DOSEN PENGAMPU:
KELOMPOK 6:
Fikri 40400120060
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Ta’ala. yang telah memberikan
banyak nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga proses pembuatan
Makalah mengenai Sumber Informasi Islam ilmu tasawuf ini dapat penulis laksanakan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
baik dari segi EBI, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang kemudian akan
penulis jadikan sebagai evaluasi.
Demikian semoga makalah ini bisa diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah
kekayaan intelektual dalam bidang sumber informasi islam. Semoga makalah kami ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk penulis sendiri.
Kelompok 6
ii
Daftar isi
Kata Pengantar........................................................................................................................................ ii
Daftar isi ................................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
Latar Belakang..................................................................................................................................... 4
Tujuan ................................................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 5
Kesimpulan.......................................................................................................................................... 9
Saran ................................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tasawuf berasal dari istilah yang dikonotasikan dengan “Ahlu Shuffa” yang
berarti sekelompok orang di masa Rasulullah yang hidupnya banyak berdiam di serambi-
serambi masjid, dan mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kemudian secara istilah menurut Muhammad Ali Al-Qassab ia memberika ulasannya
sebagai berikut, “Tasawuf adalah ahklah yang mulia yang timbul pada masa yang mulia
dari seorang yang mulia ditengah-tengah kaumnnya yang mulia” Tasawuf sebagai salah
satu tipe mistisisme dalam Bahasa inggris suffism. Kata tasawuf mulai di percakapkan
sebagai satu istilah sekitar akhir abad dua hijiriah yang dikatikan dengan salah satu jenis
pakaian kasar yang disebut suf atau wol kasar.
Pada dasarnya tasawuf dapat disimpulkan merupakan ilmu yang membahas tentang cara
pendekatan terhadap Allah SWT. Dengan sedekat mungkin, bukan secara lahiriah saja
melainkan secara batinnya sesuai yang di contohkan oleh Rasulullah SAW. Dan sahabat-
sahabatnya dengan menggunakan syauq, sehingga berbeda ilmu lain seperti filsafat,
tasawuf dan fiqih. Maka dari itu makalah ini dibuat untuk membahas lebih lanjut
mengenai ilmu tasawuf khususnya membahas mengenai sumber-sumber informasi dari
ilmu tasawuf ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ilmu tasawuf dam juga sumber-
sumberinformasi yang mengkaji ilmu tasawuf.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ilmu Tasawuf
Tasawuf adalah ilmu yang membahasa tentang cara pengdekatan terhadap Allah
SWT. dengan sedekat mungkin, bukan secara lahiriyah saja melainkan secara batiniyah
sesuai yang dicontohkan oleh Rasullah SAW. Dan sahabat-sahabatnya dengan
menggunakan syauq, sehingga berbeda ilmu lain seperti filsafat, tasawuf dan fiqih.
Sekalipun tidak ada pengaruh dari luar ajaran tasawuf tetap eksis, karena memiliki
landasan yang kuat baik dari al-qur’an maupun dari hadist hadist nabi saw. Dalam
menjalani kehidupan tasawuf tidak terlepas dari empat al yaiti; syari’at, tarikat, hakikat
dan ma’rifah. Keempat hal tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya, saling terikat.
Sumber ajaran tasawuf, bisa dipenagaruhi oleh beberapa hal: Dari luas islam
dimana mencakup pengaruh Kristen falsafah Yunani, kemudian ajaran hindu dan
budha, kemudian dari ajaran islam itu sendiri
Tujuan dan objek Tasawuf berdasarkan pemahaman kaum sufi yang berpendapat
bahwa satu-satunya jalan yang dapat menghantarkan seseorang mencapai kebahagian
di sisi Allah SWT. Hanyalah dengan kesucian jiwa. Oleh karena jiwa manusia
merupakan pancaran zat Allah yang suci, maka segala sesuatu itu barulah tercapai
dengan suci pula, sekalipun tingkat kesucian dan kesempurnaan itu bervariari yakni
sesuai dengan dekat dan jauhnya dari sumber aslinya. Untuk mencapai tingkat
kesempurnaan dan kesucian jiwa manusia memerulkan Pendidikan dan Latihan mental
yang Panjang. Oleh karena itu pada tahap pertama teori dan amalan tasawif di
formulasikan kepada pengaturan sikap mental dan kedisiplinan tingkah laku yang ketat.
Justru itu dalam memasuki tahap awal kehidupan tasawuf, seorang murid di haruskan
melakukan amalan dan Latihan kerohanian yang cukup berat. Tujuannya adalah untuk
menguasai hawa nafsu sampai ke titik terendah bila mungkin mematikan hawa nafsu
sama sekali. Hubungan manusia dengan tuhan yang telah ada sejak manusia lahir ke
dunia ini, karena adanya kelalaian akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang
hamba disebabkan kesibukan duniawi, sehingga komunikasi dengan sang pencipta
terputus dan seyogyanya manusia harus berupaya menjalin komunikasi Kembali demi
terciptannya hubungan dengan pemciptanya Allah SWT.
Hubungan tersebut diwujudkan dengan cara beribadah kepada Allah SWT.
Secara sempurna, berdasarkan cinta bukan karena menginginkan keberuntungan dunia,
karena hanya dengan cara itulah manusia akan mampu mengendalikan dirinya dari
5
penagruh hawa nafsu yang menyesatkan, sehingga jauh dari kebenaran hakiki. Ketika
manusia menyadari kenyataan ini, ia akan merasakan naungan cinta dari Allah SWT.
Disaat cinta Allah telah menaungi seseorang, ia akan memiliki rasa pada perwujudan
keilahian dan kerinduan untuk selalu mengingat-Nya, sehingga manusia dapat menahan
diri dari perbuatan yang membawa dosa.
1). Risalah Qusyairiyah Karya Abdul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi
An Naisaburi
Dalam kitab ini dibahas mengenai pemahaman ilmu tasawuf, berikut merupakan daftar
isi dari kitab tasawuf ini :
BAB I : DASAR-DASAR TAUHID MENURUT KAUM SUFI
BAB II : ISTILAH-ISTILAHTASAWUF
BAB III : ULASAN TENTANG MAQAM-MAQAM ATAU TINGKATAN JALAN
PENDAKIAN PARA SALIK
BAB IV : KONDISI ROHANI DAN KARAMAH
BAB V : : TOKOH-TOKOH SUFI DAN MUTIARA HIKMAHNYA
Pengantar awal dari kitab ini adalah penjelasan secara singkat mengenai apa itu tasawuf
dan apa alasan imam Al-Qusyairi Menyusun kitab ini.
6
yang melatarbelakangi Imam AlQusyairi menyusun sebuah buku, yang akhirnya
dinamakan " Ar - Risalatul Qusyairiyah", dengan tujuan meluruskan pemahaman
keagamaan Islam tentang konsep-konsep tasawuf, akidah tasawuf, pengalaman-
pengalaman mistis, terminal-terminal spiritual Islam, dan kaitannya dengan konsep-
konsep tauhid dan syariat.
“Syaria’at tanpa hakikat, menjadi bangkai tak bernyawa. Hakikat tanpa syari’at menjadi
nyawa tak bertubuh”
7
Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin keseluruhannya memiliki total 9 jilid, khusus untuk
terjemahan Indonesia terdapat juga 9 jilid dengan masing-masing jilid memiliki
pembahasan dan sub-judul yang berbeda-beda, di antaranya :
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Rosihon Anwar & Dr. Mukhtar Solihin, M.Ag. 2006, Ilmu Tasawuf, Bandung,
Pustaka Setia
10