Anda di halaman 1dari 4

SILABUS

A. Identitas Mata Kuliah


Mata Kuliah : Hukum Acara Tata Usaha Negara
Kode Mata Kuliah : SY 437
Bobot SKS : 2 SKS
Program Studi : HKI dan HES
Semester : IV (empat)/Ganjil
Dosen Pengampu :

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Hukum Acara Tata Usaha Negara mempelajari hukum acara yang
berlaku di lingkungan pengadilan Tata Usaha Negara.

C. Tujuan Perkuliahan
1. Pengetahuan
Mahasiswa memiliki pengetahuan/pemahaman tentang:
a. Pengertian, asas, sumber hukum acara peradilan TUN.
b. Perbedaan Hukum Acara Perdata dengan Hukum Acara Peradilan TUN.
c. Proses penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara.
d. Proses pemeriksaan perkara di Pengadilan TUN.
e. Pelaksaan putusan pengadilan TUN.
f. Upaya hukum perkara Tata Usaha Negara
2. Sikap
Mahasiswa memiliki sikap:
a. Inovatif dalam berpikir dan merumuskan penyelesaian perkara di
pengadilan
b. Teliti dalam mengkaji dan menganalisis perkara di pengadilan
3. Keterampilan
Mahasiswa memiliki keterampilan dalam:
a. Menjelaskan proses penyelesaian perkara-perkara yang menjadi
kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara.
b. Memeriksa dan memutuskan perkara-perkara yang menjadi kewenangan
pengadilan Tata Usaha Negara.

D. Rincian Materi Perkuliahan


1. Pengantar pengantar hukum acara tata usaha negara
a. pengertian, dasar hukum dan tujuan hukum acara peradilan tata usaha
negara.
b. asas-asas dan sumber-sumber hukum acara peradilan tata usaha negara
c. kompetensi absolute dan relatif peradilan tata usaha negara
d. subjek dan objek peradilan tata usaha negara
2. Persamaan dan perbedaan Hukum Acara PTUN dan Hukum Acara Perdata
a. Persamaan antara Hukum Acara PTUN dengan Hukum acara Perdata
yang meliputi : Pengajuan Gugatan, Isi gugatan, Pendaftaran perkara,
Penetapan Hari Sidang, Pemanggilan para pihak, Pemberian kuasa,
Hakim majelis, Persidangan terbuka untuk umum, mendengar kedua
belah pihak, Pencabutan dan perubahan gugatan, Hak ingkar, Pengikut
sertaan pihak ketiga, pembuktian, pelaksanaan putusan dan juru sita.
b. Persamaan antara Hukum Acara PTUN dengan Hukum Acara Perdata
yang meliputi: Objek gugatan, kedudukan para pihak, gugat rekonvensi,
tenggang waktu pengajuan gugatan, petitum, rapat permusyawaratan,
pemeriksaan persiapan , putusan verstek, pemeriksaan acara cepat,
system hukum pembuktian, sifat erga omnesnya putusan pengadilan,
pelaksanaan serta merta, upaya pemaksa agar putusan dilaksanakan,
kedudukan pengadilan Tinggi, hakim Ad Hoc
3. Penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara
a. Sebab-sebab terjadinya sengketa TUN
b. Kedudukan para pihak dalam sengketa TUN
c. Jalur penyelesaian sengketa TUN
4. Gugatan ke Pengadilan TUN
a. Alas an mengajukan gugatan
b. Tenggang waktu mengajukan gugatan
c. Syarat-syarat gugatan TUN
d. Tuntutan dalam gugatan TUN
e. Tatacara permohonan beracara secara prodeo di pengadilan TUN.
5. Acara pemeriksaan perkara di Pengadilan TUN
a. Cara pemeriksaan dengan acara singkat.
b. Pemeriksaan persiapan
c. Cara pemeriksaan permohonan penangguhan pelaksanaan KTUN
d. Pemeriksaan dengan acara cepat
e. Pemeriksaan dengan acara biasa
6. Pembuktian
a. Pengertian pembuktian
b. Beban pembuktian
c. Macam-macam alat bukti
7. Putusan PTUN
a. Pengertian putusan
b. Isi putusan PTUN
c. Susunan isi putusan PTUN
d. Pelaksanaan putusan PTUN
8. Upaya hukum PTUN
a. Upaya hukum perlawanan dan tatacaranya.
b. Upaya hukum banding dan tatacaranya.
c. Upaya hukum Kasasi dan tatacaranya
d. Upaya hukum peninjauan kembali dan tatacaranya

