Anda di halaman 1dari 29

SISTEM PEREKONOMIAN LIBERAL

30 APRIL 2015 / SEVIALDIAH

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem Perekonomian adalah Sistem yang dipakai oleh sebuah negara untuk mengalokasikan sumber
daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instansi di negara itu. Perbedaan utama antara
satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu diizinkan memiliki seluruh faktor produksi. Dalam
Tugas Sofskill Perekonomian Indonesia, saya mengambil Sistem Ekonomi Liberal. Sistem ekonomi liberal
disebut juga sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh
kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the
Nature and Causes of the Wealth of Nations. Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang
menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi
tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan
dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire. Berdasarkan  pada
teori yang dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul “The Wealth of Nations”, yang
diterbitkan pada tahun 1776. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal, adalah sebagai berikut:

Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan.

Harga barang ditentukan oleh Permintaan ( Qd) dan Penawaran (Qs) di pasar.

Adanya persaingan bebas.

Tidakada campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Diakuinya kebebasan pihak


swasta/masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.

Modal memegang peran penting, karena bebas memiliki barang modal (barang capital).

Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan, karena di landasi semangat untuk
mencari profit

Kelebihan sistem ekonomi liberal, adalah sebagai berikut:


Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi.

Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri.

Setiap orang atau pengusaha termotivasi untuk mencari keuntungan.

Pemilihansektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.

Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.

Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas
bagi pihak swasta.

Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.

Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.

Kekurangan sistem ekonomi liberal adalah sebagai berikut:

Menimbulkan persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.

Terdapat kesenjangan antara yang kaya dan yang

Persaingan yang tidak sehat dapat menimbulkanmonopoli, merugikan masyarakat.

Terdapat eksploitasi SDA yang sering tidak memperhatikan kelestarian lingkungan disekitar.

Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga
kepentingan umum dikesampingkan.

Dibawah ini merupakan neegara-negara yang menganut sistem ekonomi Liberal, antara lain, adalah
sebagai berikut:

Benua Amerika

Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko,
Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela, Aruba, Bahamas, Republik Dominika,
Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.

Benua Eropa

Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia,
Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia,
Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia,
Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Andorra, Belarusia, Bosnia-
Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.

Benua Asia

India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Myanmar, Kamboja, Hong
Kong, Malaysia dan Singapura.

Kepulauan Oceania

Australia dan Selandia Baru.

Afrika baru menganut sistem ekonomi liberal. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut yang tinggal di
Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara
Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana,
Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.

BAB II

ISI

A. Freeport Indonesia

Merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan
eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran
tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan konsentrat yang mengandung
tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

Kompleks tambang milik kami di Grasberg merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas
terbesar di dunia, dan mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain
cadangan tunggal emas terbesar di dunia. Grasberg berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat
melimpah, di mana kegiatan eksplorasi yang berlanjut membuka peluang untuk terus menambah
cadangan kami yang berusia panjang.
Tentang Freeport-McMoRan

Freeport-McMoRan (FCX) merupakan perusahaan tambang internasional utama dengan kantor pusat di
Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. FCX mengelola beragam aset besar berusia panjang yang tersebar
secara geografis di atas empat benua, dengan cadangan signifikan terbukti dan terkira dari tembaga,
emas dan molybdenum. Mulai dari pegunungan khatulistiwa di Papua, Indonesia, hingga gurun-gurun di
Barat Daya Amerika Serikat, gunung api megah di Peru, daerah tradisional penghasil tembaga di Chile
dan peluang baru menggairahkan di Republik Demokrasi Kongo, kami berada di garis depan pemasokan
logam yang sangat dibutuhkan di dunia.

Freeport-McMoRan merupakan perusahaan publik di bidang tembaga yang terbesar di dunia, penghasil
utama di dunia dari molybdenum-logam yang digunakan pada campuran logam baja berkekuatan tinggi,
produk kimia, dan produksi pelumas – serta produsen besar emas. Selaku pemimpin industri, FCX telah
menunjukkan keahlian terbukti untuk teknologi maupun metode produksi menghasilkan tembaga, emas
dan molybdenum. FCX menyelenggarakan kegiatan melalui beberapa anak perusahaan utama, yaitu:
PTFI, Freeport-McMoRan Corporation dan Atlantic Copper.

Pemegang saham

Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (AS) – 81,28%

Pemerintah Indonesia – 9,36%

PT. Indocopper Investama – 9,36%

B.  Bagaimana PT. Freeport Beroperasi

Saat ini PT Freeport Indonesia (PTFI) menerapkan dua teknik penambangan, yakni open-pit atau
tambang terbuka di Grasberg dan tambang bawah tanah di Deep Ore Zone (DOZ). Bijih hasil
penambangan kemudian diangkut ke pabrik pengolahan untuk dihancurkan menjadi pasir yang sangat
halus.
Selanjutnya diikuti dengan proses pengapungan menggunakan reagent, bahan yang berbasis alkohol dan
kapur, untuk memisahkan konsentrat yang mengandung mineral tembaga, emas dan perak. Sisa dari
pasir yang tidak memiliki nilai ekonomi (tailing) dialirkan melalui sungai menuju daerah pengendapan di
dataran rendah.

