KEBIJAKSANAAN PENGINDEKSAN
OLEH:
4 AP 2
KELOMPOK 7
SUHAERA 40400120065
FIKRI 40400120060
2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
mematuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Kosa Kata indeks, dengan judul
“kebijaksanaan Pengindeksan”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari bahwa Makalah ini tidak lepas dari kekurangan karena manusia
bukanlah makhluk yang sempurna. Tetapi kami berusaha untuk membagi ilmu dan wawasan
yang telah kami rangkum dalam makalah ini. semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
menjadi rujukan dalam memperoleh ilmu pengetahuan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan Penyusunan Makalah............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Sumber Informasi Terpasang
A. Kebijaksanaan pengindeksan ……...................................................................2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indeks berasal dari bahasa Inggris indicate berarti menunjukkan. Kata indicate ini
berasal dari bahasa Latin indicare yang berarti menunjukkan/ to show. Menurut Lasa
Hs dalam bukunya Kamus Kepustakawanan Indonesia indeks adalah petunjuk yang
berupa huruf, angka maupun tanda lain untuk memberikan pengarahan kepada pencari
informasi bahwa informasi yang lebih lengkap maupun informasi terkait dapat
ditemukan pada sumber yang ditunjuk.Kosa kata indeks adalah kosa kata yang yang
terdiri dari satu atau lebih kata yang diambil dari dokumen (monograf atau terbitan
berseri). Kosa kata indeks seringkali disebut sebagai bahasa indeks (controlled
vocabulary) yakni sekelompk istilah terbatas yang harus digunakan untuk mewakili
subyke dokumen dalam suatu sistim temu balik informasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kebijaksanaan pengindeksan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui kebijaksanaan pengindeksan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBIJAKSANAAN PENGINDEKSAN
Pada tahap analisis subyek pengindeks mempelajari isi dokumen lalu memilih
konsep-konsep (subyek) yang paling penting, yang kemudian akan diterjemahkan ke
dalam bahasa indeks (kosa kata terkendali), jadi berupa nomor kelas, tajuk subyek.
Pada waktu memilih subyek-subyek ini, pengindeks harus berpedoman pada
kebijaksanaan pengindeksan (indexing policy) yang berlaku di perpustakaan tempat ia
bekerja. Kebijaksanaan ini mengarar banyaknya konsep yang bisa dipilih dan jenis
konsep yang dipilih, yaitu konsep yang umum (luas) atau konsep yang khusus
(spesifik). Kebijaksanaan ini akan mempengaruhi kinerja (performance) dan efisiensi
dari sistem simpan dan temu kembali Kebijaksanaan pengindeksan mencakup
kebijaksaan mengenai 2 hal:
1) Kelengkapan atau ketuntasan (exhaustivity) yaitu kebijaksanaan berkenaan dengan
banyaknya konsep yang dipilih pada tahap analisis subyek, yang dapat berupa:
a) Pengindeksan mendalam (depth indexing), yaitu
kebijaksanaan untuk memilih sebanyak mungkin konsep dari dokumen, baik yang
penting, maupun yang tidak begitu penting
b) Pengindeksan yang bersifat rangkuman (summarization), yaitu kebijaksanaan yang
membatasi pilihan konsep pada tema dokumen yang dominan (yang paling
utama),jadi dibatasi pada hanya (beberapa) konsep utama
2) Kekhususan (specificity) yaitu kebijaksanaan yang berkenaan dengan tingkatan
generik konsep, yaitu: genus, species, sub-species, atau lebih khusus lagi.
Pengindeksan dapat berupa: a) Pengindeksan dengan memilih konsep pada tingkat
genus. Ini berarti bahwa yang dipilih adalah konsep yang umum/luas, jadi tingkat
kekhususan rendah.
b) Pengindeksan dengan memilih konsep pada tingkat species (atau lebih khusus lagi).
Ini berarti bahwa yang dipilih adalah konsep yang spesifik, jadi tingkat kekhususan
adalah tinggi.
Kebijaksanaan pengindeksan menentukan kinerja (performance) sistem simpan dan
temu kembali informasi. Untuk menilai kinerja suatu sistem ada 2 parameter yang
diteliti:
1) Perolehan (recall), yaitu berapa banyak dokumen yang ditemukan sebagai hasil
penelusuran
2) Ketelitian (precision), yaitu berapa dokumen dari keseluruhan dokumen yang
ditemukan benar-benar relevan (sesuai dengan kebutuhan)
Contoh:
Jika misalnya pada suatu suatu sistem simpan dan temu kembali informasi berlaku
kebijaksanaan pengindeksan dengan mengindeks pada tingkat konsep umum (genus),
IUA/DOI/Kebijaksanaan Pengindeksan 2 maka semua dokumen tentang berbagai
jenis sekolah (TK, SD, SLTP, SLTA, SMU, Sekolah Kejuruan, dlsb.) akan diwakili
oleh konsep umum "Sekolah". Nomor klasifikasi adalah nomor klasifikasi untuk
subyek sekolah. Tajuk subyek adalah SEKOLAH, bukan tajuk subyek yang spesifik
seperti SEKOLAH DASAR TAMAN KANAK-KANAK, SEKOLAH LANJUTAN,
SEKOLAH KEJURUAN.
Pengindeksan dengan kebijaksanaan seperti contoh di atas adalah pengindeksan
dengan tingkat kekhususan yang rendah. Apabila kita menelusur dalam sistem ini,
maka kita harus menelusur lewat tajuk subyek umum SEKOLAH. Padahal kita
mungkin hanya ingin mencari dokumen tentang Sekolah Dasar Penelusuran akan
menghasilkan sejumlah besar dokumen, tetapi yang benar-benar relevan (jadi yang
betul tentang Sekolah Dasar), hanya sebagian kecil saja. Sistem seperti ini
memberikan perolehan tinggi, tetapi ketelitian rendah. Kita memang mendapatkan
banyak dokumen, tapi kita terpaksa memilah-milah lagi untuk mencari yang benar-
benar relevan. Contoh ini dengan jelas menunjukkan pengaruh kebijaksanaan
pengindeksan pada kinerja sistem.
Untuk mengukur kinerja sistem dipakai 2 angka atau ratio:
1. Angka perolehan (recall ratio) Perolehan adalah perbandingan antara
dokumen relevan yang ditemukan kembali dan jumlah dokumen relevan
yang sebenarnya ada dalam koleksi. Jadi jika semua dokumen yang ada
dalam koleksi yang relevan dengan permintaan tertentu dapat ditemukan
kembali, maka perolehan yang tercapai ialah 100%. Jika misalnya ada 40
dokumen yang relevan dan yang ditemukan adalah yang 40 ini, maka angka
perolehan adalah 100%, jika yang ditemukan hanya 20, maka angka
perolehan adalah 50%.
Rumus untuk menghitung angka perolehan;
https://baitulum.fah.unjambi.ac.id
https://www.slideserve.com