E. Strategi Perkuliahan
1. Pada pertemuan pertama mahasiswa dan dosen menyepakati kontrak belajar
dan aturan perkuliahan. Selanjutnya dosen menyampaikan silabus mata
kuliah.
2. Kegiatan pengenalan setiap konsep baru, dapat dilakukan dengan alternatif
srtategi:
a. Brain stroming dan Elisitasi.
b. Interactive Lecturing dan Dynamic Lecturing/ ceramah dinamis,
Ceramah yang diselingi tanya jawab, untuk materi yang diperkirakan
sama sekali baru bagi mahasiswa.
c. Apresiasi
Dosen menggali informasi awal kepada mahasiswa mengenai persepsi
mahasiswa terhadap lingkup hukum perdata (hukum badan pribadi,
hukum keluarga, hukum perkawinan dan perceraian, hukum benda,
hukum perikatan dan hukum waris).
d. Reading Guide
Mahasiswa membaca dan menganalisis lingkup hukum perdata (hukum
badan pribadi, hukum keluarga, hukum perkawinan dan perceraian,
hukum benda, hukum perikatan dan hukum waris).
e. Small Discussion
Mahasiswa dibagi per kelompok untuk membaca dan mendiskusikan
lingkup hukum perdata (hukum badan pribadi, hukum keluarga, hukum
perkawinan dan perceraian, hukum benda, hukum perikatan dan hukum
waris) yang berlaku di Indonesia pada buku ajar. Maksimal anggota
kelompok adalah empat orang dengan keharusan setiap orang membaca
dalam buku tersebut.
3. Pendalaman/ perluasan pemahaman materi dilakukan dengan menggunakan
alternatif strategi:
a. Information Search dan Interactive Lecturing
Dosen menyampaikan beberapa hal yang masih baru bagi mahasiswa dari
buku-buku sumber referensi yang lain dengan menunjukkan alternatif
sumber informasinya.
b. Mixed between information search, concept mapping strategy, and small
discussion/active debate.
Mahasiswa diminta untuk membaca dan menganalisis buku-buku yang
berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dalam hukum perdata
serta membaca dan menganalisis putusan/permohonan pada Pengadilan
Negeri dan Pengadilan Agama. Pekerjaan ini dilakukan secara kelompok
maksimal enam kelompok. Untuk mempercepat pengerjaan tugas
membaca, mahasiswa membagi tugas bacaan secara keseluruhan,
kemudian didiskusikan dengan anggota kelompoknya.
c. Team quiz (Bila perlu dosen menyediakan reward apapun bentuknya).
Kelompok mahasiswa yang ada digabungkan hingga membentuk tiga
kelompok saja. Untuk memudahkan diberi nama dengan kelompok A,B,C.
Masing-masing kelompok dipersilahkan membuat pertanyaan antara 3-6
soal, kemudian pertanyaan dibagi dua yang menjawab secara bergiliran.
Ketika A membaca pertanyaan, kelompok B bertugas menjawab,
sementara kelompok C sebagai penilai. Dosen bekerja sebagai pencatat
nilai atau meminta bantuan seorang volunteer. Agar fair kemudian dibalik
dengan pertanyaan sebagian lagi.
4. Untuk melakukan review dapat digunakan alternarif strategi Everyone is
Teacher Here
Dosen meminta beberapa orang volunteer sebagai perwakilan kelompok
untuk presentasi dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain. Anggota
lain bisa membantu menjawab dan menjelaskan permasalahan yang belum
bisa diselesaikan. Atau setiap mahasiswa mendapatkan 1 amplop yang berisi
kasus dalam perkara perdata yang harus diberikan solusinya serta adagium
latin yang berkaitan dengan hukum perdata. Mahasiswa dipersilakan untuk
mempresentasikan hasil jawabannya secara lisan sebagaimana dosen
meyampaikan lecturing. Mahasiswa yang lain diberikan kesempatan untuk
bertanya kepadanya atau mahasiswa yang sedang menjadi lecturer boleh
bertanya kepada mahasiswa lain. Setelah selesai, mahasiswa yang menjadi
lecturer meminta mahasiswa yang lain untuk melakukan hal yang sama, dan
seterusnya.

F. Media Perkuliahan
1. Papan tulis
2. LCD proyektor
3. Ruangan Kelas
4. Perpustakaan

G. Evaluasi Perkuliahan
Evaluasi perkuliahan ini berlangsung selama perkuliahan dimulai sampai
perkuliahan berakhir. Evaluasi dilakukan berdasarkan penilaian proses dan hasil
hal-hal berikut:
Persentase
No Komponen Penilaian
Nilai
1 Partisipasi Kelas 15 %
2 Tugas 20 %
3 Ujian Tengah Semester (UTS) 25 %
4 Ujian Akhik Semester (UAS) 40 %
H. Kontrak Belajar dan Aturan Perkuliahan
1. Selama berlangsungnya perkuliahan, mahasiswa wajib:
a. Berpenampilan tertib dan sopan
b. Silent handphone
c. Tidak keluar masuk ruangan
2. Tidak hadir pada saat presentasi, maka nilai presensinya 0

I. Referensi
1. Utrech, Pengantar Hukum Administrasi Republik Indonesia, Surabaya,
Pustaka Tinta Mas, 1986
2. Indroharto, Usaha Memahami Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, Buku I, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1986
3. ------------, Usaha Memahami Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha
Negara, Buku II, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan, 1996
4. Proyek Peningkatan Tertib Hukum dan Pembinaan Hukum Mahkamah Agung
RI, Himpunan Karangan di Bidang Hukum Tata Usaha Negara, Jakarta, 1993.
5. Rozali Abdullah, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Jakarta, pt Raja
Grafindo Persada, 1994.
6. Syachran Basah, Eksistensi dan Tolak Ukur Badan Peradilan Administrasi di
Indonesia, Bandung, Alumni, 1985.
7. Wicipto Setiadi, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara suatu
Perbandingan, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada,
8. Zairin Harahap, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2005
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 tentang PTUN
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2005 tentang
Mahkamah Agung

Anda mungkin juga menyukai