Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Sumber Infornasi Islam : Ilmu Tasawuf

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sumber Informasi Islam

DOSEN PENGAMPU:

Himayah, S.Ag., S.S., MIMS

KELOMPOK 6:

Fikri 40400120060

Nahla Tulkorima Mashar 40400120061

Nurmila Sari 40400120087

Dheananda Nacita Dwiranti Mandar 40400120088

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
i
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Ta’ala. yang telah memberikan
banyak nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga proses pembuatan
Makalah mengenai Sumber Informasi Islam ilmu tasawuf ini dapat penulis laksanakan
dengan baik.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
baik dari segi EBI, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang kemudian akan
penulis jadikan sebagai evaluasi.

Demikian semoga makalah ini bisa diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah
kekayaan intelektual dalam bidang sumber informasi islam. Semoga makalah kami ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk penulis sendiri.

Gowa, 16 Oktober 2022

Kelompok 6

ii
Daftar isi

Kata Pengantar........................................................................................................................................ ii
Daftar isi ................................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4

Latar Belakang..................................................................................................................................... 4

Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4

Tujuan ................................................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 5

Ilmu Tasawuf ....................................................................................................................................... 5

Sumber Informasi Ilmu Tasawuf ......................................................................................................... 6


BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 9

Kesimpulan.......................................................................................................................................... 9

Saran ................................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tasawuf berasal dari istilah yang dikonotasikan dengan “Ahlu Shuffa” yang
berarti sekelompok orang di masa Rasulullah yang hidupnya banyak berdiam di serambi-
serambi masjid, dan mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kemudian secara istilah menurut Muhammad Ali Al-Qassab ia memberika ulasannya
sebagai berikut, “Tasawuf adalah ahklah yang mulia yang timbul pada masa yang mulia
dari seorang yang mulia ditengah-tengah kaumnnya yang mulia” Tasawuf sebagai salah
satu tipe mistisisme dalam Bahasa inggris suffism. Kata tasawuf mulai di percakapkan
sebagai satu istilah sekitar akhir abad dua hijiriah yang dikatikan dengan salah satu jenis
pakaian kasar yang disebut suf atau wol kasar.

Pada dasarnya tasawuf dapat disimpulkan merupakan ilmu yang membahas tentang cara
pendekatan terhadap Allah SWT. Dengan sedekat mungkin, bukan secara lahiriah saja
melainkan secara batinnya sesuai yang di contohkan oleh Rasulullah SAW. Dan sahabat-
sahabatnya dengan menggunakan syauq, sehingga berbeda ilmu lain seperti filsafat,
tasawuf dan fiqih. Maka dari itu makalah ini dibuat untuk membahas lebih lanjut
mengenai ilmu tasawuf khususnya membahas mengenai sumber-sumber informasi dari
ilmu tasawuf ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Ilmu Tasawuf?


2. Apa saja sumber informasi Ilmu Tasawuf?

C. Tujuan

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ilmu tasawuf dam juga sumber-
sumberinformasi yang mengkaji ilmu tasawuf.

4
BAB II

PEMBAHASAN
1. Ilmu Tasawuf

Tasawuf adalah ilmu yang membahasa tentang cara pengdekatan terhadap Allah
SWT. dengan sedekat mungkin, bukan secara lahiriyah saja melainkan secara batiniyah
sesuai yang dicontohkan oleh Rasullah SAW. Dan sahabat-sahabatnya dengan
menggunakan syauq, sehingga berbeda ilmu lain seperti filsafat, tasawuf dan fiqih.
Sekalipun tidak ada pengaruh dari luar ajaran tasawuf tetap eksis, karena memiliki
landasan yang kuat baik dari al-qur’an maupun dari hadist hadist nabi saw. Dalam
menjalani kehidupan tasawuf tidak terlepas dari empat al yaiti; syari’at, tarikat, hakikat
dan ma’rifah. Keempat hal tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya, saling terikat.

