Anda di halaman 1dari 8

Cinta Kepada Allah SWT

(Mahabbah)
Prof. Agus Setyo Muntohar, Ph.D.(Eng.)

www.umy.ac.id Unggul & Islami

• Ketika manusia telah menjadikan Allah swt sebagai Tuhannya, maka


salah satu yang harus ditunjukkannya adalah mencintai-Nya melebihi
kecintaan kepada apapun dan siapapun juga. Karena itu, kecintaan
yang sama antara cinta kepada Allah dengan selain Allah tidak bisa
dibenarkan dalam pandangan iman, Allah swt berfirman:

www.umy.ac.id
Firman Allah:

‫ﺏ ﺍﻟـﻠﱠـ ِﻪ َﻭٱﻟﱠﺫِﻳﻥَ َءﺍ َﻣﻧُ ٓﻭ ۟ﺍ‬ ِ ّ ‫ُﻭﻥ ﺍﻟـﻠﱠـ ِﻪ ﺃَﻧ َﺩﺍﺩًﺍ ﻳُ ِﺣﺑﱡﻭﻧَ ُﻬ ْﻡ َﻛ ُﺣ‬
ِ ‫ﺎﺱ َﻣﻥ ﻳَﺗ ﱠ ِﺧﺫُ ِﻣﻥ ﺩ‬ ِ ‫َﻭ ِﻣﻥَ ٱﻟﻧﱠ‬
‫ﺍﺏ ﺃ َ ﱠﻥ ْٱﻟﻘُ ﱠﻭﺓ َ ِﻟـﻠﱠـ ِﻪ َﺟ ِﻣﻳﻌًﺎ َﻭﺃ َ ﱠﻥ‬َ ‫ﻅﻠَ ُﻣ ٓﻭ ۟ﺍ ِﺇ ْﺫ ﻳَ َﺭ ْﻭﻥَ ْٱﻟﻌَ َﺫ‬
َ َ‫ﺷ ﱡﺩ ُﺣﺑ)ﺎ ِﻟـﻠﱠـ ِﻪ َﻭﻟَ ْﻭ ﻳَ َﺭﻯ ٱﻟﱠﺫِﻳﻥ‬
َ َ‫ﺃ‬
ِ ‫ﺷﺩِﻳ ُﺩ ْٱﻟﻌَ َﺫﺍ‬
‫ﺏ‬ َ َ‫ﺍﻟـﻠﱠـﻪ‬
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai
Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.
Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika
mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan
Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal). (QS 2:165)”

www.umy.ac.id

Firman Allah:
‫ﻳﺭﺗ ُ ُﻛ ْﻡ َﻭﺃ َ ْﻣ ٰ َﻭ ٌﻝ‬
َ ‫ﻋ ِﺷ‬ َ ‫ﻗُ ْﻝ ِﺇﻥ َﻛﺎﻥَ َءﺍﺑَﺎ ٓ ُﺅ ُﻛ ْﻡ َﻭﺃ َ ْﺑﻧَﺎ ٓ ُﺅ ُﻛ ْﻡ َﻭ ِﺇ ْﺧ ٰ َﻭﻧُ ُﻛ ْﻡ َﻭﺃ َ ْﺯ ٰ َﻭ ُﺟ ُﻛ ْﻡ َﻭ‬
‫ﺏ ِﺇﻟَ ْﻳ ُﻛﻡ ِ ّﻣﻥَ ﺍﻟـﻠﱠـ ِﻪ‬ ‫ﺿ ْﻭﻧَ َﻬﺎ ٓ ﺃ َ َﺣ ﱠ‬
َ ‫ﺳ ِﻛ ُﻥ ﺗ َ ْﺭ‬ َ ٰ ‫ﺳﺎ َﺩﻫَﺎ َﻭ َﻣ‬ َ ‫ٱ ْﻗﺗ َ َﺭ ْﻓﺗ ُ ُﻣﻭﻫَﺎ َﻭ ِﺗ ٰ َﺟ َﺭﺓ ٌ ﺗ َ ْﺧﺷ َْﻭﻥَ َﻛ‬
‫ﻰ ﺍﻟـﻠﱠـﻪُ ِﺑﺄ َ ْﻣ ِﺭ ِﻩۦ َﻭﺍﻟـﻠﱠـﻪُ َﻻ ﻳَ ْﻬﺩِﻯ‬ ْ ۟ ُ ‫ﺳ ِﺑﻳ ِﻠ ِﻪۦ ﻓَﺗ َ َﺭﺑﱠ‬
َ ‫ﺻﻭﺍ َﺣﺗ ﱠ ٰﻰ ﻳَﺄ ِﺗ‬ َ ‫ﺳﻭ ِﻟ ِﻪۦ َﻭ ِﺟ َﻬﺎ ٍﺩ ِﻓﻰ‬ ُ ‫َﻭ َﺭ‬
َ‫ْٱﻟﻘَ ْﻭ َﻡ ْٱﻟ ٰﻔَ ِﺳ ِﻘﻳﻥ‬
Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri,
kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang
kamu khawatiri kerugiaannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu
sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah, Rasul-Nya dan (dari) berjijhad
di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”.
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik (QS 9:24).

