0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan1 halaman
Paragraf pertama membahas peranan penting pemuda dalam kemajuan umat Islam namun saat ini banyak pemuda yang kemunduran dalam bidang keagamaan seperti jarang ke masjid dan sulit membaca Al-Quran. Paragraf kedua menjelaskan program Maghrib Mengaji di Masjid Al-Mujahid bertujuan membangkitkan semangat membaca Al-Quran dan aktifitas keagamaan pemuda di masjid untuk mengurangi buta baca Al-Quran dan kembali ramai masjid dengan ke
Paragraf pertama membahas peranan penting pemuda dalam kemajuan umat Islam namun saat ini banyak pemuda yang kemunduran dalam bidang keagamaan seperti jarang ke masjid dan sulit membaca Al-Quran. Paragraf kedua menjelaskan program Maghrib Mengaji di Masjid Al-Mujahid bertujuan membangkitkan semangat membaca Al-Quran dan aktifitas keagamaan pemuda di masjid untuk mengurangi buta baca Al-Quran dan kembali ramai masjid dengan ke
Paragraf pertama membahas peranan penting pemuda dalam kemajuan umat Islam namun saat ini banyak pemuda yang kemunduran dalam bidang keagamaan seperti jarang ke masjid dan sulit membaca Al-Quran. Paragraf kedua menjelaskan program Maghrib Mengaji di Masjid Al-Mujahid bertujuan membangkitkan semangat membaca Al-Quran dan aktifitas keagamaan pemuda di masjid untuk mengurangi buta baca Al-Quran dan kembali ramai masjid dengan ke
Pemuda memiliki peranan penting dalam kemajuan umat Islam. Mereka memiliki pengaruh yang cukup besar dalam melakukan perubahan, sebagaimana yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Islam terdahulu. Para pemuda menjadi kunci dalam meneruskan ajaran-ajaran Islam disetiap daerah, termasuk di Indonesia. Namun, seiring dengan bertambah majunya zaman saat ini, para pemuda mengalami kemunduran yang cukup besar dalam bidang keagamaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya keaktifan pemuda dalam memakmurkan masjid. Hampir setiap harinya masjid diisi oleh masyarakat dengan umur 40 tahun keatas. Tidak hanya itu, bahkan banyak dari pemuda Indonesia yang masih terbata-bata dalam dalam membaca Al-Qur’an. Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia, Syafruddin menyebutkan sebanyak 65 persen masyarakat muslim Indonesia tidak bisa membaca kitab suci Al-Qur’an. Hal ini menjadi masalah yang cukup serius bagi kita saat ini. Melalui program Maghrib Mengaji, Remaja Masjid Al-Mujahid di Masjid Jami’ Muhammadiyah Sicincin berupaya untuk membangkitkan kembali semangat pemuda dalam membaca Al-Qur’an. Selain untuk menekan tingkat buta baca Qur’an, program ini juga bertujuan agar para pemuda kembali aktif dalam melakukan kegiatan keagamaan, khususnya yang berkaitan dengan masjid. Dengan program ini, diharapkan masjid kembali ramai diisi oleh pemuda dan pemudi yang ada di daerah Sicincin.