Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
1. Data umum
Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn M
Umur : 68 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : security
Alamat rumah :
Komposisi Keluarga
Status Imunisasi
Hub
No. Nama JK dgn Umur/tahun Pendidikan BC Polio DPT Hepatitis Ket
KK Campak
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1 Tn M L Suami 68 thn SMA - Tidak


- - - - - - - - - - -
terkaji

2. Ny. H P Nenek 80 thn SD - - - - - - - - - - - - Tidak


terkaji

3. An.H P Anak 17 thn Siswa - - - - - - - - - - - - Tidak


terkaji

2. Genogram

Keterangan :
X X
Laki-laki

Perempuan

68 47 Tinggal serumah

Garis perkawinan

X Meninggal

3. Tipe keluarga
Jenis tipe keluarga Tn M yaitu nuclear family atau keluarga inti yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak. Dalam tipe tersebut tidak terdapat kendala dan masih berhubungan
sangat baik hingga saat ini.
4. Suku bangsa/budaya
Tn M mengatakan berasal asli dari suku Jawa yang sehari-harinya bahasa yang
digunakan ialah bahasa jawa. Bahasa jawa itu sendiri banyak ragamnya. Namun
hanya bahasa kromo ngoko yang digunakan sehari-hari ketika berkomunikasi dengan
keluarga dan tetangga maupun saudara. Untuk masalah kesehatan yang berkaitan
dengan lingkungan Tn M ketika ada yang sakit namun tidak terlalu parah, biasanya
mengkonsumsi jamu atau pijet. Namun ketika dirasa sakit tak kunjung sembuh baru
dirujuk kerumah sakit. Kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan masalah
kesehatan
5. Agama
Tn M dan keluarga mengatakan menganut agama islam, dan mayoritas masyarakat
sekitar juga islam. Kegiatan rutin yang biasa Tn M lakukan ialah setiap seminggu
sekali atau tiap hari kamis sore Tn M mengupayakan untuk berziarah dimakam dan
setiap malam jumat ada acara yasinan rutin bersama bapak-bapak masyarakat
setempat. Ketika ada acara pengajianpun Tn M bersama istri dan anknya juga ikut
serta menghadiri, Ketika sakit Tn M tetap melaksanakan kewajibannya untuk
bersembahyang, karena ia percaya rasa sakit ini datangnya dari Allah dan ia harus
berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penyembuhan pada dirinya dan
senantiasa berdoa supaya penyakit yang dideritanya diangkat oleh Allah SWT.
6. Status ekonomi keluarga
Untuk status sosial ekonomi Tn M mengatakan alhamdulilah cukup dan harus
senantiasa mensyukuri berapapun pendapatan yang diperoleh setiap harinya. Sebagai
kepala keluarga Tn M berusaha semaksimal mungkin untuk mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, karena istri Tn M adalah seorang ibu rumah tangga,
yang sehari-harinya membantu Tn M pergi ke sawah dan menggolah keuangan yang
diberikan oleh Tn M. Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari alhamdulilah dengan
mensyukuri setiap harinya terkadang ada rezeki yang datang tidak disangka dan
cukup untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak. Untuk tabungan.asuransi yang
dimiliki oleh keluarga Tn M tentu ada karena ia selalu beranggapan, berapapun yang
di tabung entah banyak ataupun sedikit yang pasti itu akan berguna untuk
kedepannya.
7. Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas rekreasi Tn M pada keluarganya baik, biasanya ketika sore hari setelah lelah
bekerja dan istirahat. Tn M dan istrinya sering mengobrol dan menonton TV bersama.
Sesekali Tn M juga mendengarkan radio untuk merilekskan pikiran. Hal-hal sepert
itulah yang biasanya Tn M lakukan untuk saling bertukar pikiran dan menjalin
komunikasi yang baik dengan istri dan anak.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga (Waktu Pelaksanaan)


