Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEIMANAN DAN KETAKWAAN


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Agama
Dosen Pengampu : BACHRUL ULUM, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. MITA ROSITASARI (21187203019)


2. ISMIATUL AZIZAH (21187203038)
3. WISNU WAHYU W (21187203122)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG
2022
A. ABSTRAK
Dalam semua agama, iman adalah unsur utama yang harus dimiliki
oleh semua orang percaya. Dibandingkan dengan sebuah bangunan, iman
adalah fondasi yang menopang semua yang tertulis di dalamnya, dan
kokoh tidaknya sebuah bangunan tergantung pada kuat atau tidaknya.
Tapi iman saja tidak cukup. Iman harus diwujudkan melalui perbuatan
baik yang sesuai dengan ajaran agama kita. Iman menjadi sempurna
hanya jika diyakini dalam hati, dijanjikan dengan lidah, dan ditunjukkan
dalam setiap tindakan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, rukun iman
adalah fondasi, inti, atau prinsip iman yang harus diyakini oleh semua
orang yang beriman dalam Islam. Yaitu, iman kepada Allah, iman kepada
para rasul, iman kepada para malaikat dan Kitab Allah, dan iman kepada
pekabaran kebangkitan. , Agama dan kehendak, kehendak Tuhan. Taqwa
berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayah yang artinya takut, melindungi,
memelihara, melindungi, tetapi taqwa adalah sikap yang menjaga
keutuhan iman dalam mengamalkan ajaran Islam. Dan itu muncul secara
konsisten (istiqomah). Iman dan rasa hormat memainkan peran dan
pengaruh yang sangat penting bagi orang-orang dalam kehidupan ini.
Karena iman dan takwa sebenarnya melekat pada diri manusia, dan iman
dan takwa juga membentuk sifat dan hakikat kebaikan manusia.

1
B. PENDAHULUAN
Manusia dalam menjalani kehidupan selalu berinteraksi dengan manusia lain
atau melakukan interaksi sosial. Dalam melakukan interaksi sosial manusia harus
memiliki akhlak yang baik agar dalam proses interaksi tidak mengalami hambatan
atau maslah dengan manusia lain. Proses pembentuk akhlak sangat berperan dengan
masalah keimanan dan ketaqwaan seseorang. Keimanan dan ketaqwaan seseorang
berbanding lurus dengan akhlak seseorang atau dengan kata lain semakin baik
keimana dan ketaqwaan seseorang maka semakin baik pula akhlak seseorang hal ini
karena keimanan  dan ketaqwaan adalah modal yang paling utama dimiliki manusia 
sejak ia lahir dan melekat pada dirinya.

Saat ini keimanan dan ketaqwaan telah dianggap anggap sebagai hal yang biasa, oleh
masyarakat umum, bahkan ada yang tidak mengetahui sama sekali arti  dari keimanan
dan ketaqwaan itu, hal ini manusia selalu menganggap remeh tentang itu dan
mengartikan keimanan dan ketaqwaan  hanya sebagai arti bahasa, tidak mencari
makna sebenarnya dari arti bahasa itu dan membiarkan hal tersebut berjalan begitu
saja.1

C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses terbentuknya iman?
2. Bagaimana hubungan antara keimanan dan ketakwaan?
3. Bagaimana problematika, tantangan, dan resiko dalam kehiduoan modern?
4. Bagaimana peran iman dan taqwa dalam menjawab problem dan tantangan
kehidupan modern?

1
Fita choiyanti “ Makalah keimanan dan ketaqwaan “ march 04 2016

2
D. PEMBAHASAN
1. Proses Terbentuknya Iman
Beriman merupakan suatau syarat yang penting dalam menjadi
muslim, tanpa iman, keislaman orang tersebut perlu dipertanyakan. Oleh
karena itu seorang muslim harus belajar tentang Tuhan dan Keimanan agar
bisa disebut beriman.
Iman di dalam bahasa arab mempunyai arti pengetahuan, percaya dan
yakin tanpa keraguan. Dengan ini bisa dinyatakan bahwa, iman merupakan
kepercayaan yang teguh yang timbul akibat pengetahuan dan keyakinan.
Sedangkan orang yang mengetahui dan percaya kepada Allah disebut
dengan Mukmin.
Kalau dilihat dari pengertian tentang iman tersebut, bisa dikatakan
bahwa terbentuknya iman di dalam diri seseorang, melalui dua tahap
sebagai berikut:
1. Didahului oleh pengetahuan tentang Tuhan
Artinya, iman itu dapat diperoleh dari proses berpikir, perenungan
mendalam, survey atau penelitian terhadap alam semesta.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “Ya Tuhan kami, tiadalah
engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”.(Q.S. Ali Imron:190-191).
Denagan demikian, proses tumbuhnya iman seseorang itu perlu
diasah dan dipertebal dengan terus menerus menggali rahasia kekuasaan
Allah yang tersedia di alam semesta karena iman tidak akan tumbuh
dengan sendirinya (burhan kauniyah), di samping selalu taat, takwa dan
beribadah kepada-Nya.
Kita bisa melihat bagaimana Nabi Ibrahim a.s. mengeksplorasi alam
dalam proses imannya kepada Allah, padahal Ibrahim hidup di tengah

3
kaum (dan bukan lain adalah bapaknya sendiri yaitu Azar) yang
menjadikan berhala sebagai Tuhan. Dan demikianlah kami perlihatkan
kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (kami yang terdapat) di langit dan
di bumi, dan (kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-
orang yang yakin. Ketika malam hari telah menjadi gelap, dia melihat
sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku”. Tetapi tatkala bintang
itu tenggelam, dia berkata, “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”.
Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya jika
Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-
orang yang sesat”. Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia
berkata, “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”. Maka tatkala matahari itu
telah terbenam, dia berkata: “hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri
dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan
diriku kepada Tuhan Yang Menciptakan langit dan bumi dengan
cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-
orang yang mempersekutukan Tuhan”. (Q.S. al An’am: 74-79).
Dari ayat di atas kita bisa melihat bahwa terbentuknya iman bukan
dari keturunan tetapi dari eksplorasi dan pengetahuan tentan Tuhan. Selain
itu juga ada kisah yang mengisahkan hal tersebut diantaranya adalah:
Kisah Nabi Nuh AS berupaya keras mengajak putranya untuk ikut
menaiki bahtera. Namun putranya itu membangkang. Seperti dalam Al-
Quran Surat Huud Ayat 42-46:
‫ ِز ٍل ٰ ّيبُنَ َّى ۡار َك ْب َّم َعنَا َواَل‬+‫نَه َوكَانَ فِ ۡى َم ۡع‬ ٰ ‫ج َك ۡال ِجبَا ِل َو‬
ٗ ‫و ُح ۨا ۡب‬+ۡ ُ‫نَادى ن‬ ٍ ‫َو ِه َى ت َۡج ِر ۡى ِب ِهمۡ ِف ۡى َم ۡو‬
َ‫تَ ُك ۡن َّم َع ۡال ٰكفِ ِر ۡين‬

‫ ِر هّٰللا ِ اِاَّل َم ۡن َّر ِح َۚ‌م َوحَ ا َل‬+ۡ‫يَو َم ِم ۡن اَم‬


ۡ ‫ َم ۡال‬+‫َاص‬ ِ ‫س ٰا ِو ۡۤى اِ ٰلى َجبَ ٍل يَّ ۡع‬
ِ ‫ص ُمنِ ۡى ِمنَ ۡال َمٓا ِ‌ءؕ قَا َل اَل ع‬ َ ‫قَا َل‬
َ‫َب ۡينَ ُه َما ۡال َم ۡو ُج فَ َكانَ ِمنَ ۡال ُم ۡغ َرقِ ۡين‬

