Anda di halaman 1dari 12

Raja Yang Serakah

Berabad-abad yang lalu di sebuah kerajaan yang sangat jauh, hiduplah


seseorang Raja yang serakah. Raja itu bernama Raja Edmun. Sejak kecil perkataan
yang keluar dari mulut Edmun adalah ini punya saya. Diusia 13 tahun ia suka
mengkoleksi gendang dan di usia 16 tahun Edmun suka mengkoleksi topeng. Setelah
menjadi Raja, ia suka sekali mengkoleksi emas. Setiap hari Raja Edmun selalu
menghitung emas-emasnya yang berada diruang bawah tanah.

Kerajaan Yang dipandu Raja Edmun Pula merupakan Kerajaan Yang Kokoh,
Megah Serta Senantiasa Menang Dikala Mengalami Pertempuran ia pula memiliki
pasukan yang sangat banyak serta ia senantiasa menang dalam pertempuran. Tetapi
sayangnya Raja Edmun merupakan orang yang serakah ia senantiasa saja memikikan
tentang yang Namanya Emas ia tidak mementingkan lain nya serta ia lebih hirau dengan
emasnya dibanding dengan Gadis kecilnya yang masih berusia 6 Tahun. Tiap Elisa
mendekat ke bapaknya serta mengajaknya bermain, Raja Edmun senantiasa menolak.
Iapun marah apabila seketika Elisa tiba serta memeluk dirinya. Eliza merasa
ayahandanya tidak menyayanginya. Bagi Raja Edmun tidak terdapat yang ingin paham
gimana indahnya emas itu. Emas salah satunya barang yang membuat Raja Edmun
gembira.

Dengan Kehebatan Raja Edmun yang memiliki Prajurit yang kokoh dia juga
senantiasa mengawali perang buat memuaskan keinginannya hendak terobsesinya
dengan Namanya emas sampai- sampai kerajaan lain tidak suka denganya sebab
senantiasa merampas emas jajahan sisa perang serta dia melaksanakan nya terus
menerus.

Sampai Di suatu hari ada Kerajaan lain yang datang kek kerajaan Raja Edmun
memberikan surat untuk memberikanya peringatan bahwa dia Raja Edmun harus
berhenti memulai peperangan jika hanya ingin mengambil emas, “Tuan Rajaku saya
mendapatkan surat dari Kerajaan lain untuk memerintahkan Tuan Raja untuk berhenti
menjajah dan mengambil emas,” Kata Prajurit, seketika Raja Edmun kesal dengan apa
yang ia dengar dan Raja Mengatakan “APA BERHENTI ? tentu saja tidak akan AKU
RAJA EDMUN AKAN SELALU MENCARI EMAS APAPUN CARANYA DIA TIDAK BISA
MELARANGKU,” yah ini adalah Raja Edmun yang serakah yang jadinya dia tidak
mendengarkan perkataan Kerajaan tersebut.

Akhirnya Secara Mengejutkan Kerajaan Yang mengirimkan surat tadi sudah di


kerumuni dengan pasukan Raja Edmun di karenakan tidak Sukanya Raja Edmun
dengan apa yang di kirimkan surat tersebut Raja pun memulai perangnya lagi tanpa se
pengetahuan Kerajaan itu dan akhirnya trompet di bunyikan Pasukan Edmun Menyerbu
Kerajaan itu di karenakan Kerajaan tersebut tidak ada persiapan yang matang Kerajaan
itupun kalah dan semua emas nya di jarah oleh Raja Edmun dan dia berkata “Inilah
sebab jika kau melarang ku untuk berhenti dengan apa yang aku inginkan”. Akhirnya
Kerajaan tersebut kalah.

