Anda di halaman 1dari 1

Kasus Perencanaan Tenaga Kerja Positif

Perusahaan PT ABC didirikan oleh seseorang yang paham tentang bagaimana perencanaan
tenaga kerja sehingga dia mampu mengelola usaha dari yang awalnya usaha mikro menjadi
makro. PT ABC didirikan pada tanggal 13 Januari 2000 dengan 2000 karyawan sekarang
ini,yang ada pada awalnya hanya memiliki 10 karyawan saja.Namun berkat ilmu yang
dimilikinya mampu untuk bisa membuka lapangan pekerjaan yang besar. Perusahaan ini
bergerak dibidang Garment yang memproduksi pakaian anak-anak hingga dewasa,laki-laki
ataupun perempuan.Produksinya dimulai dengan jaket,celana,kemeja,dan rok.Barang yang
diproduksi tidak hanya dipasarkan di dalam negeri saja,melainkan dipasarkan juga ke luar
negeri (ekspor). Perusahaan ini bekerja sama dengan beberapa negara tetangga diantaranya
ada Australia,Singapura dan Thailand.
Dari tahun ke tahun setelah berdirinya perusahaan dengan perencanaan yang baik dan tertata
perusahaan mampu berkembang dengan pesat.Apalagi dengan semakin berkembangnya
Teknologi yang banyak berubah dari yang non robotic jadi robot. Dengan sebuah
perencanaan yang matang perusahaan mampu beradaptasi dengan perkembangan yang
semakin maju dari mulai alat yang digunakan. Seperti mesin jahit,siducutter,penggunaan INA
sistem,dan yang lain sebagainya.
Untuk itu penempatan calon tenaga kerja pun disesuaikan dengan skill yang dimilikinya,dan
menentukan jumlah SDM yang dibutuhkan. Perusahaan juga membuka yayasan untuk
mereka yang tidak memiliki skill jahit yang baik untuk bisa bekerja secara maksimal bersama
dengan karyawan senior yang memiliki skill jahit.

Kasus Perencanaan Tenaga Kerja Negatif


Perusahaan PT DF adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang simpan pinjam atau
lebih sering dikenal masyarakat dengan sebutan Bank Keliling. PT Dfmenawarkan berbagai
macam pinjaman dengan bunga yang relatif kecil yang bertujuan untuk tidak memberatkan
bagi peminjamnya dan agar lebih banyak mendapatkan nasabah. Namun pada tahun 2017
dilakukan pengauditan keuangan disitu ditemukan terjadinya kerugian yang cukup besar
senilai 4.3 miliar hampir 50% dari modal awal didirikannya perusahaan hilang. Setelah
ditelusuri ternyata hal ini terjadi karena banyaknya peminjam yang tidak melakukan
pembayaran ataupun penunggakan setiap bulannya yang mengakibatkan kerugian yang cukup
besar bagi perusahaan. Sedangkan perusahaan telah memberikan bunga yang relatif kecil dan
memberikan toleransi walaupun dengan diberikan berupa denda setiap terjadinya
penunggakan tapi hal ini tidak bisa menutupi aliran keuangan karena semakin meningkatnya
penunggakan yang dilakukan oleh peminjam.
Hal ini terjadi karena kurangnya proses perencanaan yang kurang baik,sehingga
mengakibatkan kerugian yang besar bagi perusahaan . Dan juga mengakibatkan pengurangan
tenaga kerja karena perusahaan tidak bisa membayar upah karyawannya dan beberapa
pembayaran yang harus dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai