2 2018
Edisi Khusus September
PROSEDURAL MENGADOPSI MODEL 4D DARI THIAGARAJAN SUATU STUDI
PENGEMBANGAN LKM BIOTEKNOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PBL BAGI
MAHASISWA
Nurdiyah Lestari
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMK Kupang, NTT
E-mail: nurdiyah.72@gmail.com
Penelitian bertujuan untuk mengetahui model PBL yang terdapat dalam agar mahasiswa dalam
melakukan kegiatan perkuliahan Bioteknologi secara terprogram melalui sintaks PBL. Pengembangan
LKM Bioteknologi menggunakan model PBL melalui prosedural yang mengadopsi model 4D dari
Thiagarajan, Semmel dan Sammel. Model pengembangan 4D meliputi define (pendefinisian), design
(perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran) Instrumen yang akan
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: 1) lembar validasi; 2) lembar
observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran; 3) angket tanggapan mahasiswa tentang LKM model
PBL; 4) tes kemampuan kognitif hasil belajar. Validasi draft dari pakar bernilai 92.1% dengan kriteria
baik. Validasi draft oleh praktisi sebesar 94.5% dengan kriteria sangat baik. Uji coba terhadap
mahasiswa sebesar 88.2% dengan kriteria baik. Hasil penerapan LKM di lapangan berdasarkan
penilaian kognitif pada 34 mahasiswa dengan nilai pre test 51.912 dan post test 61.618. Dengan uji
statistik menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara nilai pre test dan post test. Hasil
perhitungan N-gain menunjukkan bahwa efektifitas LKM dengan model PBL pada kategori sedang.
The PBL model contained in the MFI aims to enable students in conducting lectures of Biotechnology
programmatically through the PBL syntax. Development of MFIs Biotechnology uses PBL model
through procedural adopting 4D model from Thiagarajan, Semmel and Sammel. 4D development
model includes define, design, develop, and disseminate The instruments to be used to collect data in
this research are: 1) validation sheet; 2) observation sheet of teaching syntax implementation; 3)
questionnaire of student responses about MFI model of PBL; 4) test the cognitive abilities of learning
outcomes. Expert draft validation is 92.1% with good criteria. Draft validation by practitioners is
94.5% with very good criteria. Student test of 88.2% with good criteria. The results of the
implementation of MFIs in the field based on cognitive assessment on 34 students with pre test score
51.912 and post test 61.618. With statistical test showed a significant difference between pre test and
post test. The N-gain calculation results show that the effectiveness of the MFI with the PBL model in
the medium category.
56
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 12 No.2 2018
Edisi Khusus September
1) mengorientasikan masalah; 2) untuk kegiatan-kegiatan penemuan konsep
mengorganisir untuk meneliti; 3) membantu yang disajikan dalam pertemuan-pertemuan
investigasi; 4) mempresentasikan hasil karya pembelajaran di kelas. LKM disusun menurut
serta menganalisis; dan 5) mengevaluasi model pembelajaran tertentu yang disesuaikan
proses mengatasi masalah. PBL mampu dengan tujuan yang disusun dan termuat dalam
mengembangkan kemampuan berpikir Silabus atau RPP (Juariyah, 1999).
mahasiswa, melatih keterampilan memecahkan Dari beberapa hal yang harus
masalah, dan meningkatkan penguasaan materi diperhatikan dalam pembuatan LKM: 1)
perkuliahan. memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang
Berdasarkan hasil observasi pada saat menarik dalam rangka mendukung pemaparan
pembelajaran, LKM Bioteknologi yang materi; 2) memberikan kemungkinan bagi
digunakan belum mampu membuat mahasiswa mahasiswa untuk memberikan umpan balik
memahami konsep secara maksimal atau dengan memberikan soal-soal latihan atau
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. tugas; 3) kontekstual, yaitu materi yang
Diperlukan model PBL guna menyelesaikan disajikan terkait dengan suasana atau konteks
permasalahan pembelajaran berkaitan dengan tugas dan lingkungan mahasiswa; 4) bahasa
LKM. Model PBL yang terdapat dalam LKM yang digunakan cukup sederhana dengan
bertujuan agar mahasiswa melakukan kegiatan tujuan agar mahasiswa dapat belajar secara
dalam perkuliahan Bioteknologi secara mandiri. Sebuah LKM dikatakan layak jika
terprogram melalui sintaks PBL. memenuhi kelayakan isi, bahasa, serta
penyajian. Dibutuhkan tes keterbacaan untuk
MATERI DAN METODE menguji sebuah instrumen berupa LKM agar
Pengertian LKM (Lembar Kerja diketahui sejauh mana LKM mudah dipahami
Mahasiswa) mahasiswa.
