Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki empat Fundamental Kebangsaan yang menjadi tiang penyangga yang kokoh
(soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tentram, dan sejahtera, serta terhindar dari
berbagai macam gangguan dan bencana. Bagi suatu Negara terdapat sistem keyakinan (belive system)
atau landasan (philosophische grondslag) yang isinya berupa konsep. Suatu pilar kebangsaan harus
kokoh dan kuat untuk menangkal berbagai bentuk ancaman dan gangguan, baik dari dalam maupun
dari luar. Pilar kebangsaan ini yang berupa belive system harus dapat menjamin terwujudnya
ketertiban, keamanan, kenyamanan, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua warga negara, prinsip,
serta nilai yang dianut oleh masyarakat suatu negara. Filosofi dan prinsip keyakinan yang dianut oleh
suatu negara digunakan sebagai landasan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Indonesia
sebagai Negara besar dengan keaneka-ragaman suku, agama dan budaya yang tersebar di 34 provinsi
yang jelas untuk menopang kebesarannya. Konsepsi itu adalah empat pilar kehidupan berbangsa dan
bernegara atau empat pilar kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka
Tunggal Ika.

Dalam memperkuat pondasi bangsa dikalangan pelajar dalam hal ini 4 pilar kebangsaan, Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Samawa akan mengadakan suatu kegiatan ’’Debat
Empat Fundamental Kebangsaan Jilid 3” dengan tema Mengukuhkan Nilai 4 Fundamental
Kebangsaan Guna Membangun Sadar Kritis Generasi Emas 2045 dimana nantinya para peserta yang
merupakan pelajar SMA, SMK, dan MA akan beradu argument terkait dengan topik debat yang
kemudian disesuaikan dengan mosi yang disisapkan antara peserta pro dan kontra. Output yang
diharapkan dari kegiatan ini nantinya adalah para pelajar dapat memahami serta mampu
mengimplementasikan apa yang menjadi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam lingkungan
keluarga, sekolah maupun dalam lingkup bermasyarakat

B. Dasar Pelaksanaan
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelengaraan Pendidikan Tinggi
5. Tri Dharma Perguruan Tinggi.
C. Tujuan
1. Melatih kemampuan berfikir kritis, memberikan argumentasi, maupun solusi tentang
permasalahan 4 fundamental kebangsaan.
2. Untuk menumbuh suburkan semangat membaca para pelajar dan Menciptakan spirit berdebat
serta atmosfir debat di kampus Fakultas Hukum Universitas Samawa.
3. Menjalani silaturahmi antar pelajar Se-Pulau Sumbawa.
4. Sebagai bentuk pembangunan karakter intelektual kaum milenial dalam hal ini pelajar untuk
mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan 4 fundamental
kebangsaan.

BAB 2
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tema & Sub Tema


Tema Debat 4 Fundamental Kebangsaan jilid 3 ini adalah “Mengukuhkan Nilai 4 Fundamental
Kebangsaan Guna Membangun Sadar Kritis Generasi Emas 2045” dengan sub tema sebagai berikut :
1. Kewenangan Mahkamah Konstitusi Menguji Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
2. Pemberlakuan Perpu ORMAS
3. Pengembalian System Pemilu Tertutup Di Indonesia
4. Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa
5. Efektifitas Perampasan Aset Bagi Terpidana Korupsi
6. Mantan Narapidana Boleh Menduduki Jabatan Publik
7. Penerapan Pidana Kerja Sosial Di Indonesia
8. Hutan Adat Dalam Daulat Hukum Adat
9. Pelimpahan Wewenang Pengelolaan SDA Ke Kabupatan/Kota
10. Asas Equality Before The Law Untuk Anak-Anak Dan Dewasa Sebagai Pelaku Bullying
11. Penambahan Jabatan Presiden 3 Periode
12. Nilai Lokal Sebagai Sumber Hukum
13. Tata Kelola Agraria Untuk Kesejahteraan Rakyat.
14. Pengakuan Dan Eksistensi Kesultanan, Kerajaan Dan Keraton Di Nusantara Dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia
15. Mengembalikan Wewenang MPR Sebagai Lembaga Tinggi Negara
16. Penguatan Peran DPD Sebagai Senator Dan Wakil Daerah.
B. Peserta
1. Siswa/siswi SMA/SMK/MA se-Pulau Sumbawa.
2. Siswa/siswi kelas X, XI, DAN XII yang masih berstatus sebagai pelajar, saat mengikuti lomba
dengan dibuktikan fotokopi kartu pelajar.
3. Setiap sekolah dapat mengirimkan maksimal 3 tim yang terdiri dari 3 orang beserta satu guru
pendamping.