Setelah itu dia bergembira karena memenangkan peperangan dan dia pulang
dengan emas jajahan nya dan selepas peperangan tadi dia melanjutkan kesukaan nya
setiap hari yaitu bermain dengan emas nya tiada hari tanpa emas sampai sampai
terkadang dia juga mengambil emas - emas masyarakat nya demi memenuhi Hasrat ia
akan Emas itu. Sedangkan anaknya Elisa ia tidak peduli denga apa yang terjadinya
dengan nya. Keseharian Elisa hanya bermain sendiri terkandang juga dia mengajak
pembantu yang merawat Elisa agar dia tidak merasa kesepian dia sangat rindu dengan
Ayahnya dulu sebelum Ayah nya terobsesi dengan Emas itu. Sampai di suatu hari Elisa
mempunyai rencana untuk bisa membuat ayah nya bisa seperti dulu dan Elisa berkata
“hmmm bagaimana jika aku memberikan ayah hadiah emas mungkin akan bisa
membuat aku bisa bermain lagi bersama nya,” dia pun membuat rencana akan
memeberikan ayah nya sebuah hadiah yaitu emas ke sukaan ayah nya dan pada saat
ulang tahun ayah nya masyarakat selalu memberikan dia hadiah tapi tidak ada yang ia
suka dan pada akhir nya anak nya datang menemui ayah nya dan berkata “Ayah aku
mempunyai hadiah special buat ayah,” Sang Raja pun tertarik melihat hadiah apa yang
diberi kan anak nya dan rupa nya hadiah tersebut adalah sebuah emas ayah Elisa
seketika senang melihat hadiah yang di berikan oleh anak nya Elisa pun turut senang di
karenakan apa yang di berikan ke ayah nya itu bisa gembira “terima kasih putri ku ini
adalah hadiah yang indah sekali,” dan kata sang Raja Edmun “iya ayah” kata purti
nya.tetapi ayah nya tetap saja sibuk dengan emas nya itu dia tidak peduli dengan
putrinya dan akhir nya Elisa juga tetap tidak bisa membujuk ayah nya untuk bisa
bermain bersama .Sekuat apapun Elisa mencoba untuk mengajak ayah nya ber main
atau berbicara tidak akan bisa di karenakan ayah nya yang benar benar sudah ter
obsesi dengan emas nya tersebut.

Beberapa hari kemudian dia ber pikiran untuk menjajah Kerajaan Mada “aku
bosan jika emas ku hanya begini begini saja aku ingin lebih,’’ kata Raja Edmun dan akhir
nya Raja Edmun mengumpulkan pasukan nya dan berkata “Kita akan memulai perang
lagi kita akan meyerang Kerajaan Mada dan akan merampas semua emas nya,” dan
pasukan nya pun bersorak untuk nya. Tetapi untung nya ada mata - mata dari Kerajaan
Mada yang mendengar bahwa Kerajaan Raja Edmun akan menyerang Kerajaan Mada
dan pergi lah mata - mata tersebut Kembali untuk mengabari Raja Kerajaan Mada
“Tuanku yang mulia saya ingin mengabar kan sebuah berita,” kata Mata – mata tersebut
“kabar apakah yang kau ingin sampai kan bicara lah,” kata Raja Kerajaan Mada “hamba
ingin mengatakan bahwa hamba mendengar kabar bahwa Kerajaan Raja Edmun akan
menyerang Kerajaan yang mulia,” kata mata – mata. Dan Raja itu pun ter kaget denga
napa yang ia dengar “apa benar apa yang kau katakana ini ?,” tanya sang Raja “iya
yang mulia Raja Edmun sudah mempersiap kan pasukan nya untuk menyerang
Kerajaan yang mulia,” kata mata – mata. Akhir nya Kerajaan Mada mem persiapkan
pasukan nya untuk bersiap melawan Kerajaan Raja Edmun.

Pada akhir nya sampai lah dimana peperangan akan di mulai, Raja Edmun telah
sampai di daerah Kerajaan Mada dengan pasukan nya untung saja Kerajaan Mada
sudah ber siap – siap, “wah – wah lihat seperti nya ada mata – mata yang datang ke
Kerajaan ku beruntung kalian bisa bersiap,’’ kata Raja Edmun, “harus kah kita
melakukan perang ini karena hanya untuk memenuhi Hasrat mu akan ema itu ?,” dan
Raja Edmun tertawa mendengar apa Raja Mada katakan “ HAHAHAHA….tentu AKAN
KU AMBIL SEMUA EMAS YANG KAU PUNYA, PASUKANN SERAAANGG !!,” dan akhir
nya perang pun terjadi perang yang sangat sengit antara Kerajaan Mada dan Kerajaan
Raja Edmun ini membuat banyak korban jiwa atas pasukan Kerajaan Raja Mada atau
pun Kerajaan Raja Edmun peranng ini ber langsung lama sampai menjelang malam
yang akhir nya di menang kan oleh Kerajaan Mada di karekanan persiapan yang sangat
matang pasukan Raja Edmun pun tumbang dan berhasil di kalah kan dan untuk pertama
kali nya Kerajaan Raja Edmun kalah dalam peperangan pada akhir nya Raja Edmun
menarik pasukan nya Kembali ke Kerajaan nya. Kemengan di raih oleh Kerajaan Mada
pasukan pun bersorak atas kemenangan atas Kerajaan Mada sedang kan Kerajaan
Raja Edmun pulang dengan tangan kosong.

Setelah peperangan sebelum nya tadi Raja Edmun sangat marah dan kesal atas
kekalahan pasca perang dengan Kerajaan Mada, akhir nya dia mecoba membuat
strategi kembali untuk menyerang kembali Kerajaan Mada lagi dengan itu Raja Edmun
menyiap kan Pasukan nya agar bisa lebih Tangguh dan kuat saat menghadapi Kerajaan
Mada. Raja Edwin pun memerintah kan Jendral tinggi nya untuk Menyusun strategi
peperangan dan menyiap kan pasukan. Di sisi lain Putri nya Elisa mendengar tentang
Ayah nya yang telah kalah dalam peperangan itu Elisa mencoba membuat Ayah nya
lenih tenang akan amarah nya terhadap Kerajaan Mada tapi apa daya putri Elisa tidak
bisa apa - apa selain itu ayah nya juga tidak peduli akan putri nya Elisa dia lebih
mementingkan hasrat nya yaitu emas, emas dan emas. Tidak habis habis nya dengan
hasrat nya akan obsesi nya dengan emas itu. Pada akhir setelah beberapa bulan
persiapan strategi dan pasukan Kerajaan Edmun akhir nya menyatakan perang lagi
terhadap Kerajaan Mada, pasti nya dengan persiapan yang lebih matang, mau tidak
mau Kerajaan Mada menerima surat pernyataan perang itu untuk menjaga harga diri
pada Kerajaan tersebut.

Setelah menjalani beberapa hari perjalanan menuju Kerajaan Mada, Kerajaan


Raja Edmun pun sampai di dareah Kerajaan Mada “lihat siapa yang telah kembali Raja
Edmun…..,” kata Raja Mada “ Jangan kira aku akan kalah lagi seperti sebelum nya,”
kata Raja Edmun, “ PASSUKAANN BERSIAAAPP……….SEERANGG, ‘’ pasukan Raja
Edmun pun menyerang Kerajaan Mada, dengan persiapan strategi dan pasukan Raja
Edmun yang lebih baik Kerajaan Mada pun kewalahan bertahan melawan pasukan
Raja Edmun yang akhir nya tumbang nya Kerajaan tersebut di karena kan banyak
korban jiwa berjatuhan pada Kerajaan Mada yang mrmbuat Kerajaan tersebut tumbang.
Dan akhir nya kemenangan di dapat kan oleh Kerajaan Raja Edmun “ lihat lah di mata
mu Raja Mada sudah aku bilang aku tidak akan kalah seperti sebelum nya ,” seperti
keinginan Raja Edmun dia pun memenuhi hasrat nya untuk mengambil seluruh emas –
emas yang ada di Kerajaan Mada tanpa tersisa sedikit pun Raja yang serakah ini pun
pulang dengan kemenangan yang gembira dan kereta kuda yang penuh dengan emas
jarahan. Raja Edmun pun selalu melakukan peperangan seperti ini dan menyerang
Kerajaan – kerajaan kecil untuk mengambil emas nya. Raja Edmun berpikir dia lah Raja
ter kuat yang ada di dunia ini tapi dia salah dia lupa bahwa ada di luar sana yang tidak
kalah kuat nya dengan Raja Edmun.

Dan pada suara hari, ada sessosok cahaya yang di percayai Dewa yang selalu
mengabul kan permintaan apa saja yang di minta oleh orang yang di pilih ia la Dewa
Midas, Dewa Midas turun ke bumi untuk membuat semua perlombaan dimana enam
Kerajaan yang di pilih yaitu Kerajaan Edmun, Kerajaan Yunan, Kerajaan Melidos,
Kerajaan Lizard, Kerajaan Dimri, dan juga kerajaan Dinasti, ke enam kerajaan ini akan
berlomba untuk berperang satu sama lain dimana nanti nya pemenang dari per lombaan
ini akan di pilih menjadi pemenang.

Setelah ke enam Kerajaan mendengar kabar tersebut akan terjadi terpecah


belah nya suatu kesatuan antar Kerajaan dan di sisi lain ada juga Kerjaan lain yang tidak
ingin terjadi nya ter pecah belah seperti Kerajaan Dimri dan Kerajaan Dinasti di karena
kan mereka adalah kerajaan yang selalu bekerja sama dan saling membantu sama lain,
tidak seperti Kerajaan Melidos, Lizard, apa lagi Kerajaan Raja Edmun.

Setelah itu Putri Elisa mendengar kabar berita tentang per lombaan yang di
adakan oleh Dewa Midas itu membuat khawatit Elisa akan keselamatan ayah nya
karena peperangan ini adalah peperangan yang sangat amat besar dan tentu mya juga
mempunyai kekuatan pasukan yang kuat juga, “ayah apakah ayah benar – benar akan
mengikuti lomba ini ? aku tidak ingin ayah terluka apa lagi ini adalah perang yang besar
dan mengerikan,” kata Elisa , “Elisa tidak usah ikut campur tentang masalah ini biar ayah
saja kamu main saja dengan pembantu sana jangan khawatir kan ayah,” kata Raja
Edmun Elisa pun sedih mendengar apa yang Ayah nhya katakan dan membiarkan ayah
nya melakukan apa yang dia ingin kan dan sudah pasti tujuan dari mengikuti lomba ini
bukan dan tidak karena ke obsesi nya akan emas. Pada akhir nya Raja Edmun
mempersiap kan pasukan nya dan melatih dan melatih dan juga menyusun strategi
begitu juga dengan Kerajaan lain nya mereka sibuk dengan mempersiap kan pasukan
dan Menyusun strategi.

Pada akhir nya perang dimulai juga dengan datang nya pasukan Kerajaan Lizard
ke hadapan Kerajaan Edmun dan sang Raja Edmun terkesan dengan Kerajaan Lizard
ke Kerajaan Raja Edmun “wah – wah lihat siapa yang pertama memulai perang, jujur
saya terkesan karena anda yan memulai duluan,” ungkap Raja Edmun “diam lah dan
angkat pedang mu Edmun mari kita selesaikan dengat cepat,” kata Raja Lizard, dia lupa
kalau Raja Edmun salah satu Kerajaan yang selalu menang dalam peperangan karena
kehebatan nya dalam membuat strategi. Sedang kan Kerajaan Dimri dan Dinasti sedang
menyusun strategi untuk menyerbu Kerajaan Melidos tapi jangan sangka Kerajaan ini
adalah salah satu Kerajaan terkuat dari pasukan maupun dari pertahanan ini akan
menjadi saingan berat Kerajaan – kerajaan lain nya.