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Dalam perkembangan keluarga Tn M mengatakan saat ini, anak tertuanya tinggal
diluar jawa untuk bekerja dan telah berstatus menikah dan tinggal untuk sementara
disana. Untuk anak yang terakhir masih berstatus sebagai seorang mahasiswa. Dan
masing-masing anak Tn M walaupun berjauhan namun komunikasi tetap selalu
terjaga untuk mengetahui bagaimana keadaan satu sama lain.
2. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tn M mengatakan untuk tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi ialah
ketika anaknya yang terakhir sudah dewasa yang mulai meninggalkan rumah ketika
ada kepentingan tugas, yang biasanya dekat sekarang jauh sehingga suasana rumah
menjadi sepi. Tentu saja Tn M merasa khawatir ketika anak-anaknya jauh, namun
karena komunikasi tetap terjaga, klien merasa lebih aman.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn M mengatakan riwayat kesehatan keluarga inti, untuk riwayat penyakit keturunan
seperti asma, DM, jantung atau yang lainnya alhamdulilah tidak ada, namun
terkadang istri Tn M merasa dingin sekali hingga menggigil dan itu juga jarang
terjadi. Untuk Tn M sendiri mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan
sering mengalami sakit kepala. Dalam menyikapi penyakitnya tersebut Tn M tidak
sepenuhnya paham. Namun terkadang Tn M kurang memperhatikan kesehatan
tubuhnya, sehingga istri Tn M harus selalu mensuport dan memperhatikan kesehatan
suaminya. Untuk pelayanan kesehatan Tn M biasanya jika sakit dirasa tidak kunjung
sembuh langsung berobat ke puskesmas terdekat dan Tn M dahulu mempunyai
pengalaman yang kurang baik dengan pelayanan kesehatan. Dahulu ketika anaknya
sakit dan diinfus, salah seorang perawat salah dalam menginfus sehingga
menyebabkan tangan anaknya membengkak. Namun setelah ditangani oleh perawat
yang lain alhamdulilah tidak membengkak lagi dan keadaan sang anak pelahan
membaik.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Riwayat kesehatan keluarga Tn M sebelumnya alhamdulilah tidak ada konflik yang
berlebihan. Mungkin hanya masalah kecil ketika Tn M sakit dan harus segera diobati,
namun karena dirasa Tn M masih kuat keras kepala untuk diobati dan istrinya pun
tetap membujuk supaya mau diobati demi kesembuhannya.
C. Kebiasaan Anggota Keluarga
1. Nutrisi
a. Pola makan : Tn M mengatakan ketika sakit mengalami penurunan nafsu
makan dan terkadang hanya makan 2 kali sehari dengan porsi yang sedikit.
b. Jenis makanan :
- Makanan pokok : Nasi
- Lauk pauk : Ikan, tahu, tempe
- Buah-buahan : Pisang, apel, jeruk
c. Makanan selingan : Tn M biasa mengemil makanan kering yang renyah seperti
keripik
d. Makanan pantangan : Tn M tidak mempunyai pantangan dalam
mengkonsumsi makanan
e. Cara mengelola makanan : Dengan berkebun sendiri dan membeli diwarung
f. Cara menyajikan makanan : Dimasak, digoreng dan kadang direbus
g. Masalah dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga : Tidak ada masalah dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Pola istirahat/tidur
a. Waktu istirahat / tidur : Tn M biasa beristirahat di malam hari, karena pagi
sampai sore digunakan untuk pergi kesawah dan melakukan aktivitas lainnya
b. Lama istirahat / tidur : Lama tidur Tn M yaitu 7-8 jam dan dirasa cukup
c. Masalah dalam pemenuhan istirahat/tidur
Tidak ada masalah dalam pemenuhan istirahat/tidur
3. Pola eliminasi
a. BAB : Tn M mengatakan ketika sakit BAB tidak teratur, kadang sehari 1
atau bahkan 2 hari sekali
b. BAK : Tn M mengatakan sehari bisa lebih dari 3 kali saja ke kamar mandi.
Terjadi perubahan pada warna urin yakni kuning keruh dan beraroma yang sangat
menyengat
4. Aktivitas olahraga
a. Apakah keluarga senang olah raga : Tn M mengatakan keluarga tidak terlalu
senang berolahraga, namun hanya berjalan santai di waktu luang serta melakukan
olahraga kesukaan saja
b. Jenis olah raga : Biasanya bersepeda
c. Kapan olah raga dilakukan : Diwaktu pagi sebelum memulai aktivitas
5. Personal hygiene
a. Kebiasaan mandi : ketika sakit Tn M memerlukan bantuan keluarga untuk
membantunya dalam merawat diri. Tn M sehari mandi 3 kali
b. Menggosok gigi : Tn M masih mampu untuk menggosok gigi secara mandiri
c. Mencuci rambut : Tn M ketika sakit memerlukan bantuan keluarga untuk
membantunya mencuci rambut
d. Mengganti pakaian : Tn M memerlukan bantuan memakai pakaian ketika
sakit
Masalah hygiene keluarga: Pemenuhan kebutuhan sebagian masih dibantu
keluarga ketika klien sedang sakit
D. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik Rumah
a. Jenis bangunan : Untuk karakteristik Tn M mengatakan rumahnya yaitu status
rumah tempat tinggal asli tidak mengontrak. Tipe rumah jawa biasa . Ukuran
rumah 14mx10m
b. Jenis lantai : Tanah
c. Jumlah ruangan :7
i. Jelaskan : ruang TV, ruang tamu, kamar ada 3, kemudian kamar sholat
dan juga dapur
d. Ventilasi : Untuk jumlah jendelanya itu sendiri tiap kamar ada satu
berarti 3 dikali bagian ruang tamu 4 dan ruang TV 1 , total ada 6 jendela.
Pemanfaatan ruangan sangat sesuai karena semisal sudah tidak muat biasanya
diletakkan dikardus dan disimpan baik-baik barang yang tidak digunakan atau
mungkin bisa diberikan kepada yang lebih membutuhkan, tentu yang masih layak
pakai
2. Sarana air bersih
a. Sumber air minum : Sumber air minum yang digunakan biasanya beli di
warung, kondisi air jernih dan memenuhi standar untuk dikonsumsi.
b. Jarak sumber air bersih dengan septitank : 3 Meter untuk jaraknya
c. Keadaan fisik air yang digunakan : Air bisa digunakan dengan baik sesuai
dengan standar
d. Masalah sarana air bersih : Tidak ada masalah sarana air bersih
3. Air limbah
a. Tempat pembuangan air limbah : Tn M mengatakan pembuangan limbah ada
tempat tersendiri
b. Apakah pembuangan air limbah sesuai dengan syarat kesehatan : Pembuangan air
limbah sudah sesuai dengan syarat kesehatan

4. Pengelolaan sampah
a. Tempat pembuangan sampah keluarga : Tn M mengatakan ada tempat
pembuangan sampah di belakang rumah kemudian dibakar
b. Kondisi tempat sampah : Terbuka
c. Pengelolaan sampah keluarga : Rutin setiap hari dibuang di bank pengumpulan
sampah
5. Jamban/WC
a. Jenis WC keluarga yang digunakan : WC yang digunakan WC jongkok
b. Status jamban, WC yang digunakan : WC milik pribadi
c. Apakah WC /jamban sesuai dengan syarat kesehatan : WC sudah sesuai dengan
syarat kesehatan.
d. Lain-lain
6. Kandang ternak
a. Apakah keluarga memiliki kandang ternak : Keluarga tidak memiliki
kandang ternak
b. Apakah ada aturan / kesepakatan penduduk setempat : Terdapat aturan di
wilayah tersebut yaitu tamu harap lapor 24 jam
c. Budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan : Tidak ada budaya setempat
yang mempengaruhi kesehehatan masyarakat
7. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a. Lingkungan fisik setempagt
Tn M mengatakan mengenai karakteristik tetangga mengenai kebiasaan dalam
menjaga lingkungan dirasa kurang. Karena jika tidak ada himbauan untuk kerja
bakti, mayoritas warga masyarakat malas untuk membersihkan selokan. Namun
ketika diinfokan untuk kerja bakti, semua ikut terjun langsung dimasyarakat
b. Apakah ada aturan / kesempatan penduduk setempat
Untuk aturan tentu saja ada, bagi yang ingin bermalam atau menginap wajib untuk
lapor kepada ketua RT setempat, untuk mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan
c. Budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan
Untuk budaya setempat yang mempengaruhi tidak ada

E. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Tn M mengatakan komunikasi dalam keluarga terjalin baik, namun kadang karena
situasi dan kondisi yang tidak menentu, Tn M mengaku mudah untuk terpancing
emosinya. Namun selang beberapa jam ketika kondisi hatinya sudah membaik
baru bisa mengomunikasikannya kepada istrinya. Tn M sebagai kepala keluarga
tentu menjadi pengambil keputusan utama disertai musyawarah terlebih dahulu.
Dalam melakukan musyawarah tentu semua anggota keluarga mempunyai
perannya masing-masing. Istri Tn M sebisa mungkin memberikan masukan dan
saran yang tidak menyinggung hati suaminya, serta anaknya juga memberikan
masukan yang tetap sopan kepada orangtuanya. Kurangnya waktu mungkin bisa
menjadi salah satu faktor terhambatnya komunikasi dalam keluarga.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn M mengatakan kepada anak-anaknya untuk senantiasa menjaga kebersihan.
Karena Tn M ini sangat rajin bersih-bersih, bahkan ketika anak-anaknya malas
cuci tangan, Tn M membawakan baskom berisi air untuk cuci tangan, agar tidak
terkena kuman. Hal tersebutlah yang selalu diterapkan setiap harinya oleh Tn M
kepada istri dan anknya. Karena dengan selalu menerapkan perilaku hidup sehat
tersebut, insyallah juga akan dijauhkan dengan penyakit serta memperbaik
kualitas kesehatan dalam keluarga.

3. Struktur Peran dalam keluarga


Tn M ia sebagai seorang petani yang berperan dalam keluarga sebagai seorang
ayah, yang tugasnya untuk mencari nafkah demi menghidupi dan memenuhi
kebutuhan istri dan anak-anaknya.
4. Nilai dan norma yang dianut keluarga
Tn M mrngatakan selalu menerapkan kepada anak-anaknya untuk selalu sopan
dan santun kepada orang yang lebih tua. Tidak boleh berbicara kasar dan saling
menghormati. Ketika anaknya keluar malam ada batas jam, paling tidak pukul
21.30 sudah harus pulang karena anaknya perempuan dan takut terjadi sesuatu hal
dijalan serta demi menjaga kesehatan karena pulang terlalu malam membuat
badan menjadi kurang fit keesokan harinya.

F. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afeksi
Tn M mengatakan namanya berumah tangga pasti ada saat harmonis dan tidaknya.
Tergantung bagaimana untuk menyikapi permasalahan yang ada. Dalam anggota
keluarga tentu mempunyai sifat dan sikap yang berbeda yang harus disatukan
dengan ikatan yang sama. Ikatan antara orangtua dengan anak sangatah kuat,
dimana rasa saling menghargai sangat dibutuhkan. Memberikan apresiasi kepada
anak ataupun sebagai seorang anak memberikan hadiah kepada orangtua sebagai
bentuk rasa hormat. Tn M juga mengatakan kalau anaknya sering memberikan
hadiah-hadiah kecil dan selalu hormat patuh kepadanya, ia sangat bangga dan
sayang kepada anak-anaknya. Tn M juga selalu mengajarkan kepada anak-
anaknya agar saling menghargai kepada orang yang lebih tua ataupun yang
sesama. Karena kalau kita mau dihargai, maka yang awal kita juga harus mampu
menghargai juga.
2. Fungsi Reproduksi
Tn M mengatakan mempunyai anak 3, 2 perempuan 1 laki-laki. Namun anak
pertamanya yang laki-laki sejak usia masih bayi dikarenakan mengidap penyakit.
Karena jaman dahulu Tn M dan istrinya bisa dikatakan menikah masih belum
cukup umur. Dalam merencanakan jumlah anggota keluarga, istri Tn M
menggunakan KB .Dalam menjelaskan pendidikan seks tentu Tn M sudah
mengajarkan dari sedini mungkin, apalagi anaknya seorang perempuan harus lebih
berhati-hati. Dalam penyampaiannyapun juga menggunakan bahasa yang mudah
dipahami dan tidak mengandung makna ganda.
3. Fungsi Sosialisasi
Tn M mengatakan mampu dengan cepat bersosialisasi dengan tetangga, dan
tetangga diwilayah rumah Tn M ramah-ramah sehingga sangat mudah dalam
menyesuaikan ketika ada acara dalam wilayah tersebut
4. Fungsi Ekonomi
Tn M mengatakan dalam pemenuhan kebutuhan sandang, pangan papan ia
berusaha semaksimal mungkin dengan jerih payahnya. Tentu klien berusaha
memberikan yang terbaik untuk seluruh keluarganya. Memberikan pakaian yang
layak, gizi yang baik dan juga temoat tinggal yang layak demi kenyamanan
keluarga. Dalam pemanfaatan sumber yang ada disekitar seperti saat musim padi
dan jagung tentu ketika bahan tersebut akan diolah dan dikonsumsi oleh anak dan
istri, Tn M memastikan dengan baik bahwa tanaman tersebut diolah dengan baik
demi meningkatkan status kesehatan keluarganya.
5. Fungsi Perawatan Keluarga
Dalam menganal masalah kesehatan Tn M mengatakan kurang menanggapi secara
serius terkait penyakit yang dideritanya. Ia beranggapan ketika penyakit tidak
difikirkan secara terus menerus. Setelah mengetahui penyakit yang dideritanya Tn
M berhati-hati dalam dalam mengatur pola makan dan gaya hidup sehari-hari. Tn
M mengatakan jarang menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat
yang disediakan oleh kepala desa setempat, dan biasanya langsung menghubungi
kerabat terdekat ketika akan menuju pelayanan kesehatan yang jaraknya lumayan
jauh dari rumah

G. Stres dan koping keluarga


1. Stressor Jangka Pendek dan jangka Panjang
Dalam jangka pendek, Tn M mengatakan berusaha mencukupi bagaimana untuk
makan esok hari. Dalam jangka panjang, Tn M mengatakan harus lebih menjaga gaya
hidup dan pola makan untuk mencegah asam uratnya tinggi
2. Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Situasi / Stressor
Tn M mengatakan selalu berfikiran positif mengenai apa yang terjadi pada dirinya dan
keluarganya dan sebisa mungkin tetap berfikiran yang positif supaya kondisi tubuh
terutama psikologis selalu terjaga dan penyakit yang ddideritanya dapat tetap
terkontrol
3. Strategi Koping yang Digunakan
Tn M mengatakan strategi koping yang digunakan ialah kompromi dimana
menggambarkan usaha untuk mengubah keadaan dengan hati-hati, meminta bantuan
dan kerjasama dengan keluarga dan teman kerja atau mengurangi keinginan lalu
memilih jalan tengah dengan cara mengubah cara yang tidak efektif dalam bertindak,
mengganti tujuan dan mengorbankan aspek kepentingan pribadi, seperti ketika
kondisi tubuh klien kurang stabil ia sesegera mungkin meminta pertolongan kepada
keluarga atau rekan terdekat untk segera mendapatkan pertolongan.
4. Strategi Adaptasi
Tn M mengatakan untuk disfungsi perilaku keluarga adaptif ketika mempunyai
masalah pastinya kondisi pikiran juga tidak stabil yang dikarenakan fisik lemah,
sehingga tingkah laku tidak sesuai ketika sedang menyelesaikan permasalahan.

H. Pemeriksaan fisik

Nama Anggota Keluarga


Pemeriksaan fisik
Tn. D Ny. J An. T An. L

Penampilan Umum

- Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis

- Cara Berpakaian Mampu berpakaian sendiri Mampu berpakaian sendiri Mampu berpakaian Mampu berpakaian
sendiri sendiri

- Kebersihan diri Butuh bantuan orang lain Mampu menjaga Mampu menjaga Mampu menjaga
kebersihan sendiri kebersihan sendiri kebersihan sendiri

- Postur dan cara Berjalan dengan tegap Berjalan dengan tegap Berjalan dengan tegap Berjalan dengan tegap
berjalan

- Bentuk dan Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk


ukuran Tubuh TB ; 170 TB ; 158 TB ; 150 TB ; 160
BB ; 65 BB ; 60 BB ; 58 BB ; 50

- TTV TD : 180/80 mmHg TD : 120/90 mmHg TD : 110/80 mmHg TD : 120/80 mmHg


Suhu : 36,6 derajat celcius Suhu : 36,6 derajat celcius Suhu : 36,6 derajat Suhu : 36,6 derajat
Nadi : 80x/menit Nadi : 85x/menit celcius celcius
RR : 20 x/menit RR : 16x/menit Nadi : 80x/menit Nadi : 85x/menit
RR : 20x/menit RR : 16x/menit

Status Mental dan cara berbicara

- Status Emosi Mampu mengendalikan Mampu mengendalikan Mampu mengendalikan Belum mampu
emosi emosi emosi mengendalikan emosi

- Orientasi Dapat berkomunikasi baik Dapat berkomunikasi baik Dapat berkomunikasi Dapat berkomunikasi
dengan semua orang dengan semua orang baik dengan semua baik dengan semua
orang orang

- Proses berfikir Mampu berfikir dengan baik Mampu berfikir dengan Mampu berfikir Mampu berfikir dengan
baik dengan baik baik

- Gaya berfikir Gaya berpikir sekuensial Gaya berpikir acak konkret Gaya berpikir acak Gaya berpikir
konkret konkret sekuensial konkret

- Gaya bicara Gaya bicara cepat Gaya bicara lembut Gaya bicara cepat Gaya bicara lembut

Pemeriksaan Kepala

- Bentuk kepala Kulit kepala tidak terdapat Kulit kepala tidak terdapat Kulit kepala tidak Kulit kepala tidak
lesi dan masa, tidak terdapat lesi dan masa, tidak terdapat lesi dan masa, terdapat lesi dan masa,
nyeri tekan terdapat nyeri tekan tidak terdapat nyeri tidak terdapat nyeri
tekan tekan

- Fungsi Sensori Berfungsi dengan baik Berfungsi dengan baik Berfungsi dengan baik Berfungsi dengan baik

- Rambut

- Mata Tidak menggunakan Tidak menggunakan Tidak menggunakan Tidak menggunakan


kacamata, pupil isokor, kacamata, pupil isokor, kacamata, pupil isokor, kacamata, pupil isokor,
daerah orbital tidak terdapat daerah orbital tidak daerah orbital tidak daerah orbital tidak
oedema/kemerahan, terdapat terdapat terdapat
konjungtiva tidak anemis oedema/kemerahan, oedema/kemerahan, oedema/kemerahan,
konjungtiva tidak anemis konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis anemis

- Hidung Bersih, tidak ada sinusitas Bersih, tidak ada sinusitas Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
pada sinus frontalis, sinus pada sinus frontalis, sinus sinusitas pada sinus sinusitas pada sinus
edmuiladalis, sinus edmuiladalis, sinus frontalis, sinus frontalis, sinus
spelenoid, dan sinus spelenoid, dan sinus edmuiladalis, sinus edmuiladalis, sinus
maselaris tidak ada lesi, maselaris tidak ada lesi, spelenoid, dan sinus spelenoid, dan sinus
tidak ada massa, tidak ada tidak ada massa, tidak ada maselaris tidak ada maselaris tidak ada lesi,
pembengkakan pembengkakan lesi, tidak ada massa, tidak ada massa, tidak
tidak ada ada pembengkakan
pembengkakan

- Telinga Kesimetrisan telinga lurus Kesimetrisan telinga lurus Kesimetrisan telinga Kesimetrisan telinga
dengan kelopak mata, tidak dengan kelopak mata, tidak lurus dengan kelopak lurus dengan kelopak
ada penumpukan serumen, ada penumpukan serumen, mata, tidak ada mata, tidak ada
tidak ada lesi, tidaka da tidak ada lesi, tidaka da penumpukan serumen, penumpukan serumen,
kotoran, cairan dan kotoran, cairan dan tidak ada lesi, tidaka da tidak ada lesi, tidaka da
peradangan, pendengaran peradangan, pendengaran kotoran, cairan dan kotoran, cairan dan
berfungsi dengan baik berfungsi dengan baik peradangan, peradangan,
pendengaran berfungsi pendengaran berfungsi
dengan baik dengan baik

- Mulut Warna bibir sedikit hitam, Warna bibir sedikit hitam, Warna bibir sedikit Warna bibir sedikit
lidah bersih, bibir simetris, lidah bersih, bibir simetris, hitam, lidah bersih, hitam, lidah bersih,
gigi rapi dan bersih gigi rapi dan bersih bibir simetris, gigi rapi bibir simetris, gigi rapi
dan bersih dan bersih

- Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar gondok,tidak ada kelenjar gondok,tidak ada kelenjar gondok,tidak kelenjar gondok,tidak
nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak
pembesaran kelenjar limfe pembesaran kelenjar limfe ada pembesaran ada pembesaran
dan teraba denyut arteri dan teraba denyut arteri kelenjar limfe dan kelenjar limfe dan
karotis, terdengar arteri karotis, terdengar arteri teraba denyut arteri teraba denyut arteri
karotis karotis karotis, terdengar arteri karotis, terdengar arteri
karotis karotis

Dada (IPPA)

- Pernafasan Inspeksi : simetris, tidak ada Inspeksi : simetris, tidak Inspeksi : simetris, Inspeksi : simetris,
oedema, warna kulit sama ada oedema, warna kulit tidak ada oedema, tidak ada oedema,
dan tidak benjolan. sama dan tidak benjolan. warna kulit sama dan warna kulit sama dan
Palpasi : Gerakan dada Palpasi : Gerakan dada tidak benjolan. tidak benjolan.
sama dan ada getaran aliran sama dan ada getaran Palpasi : Gerakan Palpasi : Gerakan
udara pada dinding dada. aliran udara pada dinding dada sama dan ada dada sama dan ada
Perkusi : Tidak ada dada. getaran aliran udara getaran aliran udara
pembesaram paru (pekak) Perkusi : Tidak ada pada dinding dada. pada dinding dada.
Auskultasi : Suara pembesaram paru (pekak) Perkusi : Tidak ada Perkusi : Tidak ada
nafas vesikuler terdengar Auskultasi : Suara pembesaram paru pembesaram paru
diseluruh lapang paru yang nafas vesikuler terdengar (pekak) (pekak)
normal, bersifat halus, nada diseluruh lapang paru yang Auskultasi : Auskultasi :
rendah, inspirasi lebih normal, bersifat halus, Suara nafas vesikuler Suara nafas vesikuler
panjang dari ekspirasi nada rendah, inspirasi lebih terdengar diseluruh terdengar diseluruh
panjang dari ekspirasi lapang paru yang lapang paru yang
normal, bersifat halus, normal, bersifat halus,
nada rendah, inspirasi nada rendah, inspirasi
lebih panjang dari lebih panjang dari
ekspirasi ekspirasi

- Cardiovaskuler Inspeksi : Tidak tampak Inspeksi : Tidak tampak Inspeksi : Tidak Inspeksi : Tidak
ictus cordis ictus cordis tampak ictus cordis tampak ictus cordis
Palpasi : Tidak teraba ictus Palpasi : Tidak teraba Palpasi : Tidak teraba Palpasi : Tidak teraba
cordis ictus cordis ictus cordis ictus cordis
Perkusi : Tidak ada Perkusi : Tidak ada Perkusi : Tidak ada Perkusi : Tidak ada
pembesaran jantung (sonor) pembesaran jantung pembesaran jantung pembesaran jantung
Auskultasi : Irama (sonor) (sonor) (sonor)
jantung teratur dan tidak ada Auskultasi : Irama Auskultasi : Auskultasi :
bunyi tambahan dan suara jantung teratur dan tidak Irama jantung teratur Irama jantung teratur
napas normal (timpani) ada bunyi tambahan dan dan tidak ada bunyi dan tidak ada bunyi
suara napas normal tambahan dan suara tambahan dan suara
(timpani) napas normal (timpani) napas normal (timpani)

1. Perut (IPPA) Inspeksi : Simetris, tidak Inspeksi : Simetris, tidak Inspeksi : Simetris, Inspeksi : Simetris,
ada oedema, warna kulis ada oedema, warna kulis tidak ada oedema, tidak ada oedema,
sama dan lesi sama dan lesi warna kulis sama dan warna kulis sama dan
Auskultasi : Bising Auskultasi : Bising lesi lesi
usus klien 6x/menit usus klien 6x/menit Auskultasi : Auskultasi :
Perkusi : Tidak ada Perkusi : Tidak ada Bising usus klien Bising usus klien
pembesaran hati. pembesaran hati. 6x/menit 6x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri Palpasi : Tidak ada nyeri Perkusi : Tidak ada Perkusi : Tidak ada
tekan ringan maupun dalam tekan ringan maupun pembesaran hati. pembesaran hati.
dalam Palpasi : Tidak ada Palpasi : Tidak ada
nyeri tekan ringan nyeri tekan ringan
maupun dalam maupun dalam

