Anda di halaman 1dari 16

KONSEP PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ALIRAN FILSAFAT

PENDIDIKAN ISLAM PERENNIAL-ESENSIALIS KONSTEKTUAL


Muchtar Arofat1, Muhamad Imam Akbarudin2, Muhamad Abdul Aziz3
Email: 1ar123ft@gmail.com, 2habibbidinabubakarsegap@gmail.com,
3
muhammadabdulaziz@gmail.com

Abstrak
Kata Kunci
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Aliran Filsafat Perennial-Esensialis Kontektual
1 Aliran, Tipologi dan Teori Pendidikan Islam
http://ejournal.inaifas.ac.id/index.php/falasifa/article/view/158
https://doi.org/10.36835/falasifa.v10i1.158
Pemikiran pendidikan Islam, dari waktu ke waktu, mengalami perubahan
seiring perubahan zaman dengan berbagai faktornya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi perubahan tersebut adalah perbedaan cara pandang dalam
memaknai hakekat, tujuan, metode dan sumber pendidikan Islam. Dalam hal
ini ada tiga aliran utama pendidikan islam yaitu aliran agamis konserfatif,
aliran religius rasional, aliran pragmatis Instrumental dan ada lima tipologi
pemikiran pendidikan islam yaitu tipologi perenial esensialis salafi, perenial
esensialis wahabi, Tipologi modernis, Tipologi perenial esensialis kontekstual
- falsifikatif, Tipologi rekontruksi sosisal berdasarkan tauhid
2 Implikasi aliran filsafat pendidikan dalam pengembangan kurikulum
pendidikan Islam
http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/2506/
https://doi.org/10.32764/dinamika.v1i1.105
Islamic education phenomenon with its kinds and shapes has good philosophic
evidence. Philosophy of education is application of philosophyc ideas in
education which has essential values to aim the purpose and the performance
of Islamic education. Generally, the tendencies in philosophy had created the
typology of Islamic education philosophy. Its tendencies influenced the
development Islamic education curriculum. This paper tries to explain the
tendency of education philosophy which influenced Islamic education
curriculum.
3 Wajah Baru Pesantren di Madura; Studi tentang Pemikiran, Dinamika
dan Kontribusi Pondok Pesantren Mambaul Ulum Pamekasan
http://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/elbanat/article/view/3399
https://doi.org/10.54180/elbanat.2021.11.2.163-183
In general, pesantren prioritize Islamic religious knowledge over general
subjects. This can be seen from the learning process that uses classical Islamic
books, traditions and some of their activities. This study aims to analyze the
new scheme of pesantren in Madura where the people are known to be thick
with religious knowledge. This research is descriptive qualitative with the
object of research is pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan Madura.
From this research, the writer sees that pesantren Mambaul Ulum – which is
one of the big pesantren in Madura – is now showing its new face. The
pesantren is now more dynamic, open, and capable of being the driver of the
desired change. Although the pattern of change is sporadic, pesantren
Mambaul Ulum Bata-bata has taken an agreement to maintain the pesantren
tradition that has been built for a long time and follows the trends of the times
and technology. The form of change emphasizes aspects of the education
system, curriculum, learning patterns and so on. By implementing an
integrated model of salaf and khalaf education, this pesantren is able to
influence the surrounding community in developing Islamic education.
4 PEMBUDAYAAN DAN PENGEMBANGAN AL-QUR’AN MELALUI
EKSTRA KURIKULER PADA FAKULTAS AGAMA INSTITUT
AGAMA ISLAM NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO
https://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/jpai/article/view/3355
https://doi.org/10.18860/jpai.v1i2.3355

