Anda di halaman 1dari 19

Kemasan

Tradisional

Nanda Nini Anggalih, S.Pd., M.Ds. Desain Kemasan / 4


1/
Memahami
Kemasan
Tradisional
Pengemasan tradisional atau
konvensional adalah pengemasan
yang telah lama dipraktekkan
secara turun-temurun dan tidak ada
sentuhan industrialisasi
sebagaimana kemasan logam,
gelas, plastik, kertas, dll.
#funfact
Kemasan tradisional memanfaatkan bahan-
bahan yang ada dialam secara langsung
(memanfaatkan bahan botanis) atau dengan
sedikit perlakuan/modifikasi.

Akan tetapi bahan-bahan tersebut secara umum


mudah terurai dan memberikan sifat
barrier/perlindungan yang rendah terhadap
produk yang dikemas.
#Quiz

1. Kenapa kemasan tradisional saat ini jarang


digunakan?

2. Apa alasan kemasan tradisional kurang


cocok digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pengemasan modern?
2/
Kemasan Tradisional
untuk produk pangan
• Pada penggunaan untuk makanan, berfungsi bukan saja
sebagai pelindung isinya dari debu atau agar tahan lama,
tapi juga merupakan upaya untuk estetika, mengatur,
merapikan makanan itu agar mudah dan praktis dibawa-bawa,
dipegang atau dibuka ketika hendak disantap.

• Selain itu, bahan kemasan tersebut juga memberikan aroma


tertentu pada makanannya. Misalnya, peuyem ketan yang
dibungkus dengan daun pisang berbeda keharuman rasa-nya
dari yang dibungkus dengan daun jambu air. Pada jenis
makanan tertentu pengemasan dengan bahan botanis, juga
turut membantu proses,  misalnya, penjamuran pada tempe
dan peragian (fermentasi) pada peuyeum ketan.  
Desain kemasan sebagai identitas. Sama-sama menggunakan janur
kuning, isinya sama-sama nasi, tapi teknik kemasnya berbeda, maka
akan dikenal dengan nama yang berbeda pula.
Kemasan • Di antara sekian banyak kemasan modern
yang saat ini  digunakan, ternyata masih
Tradisional ada karya kemasan tradisional yang masih
tetap bertahan.
Saat Ini • Keberadaan kemasan tradisional bukan
hanya sekedar merevitalisasi fungsi dan
bahan kemasan, tetapi merupakan suatu
fenomena yang patut diperhatikan oleh
para penggunanya, sebab ternyata
kemasan dari bahan alam (botanis)  yang
bersifat tradisional memiliki kelebihan-
kelebihan yang tidak dimiliki oleh
kemasan modern dari bahan kertas
ataupun plastik.
• Jenis kemasan untuk membungkus
(mengemas) bahan makanan tradisional
mempunyai aneka bentuk, bahan, dan
teknik pembuatannya yang unik.
Perbedaan teknik pengemasan
Lontong: daun pisang digulung
Nagasari: daun pisang dilipat
Lemper dan bakcang
• Tidak jarang jenis makanan tertentu
dibedakan dari yang lainnya bukan
melalui rasanya tapi melalui cara
membungkus (teknik) dan bentuknya.
• Contohnya, lontong dibedakan dari
leupeut karena perbedaan cara
mengemas serta bentuknya padahal
keduanya memanfaatkan bahan kemasan
yang sama (daun pisang) dan juga
terbuat dari bahan yang sama pula
(beras), begitu pula rasanya sama.
• Disini dapat dicatat bahwa desain
kemasan memberikan identitas pada
makanannya.
3/
Material kemasan tradisional
untuk produk pangan
Berikut beberapa jenis kemasan tradisional
yang telah dipakai untuk pangan:

1. Kapas :
• Biasanya dianyam dengan rapat dan kuat. Yang ditenun
oleh pabrik tidak begitu mahal
• Merupakan pembungkus yang bagus untuk tepung, biji-
bijian, biji kopi, gula butiran.
• Dapat digunakan berkali-kali karena bahan relatif tahan
dan tetap dengan pencucian.
• Selain itu juga mudah ditandai yang membedakan jenis
dan isi barang dalam kemasan.
2. Kayu 3. Bambu

• Kontainer pengapalan dari kayu • Bambu banyak dipakai


secara tradisional telah digunakan sebagai bahan anyaman
secara luas untuk bahan pangan untuk keranjang dengan
termasuk buah-buahan, sayuran, teh berbagai bentuk untuk
dan beer. mewadahi bahan pangan
• Kemasan kayu memberikan mentah ataupun masak
perlindungan mekanis yang baik dan
rasio berat ke kekuatan yang tinggi.
• Penggunaan pengemasan kayu
hingga sekarang masih dipakai secara
luas untuk mengemasan komoditi
hasil pertanian dan produk-produk
fabrikan sebagai pengemas sekunder.
4. Daun

• Daun pisang; adalah yang paling umum dan luas


dipakai untuk mengemas makanan. Pemakaian untuk
produk tempe telah dikenal luas di seluruh pelosok
tanah air.

• Daun kelapa; sering dipakai untuk mengemas


produk-produk dimasak, seperti ketupat.

• Daun jagung dan bungkus jagung; sering dipakai


untuk membungkus makanan pasta, gula merah atau
makanan masak.

• Daun jati; dengan ukurannya yang lebar secara luas


masing dipakai untuk membungkus makanan pokok
di kalangan masyarakat.
References:

• Hicks, A., 2002. Minimum Packaging Technology for Processed


Foods: Environmental Considerations. AU J.T. 6(2): 89-94 (Oct. 2002).

• Sabana, S., 2000. Kemasan sebelum kertas dan plastic. Jurnal Seni
Rupa dan Desain. Volume 1,1, Agustus 2000.
4/
TUGAS

1. Carilah contoh 3 kemasan tradisional di


daerahmu.
2. Buat ilustrasi proses pembuatannya.
3. Praktekkan dengan material yang sama (jika
tidak ada, boleh menggunakan bahan lain).
4. Foto hasil kemasan yang telah dibuat
5. Dikumpulkan dalam format PDF dalam
Google Drive kelas.
6. Deadline: Selasa, 15 November 2022, pukul
20.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai