Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANDIRI

MANAJEMEN PEMASARAN ll

DOSEN :

NURSITI, SE., M.M

NAMA :

KAYADI BUWONO (2016021007)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi


Yayasan Administrasi Indonesia
Jakarta 2020
"Analisis Iklan di Media Elektronik"
Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi benda
seperti barang, jasa, tempat usaha, dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor.
Manajemen pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan.
Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitas, hubungan masyarakat, penjualan, dan
promosi penjualan. Semakin berkembang nya media informasi, kini televisi menjadi media paling
efektif karena menggunakan audio visual yang lebih mudah di ingat oleh para konsumen. 

1.                  Analisis Iklan Wafer “Beng-Beng”

Gambar 1.1 Beng-Beng 4 Kelezatan Dalam 1 Gigitan


Beng-Beng merupakan salah satu produk makanan ringan yang diproduksi oleh PT
Mayora Indah Tbk. Selain beng-beng PT Mayora Indah Tbk juga memproduksi wafer,
yaitu Astor, Beng-Beng Max, Roma Zuper Keju & Roma Superstar. Beng beng ini juga
memiliki kelebihan “4 Kelezatan Sekali Gigit”.
Saat ini semua produk makanan ringan bersaing demi mendapatkan perhatian dan
peminat yang banyak. Salah satu cara untuk menarik peminat atau konsumen adalah dengan
beriklan. PT Mayora Indah Tbk melakukan berbagai cara untuk mempromosikan Beng-Beng
melalui brosur, iklan di media massa, dan lain-lain. Dalam media massa, PT Mayora Indah
Tbk sudah mengeluarkan beberapa iklan, di mulai dari iklan 4 kelezatan sekali gigit sampai
dengan iklan yang terbaru saat ini.
 Iklan ini menampilkan sepasang remaja yang sama-sama menyukai wafer Beng-Beng.
Namun mereka galau karena si cowok suka Beng-Beng yang dimakan langsung, sedangkan si
cewek suka makan Beng-Beng yang didinginkan. Iklan tersebut berisi dialog sebagai berikut.
Cewek : Kita udahan aja ya?
Cowok : Kenapa?
Cewek : Kamu sukanya makan Beng-Beng langsung, tapi Papaku setujunya Beng-Beng
dingin. Maafin aku ya..
Lalu dilanjutkan dengan lagu yang menggambarkan perasaan mereka. “Beng-Beng memang
satu, makannya yang bedaa… haruskah kita lantas pisah meski sama-sama suka beng-beng”
Gambar 1.2 Iklan Wafer Beng-Beng
Menurut saya, dalam iklan Beng-Beng kali ini sangatlah unik dan menarik baik dalam
sajian gambar maupun cerita. Dalam iklannya ini terdapat pesan tersirat dari PT Mayora
Indah Tbk yang membuat inovasi pada produk beng-beng yang bisa dimakan dalam keadaan
dingin, dimana dulunya yang kita tahu bahwa beng-beng hanya dapat dimakan langsung.
Tujuan yang hendak dicapai oleh pemasang iklan ialah tercapainya tujuan dari iklan itu
sendiri yakni meningkatnya penjualan dari wafer Beng-Beng tersebut. Dan pesan dari iklan
itu sendiri tersampaikan kepada khalayak tertentu yang menjadi target pasar dari produk yang
diproduksi PT Mayora Indah Tbk tersebut.
Target pasar pada iklan Beng-Beng ini adalah remaja keatas disemua kalangan, dari
menengah-kebawah dan menengah-keatas. Terlebih lagi harga hanya Rp. 1.500,- /satuan, dan
sangat terjangkau bagi remaja.
Adapun analisis wafer Beng-Beng yang saya buat berupa analisis SWOT,
yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang),
dan Threat (ancaman).
Strength  :
     Beng-Beng punya empat varian rasa yang berbeda, yakni Beng-Beng Chocolate, Beng-Beng
Cappuccino, Beng-Beng Mint, dan Beng-Beng Peanut Butter.
           Beng-Beng merupakan salah satu wafer yang memiliki 4 kelezatan sekaligus.
           Harganya relatif murah dan terjangkau.
Weakness :
      Kurang gencarnya promosi varian lain (baru) dari Beng-Beng selain Beng-Beng Chocolate,
sehingga hanya ada segelintir kecil khalayak yang mengetahui dan sadar akan adanya varian-
varian baru tersebut. Hal ini sangat disayangkan, karena apabila kepedulian khalayak akan
varian baru tersebut sangat kurang maka akan berimbas pada produksinya.
           Kurang melakukan inovasi produk, khususnya pada kemasan. Jadi terkesan monoton.
   Pencinta cokelat yang ingin menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal akan mengurangi
jumlah pembelian Beng-Beng atau bahkan sama sekali tidak membeli Beng-Beng.
Opportunities  :
     Bagi khalayak (konsumen) yang temasuk dalam kategori penggemar berat cokelat atau wafer
cokelat.
      Menjadikan beng-beng sebagai produk snack cokelat pilihan yang sehat dan baik untuk semua
segmen usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa muda.
Threat :
        Hadirnya produk-produk pesaing sejenis yang berusaha menciptakan wafer berbalur coklat
yang berlapis karamel dan krispi. Contohnya “Top”.
          Munculnya jenis produk pesaing baru yang menawarkan snack sehat dan baik untuk
diet. Contohnya “Soyjoy”.
         Gencarnya iklan dan promosi dari produk-produk pesaing yang selalu melakukan inovasi
produk. Banyak produk pesaing yang berlomba-lomba melakukan inovasi produk dan
diferensiasi dalam merebut pangsa pasarnya.
Adapun segmentasi, targeting, dan positioning pada produk wafer Beng-Beng.
Segmentasi      : Demografi
Targeting        : Semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa muda.
Positioning      : Makanan ringan dengan rasa cokelat dan karamel dengan kandungan
vitamin yang baik bagi tubuh serta enak, “Kelezatan Dalam 1 Gigitan”.