Konsentrat dalam bentuk bubur disalurkan dari pabrik pengolahan menuju pabrik pengeringan di
pelabuhan Amamapare, melalui pipa sepanjang 110 km. Setelah dikeringkan, konsentrat yang
merupakan produk akhir PTFI ini kemudian dikirim ke pabrik-pabrik pemurnian di dalam maupun luar
negeri.

Kegiatan penambangan dan pengolahan

Penambangan

Meliputi Suatu kegiatan pengeboran dan peledakan, pengisian dan pengangkutan       muatan, dan
penghancuran, menghasilkan Bijih tembaga.

Pengolahan

Meliputi Suatu kegiatan penggerusan, pengapungan, dan pengeringan, menghasilkan Konsentrat


tembaga, dimana pembeli membayar atas kandungan tembaga, emas dan perak.

Konsentrat tembaga merupakan produk akhir PTFI dengan nilai tambah mencapai 95%.

Kegiatan Pemurnian di Gresik – Jawa Timur

Pemurnianmeliputi kegiatan smelting dan refining, menghasikan Katoda Tembaga.


Pemurnian dilakukan di PT Smelting, Gresik, yang didirikan dan dioperasikan bersama oleh PTFI &
Mitsubishi sejak tahun 1997.

PT Smelting merupakan Smelter tembaga pertama dan saat ini merupakan satu-satunya di Indonesia.

Menampung 40-50% dari produksi PTFI.

Guna mendukung kebijakan hilirisasi, PTFI sedang dalam proses ekspansi atau tambahan pembangunan
Smelter yang lokasinya berdampingan dengan PT Smelting.

Kebijakan Operasi

PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen kepada tingkat tertinggi dalam perilaku etis dan ketaatan
pada perilaku hukum dalam semua kegiatan bisnisnya. Prinsip-prinsip Perilaku Bisnis (PBC – Principles
Business Conduct) merupakan penegasan kembali akan komitmen kami terhadap integritas. Prinsip-
prinsip ini mendefinisikan bagaimana kami bekerja dan perilaku yang diharapkan dari kami semua.

Masing-masing pihak yang bekerja di PTFI-teknisi, pengemudi truk, akuntan, operator pabrik, eksekutif,
staf pemeliharaan, asisten administrasi, manajer keamanan, staf keamanan—mewakili PTFI. Setiap
orang adalah wajah dari PTFI di masyarakat setempat kami. Siapapun yang melakukan bisnis atas nama
PT Freeport Indonesia atau cabang atau afiliasinya tercakup oleh prinsip-prinsip ini.

Tambang terbuka Grasberg

PTFI hanya percaya melakukan bisnis dengan pemasok, kontraktor, konsultan dan mitra bisnis lainnya
yang menunjukkan standar tinggi dalam etika perilaku bisnis. Kami berupaya menciptakan hubungan
jangka panjang yang saling menguntungkan dengan mitra-mitra bisnis yang menunjukkan komitmen
mereka terhadap prinsip- prinsip kami.
Prinsip-prinsip Perilaku Bisnis PTFI dirancang untuk menjadi alat yang bisa digunakan oleh perusahaan.
PTFI akan memastikan bahwa seluruh karyawan membaca, memahami dan mengikuti Prinsip-prinsip
tersebut dalam segala hal yang dikerjakan. Namun, PBC tidak merinci setiap hukum atau kebijakan yang
mungkin berlaku; terdapat terlalu banyak regulasi, situasi dan hukum, untuk dibahas semuanya.
Tanggung jawab karyawan adalah mempelajari tentang persyaratan tambahan yang berlaku untuk
setiap pekerjaan. Setiap karyawan diminta untuk menghubungi manajer HRD atau kantor HRD untuk
melihat kebijakan dan prosedur yang direferensikan dalam PBC.

Memilih karyawan (termasuk manajer tertentu, penyelia dan personel lainnya) diperlukan untuk
menjamin pemahaman dan kepatuhan mereka terhadap Prinsip- prinsip Perilaku Bisnis secara tahunan.
Manajer dan penyelia mendapat tanggung jawab tambahan untuk memastikan bahwa para karyawan
yang melapor pada mereka memahami Prinsip-prinsip ini dan semua kebijakan, prosedur serta hukum
yang berlaku.

Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc., perusahaan utama kami, melakukan bisnis di banyak negara.
Banyak hukum, budaya setempat dan standar sosial yang sangat berbeda dari satu tempat dengan
tempat lain. Kebijakan kami adalah untuk tunduk pada hukum negara tempat kita beroperasi, juga untuk
melakukan bisnis sesuai dengan Prinsip-prinsip dan nilai-nilai kami. Jika budaya setempat atau praktik-
praktik setempat berbeda dari standar yang tercantum dalam PBC, yang dilakukan adalah mengikuti
Prinsip-prinsip dalam PCB. Jika ada konflik yang serius dengan harapan setempat, kami akan
berkonsultasi dengan pejabat Kepatuhan yang ditunjuk untuk menentukan cara yang tepat untuk
melakukan bisnis di lokasi tersebut.

PTFI akan melatih semua karyawan dalam Prinsip-prinsip ini. Semua karyawan baru akan menerima
pelatihan seperti ini selama masa orientasi mereka di perusahaan dan pelatihan tambahan mengenai
Prinsip-prinsip akan diberikan secara berkala.

