofisologi dan jenis kanal yang terlibat.
menjadi lateral dekubitus dan dipertahan tanpa kembali ke posisi duduk lagi.2
30-60 detik. Setelah itu pasien
mengistirahatkan dagu pada pundaknya
dan kembali ke posisi duduk secara
perlahan.5
Pada sebagian kecil penderita BPPV berhasil, jadi terapi lainnya mungkin
dengan terapi konservatif bisa dilakukan bahwa 15% terjadi kekambuhan pada tahun
pertama, kemudian 50% kekambuhan 1. Edward Y, Roza Y. Diagnosis dan
terjadi pada 40 bulan setelah terapi.3 Tatalaksana Benign Paroxysmal
Positional Vertigo ( BPPV )
PENUTUP
Horizontal Berdasarkan Head Roll
Test. J Kesehat Andalas.
Untuk mendiagnosis berdasarkan
2014;3(1):77–82.
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari
anamnesis pasien biasanya mengeluh 2. Purnamasari PP. Diagnosis dan
vertigo dengan onset akut kurang dari 10-20 Tatalaksana Benign Paroxysmal
detik akibat perubahan posisi kepala. Positional Vertigo (BPPV). 2018;1–
Pemeriksaan fisik standar untuk BPPV 24.
antara lain tes Dix-Hallpike, tes kalori, dan 3. Tambuhan WSE. Karakteristik dan
tes Supine Roll. Tes Dix-Hallpike juga Angka Kejadian Benign Paroxysmal
dapat dilakukan untuk menilai tipe Benign Positional Vertigo (BPPV) di
Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) dari Poliklinik Neurologi RSUP H. Adam
riwayat perubahan posisi dan pola Malik Medan Periode 2016-2018.
nystagmus. Universitas Sumatera Utara; 2018.