0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan1 halaman
1. Lukisan menggambarkan perasaan pelukis saat melukis, seperti kepiluhan dan kecapekan. Terlihat pusaran-pusaran di langit dan garis putus-putus acak sebagai ciri khas lukisan. Unsur-unsur seperti garis, warna, dan tekstur digunakan.
2. Patung menekankan pada penekanan dengan menampilkan bayangan di belakang motor yang sedang melaju. Tekstur patung diduga semi nyata.
3. Lukisan menon
1. Lukisan menggambarkan perasaan pelukis saat melukis, seperti kepiluhan dan kecapekan. Terlihat pusaran-pusaran di langit dan garis putus-putus acak sebagai ciri khas lukisan. Unsur-unsur seperti garis, warna, dan tekstur digunakan.
2. Patung menekankan pada penekanan dengan menampilkan bayangan di belakang motor yang sedang melaju. Tekstur patung diduga semi nyata.
3. Lukisan menon
1. Lukisan menggambarkan perasaan pelukis saat melukis, seperti kepiluhan dan kecapekan. Terlihat pusaran-pusaran di langit dan garis putus-putus acak sebagai ciri khas lukisan. Unsur-unsur seperti garis, warna, dan tekstur digunakan.
2. Patung menekankan pada penekanan dengan menampilkan bayangan di belakang motor yang sedang melaju. Tekstur patung diduga semi nyata.
3. Lukisan menon
1. Aspek visual yang pertama ialah tema realitas internal.
Isi lukisan ini menggambarkan perasaan
pelukis saat melukis lukisan tersebut. Perasan yang dikeluarkan oleh pelukis ialah kepiluhan, kecapekan, dan perasaan menyakitkan lainnya. Terlihat dengan jlas, gaya pribadi dari karya ini ialah pusaran-pusaran yang ada pada langit. Saya jarang menemukan lukisan yang memiliki pusaran-pusaran seperti ini. Selain itu, pada tiap pewarnaan, menggunakan warna yang memiliki value berbeda, tetapi warnanya sama. Sehingga terlihat garis putus-putus acak yang menjadi ciri khas dari lukisan ini. Seperti yang telah dikatakan komponen yang tersusun dalam lukisan ini ialah penempatan yang masih teratur. Bintang berada pada tempat yang benar, bulan, pohon, rumah. Komposisinya sudah rapi. Seperti yang telah kita lihat bersama, lukisa tersebut memiliki lebih banyak nuansa gelap sehingga salah satu unsur seni rupa yang digunakan ialah terang- gelap. Unsur lainnya yaitu garis, titik, warna, tekstur, dan sebagainya. Prinsip seni rupa dalam lukisan ini ialah kesatuan, kseimbangan, penekanan, dan gradasi. Interes bentuk dalam karya ini ialah semi figuratif karena ada beberapa perubahan yang berbeda dari kehidupan nyata yang kita lihat. Terdapat pada pusarannya. 2. Berdasarkan patung tersebut, saya melihat bahwa patung tersebut sangat ramai, sehingga saya kurang suka. Tetapi, jika saya melihat lebih dalam, ada hal yang membuat saya menjadi lebih tertarik. Ada hal menarik yang membuat saya tertuju pada patung tersebut, walaupun saya tidak menyukai keramaian pada bagian bawah patung tersebut. Secara objektif, prinsip yang sangat menonjol dalam patung ini ialah penekanan. Pengukir ini menekankan bahwa motor tersebut trnyata sedang dalam kondisi melaju makanya hanya terlihat bayangan-bayangan di belakang. Orang bisa paham hal yang ingin disampaikan oleh pengukir. Unsur dalam patung ini ialah tekstur. Belum diketahui teksturnya seperti apa, bisa saja tekstur semi, tetapi saya lebih yakin bahwa teksturnya nyata. 3. Menurut saya, prinsip yang menonjol adalah keselarasan dan proporsi. Warna yang digunakan dalam lukisan saling tidak bertolakbelakang sehingga bagus dilihat. Selain itu gelap terang yang ditampilkan terlihat dama dan tidak abstrak berbeda-beda. Proporsi karena ada pertimbangan bahwa buah lebih kecil dibandingkan vas bunga dan gucinya. 4. Lakon adalah melakukan peran atau memerankan tooh cerita dengan menggunakan atau tidak menggnakan kata-kata ketika diatas pentas. Lakon berfungsi sebagai sumber ide dan menyampaikan pesan estetik dan pesan moral melalui pementasan tersebut. Lakon memiliki banyak macam-macam, ada yang memiliki naskah tidak baku seperti berbicara seperti biasanya dan bisa berinteraksi dengan penonton, ada juga yang tidak bisa berdiskusi dengan penonton. Lakon merupakan hal yang sangat dan paling penting dalam pementasan teater. Dalam pembuatan lakon, isi cerita asli tidak boleh diubah-ubah. Hal yang bisa dilakukan ialah hanya menambahkan dialog dan emosi sehingga penonton bisa merasakah hal dirasakan pementas.