Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMINUM KOPI DENGAN


KADAR HEMOGLOBIN PADA PENGUNJUNG KEDAI
KOPI DI BANDA ACEH

OLEH

GHINA DHIYA RIDYA HAFIZA (P07131320051)

DOSEN PEMBIMBING

1. FARAH RAJARNA, S,Si, M.Si


2. SAFRIDHA KEMALA PUTRI, M.Si

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH PRODI D-III


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
TAHUN 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsumsi kopi di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Hal inilah yang membuat tren peminum kopi terus meningkat. Menurut

International Coffee Organization Indonesia (2017), saat ini perkembangan

kopi di Indonesia terus mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Beberapa

daerah di Indonesia dikenal sebagai penghasil kopi terbaik dunia dan sekarang

penikmat kopi tidak memandang usia dan jenis kelamin, mulai dari remaja

hingga orang dewasa baik pria maupun wanita. Bagi mereka, kopi adalah

konsumsi harian dan merupakan minuman sehari – hari (Nurikhsan, Salsabila,

dan Safitri. 2019). Banda Aceh dikenal dengan kota 1000 warung kopi. Disetip

sudut kota terdapat warung kopi dari yang tradisional hingga modern.

Kafein adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat dalam biji

kopi. Kafein termasuk kelompok senyawa metilxantin yang merupakan

senyawa yang terbentuk secara alami dan termasuk ke dalam derivate xantin

yang merupakan senyawa alkaloid. Kopi juga mengandung kafein yang

berperan sebagai stimulant yang membangkitkan semangat untuk menjalankan

aktivitas sehari – hari, namun terdapat resiko minum kopi salah satu contoh

adalah kekurangan zat besi (Fajriana dan Fajriati. 2018). Kafein mampu
merusak dan menggagalkan proses penyerapan zat besi dengan cepat. Kafein

juga mampu mengurangi jumlah sel darah merah di dalam tubuh yang akan

mengakibatkan tubuh tidak akan memiliki kemampuan untuk menyimpan dan

mengantarkan oksigen dari paru – paru ke seluruh jaringan tubuh (Tellone

Ester., et al. 2015).

Hemoglobin terdiri dari kata haem dan globin, haem adalah Fe dan

protoporfirin, sedangkan globin merupakan rantai asam amino yang terdiri dari

satu pasang rantai α dan satu pasang non α. Hemoglobin adalah protein globular

yang mengandung besi, yang terdiri dari rantai alfa memiliki 141 asam amino

dan rantai beta memiliki 146 asam amino. Heme dan globin dari molekul

hemoglobin dihubungkan oleh ikatan kimia (Anamisa. 2015).

Hemoglobin merupakan senyawa protein dengan besi (Fe) inilah yang

menyebabkan darah berwarna merah. Sintesis hemoglobin memerlukan

ketersediaan besi dan asupan zat gizi yang cukup dalam tubuh. Jika zat besi

tidak cukup didalam tubuh, maka besi yang disimpan dalam tubuh akan

digunakan lalu simpanan besi habis sehingga tubuh kekurangan sel darah merah

dan jumlah hemoglobin di dalamnya akan berkurang dimana akan

menyebabkan terjadinya anemia.

Menurut SNI No 01-7152 (2006) batasan mengonsumsi kafein dalam

sebuah minuman adalah 150mg/hari dengan batasan 50mg/sajian, sehingga

dalam satu hari batasan konsumsi kafein adalah tiga kali sajian. Menurut hasil

penelitian yang dilakukan oleh Surniah (2017) didapatkan bahwa responden


mempunyai kadar hemoglobin dalam batas normal dengan frekuensi minum

kopi 1-6 cangkir perhari. Sedangkan pada responden kadar hemoglobin yang

rendah memiliki pola hidup yang tidak sehat akibat dari pola makanan serta

frekuensi minum kopi yang melebihi batas normal yakni > 6 cangkir perhari.

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Tellone dkk (2015)

menjelaskan kafein mampu mengurangi jumlah sel darah merah. Karena

senyawa ini mampu merusak dan menggagalkan proses penyerapan zat besi

dengan cepat. Dengan mengikat zat besi dalam darah sehingga zat besi tidak

dapat diserap oleh tubuh dan dibuang melalui feses, maka jumlah zat besi dalam

tubuh berkurang dan pembentukan sel darah merah serta hemoglobin juga

berkurang.

Oleh karena itu, peneliti tertarik ingin melakukan penelitian apakah

terdapat hubungan antara kebiasaan minum kopi dengan kadar hemoglobin

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara kebiasaan minum kopi dengan kadar

hemoglobin pada pengunjung kedai kopi di Banda Aceh?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kebiasaan minum

kopi dengan kadar hemoglobin pada pengunjung kedai kopi di Banda Aceh.
1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah pengetahuan tentang ada atau tidaknya

hubungan kebiasaan meminum kopi dengan kadar hemoglobin.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat

Diharapkan masyarakat dapat memberikan informasi tentang

konsumsi kopi yang tepat untuk mencegah terjadinya anemia.

b. Bagi Institusi

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi mahasiswa lain yang ingin meneliti tentang

pemeriksaan hemoglobin

c. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian dapat menjadi dasar informasi dan

memperluas wawasan serta pengetahuan dalam bidang pemeriksaan

hemoglobin.

Anda mungkin juga menyukai