Strategi

Menjalin dan mendorong kemitraan pembangunan yang berkelanjutan, berpartisipasi dalam dialog
penting dengan para pemangku kepentingan (stakeholder), serta memastikan adanya efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas guna mengoptimalkan sumber daya yang di alokasikan untuk program
pengembangan masyarakat sehingga terciptanya kemandirian dan kemampuan masyarakat untuk
meningkatkan kualitas hidup mereka.

Pengelolaan Pertambangan yang Baik

Kerangka Kerja ICMM untuk Pembangunan Berkelanjutan

Melaksanakan Praktik Pertambangan Yang Baik (Good Mining Practices) sesuai dengan komitmen kami
dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui good mining practices, kami berupaya
melakukan aktivitas pertambangan yang menaati aturan, terencana dengan baik, menerapkan teknologi
yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian,
mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir
keinginan dan partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan
kesejahteraan masyarakat sekitar.

Selaku anggota pendiri dari International Council on Mining and Metals (ICMM/Dewan Internasional
tentang Pertambangan dan Logam), Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, menganut Kerangka Kerja
Pembangunan Berkelanjutan dari ICMM, dan komitmen ini melandasi upaya kami untuk mengenal dan
mengelola berbagai tantangan dan peluang di seluruh operasi kami.

Kerangka kerja tersebut  terdiri dari tiga unsur yang wajib dipenuhi oleh anggota korporasi:

Melaksanakan 10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM di seluruh kegiatan usaha.

Membuat laporan sesuai Global Reporting Initiative (GRI / Prakarsa Pelaporan Global), pedoman G3
serta Mining and Metals Sector Supplement, dan

Memberi jaminan secara independen bahwa komitmen kami dipenuhi.

Pada tahun 2009 kami mengembangkan dan melaksanakan pendekatan berbasis risiko terhadap seluruh
Portofolio kegiatan kami dalam rangka lebih menegaskan, mengelola dan memantau tantangan dan
peluang pembangunan berkelanjutan yang terpenting bagi pemangku kepentingan kami, maupun usaha
kami.

Kami pun akan memenuhi komitmen jaminan dengan melaporkan hal-hal sebagai berikut:

Penyelarasan kebijakan keberlanjutan kami dengan 10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM maupun
persyaratan wajib yang tertuang di dalam pernyataan posisi ICMM.

Risiko dan peluang penting pembangunan berkelanjutan yang kami hadapi berdasarkan tinjauan yang
dilakukan terhadap kegiatan usaha kami maupun informasi dari pemangku kepentingan.

Keberadaan dan status berbagai sistem dan pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan risiko dan
peluang penting pembangunan berkelanjutan tersebut.

Kinerja kami terkait risiko dan peluang pembangunan berkelanjutan yang telah diidentifikasi.

Pengungkapan wajib dalam pengajuan peringkat A+ pada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan dari GRI
(G3).

10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM

Laksanakan dan pertahankan praktik berbisnis yang etis serta sistem tata kelola korporasi yang sehat.

Padukan pertimbangan pembangunan berkelanjutan ke dalam proses pembuatan keputusan korporasi.

Tegakkan hak asasi manusia dan hormati budaya, adat dan nilai-nilai dalam setiap hubungan dengan
karyawan maupun pihak lain yang terkena dampak dari kegiatan kami.

Lakukan strategi pengelolaan risiko berdasarkan data yang sah dan ilmu pengetahuan yang mumpuni.

Terus tingkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan.

Terus tingkatkan kinerja lingkungan.

Beri sumbangan terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan pendekatan terpadu dalam
perencanaan tata guna lahan.

Permudah dan dukung rancangan yang bertanggung jawab, pemanfaatan, pemanfaatan ulang, daur
ulang, dan pembuangan dari produk-produk kami.

Beri sumbangan terhadap pengembangan sosial, ekonomi dan kelembagaan di masyarakat di mana
kami tengah melakukan kegiatan.
Lakukan secara efektif dan transparan setiap hubungan, komunikasi, dan pelaporan yang diverifikasi
secara independen bersama pemangku kepentingan kita.

2. Tambang Terbuka Grasberg

Penambangan pada tubuh bijih (“ore body”) Grasberg menggunakan cara penambangan terbuka,
metode ini cocok untuk Grasberg karena keberadaan tubuh bijihnya yang dekat dengan permukaan
tanah pegunungan (Grasberg)

Hampir dikeseluruhan proses penambangan terbuka melalui beberapa tahapan pengeboran, peledakan,
pemilahan, pengangkutan, dan penggerusan batuan bijih. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan
adalah menjaga stabilitas lereng dan penanaman kembali tanaman asli pada daerah yang sudah tidak
ditambang (reklamasi).

Pada tambang terbuka Grasberg peralatan utama yang digunakan berupa bor, “shovel” dan truk besar
untuk menambang bahan tambang. Bahan tambang dimaksud termasuk juga yang diklasifikasikan
batuan bijih dan batuan penutup tergantung dari nilai ekonomis bahan tersebut. Fungsi alat shovel
adalahmengeruk bahan tambang pada daerah-daerah berbeda di area tambang terbuka, dan memuat
bahan ke atas truk untuk dibawa keluar area tambang terbuka.

Bijih ditempatkan ke dalam alat penghancur bijih dan diangkut ke pabrik pengolahan (mill) untuk
diproses. Batuan penutup (overburden) diatur penempatannya ke daerah-daerah yang telah ditentukan,
atau ke dalam alat penghancur OHS pada jalan HEAT untuk ditempatkan di Wanagon Bawah di samping
alat penimbun (stacker).

Sarana-sarana utama yang ada pada sekitar lokasi tambang terbuka termasuk bengkel-bengkel
perawatan, tambang batu gamping dan pabrik pemrosesan, serta fungsi pendukung lainnya dan
perkantoran.

Pengembangan
Pengembangan tambang terbuka Grasberg dilakukan dengan menambang sejumlah daerah (pushback)
secara bersamaan. Setiap pushback merupakan bagian rencana pengembangan jangka panjang untuk
menambang cadangan. Beberapa pushback nya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk pemindahan
overburden sebelum bijih terpapar.

Di Grasberg, pushback yang penghasil bijih utama saat ini adalah area 7S. Jadwal pelepasan bijih
berkadar mineral tinggi berdasarkan pemindahan overburden sesaat sebelum menambang bijih. Ketika
satu pushback selesai dikerjakan, kemudian pushback berikutnya overburdennya dikupas terlebih
dahulu agar bisa mulai mendapatkan bijih. Penjadwalan proses seluruhan tambang terbuka dilakukan
guna memaksimalkan nilai bersih terkini (net present value) dari sumber daya (mineral) tersebut.

Penempatan Overbunden

Overburden adalah batuan penutup tanpa nilai ekonomis atau nilai ekonomisnya kecil yang
membungkus atau menutupi sebuah cadangan. Sepanjang masa tambang Grasberg, terdapat sekitar 3,4
miliar ton metrik overburden akan ditambang guna menyingkap 1,4 miliar ton metrik bijih yang bernilai
ekonomis. Overburden terdiri dari sejumlah jenis batu alam yang berbeda, termasuk batu gamping.
Overburden ditempatkan di daerah-daerah yang memungkinkan tambang terbuka dikembangkan
sedekat mungkin untuk kepentingan efisiensi sumber daya.

Daerah-daerah utama penempatan batuan penutup (overburden) berada di padang rumput Carstensz
dan daerah Wanagon di sebelah barat dan utara. Overburden diangkut menuju daerah penempatan
menggunakan saranatruk. Untuk beberapa daerah penempatan tertentu seperti di Wanagon Bawah,
truk pengangkut menuangkan batuan penutup yang diangkutke dalam alat penghancur terlebih dahulu,
dan kemudian batuan penutup yang sudah dihancurkan dipindahkan ke alat penimbun (stacker) yang
akan menempatkan bahan batuan penutup di Wanagon Bawah. Sepanjang masa tambang terbuka, rasio
pengupasan (perbandingan overburden yang dipindahkan terhadap bijih) adalah 2,5 di mana dari tahun
1990 – 2005 rasionya adalah 2,8 dan diperkirakan dari saat ini hingga akhir masa tambang terbuka,
rasionya 2,2. Saat tambang terbuka selesai dikerjakan, daerah-daerah overburden kelak sudah
dihijaukan kembali.
Saat ini kami memanfaatkan 17 shovel besar dan 148 truk pengangkut untuk menambang permukaan
Grasberg.

Keunggulan Operasional

Program-program perbaikan yang sedang berjalan difokuskan pada penggerak nilai di tambang kami,
Grasberg. Upaya-upaya awal berhasil menetapkan sasaran produktivitas dari armada truk dan shovel.
Fokus sasaran dari inisiatif adalah perbaikan produktivitas truk dan shovel, pengeboran dan peledakan
(drilling dan blasting), “scorecard operator“, pemeliharaan lokasi, pengurangan inventori, penjadwalan
kerja, pelatihan supervisor lapangan, dan penggunaan kendaraan ringan.

Seiring dengan pencapaian sasaran produktivitas, kami melakukan identifikasi terhadap peluang
pengurangan biaya. Salah satunya adalah tenaga kerja yang terpusat pada penyelarasan lokasi kerja,
tingkatan penugasan, dan peningkatan pelatihan dari pekerja baru yang direkrut dari lembaga pelatihan
kami.

Golden Horseshoe

Pengaturan urutan dalam penambangan “golden horseshoe” di dalam lubang Grasberg dapat
menghasilkan beberapa variasi produksi logam dari waktu ke waktu.

Kami tetap melakukan analisa rencana jangka yang lebih panjang untuk menilai rancangan optimal
terhadap tambang terbuka Grasberg, yang dapat berpengaruh terhadap pengaturan waktu
pengembangan block cave Grasberg bawah tanah. Rencana kami yang terdahulu mencakup transisi dari
tambang terbuka Grasberg ke block cave Grasberg pada tahun 2015. PTFI berharap dapat
menyelesaikan kajian yang dilakukannya saat ini terhadap rencana berjangka lebih panjang, sebelum
akhir tahun 2006.
Kami mempunyai dua sarana tram dari pabrik pengolah ke tambang. Yang pertama dibuat pada tahun
1971,saat ini digunakan untuk membawa peralatan, bahan, dan orang, selain untuk mengangkut bijih
dari tambang ke mill. Ketika dibangun, tram tersebut merupakan tram udara dengan jarak bentangan
terpanjang di dunia. Tram kedua dibangun pada tahun 1989. Setelah pembangunan system ore pass
pada tahun 1989, kami tak lagi menggunakan tram untuk mengirim bijih ke mill.

Peralatan Tambang

Type Size #

Shovel

O&K RH200 30m3 8

Bucyrus 495 42m3 4

P&H 4100 42m3 4

P&H 2800 34m3 6

Haul Truck

CAT 785 135mt 11

CAT 793 220mt 98

Komatsu 930E 290mt 27

CAT 797 320mt 12

Alat Pendukung

CAT 777 untuk bongkar muat dan kegiatan pendukung lainnya.

Beberapa alat bergerak untuk kegiatan pendukung; loader, dozer, excavator, grader, truk servis, crane,
drill, dll.

Mitra Utama di Grasberg


Drilltech/Sandvik

Pengeboran blasthole dan pemeliharaan bor

Trakindo CAT

Pemeliharaan truk

Benches 

Tinggi kemiringan 15 meter dengan sudut muka 65o. Kemiringan berkisar dari 34o hingga 48o,
tergantung berbagai pertimbangan geoteknis.

Pengeboran dan Peledakan

Pola yang lazim digunakan 10 x 10 x 17 meter

Bahan peledak ANFO

Curah Hujan

Rata-rata 10mm/hari (145 inci/tahun)

3. Tambang Bawah Tanah

Block caving merupakan cara penambangan bawah tanah dengan efisiensi sumberdaya yang tinggi
untuk melakukan penambangan, di mana blok-blok besar bijih di bawah tanah dipotong dari bawah
sehingga bijih tersebut runtuh akibat gaya beratnya sendiri.
Setelah runtuh, bijih yang dihasilkan “ditarik” dari drawpoint (titik tarik) dan diangkut menuju alat
penghancur.

Pada block cave DOZ, alat LHD (loader) memindahkan lumpur bijih ke dalam ore pass menuju saluran
pelongsor. Selanjutnya lumpur bijih pada saluran tersebut mengisi truk-truk angkut AD-55 untuk
dipindahkan ke alat penghancur. Dari sana, bijih yang telah dihancurkan dikirim ke pabrik pengolah
(mill) melalui ban berjalan (conveyor).

Penambangan bawah tanah dengan cara block caving

Pembangunan tambang bawah tanah DOZ (kapasitas 25.000 ton/hari) diselesaikan 18 bulan lebih cepat
dari jadwal yang direncanakan. Tidak lama setelah produksi DOZ mencapai 25.000 ton/hari, selanjutnya
perluasan menjadi 35.000 ton/hari pun segera selesai di muka jadwal dan tepat anggaran.

Kami menyelesaikan perluasan ekspansi produksi tambang DOZ hingga 50.000 ton/hari dengan
memasang alat penghancur yang kedua serta ventilasi tambahan maupun percepatan berbagai kegiatan
pengembangan tertentu. yang biayanya mencapai kurang lebih $60 juta AS. Kami mengantisipasi
peningkatan peningkatan produksi hingga 80.000 ton/hari. Peningkatan tersebut dapat mempercepat
perolehan kandungan bijih berkadar tinggi dari tambang bawah tanah. Tampaknya angka-angka awal
menunjukkan keuntungan ekonomis yang sangat menarik.

Fasilitas Umum

Sebagai bagian dari rencana pengembangan jangka panjang, kami telah memprakarsai pekerjaan
berhubungan dengan jalan masuk yang diperlukan untuk menuju ke badan bijih di bawah tanah
Grasberg dan Kucing Liar. Tambang bawah tanah ini seharusnya mempunyai profil operasional yang
menarik dibanding tambang lain di dunia.

Pengembangan dari badan bijih tersebut akan membuka peluang untuk merealisasikan nilai yang
signifikan setelah usia tambang terbuka Grasberg berakhir, sehingga memungkinkan secara operasional
untuk mensinergikan sarana dan infrastruktur pabrik pengolah yang ada serta menyediakan
penambahan arus kas dalam jangka panjang.

Big Gossan

PTFI tengah mengupayakan pengembangan cadangan Big Gossan, yang letaknya relatif dekat dengan
sarana pabrik pengolah yang ada. Dikarenakan bentuk geometri dari cadangan tersebut, Big Gossan
paling sesuai untuk ditambang secara selektif dengan menggunakan metode “open stope with paste
backfill”. Bijih yang ditambang diangkut ke pengolahan dengan memakai sarana pabrikyang sudah ada
sebelumnya sama seperti bijih dari DOZ. “Stope” adalah galian yang terbentuk ketika mengambil bijih.
Sebagian besar stope di Big Gossan kurang lebih akan memiliki dimensi: panjang 40 m, tinggi 15 m, dan
lebar 20 m.

Pengembangan pada tahun 2005-2009 diperkirakan menghabiskan biaya $225 juta AS. Tambang mulai
berproduksi pada tahun 2009 dan mencapai produksi tertinggi 7.000 ton/hari pada tahun 2011. Big
Gossan diharapkan menghasilkan logam tambahan sebesar kurang lebih 135 juta pon Cu dan 65.000 ons
Au setiap tahun.
Ilustrasi metode block cave di tambang bawah tanah

Cara Penambangan

Stope terbuka dengan Paste Backfill

Dibangun drift pada berbagai tingkatan. Stoper dibor dan diledakkan dari atas. Bijih ditambang dari
bawah dan dijatuhkan kedalam ore pass menuju alat penghancur. Terhadap rongga dilakukan backfill
untuk menjaga stabilitas dan rongga kembali padat.

Stope ditambang dengan urutan tertentu, dengan stoping aktif pada berbagai tingkatan untuk
memelihara stabilitas geoteknis dan memaksimalkan pengambilan bijih Metode ini memiliki biaya
operasional tinggi karena terhadap semua bijih dilakukan peledakan & rongga harus di “backfill”.

Peralatan Tambang

Type Size #

Pembelah batuan tidak bergerak 8

CAT Elphinstone LHD 3, 6, 8 cu yards 43


CAT Elphinstone Haul Truck 16

Development Jumbos 8

Tamrock Commando (pemecah sekunder) 7

Alat Pendukung

Armada peralatan pendukung seperti manhaul, scissor lift, grader, bolter, dll.

       

LHD loader                   Jumbo drill                      AD55 truck

4. Arus Bijih & OHS

Arus bijih (oreflow) dan OHS (Overburden Handling System / Sistem Penanganan Overburden) adalah
segala sesuatu tentang proses pemindahan bahan.

Sistem arus bijih terdiri dari alat penghancur, ban berjalan (conveyor), dan ore pass untuk mengirim bijih
dari tambang ke pabrik pengolahan (mill). OHS terdiri dari alat penghancur, conveyor, dan alat
penimbun (stacker) untuk menempatkan overburden dari tambang terbuka Grasberg ke daerah-daerah
penempatan di Wanagon Bawah.

Arus bijih (oreflow) dan OHS (Overburden Handling System)

Tambang Grasberg
Alat Penghancur Bijih

Satu unit 63″ x 114″ Krupp Gyratory Crusher (#6)

Satu unit 60″ x 113″ Krupp Gyratory Crusher (#7)

OrePass

Empat buah dengan diameter 6 hingga 7 meter, tinggi 660 meter

Tambang Bawah Tanah Doz

Alat Penghancur Bijih

Satu unit 54″ x 77″ Fuller Crusher (unit kedua diadakan saat Proyek Perluasan 50K).

Overburden Handling System

Stacker

150 meter semi-mobile Krupp Stacker yang (sebelumnya) digunakan untuk mengisi cekungan Wanagon.

Alat Penghancur

Satu unit 63″ x 114″ Krupp Gyratory Crusher (#8) Satu unit 60″ x 89″ Fuller Gyratory Crusher
(sebelumnya digunakan sebagai Crusher #5).
*Tergantung tersedianya berbagai jenis bahan tertentu, sistem OHS diproyeksikan untuk beroperasi
pada 135.000 ton/hari.

5. Pabrik Pengolahan Bijih

1) Denah Umum (Wilayah Pabrik Pengolahan Bijih)

2) Pabrik Pengolahan Bijih

Pabrik pengolahan bijih (Mill) mengolah bijih dari tambang melalui daerah konsentrator utama sebagai
berikut: Konsentrator Utara/Selatan, Konsentrator #3, dan Konsentrator #4. Kapasitas rancang
pengolahan (nameplate) diringkas sebagai berikut (dalam 000 ton metrik per hari):

Konsetrator Title

Konsentrator Utara/Selatan 60

Konsentrator #3 (SAG #1) 60

Konsentrator #4 (SAG#2) 115

Total 235

Catatan:

Tingkat kapasitas Pabrik Pengolahan dapat bervariasi berdasarkan kekerasan dan ukuran umpan bijih,
selain pertimbangan ekonomis lainnya yang mungkin mengharuskan pengoperasian pada tingkat yang
lebih rendah dalam rangka memaksimalkan nilai sumber daya kami secara keseluruhan.

Konsentrator Utara mulai difungsikan pada tahun 1972 dan selanjutnya diperluas melalui proyek-proyek
kecil berkelanjutan. Konsentrator Selatan difungsikan pada tahun 1991. Konsentrator #3 merupakan
bagian dari proyek peningkatan 118K yang selesai pada tahun 1995. Konsentrator #4 selesai dibangun
pada tahun 1998 sebagai bagian dari proyek peningkatan besar terakhir.
Angka-Angka Kunci Operasional (Data Sedang Dikonfirmasi)

100% Operasional

Keterangan 2011 2012

Mill (000 ton/hari) 216 228

Perolehan Cu (%) 89% 85%

Perolehan Au (%) 83% 80%

Konsentrat (MMt) 2.6 1.9

% Cu 30% 27%

g/t Au 41% 24%

Tinjauan Umum Terhadap Proses

Pabrik Pengolahan menghasilkan konsentrat tembaga dan emas dari bijih yang ditambang dengan
melalui proses memisahkan mineral berharga dari pengotor yang menutupinya. Langkah-langkah
utamanya adalah penghancuran, penggilingan, pengapungan, dan pengeringan. Penghancuran dan
penggilingan mengubah bentuk besaran bijih menjadi ukuran pasir halus guna membebaskan butiran
yang mengandung tembaga dan emas.

Pengapungan (Flotasi) adalah proses pemisahan yang digunakan untuk menghasilkan konsentrat
tembaga-emas. Bubur konsentrat (slurry) yang terdiri dari bijih yang sudah halus (hasil gilingan) dan air
dicampur dengan reagen dimasukkan ke dalam serangkaian tangki pengaduk yang disebut dengan sel
flotasi, di mana penambahan udara dipompa ke dalam slurry tersebut.

Reagen yang digunakan adalah kapur, pembuih (frother) dan kolektor. Pembuih membentuk gelembung
yang stabil, yang mengapung ke permukaan sel flotasi sebagai buih. Reagen kolektor bereaksi dengan
permukaan partikel mineral sulfida logam berharga sehingga menjadikan permukaan tersebut bersifat
menolak air (hydrophobic). Butir mineral sulfida yang hidrofobik tersebut menempel pada gelembung
udara yang terangkat dari zona slurry ke dalam buih yang mengapung di permukaan sel. Buih yang
bermuatan mineral berharga tersebut, yang menyerupai buih deterjen metalik, meluap dari bibir atas
mesin flotasi kedalam palung (launders) sebagai tempat pengumpulan mineral berharga. Mineral
berharga yang terkumpul di dalam palung tersebut adalah ‘konsentrat’. Konsentrat (dalam bentuk
slurry, 65% padat menurut berat) dipompa ke Portsite melalui empat jaringan pipa slurry sepanjang 115
km. Sesampainya di Portsite, konsentrat ini dikeringkan sampai kandungannya hanya 9% air dan
kemudian dikapalkan untuk dijual.

SAG Mill                          Ball Mill                            Flotasi

Pasir yang tak bernilai dikumpulkan di dasar sel flotasi yang terakhir sebagai limbah yang disebut
‘tailing‘. Tailing akhir ini disalurkan menuju suatu sistem pembuangan alami yang mengalir dari Mill
menuju Daerah Pengendapan Ajkwa yang di Modifikasi (ModADA).

Konsentrator Knelson

Emas yang masih kasar dan bebas tidak bereaksi dengan baik pada proses flotasi. Konsentrator Knelson,
sebuah sistem pengambilan yang menggunakan gravitasi, menggunakan daya sentrifugal untuk
pemisahan dan pengambilan emas kasar dan bebas tersebut. Dengan demikian, pengambilan emas dari
bijih akan mengalami peningkatan secara keseluruhan.High

Pressure Grinding Roll

Peralatan Utama
Konsentrator Utara/Selatan

8 Ball Mill 15.5 ft

WEMCO 44×1500 ft3

Outukumpu 16×1350 ft3 sel flotasi

Konsentrator #3

SAG 34 ft

2 Ball Mill 20 ft

WEMCO 36×3000 ft3 sel flotasi

Konsentrator #4

SAG 38 ft

4 Ball Mill 24 ft

WEMCO 36×4500 ft3 sel flotasi

6. Pengeringan dan Pengapalan

Portsite merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan kami, sarana menerima bahan-bahan dan
perlengkapan yang diperlukan serta mengirimkan konsentrat kami dengan kapal.

Pengeringan dan Penyimpanan Konsetrat

Slurry (bubur) konsentrat dikeringkan dengan 3 unit rotary vacuum disc filter dan satu unit filter
pressure yang baru. Konsentrat yang mengeras (cake) dari rotary vacuum disc filter selanjutnya
dikeringkan dengan 3 buah pembakar rotary kiln. Konsentrat kering dengan kandungan air sekitar 9%
disimpan di dalam gudang konsentrat yang berkapasitas total sekitar 135.000 ton metrik. Ruang
penyimpanan tambahan tersedia pada pads di samping pabrik pengering.

Pengapalan Konsentrat

Sebagai proses akhir, konsentrat dari gudang dimuat ke kapal dengan menggunakan ban berjalan
(conveyor). Kapal konsentrat dimuat sebagian pada dermaga ‘concentrate jetty’ dan selanjutnya kapal
berlabuh di Sea Buoy A (lepas pantai) untuk menyelesaikan sisa pemuatan dengan menggunakan kapal
tongkang. Penggunaan tongkang diperlukan karena kedalaman air yang tidak memungkinkan kapal
angkut untuk pemuatan penuh secara langsung. Setiap tahun kami mengapalkan konsentrat lebih dari
100 kapal.

Pembangkit Listrik

PLTU berbahan bakar batubara dengan kapasitas 195MW (3x65MW) terletak di Portsite. Pengiriman
batubara dari kapal diterima dan dipindahkan ke tongkang batubara sebelum dibongkar di ‘coal jetty‘
dan disimpan di dalam gudang batubara. Listrik dari PLTU disalurkan ke pabrik pengolah melalui jaringan
distribusi 230KV sepanjang 115 km.

Cargo Dock

Bahan dan perlengkapan diterima dan dibongkar di cargo dock untuk diangkut ke berbagai daerah
operasional kami di lokasi. Daerah cargo dock di portsite berfungsi sebagai lokasi pusat distribusi barang
untuk pengangkutan ke seluruh lokasi.

Infrastruktur Pendukung
Daya Listrik 

Untuk memenuhi kebutuhan operasional terbangun kapasitas pembangkitan sekitar 445MW listrik
(250MW kapasitas tetap) terdiri dari PLTU berbahan bakar batubara berkapasitas 195MW di portsite
dan pembangkit diesel (terutama di pabrik pengolahan). Jaringan distribusi memasok listrik dari PLTU
menuju Pabrik Pengolahan. Salah satu mitra kerja menyediakan jasa pemeliharaan dan pengoperasian
sarana pembangkit listrik.