Sumber ajaran tasawuf, bisa dipenagaruhi oleh beberapa hal: Dari luas islam
dimana mencakup pengaruh Kristen falsafah Yunani, kemudian ajaran hindu dan
budha, kemudian dari ajaran islam itu sendiri

Tujuan dan objek Tasawuf berdasarkan pemahaman kaum sufi yang berpendapat
bahwa satu-satunya jalan yang dapat menghantarkan seseorang mencapai kebahagian
di sisi Allah SWT. Hanyalah dengan kesucian jiwa. Oleh karena jiwa manusia
merupakan pancaran zat Allah yang suci, maka segala sesuatu itu barulah tercapai
dengan suci pula, sekalipun tingkat kesucian dan kesempurnaan itu bervariari yakni
sesuai dengan dekat dan jauhnya dari sumber aslinya. Untuk mencapai tingkat
kesempurnaan dan kesucian jiwa manusia memerulkan Pendidikan dan Latihan mental
yang Panjang. Oleh karena itu pada tahap pertama teori dan amalan tasawif di
formulasikan kepada pengaturan sikap mental dan kedisiplinan tingkah laku yang ketat.
Justru itu dalam memasuki tahap awal kehidupan tasawuf, seorang murid di haruskan
melakukan amalan dan Latihan kerohanian yang cukup berat. Tujuannya adalah untuk
menguasai hawa nafsu sampai ke titik terendah bila mungkin mematikan hawa nafsu
sama sekali. Hubungan manusia dengan tuhan yang telah ada sejak manusia lahir ke
dunia ini, karena adanya kelalaian akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang
hamba disebabkan kesibukan duniawi, sehingga komunikasi dengan sang pencipta
terputus dan seyogyanya manusia harus berupaya menjalin komunikasi Kembali demi
terciptannya hubungan dengan pemciptanya Allah SWT.
Hubungan tersebut diwujudkan dengan cara beribadah kepada Allah SWT.
Secara sempurna, berdasarkan cinta bukan karena menginginkan keberuntungan dunia,
karena hanya dengan cara itulah manusia akan mampu mengendalikan dirinya dari

5
penagruh hawa nafsu yang menyesatkan, sehingga jauh dari kebenaran hakiki. Ketika
manusia menyadari kenyataan ini, ia akan merasakan naungan cinta dari Allah SWT.
Disaat cinta Allah telah menaungi seseorang, ia akan memiliki rasa pada perwujudan
keilahian dan kerinduan untuk selalu mengingat-Nya, sehingga manusia dapat menahan
diri dari perbuatan yang membawa dosa.

2. Sumber Informasi Ilmu Tasawuf

1). Risalah Qusyairiyah Karya Abdul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi
An Naisaburi

Dalam kitab ini dibahas mengenai pemahaman ilmu tasawuf, berikut merupakan daftar
isi dari kitab tasawuf ini :
BAB I : DASAR-DASAR TAUHID MENURUT KAUM SUFI
BAB II : ISTILAH-ISTILAHTASAWUF
BAB III : ULASAN TENTANG MAQAM-MAQAM ATAU TINGKATAN JALAN
PENDAKIAN PARA SALIK
BAB IV : KONDISI ROHANI DAN KARAMAH
BAB V : : TOKOH-TOKOH SUFI DAN MUTIARA HIKMAHNYA

Pengantar awal dari kitab ini adalah penjelasan secara singkat mengenai apa itu tasawuf
dan apa alasan imam Al-Qusyairi Menyusun kitab ini.

