Anda di halaman 1dari 13

Uji fungsi alat laboratorium kesehatan

Nama :Miftahul khairiyah Zamzam


Nim :G4C022029
Alamat rumah :Bonto Bangun, Kab.Bulukumba
Institusi :Universitas Muhammadiyah Semarang
Pengalaman kerja :Puskemas Waindu distrik Raimbawi kab.Kepulauan Yapen,
Papua
Tugas pokok :
 melakukan pengambilan sampel pasien(darah, dahak, urine, reitz serum, feses
 melakukan pemeriksaan sampel mulai dari tahap pra analitik,analitik dan
pasca analitik
 melakukan pewarnaan malaria, filariasis
 melakukan pewarnaan BTA dan BTA kusta
 melakukan pemeriksaan darah lengkap
 melakukan pemeriksaan parasitology dengan sampel feses
 melakukan pemeriksaan urine
email :miftahulkhairiyahzamzam14@gmail.com
No.Hp :082232598588
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
A.Latar Belakang .............................................................................................................. 3
B.Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 4
C.Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................ 12
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................................. 12
A.Kesimpulan ................................................................................................................. 12
B.Saran........................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab
penyakit, kondisi kesehatan atau factor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat (Kepmenkes RI No.364,2003)
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsaungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya
dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan
prosedur. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar
dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin
(Andriani,2016).
Setiap peralatan harus dilengkapi dengan petunjuk penggunaan (instruction
manual) yang disediakan oleh pabrik yang memproduksi alat tersebut. Petunjuk
penggunaan tersebut pada umumnya memuat cara operasional dan hal-hal lain
yang harus diperhatikan. Cara penggunaan atau cara pengoperasian masing-masing
jenis peralatan laboratorium harus ditulis dalam instruksi kerja (Permenkes RI
No.43,2013)
Melalui tugas ini penulis ingin mencoba membahas tentang apa pengertian
dan penjelasan dari laboratorium kesehatan yang dimana didalamnya hanya
mencakup dan membahas tentang uji fungsi alat laboratorium.
B.Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan diatas maka tujuan
dari penulisan tugas ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari uji fungsi alat laboratorium
2. Mengetahui penerapan uji fungsi alat laboratorium
3. Pentingnya dilakukan uji fungsi alat laboratorium

C.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan tugas ini yaitu: Peranan Tenaga
ATLM khusunya dalam uji fungsi alat laboratorium
BAB II

PEMBAHASAN
Kata laboratorium berasal dari bahasa latin yang berarti “tempat kerka”
Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan aslinya, yaitu tempat
bekerja, Khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah suatu
rauangan atau kamar/tempat melakukan kegiatan praktik atau penelitian yang di
tunjang oleh adanya seperangkat alat-alat serta adanya infrastruktur laboratorium
yang lengkap (ada fasilitas air, listrik, gas dan sebagainya).(Noer,2021)
Dalam KBBI dijelaskan bahwa adalah tempat atau kamar (dan sebagainya)
tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan
(penyelidikan dan sebagainya) (Widiastuti,2019)
Laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut laboratorium adalah unit
penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka,
bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian,
kalibrasi, dan/atau produksi daiam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan
bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan,
penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat. (Permenpan RB No. 03, 2010),
sehingga dimana Laboratorium ini dikelola oleh Teknisi / Laboran yang sekarang
dikenal sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) (Raharjo,2017)
Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan,
berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola
secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala
terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan
tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian
kepada masyarakat (Jufriah dkk, 2019).
Pengujian alat baru (dilakukan sebelum atau sesudah pembelian) atau yang
disebut juga sebagai uji fungsi. Tujuannya untuk mengenal kondisi alat, yang
mencakup: kesesuaian spesifikasi alat dengan brosur, kesesuaian alat dengan
lingkungan dan hal-hal khusus yang diperlukan bagi penggunaan secara rutin. Dari
evaluasi ini dapat diketahui antara lain reprodusibilitas, kelemahan alat, harga per tes,
dan sebagainya (Susanti dkk, 2021).
Setiap peralatan harus dilengkapi dengan petunjuk penggunaan (instruction
manual) yang disediakan oleh pabrik yang memproduksi alat tersebut. Petunjuk
penggunaan tersebut pada umumnya memuat cara operasional dan hal-hal lain yang
harus diperhatikan. Cara penggunaan atau cara pengoperasian masing-masing jenis
peralatan laboratorium harus ditulis dalam instruksi kerja (Permenkes RI no.43,2013)
Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) meliputi
peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan layak pakai (UU RI No.44,2009)
Pemeriksaan / memverifikasi fungsi alat ukur dan pengujian dengan standar
kerja unutk mengetahui apakah suatau alat ukur/ suatu peralatan, terutama yang
signifikan, memngaruhi mutu hasil pengujian berfungsi dengan baik (Sunarya, 2021)
Uji kinerja atau verifikasi thermometer laboratorium dilakukan pada tiga titik
suhu yang berbeda untuk mengetahui kinerja thermometer tersebut pada suhu rendah,
tengah dan tinggi. (Hadi, 2022)

gambar Uji kinerja termometer


Gambar tabel Hasil Uji Kinerja Termometer cairan dalam gelas.
Organisasi WHO menyadari bahwa tidak ada alat kesehatan yang seratus
persen aman digunakan. Tiap alat kesehatan memiliki resiko kegagalan atau
menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan. Dengan demikian, perlu dilakukan
manajemen resiko (Utami,2022)
Ahli Teknologi Laboratorium Medik adalah setiap orang yang telah lulus
pendidikan Teknologi Laboratorium Medik atau analis kesehatan atau analis medis
dan memiliki kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh
manusia untuk menghasilkan informasi tentang kesehatan perseorangan dan
masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Permenkes, No.
42, 2015)
Pelayanan laboratorium kesehatan telah di selenggarakan oleh berbagai jenis
laboratorium pada berbagai jenjang pelayanan, baik oleh pemerintah maupun swasta
dengan kemampuan yang berbeda-beda, sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan
mutu pelayanan masih sangat bervariasi (Kepmenkes RI no, 298)
Ketangguhan metode adalah derajat ketertiruan hasil uji yang diperoleh dari
analisis sampel yang sama dalam berbagai kondisi normal, seperti laboratorium,
analisi instrumen, bahan pereaksi, suhu, hari yang berbeda, di ketangguhan biasanya
dinyatakan sebagai tidak adanya pengaruh perbedaan operasi atau lingkungan kerja
pada hasil uji. Ketangguhan metode merupakan ketertiruan pada kondisi operasi
normal antara lab dan antar analis (Riyanto, 2014)
Dalam penerapan metode pengujian secara spektofotmetri, tanggung jawab
personel laboratorium yang berwewenang untuk melakukan kalibrasi dan uji kinerja
uv vis hingga berfungsi dengan baik dan memberikan hasil analisis yang bisa di
terima (Hadi,2022)

Gambar spektrofotomrter UV-VIS dan kuvet


(1)Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam menyelenggarakan atau
menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan di Laboratorium pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan mempunyai kewenangan:
a. mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan di laboratorium;
b. melakukan pengambilan dan penanganan spesimen darah serta penanganan cairan
dan jaringan tubuh lainnya;
c. mempersiapkan, memilih serta menguji kualitas bahan/reagensia;
d. mempersiapkan, memilih, menggunakan, memelihara, mengkalibrasi, serta
menangani secara sederhana alat laboratorium;
e. memilih dan menggunakan metoda pemeriksaan;
f. melakukan pemeriksaan dalam bidang hematologi, kimia klinik, imunologi,
imunohematologi, mikrobiologi, parasitologi, mikologi, virologi, toksikologi,
histoteknologi, sitoteknologi;
g. mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu;
h. membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium;
i. melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium;
j. menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan kepada yang
berwenang;
k. melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium; dan
l. memberikan informasi hasil pemeriksaan laboratorium secara analitis.
(2) Selain berwenang melaksanakan praktik Ahli Madya Teknologi
Laboratorium Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sarjana Terapan
Teknologi Laboratorium Medik berwenang;
a. mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium khusus dan canggih;
b. melakukan pengambilan, penanganan serta menilai kualitas spesimen
laboratorium untuk pemeriksaan khusus dan canggih;
c. mendeteksi secara dini bila muncul penyimpangan dalam proses pemeriksaan di
laboratorium;
d. menilai hasil pengujian kelaikan alat, metoda, dan bahan/reagensia (yang sudah
ada dan baru);
e. melakukan pemeriksaan dalam bidang: kimia klinik (hematologi, biokimia klinik,
imunologi, imunohematologi), mikrobiologi (bakteriologi, parasitologi, mikologi,
virologi), diagnostik molekuler, biologi kedokteran, histoteknologi, sitoteknologi,
sitogenetik dan toksikologi klinik sesuai bidang keahliannya;
f. membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorum sesuai bidang keahliannya;
g. melakukan validasi secara analitis terhadap hasil pemeriksaan laboratorium;
h. merencanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti program pemantapan mutu
laboratorium (internal dan eksternal);
i. merencanakan dan mengevaluasi program kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium;
j. merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program standardisasi
laboratorium;
k. memberikan informasi secara analitis hasil pemeriksaan laboratorium khusus dan
canggih;
l. membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien;
m. merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium;
n. membimbing dan membina ahli madya teknologi laboratorium medik dalam
bidang teknik kelaboratoriuman (Permenkes No.42, 2015)
Staf laboratorium harus memastikan semua peralatan laboratorium berfungsi
dengan baik dan aman bagi penggunanya. Laboratorium menetapkan dan
melaksanakan program pengelolaan peralatan laboratorium termasuk peralatan yang
merupakan kerjasama dengan pihak ketiga yang meliputi
 Uji fungsi
 Inspeksi berkala
 Pemeliharaan berkala
 Kalibrasi berkala
 Identifikasi dan inventirisasi peralatan laboratorium
 Monitor dan tindakan terhadap kegagalan fungsi alat
 Prosespenarikan (recall)
 Pendokementasian (Ginting, 2021)

Peranan analis kesehatan dalam uji fungsi alat laboratorium sangat berperan
Penting karena uji fungsi alat terutama pada alat yang baru harus benar benar sesuai
dengan buku pedoman alat yang telah tertera, seorang tenaga laboratorium harus
benar benar mencocokkan dan melihat alat secara detail terutama ketik di fungsikan
alat harus benar benar sesuai agar ketika digunakan maka hasil yang dikeluarkan
dapat sesuai, tidak semua alat laboratorium yang dari pabriknya bisa langsung
digunakan karena bisa saja terjadi error atau kesalahan alat ketika di produksi
sehingga peran analis dalam uji fungsi ini sangat di butuhkan dan seorang analis juga
harus hati hati dan teliti ketika melakukan uji fungsi alat sehungga tidak ada satupun
uji fungsi alat yang terlewatkan.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
1. Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau factor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat.
2. Pengujian alat baru (dilakukan sebelum atau sesudah pembelian) atau yang
disebut juga sebagai uji fungsi. Tujuannya untuk mengenal kondisi alat, yang
mencakup: kesesuaian spesifikasi alat dengan brosur, kesesuaian alat dengan
lingkungan dan hal-hal khusus yang diperlukan bagi penggunaan secara rutin.
Dari evaluasi ini dapat diketahui antara lain reprodusibilitas, kelemahan alat,
harga per tes, dan sebagainya
3. Pelayanan laboratorium kesehatan telah di selenggarakan oleh berbagai jenis
laboratorium pada berbagai jenjang pelayanan, baik oleh pemerintah maupun
swasta dengan kemampuan yang berbeda-beda, sesuai dengan tugas dan
fungsinya dengan mutu pelayanan masih sangat bervariasi

B.Saran
Disarankan untuk seorang analis kesehatan/tenaga laboratorium dapat
menjalankan uji fungsi alat laboratorium dengan sebaik baiknya dan seteliti
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani Ririn pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi untuk mengatasi
keselematan kerja dan keberhasilan praktikum, 2016 Vol.1 No.1
ISSN:01A1148084
Ginting Daniel kebijakan penunang medis (SNARS) Depublish,2019 Cetakan 1
hal.134
Hadi anwar Kalibrasi & uji kinerja peralatan ukur laboratorium air IPB press, 2022
Cetakan 1 hal 168
Jufriyadi pemeliharaan dan penyimpanan peralatan laboratorium kimia 2019,
Vol.1No.1 hal.23-26 ISSN:2645-251x
Kepmenkes RI No 298 tahun 2008 tentang pedoman akreditasi laboratorium
kesehatan
Kepmenkes RI No 364 tahun 2003 tentang laboratorium kesehatan
Noer Zikri Alat alat laboratorium tingkat universitas Guemedia 2021 Cetakan 1
halaman 1
Permenkes No 42 Tahun 2015 tentang izin dan penyelenggaraan praktik laboratorium
medic
Permenkes No 43 Tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik
yang baik

Riyanto validasi & verifikasi metode uji depublish 2019 cetakan 1 hal. 77
Sunaryo manejemen pengelolaan laboratorium Gadjah mada university press, 2021
cetakan 1 hal.49
Susanti teknik pengelolaan laboratorium ANDI (penerbit IKAPI) 2021 cetakan 1
Utami triyana wahyu dari hulu ke hilir perjalanan sebuah alat kesehatan gadjah
mada university press, 2022 cetakan 1
UU RI No.44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
Widiastuti anik konsep dasar dan manajemen laboratorium IPS UNY Press 2019
cetakan 1 hal.3

Anda mungkin juga menyukai