Anda di halaman 1dari 4

Nama : Maristi lelen samanggeak

BP : 1810003820011
Kelas : R 1
Prodi : ilmu komunikasi
UAS : Etika dan Filsafat Komunikasi

Soal :

1. Apakah masyarakat harus tunduk pada perubahan yang dialami oleh teknologi?
Jelaskan argumen Anda dengan rinci dan konkret.

Jawaban;

Harus diakui, di jaman sekarang manusia mau tidak mau harus mengikuti
perkembangan yang telah ada. Jika tidak, mereka juga akan ketinggalan informasi
dan mungkin juga akan terkucilkan atau teralienasi oleh keadaan. Akan tetapi jika
pemakai teknologi tidak memaksimalkan fungsionalitas dan memakainya tidak
sesuai dengan kebutuhan, maka kinerjanya tidak akan efektif. Dengan semakin
canggihnya teknologi, hampir semua peran manusia dan aktifitas manusia
digantikan oleh “robot”. Kemajuan teknologi komunikasi seperti telepon
genggam, televisi, radio dan internet tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Kemajuan teknologi komunikasi disatu sisi memberikan dampak yang positif
seperti memudahkan manusia untuk berinteraksi antara satu dengan yang lain,
memudahkan manusia untuk menjalankan aktivitasnya, dan memudahkan
manusia untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya. Mudahnya informasi
yang diperoleh oleh masyarakat ini dapat mempengaruhi cara pandang, gaya
hidup serta budaya dalam suatu masyarakat tertentu. Disisi lain, teknologi
komunikasi juga mempunyai dampak negatif. Misalnya teknologi informasi dan
komunikasi yang ada banyak digunakan untuk melakukan perilaku menyimpang
seperti penipuan, menyontek ketika ujian nasional, mengunduh situs-situs porno
ataupun mengunggah gambar atau video porno yang dapat menyebabkan
penurunan moralitas bangsa. mengumpamakan teknologi sebagai mesin yang
besar atau sebuah eskalator yang dahsyat dan ilmu pengetahuan sebagai bahan
bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan
kualitatif, maka kian meningkat pula proses akselerasi yang ditimbulkan oleh
mesin pengubah, lebih-lebih iptek mampu menghasilkan teknologi yang lebih
banyak dan lebih baik. Akselerasi perubahan secara drastis dapat mengubah
mengalirkan situasi. Dalam hal ini situasi dapat dianalisis menurut lima
komponen dasar, yaitu:
1. Benda, hubungan manusia dengan benda tidak awet, dan masyarakatnya
merupakan masyarakat pembuang. Perubahan teknologi yang semakin maju
dari tahun ke tahun menyebabkan orang untuk mengikuti perubahan teknologi
tersebut, sehingga teknologi lama mulai ditinggalkan. Kepemilikan teknologi
terbaru seolah-olah menjadi gaya hidup seseorang (life style) yang
menunjukkan prestise. Sehingga teknologi saat ini sudah mempunyai
perubahan fungsi dari awalnya untuk mempermudah aktivitas manusia,
sekarang menjadi gaya hidup seseorang.
2. Tempat, hubungan tempat dengan manusia menjadi lebih sering, dan lebih
sementara. Jarak fisik semakin tidak berarti, karena masyarakat amat mobil
penuh dengan “nomad baru”. Selain itu, dengan adanya kemajuan teknologi
komunikasi, memudahkan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain,
bahkan juga dapat mengetahui aktivitas orang lain lewat teknologi komunikasi
seperti internet.
3. Manusia, hubungan manusia dengan manusia pun pada umumnya menjadi
sangat sementara dan coraknya fungsional.
4. Organisasi, kecenderungan menjadi superbirokrasi di masa depan.
Manusia dapat kehilangan individualitas dan personalitasnya dalam mesin
organisasi yang besar, namun hakikatnya sistemnya sendiri telah mengalami
banyak perubahan. Hubungan manusia dengan organisasi menjadi mengalir
dan beranekaragam, menjadi sementara, baik hubungan formalnya maupun
hubungan informalnya.
5. Ide, hubungan manusia dengan ide bersifat sementara karena image timbul
dan menghilang dengan lebih cepat. Perubahan teknologi dari yang sederhana
menjadi maju dapat dikatakan sebagai wujud modernisasi yang biasanya juga
akan diikuti oleh modernisasi gagasan atau ide.

