Anda di halaman 1dari 4

HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA

GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP)


PADA JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH
DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA (UIN MEDAN)
Mata Kuliah             :    Hukum Acara Peradilan Agama
Kode Mata Kuliah  :    -
Jurusan/Fakultas:Hukum Keluarga/Syari’ah dan Hukum
SKS/Smester          :   2 SKS
Pengasuh MK : Drs. H. Bakti Ritonga, SH., MH.
Deskripsi Mata Kuliah:Mata Kuliah Hukum Acara Peradilan Agama
memberikan wawasan dan pemahaman terhadap mahasiswa tentang
pembangunan dan pembaharuan hukum dalam mensejajari dinamika
kebutuhan masyarakat Islam terhadap penerapan hukum formil Islam
dengan mempertegas kedudukan dan kekuasaan peradilan agama,
menciptakan kesatuan hukum dan fungsi peradilan agama. Mahasiswa juga
di bimbing untuk lebih memahami mekanisme proses peradilan serta upaya
hukum yang dapat dilakukan.
Standar Kompetensi: Setelah mahasiswa mengikuti mata kuliah ini selama
satu semester diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
serta dapat mengaktualisasikan mekanisme sistim Peradilan Agama, baik
kedudukan, kekuasaan dan kewenangan, aspek formal pengajuan gugatan,
pemeriksaan, putusan serta upaya hukum, juga memahami dengan logis
tentang kedudukan peradilan agama dalam sistim kekuasaan kehakiman di
Indonesia.
Pertemuan I:
1. Menjelaskan Metode Pembelajaran
2. Menjelaskan cara Pernilaian
3. Menjelaskan slabus dan Buku Wajib
4. Menjelaskan Kontrak Kuliah
5. Menjelaskan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
bertanya

Pertemuan kedua
Ber-acara di Penggadilan Agama/mahkamah syar’iyah
A. Pengertian Hukum Acara Peradilan Agama (keluarga, Ekonomi
Syari’ah dan Jinayat)
B. Sumber-sumber Hukum Acara Peradilan Agama
Pertemuan ketiga
Asas-asas Hukum acara Pengadilan Agama
- Asas personalita Keislaman
- Asas Kebebasan
- Asas Wajib Mendamaikan
- Asas Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan
- Asas Persidangan Terbuka Untuk  Umum
- Asas Legalitas dan Persamaan
- Asas Aktif Mem-berikan Bantuan    
Pertemuan keempat
Kewenangan Pengadilan Agama
A. Relative Konpetensi
1. Tempat diajukan Gugatan
2. Formulasi Surat Gugatan
B. Absolut Konpetensi
1. Menjelaskan jangkauan kewenangan mengadili perkara
perkawinan
2. Menjelaskan Jangkauan mengadili perkara Harta bersama,
kewarisan, wasiat dan hibah
3. Menjelaskan jangkauan kewenangan mengadili perkara Ekonomi
Syari’ah
4. Menjelaskan jangkauan kewenangan mengadili perkara Jinayat
Pertemuan kelima
Proses Penerimaan perkara pada Pengadilan Agama
a. Proses Administrasi Perkara di Pengadilan Agama;
i. Administrasi secara reguler;
ii. Administrasi secara e-court/online
b. Penunjukan Majelis Hakim (PMH)
c. Penunjukan Panitera Sidang dan Jurusita
d. Penetapan Hari Sidang (PHS)
e. Pnggiilan para Pihak
pertemuan keenam
Upaya Menjamin Hak
A. Menjelaskan tentang Pengertian sita
B. Menjelaskan macam-macam sita
1. Sita Conservatoir
2. Sita Revindicatoir
3. Sita Harta Bersama;
4. Sita Persamaan
pertemuan ketujuh
Tahap-tahap Pemeriksaan perkara dalam Persidangan perdata
A. Tahap Persidangan Pertama
- Memeriksa identitas para pihak baik prinsipal maupun kuasa
hukum;
- Hal-hal yang mungkin terjadi dalam sidang pertama
B. Perdamaian/Proses Mediasi
C. Pembacaan Gugatan dan Kemungkinan Perubahan Gugatan
D. Jawaban Tergugat
E. Replik dari Penggugat
F. Duplik dari Tergugat
G. Pembuktian dari para pihak
H. Kesimpulan dari para pihak
I. Musyawarah Majelis Hakim dan Putusan Hakim
Pertemuan kedelapan
Proses Penyelesaian perkara dengan acara gugatan Sederhana
a. Dasar Hukum Gugatan sederhana;
b. Ruang lingkup Gugatan Sederhana;
Tahapan pemeriksaan perkara gugatan sederhana
1. Tahap pencarian informasi oleh pihak;
2. Tahap Pendaftaran perkara pada layanan PTSP
3. tahap perivikasi berkas oleh Panitera;
4. penaksiran panjar biaya perkara
5. pembayaran panjar biaya perkara pada bank;
6. Tahap penetapan hakim tunggal sebagai hakim pemeriksa
7. Penunjukan Paitera Sidang-Jurusita/JSP
Pertemuan kesembilan
8. Pemeriksaan pendahuluan oleh hakim pemeriksa;
9. Penetapan Hari Sidang;
10. Pemanggilan para pihak
11. pemeriksan materi gugatan sederhana sampai dengan Putusan;
12. Proses pengajuan keberatan.
Pertemuan kesepuluh
Macam-macam Eksepsi
A. Eksepsi Formil
- Eksepsi tidak berwenang secara absolut
- Eksepsi tidak berweanang secara relatif
- Eksepsi nebiis in idem
- Eksepsi diskwalifikator
- Eksepsi obscuur libel
B. Eksepsi Materil
- Dilatoir eksepsi
- Prematoir eksepsi
Pertemuan sebelas
Kuasa Hukum
A. Macam-macam Kuasa Hukum
B. Syarat Formil Surat Kuasa Khusus
Pertemuan dua belas
Upaya Hukum pada Pengadilan Agama
A. Upaya hukum dalam perkara Perdata
B. Upaya Hukum atas putusan hakim dalam perkara Jinayah
C. Upaya Hukum atas putusan hakim dalam perkara Ekonomi syariah
Pertemuan ke tiga Belas
Eksekusi Putusan
A. Pengertian Eksekusi
B. Macam-macam Eksekusi
C. Ciri Putusan yang dapat di Eksekusi
D. Tata Cara Eksekusi
Daftar Pustaka
1. Abdul Wahab Khallaf, 1985, Kaidah-kaidah hukum Islam, Penerbit,
Resaliah, Bandung;
2. M. Yahya Harahap, 2001,  Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi
Bidang Perdata, Edisi Revisi, PT Gramedia, Jakarta
3. ...................Hukum Acara Perdata
4. Mardani, 2010, hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan
Mahkamah Syariah, Sinar Grafika, Jakarta
5. Roihan A. Rasyid,2010, Hukum Acara Peradilan Agama, cet. 14, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta
6. Soedikno Mertokusumo, 2002, Hukum Acara Perdata Indonesia, edisi
keenam, penerbit Liberti Yogyakarta
7. Drs. H. A. Mukti Arto, SH, 1999, Praktek Perkara Perdata Pada
Pengadilan Agama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
8. Drs. H. Zulkarnain, MH, Bakti Ritonga, S.H., MM.H., Dasar-Dasar
Hukum Acara Jinayat, 2016, Prenada media group, Jakarta
9. Drs. H. Bakti Ritonga, SH., MH. Dkk Hukum Acara Peradilan Agama
(bimbingan tehnis bagi hakim, mahasiswa dan praktisi hukum, CV.
Darma Medan, 2012
10. Drs. H. Bakti Ritonga, SH., MH. Dkk, Buku Pintar Teknis Yustisial
Dalam Praktik Peradilan Agama, 2011.
11. Semuabuku yang berhubungan dengan Hukum Acara Perdata
12. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah
13. Kompilasi Hukum Islam
14. KUHPerdata
15. R. Bg/HIR
16. Sema dan Perma

Anda mungkin juga menyukai