ۤ
ِّ ‫است ََو ۡت َعلَى ۡال ُج ۡو ِد‬
‌‫ى‬ ۡ ‫ض َى ااۡل َمۡ ُر َو‬ َ ‫س َمٓا ُء اَ ۡقلِ ِع ۡى َو ِغ ۡي‬
ِ ُ‫ض ۡال َمٓا ُء َوق‬ َ ‫ض ۡابلَ ِع ۡى َمٓا َء ِك َو ٰي‬
ُ ‫َوقِ ۡي َل ٰيا َ ۡر‬
ٰ
َ‫َوقِ ۡي َل بُ ۡعدًا لِّ ۡـلقَ ۡو ِم الظّلِ ِم ۡين‬

َ‫ق َواَ ۡنتَ اَ ۡح َك ُم ۡال ٰح ِك ِم ۡين‬


ُّ ‫َونَ ٰادى نُ ۡو ٌح َّربَّ ٗه فَقَا َل َر ِّب اِنَّ ۡابنِ ۡى ِم ۡن اَ ۡهلِ ۡى َواِنَّ َو ۡع َد َك ۡال َحـ‬

4
‫ه ِع ۡل ٌ‌م ؕ اِنِّ ۤۡى‬+ٖ ِ‫س لَـ َك ب‬ ۡ ‫صالِح‌ۖ فَاَل ت َۡســ‬
ۡ َ‫َٔــل ِن مَا ل‬
َ ‫ـي‬ ٍ َ ‫س ِم ۡن اَ ۡهلِكَ ‌ۚاِنَّ ٗه َع َم ٌل َغ ۡي ُر‬
َ ‫قَا َل ٰيـنُ ۡو ُح اِنَّ ٗه لَ ۡـي‬
‫اَ ِعظُ َك اَ ۡن تَ ُك ۡونَ ِمنَ ۡال ٰج ِهلِ ۡي‬

Artinya : 42) Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam


gelombang laksana gunung-gunug. Dan nuh memanggil anaknya, ketika
dia (anak itu) berada di tempat yang jauh terpencil, “wahai anakku!naiklah
(ke kapal) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir.
43) Dan (anaknya) menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung
yang dapat menghindarkan aku dari air bah!”(Nuh) berkata, “Tidak ada
yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha
Penyayang.” Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka
dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan. 44) Dan difirmankan,
“Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah.” Dan
air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itupun
berlabuh di atas gunung judi, dan dikatakan, “Binasalah orang-orang
zhalim.” 45) Dan Nuh memohon kepada Tuhannya sambil berkata, “Ya
Tuhanku, sesungguhnya anakku adalah termasuk keluargaku, dan janji-Mu
itu pasti benar. Engkau adalah hakim yang paling adil.” 46) Dia (Allah)
berfirman, “Wahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah termasuk
keluargamu, karena perbuatannya sungguh tidak baik, sebab itu jangan
engkau memohon kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui
(hakikatnya). Aku menasihatimu agar (engkau) tidak termasuk orang yang
bodoh.”

kisah Nabi Musa AS yang semasa kecilnya diasuh dalam lingkungan


keluarga Fir’aun. Firman Allah dalam Al-Quran Surat al-Qashash Ayat 7-
8:

ۖ ‫ َزنِ ٓى‬+‫ ِه فِى ٱ ْليَ ِّم َواَل تَخَ افِى َواَل ت َْح‬+‫ ِه فََأ ْلقِي‬+‫ت َعلَ ْي‬ َ ‫َوَأ ْو َح ْينَٓا ِإلَ ٰ ٓى ُأ ِّم ُمو‬
ِ ‫س ٰ ٓى َأنْ َأ ْر‬
ِ ‫ض ِعي ِه ۖ فَِإ َذا ِخ ْف‬
َ ‫ِإنَّا َرٓادُّوهُ ِإلَ ْي ِك َو َجا ِعلُوهُ ِمنَ ٱ ْل ُم ْر‬
َ‫سلِين‬

َ‫وا ٰ َخ ِطـِٔين‬
۟ ُ‫فَٱ ْلتَقَطَ ٓۥهُ َءا ُل فِ ْرع َْونَ لِيَ ُكونَ لَ ُه ْم َع ُد ّوًا َو َح َزنًا ۗ ِإنَّ فِ ْرع َْونَ َو ٰ َه ٰ َمنَ َو ُجنُو َد ُه َما َكان‬

Artinya: 7) Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan
apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil).