www.umy.ac.id
Wujud Kecintaan kepada Allah SWT
• BANYAK BERDZIKIR: “Hai orang yang beriman, berdzikirlah kamu
kepada Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya (QS 33:41).”
• MENGAGUMI: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (QS 1:2)”
• RIDHA: “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak
(pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya
telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang
nyata (QS 33:36).”

www.umy.ac.id

Wujud Kecintaan kepada Allah SWT


• BERKORBAN
• TAKUT: “Orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah,
mereka takut kepada-Nya dan mereka tidak merasa takut kepada
seseorangpun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai
pembuat perhitungan (QS. 33:39).”
• BERHARAP: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah (QS 33:21).”

www.umy.ac.id
Wujud Kecintaan kepada Allah SWT
• TAAT:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan
Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS 49:1).

“Barangsiapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia mentaati Allah.


Dan barangsiapa yang berpaling, maka Kami tidak mengutusmu untuk
menjadi pemelihara bagi mereka (QS 4:80).”

www.umy.ac.id

Pendidikan Anak dalam Islam


Prof. Agus Setyo Muntohar, Ph.D.(Eng.)

www.umy.ac.id Unggul & Islami


Konsep Pendidikan Anak dalam Alqur’an
• Tujuan akhir dari Pendidikan Anak dalam Islam (menurut Al Qur’an)
adalah menjadi orang yang beriman (QS. At – Tur [52] : 21)

• Cara mendidik anak adalah dengan :


• Mencintai Allah SWT (QS. Al – Imran [3] : 31)
• Mengikuti rasulullah SAW (QS. Al – Mujaadillah [58] : 7)
• Uswah (QS. Al – Ahzab [33] : 21)

www.umy.ac.id

Dalil Pendidikan Anak dalam Alqur’an (1)


1. Saat belum memiliki keturunan (QS. Maryam [19] : 2 -11)
• Anak adalah kehendak dari Allah SWT : QS. Luqman [31] : 34

2. Ikhtiar untuk memperoleh anak (QS. Al – Imran [3] : 38 – 39) Fase Pertama :
• Tempat-tempat untuk memohon (berdoa) : Merencanakan
untuk
• Masjid (QS. Al – Baqarah [2] : 114; QS. 9 : 18)
memperoleh
• Musholla (QS. Al – Baqarah [2] : 125) anak yang sholeh
• Mihrab (QS. Al – Imran [3] : 37 – 38)

3. Ketika mulai mengandung (QS. 7 : 189)


• Berdoa memperoleh anak yang sholeh

www.umy.ac.id
Dalil Pendidikan Anak dalam Alqur’an (2)
4. Ketika setelah melahirkan (QS. Al - Baqarah [2] : 233)

5. Ketika anak telah berusia 2 tahun (QS. Luqman [31] : 13 – 19)


Fase Kedua :
Pengenalan
6. Ketika anak mulai belajar (QS. At – Taubah [9] : 122) tentang Agama

• Menambah pengetahuan tentang agama, dan


• Memberi peringatan (mengajarkan)

www.umy.ac.id

Dalil Pendidikan Anak dalam Alqur’an (3)


7. Meningkatkan prestasi anak (QS. Al – Mujaadilah [58] : 11)

8. Mengenalkan anak tentang keberagaman


Fase Ketiga :
(QS. Al – Hujarat [49] : 13) Menyiapkan
generasi yang
kuat
9. Menyiapkan anak yang kuat (QS. An – Nisaa [4] : 9)
• harta,
• taqwa, dan
• perkataan yang benar

www.umy.ac.id
Dalil Pendidikan Anak dalam Alqur’an (4)
10. Menikahkan anak (QS. Ar – Ruum [30] : 21)

11. Pembagian tugas suami dan isteri (QS. An – Nisaa [4] : 34)
Fase Keempat :
Membina rumah
12. Menafkahkan keluarga : tangga dan tugas
sebagai orangtua
• QS. Al – Baqarah [2] : 168
• QS. Al – Baqarah [2] : 172
• QS. Al – ‘Araf [7] : 96

www.umy.ac.id

Dalil Pendidikan Anak dalam Alqur’an (5)


13. Menghormati orangtua (QS. Al – Israa [17] : 23 – 24)

14. Menyikapi masalah


• Tingkatan cobaan : QS. Al – Baqarah [2] : 214
• Cara menyikapi masalah : QS. Al – Imran [3] : 142 Fase Keempat :
Membina rumah
tangga dan tugas
15. Bersabar : QS. Al – Baqarah [2] : 155 -157 sebagai orangtua

16. Mensyukuri kebaikan (QS. Ibrahim [14] : 7)

17. Berbakti kepada ibu & bapak (QS. Al - Ahqaf [46] : 15)

www.umy.ac.id
Contoh Keluarga Yang Telah Menerapkan
Konsep Pendidikan Islam
QS. Al – Imran : 35 -37
(35) (Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang
dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar)
itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
(36) Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku
melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-
laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang
terkutuk".
(37) Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan
pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui
Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh
(makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada
siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

www.umy.ac.id

Anda mungkin juga menyukai