Tasawuf merupakan disiplin ilmu yang lebih banyak berbicara persoalan-


persoalan batin, kondisi-kondisi rohani, dan hal-hal lain yang bersifat esoteris.
Pengalaman-pengalamannya yang dibentuk melalui proses implementasi ajaran sufistik
bersifat mistis dan hampir selalu mengarah ke dalam, yang sangat pribadi, dan sulit
dikomunikasikan kepada orang lain, sehingga selamanya hampir menjadi mitk pribadi.
Kenyataan ini dalam perkembangannya sering memunculkan tingkah laku aneh,
eksentrik, dan terkadang terkesan keluar dari batasan syar'i, yang oleh kaum sufi justru
akan dipahami sebagai bentuk pencapaian suatu maqam (tingkatan pendakian rohani)
sufi tertentu, sedangkan oleh ahlu zhawahir yang berpegang teguh pada ajaran standar
Gologan syariat) akan dianggap sebagai perbuatan bid'ah, tidak bermakna, dan bahkan
tidak jarang dikatakan sesat. Perbedaan ini kebanyakan disebabkan oleh perbedaan
pemahaman dasar-dasar Islam dan sudut pandang kajian yang pada gilirannya juga
melahirkan perbedaan pemakaian istilah dan ungkapan-ungkapan keilmuan dari
masing-masing kelompok. Karena kecenderungan mereka dalam mengungkapkan
dunianya yang lebih mengarah kepada hal-hal mistis, maka pesan-pesan AlQuran dan
hadis oleh mereka tidak dipahami dari sudut makna lahiriah tekstualnya, tetapi dari sisi
tafsir batini dan diungkapkan dalam kata-kata kiasan dan pelambang, seperti sakr,
syarb, fana' , baqa' , dan masih banyak lainnya. Sehingga, pada gilirannya
mengalami.benturan pemahaman yang tidak jarang melahirkan clash sosial dan politik
dengan kelompok syar'i yang memang lebih banyak menekankan pemahaman
keagamaan dari aspek bentuk makna lahiriah tekstual nash. Barangkali faktor inilah

6
yang melatarbelakangi Imam AlQusyairi menyusun sebuah buku, yang akhirnya
dinamakan " Ar - Risalatul Qusyairiyah", dengan tujuan meluruskan pemahaman
keagamaan Islam tentang konsep-konsep tasawuf, akidah tasawuf, pengalaman-
pengalaman mistis, terminal-terminal spiritual Islam, dan kaitannya dengan konsep-
konsep tauhid dan syariat.

2). Ihya’ ‘Ulumuddin : Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama Karya Imam


Al-Ghazzali

Kitab Ihya 'Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali merupakan khazanah tasawuf


yang dikenal secara luas di kalangan umat Islam. Selain karena pribadinya yang
menonjol dan disebut-sebut sebagai mujaddid (pembaharu dalam agama), juga karena
uraian dalam Ihya dekat dengan alam dan kehidupan Muslim, seperti persoalan ritual,
akhlak, maupun sosial. Kitab Ihya’ ‘ Ulumiddin, buah tangan Al-Imam Al-Ghazali
adalah salah satu karya besar dari beliau dan salah satu karya besar dalam
perpusatakaan Islam. Beliau pilih untuk menjadikan judul nama bukunya
Ihya’Ulumuddin, artinya ialah : MENGHIDUPKAN KEMBALI PENGETAHUAN
AGAMA. Sebabnya maka itu judul yang beliau pilih, ialah karena pada waktu itu ilmu-
ilmu Islam sudah hampir teledor oleh ilmu yang lain, terutama oleh filsafat Yunani,
khusus Filsafat Aristoteles telah disambut dengan amat asyiknya oleh ahli-ahli fikir
Islam, yang dipelopori oleh Al-Farabi, Ibnu Sina dan lain-lain di Timur dan kemudian
menjalar pula ke barat (Andalusia dan Afrika Utara), sesudah Ghazali, yang dipelopori
oleh Ibnu Rusyd.

Ghazali akhirnya berpendapat bahwa mendekati Tuhan, merasa adanya Tuhan


dan ma’rifat kepada Tuhan, hanya dapat dicapai dengan menempuh satu jalan, yaitu
jalan yang ditempuh oleh kaum shufi.

Ghazali pun insyaf bahwasanya di zamannya pertentangan kaum syari’ah amat


besar dengan kaum Shufi atau kaum Hakikat. Kaum Fuqaha menghabiskan waktunya
di dalam membincangkan syah dan bathal, dengan mengabaikan perhatian kepada
kehalusan perasaan, sedang kaum Shufi saling terlalu memupuk perasaan (dzauq)
kadang-kadang tidak memperdulikan mana amalan, ibadat dan syari’at yang sesuai
dengan Sunnah Rasul dan mana yang tidak. Tasawwuf perlu untuk memupuk perasaan
halus manusia, atau ‘athifah. Tetapi kadang-kadang terlanjur keluar dari garis syari’at.
Syari’at perlu untuk mengatur kehidupan sehari-hari menurut jalan Rasul, tetapi
kadang-kadang menjadi kaku dan kehilangan intisari karena hanya tunduk kepada yang
tertulis belaka sehingga kebebasan manusia buat berfikir, buat merasa dan buat
berfantasi menjadi hilang.

“Syaria’at tanpa hakikat, menjadi bangkai tak bernyawa. Hakikat tanpa syari’at menjadi
nyawa tak bertubuh”

Ghazali berusaha mempersatu-padukan keduanya. Dengan dasar itulah beliau


ingin menghidupkan Kembali Ilmu Agama : IHYA’ ‘ULUMIDDIN

7
Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin keseluruhannya memiliki total 9 jilid, khusus untuk
terjemahan Indonesia terdapat juga 9 jilid dengan masing-masing jilid memiliki
pembahasan dan sub-judul yang berbeda-beda, di antaranya :

Jilid Pertama : Ilmu dan Keyakinan

Jilid Kedua : Rahasia Ibadah

Jilid Ketiga : Akhlak Keseharian

Jilid Keempat : Keajaiban Kalbu

Jilid Kelima : Bahaya Lisan

Jilid Keenam : Dunia dan Godaannya

Jilid Ketujuh : Pintu taubat

Jilid Kedelapan : Sabar dan Syukur

Jilid Kesembilan : Zuhud, Cinta, dan Kematian

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Tasawuf adalah ilmu yang membahasa tentang cara pengdekatan terhadap


Allah SWT. dengan sedekat mungkin, bukan secara lahiriyah saja melainkan secara
batiniyah sesuai yang dicontohkan oleh Rasullah SAW. Tujuan dan objek Tasawuf
berdasarkan pemahaman kaum sufi yang berpendapat bahwa satu-satunya jalan yang
dapat menghantarkan seseorang mencapai kebahagian di sisi Allah SWT. Mempelajari
ilmu tasawuf merupakan hal penting bagi seorang muslim, sehingga sumber informasi
mengenai ilmu-ilmu tasawuf juga sama pentingnnya. Pemilihan kitab yang tepat
merupakan salah satu upaya dalam memulai Langkah untuk mempelajari ilmu tasawuf.
Dari penjelasan di atas kami merekomendasikan dua judul kitab yang bisa dijadikan
sebagai rujukan dalam mempelajari ilmu tasawuf. Risalah Qusyairiyah Karya Abdul
Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi dan Ihya’ ‘Ulumuddin :
Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama Karya Imam Al-Ghazzali.

B. Saran

Kami penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak


kekurangan, sehingga penulis berharap dan menyarankan pembaca dapat mengkaji
lebih dalam mengenai ilmu tasawuf melalui ahlinya setelah menjadikan makalah kami
sebagai rujukan awal. Atas segala kerendahan hati kami penulis mengucapkan banyak
terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Rosihon Anwar & Dr. Mukhtar Solihin, M.Ag. 2006, Ilmu Tasawuf, Bandung,
Pustaka Setia

Rahmi Darwis 2013, Tasawuf. Makassar, Universitas Islam Alauddin Negeri


Makassar

Qudusiyah, Kitab Ihya’Úlumuddin Imam Al-Ghazali


https://www.qudusiyah.org/id/kajian/ihya/

Risalah Qusyairiyah (Sumber Kajian Ilmu Tasawuf)


https://adoc.pub/risalah-al-qusyairiyah.html

10

Anda mungkin juga menyukai