5
Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena
sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu, dan
menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.” 8) Maka dipungutlah ia
oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan
bagi mereka. Sesungguhnya Fir’aun dan Haman beserta tentaranya adalah
orang-orang yang bersalah.

Tetapi tidak bisa di elak lagi, bahwa lingkungan keluarga,


masyarakat dan pendidikan seseorang juga menentukan iman yang ada di
dalam diri seseorang tersebut.

Timbulnya sikap percaya kepada Allah


Walaupun kepercayaan pada tahap ini masih labil, hal ini tergantung
seberapa banyak pengetahuan tentang Allah dan upaya kontemplasinya
terhadap alam semesta tersebut, namun iman pada tahap ini akan terus
meningkat seiring dengan pengetahuan yang diperoleh atau pengalaman
yang dijalani.
Terkadang muncul keraguan di dalam dirinya, tetapi ketika proses
pencarian tersebut masih berlanjut, sedikit demi sedikit keraguan itu akan
hilang berubah pada terbentuknya tahap Ketiga, yakni yakin tanpa
dibayangi oleh sikap ragu.

2. Hubungan Antara Keimanan Dan Ketakwaan


Hubungan Iman dan takwa adalah dua hubungan yang tak
terpisahkan.
Orang yang beriman adalah orang yang beriman, yaitu orang yang
hidup dengan melihat ajaran Allah menurut Sunnah Nabi, yaitu orang
yang membangun iman dan berdoa untuk menopang hidupnya dengan
ajaran Allah. 2
Takuwa menjalankan perintah Tuhan dan menghindari larangan
Tuhan.
Iman adalah meyakini ajaran Allah, yaitu pandangan dan sikap
hidup selain Al-Qur'an menurut Sunnah Nabi, atau ajaran Allah yang

2
Mochamad Ari Irwan 18/07/2020

6
dinyatakan dalam perkataan dan perbuatan. Suatu bentuk keyakinan
berdasarkan tiga unsur isi pikiran, ucapan, dan perbuatan.3

Konten dan perilaku mental disebut sikap terhadap kehidupan, dan


perilaku yang mewujudkan gerakan perilaku sepanjang hidup manusia
disebut sikap terhadap kehidupan.
Iman, Kesetiaan, Hubungan Islam, dan Slur Ali Imran, salah satu
darin puisi Al-Qur'an 102. Syair Allah menunjukkan kemesraan-
Nya dengan kita yang beriman, dengan menyebut mereka dengan huruf
Indonesia n yang artinya halo.
Tuhan mengingatkan orang percaya akan rasa hormat. Karena
Takwa adalah sarana pengendalian perilaku seseorang dalam hidup,
meningkatkan perilaku yang benar dan selalu berusaha untuk
menghindari segala macam perilaku tidak bermoral.
Tidak ada pejabat dalam kehidupan seorang mukmin yang
bertindak bertentangan dengan aturan Allah, kecuali bahwa ia telah
dicabut dari pelayanannya
Dalam pengalaman dedikasi telah mempengaruhi individu dan
komunitas dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini juga
mempengaruhi sekolah Highscope dengan perilaku siswa yang
disebabkan oleh teman sebaya. Iman dan taqwa adalah dua hal yang
tidak bisa dipisahkan. Orang yang beriman yaitu orang yang melihat dan
mengamalkan ajaran Allah sesuai dengan sunnah Nabi, yaitu orang yang
membangun iman dan memeliharanya untuk mendukung ajaran Allah. ..
Keyakinan ini untuk percaya pada ajaran Tuhan, yaitu kehidupan, atau
setelah para rasul, atau lebih dari ajaran TuhanDi sekolah, siswa tidak
terpapar kekerasan, tetapi mereka dapat memilih untuk bekerja atau tidak.
Iman dan taqwa adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Orang yang
beriman adalah orang yang beriman, yaitu orang yang melihat dan
mengamalkan ajaran Allah sesuai dengan sunnah Nabi, yaitu orang yang
membangun iman dan memeliharanya untuk mendukung ajaran Allah. ..
Keyakinan ini untuk percaya pada ajaran Tuhan, yaitu kehidupan, atau
setelah para rasul, atau lebih dari ajaran Tuhan
3
Posted on January 24, 2011 by HenyGarlic