Genitalia dan anus


- Pria/ wanita - - - -

Extremitas

- Extremitas atas Tangan kanan dan kiri Tangan kanan dan kiri Tangan kanan dan kiri Tangan kanan dan kiri
dan kekuatan otot simetris, tidak terdapat lesi simetris, tidak terdapat lesi simetris, tidak terdapat simetris, tidak terdapat
Terdapat nyeri tekan pada Terdapat nyeri tekan pada lesi lesi
siku lengan kanan siku lengan kanan Terdapat nyeri tekan Terdapat nyeri tekan
Kekuatan otot 2 Kekuatan otot 2 pada siku lengan kanan pada siku lengan kanan
(memerlukan bantuan dari (memerlukan bantuan dari Kekuatan otot 2 Kekuatan otot 2
oranglain untuk oranglain untuk (memerlukan bantuan (memerlukan bantuan
pertolongtan, pengawasan, pertolongtan, pengawasan, dari oranglain untuk dari oranglain untuk
atau pengajaran atau pengajaran pertolongtan, pertolongtan,
Tidak terdapat oedem Tidak terdapat oedem pengawasan, atau pengawasan, atau
pengajaran pengajaran
Tidak terdapat oedem Tidak terdapat oedem

- Extremitas Kaki kanan dan kiri Kaki kanan dan kiri Kaki kanan dan kiri Kaki kanan dan kiri
Bawah dan simetris, tidak terdapat lesi simetris, tidak terdapat lesi simetris, tidak terdapat simetris, tidak terdapat
kekuatan otot Tidak terdapat oedem Tidak terdapat oedem lesi lesi
Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan Tidak terdapat oedem Tidak terdapat oedem
Kekuatan otot 1 Kekuatan otot 1 Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot 1 Kekuatan otot 1

I. Harapan keluarga
Keluarga sangat berharap mendapat informasi lebih lanjut tentang kesehatan guna
untuk memperbaiki status kesehatan dan juga menambah pengetahuan supaya dapat
memperbaiki kondisi kesehatan
ANALISA DATA

No. Data Problem

1 Data subjektif : Defsiit pengetahuan


- Tn M dan keluarga mengatakan hanya
mengetahui sedikit tentang penyakit asam
urat
- Tn M mengatakan terkadang merasakan
pusing kepala
Data objektif :
- Tn M terlihat bingung tentang penyakitnya
- TD : 180/70 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
2 Data subjektif : Gangguan rasa nyaman
- Tn. M mengatakan jari kaki kirinya sakit
- Tn. M mengatakan sakit perutnya
membuat tidak nyaman aktivitas
- Tn.M mengatakan sakit jarinya
membuatnya bingung kenapa sering
terjadi
- Tn.M mengatakan ketika jarinya sakit
skala nyeri yang dirasakn 6
Data objektif :
- Nn. A saat pengkajian sedang haid
- TD : 180/70 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatantentang penyakit asam urat pada keluarga Tn. M
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan kesehatan penyakit Tn. M

SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatantentang penyakit asam urat

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah : 1 2/3x1=2/ Tn M mengatakan bila terdapat


Ancaman kesehatan 3 keluarga yang sakit, Tn M selalu
2 cemas dan khawatir terhadap yang
diderita keluarganya

2. Kemungkinan masalah dapat Tn M dan keluarga


diubah : mengatakan ,masalah dapat dengan
Mudah mudah diubah karena keluarga ingin
2/2x2=2
2 2 mengetahui tentang penyakitnya dan
keluarga ingin mengetahui cara
merawatnya

3. Potensial masalah untuk Masalah dapat dicegah dengan cara


2/3x1=2/
dicegah : 1 melakukan pendidikan kesehatan
2 3
Cukup mengenai asam urat
4. Menonjolnya masalah : Bagi keluarga dan Tn M dirasa
Masalah berat, harus segera 1 2/2x1=1 sebagai masalah karena harus segera
ditangani 2 ditangani
Total 3 2/3

SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan kesehatan penyakit Tn.M

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah : 1 2/3x1=2/ Tn M mengatakan bila terdapat


Ancaman kesehatan 3 keluarga yang sakit, istriya selalu
2 cemas dan khawatir terhadap
suaminya

2. Kemungkinan masalah dapat Tn M dan keluarga


diubah : mengatakan ,masalah dapat dengan
Mudah 2/2x2=2 mudah diubah karena keluarga ingin
2 2 mengetahui tentang penyakitnya dan
keluarga ingin mengetahui cara
merawatnya

3. Potensial masalah untuk Masalah dapat dicegah dengan cara


2/3x1=2/
dicegah : 1 melakukan pendidikan kesehatan
2 3
Cukup mengenai hipertensi
4. Menonjolnya masalah : Bagi keluarga dan Tn M dirasa
Masalah berat, harus segera 1 2/2x1=1 sebagai masalah karena harus segera
ditangani 2 ditangani
Total 3 2/3
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi TTD


Keperawatan
Umum Khusus Kriteria Standar

1 Defisit Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Verbal a. Klien dan keluarga Edukasi Proses Penyakit
pengetahuan kunjungan 1x60 menit keperawatan selama 1x60 menit siap dan mampu a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
berhubungan keluarga tingkat diharapkan keluarga mampu menerima menerima informasi
dengan pengetahuan keluarga mengenal masalah mengenai informasi. b. Sediakan materi dan media pendidikan
Ketidakmampuan meningkat dengan tanda dan gejala yang b. Klien dan keluarga kesehatan
keluarga mengenal masalah asam urat ditimbulkan dari anggota mampu menyebut c. Berikan kesempata n bertanya
masalah keluarga yang sakit kan tentang d. Jelaskan penyebab dan factor resiko
kesehatantentang penyakit asam urat penyakit
penyakit asam urat e. Jelaskan proses patofisologi timbulnya
pada keluarga Tn. penyakit
D f. Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan penyakit
g. Jelaskan kemungki nan terjadinya
komplikasi
h. Informasik an kondisi klien saat ini.
2 Gangguan rasa Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Respon a. Klien mampu Edukasi manajemen nyeri
nyaman tindakan keperawatan keluarga verbal mengident ifikasi
berhubungan keperawatan mampu mengenal masalah. nyeri a. Identifikasi kesiapan dan
dengan diharapkan tingkat b. Keluarga mampu kemampuan menerima informasi
Ketidakmampuan nyeri menurun menyebut kan b. Sediakan materi dan media
keluarga tindakan Pendidikan kesehatan
mengenal masalah nonfarmak ologis c. Jadwalkan Pendidikan kesehatan
kesehatan yang dianjurkan sesuai kesepakatan
kesehatan mahasiswa . d. Berikan kesempatan untuk
penyakit Tn. M c. Keluarga mampu bertanya
memilih tindakan e. Jelaskan penyebab periode, dan
yang dilakukan strategi meredakan nyeri
untuk anggota f. Anjurkan monitor nyeri secara
keluarga yang mandiri
mengalami nyeri. g. Anjurkan menggunakan analgetic
d. Keluarga mampu secara tepat
merawat anggota h. Ajarkan Teknik nonfarmakologis
keluarga yang untuk mengurangi rasa nyeri
sakit.
e. Klien mampu
memprakti kkan
teknik relaksasi
nafas dalam.

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi Formatif TTD


. Keperawatan
1 6 Maret 2023 Edukasi Proses Penyakit S:
a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi - Klien bersedia menerima edukasi tentang asam urat
b. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan - Klien mengatakan belum pernah mendapatkan edukasi
c. Berikan kesempatan bertanya tentang asam urat
d. Jelaskan penyebab dan factor resiko penyakit O:
Defisit pengetahuan e. Jelaskan proses patofisologi timbulnya penyakit - Klien mendengarkan dengan kooperatif
berhubungan dengan f. Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan penyakit - Klien tampak bingung
Ketidakmampuan g. Jelaskan kemungki nan terjadinya komplikasi
keluarga mengenal h. Informasik an kondisi klien saat ini.
7 Maret 2023 masalah Edukasi Proses Penyakit S:
kesehatantentang a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi - Klien mengatakan belum paham penyebab asam urat
penyakit asam urat b. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan - Klien mengatakan belum paham proses penyakit asam
pada keluarga Tn. D c. Berikan kesempatan bertanya urat
d. Jelaskan penyebab dan factor resiko penyakit - Klien belum paham tanda dan gejala asam urat
e. Jelaskan proses patofisologi timbulnya penyakit - Klien belum paham komplikasi dari asam urat
f. Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan penyakit O:
g. Jelaskan kemungki nan terjadinya komplikasi - Klien mendengarkan dengan kooperatif
h. Informasik an kondisi klien saat ini. - Klien tampak bingung
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi Formatif TTD


. Keperawatan
2 6 Maret 2023 Manajemen Edukasi manajemen nyeri S : Keluarga Tn. D mengatakan siap menerima informasi yang
kesehatan keluarga a. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima akan diberikan
tidak efektif informasi O : Keluarga Tn.D siap menerima informasi dengan baik
berhubungan dengan b. Menyedikan materi dan media Pendidikan kesehatan
ketidakmampuan
c. Mengatur jadwal pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
keluarga mengambil
keputusan yang
d. Memberikan kesempatan untuk bertanya
tepat untuk e. Memberikan kesempatan untuk bertanya
mengatasi penyakit f. Mengajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
asam urat nyeri (relaksasi nafas dalam, kompres air hangat)

7 Maret 2023 Edukasi manajemen nyeri S:


a. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima Keluarga mengatakan memahami tentang cara merawat asam
informasi urat
b. Menyedikan materi dan media Pendidikan kesehatan O:
O:
c. Mengatur jadwal pendidikan kesehatan sesuai
Tn. D mengatakan sudah tidak takut lagi dengan tensinya yang
kesepakatan rendah
d. Memberikan kesempatan untuk bertanya
e. Memberikan kesempatan untuk bertanya
f. Mengajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (relaksasi nafas dalam, kompres air hangat)
g.

Anda mungkin juga menyukai