Dalam Lembar kegiatan mahasiswa Kontribusi atau manfaat LKM salah
dapat berupa panduan untuk latihan satunya adalah mengatasi keterbatasan
pengembangan aspek kognitif maupun frekuensi tatap muka antara mahasiswa dengan
panduan untuk pengembangan semua aspek dosen. Dengan adanya LKM, mahasiswa
pembelajaran dalam bentuk panduan diharapkan dapat belajar mandiri dan tidak
eksperimen atau demonstrasi. Pada terlalu menggantungkan belajar dari materi
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang disampaikan oleh dosen. Perangkat
Direktorat Akademik Direktorat Jendral pembelajaran berupa LKM perlu disusun
Pendidikan Tinggi 2006 disebutkan bahwa dalam usaha memperoleh hasil belajar yang
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa maksimal sesuai tujuan pembelajaran. LKM
atau sering dikenal dengan Student Centered memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang
Learning, melibatkan mahasiswa secara aktif harus dilakukan oleh mahasiswa dalam
dalam pengelolaan pengetahuan. Dosen memaksimalkan pemahaman dalam upaya
berfungsi sebagai fasilitator dan evaluasi, serta pembentukan kemampuan dasar sesuai
iklim pembelajaran dilakukan secara indikator pencapaian hasil belajar yang harus
kolaboratif, suportif, dan kooperatif. Upaya ditempuh. Ahmadi dalam Husna (2004)
memenuhi harapan tersebut, LKM dalam menyatakan penggunaan LKM dalam kegiatan
kegiatan belajar mengajar mutlak dilakukan. belajar mengajar bertujuan untuk: 1)
LKM merupakan terjemahan dari Mengaktifkan mahasiswa dalam belajar; 2)
istilah student worksheet yang berisi pedoman Membantu mahasiswa mengembangkan dan
bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan menemukan konsep berdasarkan
secara terprogram. LKM terbagi menjadi dua pendeskripsian hasil pengamatan dan data
jenis yaitu LKM eksperimen dan LKM non yang diperoleh dalam eksperimen; 3) Melatih
eksperimen. LKM eksperimen digunakan mahasiswa menemukan konsep melalui
untuk membimbing mahasiswa dalam pendekatan keterampilan proses; 4) Membantu
kegiatan-kegiatan eksperimen yang dosen menyusun/merencanakan kegiatan
berlangsung di laboratorium sedangkan LKM pembelajaran yang tepat berdasarkan
non eksperimen adalah LKM yang digunakan karakteristik mahasiswa; 5) Membantu dosen
57
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 12 No.2 2018
Edisi Khusus September
menyiapkan secara cepat dan tepat kegiatan karakteristik pembelajaran dengan
pembelajaran sehingga LKM dapat digunakan menggunakan model PBL adalah mahasiswa
pada tahun ajaran berikutnya. berperan sebagai fasilitator dalam
pembelajaran, dituntut untuk menjadi seorang
Pengertian PBL yang memiliki tanggung jawab dan mandiri,
Bentuk dan salah satu strategi yang serta unsur-unsur penting dalam desain
dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran yang berupa masalah sebagai
kualitas proses pembelajaran adalah melalui kekuatan pendorong untuk penyelidikan.