7
Wujud iman menurut tiga unsur, yaitu isi hati, ucapan, dan laku
perbuatan. Isi hati dan perbuatan disebut pandangan hidup, sedangkan
laku perbuatan yang mewujudkan gerak berbuat dalam keseluruhan hidup
manusia disebut sikap hidup.
Sikap hidup seseorang bisa bernilai haq bisa juga bernilai bathil,
tergantung pada pandangannya. Jika pandangannya adalah pandangan
haq, maka sikap hidup atau perilakunya bernilai haq. Demikian juga
sebaliknya, jika pandangan yang dimiiki pandangan bathil, maka sikap
hidup atau perilakunya bernilai bathil. Dengan demikian ada dua wujud
iman yaitu wujud iman haq dan wujud iman bathil Menurut pendapat
jumhur ulama dan imam Syafi’i meriwayatkan ijma para shohabat,tabi’in
dan orang-orang sesudah mereka yang sezaman dengan beliau bahwa
iman adalah :

‫تصديق بالقلب وإقرار باللسان و عمل باألركان‬

” Membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan


mengamalkan dengan anggota badan ”
” Membenarkan dengan hati maksudnya menerima segala apa yang
dibawa oleh Rasulullah Saw. Mengikrarkan dengan lisan ” maksudnya
mengucapkan dua kalimat syahadat ” Asyhadu alla Ilaha illah wa
asyhadu anna Muhammadarrasulullah “.

Sedangkan mengamalkan dengan anggota badan maksudnya, hati


mengamalkan dalam bentuk keyakinan sedang anggota badan
mengamalkannya dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.

Allah telah begitu banyak menyebutkan dan menjelaskan ayat-


ayatnya  yang tercantum di berbagai surat dalam Al-qur’an diantara salah
satu firmannya dalam surat al-‘Ashr :

‫إن اإلنسان لفي خسر إال الذين آمنوا وعملوا الصالحات‬4

4
Posted on January 24, 2011 by HenyGarlic

8
” Sesungguhnya manusia senantiasa berada dalam kerugian kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih ”

Senada dengan ayat diatas Allah berfirman dalam surat  at-Tin :

‫إن الذين آمنوا وعملوا الصالحات فلهم اجر غير ممنون‬

” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih


bagi mereka pahala yang tak terhingga ”

Orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan rasulnya akan


lahir dari dirinya sifat-sifat luhur dan akhlak mulia sebagaimana
disinyalir dalam hadis-hadis Nabi saw yang mengatakan :

‫من كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فليقل خيرا او ليصمت‬

Dalam riwayat lain dikatakan :

‫من كان يؤمن باهلل واليوم اآلخرفليكرم ضيفه اوفليكرم جاره‬

Iman yang benar kepada Allah dan Rasulnya akan memberikan


daya rangsang atau stimulus yang kuat untuk melakukan kebaikan kepada
sesama sehingga  sifat-sifat luhur dan akhlak mulia itu pada akhirnya
akan menghantarkan seseorang kepada derajat takwa. Orang yang
bertakwa adalah orang yang benar imannya dan orang yang benar-benar
beriman adalah orang yang memiliki sifat dan akhlak yang mulia.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang yang berakhlak mulia
merupakan ciri-ciri dari orang yang bertakwa.5

5
rahmatabubassam.wordpress.com2018-09-17
,https://rahmatabubassam.wordpress.com/2018/09/17/keimanan-dan-ketakwaan/

9
3. Problematika , Tantangan, dan Resiko Dalam Kehidupan
Modern
Banyak terjadi problem yang berpijak kepada sosial budaya,
politik dan masalah masalah sosial lainnya, antara lain