C. Waktu Pelaksanaan
Sebelum kegiatan perlombaan, masing-masing sekolah yang mengirimkan perwakilannya dalam
kompetisi debat diwajibkan hadir pada Technical Meeting yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Senin, 27 Februari 2023
Tempat : Aula Fakultas Hukum UNSA, Jl. Yos Soedarso,
Sumbawa Besar-NTB

Kegiatan perlombaan Debat 4 Fundamental Kebangsaan Jilid 3:


Hari/Tanggal : Senin, 13 s/d Sabtu, 18 Maret 2023
Tempat : Aula Fakultas Hukum UNSA, Jl. Yos Soedarso,
Sumbawa Besar-NTB
Kegiatan Penutupan dan Pengumuman Juara 1, 2, 3:
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Maret 2023
Tempat : Aula Fakultas Hukum UNSA, Jl. Yos Soedarso,
Sumbawa Besar-NTB

D. Ketentuan Umum
1. Panitia kompetisi berkuasa penuh untuk membuat, mengubah dan memperbaharui tata tertib
dan peraturan pelaksanaan kompetisi debat. Jika diperlukan, keputusan panitia tidak dapat
diganggugugat.
2. Seluruh peserta kompetisi debat yang dinyatakan lolos administrasi wajib mengikuti
kegiatan technical meeting dan bagi yang tidak mengikuti kegiatan dengan alasan yang dapat
diterima panitia, dianggap menyetujui segala tata tertib dan peraturan yang telah ditetapkan.
3. Seluruh peserta yang mendaftar dan dinyatakan lolos sudah memenuhi syarat administrasi
oleh panitia.
4. Peserta berjumlah 3 orang + 1 sebagai peserta cadangan.
5. Peserta mendaftarkan diri di Kampoes Djoeang Fakultas Hukum Universitas Samawa sejak
Kamis, 22 Desember 2022 sampai dengan Kamis, 27 Februari 2023. Biaya pendaftaran
masing-masing tim atau sekolah adalah sebesar Rp 300.000.
6. Penentuan sistem dan mosi dalam setiap babak, akan diundi dan diputuskan ketika technical
meeting.
7. Dalam satu perlombaan, dipertandingkan 2 tim (Tim Pro dan Tim Kontra).
8. Ketentuan penempatan Tim Pro dan Kontra akan ditentukan oleh panitia melalui pengundian
dan akan dilakukan ketika technical meeting.
9. Segala hal terkait tata tertib dan peraturan pelaksanaan lomba yang belum tercantum dan
belom diatur akan ditentukan kemudian oleh panitia sesuai kebutuhan dan sebagaimana
mestinya.
10. Semua ketentuan bersifat mutlak dan tdak dapat diganggu gugat.