Perkotaan & Camp

Lokasi kota utama karyawan adalah Tembagapura (berikut daerah huniannya (“suburb”) Hidden Valley)
di daerah dataran tinggi, dan Kuala Kencana di daerah dataran rendah. Ada juga camp-camp di Milepost
38/39, Base Camp (dekat Bandara) dan Ridge Camp. Lokasi kota menyediakan berbagai jasa untuk
memenuhi kebutuhan karyawan, mulai dari toko retail, restoran, sarana hunian, sekolah, sarana
kesehatan, perpustakaan, bank, jasa pos, sarana pelatihan, hingga sarana rekreasi. Kedua lokasi kota
tersebut dilengkapi dengan kolam renang, selain itu Kuala Kencana dilengkapi dengan lapangan golf 18-
hole.

Klinik Kesehatan & Rumah Sakit

Kami memiliki rumah sakit untuk karyawan berkapasitas 100 tempat tidur di Tembagapura dan banyak
klinik di daerah sekitar. Selain itu, kami mendanai rumah sakit berkapasitas 74 tempat tidur di Desa
Waa-Banti yang berdekatan, dan sebuah rumah sakit berkapasitas 101 tempat tidur di Timika.
Infrastruktur tersebut merupakan kunci dalam penyediaan berbagai jasa bagi karyawan, berikut
keluarganya dan warga setempat, selain dalam rangka pelaksanaan program-program kesehatan
masyarakat yang kami canangkan di wilayah terpencil ini.

Penerbangan

Bandara kami di Timika merupakan sentral bagi penerbangan ke/dari wilayah proyek. Melalui salah satu
mitra, kami menjalankan penerbangan charter untuk mengangkut karyawan antara Papua dan kota asal
mereka di bagian lain Indonesia. Bandara tersebut juga telah menarik beberapa penerbangan komersial.
Mitra kami pun menyediakan pesawat helikopter dan dukungan sarana penerbangan lainnya dalam
rangka upaya operasional dan eksplorasi.

Pabrik Pengolahan Batu Gamping

Sebagai bagian dari perluasan Konsentrator #4, kami telah membangun tambang (quarry) dan pabrik
pengolahan batu gamping. Pabrik tersebut menghasilkan batu gamping yang dikonsumsi di tambang
maupun pabrik pengolahan.

Sarana Perbengkelan & Perawatan

PTFI memiliki sejumlah bengkel berlokasi di wilayah proyek, mulai dari bengkel perawatan peralatan
hingga bengkel fabrikasi baja di daerah dataran rendah. Beberapa mitra, juga telah mendirikan sarana-
sarana di daerah dataran rendah dalam rangka mendukung usaha mereka untuk menyediakan jasa bagi
kegiatan operasional.

Logistik

Sebagaimana yang berlaku pada setiap kegiatan operasional berkapasitas besar, rantai pasokan dan
logistik merupakan hal yang sangat penting bagi usaha. Kami mempunyai jaringan terbukti untuk
memasok bahan-bahan ke Portsite – berikut armada kendaraan yang diperlukan untuk mengangkut
bahan-bahan dari Portsite menuju lokasi operasional di seluruh wilayah proyek. Salah satu mitra kami
lainnya menjalankan operasi logistik di lokasi dari pelabuhan kepada pengguna, selain kegiatan
perawatan tertentu untuk peralatan non tambang, perawatan jalan, dan angkutan bus karyawan.

Jasa Boga

Mengingat jumlah orang yang berada di lokasi, maka salah satu mitra kami menyediakan jasa boga
untuk menyediakan makanan bagi pekerja, selain jasa pengelolaan barak dan pembersihan.
C. Area Operasi

D. Warisan PT Freeport

Latar Belakang Sejarah PTFI

Expedisi Pertama

1936 – Ekspedisi Colijn, termasuk Jean-Jacques Dozy, merupakan kelompok luar pertama   yang
mencapai gunung gletser Jayawijaya dan menemukan Ertsberg.

1960 – 1969

1960 – Ekspedisi Freeport dipimpin Forbes Wilson & Del Flint menjelajah Ertsberg.

1963 – Serah terima Nederlands Nieuw-Guinea dari pihak Belanda ke PBB, yang pada gilirannya
mengalihkannya ke Indonesia. Rencana proyek tambang ditangguhkan akibat kebijaksanaan
pemerintahan Soekarno.

1970 – 1979
1970 -Pembangunan proyek berskala penuh dimulai.

1972 – Uji coba pengapalan pertama ekspor konsentrat tembaga dari Ertsberg

1980 – 1989

1980 – Tambang bawah tanah GBT mulai beroperasi.

1985 – Tambahan cadangan tembaga bawah tanah ditemukan di bawah tambang bawah tanah GBT.

1990 – 1999

1990 – Pekerjaan konstruksi berlanjut atas perluasan hingga 52.000 ton/hari.

1991 – Penandatanganan Kontrak Karya baru dengan masa berlaku 30 tahun berikut dua kali
perpanjangan 10 tahun ditandatangani bersama Pemerintah Indonesia. Hingga akhir tahun, total
cadangan berjumlah hampir 770 juta ton metrik.

2000 – 2009
2000 – MoU tentang sumber daya sosial ekonomi, HAM, hak ulayat, dan hak lingkungan hidup
diumumkan oleh pimpinan LEMASA (lembaga masyarakat suku Amungme), LEMASKO (lembaga
masyarakat suku Kamoro) dan PTFI. Pembangunan tambang bawah tanah DOZ dimulai. Produksi
tembaga mencapai rekor dengan lebih 1,64 miliar pon tembaga.

Anda mungkin juga menyukai