1. Problematika sosial budaya, maraknya terjadi konfil umat islam


dengan sesama umat islam sendiri, bahkan konflik antara umat beragama.
2. Problemaika politik, konflik yang terjadi antara partai demi
mendapatkan kursi kekuasaan 6
3. Problematika sosial, yakni maraknya terjadi pelanggaran norma
hingga penyalah gunaan NARKOBA
dan untuk menanggulangi semua masalah di atas perlunya prinsip
hidup sesuai dengan implementasi kaimanan dan ketaqwaan. dan dengan
adanya iman dan taqwa maka akan menimbulkan manfaat sebagai
berikut:

1. Iman melenyapkan keprcayaan kepada benda, percaya


bahwa segala sesuatu bila Allah kehendaki maka akan terjadi.
2. Iman menanamkan sifat berani menghadapi maut, takut
mati membuat manusia menjadi pengecut hingga takut untuk
mengungkapkan kepbenaran, melahirkan jiwa penjilat, munafik. maka
dari itu iman adalah satu satunya hal yang dapat memusnahkan itu semua.
3. Iman menanamkan sikap "self helf",banyak orang
melepaskan pendiriannya, demi mendapatkan uang, karena takut miskin
hingga membuat seseorang terjerumus kepada tindakan korupsi. Maka
dengan ini iman menanamkan bahwa segala rezeki Allah lah yang
mengatur.
4. iman memberikan ketentraman jiwa
5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik, mempercayai
bahwa kehidupan yang baik berasal dari perbuatan yang baik pula.
6. Iman melahirkan sifat ikhlas dan konsikuen, berbuat tampa
pamrih dan mengharapkan ridho Allah menciptakan seseorang ikhlas dan

6
https://rahmatabubassam.wordpress.com/2018/09/17/keimanan-dan-ketakwaan/

10
konsisten dengan apa yang di ikrarkannya dan membuat seseorang
menjadi amanah.7
7. Imann memberikan keberuntungan, orang yang beriman
selalu berjalan pada arah yang benar.

Masalah, masalah dan risiko dalam kehidupan kontemporer:


Kehidupan modern ini adalah sebagai berikut.
 Lingkungan Lingkungan
 Teknologi
 Teknologi, Terjadinya kontaminasi
 Penghancuran Hewan dan Fasilitas

Penyakit Berbeda
2. Dalam ekonomi,
 orang menciptakan humanisme dan
 orang dengan rakus dan lupa hanya psyonated orang.

Contoh
Contoh prinsip-prinsip ekonomi kapitalis, serakah dan ego membuat
trotoar sebagai tempat penjualan tanpa mempertimbangkan kategori
pejalan kaki.

3 Kategori dalam
Kategori Melakukan Paparan Pendapat Bebas oleh Liberalisme
Globalisasi Techno, ia bertabrakan dengan batasan agama . Dan invasi
kota telah menciptakan Nailey Barat. Masyarakat kita dibesarkan ke
barat, membuat simbol, dan menolak skala

4 kemajuan. Di bidang agama, tantangan agama dalam kehidupan


modern menghadapi konsep sekularisme. Sekularisme percaya bahwa
urusan dunia terpisah dari urusan agama. Hal ini dapat mengakibatkan

7
rahmatabubassam.
https://rahmatabubassam.wordpress.com/2018/09/17/keimanan-dan-ketakwaan/

11
orang dengan kepribadian ganda. Misalnya, seseorang sekaligus koruptor,
padahal orang tersebut beragama.