Peperangan berlangsung lama antara Kerajaan Edmun dan Kerajaan Lizard, dua
kerjaan ini berusaha sekuat mungkin untuk memenangkan peperangan untuk
mendapatkan haidah yang di berikan oleh Dewa Midas, pertarungan semakin sengit
antara Kerajaan tersebut dan dalam perang tersebut Raja Edmun juga ikut dalam
perang begitu juga dengan Raja Lizard yang pada akhir nya mereka bertemu dan saling
berhadapan “lihat siapa yang di depan ku Raja dari Kerajaan Lizard, apakah kau siap
untuk menghadapi ajal mu?” ucap Rajan Edmun, “menghadap ajal ku? Haha…. jangan
piker aku semudah ini di kalah kan, aku Rajan dari Kerajaan Lizard berjanji akan
memenang kan peperangan ini” kata Raja Lizard, pada akhir nya mereka berdua
bertarung antara Raja Edmun dan Raja Lizardm, pertarungan mereka berlangsung
sengit dengan bersamaan peperangan pasukan lain nya. Sedangkan di sisi lain
Kerajaan Dimri dan Kerajaan Dinasti dalam perjalanan menuju ke kediaman Kerajaan
Melidos, tapi Kerajaan Melidos tau dua Kerajaan tersebut akan datang ke Kerajaan nya
tersebut.
Sedangkan anak nya Raja Edmun Putri Elisa khawatir akan ayah nya dalam
medan pertempuran sampai dimana Putri Elisa jatuh sakit yang membuat nya harus ber
istirahat dan seperti biasa Raja Edmun tidak peduli denga napa yang terjadi dengan
anak nya dia hanya ter focus dengan keinginan nya yaitu mendapatkan apa yang dia
ingin kan.

Selanjutnya di lanjut kan pertempuran antar Kerajaan Edmun dan Kerajaan Lizard
yang pada akhirnya karena Raja Edmun yang mempunyai kekuatan yang lebih kuat
Raja Lizard pun kalah dalam pertempuran dan Raja Edmun berkata “sampai lah ajal mu
seperti apa yang telah ku bilang” ( dengan meng arahkan pedang nya di muka Raja
Lizard ), “selesaikan apa yang harus di selesaikan” kata Raja Lizard yang pada akhirnya
Raja Lizard mati terbunuh dengan Raja Edmun yang membuat mau tidak mau pasukan
Raja Lizard mengakui atas kekalahan peperangan. Dewa Midas yang menyaksikan
perang tersebut menikamti perlombaan yang ia dirikan. Dan Kerajaan Lizard pun gugur
dalam perlombaan tersebut.

Dilanjutkan dengan Kerajaan Dimri dan Dinasti yang telah sampai di Kerajaan
Melidos dengan pasukan yang sangat banyak dan juga peralatan perang yang lengkap
dan di karenakan mereka bersekutu satu sama lain yang menambah kekuatan pasukan
dalam peperangan tapi meskipun mereka bersekutu hal itu tidak membuat Raja Melidos
gentar dia telah siap dengan pasukan – pasukan nya Raja Melidos pun maju ke depan
barisan pasukan paling depan dan meng angkat pedang sambal mengucap kan “AKU
BERSUMPAH DENGAN NAMA DEWA MIDAS BAHWA AKU AKAN MEMENANGKAN
PEPERANGAN INI” , Raja Dimri dan Dinasti mengangkat pedang dengan meng isyarat
kan perang di mulai. Para pasukan Kerajaan Melidos maupun Kerajaan Dimri dan
Dinasti maju satu sama lain saling berhadapan untuk memenang hadiah yang di janji
kan oleh Dewa Midas.