strategi pembelajaran berbasis masalah. Untuk itu dari pendapat beberapa ahli
Strategi ini dapat menjadi pilihan metodik bagi tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek
para pengajar dalam meningkatkan kualitas penting dalam strategi pembelajaran berbasis
belajar mengajar. Menurut Arends (2008), masalah adalah bahwa pembelajaran dimulai
PBL adalah model pembelajaran dimana peran dengan permasalahan, dan permasalahan
dosen berupa menyodorkan berbagai masalah tersebut akan menentukan arah pembelajaran
autentik, memfasilitasi penyelidikan, dan dalam kelompok. Permasalahan sebagai
mendukung pembelajaran mahasiswa. tumpuan pembelajaran mendorong mahasiswa
Menurut Dewwey (dalam Sudjana, 2001), untuk mencari informasi yang diperlukan
PBL adalah interaksi antara stimulus dengan untuk menyelesaikan permasalahan.
respons, serta merupakan hubungan antara dua
arah belajar dan lingkungan. Lingkungan Prosedur Pengembangan Perangkat
memberi masukan kepada siswa berupa Pembelajaran
bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf Didalam pengembangan LKM
otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara Bioteknologi menggunakan model PBL
efektif sehingga yang dihadapi dapat berbasis potensi lokal menggunakan model
diselidiki, dinilai, dianalisis, serta dicari prosedural yang mengadopsi model 4D dari
pemecahannya dengan baik. Thiagarajan, Semmel dan Sammel (1974).
PBL membantu mahasiswa untuk Model pengembangan 4D meliputi define
mengembangkan kemampuan berpikir dan (pendefinisian), design (perancangan), develop
ketrampilan mengatasi masalah, mempelajari (pengembangan), dan disseminate
peran-peran orang dewasa dan menjadi pelajar (penyebaran) (Trianto, 2010).
yang mandiri. Berdasarkan perumusan tersebut
Prosedur pengembangan LKM Bioteknologi
dapat dijelaskan bahwa dalam mempelajari
model PBL yang dilakukan adalah sebagai
sesuatu bahan perkuliahan selalu dituntut
berikut :
aktivitas yang berfungsi memecahkan
persoalan yang dihadapi. Hal ini berkaitan Tahap Pendefinisian (Define)
dengan karakter pembelajaran berbasis Tahapan pendefinisian merupakan tahap awal
masalah, yaitu mahasiswa dituntut untuk dalam prosedur pengembangan yang
belajar secara mandiri dan selalu dikaitkan mencakup semua kegiatan pengambilan data
dengan dunia nyata (Arends, 2008). untuk analisis kebutuhan. Menurut Trianto
Sebagaimana bahwa Ciri utama dari (2012), tahap define meliputi 5 langkah pokok,
PBL adalah bahwa pengetahuan dicari dan yaitu a) analisis ujung depan; b) analisis
dibentuk oleh mahasiswa sesuai paham peserta didik; c) analisis tugas; d) analisis
konstruktivisme dalam upaya memecahkan konsep; dan e) perumusan tujuan
contoh-contoh masalah dunia nyata yang pembelajaran. Analisis ujung depan bertujuan
dihadapkan kepada mereka. Menurut Duch, memunculkan dan menetapkan masalah dasar
Allen, dan White (Hamruni, 2011) yang dihadapi dalam pembelajaran
pembelajaran berbasis masalah menyediakan Bioteknologi di UMK, sehingga dibutuhkan
kondisi untuk meningkatkan ketrampilan pengembangan pembelajaraan. Berdasarkan
berpikir kritis dan analitis serta memecahkan masalah ini disusunlah alternatif perangkat
masalah kompleks dalam kehidupan nyata perkuliahan yang relevan.