2. Sejak dahulu hingga kini, banyak pandangan diskriminatif yang semakin diberi
ruang oleh media. Mulai dari pandangan orang Tionghoa adalah orang-orang
eksklusif yang hanya ingin bergaul dengan sesamanya, sehingga pandangan seksis
seperti perempuan tugasnya hanya didapur, sumur, dan kasur, serta banyak
pandangan yang mengarah pada stereotip-stereotip lainnya. Apakah beragam
gambaran di media membantu kita untuk memahami atau mengerti bagaimana
dunia tempat kita hari ini bekerja? Jelaskan argumen anda secara kritis.

Jawaban;
Sebelum memberikan argumen saya terlebih dahulu memberikan
pemahaman mengenai diskriminasi. Ada beberapa pandangan para ahli mengenai
diskriminasi diantaranya; Sears, Freedman dan Peplau (1999) Mengatakan bahwa
diskriminasi adalah suatu sikap menerima atau menolak anggota kelompok
tertentu. Sudut pandang diskriminasi ini muncul atas perbedaan suku, agama,
maupun ras. Sementara menurut Theodorson Dan Theodorson (1979:115-116),
diskriminasi adalah suatu tindakan yang tidak adil terhadapseseorang atau
kelompok tertentu. Hal ini diakibatkan adanya perbedaan ras, kesukubangsaan,
agama, dan status sosial. Dari beberapa pandangan diatas dapat disimpulkan
bahwa diskriminasi merupakan suatu sikap atau tindakan karena faktor perbedaan
suku, ras, agama, dan status sosial terhadap seseorang ataupun kelompok tertentu.

Menurut pandangan saya selama manusia hidup dari dulu hingga saat ini
sikap diskriminasi selalu muncul dalamkehidupan manusia. Dasarnya ialah karena
adanya perbedaan-perbedaan suku, ras,dan agama juga termasuk status sosial. Hal
ini muncul karena adanya sikap mempertahankan diri ataupun kelompoknya.
Meskipun di indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai suatu
ideologi yang menyatukan keberagaman namun hingga saat ini perbedaan itu
masih terasa dan terlihat dalam praktek kehidupan kelompok masyarakat. Konflik
yang diakibatkan oleh faktor perbedaan agama ataupun suku dan ras masih terjadi
hingga saat ini. Suku satu dengan suku lainya tentu sangat berbeda misalnya suku
minang berbeda dengan suku Mentawai, Batak,Nias dan suku lainnya. Oleh
karena itu Seperti yang dikatakan oleh Liliweri (1994) bahwa perbedaan inilah
yang melahirkan kondisi tidak saling kenal dan berwujud stereotip dan sikap
diskriminasi dengansuku atau etnis lainnya. Dalam kasus Tionghoa seperti pada
soal diatas dapat dijelaskan bahwa orang Tionghoa merupakan kaum minoritas di
Indonesia sehingga kesannya mereka menutup diri dan hanya bergaul dengan
sesama etnis mereka saja, apa lagi mereka ada ketraumaan yang berdampak besar
terhadap kelompok etnis mereka sehingga menjadi pengalaman pahit dan muncul
kekwatiran mereka bergaul dengan kelompok mayoritas.

Kemudian pandangan mengenai perempuan yang tugasnya hanya didapur,


sumur, dan kasur, menurut saya ini bergantung pada kebiasaan atau budaya
masing-masing suku atau etnis tertentu. Sudut pandang kebudayaan tentunya
sangat berbeda dalammelihat posisi perempuan dalam sukunya. Seperti
perempuan mentawai dan etnis lainnya memiliki kebiasaan atau pandangan
tersendiri dalamkehidupan mereka. Tetapi harus dipahami juga bahwa budaya
adalah dinamis seiring perkembangan jaman konsep atau pandangan ini akan
berubah diakibatkan sebagai faktor tuntutan kerja dan lain sebagainya.
Kesimpulannya bahwa diskriminasi ada suatu tindakan membedakan suatu
kelompok suku, ras, dan agama tertentu. Tindakan ini sangat tidak baik bagi
negara indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika.kita akui bahwa
negara indonesia merupakan negara yang multikultural oleh karena itu solusi yang
tepat untuk menyatukan perbedaan ini ialah sedang sikap toleransi atau saling
menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.

Daftar bacaan:

Liliweri, A. (1994). Prasangka sosial dan efektivitas komunikasi antar etnik di


Kupang. Dalam Liliweri, A (Ed), Perspektif pembangunan: Dinamika dan
tantangan pembangunan Nusa Tenggara Timur. Kupang, Indonesia: Penerbit
Yayasan Citra Insan Pembaru.

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/07/5-pengertian-diskriminasi-
menurut-para-ahli-penyebab-jenis-bentuk-cara-menghindari-dan-contoh-
diskriminasi.html

Anda mungkin juga menyukai