Anda di halaman 1dari 1

1. Aspek visual yang pertama ialah tema realitas internal.

Isi lukisan ini menggambarkan perasaan


pelukis saat melukis lukisan tersebut. Perasan yang dikeluarkan oleh pelukis ialah kepiluhan,
kecapekan, dan perasaan menyakitkan lainnya. Terlihat dengan jlas, gaya pribadi dari karya ini
ialah pusaran-pusaran yang ada pada langit. Saya jarang menemukan lukisan yang memiliki
pusaran-pusaran seperti ini. Selain itu, pada tiap pewarnaan, menggunakan warna yang memiliki
value berbeda, tetapi warnanya sama. Sehingga terlihat garis putus-putus acak yang menjadi ciri
khas dari lukisan ini. Seperti yang telah dikatakan komponen yang tersusun dalam lukisan ini
ialah penempatan yang masih teratur. Bintang berada pada tempat yang benar, bulan, pohon,
rumah. Komposisinya sudah rapi. Seperti yang telah kita lihat bersama, lukisa tersebut memiliki
lebih banyak nuansa gelap sehingga salah satu unsur seni rupa yang digunakan ialah terang-
gelap. Unsur lainnya yaitu garis, titik, warna, tekstur, dan sebagainya. Prinsip seni rupa dalam
lukisan ini ialah kesatuan, kseimbangan, penekanan, dan gradasi. Interes bentuk dalam karya ini
ialah semi figuratif karena ada beberapa perubahan yang berbeda dari kehidupan nyata yang
kita lihat. Terdapat pada pusarannya.
2. Berdasarkan patung tersebut, saya melihat bahwa patung tersebut sangat ramai, sehingga saya
kurang suka. Tetapi, jika saya melihat lebih dalam, ada hal yang membuat saya menjadi lebih
tertarik. Ada hal menarik yang membuat saya tertuju pada patung tersebut, walaupun saya tidak
menyukai keramaian pada bagian bawah patung tersebut. Secara objektif, prinsip yang sangat
menonjol dalam patung ini ialah penekanan. Pengukir ini menekankan bahwa motor tersebut
trnyata sedang dalam kondisi melaju makanya hanya terlihat bayangan-bayangan di belakang.
Orang bisa paham hal yang ingin disampaikan oleh pengukir. Unsur dalam patung ini ialah
tekstur. Belum diketahui teksturnya seperti apa, bisa saja tekstur semi, tetapi saya lebih yakin
bahwa teksturnya nyata.
3. Menurut saya, prinsip yang menonjol adalah keselarasan dan proporsi. Warna yang digunakan
dalam lukisan saling tidak bertolakbelakang sehingga bagus dilihat. Selain itu gelap terang yang
ditampilkan terlihat dama dan tidak abstrak berbeda-beda. Proporsi karena ada pertimbangan
bahwa buah lebih kecil dibandingkan vas bunga dan gucinya.
4. Lakon adalah melakukan peran atau memerankan tooh cerita dengan menggunakan atau tidak
menggnakan kata-kata ketika diatas pentas. Lakon berfungsi sebagai sumber ide dan
menyampaikan pesan estetik dan pesan moral melalui pementasan tersebut. Lakon memiliki
banyak macam-macam, ada yang memiliki naskah tidak baku seperti berbicara seperti biasanya
dan bisa berinteraksi dengan penonton, ada juga yang tidak bisa berdiskusi dengan penonton.
Lakon merupakan hal yang sangat dan paling penting dalam pementasan teater. Dalam
pembuatan lakon, isi cerita asli tidak boleh diubah-ubah. Hal yang bisa dilakukan ialah hanya
menambahkan dialog dan emosi sehingga penonton bisa merasakah hal dirasakan pementas.

Anda mungkin juga menyukai