E. Ketentuan Lomba
1. Menggunakan sistem gugur pada babak penyisihan hingga semifinal dan final
2. Pernyataan topik (mosi) adalah topik yang akan diberikan panitia untuk diperdebatkan
oleh tim.
3. Pilihan pernyataan topik akan ditentukan melalui undian.
4. Debat akan dinilai oleh tiga Dewan Juri pada setiap babaknya.
5. Peserta/Tim debat terdiri dari 3 orang anggota. Tim dapat bertanding jika anggotanya
lengkap. Tim tidak dibolehkan mengganti atau menambahkan anggota selama
perlombaan berlangsung.
6. Penentuan sistem debat menggunakan penempatan dengan komposisi sebagai Tim Pro
dan Kontra terhadap mosi debat.
7. Tim pendukung (Pro) adalah tim yang setuju terhadap pernyataan topik debat dan
bertugas memberikan argumentasi untuk mendukung pernyataan topik tersebut.
8. Tim pendukung (Pro) memiliki tugas sebagai berikut:
9. Menyampaikan salam perkenalan diawal debat dengan bahasa yang baik dan sopan serta
disertai dengan yel-yel.
10. Memberikan argument pendukung terhadap pernyataan topik yang didukung oleh teori,
data, dan fakta.
11. Memberikan repons balik terhadap argument sanggahan yang diberikan pihak
penyanggah (kontra) dan menguatkan argument pendukung terhadap pernyataan topik
dengan memberi bukti atau contoh.
12. Tim penyanggah (kontra) adalah tim yang tidak setuju terhadap pernyataan topik debat
dan bertugas memberikan argumentasi untuk menentang pernyataan topik tersebut.
13. Tim penyanggah (kontra) memiliki tugas sebagai berikut :
14. Menyampaikan salam perkenalan diawal debat dengan bahasa yang baik dan sopan serta
disertai dengan yel-yel.
15. Memberikan argumen sanggahan terhadap pernyataan topik yang didukung oleh teori,
data, dan fakta.
16. Memberikan respons balik terhadap argumen pihak pendukung berupa kritik dan saran.
17. Pembicara adalah salah seorang dari anggota tim yang sedang memaparkan argumennya.
18. Setiap tim memiliki tiga pembicara.
19. Ketiga pembicara terdiri atas pembicara pertama, pembicara kedua, dan pembicara ketiga.
20. Setiap tim diberi waktu 10 menit untuk melakukan penyusunan argumen setelah
pengumuman pernyataan topik diumumkan oleh panitia.
21. Pada saat penyusunan argumen, setiap tim tidak diperkenankan membuka buku referensi,
catatan, majalah, menggunakan perangkat elektronik dalam bentuk apapun untuk
berkomunikasi, bekerja sama dengan pihak luar, dan/atau menjelajahi internet pada saat
penyusunan argumen dan debat berlangsung.
22. Moderator adalah salah satu panitia yang bertugas memfasilitasi jalannya perdebatan,
sekaligus mengawasi jalannya lomba.
23. Pencatat waktu adalah salah satu panitia yang bertugas mengawasi alur waktu dalam
perdebatan (time keeper).
24. Dewan juri adalah pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberikan penilaian
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam lomba.
25. Penilaian adalah hasil pengamatan dewan juri terhadap jalannya perlombaan dengan
memperhatikan kriteria yang telah ditetapkan oleh panitia. Penilaian berbentuk skor yang
diberikan selama debat berlangsung.
26. Penyusunan argumen adalah waktu yang diberikan pada tim sebelum debat dimulai untuk
mempersiapkan materi serta argumen yang akan diperdebatkan.

F. TATA TERTIB LOMBA


1. Peserta wajib hadir pukul 07.00 di tempat pelaksanaan.
2. Peserta menggunakan seragam (khas) dari sekolah masing-masing.
3. Peserta merupakan hasil utusan hasil rekomendasi sekolah masing-masing.
4. Setiap sekolah hanya diperbolehkan untuk mengirimkan minimal satu tim yang terdiri dari
4 orang setiap tim yang dimana salah satunya adalah seorang anggota cadangan dan satu
orang guru pendamping.
5. Peserta wajib mengenakan nomor urut tim yang disediakan oleh panitia.
6. Urutan penampilan lomba ditentukan berdasarkan hasil undian yang telah dilaksanakan
panitia pada saat technical meeting.
7. Peserta wajib mengikuti acara pembukaan.
8. Peserta harus hadir diruang perlombaan 15 menit sebelum acara dimulai.
9. Peserta yang dipanggil tiga kali, tetapi tidak menampilkan diri tanpa keterangan yang jelas
dinyatakan gugur.
10. Peserta wajib membawa alat-alat tulis yang dibutuhkan.
11. Selama mengikuti lomba, peserta harus berperilaku sopan, tertib dan tidak melakukan
kegiatan yang merugikan orang lain.
12. Peserta terdiri dari siswa/siswi seluruh sekolah SMA/SMK/MA Se-Pulau Sumbawa.
13. Peserta yang terlambat datang akan didiskualifikasi.
14. Hasil keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

G. TEKNIS PELAKSANAAN
1. Penampilan peserta dibagi menjadi 2 babak, yaitu penyisihan dan babak final.
2. Penentuan nomor urut peserta dilakukan dengan cara diundi. Apabila jumlah peserta tidak
tepat kelipatan dua, satu perwakilan tim akan menunggu hasil dari pertandingan terakhir
dan akan berhadapan dengan tim yang lolos ke babak selanjutnya.
3. Pada setiap babak pertandingan :
Debiter pertama diberikan waktu 3 (tiga) menit untuk menyampaikan isi
mosi, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pada menit kedua, Time keeper akan memberikan kode berupa bendera kuning
sebanyak 1 (satu) kali untuk menandakan bahwa waktu tersisa 1 (satu) menit lagi.
2) Pada menit ketiga, Time keeper akan memberikan kode berupa bendera merah
sebanyak 3 (tiga) kali untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan
argumen telah selesai.
3) Pada saat debiter pertama menyampaikan isi mosi, tidak ada yang bisa
mengajukan interupsi.
Debiter kedua, dan ketiga diberikan waktu 6 (enam) menit untuk
menyampaikan bidasan dengan ketentuan adalah sebagai berikut:
a) Setelah menit pertama, Time keeper akan memberikan kode berupa bendera
kuning sebanyak 1 (satu) kali untuk menandakan bahwa interupsi telah dapat
dilakukan;
b) Pada menit kelima, Time keeper akan memberikan kode berupa bendera merah
sebanyak 2 (dua) kali untuk menandakan bahwa interupsi sudah tidak boleh
dilakukan;
c) Pada menit keenam, Time keeper akan memberikan kode berupa bendera hitam
sebanyak 3 (tiga) kali untuk menandakan bahwa waktu untuk memaparkan
argumen telah selesai;
d) Kesempatan interupsi diberikan selama 15 detik.
Pembicara penutup (closing statement) diberikan waktu 2 (dua) menit tanpa
toleransi waktu, dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Pada menit pertama, Time keeper akan memberikan kode kepada debiter berupa
bendera kuning sebanyak 1 (satu) kali untuk menandakan bahwa waktu tersisa
satu menit lagi;
b) Pada menit kedua, Time keeper akan memberikan kode kepada pembicara berupa
bendera merah sebanyak 3 (tiga) kali dan jika pembicara masih
tetap memaparkan argumennya sementara waktu yang diberikan telah habis,
maka moderator akan menghentikan penyampaian argumen pembicara

H. INTERUPSI
Tata cara interupsi sebagai berikut :
1. Pada saat babak penyisihan, peserta diperkenankan menyampaikan interupsi di
antara menit pertama hingga menit kelima ketika pembicara sedang memaparkan
argumennya.
2. Interupsi pada saat babak penyisihan hanya boleh diterima sebanyak 2 (dua) kali
oleh setiap pembicara kecuali pembicara pertama dan penutup.
3. Pada saat babak semifinal dan babak final, peserta diperkenankan menyampaikan
interupsi di antara menit kedua hingga keenam ketika pembicara tim lawan sedang
memaparkan argumennya.
4. Interupsi pada saat babak semifinal dan babak final hanya boleh diterima sebanyak 3
(tiga) kali dan dimulai pada menit kedua hingga keenam oleh setiap pembicara
kecuali pembicara pertama dan penutup.
5. Interupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (3) dilarang dilakukan saat
pembicara pertama dan pembicara penutup sedang melakukan pemaparan
argumennya.
6. Waktu maksimal untuk menyampaikan interupsi adalah 20 (dua puluh) detik.
7. Jika pembicara masih tetap menyampaikan intrupsinya sementara waktu yang
diberikan telah habis, maka moderator akan menghentikan penyampaian argumen
pembicara.
I. PERAN PEMBICARA DEBAT

1. Pidato Utama

a. Pembicara pertama Tim Pro mendefinisikan topik/mosi, memberikan kerangka


kasus yang menjadi mosi tim pro, menjabarkan pembagian kasus, dan
mempresentasikan argumen tim pro yang menjadi bagiannya.

b. Pembicara pertama Tim Kontra membahas definisi topik/mosi apabila terdapat


masalah, menjelaskan perbedaan-perbedaan mendasar antara tim pro dan tim kontra,
lalu memberi kerangka kasus/sanggahan tim oposisi, menjabarkan pembagian kasus
dan/atau sanggahan tim oposisi, dan menjelaskan poin-poin tim oposisi yang
dibawakan pembicara pertama.

c. Pembicara kedua Tim Pro mempertahankan definisi mosi yang menurut Tim Pro
(apabila diperlukan) dan kasus dari serangan Tim Kontra, menyanggah argumen
Tim Kontra, dan berlanjut ke argumen Tim Pro yang menjadi bagian pembicara
kedua.

d. Pembicara kedua Tim Kontra melakukan hal yang sama dengan pembicara kedua
Tim Pro.

e. Pembicara ketiga Tim Pro mengalokasikan waktu pidatonya untuk menyanggah


argumen Tim Kontra, dan tidak diperkenankan membawa argumen baru.

f. Pembicara ketiga Tim Kontra akan fokus menyanggah argumen tim lawan dan tidak
diperbolehkan membawa argumen baru.
2. Pidato Jawaban (Kesimpulan)

a. Pidato jawaban akan dimulai oleh Tim Kontra baru kemudian Tim Pro.

b. Pidato jawaban hanya boleh disampaikan oleh pembicara pertama atau kedua masing
masing tim.

c. Pidato jawaban bisa dideskripsikan sebagai “cara terakhir memenangkan suatu tim”
dan menyimpulkan isu-isu utama di dalam debat.

d. Pembicara dalam pidato jawaban tidak mempunyai waktu untuk membahas argumen-
argumen maupun contoh-contoh kecil. Pembicara ini harus membahas mosi sesuai
undian, untuk menunjukkan bagaimana isu-isu secara lebih baik oleh tim pembicara.
e. Closing statement, berupa kesimpulan, yang bisa disampaikan oleh pembicara kedua
atau pembicara ketiga.
3. Mosi Debat
a. Mosi yang diangkat sebagai topik perdebatan merefleksikan permasalahan yang
diangkat dari isu-isu lokal, nasional, maupun internasional.
b. Mosi disampaikan secara jelas.
c. Satu mosi hanya akan digunakan dalam satu babak atau sesi debat.
d. Dalam kompetisi ini akan diberikan beberapa pilihan mosi.
e. Mosi ditentukan melalui pembagian undian pada saat hari Technical Meeting.
Mosi masing-masing tim yang berkompetisi akan diberikan 10 menit sebelum debat
f.
antar tim yang bersangkutan berlangsung (Lihat Point B ke-3).
4. Tahap Persiapan

a. Mosi debat akan dirilis 5 menit sebelum debat dimulai dalam suatu babak tertentu,
kemudian ditentukan Tim Pro dan Tim Kontra (Lihat Point B ke-3).
b. Dalam waktu 10 menit tersebut, tim diberi waktu untuk melakukan persiapan
sebelum perlombaan dimulai.
c. Materi-materi yang telah dipersiapkan (print-out materi, koran, majalah, dsb) dan
media elektronik (handphone, laptop, dsb) dapat digunakan dalam waktu persiapan.
d. Peserta tidak diperbolehkan membawa catatan berupa print out dan media
elektronik (handphone, laptop, dsb) saat perlombaan berlangsung.
e. Pembina tidak diperbolehkan mendampingi peserta untuk sesi case building dan
pada waktu debat berlangsung.
f. Tim diharuskan menempati posisi masing-masing yang telah ditentukan 5 menit
sebelum waktu kompetisi dimulai.
g. Tim dianggap gugur apabila ketika waktu gilirannya tidak ada dalam ruangan dan
tidak ada toleransi waktu untuk menunggu.
h. Perlombaan debat akan dimulai setelah waktu persiapan (20 menit) usai, dan panel
juri telah tiba dalam ruangan tersebut.
i. Khusus untuk babak final, mosi akan dirilis 25 menit sebelum debat dimulai yang
juga merupakan waktu persiapan masing-masing tim.

Anda mungkin juga menyukai