Anda di halaman 1dari 14

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NUTRISI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 13
FITRIA NUR (202205173)
NURWAHIDA (202205187)
NURZAMSANI AHMAD (202205188)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA MAKASSAR
2022
KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI
1.MENGUKUR BERAT BADAN (BB)
Definisi Mengukur Bobot Tubuh dengan menggunakan
Timbangan.
Diagnosis Keperawatan 1. Defisit Nutrisi
2. Resiko defisit Nutrisi
3. Berat Badan lebih
4. Obesitas
5. Resiko Gangguan Pertumbuhan
Luaran Keperawatan 1. Status Nutrisi Membaik
2. Berat badan Membaik
3. Status Pertumbuhan membaik
Prosedur 1) Identitas Pasien menggunakan minimal
dua identitas (nama lengkap,tanggal
lahir dan nomor rekam medis).
2) Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah
prosedur.
3) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
 Timbangan injak/lantai (untuk
anak dan dewasa)
 Timbangan bayi dan pengalas
 Alat tulis
4) Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5) Letakkan timbangan pada permukaan
yang datar.
6) Pastikan posisi awal menunjukkan
angka 0.
7) Anjurkan melepaskan alas kaki,jaket
atau barang lainnya yang dapat
mempengaruhi hasil penimbangan.
8) Fasilitasi pasien anak/dewasa berdiri
diatas timbangan tanpa berpegangan
atau baringkan bayi dengan hati-hati di
atas timbangan.
9) Bacalah angka yang ditunjukkan oleh
timbangan
10)Rapikan pasien dan alat-alat yang
digunakan.
11)Lakukan kebersihan tangan 6 langkah.
12)Informasikan hasil pengukuran,jika perlu
13)Dokumentasikan hasil penimbangan
berat badan.
Referensi Berman,A.,synder,S.&Fradsen,G.(2016).Kozier
&Erb’s Fundamental Of Nursing (10th
ed).USA:Perason Education.
Dougherty,L.& Lister,S.(2015).Manual Of
Clinical Nursing Procedures (9th ed).UK:The
Royal Marsden NHS Foundation Trust.
Perry,A.G & Potter,P.A.(2015).Nursing Skills &
Procedures (8th ed).St Louis:Mosby Elsevier.
PPNI (2016).Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnosis (1th
ed).Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018).Standar intervensi Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Tindakan keperawatan
(1st ed).Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018).Standar Luaran Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Kriteria Hasil
keperawatan (1st ed).Jakarta:DPP PPNI

2.Mengukur Tinggi Badan (TB)


Definisi Menilai pertumbuhan skeletal sebagai salah
satu indikator status nutrisi dan pertumbuhan
Diagnosis Keperawatan 1. Resiko gangguan pertumbuhan
2. Resiko deficit Nutrisi

Luaran Keperawatan 1. Status Pertumbuhan membaik


2. Status Nutrisi Membaik
Prosedur 1) Identifikasi pasien menggunakan
minimal dua identitas (nama
lengkap,tanggal lahir dan nomor rekam
medis)
2) Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah
prosedur
3) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
 Tiang Pengukur
 Alat Tulis
4) Lakukan Kebersihan tangan 6 Langkah
5) Anjurkan melepas alas kaki
6) Anjurkan berdiri tegak menghadap lurus
kea rah depan
7) Pastikan bagian belakang
kepala,punggung,bokong dan tumit
menempel pada tiang pengukur
8) Turunkan batas atas pengukur sampai
menempel ke ubun-ubun
9) Baca hasil pengukuran dengan teliti
10)Rapikan pasien dan alat-alat yang
digunakan
11)Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12)Informasikan hasil pengukuran,jika perlu
13)Dokumentasikan Hasil pengukuran
Referensi Berman,A.,synder,S.&Fradsen,G.(2016).Kozier
&Erb’s Fundamental Of Nursing (10th
ed).USA:Perason Education.
Dougherty,L.& Lister,S.(2015).Manual Of
Clinical Nursing Procedures (9th ed).UK:The
Royal Marsden NHS Foundation Trust.
Perry,A.G & Potter,P.A.(2015).Nursing Skills &
Procedures (8th ed).St Louis:Mosby Elsevier.
PPNI (2016).Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnosis (1th
ed).Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018).Standar intervensi Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Tindakan keperawatan
(1st ed).Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018).Standar Luaran Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Kriteria Hasil
keperawatan (1st ed).Jakarta:DPP PPNI
3.Mengukur Lingkar Lengan atas (LILA)
Defenisi Menilai diameter lengan atas dengan
menggunakan meteran yang mencerminkan
status nutrisi
Diagnosis Keperawatan 1. Defisit Nutrisi
2. Resiko Defisit Nutrisi
3. Berat Badan Lebih
4. Obesitas
5. Risiko Gangguan Pertumbuhan
Luaran Keperawatan 1. Status Nutrisi Membaik
2. Status Pertumbuhan Membaik
Prosedur 1) Identifikasi pasien menggunakan
minimal dua identitas (nama
lengkap,tanggal lahir dan nomor rekam
medis)
2) Jelaskan tujuan dan Langkah-langkah
prosedur
3) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
 Meteran atau pita ukur
 Alat Tulis
4) Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5) Tentukan lokasi lengan yang akan
diukur(pengukur dilakukan pada lengan
yang tidak dominan)dan diukur tepat di
tengah lengan antara bahu dan siku
6) Posisikan pasien tegak berdiri dengan
lengan di samping tubuh
7) Tekuk(Fleksi)lengan yang akan
dilakukan pengukuran dengan sudut 90
derajat
8) Lingkaran meteran atau pita antara bahu
dan siku mengitari lengan.lengan tidak
terlalu ketat atau longgar
9) Baca hasil pengukuran dengan teliti
10)Rapikan pasien dan alat-alat yang
digunakan
11)Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12)Informasikan hasil pengukuran,jika
diperlukan
13)Dokumentasikan hasil pengukuran
Referensi Berman,A.,synder,S.&Fradsen,G.(2016).Kozier
&Erb’s Fundamental Of Nursing (10th
ed).USA:Perason Education.
Dougherty,L.& Lister,S.(2015).Manual Of
Clinical Nursing Procedures (9th ed).UK:The
Royal Marsden NHS Foundation Trust.
Perry,A.G & Potter,P.A.(2015).Nursing Skills &
Procedures (8th ed).St Louis:Mosby Elsevier.
PPNI (2016).Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Indikator Diagnosis (1th
ed).Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018).Standar intervensi Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Tindakan keperawatan
(1st ed).Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018).Standar Luaran Keperawatan
Indonesia:Definisi dan Kriteria Hasil
keperawatan (1st ed).Jakarta:DPP PPNI