4. Peran Iman dan Taqwa Dalam Menjawab Problem dan


Tantangan Kehidupan Modern
Peran iman dan taqwa di dalam problem dan tantangan kehidupan
moderen adalah suatu masalah besar yang harus di hadapi oleh setiap
orang (Manusia) karna seperti yang kita lihat selama ini semakin
bertambahnya Zaman pasti akan ada perubahan! baik dalam segi moral,
agama, budaya, maupun dalam segi sosial kehidupan di dalam
masyarakat. Dan yang paling utama dalam segi agama, kepercayaan dan
keyakinan sehingga dalam segi iman dan taqwapun berkurang.8
Peranan Iman dan Taqwa dalam Menjawab Problema dan
Tantangan Kehidupan Modern
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut
ini dikemukakan beberapa pokok manfaat dan pengaruh iman pada
kehidupan manusia.
1. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.
Orang yang beriman hanya percaya pada kekuatan dan kekuasaan
Allah. Kalau Allah hendak memberikan pertolongan, maka tidak ada satu
kekuatanpun yang dapat mencegahnya. Kepercayaan dan keyakinan
demikian menghilangkan sifat mendewa-dewakan manusia yang
kebetulan sedang memegang kekuasaan, menghilangkan kepercayaan
pada kesaktian benda-benda keramat, mengikis kepercayaan pada
khurafat, takhyul, jampi-jampi dan sebagainya. Pegangan orang yang
beriman adalah surat al-Fatihah ayat 1-7.
2. Iman menanamkan semangat berani menghadap maut.
Takut menghadapi maut menyebabkan manusia menjadi pengecut.
Banyak diantara manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran,
karena takut menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya

8
rahmatabubassam.
https://rahmatabubassam.wordpress.com/2018/09/17/keimanan-dan-ketakwaan/

12
bahwa kematian di tangan Allah. Pegangan orang beriman mengenai soal
hidup dan mati adalah firman Allah dalam QS. an-Nisa/4:78.
3. Iman menanamkan sikap “self-help” dalam kehidupan.
Rezeki atau mata pencaharian memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia. Banyak orang yang melepaskan pendiriannya, arena
kepentingan penghidupannya. Kadang-kadang manusia tidak segan-segan
melepaskan prinsip, menjual kehormatan dan bermuka dua, menjilat dan
memperbudak diri untuk kepentingan materi. Pegangan orang beriman
dalam hal ini ialah firman Allah dalam QS. Hud/11:6.
4. Iman memberikan ketenteraman jiwa.
Acapkali manusia dilanda resah dan dukacita, serta digoncang
oleh keraguan dan kebimbangan. Orang yang beriman mempunyai
keseimbangan, hatinya tenteram (mutmainnah), dan jiwanya tenang
(sakinah), seperti dijelaskan dalam firman Allah surat ar-Ra’d/13:28.
5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah).
Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang yang selalu
menekankan kepada kebaikan dan mengerjakan perbuatan yang baik. Hal
ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya QS. an-Nahl/16:97.
6. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.
Iman memberi pengaruh pada seseorang untuk selalu berbuat
dengan ikhlas, tanpa pamrih, kecuali keridhaan Allah. Orang yang
beriman senantiasa konsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya, baik
dengan lidahnya maupun dengan hatinya. Ia senantiasa berpedoman pada
firman Allah dalam QS. al-An’am/6:162.
7. Iman memberi keberuntungan
Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar,
karena Allah membimbing dan mengarahkan pada tujuan hidup yang
hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang yang
beruntung dalam hidupnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam
QS. al-Baqarah/2:5.
8. Iman mencegah penyakit
Akhlak, tingkah laku, perbuatan fisik seorang mukmin, atau fungsi
biologis tubuh manusia mukmin dipengaruhi oleh iman. Hal itu karena
semua gerak dan perbuatan manusia mukmin, baik yang dipengaruhi oleh

13
kemauan, seperti makan, minum, berdiri, melihat, dan berpikir, maupun
yang tidak dipengaruhi oleh kemauan, seperti gerak jantung, proses
pencernaan, dan pembuatan darah, tidak lebih dari serangkaian proses
atau reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Organ-organ tubuh yang
melaksanakan proses biokimia ini bekerja di bawah perintah hormon.
Kerja bermacam-macam hormon diatur oleh hormon yang diproduksi
oleh kelenjar hipofise yang terletak di samping bawah otak. Pengaruh dan
keberhasilan kelenjar hipofise ditentukan oleh gen (pembawa sifat) yang
dibawa manusia semenjak ia masih berbentuk zigot dalam rahim ibu.
Dalam hal ini iman mampu mengatur hormon dan selanjutnya
membentuk gerak, tingkah laku, dan akhlak manusia.9
Jika karena terpengaruh tanggapan, baik indera maupun akal,
terjadi perubahan fisiologis tubuh (keseimbangan terganggu), seperti
takut, marah, putus asa, dan lemah, maka keadaan ini dapat dinormalisir
kembali oleh iman. Oleh karena itu, orang-orang yang dikontrol oleh
iman tidak akan mudah terkena penyakit modern, seperti darah tinggi,
diabetes dan kanker.
Sebaliknya, jika seseorang jauh dari prinsip-prinsip iman, tidak
mengacuhkan asas moral dan akhlak, merobek-robek nilai kemanusiaan
dalam setiap perbuatannya, tidak pernah ingat Allah, maka orang yang
seperti ini hidupnya akan diikuti oleh kepanikan dan ketakutan. Hal itu
akan menyebabkan tingginya produksi adrenalin dan persenyawaan
lainnya. Selanjutnya akan menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap
biologi tubuh serta lapisan otak bagian atas. Hilangnya keseimbangan
hormon dan kimiawi akan mengakibatkan terganggunya kelancaran
proses metabolisme zat dalam tubuh manusia. Pada waktu itu timbullah
gejala penyakit, rasa sedih, dan ketegangan psikologis, serta hidupnya
selalu dibayangi oleh kematian.

Demikianlah pengaruh dan manfaat iman pada kehidupan manusia, ia bukan


hanya sekedar kepercayaan yang berada dalam hati, melainkan juga menjadi
kekuatan yang mendorong dan membentuk sikap dan perilaku hidup.
9
rahmatabubassam.
https://rahmatabubassam.wordpress.com/2018/09/17/keimanan-dan-ketakwaan/

14
E. KESIMPULAN
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang mendasar bagi manusia untuk
merasakan kebahagiaan hidup. Seseorang dikatakan beriman kepada Allah apabila
memenuhi tiga unsur akidah dalam islam. Yaitu: isi hati, ucapan, dan tingkah laku.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah (QS: Al-Anfal 2-4) yang artinya
“bahwa sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah bergetar hati mereka dan apabila dibacakan ayat-ayatnya bertambah iman
mereka (karena-Nya) dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, yaitu orang-
orang yang mendirikan shalat dan yang mnafkahkkan sebagian dari rezeki yang kami
berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenarnya. Mereka
akan memperoleh beberapa derajat ketinggian disisi Tuhan-NYA dan ampunan serta
rizki (nikmat) yang mulia. Keimanan dan ketakwaan merupakan dua hal yang tidak
dapatdipisahkan dari diri manusia. Oleh karenanya orang yang bertakwa adalah orang
yang berpandangan hidup dengan ajaran-ajaran Allah menurut sunnah rasul.

DAFTAR PUSTAKA

15
https://henygarlic.wordpress.com/2011/01/24/hubungan-antara-
keimanan-dan-ketakwaan/
http://bolaangs.blogspot.com/2010/10/peran-iman-dan-taqwa-di-dalam-
problem.html
https://imandantaqwafmyprojekislamic.weebly.com/hubungan-iman-
dengan-ketaqwaan-term-1.html#:~:text=Hub
https://rahmatabubassam.wordpress.com/2018/09/17/keimanan-dan-
ketakwaan/
https://www.pecihitam.org/proses-terbentuknya-iman/
https://fitachoiyanti14.blogspot.com/2016/03/makalah-keimanan-dan-
ketaqwaan-matkul.html?m=1
http://tugaskuliahseptian.blogspot.com/2010/06/keimanan-dan-ketakwaa
n.html
http://Buyamasoedabidin.wordpress.com/2008/05/24/pemantapan-iman-
dan-
taqwa
Abdiansyah, Septian (2010). Keimanan dan Ketaqwaan l
Abidin, Buya Masoed (2008). Pemantapan Iman dan Taqwa
Alim, Syahirul dkk. 1995. Islam untuk Disiplin Ilmu Pengetahuan Alam d
an
Teknologi. Jakarta: Departemen Agama RI.

16

Anda mungkin juga menyukai