Kembali dengan kediaman Raja Edmun, yang telah usai mengikuti perang yang
sangat melelah kan di karenakan perang tersebut memakan waktu yang cukup lama
yang membuat pasukan dan Raja Edmun sendiri kewalahan. Setelah pulang nya Raja
Edmun kembali ke kediaman nya dia di sambut oleh anak nya Putri Elisa tapi lagi dan
lagi Raja Edmun selalu saja tidak mem peduli kan Putri nya tersebut padahal dia adalah
satu satunya orang yang sangat dekat dengan nya, “Ayah…Ayah telah pulang aku
sangat khawatir sekali dengan Ayah soalnya aku liat Raja Lizard itu sangat kuat” ucap
Putri Elisa, “Raja Lizard ? haha…. dia tidak sebanding dengan ayah, sudah lah Ayah
ingin istirahat beberapa minggu lagi Ayah akan mnegikuti perang” kata Raja Edmun,
Raja Edmun pun pergi meninggallakn putri nya yang padahal dialah satu – satu nya
orang yang sangat khawatir akan diri nya. Raja Edmun pun beristirahat dan selalu
bersama dengan hal dia suka yaitu emas kesayangan nya.

Di sisi lain peperangan dahsyat antara Kerajaan Melidos dan persukutan


Kerajaan Dimri dan Dinasti, yang pada akhir nya di pertemukan nya mereka di medan
pertempuran dua Raja tersebut langsung menyerang Raja Melidos yang untung nya dia
bisa menangkis dan menghindari serangan tersebut. Raja Melidos berpikir juga jika dia
tidak mungkin semudah itu mengalah kan mereka berdua, dan Raja Melidos mempunyai
ide untuk memanipulatif mereka yang akan membuat mereka saling bertengkar nanti
nya. “Raja Dimri apakah kau yakin bahwa sekutu mu itu akan membantu mu untuk
mendapar kan hadiah tersebut ?” ucap Raja Melidos, “apa maksudmu kau mengatakan
itu jangan harap kau akan membuatku tertipu dengan kebohongan mu itu” kata Raja
Dimri “haha siapa yang ingin menipu mu wahai Raja Dimri ? apakah kau tau bahwa di
masa lalu saat ada dimana Kerajaan mu kehilangan emas Kerajaan ? kata Raja
Melidos, “tentu saja aku tahu itu ulah dari para bandit” kata Raja Dimri, Raja Melidos
tertawa mendengar apa yang di katakana oleh Raja Dimri, “Hal apa yang membuat
tertawa” tanya Raja Dimri, “itu bukan ulah bandit melainkan ulah dari Raja Dinasti yang
membuat rencana untuk mencuri emas dari Kerajaan pun dengan ber pura – pura
bahwa ada bandit yang mengambil emas Kerajaan” jawab Raja Melidos, Raja Dimri
tidak percaya apa yang di katakana oleh Raja Melidos jika apa yang di katakan dia
benar, “apakah itu benar wahai Raja Dinasti jadi pada saat itu bukan lah ulah bandit liar
melainkan dari suruhan mu ?”, Raja Dinasti hanya bisa terdiam sedangkan Raja Melidos
tertawa dengan melihat ekspresi mereka berdua, “tak kusangka kau di belakang ku
adalah pengkhianat tega sekali kau melakukan itu yang membuat Kerajaan ku menjadi
krisis dalam ekonomi”, kata Raja Dimri dengan rasa kesal dan marah, “ tidaak…tidakk ini
tidak seperti yang kau pikirkan Raja Dimri aku tidak mungkin melakukan hal tersebut ini
hanya tipu daya semata” kata Raja Dinasti, “apakah kau yakin denga napa yang kau
katakana wahai Raja Dinasti aku mendengar nya sendiri dari pembicaraan pasukan mu
pada saat aku mengunjungi kediamanm. Raja Dinasti pun tidak bisa berkata apa – apa
yang pada akhirnya Raja Dimri mengangkat pedang nya yang mengarahkan kea rah
Raja Dinasti “sekarang….. kita adalah musuh.” ucap Raja Dimri dengan kecewa. Raja
Dinasti tercengang dan mua tidak mau harus menerima itu, dan para pasukan pun di
beritahu jika Kerajaan Dinasti dan Kerjajaan Dimri tidak lagi bersekutu yang pada
akhirnya terpecah belah yang membuat perang semakin besar, dan tiga Kerajaan
berperang untuk memenangkan hadiah yang telah di janjikan Dewa Midas.