sehingga akan memunculkan budaya berpikir
pada diri siswa. Menurut Savery (2006), Tahap Perancangan (Design)
58
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 12 No.2 2018
Edisi Khusus September
Perancangan LKM tersebut didasarkan pada Uji Coba Kelompok Kecil Pengguna
permasalahan yang telah dianalisis pada tahap
Uji coba kelompok kecil pengguna yang
define (pendefinisian), sehingga LKM yang
dilakukan pada pengembangan LKM model
dikembangkan adalah merupakan LKM yang
PBL terdiri dari
didesain untuk mengatasi semua permasalahan
yang ada. Perencanaan yang dilakukan Praktisi
meliputi pencapaian kompetensi, perumusan Uji coba oleh praktisi dilakukan terhadap
tujuan dan urutan pembelajaran. Perancangan dosen Bioteknologi, bertujuan untuk
LKM Bioteknologi dengan model PBL yang mendapatkan data yang berupa pendapat,
berbasis potensi lokal memasukkan sintaks kritik, dan saran terhadap keefektifan LKM
dalam penyusunannya model PBL.
Tahap Pengembangan (Develop) Mahasiswa
Dlam suatu pengembangan LKM model PBL Uji coba oleh mahasiswa bertujuan untuk
pada tahap develop dilakukan sesuai hasil mendapatkan tanggapan, kritik, dan saran
perancangan pada tahap design. Rancangan terkait keterbacaan instrumen evaluasi dan
LKM model PBL dan instrumen yang sudah Lembar Kerja Mahasiswa (LKM). Rancangan
terselesaikan kemudian diuji validitasnya ini sangat sering dipakai dalam penelitian
untuk menilai kelayakan produk LKM yang eksperimen. Rancangan ini menggunakan dua
dibuat. Proses validasi yang harus dilalui kelompok subjek, salah satunya diberikan
meliputi validasi ahli (ahli materi bioteknologi perlakuan sebagai kelas eksperimen (memakai
dan pengembangan instrumen), uji kelompok LKM model PBL), sedangkan kelas lain tidak
kecil pengguna (dosen dan mahasiswa), dan diberikan perlakuan dan berfungsi sebagai
uji lapangan dalam setting kuasi eksperimen. kelas kontrol.
Setiap proses validasi akan mendapatkan Uji Coba lapangan
koreksi sehingga harus dilakukan revisi Uji coba lapangan dilakukan pada mahasiswa
sampai mendapatkan produk yang benar-benar Biologi Semester VI di Universitas
layak. Muhammadiyah Kupang. Tujuan uji coba
Validasi Ahli lapangan adalah untuk mengetahui apakah
produk yang dihasilkan memiliki kelayakan,
Validasi ahli yang dilakukan pada
baik dari aspek pembelajaran, isi atau materi,
pengembangan LKM model PBL terdiri dari :
dan tampilan sehingga produk LKM
Validasi Ahli Materi Bioteknologi. Bioteknologi layak untuk digunakan.
Berdasarkan hasil uji coba lapangan (field
Pengembangan LKM, sebelum diuji cobakan
evaluation), produk LKM model PBL
kepada mahasiswa, produk yang
diperbaiki kembali, sehingga semakin
dikembangkan yaitu LKM model PBL
sempurna untuk menjadi produk akhir yang
divalidasi terlebih dahulu oleh ahli materi
siap disebarluaskan kepada para pengguna. Uji
Bioteknologi. Validasi dilakukan untuk
coba lapangan yang dilaksanakan merupakan
mendapatkan jaminan bahwa produk awal
penelitian quasi eksperimen karena
yang dikembangkan layak diuji cobakan.
pengontrolannya hanya dilakukan terhadap
Validasi Ahli Pengembangan LKM model satu variabel, yaitu variabel yang paling
PBL dominan. Desain yang digunakan dalam uji
Validasi ahli pengembangan LKM model coba lapangan adalah postest only control
PBL bertujuan untuk mendapatkan data yang group design. Desain penelitian tersebut
berupa penilaian, pendapat, kritik, dan saran disajikan pada Tabel 1.
terhadap penyusunan LKM model PBL .