2.                  Analisis Iklan ” Oreo”

Gambar 2.1 Oreo (Twist, Lick, Dunk)


Oreo adalah salah satu nama dagang yang diproduksi oleh Nabisco pertama kali
pada tahun 1912. Produk Oreo ini, di Indonesia dikelola oleh PT Kraft Indonesia. Produk ini
berupa semacam biskuit coklat dengan lapisan cream putih di tengahnya. Dengan tetap
menggunakan warna biru sebagai warna dominan, packaging Oreo menjadi nilai tambah
secara visual karena telah menjadi karakter dari Oreo itu sendiri.

Gambar 1.2 Iklan Oreo


Iklan terbaru Oreo yang sering muncul di televisi saat ini adalah iklan Oreo dengan
visualisasi kartun. Menurut saya, dalam iklan Oreo terbaru tersebut mengajak penonton
untuk membayangkan rasa enak dari Oreo yang terdiri atas krim yang nikmat di balut oleh
sandwich cokelat. Hingga jika memberikan kepada vampire dan hiu yang notabene makhluk
yang menyeramkan, dengan memakan Oreo maka akan menjadi menyenangkan. Selain itu
dalam iklan ini juga terdapat visualisasi berbagi Oreo kepada semua orang, warna kulit, suku,
hingga robot. Ini mengartikan bahwa Oreo memang susah di sukai oleh semua orang, bisa
menjadi pemersatu perbedaan yang sesuai dengan tagline “Penuh Keajaiban”. Ditambah lagu
yang menarik dan mudah di ingat, iklan ini menjadi salah satu yang mudah diingat oleh
konsumen. Itu berarti iklan ini berhasil menarik perhatian konsumen dengan visualisasi
animasi yang modern yang pasti di sukai terutama oleh anak-anak dan audio lagu yang
mudah di ingat.
Adapun lirik dalam iklan Oreo yang terbaru, yaitu “Bayangkanku beri Oreo tuk si
vampire yang menyeramkan, akankah dia berubah dengan susu segelas, kurasa semua kan
jelas, menyenangkan karena creamnya sangat nikmat dalam  sandwich coklat, bila si hiu
datang, ku beri Oreo lagi, bisakah dia bersahabat dan berbagi, bayangkan ku beri Oreo, dunia
penuh keajaiban kalau kuberi Oreo tuk kamu, Bayangkan ku beri Oreo.”
Adapun analisis Oreo yang saya buat berupa analisis SWOT,
yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang),
dan Threat (ancaman).
Strength  :
      Oreo punya banyak varian rasa yang berbeda, yakni Oreo Original, Oreo Double Stuf, Oreo
Chocolate Creme, Oreo Coconut Delight, Oreo Strawberry Creme, Oreo Ice Cream Blueberry
Flavor, dan masih banyak lagi.
      Oreo dapat dinikmati dengan berbagai cara seperti dengan susu (diputar, dijilat, dicelup) atau
sebagai topping dalam makanan maupun minuman.
    Terdapat banyak pilihan kemasan, mulai dari kemasan plastik maupun berbentuk cup dengan
berbagai ukuran.
           Harganya relatif murah dan terjangkau.
Weakness :
     Kurang gencarnya promosi varian lain (baru) dari Oreo selain Oreo Original, sehingga hanya
ada segelintir kecil khalayak yang mengetahui dan sadar akan adanya varian-varian baru
tersebut. Hal ini sangat disayangkan, karena apabila kepedulian khalayak akan varian baru
tersebut sangat kurang maka akan berimbas pada produksinya.
   Pencinta cokelat yang ingin menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal akan mengurangi
jumlah pembelian Oreo atau bahkan sama sekali tidak membeli Oreo.
Opportunities  :
     Bagi khalayak (konsumen) yang temasuk dalam kategori penggemar berat cokelat atau biskuit
cokelat dengan isian cream.
        Menjadikan Oreo sebagai produk snack berbentuk sandwich cokelat pilihan yang sehat dan
baik untuk semua segmen usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa muda.
Threat :
   Hadirnya produk-produk pesaing sejenis yang berusaha menciptakan biskuit dengan berbagai
rasa isian. Contohnya “Regal Marie Duo”.
          Gencarnya iklan dan promosi dari produk-produk pesaing yang selalu melakukan inovasi
produk. Banyak produk pesaing yang berlomba-lomba melakukan inovasi produk dan
diferensiasi dalam merebut pangsa pasarnya.
Adapun segmentasi, targeting, dan positioning pada produk Oreo.
Segmentasi      : Demografi
Targeting         : Semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa muda.
Positioning   : Makanan ringan dengan bentuk sandwich cokelat dan lapisan cream di
tengahnya dengan kandungan vitamin yang baik bagi tubuh serta enak, “Oreo Diputar,
Dijilat, Dicelup”.
Promosi Penjualan

Ada beberapa cara promosi penjualan yang sering digunakan, yaitu:

Display

Display adalah keinginan membeli sesuatu yang tidak didorong oleh


seseorang, tapi didorong oleh daya tarik, atau oleh penglihatan ataupun
oleh perasaan lainnya.

Display adalah usaha mendorong perhatian dan minat konsumen pada


toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik
penglihatan langsung (direct visual appeal).

Memajangkan barang di dalam toko dan di etalase, mempunyai pengaruh


besar terhadap penjualan.

Biasanya kita ihat salah satu cara untuk menjual barang ialah dengan
membiarkan calon pembeli itu melihat, meraba, mencicipi, mengendarai
dan lain sebagainya.

Berhasilnya self service menjual barang-barangnya tergantung dari


pelaksanaan display, seperti terlihat di supermarket.
Tujuan display dapat digolongkan menjadi:

 Untuk menarik perhatian (attention interest) para pembeli. Hal ini


dilakukan menggunakan warna menarik atau lampu terang.
 Untuk dapat menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang
dipamerkan di toko (attention, interest) kemudian para konsumen
masuk ke dalam toko dan melakukan pembelian (desire + action)
 

Ada 3 (tiga) macam displat, yaitu:


#1. Window dispaly

Cara promosi penjualan dengan memajangkan barang-barang, gambar, di


bagian depan toko atau etalase.

Dengan cara seperti ini, calon konsumen yang lewat depan toko
diharapkan tertarik untuk membeli barang-barang yang dipajangkan.
#2. Interior display

Cara promosi penjualan dengan memajangkan barang-barang, gambar,


label harga dan poster di dalam toko, rak, meja dan dinding dan lantai.

Ada 3 jenis interior display, yaitu:

 Merchandise Display: open dsiplay, closed display, architecture


 Store sign and decoration
 Dealer display
#3. Exterior Display

Cara promosi penjualan dengan memajangkan barang-barang di luar


toko, misalnya pada waktu mengadakan promosi harga.
Show
Dalam promosi penjualan sering juga digunakan Show, seperti mode
show dan batik show.

Exposition
Exposition adalah promosi penjualan yang biasanya digunakan untuk
promosi penjualan tingkat internasional.

Expo diadakan selang beberapa tahun di berbagai negara di dunia, yang


diikuti oleh para produsen kaliber dunia dengan memamerkan produk-
produk andalan.

Sejarah pertama diadakannya Expo adalah si London tahun 1851.

Pada awalnya expo ini hanya merupakan tempat di mana orang


memamerkan kesempatan kumpulan obyek.

Tapi pada tahap selanjutnya expo merupakan kesempatan bagi produsen


untuk memamerkan produk dengan teknologi terbaru.

Tengok saja event semacam GIIAS, di mana produsen otomotif berlomba-


lomba memamerkan produk terbaru dengan teknologi terbarunya.

 
Demonstration
Cara promosi penjualan dengan cara memperlihatkan kepada khalayak
ramai, percobaan dan penggunaan produk tertentu,

Misalnya, menjual mesin cuci dengan menunjukkan kecanggihan produk


tersebut.

Atau calon konsumen diberi kesempatan untuk mencoba mobil keluaran


terbaru.

Selain memberikan pengalaman kepada calon pembeli, produsen juga


menunjukkan fitur-fitur canggih dari mobil tersebut.

Tradding Stamps
Tradding Stamp adalah cara promosi penjualan dengan memberikan cap
dagang atau merk.

Cap dan merk ini disematkan di semua yang terkait penjualan, misalnya
invoice penjualan.

Packaging
Cara promosi penjualan dengan memberikan packaging yang menarik
dan unik pada suatu produk.

Konsumen dan calon konsumen mungkin akan memandang suatu barang


lebih baik dari barang lain hanya disebabkan oleh package-nya
(pembungkus), walaupun isi dan kualitasnya sama.

Apalagi bila kualitas produk dan packaging-nya sama-sama bagus, tentu


akan menambah kepercayaan konsumen dan memungkinkan terjadinya
pembelian yang berulang.

 
Labelling
Pengertian labelling adalah cara promosi penjualan dengan memberikan
suatu keterangan atau ciri dari suatu produk. Grade labelling adalah
dengan mencantumkan keterangan tentang ciri barang.

Descriptive labelling adalah penempatan keterangan-keterangan secara


rinci, misalnya unsur kimia, ukuran, warna, persentase campuran,
penggunaan produk.

Labelling ini biasanya sering dijumpai pada pembungkus obat, di mana


informative labelling sama dengan descriptive labelling, hanya memuat
keterangan yang lebih lengkap.

ACARA DAN PENGALAMAN

Sarana untuk menjadi bagian dari saat-saat khusus dan relevan yang lebih pribadi dalam
kehidupan konsumen. Keterlibatan dalam acara ini dapat memperluas dan memperdalam
hubungan sponsor dengan pasar sasarannya, tetapi hanya terjadi jika di-kelola dengan tepat.

Pelanggan dapat membidik secara geografis, demografis, psikografis atau perilaku sesuai
acara. Contoh : Salah satu merek produk PT. Djarum, L.A Light Cool Break mensponsori
konser musik di Universitas Semarang dengan melibatkan artis ternama “Bondan Feat2Black”
untuk menonjolkan produk dan sampel di antara pemirsa sasarannya, yaitu pria berusia 18
tahun keatas.
Hubungan Masyarakat: Pemeliharaan profesional atas citra publik seorang tokoh
sebuah perusahaan, organisasi, atau tokoh terkenal.
 
Pemasaran: Tindakan atau usaha untuk mempromosikan dan menjual produk atau
jasa, termasuk riset pasar dan periklanan.
 
Lalu apa yang menjadi perbedaan utama? Pemasaran berfokus pada cara untuk
mempromosikan dan menjual produk tertentu, sementara humas berfokus pada cara
untuk mempertahankan reputasi positif bagi perusahaan secara keseluruhan.
 
Pekerjaan sehari-hari
Ini adalah daftar yang menjadi tugas dan tanggung jawab bidang humas sehari-hari:
- Menulis siaran pers tentang peluncuran produk yang akan datang atau inisiatif
perusahaan baru.
- Mengiklankan pengumuman kegiatan perusahaan yang akan datang ke media
secara positif.
- Memberikan peluang berbicara untuk para eksekutif di acara-acara perusahaan.
- Membangun hubungan baik dengan media dan orang-orang yang memberikan
pengaruh di industri perusahaan.
- Mengelola dan memperbarui pesan perusahaan.
- Membuat topik dan menyampaikan kondisi perusahaan kepada media.  
 
Sedangkan pekerjaan sehari-hari pemasaran adalah:
- Membuat kampanye iklan untuk produk baru.
- Membeli slot iklan untuk kampanye ini pada platform media yang relevan (seperti
Radio, TV, atau media online).
- Membuat materi pendukung untuk peluncuran produk, seperti brosur, halaman
web, dan FAQ untuk tim penjualan.
- Melakukan riset industri dan klien untuk mengarahkan kampanye pemasaran.
- Membuat draft pemberitahuan mingguan untuk klien.

Membebaskan Biaya Kirim Barang (Free Ongkir)

Meningkatnya transaksi ecommerce salah satunya didukung oleh kemudahan


pengiriman barang. Saat ini, tanpa perlu menunggu lama, barang akan sampai
kepada penerima. 

Sudah banyak bisnis ekspedisi yang memberikan pelayanan terbaik. Hanya


saja, tarif pengiriman barang untuk beberapa wilayah masih cukup tinggi. 

Oleh karena itu, jika Anda menggunakan free ongkir, konsumen akan
tertarik. Alasannya, konsumen tidak hanya mendapatkan kemudahan, tapi
juga value lebih saat berbelanja produk yang Anda tawarkan.

Dengan pendekatan bebas ongkos kirim (free ongkir), penjualan produk


bisnis Anda bisa lebih ditingkatkan. 

Contoh: promosi free ongkir ditunjukkan oleh toko online yang menjual


kopi.

Menawarkan Cashback

Cashback adalah pengembalian sejumlah uang setelah konsumen melakukan


pembelian. Cashback berlaku jika pembelian yang dilakukan mengikuti
syarat yang ditentukan oleh penjual. Biasanya berupa pembelian sejumlah
nominal tertentu.

Walaupun ada syarat yang diberlakukan, cashback tetap merupakan promo


yang menarik bagi konsumen. Anda bisa mengunjungi beberapa marketplace
besar dan akan menjumpai cashback di berbagai event promo mereka. 

Perlu diingat bahwa cashback bukan hanya milik marketplace saja. Pemilik


toko online pun bisa menerapkan promo ini untuk menjual berbagai barang,
mulai produk elektronik hingga fashion. 

Anda mungkin juga menyukai