Ideally Muslim community and students used holy qur’an as guidance in daily
activities comprehensively. They must be able to read and understand it well.
Therefore, being culturally and Developing holy Qur’an at Islamic university
cannot only be conducted partially but should be
comprehensively namely; reading it well, memorizing and understanding it
comprehensively, and also must be able to implemented the values of it in daily
activities. To realize it, Islamic faculty of Islamic Institute of Nurul Jadid (FAI-
IAINJ) conducted it through being culturally and Developing holy Qur’an
through extra curricular.
5 Aksiologi Rekonstruksi Pendidikan Islam Perspektif Al Syaibani
https://ejournal.idia.ac.id/index.php/maharot/article/view/378
http://dx.doi.org/10.28944/maharot.v2i2.378
Education is a system, observing and reviewing the education is the same as
observing a tangled thread, because the education is a system, a unit
consisting of interrelated components or elements. These problems will be
answered in a philosophical foundation that is able to describe the problem,
Educational Axiology aims to pass down values that are considered important
for the development of one's personality. Implications and values (axiology) in
education must be integrated as a whole. An integrated constructionism,
harmonization of western and Islamic ethics and aesthetics: an offer. This
study uses a type of library research, which is a series of activities related to
the methods of collecting library data, reading and taking notes and
processing research materials.
Pandangan Aliran Filsafat Perennial-Esensialis Kontektual tentang Hakekat
Pendidikan
1 TIPOLOGI PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM (Membangun Sebuah
Paradigma Pendidikan Yang Mampu Menjadi Wahana Bagi Pembinaan
Dan Pengembangan Peserta Didik)
http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/islamuna/article/view/1822
https://doi.org/10.19105/islamuna.v5i1.1822
Tipologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan berdasarkan
tipe atau jenis secara lebih spesifik. Pendidikan Islam adalah usaha mengubah
tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kemasyarakatannya
dan dalam alam sekitarnya melalui proses pendidikan yang dilandasi dengan
nilai-nilai Islam. Pemikiran pendidikan Islam adalah serangkaian proses kerja
akal dan kalbu yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dalam melihat
berbagai persoalan yang ada dalam pendidikan Islam dan berupaya untuk
membangun sebuah paradigma pendidikan yang mampu menjadi wahana bagi
pembinaan dan pengembangan peserta didik secara paripurna. pemikiran
pendidikan Islam memiliki empat tujuan, salah satunya yaitu membantu
menemukan masalah-masalah pendidikan dan sekaligus memberikan cara
untuk mengatasinya berdasarkan cara kerja yang sistematik, radikal, universal,
mendalam, spekulatif dan rasional. Tipologi pemikiran pendidikan Islam
sangat beragam dan memiliki pandangan masing-masing terhadap pelaksanaan
serta proses pendidikan.
2 Aliran, Tipologi dan Teori Pendidikan Islam
http://ejournal.inaifas.ac.id/index.php/falasifa/article/view/158
https://doi.org/10.36835/falasifa.v10i1.158
Pemikiran pendidikan Islam, dari waktu ke waktu, mengalami perubahan
seiring perubahan zaman dengan berbagai faktornya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi perubahan tersebut adalah perbedaan cara pandang dalam
memaknai hakekat, tujuan, metode dan sumber pendidikan Islam. Dalam hal
ini ada tiga aliran utama pendidikan islam yaitu aliran agamis konserfatif,
aliran religius rasional, aliran pragmatis Instrumental dan ada lima tipologi
pemikiran pendidikan islam yaitu tipologi perenial esensialis salafi, perenial
esensialis wahabi, Tipologi modernis, Tipologi perenial esensialis kontekstual
- falsifikatif, Tipologi rekontruksi sosisal berdasarkan tauhid
3 Rekonstruksi Pendidikan Islam Multikultural Indonesia Perspektif
Filsafat Pendidikan Islam
https://www.ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/tribakti/article/view/1742
https://doi.org/10.33367/tribakti.v32i2.1742
Efforts to explore various basic principles and ideals of Islamic education have
become exciting studies in the discourse on Islamic philosophy. This study is
even more interesting when juxtaposed with contemporary lessons such as
multiculturalism and Islam Nusantara. Ironically, this discourse has stagnated
in academic debate. In this context, the researcher uses a literature study
approach by examining primary sources in the Islamic philosophical thought
family. This research aims to see the philosophical basis with dimensions,
principles, norms, and values that live and use as human guidance. In this
study, the researcher finds that from the perspective of Islamic philosophy, the
basis of multiculturalism base on the Islamic doctrine of Rahmatallil'alamin.
The common goal in the formation of humans is perfect humans as servants of
Allah, social beings, and part of the universe. This basic principle is relevant to
apply to humans in Indonesia who are diverse in culture, ethnicity, and
religion.
4 Mazhab Filsafat Pendidikan dan Implikasinya terhadap Pendidikan
Islam
https://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JII/article/view/568
http://dx.doi.org/10.30984/jii.v5i2.568

Menemukan makna dan arah pendidikan adalah sebuah pencarian yang


panjang, karena pendidikan seirama dengan dinamika kehidupan dimana
manusia itu hidup. Adanya rumusan tentang konsep pendidikan itu dilatar
belakangi oleh faktor yang mengitarinya seperti nilai-nilai teologis, normatif,
sosiologis, geografis, ekonomi, budaya dan agama. Dalam arti selain dari
pertimbangan nilai teologis- normatif, maka dasar pendidikan juga memuat
nilai historis, yaitu perkembangan pemikiran pendidikan dari waktu yang tidak
terbatas, karenanya sangat banyak paradigma pendidikan sebagai muatan
pemikiran untuk merekonstruksinya. Sehingga berbagai aliran dan mazhab
dalam pendidikan menjadi pertimbangan dalam memberikan formulasi karena
muatan kajiannya berdasarkan pertimbangan dan kepentingan dalam
pendidikan. Disebabkan itu lahirnya berbagai mazhab dalam pendidikan
sekalipun ada perbedaan pandangan dalam pendidikan agar kita dapat melihat
aspek dan arah yang menjadi kajian masing-masingnya untuk dijadikan
perbincangan karena dapat dikatakan antara pendidikan Islam dan Barat
memiliki persamaan dan perbedaan.
5 Inklusifitas Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Berbasis Pesantren
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MaA16/article/view/8721
https://doi.org/10.24853/ma.3.2.75-110

Internalization and development of the Islamic religious education curriculum


in Islamic-based institutions such as Islamic boarding schools are required to
have a solid foundation. The fundamental value of the development of the
Islamic Religious Education curriculum is an important part of maintaining
Islamic education buildings, especially in the development of inclusive
pesantren. For this reason, the developer of the Islamic Religious Education
curriculum needs to lay the foundation for the development of subjects to be
used in Islamic boarding schools. Descriptive analysis is used to analyze in
this research on the development of the Islamic religious education
curriculum. Based on the results of the analysis, there are seven foundations
that can be used in the development of the Islamic religious education
curriculum in Islamic education institutions such as Islamic boarding schools,
namely: theological foundation (religion), philosophical foundation,
ideological foundation, psychological foundation, sociological foundation,
science and technology foundation, and organizational foundation. By
internalizing and developing these values, Islamic education institutions based
on pesantren can be well 

Pandangan Aliran Filsafat Perennial-Esensialis Kontektual tentang Tujuan


Pendidikan
1 ARUS PENDIDIKAN ISLAM TRANSFORMATIF DI INDONESIA:
SEBUAH PENJAJAGAN AWAL
https://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/view/4930
https://doi.org/10.23917/suhuf.v29i1.4930

Diteropong dari sudut pandang sosial politik, kedudukan pendidikan Islam di


Indonesia sungguh kokoh. Meski bukan Negara Islam, tetapi mayoritas
penduduk memeluk agama Islam. Pancasila merupakan hasil konsensus
nasional yang disepakati menjadi dasar Negara. Indonesia adalah bangsa
religius yang meletakkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa (YME) sebagai
fondasi dan ruh empat sila lain dalam Pancasila. Sehaluan dengan itu,
pemerintah mengambil kebijakan konvensional dimana pendidikan agama
wajib diajarkan sesuai dengan agama dan keyakinan peserta didik. Kebijakan
ini sudah berjalan 72 tahun, tetapi hasilnya masih jauh panggang dari api.
Jurang yang curam antara “cita-cita” dengan “realita” out put pendidikan Islam
masih terjadi; karena kesalehan individual tidak dengan sendirinya melahirkan
kesalehan sosial. Pendidikan Islam transformatif (PIT) mencurahkan perhatian
pada problem kesenjangan “pemahaman” dan “pengamalan” agama melalui
pendekatan dari bawah (pengalaman manusiawi). Diskursus pendidikan Islam
transformatif muncul pada dekade 1980-an, dan bisa dikatakan sebagai arus
baru dalam gerakan pendidikan Islam Indonesia
2 Mazhab Filsafat Pendidikan dan Implikasinya terhadap Pendidikan
Islam
https://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JII/article/view/568
http://dx.doi.org/10.30984/jii.v5i2.568
Menemukan makna dan arah pendidikan adalah sebuah pencarian yang
panjang, karena pendidikan seirama dengan dinamika kehidupan dimana
manusia itu hidup. Adanya rumusan tentang konsep pendidikan itu dilatar
belakangi oleh faktor yang mengitarinya seperti nilai-nilai teologis, normatif,
sosiologis, geografis, ekonomi, budaya dan agama. Dalam arti selain dari
pertimbangan nilai teologis- normatif, maka dasar pendidikan juga memuat
nilai historis, yaitu perkembangan pemikiran pendidikan dari waktu yang tidak
terbatas, karenanya sangat banyak paradigma pendidikan sebagai muatan
pemikiran untuk merekonstruksinya. Sehingga berbagai aliran dan mazhab
dalam pendidikan menjadi pertimbangan dalam memberikan formulasi karena
muatan kajiannya berdasarkan pertimbangan dan kepentingan dalam
pendidikan. Disebabkan itu lahirnya berbagai mazhab dalam pendidikan
sekalipun ada perbedaan pandangan dalam pendidikan agar kita dapat melihat
aspek dan arah yang menjadi kajian masing-masingnya untuk dijadikan
perbincangan karena dapat dikatakan antara pendidikan Islam dan Barat
memiliki persamaan dan perbedaan.
3 Aksiologi Rekonstruksi Pendidikan Islam Perspektif Al Syaibani
https://ejournal.idia.ac.id/index.php/maharot/article/view/378
http://dx.doi.org/10.28944/maharot.v2i2.378
Education is a system, observing and reviewing the education is the same as
observing a tangled thread, because the education is a system, a unit consisting
of interrelated components or elements. These problems will be answered in a
philosophical foundation that is able to describe the problem, Educational
Axiology aims to pass down values that are considered important for the
development of one's personality. Implications and values (axiology) in
education must be integrated as a whole. An integrated constructionism,
harmonization of western and Islamic ethics and aesthetics: an offer. This
study uses a type of library research, which is a series of activities related to
the methods of collecting library data, reading and taking notes and processing
research materials.
4 ARUS PENDIDIKAN ISLAM TRANSFORMATIF DI INDONESIA:
SEBUAH PENJAJAGAN AWAL
https://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/view/4930
https://doi.org/10.23917/suhuf.v29i1.4930

Diteropong dari sudut pandang sosial politik, kedudukan pendidikan Islam di


Indonesia sungguh kokoh. Meski bukan Negara Islam, tetapi mayoritas
penduduk memeluk agama Islam. Pancasila merupakan hasil konsensus
nasional yang disepakati menjadi dasar Negara. Indonesia adalah bangsa
religius yang meletakkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa (YME) sebagai
fondasi dan ruh empat sila lain dalam Pancasila. Sehaluan dengan itu,
pemerintah mengambil kebijakan konvensional dimana pendidikan agama
wajib diajarkan sesuai dengan agama dan keyakinan peserta didik. Kebijakan
ini sudah berjalan 72 tahun, tetapi hasilnya masih jauh panggang dari api.
Jurang yang curam antara “cita-cita” dengan “realita” out put pendidikan Islam
masih terjadi; karena kesalehan individual tidak dengan sendirinya melahirkan
kesalehan sosial. Pendidikan Islam transformatif (PIT) mencurahkan perhatian
pada problem kesenjangan “pemahaman” dan “pengamalan” agama melalui
pendekatan dari bawah (pengalaman manusiawi). Diskursus pendidikan Islam
transformatif muncul pada dekade 1980-an, dan bisa dikatakan sebagai arus
baru dalam gerakan pendidikan Islam Indonesia
5 PEMBUDAYAAN DAN PENGEMBANGAN AL-QUR’AN MELALUI
EKSTRA KURIKULER PADA FAKULTAS AGAMA INSTITUT
AGAMA ISLAM NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO
https://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/jpai/article/view/3355
https://doi.org/10.18860/jpai.v1i2.3355

deally Muslim community and students used holy qur’an as guidance in daily
activities comprehensively. They must be able to read and understand it well.
Therefore, being culturally and Developing holy Qur’an at Islamic university
cannot only be conducted partially but should be
comprehensively namely; reading it well, memorizing and understanding it
comprehensively, and also must be able to implemented the values of it in
daily activities. To realize it, Islamic faculty of Islamic Institute of Nurul Jadid
(FAI-IAINJ) conducted it through being culturally and Developing holy
Qur’an through extra curricular.

Pandangan Aliran Filsafat Perennial-Esensialis Kontektual tentang Kurikulum


1 Filsafat Pendidikan Islam: Konstruksi Tipologis dalam Pengembangan
Kurikulum
https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tsaqafah/article/view/274/0
http://dx.doi.org/10.21111/tsaqafah.v11i2.274
Filsafat pendidikan Islam pada hakekatnya merupakan suatu konsep untuk
berpikir tentang pendidikan berdasarkan ajaran Islam. Filsafat pendidikan
Islam berbicara tentang hakikat kemampuan umat Islam untuk dibina,
dikembangkan, dan dibimbing menjadi manusia yang seluruh kepribadiannya
dijiwai oleh ajaran Islam, menyebabkan kompleksnya masalah pendidikan dan
begitu rumitnya penafsiran filsafat, sehingga perlu penyederhanaan. Tipologi
dalam segala aspek pemikiran berimplikasi pada “penyederhanaan” terhadap
berbagai persoalan yang kompleks. Sebuah wacana harus berkembang dan
meluas untuk dipahami secara sederhana setelah tipologi. Hal itu tentu tidak
terkecuali tipologi wacana filosofis pendidikan Islam di Indonesia.
Pengembangan kurikulum pada saat ini tidak lepas dari ide-ide dasar yang
dikembangkan dari filsafat pendidikan, seperti Esensialisme, Perenialisme,
Progresivisme, Eksistensialisme, Rekonstruksionisme, dan lain-lain. Artikel
ini mencoba membuat tipologi wacana filosofis terhadap perkembangan
pendidikan Islam di Indonesia melalui sastra dan implikasinya terhadap
pengembangan kurikulum di Indonesia. Sehingga filosofi pendidikan yang
berkembang di Indonesia dapat dilihat secara utuh dan sesederhana mungkin.
Dengan demikian, penyederhanaan dari hal-hal yang kompleks dapat
diwujudkan. Di sisi lain, kekuatiran akan keluarnya kurikulum saat ini dengan
landasan filosofis setidaknya bisa diminimalkan.
2 Tipologi pemikiran pendidikan Islam : Studi pemikiran Imam Suprayogo
dan Azyumardi Azra
http://etheses.uin-malang.ac.id/8676/
http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/8676
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan banyak sekali perubahan dari
segala aspek kehidupan. Perubahan ini tidak dapat dihindari akibat dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat.
Perkembangan dunia global yang begitu cepat dapat berdampak positif dan
negatif pada generasi suatu bangsa. Sebagai agen perubahan sosial,
pendidikan Islam yang berada dalam atmosfir modernisasi dan globalisasi
dewasa ini dituntut untuk mampu memainkan perannya secara dinamis dan
proaktif. Menanggapi hal ini Imam Suprayogo dan Azyumardi Azra
mengeluarkan ide-ide cemerlangnya, dan kehadirannya diharapkan mampu
membawa perubahan dan kontribusi yang berarti bagi perbaikan pendidikan
Islam, baik pada tataran intelektual teoritis maupun praktis. Adapun tujuan
penelitian ini, Pertama, mendeskripsikan pemikiran pendidikan Islam Imam
Suprayogo dan Azyumardi Azra. Kedua menganalisis persamaan dan
perbedaan pemikiran pendidikan Islam Imam Suprayogo dan Azyumardi
Azra. Ketiga menganalisis tipologi pemikiran pendidikan Islam Imam
Suprayogo dan Azyumardi Azra. Jenis penelitian ini adalah kajian pustaka
(library research), dan pengumpulan datanya dilakukan dengan metode
dokumentasi dan wawancara. Adapun teknik analisis datanya menggunakan
content analysis, historis dan tipologis yang semuanya untuk menjawab
permasalahan penelitian tentang tipologi pemikiran pendidikan Islam Imam
Suprayogo dan Azyumardi Azra. Dalam penelitian ini peneliti menemukan
bahwa (1) Pembaharuan dan pengembangan pendidikan Islam adalah sebuah
keniscayaan dalam menghadapi tantangan global agar lembaga pendidikan
Islam terpinggirkan (2) Adanya persamaan dan perbedaan pemikiran
keduanya secara teoritis dan aplikasi dalam mereformulasi pengertian
pendidikan Islam, dasar pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam,
kurikulum pendidikan Islam, peran madrasah dalam pengembangan
pendidikan Islam dan Peran PTAIN dalam pengembangan pendidikan Islam.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwasanya berdasarkan tipolgi
yang dikonsep Muhaimin, Imam Suprayogo termasuk dalam kategori tipologi
perenial-esensialis kontekstual falsifikatif dan Azyumardi Azra dalam kategori
rekontruksi sosial berdasarkan tauhid. Apabila ditijau dari konsep aliran
pendidikan Jawad Ridla keduanya termasuk dalam kategori aliran pragmatis.
Sedangkan menurut penulis sendiri pemikiran Imam suprayogo bersifat
fenomenologi kontekstual dan Azyumardi Azra bersifat historis kontekstual.
3 Reconstruction of Islamic Education (Study of Islamic Education
Thoughts of Prof. Dr. Muhaimin, M.A.)
http://eprints.umpo.ac.id/10602/
https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/3260
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran Prof. Dr. Muhaimin. MA
tentang rekonstruksi pendidikan Islam. Pengembangan pendidikan Islam di
sekolah merupakan budaya kualitas dan kuantitas dan akan dijadikan sebagai
landasan, nilai, semangat, sikap, dan perilaku bagi pendidikan sebagai pelaku
di lingkungan sekolah. Muhaimin menawarkan rekonstruksi pendidikan Islam
dengan menawarkan paradigma modernisasi dalam pendidikan karena
dianggap lebih ideal diterapkan dalam kancah perkembangan pendidikan
Islam. Sedangkan teori pendidikan yang digunakan sesuai dengan teori
pendidikan kaum Neomodernis yaitu dengan tetap mengaktualisasikan teori-
teori lama yang masih sesuai dengan tuntutan zaman disertai dengan inovasi-
inovasi baru dalam pendidikan. Dalam konteks itu, pembaharuan pendidikan
Islam menurut Muhaimin harus dilakukan dengan menyelenggarakan
pendidikan berbasis integrasi dan multikultural. Gagasan pembaharuan
pendidikan Islam yang ditawarkan antara lain menerapkan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam yang terintegrasi dengan pendekatan inkuiri dan
pendidikan Islam berbasis multikultural, yaitu mengembangkan pendidikan
melalui pembelajaran agama Islam berbasis kontekstual dan penelitian.
Aktualisasi pemikiran di atas didasarkan pada paradigma modernisasi dan
teori Neomodernis baik di universitas maupun di sekolah.
4 Wajah Baru Pesantren di Madura; Studi tentang Pemikiran, Dinamika
dan Kontribusi Pondok Pesantren Mambaul Ulum Pamekasan
http://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/elbanat/article/view/3399
https://doi.org/10.54180/elbanat.2021.11.2.163-183
Pesantren pada umumnya lebih mengutamakan ilmu agama Islam daripada
mata pelajaran umum. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang
menggunakan kitab-kitab Islam klasik, hadis dan beberapa kegiatannya.
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis skema baru pesantren di Madura yang
masyarakatnya dikenal kental dengan ilmu agama. Penelitian ini bersifat
deskriptif kualitatif dengan obyek penelitian adalah pesantren Mambaul Ulum
Bata-Bata Pamekasan Madura. Dari penelitian ini, penulis melihat bahwa
pesantren Mambaul Ulum – yang merupakan salah satu pesantren besar di
Madura – kini menampakkan wajah barunya. Pesantren kini lebih dinamis,
terbuka, dan mampu menjadi penggerak perubahan yang diinginkan. Meski
pola perubahannya bersifat sporadis, pesantren Mambaul Ulum Bata-bata
telah mengambil kesepakatan untuk mempertahankan tradisi pesantren yang
telah dibangun sejak lama dan mengikuti trend zaman dan teknologi. Bentuk
perubahan tersebut menekankan pada aspek sistem pendidikan, kurikulum,
pola pembelajaran dan sebagainya. Dengan menerapkan model pendidikan
salaf dan khalaf yang terintegrasi, pesantren ini mampu mempengaruhi
masyarakat sekitar dalam mengembangkan pendidikan Islam.
5 Implikasi aliran filsafat pendidikan dalam pengembangan kurikulum
pendidikan Islam
http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/2506/
https://doi.org/10.32764/dinamika.v1i1.105
Fenomena pendidikan Islam dengan berbagai macam dan bentuknya memiliki
bukti filosofis yang baik. Filsafat pendidikan adalah aplikasi pemikiran
filosofis dalam pendidikan yang memiliki nilai-nilai esensial untuk
mengarahkan tujuan dan kinerja pendidikan Islam. Secara umum
kecenderungan dalam filsafat telah melahirkan tipologi filsafat pendidikan
Islam. Kecenderungannya mempengaruhi perkembangan kurikulum
pendidikan Islam. Tulisan ini mencoba menjelaskan kecenderungan filsafat
pendidikan yang mempengaruhi kurikulum pendidikan Islam.

Pandangan Aliran Filsafat Perennial-Esensialis Kontektual tentang Metode


1 Aliran, Tipologi dan Teori Pendidikan Islam
http://ejournal.inaifas.ac.id/index.php/falasifa/article/view/158
https://doi.org/10.36835/falasifa.v10i1.158
Pemikiran pendidikan Islam, dari waktu ke waktu, mengalami perubahan
seiring perubahan zaman dengan berbagai faktornya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi perubahan tersebut adalah perbedaan cara pandang dalam
memaknai hakekat, tujuan, metode dan sumber pendidikan Islam. Dalam hal
ini ada tiga aliran utama pendidikan islam yaitu aliran agamis konserfatif,
aliran religius rasional, aliran pragmatis Instrumental dan ada lima tipologi
pemikiran pendidikan islam yaitu tipologi perenial esensialis salafi, perenial
esensialis wahabi, Tipologi modernis, Tipologi perenial esensialis kontekstual
- falsifikatif, Tipologi rekontruksi sosisal berdasarkan tauhid
2
Implikasi aliran filsafat pendidikan dalam pengembangan kurikulum
pendidikan Islam
http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/2506/
https://doi.org/10.32764/dinamika.v1i1.105
Islamic education phenomenon with its kinds and shapes has good philosophic
evidence. Philosophy of education is application of philosophyc ideas in
education which has essential values to aim the purpose and the performance
of Islamic education. Generally, the tendencies in philosophy had created the
typology of Islamic education philosophy. Its tendencies influenced the
development Islamic education curriculum. This paper tries to explain the
tendency of education philosophy which influenced Islamic education
curriculum.
3 Filsafat Pendidikan Islam: Konstruksi Tipologis dalam Pengembangan
Kurikulum
https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tsaqafah/article/view/274/0
http://dx.doi.org/10.21111/tsaqafah.v11i2.274
Islamic education philosophy is essentially a concept to think about education
based on Islamic teachings. Islamic education philosophy speaking about
nature of Muslim’s ability to be fostered, developed, and be guided into human
being whose entire personality imbued with Islamic teachings, cause the
complexity of educational problems and so complicated to interpret
philosophy, so it needs a simplification. Typology in all aspects of thinking has
implications for the “simplification” to a variety of complex issues. A
discourse should evolve and expand to be understood in simple after typology.
It was certainly no exception to typology philosophical discourse of Islamic
education in Indonesia. Curriculum development at this time cannot be
separated from the basic ideas are developed from educational philosophy,
such as Essentialism, Perennialism, Progressivism, Existentialism,
Reconstructionism, and others. This article tries to make typology of
philosophical discourse towards the development of Islamic education in
Indonesia through literature and its implications for curriculum development
in Indonesia. So that the educational philosophy which developed in Indonesia
can be seen in their entirety and as simple as possible. Thus, the simplification
of the complex things can be realized. On the other side, apprehensive about
the release of the current curriculum with a philosophical foundation at least
be minimized.
4 INTERKONEKSI MADZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN DENGAN
MADZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
http://ejournal.stit-almubarok.ac.id/index.php/DIMAR/article/view/120
https://doi.org/10.58577/dimar.v4i1.120

Lahirnya disiplin keilmuan pendidikan Islam bermula dari adanya pertemuan


antara filsafat pendidikan dengan pemikiran Islam. Secara genealogi, disiplin
keilmuan tersebut memiliki titik persinggungan paradigma yang jika dilacak
akar keilmuannnya bermuara pada studi filsafat sebagai the mother of
sciences. Philosophical studies dengan berbagai varian madzhabnya membuka
tabir scientific spider web (jaring laba-laba keilmuan) yang saling terkait dan
tidak bisa dipisahkan. Interkoneksi paradigma pemikiran antara filsafat,
filsafat pendidikan, dan pemikiran Islam memberikan kontribusi bagi lahirnya
pemikiran filsafat pendidikan Islam beserta madzhab-
madzhabnya. Madzhab pemikiran filsafat pendidikan Islam perenial-esensialis
salafi, perennial-esensialis madzhabi, modernis, dan perenial-
esensialis kontekstual falsifikatif, dan rekonstruksi sosial berlandaskan tauhid
dalam studi ini adalah hasil perkawinan antara madzhab filsafat pendidikan
dengan madzhab pemikiran Islam. 
5 Rekonstruksi Pendidikan Islam Multikultural Indonesia Perspektif
Filsafat Pendidikan Islam
https://www.ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/tribakti/article/view/1742
https://doi.org/10.33367/tribakti.v32i2.1742
Efforts to explore various basic principles and ideals of Islamic education have
become exciting studies in the discourse on Islamic philosophy. This study is
even more interesting when juxtaposed with contemporary lessons such as
multiculturalism and Islam Nusantara. Ironically, this discourse has stagnated
in academic debate. In this context, the researcher uses a literature study
approach by examining primary sources in the Islamic philosophical thought
family. This research aims to see the philosophical basis with dimensions,
principles, norms, and values that live and use as human guidance. In this
study, the researcher finds that from the perspective of Islamic philosophy, the
basis of multiculturalism base on the Islamic doctrine of Rahmatallil'alamin.
The common goal in the formation of humans is perfect humans as servants of
Allah, social beings, and part of the universe. This basic principle is relevant to
apply to humans in Indonesia who are diverse in culture, ethnicity, and
religion.

Pandangan Aliran Filsafat Perennial-Esensialis Kontektual tentang Pelajar


1 Aksiologi Rekonstruksi Pendidikan Islam Perspektif Al Syaibani
https://ejournal.idia.ac.id/index.php/maharot/article/view/378
http://dx.doi.org/10.28944/maharot.v2i2.378

Pendidikan adalah suatu sistem, mengamati dan mengkaji pendidikan sama


dengan mengamati benang kusut, karena pendidikan adalah suatu sistem, suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau unsur yang saling berkaitan.
Permasalahan tersebut akan dijawab dalam sebuah landasan filosofis yang
mampu menggambarkan permasalahan tersebut, Aksiologi Pendidikan
bertujuan untuk mewariskan nilai-nilai yang dianggap penting bagi
perkembangan kepribadian seseorang. Implikasi dan nilai (aksiologi) dalam
pendidikan harus terintegrasi secara utuh. Sebuah konstruksionisme terpadu,
harmonisasi etika dan estetika barat dan Islam: sebuah tawaran. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kepustakaan, yaitu rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat
serta mengolah bahan penelitian.
2 Implikasi aliran filsafat pendidikan dalam pengembangan kurikulum
pendidikan Islam
http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/2506/
https://doi.org/10.32764/dinamika.v1i1.105
Islamic education phenomenon with its kinds and shapes has good philosophic
evidence. Philosophy of education is application of philosophyc ideas in
education which has essential values to aim the purpose and the performance
of Islamic education. Generally, the tendencies in philosophy had created the
typology of Islamic education philosophy. Its tendencies influenced the
development Islamic education curriculum. This paper tries to explain the
tendency of education philosophy which influenced Islamic education
curriculum.
3 Tipologi Filsafat Pendidikan Islam: Kajian Konsep Manusia dan
Tujuan Pendidikan Berbasis Filsafat Islam Klasik
https://journal.umy.ac.id/index.php/afkaruna/article/view/5582
https://doi.org/10.18196/AIIJIS.2018.0081.75-100
This study discusses typology of Islamic education philosophy derived from
educational discourses in the classical Islamic philosophy. While existing
construction of the philosophy of Islamic education is still heavily influenced
by the Western philosophy, the current study investigates philosophical views
of Islamic education from several philosophers in classical Islam. This
research focuses on the question of human essence to discover the nature and
purpose of Islamic education. The investigation of educational ideas is
conducted on the branches of classical Islamic philosophy namely, Peripatetic
philosophy (Ibn Sina), Herme- neutic-Pythagorean philosophy (Ikhwan al-
Shafa), Illumination philosophy (Suhrawardi), Theosophy-Transcendent
philosophy (Mulla Sadra). This study shows four typologies of Islamic studies
philosophy, namely: Rationalism (Ibn Sina), Religious-Rationalism (Ikhwan
al-Shafa), Enlightenment-Spiritualism (Suhrawardi), and Substantive-
Spiritualism (Mulla Sadra)
4
Rekonstruksi Pendidikan Islam
Multikultural Indonesia Perspektif
Filsafat Pendidikan Islam
https://www.ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/tribakti/article/view/1742
https://doi.org/10.33367/tribakti.v32i2.1742
Efforts to explore various basic principles and ideals of Islamic education
have become exciting studies in the discourse on Islamic philosophy. This
study is even more interesting when juxtaposed with contemporary lessons
such as multiculturalism and Islam Nusantara. Ironically, this discourse has
stagnated in academic debate. In this context, the researcher uses a
literature study approach by examining primary sources in the Islamic
philosophical thought family. This research aims to see the philosophical
basis with dimensions, principles, norms, and values that live and use as
human guidance. In this study, the researcher finds that from the
perspective of Islamic philosophy, the basis of multiculturalism base on the
Islamic doctrine of Rahmatallil'alamin. The common goal in the formation of
humans is perfect humans as servants of Allah, social beings, and part of the
universe. This basic principle is relevant to apply to humans in Indonesia
who are diverse in culture, ethnicity, and religion.
5 Inklusifitas Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Berbasis Pesantren
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/MaA16/article/view/8721
https://doi.org/10.24853/ma.3.2.75-110
Internalization and development of the Islamic religious education curriculum
in Islamic-based institutions such as Islamic boarding schools are required to
have a solid foundation. The fundamental value of the development of the
Islamic Religious Education curriculum is an important part of maintaining
Islamic education buildings, especially in the development of inclusive
pesantren. For this reason, the developer of the Islamic Religious Education
curriculum needs to lay the foundation for the development of subjects to be
used in Islamic boarding schools. Descriptive analysis is used to analyze in
this research on the development of the Islamic religious education
curriculum. Based on the results of the analysis, there are seven foundations
that can be used in the development of the Islamic religious education
curriculum in Islamic education institutions such as Islamic boarding schools,
namely: theological foundation (religion), philosophical foundation,
ideological foundation, psychological foundation, sociological foundation,
science and technology foundation, and organizational foundation. By
internalizing and developing these values, Islamic education institutions based
on pesantren can be well 

Pandangan Aliran Filsafat Perennial-Esensialis Kontektual tentang Pengajar


1 INTERKONEKSI MADZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN DENGAN
MADZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
http://ejournal.stit-almubarok.ac.id/index.php/DIMAR/article/view/120
https://doi.org/10.58577/dimar.v4i1.120
Lahirnya disiplin keilmuan pendidikan Islam bermula dari adanya pertemuan
antara filsafat pendidikan dengan pemikiran Islam. Secara genealogi, disiplin
keilmuan tersebut memiliki titik persinggungan paradigma yang jika dilacak
akar keilmuannnya bermuara pada studi filsafat sebagai the mother of
sciences. Philosophical studies dengan berbagai varian madzhabnya membuka
tabir scientific spider web (jaring laba-laba keilmuan) yang saling terkait dan
tidak bisa dipisahkan. Interkoneksi paradigma pemikiran antara filsafat,
filsafat pendidikan, dan pemikiran Islam memberikan kontribusi bagi lahirnya
pemikiran filsafat pendidikan Islam beserta madzhab-madzhabnya. Madzhab
pemikiran filsafat pendidikan Islam perenial-esensialis salafi, perennial-
esensialis madzhabi, modernis, dan perenial-esensialis kontekstual falsifikatif,
dan rekonstruksi sosial berlandaskan tauhid dalam studi ini adalah hasil
perkawinan antara madzhab filsafat pendidikan dengan madzhab pemikiran
Islam.
2 Tipologi Filsafat Pendidikan Islam: Kajian Konsep Manusia dan
Tujuan Pendidikan Berbasis Filsafat Islam Klasik
https://journal.umy.ac.id/index.php/afkaruna/article/view/5582
https://doi.org/10.18196/AIIJIS.2018.0081.75-100
Kajian ini membahas tipologi filsafat pendidikan Islam yang bersumber dari
wacana pendidikan dalam filsafat Islam klasik. Sementara konstruksi filsafat
pendidikan Islam yang ada saat ini masih banyak dipengaruhi oleh filsafat
Barat, kajian ini mengkaji pandangan filsafat pendidikan Islam dari beberapa
filosof dalam Islam klasik. Penelitian ini berfokus pada persoalan hakikat
manusia untuk menemukan hakikat dan tujuan pendidikan Islam. Penyelidikan
gagasan pendidikan dilakukan pada cabang-cabang filsafat Islam klasik yaitu,
Filsafat Peripatetik (Ibn Sina), Filsafat Hermeneutik-Pythagoras (Ikhwan al-
Shafa), Filsafat Pencerahan (Suhrawardi), Filsafat Teosofi-Transenden (Mulla
Sadra) . Kajian ini menunjukkan empat tipologi filsafat kajian Islam, yaitu:
Rasionalisme (Ibn Sina), Rasionalisme Religius (Ikhwan al-Shafa),
Pencerahan-Spiritualisme (Suhrawardi), dan Substantif-Spiritualisme (Mulla
Sadra).
3 Filsafat Pendidikan Islam: Konstruksi Tipologis dalam Pengembangan
Kurikulum
https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tsaqafah/article/view/274/0
http://dx.doi.org/10.21111/tsaqafah.v11i2.274
Islamic education philosophy is essentially a concept to think about education
based on Islamic teachings. Islamic education philosophy speaking about
nature of Muslim’s ability to be fostered, developed, and be guided into human
being whose entire personality imbued with Islamic teachings, cause the
complexity of educational problems and so complicated to interpret
philosophy, so it needs a simplification. Typology in all aspects of thinking has
implications for the “simplification” to a variety of complex issues. A
discourse should evolve and expand to be understood in simple after typology.
It was certainly no exception to typology philosophical discourse of Islamic
education in Indonesia. Curriculum development at this time cannot be
separated from the basic ideas are developed from educational philosophy,
such as Essentialism, Perennialism, Progressivism, Existentialism,
Reconstructionism, and others. This article tries to make typology of
philosophical discourse towards the development of Islamic education in
Indonesia through literature and its implications for curriculum development
in Indonesia. So that the educational philosophy which developed in Indonesia
can be seen in their entirety and as simple as possible. Thus, the simplification
of the complex things can be realized. On the other side, apprehensive about
the release of the current curriculum with a philosophical foundation at least
be minimized.
4 Mazhab Filsafat Pendidikan dan Implikasinya terhadap Pendidikan
Islam
https://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JII/article/view/568
http://dx.doi.org/10.30984/jii.v5i2.568

Menemukan makna dan arah pendidikan adalah sebuah pencarian yang


panjang, karena pendidikan seirama dengan dinamika kehidupan dimana
manusia itu hidup. Adanya rumusan tentang konsep pendidikan itu dilatar
belakangi oleh faktor yang mengitarinya seperti nilai-nilai teologis, normatif,
sosiologis, geografis, ekonomi, budaya dan agama. Dalam arti selain dari
pertimbangan nilai teologis- normatif, maka dasar pendidikan juga memuat
nilai historis, yaitu perkembangan pemikiran pendidikan dari waktu yang tidak
terbatas, karenanya sangat banyak paradigma pendidikan sebagai muatan
pemikiran untuk merekonstruksinya. Sehingga berbagai aliran dan mazhab
dalam pendidikan menjadi pertimbangan dalam memberikan formulasi karena
muatan kajiannya berdasarkan pertimbangan dan kepentingan dalam
pendidikan. Disebabkan itu lahirnya berbagai mazhab dalam pendidikan
sekalipun ada perbedaan pandangan dalam pendidikan agar kita dapat melihat
aspek dan arah yang menjadi kajian masing-masingnya untuk dijadikan
perbincangan karena dapat dikatakan antara pendidikan Islam dan Barat
memiliki persamaan dan perbedaan.
5 ARUS PENDIDIKAN ISLAM TRANSFORMATIF DI INDONESIA:
SEBUAH PENJAJAGAN AWAL
https://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/view/4930
https://doi.org/10.23917/suhuf.v29i1.4930

Diteropong dari sudut pandang sosial politik, kedudukan pendidikan Islam di


Indonesia sungguh kokoh. Meski bukan Negara Islam, tetapi mayoritas
penduduk memeluk agama Islam. Pancasila merupakan hasil konsensus
nasional yang disepakati menjadi dasar Negara. Indonesia adalah bangsa
religius yang meletakkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa (YME) sebagai
fondasi dan ruh empat sila lain dalam Pancasila. Sehaluan dengan itu,
pemerintah mengambil kebijakan konvensional dimana pendidikan agama
wajib diajarkan sesuai dengan agama dan keyakinan peserta didik. Kebijakan
ini sudah berjalan 72 tahun, tetapi hasilnya masih jauh panggang dari api.
Jurang yang curam antara “cita-cita” dengan “realita” out put pendidikan Islam
masih terjadi; karena kesalehan individual tidak dengan sendirinya melahirkan
kesalehan sosial. Pendidikan Islam transformatif (PIT) mencurahkan perhatian
pada problem kesenjangan “pemahaman” dan “pengamalan” agama melalui
pendekatan dari bawah (pengalaman manusiawi). Diskursus pendidikan Islam
transformatif muncul pada dekade 1980-an, dan bisa dikatakan sebagai arus
baru dalam gerakan pendidikan Islam Indonesia

Anda mungkin juga menyukai