59
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 12 No.2 2018
Edisi Khusus September
Eksperimen X2 O2
Keterangan :
X1 : Perlakuan kelompok kontrol (tidak memakai LKM Bioteknologi berbasis PBL)
X2 : Perlakuan kelompok eksperimen (memakai LKM Bioteknologi berbasis PBL)
O1 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok kontrol
O2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen
60
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 12 No.2 2018
Edisi Khusus September
Analisis kebutuhan Gambaran Lembar penilaian Mahasiswa
kemampuan
berpikir kritis
Uji Coba Ahli materi
a. Ahli Kevalidan LKM Lembar validasi danpengembang
61
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 12 No.2 2018
Edisi Khusus September
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa Pengukuran dan penilaian hasil uji
angket respon yang diberikan kepada 10 lapangan berdasarkan nilai pretest dan posttest
mahasiswa terkait LKM dengan model PBL kemampuan kognitif mahasiswa pada mata
secara keseluruhan mendapatkan respon baik kuliah Bioteknologi sebelum dan sesudah
dengan pencapaian skor penilaian rata-rata menggunakan LKM dalam pembelajaran
adalah 88,2 %. dengan model PBL disajikan pada Tabel 8
62
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 12 No.2 2018
Edisi Khusus September
Jenis Tes Jumlah Mhs Minimal Maksimum Rata-rata Std. Deviasi
Pretest 34 43 65 51,912 5.643
Posttest 34 48 75 61,618 6.79133
Berdasarkan Tabel 8 ditunjukkan data nilai minimum sebesar 48 dan nilai maksimum
pretest dan posttest pada hasil kemampuan sebesar 75, dengan nilai rata-rata pretest
kognitif dengan jumlah mahasiswa sebanyak sebesar 61,618 dan standar deviasi sebesar
34 orang. Data pretest diketahui nilai 6,791. Hasil analisis nilai pretest dan posttest
minimum yang dicapai mahasiswa sebesar 43, selanjutnya dituangkan dalam histogram nilai
sedangkan nilai maksimum sebesar 65, dengan gain ternormalisasi disajikan pada Gambar 2
nilai rata-rata pretest sebesar 51, 912 dan
standar deviasi 5,643. Data posttest diketahui
25
20
20
Frekuensi
14
15
10
5
0
0
Rendah Sedang Tinggi
Kategori
63
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 12 No.2 2018
Edisi Khusus September
p-value > 0,05 atau sebesar 0,407 maka Ho normal dan analisis data merupakan data
diterima berarti menunjukkan bahwa data parametrik. Signifikansi p-value sebesar 0,000
tersebut homogen. (<0,05) maka tolak hipotesis nol (Ho).
Hasil analisis uji normalitas dan Kesimpulannya terdapat perbedaan skor yang
homogenitas yang merupakan uji prasyarat signifikan terhadap tes kognitif pretest dan
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi posttest.
15 12
10
Frekuensi
10 8 7
54 6 5
4
5
0 01
0
43 - 48 49 - 54 55 - 60 61 - 66 67 - 72 73 - 78
Nilai Interval
Berdasarkan Gambar 3 dapat dijelaskan bahwa adalah 51,91 dan nilai postest sebesar 61,62
tingkat kenaikan hasil belajar dari nilai pretest nilai indeks gain (G) dan gain ternormalisasi
dan nilai posttest merupakan langkah untuk di peroleh selisih rata-rata pada kelas
mengetahui efektivitas penggunaan model eksperimen sebesar (G) 9,06 dan <g> sebesar
PBL yang diterapkan dalam LKM 0,420 dengan kriteria “ sedang “ sehingga
Bioteknologi. Rumus yang digunakan adalah dapat disimpulkan bahwa implementasi LKM
rumus N-gain ternormalisasi. Hasil model PBL dapat meningkatkan hasil belajar
perhitungan nilai N-gain ternormalisasi pada pada mata kuliah Bioteknologi dari nilai
kelas eksperimen diperoleh rata-rata pretest efektifitas dengan kategori sedang.
64
Jurnal Ilmiah Teknologi FST Undana Vol. 12 No.2 2018
Edisi Khusus September
Juariyah. 1999. Penggunaan Lembar Kerja
Siswa. Jakarta: Erlangga.
65