4.Mengukur Lingkar Paha (LP)


Definisi Suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui lingkar paha
Diagnosis Keperawatan 1. Defisit Nutrisi
2. Obesitas
Luaran Keperawatan 1. Status Nutrisi Membaik
2. Berat Badan Membaik
Prosedur 1) Mengidentifikasi kebutuhan/indikasi
klien.
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat
4) Mengucapkan salam dan memperkenal
diri.
5) Menjelaskan tujuan prosedur Tindakan.
6) Menanyakan persetujuan klien untuk
dilakukan Tindakan.
7) Tentukan terlebih dahulu titik mid point
8) Mengatur posisi klien senyaman
mungkin (denganberdiri duduk/baring
diatas tempat tidur dengan kaki
diluruskan).
9) Meminta klien untuk mengulung celan
yang menutupi paha kiri (bagi yang kidal
gunakan paha kanan).
10)Menentukan titik pertengahan yaitu
antara titik paling proksimal patella dan
titik pertengahan lipatan paha.
11)Tanda titik tersebut
12)Dengan posisi tegak atau kaki
diluruskan,ukur lingkar paha pada posisi
mid point dengan melingkarkan meteran
pada titik tersebut (perhatikan jangan
sampai meteran menekan kulit atau
rongga antara lebih dan meteran)
13)Catat lingkar paha
14)Merapikan klien dan alat
15)Mengevaluasi respon klien
16)Mengucapkan salam
17)Mencuci tangan
18)Mendokumentasikan dalam catatan klien
Referensi Mubarak,W.i.(2007).Buku Ajar kebutuhan dasar
manusia:Teori & aplikasi dalam
praktik.Jakarta:EGC.
Bandiyah,S.(2013).Keterampilan Dasar dalam
keperawatan (KDDK),Yogyakarta:Nuha
Medika.
Asmadi,(2008).Tehnik procedural keperawatan
dan aplikasi kebutuhan Dasar
Klien.Jakarta:Salemba Medika

5.Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT)


Definisi Ukuran yang digunakan untuk mengetahui
status gizi seorang yang didapat dari
perbandingan berat dan tinggi badan
Diagnosis Keperawatan Defisit Nutrisi
Luaran Keperawatan Status Nutrisi Membaik
Prosedur 1) Petugas melakukan penimbangan Berat
badan
2) Petugas melakukan pengukuran tinggi
badan
3) Petugas menghitung IMT dengan rumus:
IMT = Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan
(m)
4) Petugas Menilai hasil IMT yang didapat
yaitu:
 Kurang bila nilai IMT <18,5
 Normal bila nilai 18,5-24,9
 Lebih bila Nilai IMT 25-29,9
 Gemuk bila nilai IMT 30-39,9
 Sangat Gemuk bila nilai > 40
5) Bila Hasil IMT lebih dari 30 lapor dokter
untuk mendapatkan penanganan dan
pemeriksaan lebih lanjut
6) Kie Ibu Sesuai hasil pemeriksaan IMT
Ibu
7) Rujuk bila perlu
8) Dokumentasi
Referensi Buku Penilaian Status Gizi,Jakarta:EGC

6.Pemasangan NGT
Definisi Memasang selang/Pipa khusus melalui saluran
pencernaan atas secara lansung yang berakhir
di lambung
Diagnosis keperawatan  Defisit Nutrisi
 Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
 Risiko Disfungsi Motilitas
Gastrointestinal

Luaran Keperawatan  Status Nutrisi Membaik


 Motilitas Gastrointestinal Membaik
 Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
membaik
Prosedur 1) Melakukan pengecekan program terapi
2) Mencuci tangan
3) Menempatkan alat di dekat pasien
4) Memberikan salam dan menyapa nama
pasien
5) Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan
6) Menanyakan persetujuan dan kesiapan
klien
7) Menjaga privacy
8) Mengatur posisi pasien dalam posisi
semi fowler atau fowler (jika tidak ada
kontra indikasi)
9) Memakai sarung tangan
10)Membersihkan lubang hidung pasien
11)Memasang pengalas diatas dada
12)Mengukur Panjang NGT dan memberi
tanda (dari proses sensus xipoid ke
hidung dan belok je daun telinga)
13)Mengolesi ujung NGT dengan jelly
sesuai Panjang NGT yang di pasang
14)Mengatur pasien pada posisi fleksi
kepala dan memasukkan perlahan ujung
NGT melalui Hidung (bila pasien sadar
menganjurkan pasien untuk menelan
ludah berulang-ulang)
15)Cek posisi ujung selang NGT dengan
salah satu cara:
 Memasukkan 10 mludara ke
dalam NGT dan dengarkan bunyi
udara tersebut dilambung,aspirasi
Kembali udara
 Memasukkan ujung luar selang
NGT ke dalam air
 Aspirasi cairan lambung
16)Menutup Ujung NGT dengan spuit/klem
atau di sesuaikan dengan tujuan
pemasangan
17)Melakukan fiksasi NGT di depan hidung
dan pipi
Referensi https://id.scribd.com/doc/244900106/SOP-
PEMASANGAN-NGT-docx
7.Pemberian Nutrisi melalui NGT
Definisi Tindakan memasukkan cairan,makanan
cair/formula enteral,dan obat-obatan melalui
selang NGT.
Diagnosis Keperawatan  Defisit Nutrisi
 Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
 Risiko Disfungsi Motilitas
Gastrointestinal

Luaran Keperawatan  Status Nutrisi Membaik


 Motilitas Gastrointestinal Membaik
 Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
membaik
Prosedur 1) Melakukan verifikasi data sebelumnya
bila ada
2) Mencuci Tangan
3) Menempatkan alat di dekat pasien
dengan benar
4) Memberikan salam dan menyapa nama
pasien
5) Menjelaskan tujuan dan prosedur
Tindakan pada keluarga pasien
6) Menanyakan persetujuan dan kesiapan
klien
7) Menjaga privacy
8) Atur posisi klien semi fowler jika kontra
indikasi berikan posisi miring kanan
9) Pasang pengalas di dada pasien
10)Siapkan makanan dan obat (jika ada)
yang akan diberikan
11)Pakai sarung tangan
12)Cek posisi dan kepatenan selang NGT
serta residu lambung.jika residu 50-100
cc tunda pemberian sampai satu jam.jika
setelah 1 jam jumlah residu masih
tetap,lapordokter
13)Dengan tangan yang tidak
dominan,klem selang NGT dan tinggikan
selang 45cm dari dada klien
14)Alirkan makanan perlahan-lahan tanpa
mendorong.jangan membiarkan udara
masuk ke dalam selang.bila makanan
sudah selesai,bilas selang dengan
cairan
15)Tutup ujung selang
16)Biarkan klien pada posisi semi fowler
selama 30 menit setelah pemberian
makanan
17)Merapikan pasien
Referensi https://id.scribd.com/doc/244901487/SOP-
PEMASANGAN-NGT-docx

8.Perawatan NGT
Definisi Suatu Tindakan keperawatan dalam memelihara NGT agar
tetap bersih dari rongga mulut hingga lambung
Diagnosis  Defisit Nutrisi
Keperawata  Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
n  Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal

Luaran  Status Nutrisi Membaik


Keperawata  Motilitas Gastrointestinal Membaik
n  Disfungsi Motilitas Gastrointestinal membaik
Prosedur 1) Mencuci Tangan
2) Siapkan alat dan bahan:
 Air
 Hepatix
 Sabun
 Waslap
 Sikat Gigi
 Pasta Gigi
 Bengkok
 Kassa
 Spatel
3) Memberi salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5) Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
6) Nilai Kembali pempatan selang sebelum memberikan
makanan,cairan atau obat-obatan pada setiap
pergantian untuk pemberian makan secara continue
7) Bilas selang dengan 30 ml.air setelah setiap makan
dan pemberian obat-obatan
8) Nilai adanya iritasi atau pecahnya kulit.rekatkan ulang
setiap hari dan pada lokasi yang berlainan untuk
menghindari penekanan konstan pada satu area
hidung.cuci dengan lembut area sekitar hidung
dengan air dan sabun.bersihkan perawatan nasal
setiap hari dan jika diperlukan
9) Berikan perawatan mulut setiap 2 jam dan jika
dibutuhkan (cuci mulut,air,sikat gigi bersihkan
lidah,gigi,gusi,pipi dan membrane mukosa).jika pasien
sedang membersihkan mulut ingatkan untuk tidak
menelan air.jika pasien tidak sadar bias dibersihkan
menggunakan spatel dan kassa
Referensi https:muhammadwahyuputra69.blogspot.com/2017/09/
memasang -perawatan-pelepasan-selang.htm?m=1

9.Pelepasan NGT
Definisi Suatu prosedur atau proses melepaskan atau
mengambil selang NGT dari saluran pencernaan
melalui nasofaring
Diagnosis  Defisit Nutrisi
Keperawatan  Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
 Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal

Luaran  Status Nutrisi Membaik


Keperawatan  Motilitas Gastrointestinal Membaik
 Disfungsi Motilitas Gastrointestinal membaik
Prosedur 1) Persiapkan Alat:
 Handsecun bersih
 Tissue
 Perlak atau Pengalas
 Spuit 20cc-50cc
 Kantung sampah
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada
klien
3) Membantu klien mengatur posisi semi fowler jika
tidak ada indikasi.kepala klien dapat didukung
dengan bantal
4) Cuci tangan dengan air dengan sabun lalu
siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan di
dekat klien
5) Gunakan Handscun bersih
6) Dengan menggunakan Gerakan yang konstan
Tarik perlahan-lahan selang NGT sampai benar-
benar tercabut.Dianjurkan pada klien untuk
menarik napas dalam-dalam dan kemudian
menahan napas agar epiglottis tertutup.hal ini
bertujuan untuk memudahkan selang NGT
terlepas dan menghindari cairan lambung masuk
ke trakea
7) Tempatkan selang NGT yang telah terpakai
tersebut didalam kantung sampah
8) Lepaskan plester yang digunakan untuk fiksasi
selang NGT dari hidung klien.lalu bersihkan
hidung dan wajah klien dengan menggunakan
tissue
9) Lepaskan handscun
10)Jelaskan kepada klien bahwa prosedur telah
selesai dilakukan
11)Rapikan alat yang telah digunakan
12)Cuci tangan dengan bersih menggunakan sabun
13)Dokumentasikan pelepasan NGT pada rekam
medis
Referensi Buku saku keterampilan dan prosedur dasar Edisi 5

10.Monitor kadar Glukosa Darah


Definisi Pemeriksaan gula darah digunakan untuk
mengetahui kadar gula darah seseorang
Diagnosis Ketidakstabilan Kadar glukosa darah
Keperawatan
Luaran keperawatan Ketidakstabilan Kadar glukosa darah meningkat
Prosedur 1) Mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri sendiri
3) Menanyakan identitas pasien
4) Jelaskan prosedur Tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien
5) Mencuci tangan
6) Memakai handscun bila perlu
7) Atur posisi pasien senyaman mungkin
8) Dekatkan alat disamping pasien
9) Pasang Stik GDA pada alat glucometer
10)Mengurut jari yang akan ditusuk (darah
diambil dari salah satu ujung jari
telunjuk,jari tengah,jari manis tangan
kiri/kanan)
11)Desinfeksi jari yang akan ditusuk dengan
kapas alcohol
12)Menusuk lanset di jari tengah pasien,dan
biarkan darah mengalir secara spontan
13)Tempatkan ujung strip tes glukosa darah
(bukan diteteskan)secara otomatis terserap
ke dalam strip
14)Menghidupkan alat glucometer yang sudah
terpasang stik GDA
15)Menutup bekas tusukan lanset
menggunakan kapas alcohol
16)Alat glucometer akan berbunyi dan bacalah
angka yang tertera pada monitor
17)Keluarkan strip tes glukosa dari alat
monitor
18)Matikan alat monitor kadar glukosa darah

19)Membereskan alat

20)Mencuci tangan

21)Rencana tindak lanjut

22)Berpamitan

23)Mengucapkan salam
Referensi hhtps://id.sribd.com/document/44856202/SOP-
PEMERIKSAAN-KADAR-GULA-DARAH-docx

Anda mungkin juga menyukai