Perang berlangsung seminggu lama nya dan banyak korban berjatuhan dari
pasukan Kerajaan Melidos maupun Kerajaan Dimri atau Dinasti, yang pada akhir nya
perang itu berakhir dan kemenangan di dapatkan oleh Kerajaan Melidos di karena kan
ide sang Raja yang membuat adu domba antara kedua Kerajaan tersebut yang
seharusnya mereka bersekutu malah sebaliknya menjadi terpecah belah yang membuat
Raja Dinasti mati di tangan Raja Dimri dan mengharuskan Kerajaan Dimri mundur dari
peperangan di karenakan banyak sekali pasukan yang berjatuhan.

Pasukan Raja Melidos bersorak atas kemenangan yang mereka capai,


kemenangan ini sampai di dengar oleh Kerajaan Edmun bahwa Kerajaan Melidos
mampu bisa mengalahkan dua Kerajaan sekaligus akan tetapi hal itu tidak membuat
Raja Edmun takut akan kehebatan Raja Melidos melainkan sangat senang karena
mendengar ada Kerajaan yang bisa sederajat dengan kehebatan nya.

Setelah beberapa minggu penuh istirahat dan melatih lebih baik pasukan mau
dari Kerajaan Edmun maupun Kerajaan Melidos, mereka bersepakat untuk memilih
tempat untuk berperang yang dimana tempat itu di pilih di tempat tanah yang luas yang
membuat tempat tersebut bagus dan sesuai untuk perang.

Setelah itu kedua Kerajaan tersebut menuju ke tempat tersebut dimana ini
adalaha perlombaan terakhir yang akan menentukan siapa pemenang yang
sebenarnya.Tiga hari berlalu dan sampai lah Kerajaan Edmun di tempat yang disepakati
begitu juga dengan Kerajaan Melidos.

Pasukan Kerajaan Edmun berjalan menuju hadapan pasukan Raja Melidos


begitu pun sebaliknya mereka terlihat gagah, kuat, dan siap untuk berperang.Raja
Melidos maju kebarisan depan menemui Raja Edmun dan berakata “ini adalah perang
terakhir yang akan menentukan siapa yang akan memenangkan peperangan ini.” ,
“tentu saja dan kememangan itu pasti menjadi milikku bagaimana pun caranya” ucap
Raja Edmun, “apa kau tidak tahu? aku telah menumbangkan dua Kerajaan sekaligus
tanpa bantuan siapapun” ucap Raja Melidos untuk menakuti Raja Edmun, “tentu…. aku
tahu cerita tersebut itu tersebar dimana – mana hal seperti memanipulatif tidak akan
membuat ku takut akan dirimu malahan aku bertambah semangat untuk
mengalahlahkan mu” ucap Raja Edmun dengan penuh keberanian. Dan Perang pun
dimulai pasukan Raja Edmun maju begitu pula dengan Pasukan Raja Melidos, perang
berlangsung sangat sengit ada yang menembak anah panah, ada yang menaiki kereta
kuda sambal membawa tombak dan ada juga yang hanya berbekal kan pedang dan
baju pelindung di sisi lain Raja Edmun dan Raja Melidos bertemu, “disini kau rupanya”
kata Raja Edmun, dan mereka langsung saling berhadapan, saling mengayunkan
pedang satu sama lain mereka terlihat sangat kuat dan tidak ada bedanya tapi sayang
stuasi ada di tangan Raja Melidos, Raja Edmun dengan tidak sengaja tertabrak dengan
kereta kuda yang membuatnya jatuh tak berdaya alhasil membuat dia tersudut, “seperti
nya perjuangan mu sampai sini saja wahai Raja Edmun” ucap Raja Melidos sambal
mengarahkan pedang ke arah Raja Edmun, “TIDAK SEMUDAH ITU HUARRRGHHH”
Raja Edmun memberontak membalikan stuasi yang membuat Raja Melidos kaget dan
tidak percaya apa yang terjadi, dan Raja Melidos terjatuh pedangnya terlempar jauh dan
dia tidak bisa apa – apa selain melihat Raja Edmun yang pelan – pelan mendekati nya,
Raja Melidos berusaha meraih pedang nya tapia pa daya tidak ada gunanya Raja
Edmun menginjak nya sambal berkata “tamat lah sudah Riwayat mu disini”, Raja
Melidos tercengang dan tak bisa berkata apa – apa karena melihat tekad yang begitu
besar dari Raja Edmun. Akhirnya Raja Edmun menusuk dengan pedang tepat di dada
sang Raja Melidos, para pasukan Raja Melidos melihat dan menyaksikan kematian sang
Raja mereka yang mengartikan kekalahan yang berakhir dengan kemenangan Raja
Edmun dan para pasukan bersorak dan berseru atas kemenangan mereka dan pasukan
Melidos mundur dari peperangan.

Dan secara tidak langsung ada cahaya keluar dari langit yang memperlihatkan
wujud dari Dewa Midas semua terdiam dan tak bisa berkata – apa, selama ini Dewa
Midas telah menyaksikan perjuangan semua kerajaan untuk memenangkan perlombaan
tersebut dan Raja Edmun mendekti Dewa Midas yang perlahan – lahan turun dari langit,
“Raja Edmun kau telah memenangkan peperangan ini untuk imbalan tersebut maka aku
akan mengabulkan satu permintaan untuk mu” kata Dewa Midas, “ menanyakan
permintaan Raja Edmun sebagai balasannya atas kemenangan yang dia dapat.

“Saya ingin apapun yang hamba sentuh dapat menjadi emas,” ucap Raja Edmun.
"Saya akan menjadi semakin kaya dan emas membuat bahagia," lanjutnya. Dewa
Midas menerima permintaan Raja dan berjanji besok semua permintaanya akan
terlaksana.

Setelah pulang dari medan perang. Pagi menjelang, Raja Edmun tak sabar untuk
mencoba khasiat sentuhannya. Ia pun mencoba menyentuh tempat tidurnya, lalu tempat
tidur itu tiba-tiba berubah menjadi tempat tidur berlapis emas. Dengan gembiranya ia
menyentuh apapun disekitarnya. Istananya dibuat kemilau. Setelah letih membuat
semuanya serba emas, Raja pun beristirahat untuk makan dan minum. Betapa
terkejutnya ia karena makanan dan minuman yang disentuh Raja menjadi emas. Ia tidak
mungkin makan emas dan minum air emas yang mengeras, Raja menangis sedih.
Melihat ayah nya sedih, Putri Elisa mendekati dan ingin menghibur. Belum sempat Raja
Edmun memberitahu supaya Elisa jangan mendekatinya, tetapi Elisa dalam sekejap
sudah berubah menjadi patung emas.

Melihat kenyataan itu Raja Edmun menjadi sedih luar biasa. Buat apa memiliki
emas yang banyak kalau satu – satu nya keluarag dan anak yang ia punya tidak
bersamanya. Ia lalu memanggil Dewa Midas untuk membatalkan permintaannya. Ia
menyesal dan memohon ampun pada Dewa Midas. Dewa pun menerima permohonan
maafnya dan memberikan air suci untuk mengembalikan semua seperti semula.

Raja Edmun pun menjalankan apa yang disuruh Dewa Midas, ia memercikan air
suci ke tubuh Putri Elisa. Seketika itu juga putri Elisa kembali seperti sediakala. Raja
Edmun gembira dan memeluk Elisa. “Maafkan sikap ayahmu selama ini anakku,” begitu
ucap Raja Edmun pada Eliza. Sejak saat itu Raja Edmun tidak pernah mengurusi emas-
emasnya. Ia menjadi Raja yang arif dan bijaksana. Baginya kini kebahagian utamanya
bersama keluarga dan rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai