Anda di halaman 1dari 32

BENIGN PAROXYSMAL

POSITIONAL VERTIGO (BPPV)

Oleh :
Uray Annisya Defia 03013196
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Benign Paroxysmal Positional


Vertigo (BBPV)

Gangguan keseimbangan yang sering dijumpai


Idiopatik, proses degeneratif
Wanita : pria = 2 : 1
Dicetuskan perubahan posisi
Amerika Serikat 20% dari kasus vertigo
10-100 : 100.000 penduduk / tahun
meningkat pertambahan usia
usia rata-rata: usia 54 tahun
Latar Belakang

Pengertian
Idiopatik Penatalaksanaan
Patofiologi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Gangguan pengamatan (disorientasi) terhadap ruangan atau


halusinasi sensasi gerak terhadap diri sendiri atau sekelilingnya.
Vertigo

Rasa berputar, pusing, jungkir balik, bergoyang


Diikuti vegetative symptoms (mual, muntah), nistagmus, dan
Sensasi disekuilibrium.

Vertigo dengan nistagmus vertikal, horizontal, atau rotatoar yang


dicetuskan oleh perubahan posisi kepala.
BPPV Vertigo postural atau kopulolitiasis.
Anatomi dan Fisiologi
Sistem Keseimbangan Perifer
Fungsi keseimbangan dikelola 3 sistem:
1. Sistem somatosensoris
Proprioseptif di medula spinalis
Informasi posisi tubuh, sendi, dan gerakan
2. Sistem visual
Informasi pandangan
3. Sistem vestibular
Labirin di telinga dalam
Informasi gerakan anguler dan linier
Kanalis
Labirin semisirkularis Organ otolit
anterior

Labirin
posterior
Sel rambut terletak dalam kupula semisirkularis
Peka terhadap rotasi atau gerak angular, terutama percepatan
sudut
Sel rambut memiliki polarisasi struktural posisi stereosilia
terhadap kinosilium
Stereosilia membengkok ke kinosilium eksitasi

Stereosilia menjauh dari kinosilium inhibisi


Kanalis semisirkularis saling tegak lurus 1 tereksitasi, yang lain
terinhibisi
Kepala lurus menoleh ke kanan sel rambut kanalis
horizontal kanan tereksitasi
Sel rambut terletak dalam makula organ otolit
Peka terhadap gerakan linier, terutama perubahan posisi kepala
terhadap gravitasi
Organ otolit ada 2:
Utrikulus hampir vertikal

kinosilium terletak di samping sel rambut yang terdekat ke


arah sentral (striola)
Sakulus hampir horizontal

Gerak linier 3 dimensi


Berlawanan arah putaran kepala
Komponen Mengkompensasi gerakan kepala
lambat dan menstabilkan bayangan
pada retina

Searah putaran kepala


Komponen Mengarahkan kembali tatapan ke
cepat bagian lain dari lapangan
pandang
Proprioseptif
Girus postsentralis
otak
Visual

Vestibular
Etiologi

Idiopatik Trauma kepala Labirinitis virus

Neuritis vestibular Pasca stapedektomi Fistula perilimfa


Patogenesis

Deposit di kupula Sensitif terhadap Respon disadari


kanalis perubahan gravitasi (vertigo, mual) dan
semisirkularis + posisi kepala tidak disadari
(nistagmus)
Patofisiologi
Teori kupulolitiasis (Schuknecht, 1962)

Perlekatan partikel pada kupula krista


ampularis

Sel rambut sulit dipertahankan pada


posisis netral mengarah ke partikel

Nistagmus, vertigo
Patofisiologi
Teori kanalitiasis (Epley, 1980)
Partikel bebas (kanalit) di kanalis semisirkularis

Tegak kanalit di posisi terendah


Direbahkan butuh beberapa saat baru mencapai posisi terendah

Defleksi kupula nistagmus

Tegak nistagmus ke arah berlawanan


Patofisiologi

Trauma

Lepasnya otokonia pada utrikulus dan


sakulus

Masuk ke kanalis semirkularis (kanalit)

Vertigo
Diagnosis
Pusing berputar setelah bangun tidur / baring ke duduk
Ada jeda antara perubahan posisi dan pusing berputar
Pusing awalnya sangat kuat, berkurang dalam 30 detik,
Anamnesis kemudian hilang
Stimulus berulang fatique nistagmus
Berhari-hari sampai berbulan-bulan, hilang timbul / menetap

terdapat perubahan posisi kepala yang mencetuskan


serangan
nistagmus yang khas
adanya masa laten
Kriteria Dix- lamanya serangan terbatas
Hallpike arah nistagmus berubah bila posisi kepala dikembalikan
ke posisi awal
adanya fenomena kelelahan / fatique nistagmus bila
stimulus diulang.
Diagnosis

memprovokasi dan
mengamati respon
Pemeriksaan nistagmus yang abnormal
(kanalis posterior dan respon vertigo dari
dan anterior) kanalis semisirkularis yang
terlibat
1. Perasat Dix-Hallpike
Standar untuk pasien BPPV
Dua gerakan yaitu:
Dix-Hallpike kanan bidang kanal anterior kiri dan kanal
posterior kanan dan perasat
Dix- Hallpike kiri bidang posterior kiri.
Dix-Hallpike kanan:
Pasien duduk tegak pada meja pemeriksaan dengan kepala
menoleh 450 ke kanan.
Dengan cepat pasien dibaringkan dengan kepala tetap
miring 450 ke kanan sampai kepala pasien menggantung 20-
300 pada ujung meja pemeriksaan.
Tunggu 40 detik sampai respon abnormal timbul.
Penilaian respon dilakukan selama 1 menit atau sampai
respon menghilang.
1. Perasat Dix-Hallpike

Dilanjutkan canalith repositioning


treatment (CRT) jika ada respon
abnormal.
Respon abnormal nistagmus
yang timbul lambat, 40 detik,
kemudian nistagmus menghilang
kurang dari 1 menit (kanalitilitasis)
/ >1 menit (kupololitiasis)
Respon yang abnormal (-) atau
CRT (-) pasien secara
perlahan-lahan didudukkan
kembali.
2. Perasat Sidelying

Terdiri dari 2 gerakan:


Perasat sidelying kanan memposisikan kepala
sehingga kanalis anterior kiri/kanalis posterior kanan
pada bidang tegak lurus garis horizontal dengan kanal
posterior pada posisi paling bawah
Perasat sidelying kiri memposisikan kepala sehingga
kanalis anterior kanan/kanalis posterior kiri pada
bidang tegak lurus garis horizontal dengan kanal
posterior pada posisi paling bawah.
2. Perasat Slidelying
Pasien duduk pada meja
pemeriksaan dengan kaki
menggantung di tepi meja, pasien
secara cepat dijatuhkan ke sisi kanan
dengan kepala ditolehkan 450 ke kiri.
Tunggu 40 detik sampai timbul respon
abnormal.
Pasien kembali ke posisi duduk untuk
untuk dilakukan perasat sidelying kiri,
pasien secara cepat dijatuhkan ke sisi
kiri dengan kepala ditolehkan 450 ke
kanan.
Tunggu 40 detik sampai timbul respon
abnormal.
Penatalaksanaan

Mingguan atau bulanan


Observasi
Vertigo saat beraktivitas jatuh

Diazepam, amitriptilin, betahistin


Vestibulosupresan Mengurangi nistagmus
Efek samping mengantuk

CRT (Canalith Repositioning Treatment)


Reposisi kanalit Perasat liberatory
Latihan Brandt-Daroff
1. CRT (Epleys method)
Dix-Hallpike respon abnormal kepala
ditahan pada posisi tersebut selama 1-2 menit
Kepala direndahkan dan diputar secara
perlahan ke kiri dan dipertahankan selama
beberapa saat.
Badan pasien dimiringkan dengan kepala
tetap dipertahankan pada posisi menghadap
kekiri dengan sudut 450 sehingga kepala
menghadap kebawah melihat lantai .
Kembali ke posisi duduk dengan menghadap
ke depan. Setelah terapi ini pasien dilengkapi
dengan menahan leher.
Tidak merunduk, berbaring, membungkukkan
badan selama satu hari.
CRT untuk
Tidur pada posisi yang sehat untuk 5 hari. kanalis semisirkularis posterior
2. Perasat Liberatory (Semonts)

Duduk pada meja pemeriksaan


dengan kepala diputar menghadap
kekiri 450, kepala menghadap kekiri.
Secara cepat dibaringkan ke sisi
kanan dengan kepala menggantung ke
bahu kanan.
Setelah 1 menit pasien digerakkan
secara cepat ke posisi duduk awal dan
ke posisi baring ke sisi kiri dengan
kepala menoleh 450 kekiri.
Pertahankan penderita dalam posisi ini
selama 1 menit dan perlahan-lahan perasat liberatory kanal posterior kanan
kembali keposisi duduk.
perasat liberatory kanal anterior kanan
3. Latihan Brandt Daroff
Latihan di rumah tanpa bantuan
terapis.
Pasien melakukan gerakan-gerakan
posisi duduk dengan kepala menoleh
450 , lalu badan dibaringkan ke sisi
yang berlawanan, dipertahankan
selama 30 detik.
Selanjutnya pasien kembali ke posisi
duduk 30 detik.
Pasien menolehkan kepalanya 450 ke
sisi yang lain, lalu badan dibaringkan
ke sisi yang berlawanan selama 30
detik.
Latihan ini dilakukan secara rutin 10-
20 kali sebanyak 3 seri dalam sehari.
Penatalaksanaan

Hanya dilakukan bila prosedur


reposisi kanalit gagal dilakukan.
Bukan terapi utama komplikasi
berupa gangguan pendengaran dan
kerusakan nervus fasialis.
Operasi Tindakan yang dapat dilakukan
berupa oklusi kanalis semisirkularis
posterior, pemotongan nervus
vestibuler dan pemberian
aminoglikosida transtimpanik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ) atau disebut juga
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) adalah gangguan
keseimbangan perifer yang sering dijumpai. Gejala yang
dikeluhkan adalah vertigo yang datang tiba-tiba pada
perubahan posisi kepala.
BPPV dengan mudah diobati. Partikel dengan sederhana
perlu dikeluarkan dari kanal semisirkular posterior dan
mengembalikannya ke mana mereka berasal. Salah satu
manuver yang dapat dilakukan adalah Canalith Reposisi
Prosedur (CRT)/Epley manuver. Saat ini CRP atau maneuver
Epley telah digunakan sebagai terapi BPPV karena dapat
mengurangi gejala BPPV pada 88% kasus.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai