Anda di halaman 1dari 15

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Bab ini membahas mengenai analisis dan interpretasi hasil dari penelitian
yang telah dilakukan.
5.1. Analisis Penyesuaian Alat Ukur Penilaian Pertumbuhan IKM
Subbab ini membahas mengenai analisis dari penentuan dimensi dan elemen
yang digunakan dalam penilaian pertumbuhan IKM.
Pemilihan model acuan dilakukan dengan studi pustaka yang relevan dan
menggunakan jurnal yaitu Ferreira et al (2013) yang membahas penilaian tahapan
perusahaan. Pada jurnal Ferreira et al (2013) memiliki kerangka model penilaian
pertumbuhan perusahaan yang kompleks dan dapat menggambarkan kondisi
perusahaan secara keseluruhan sehingga dilakukan adopsi model dari Ferreira et
al (2013).
Dimensi pada model acuan dibagi dalam enam dimensi yaitu entrepreneur
orientation, tahapan perusahaan, motivasi, sumber daya perusahaan, lingkungan,
dan pertumbuhan perusahaan. Dimensi entrepreneur orientation diuraikan
menjadi empat elemen yaitu inovasi, mengambil resiko, proaktif, dan agresif
dalam berkompetisi. Dimensi tahapan perusahaan diuraikan menjadi tiga elemen
yaitu siklus hidup perusahaan, kontekstual, dan struktural. Dimensi motivasi
dibagi menjadi tiga elemen yaitu objektifitas perusahaan, fungsi perusahaan, dan
penghargaan (reward). Dimensi sumber daya perusahaan diuraikan menjadi tiga
elemen yaitu karakteristik perusahaan, sumber daya perusahaan (internal) dan
jaringan. Dimensi lingkungan diuraikan menjadi tiga elemen yaitu dinamisme,
heterogenitas, dan permusuhan. Dimensi pertumbuhan perusahaan diuraikan
menjadi empat elemen yaitu pertumbuhan penjualan, pertumbuhan tenaga kerja,
pertumbuhan penjualan dibanding pesaing, dan kinerja perusahaan. Model
penilaian pertumbuhan IKM dilakukan tambahan pertanyaan untuk dimensi.
5.1.1 Analisis Penyesuaian Alat Ukur pada Dimensi Entrepreneur
Orientation
Dimensi entrepreneur orientation adalah salah satu konsep utama
penelitian ini yang terdiri dari elemen inovasi, proaktif, mengambil resiko

V-1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan agresifitas kompetitif. Elemen inovasi terdiri dari indikator


pengembangan pada produk, layanan atau proses yang unik dan baru.
Elemen proaktif terdiri dari indikator ketekunan dan kreatifitas mengatasi
rintangan. Elemen mengambil resiko terdiri dari indikator investasi dan
tindakan yang beresiko. Elemen agresifitas kompetitif terdiri dari indikator
menanggapi persaingan, tren dan persyaratan yang ada di pasar. Peran
inovasi terhadap pertumbuhan IKM berada di jantung kewirausahaan, lebih
dari sekedar menciptakan gagasan pemasaran namun juga
mengimplementasi dan modifikasi produk, sistem dan sumber daya
perusahaan.
Elemen inovasi mengacu pada kemauan untuk mendukung kreativitas
dan eksperimen dalam mengenalkan produk atau layanan baru pada IKM.
Kemudian pada instrumen penilaian diberikan pernyataan perusahaan
melakukan pengembangan pada produk, layanan atau proses yang unik atau
baru dengan skor pengukuran dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju
yang nantinya akan diketahui dari hasil rendah sampai tinggi dalam elemen
inovasi.
Elemen mengambil resiko dimana pengusaha melibatkan
perusahannya untuk memasuki pasar baru yang bisa saja menimbulkan
kesalahan dengan mengambil resiko tertentu. Pada instrumen penilaian
diberikan pernyataan bahwa perusahaan melakukan tindakan dan investasi
banyak sumber daya dengan hasil yang tidak pasti dengan skor pengukuran
dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang kemudian diketahui dari
hasil pada elemen mengambil resiko perusahaan rendah, sedang atau tinggi.
Elemen proaktif dimana perusahaan mendiskusikan peluang di pasar
atas dasar inisiatif perusahaan itu sendiri. Proaktif memungkinkan
perusahaan untuk membentuk sifat dan arah persaingan untuk keuntungan
sendiri. Proaktif juga daat diartikan sebagai proses yang didasarkan pada
mengantisipasi kebutuhan dan kinerja masa depan dengan mengidentifikasi
peluang yang mungkin atau tidak mungkin terkait dengan bisnis juga
menitikberatkan dalam ketekunan dan kreatifitas sampai konsep
pembaharuan diterapkan. Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan

V-2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bahwa perusahaan dalam menghadapi rintangan selalu mengutamakan


ketekunan dan kreatifitas dengan skor penilaian dari sangat tidak setuju
sampai sangat setuju yang kemudian diketahui dari hasil pada elemen
proaktif perusahaan rendah, sedang atau tinggi.
Elemen agresifitas dalam bersaing mengacu pada bagaimana
perusahaan menanggapi persaingan dan tren yang sudah ada di pasar. Ciri
dari agresivitas dalam bersaing adalah sikap ofensif yang kuat ditunjukkan
untuk mengatasi pesaing, secara agresif mempertahankan posisi pasar atau
memasuki pasar dimana telah mengidentifikasi pesaing tertentu. Pada
instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa perusahaan melakukan
tindakan dan investasi banyak sumber daya dengan hasil yang tidak pasti
dengan skor pengukuran dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang
kemudian diketahui dari hasil pada elemen mengambil resiko perusahaan
rendah, sedang atau tinggi.
5.1.2 Analisis Penyesuaian Alat Ukur pada Dimensi Tahapan
Perusahaan
Dimensi tahapan perusahaan terdiri dari elemen siklus hidup,
kontekstual dan struktur. Elemen siklus hidup terdiri dari indikator
identifikasi tahapan dari perusahaan. Elemen kontekstual terdiri indikator
usia IKM. Elemen struktur terdiri dari indikator struktur organisasi. Tahapan
perusahaan mempengaruhi entrepreneur orientation yang berlaku pada
perusahaan.
Elemen siklus hidup dalam bersaing mengacu pada berbagai tahap
dalam siklus hidup perusahaan mewakili karakteristik struktur yang
kompleks dan lingkungan yang berbeda. Perusahaan memperluas jangkauan
produk atau layanan mereka sebagai respon terhadap kedewasaan dan
kejenuhan pasar yang lebih tinggi. Seperti proses kewirausahaan pada tahap
awal perusahaan lebih unggul daripada tahap berikutnya dalam siklus hidup
perusahaan.
Elemen kontekstual dengan indikator umur perusahaan dapat
diketahui bahwa perusahaan telah memiliki umur yang cukup lama atau
tidak yang mengindikasi bila umur perusahaan menandakan perusahaan saat

V-3
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bertahan dengan kondisi segala pasar yang dilalui dan jika masih berada
pada umur yang baru menandakan perusahaan tersebut sedang dalam masa
pengembangan bisnis.
Elemen struktural dengan indikator struktur organisasi mengacu pada
struktur organisasi perusahaan yang bersifat fleksibel (pemilik sebagai
manajer) atau mempunyai struktur yang jelas.
5.1.3 Analisis Penyesuaian Alat Ukur pada Dimensi Motivasi
Dimensi motivasi terdiri dari elemen objektifitas perusahaan, fungsi
perusahaan, dan penghargaan. Elemen objektifitas perusahaan terdiri dari
indikator kreatif, keuntungan pribadi, stabilitas, kekuatan, pertumbuhan
penjualan dan pertumbuhan tenaga kerja. Elemen fungsi perusahaan terdiri
dari indikator perencanaan (pemasaran, produksi, pengembangan bisnis).
Dan elemen penghargaan terdiri dari indikator penghargaan dari luar
perusahaan.
Elemen objektivitas perusahaan dengan indikator kreatif mengacu
pada pengusaha memiliki kemampuan untuk menciptakan produk, proses
atau layanan di perusahaan. Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan
bahwa perusahaan memiliki motivasi dengan mampu untuk menciptakan
produk, proses atau layanan baru dengan skor pengukuran dari sangat tidak
setuju sampai sangat setuju yang kemudian diketahui dari hasil pada
indikator kreatif perusahaan rendah, sedang atau tinggi.
Elemen objektivitas perusahaan dengan indikator keuntungan pribadi
yaitu adanya kecukupan standar hidup yang diberikan perusahaan untuk
karyawan dan pemberian penghargaan pada karyawan yang memiliki
prestasi di perusahaan. Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan
bahwa perusahaan memberikan kelayakan standar hidup yang cukup dan
memberikan penghargaan kepada karyawan dengan skor pengukuran dari
sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang kemudian diketahui dari hasil
pada indikator keuntungan pribadi perusahaan rendah, sedang atau tinggi.
Elemen objektivitas perusahaan dengan indikator stabilitas yaitu
adanya upaya untuk menyeimbangkan dan menjaga kualitas dari produk.
Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa perusahaan berupaya

V-4
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

agar tetap menjaga kualitas produk dengan skor pengukuran dari sangat
tidak setuju sampai sangat setuju yang kemudian diketahui dari hasil pada
indikator stabilitas perusahaan rendah, sedang atau tinggi.
Elemen objektivitas perusahaan dengan indikator kekuatan yaitu
adanya perolehan status sosial yang didapatkan dari perusahaan pesaing da
pelanggan atas dasar prestasi yang diraih perusahaan bisa dalam bentuk
menjaga kualitas produk, peningkatan penjualan dan sebagainya. Pada
instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa perusahaan mendapatkan
status sosial dari perusahaan pesaing dan pelanggan dengan skor
pengukuran dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang kemudian
diketahui dari hasil pada indikator kekuatan perusahaan rendah, sedang atau
tinggi.
Elemen objektivitas perusahaan dengan indikator pertumbuhan
penjualan yaitu perusahaan mengalami pertumbuhan penjualan pada tiga
tahun terakhir apakah ada peningkatan, stabil dan menurun. Pada instrumen
penilaian diberikan pernyataan bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan
penjualan di tiga tahun teakhir dengan skor pengukuran dari sangat tidak
setuju sampai sangat setuju yang kemudian diketahui dari hasil pada
indikator pertumbuhan penjualan perusahaan rendah, sedang atau tinggi.
Elemen objektivitas perusahaan dengan indikator pertumbuhan
ketenagakerjaan yaitu perusahaan mengalami pertumbuhan tenaga kerja di
masalah skill dan kinerjanya. Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan
bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan tenaga kerja di masalah skill
dan kinerjanya di tiga tahun teakhir dengan skor pengukuran dari sangat
tidak setuju sampai sangat setuju yang kemudian diketahui dari hasil pada
indikator pertumbuhan ketenagakerjaan perusahaan rendah, sedang atau
tinggi.
Elemen fungsi perusahaan dengan indikator perencanaan yaitu adanya
perencanaan dan strategi yang dilakukan dalam pemasaran, produksi,
pengembangan bisnis dan juga menjalin hubungan dengan pelanggan. Pada
instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa adanya perencanaan dan
strategi yang dilakukan dalam pemasaran, produksi, pengembangan bisnis

V-5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan juga menjalin hubungan dengan pelanggan dengan skor pengukuran


dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang kemudian diketahui dari
hasil pada elemen fungsi perusahaan perusahaan rendah, sedang atau tinggi.
Elemen penghargaan yaitu adanya penghargaan yang didapatkan
perusahaan dari luar perusahaan seperti kelompok usaha bersama atau
klaster, dari pemerintah dan sebagainya. Pada instrumen penilaian diberikan
pernyataan bahwa perusahaan mendapatkan penghargaan (reward) dari luar
perusahaan dengan skor pengukuran dari sangat tidak setuju sampai sangat
setuju yang kemudian diketahui dari hasil pada elemen penghargaan
perusahaan rendah, sedang atau tinggi.
5.1.4 Analisis Penyesuaian Alat Ukur pada Dimensi Sumber Daya
Perusahaan
Dimensi sumber daya perusahaan dimana sebuah perusahaan dengan
sumber daya yang melimpah dan dengan akses mudah ke sumber daya
kemungkinan menunjukkan orientasi kewirausahaan yang bagus, terdiri dari
elemen karakteristik pengusaha, sumber daya internal, dan jaringan. Elemen
karakteristik pengusaha terdiri dari indikator pendidikan pemilik/owner,
kewarganegaraan, jenis kelamin, umur pemilik, pengalaman
pemilik/manajer. Elemen sumber daya perusahaan (internal) terdiri dari
indikator ukuran manajemen, ukuran perusahaan dibanding perusahaan
pesaing, tenaga kerja berpendidikan, dan karyawan yang terlibat dalam
pengambilan keputusan. Elemen jaringan terdiri dari indikator konsultan
profesional, konsultan operasional, dan hubungan dengan perusahaan lain.
Elemen karakteristik pengusaha dengan indikator pendidikan
pemilik/manajer yaitu latarbelakang pendidikan yang dimiliki pemilik/
manajer mengindikasi pentingnya pendidikan dalam kesuksesan perusahaan
dengan perbedaan tindakan masing-masing pengusaha dengan latar
belakang berbeda. Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa
pendidikan terakhir dari pemilik atau manajer.
Elemen karakteristik pengusaha dengan indikator kewarganegaraan
yaitu kewarganegaraan yang dimiliki pemilik apakah Indonesia atau dari
luar negeri dimana bila warga negara yang bertanggung jawab, yaitu yang

V-6
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memiliki pengetahuan terhadap prinsip-prinsip dan praktik usaha serta


kapasitas kognitif untuk menerapkan pengetahuan itu terhadap urusan
usahanya. Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa
kewarganegaraan dari pemilik atau manajer.
Elemen karakteristik pengusaha dengan indikator jenis kelamin
pengusaha, implikasi jenis kelamin pengusaha merupakan hal yang perlu
mendapat perhatian yang wajar, sehingga menjadi pengusaha yang
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya (Robbins, 2003). Studi psikologi
telah menemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang,
dan pria lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya daripada wanita
dalam memiliki harapan untuk sukses. Pada instrumen penilaian diberikan
pernyataan bahwa apakah jenis kelamin pemilik.
Elemen karakteristik pengusaha dengan indikator umur pengusaha
adalah hal penting karena mempunyai kaitan yang erat dengan berbagai segi
kehidupan organisasi dan kinerja dapat menurun seiring dengan
pertambahan umur (Robbins, 2003). Pengusaha yang tua dianggap kurang
menguasai teknologi yang terus maju. Namun di pihak lai sejumlah kualitas
positif yang ada pada pengusaha yang lebiih tua, yaitu pengalaman,
pertimbangan, etika yang lebih kuat dan komitmen terhadap mutu.
Elemen karakteristik pengusaha dengan indikator pengalaman
pengusaha adalah pengusaha yang mempunyai pengalaman pekerjaan
sebelumnya dan di bidang yang sama dengan usahanya akan lebih
menguasai dibanding yang belum pernah mendapatkan pengalaman.
Elemen sumber daya perusahaan (internal) dengan indikator ukuran
manajemen dimana perusahaan memiliki banyak manajer yang dipekerjakan
dengan divisi yang berbeda-beda. Hal ini mengindikasi apabila terdapat
banyaknya manajer di suatu IKM maka IKM tersebut telah matang dalam
segi organisasi dan manajemen, dibanding dengan IKM yang tidak
mempunyai manajer atau organisasi yang fleksibel (pemilik sebagai
manajer).
Elemen sumber daya perusahaan (internal) dengan indikator ukuran
perusahaan dibanding perusahaan pesaing dimana ukuran tersebut bisa

V-7
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dalam hal penjualan, area pemasaran dan sebagainya yang dibanding


dengan perusahaan pesaing.
Elemen sumber daya perusahaan (internal) dengan indikator tenaga
kerja dengan pendidikan dimana para pekerja di dalam perusahaan dengan
latarkbelakang pendidikan yang tinggi yang mengindikasi bahwa
perusahaan hanya merekrut pekerja dengan pendidikan tinggi adalah
perusahaan yang mengedepankan skill dan kinerja pekerjanya.
Elemen sumber daya perusahaan (internal) dengan indikator karyawan
yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan dimana para pekerja di dalam
perusahaan dapat mengemukakan pendapatnya dan ikut andil dalam
mengambil keputusan perusahaan. Pada instrumen penilaian diberikan
pernyataan bahwa karyawan yang terlibat dalam pengambilan keputusan
perusahaan dengan skor pengukuran dari sangat tidak setuju sampai sangat
setuju yang kemudian diketahui dari hasil pada indikator ini rendah, sedang
atau tinggi.
Elemen jaringan dengan indikator konsultan profesional mengacu
pada perusahaan memiliki hubungan dengan konsultan profesional untuk
membantu perusahaan menentukan pilihan yang tidak dapat ditentukan oleh
pemilik sendiri. Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa
perusahaan memiliki hubungan dengan konsultan profesional dengan skor
pengukuran dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang kemudian
diketahui dari hasil pada indikator ini rendah, sedang atau tinggi.
Elemen jaringan dengan indikator konsultan operasional mengacu
pada perusahaan memiliki hubungan dengan konsultan operasional untuk
membantu perusahaan menentukan pilihan yang tidak dapat ditentukan oleh
pemilik sendiri dalam hal yang bersifat operasional di perusahaan. Pada
instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa perusahaan memiliki
hubungan dengan konsultan operasional dengan skor pengukuran dari
sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang kemudian diketahui dari hasil
pada indikator ini rendah, sedang atau tinggi.
Elemen jaringan dengan indikator hubungan dengan perusahaan lain
mengacu pada perusahaan memiliki hubungan dengan perusahaan lain

V-8
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sebagai bentuk kerja sama antar perusahaan dalam hal pasokan bahan baku
dan lainnya yang terjalin sudah lama. Pada instrumen penilaian diberikan
pernyataan bahwa perusahaan memiliki hubungan dengan perusahaan lain
dengan skor pengukuran dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang
kemudian diketahui dari hasil pada indikator ini rendah, sedang atau tinggi.
5.1.5 Analisis Penyesuaian Alat Ukur pada Dimensi Lingkungan
Dimensi lingkungan terdiri dari elemen dinamisme, heterogenitas, dan
permusuhan. Elemen dinamisme terdiri dari tingkat perubahan dan prediksi.
Elemen heterogenitas terdiri dari mempertimbangkan perbedaan, dan
elemen perumusuhan terdiri dari menyatakan dari harga, produk, teknologi.
perusahaan memperluas jangkauan produk atau layanan mereka sebagai
respons terhadap kedewasaan dan kejenuhan pasar yang lebih tinggi.
Elemen dinamisme mengacu pada tingkat perubahan dan
ketidakpastian pada perubahan keinginan pelanggan, produksi atau layanan,
teknologi dan juga metode persaingan di pasar. Pada instrumen penilaian
diberikan pernyataan bahwa perusahaan mengamati tingkat perubahan dan
prediksi dari keinginan pelanggan, produksi, layanan, metode dan teknologi
dengan skor pengukuran dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang
kemudian diketahui dari hasil pada indikator ini rendah, sedang atau tinggi.
Elemen heterogenitas tercermin dalam perbedaan taktik perusahaan
dalam kompetisi, keinginan pelanggan, lini produk, distribusi dengan
perusahaan lainnya. Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa
perusahaan mempertimbangkan perbedaan pada taktik kompetisi, keinginan
pelanggan, lini produk, alur distribusi dari seluruh penjualan perusahaan
dengan skor pengukuran dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang
kemudian diketahui dari hasil pada indikator ini rendah, sedang atau tinggi.
Elemen permusuhan menyatakan dari harga, produk, kompetisi
teknologi, tren dengan perusahaan pesaing. Pada instrumen penilaian
diberikan pernyataan bahwa perusahaan menyatakan dari harga, produk,
kompetisi teknologi, tren dengan perusahaan pesaing dengan skor
pengukuran dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang kemudian
diketahui dari hasil pada indikator ini rendah, sedang atau tinggi.

V-9
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5.1.6 Analisis Penyesuaian Alat Ukur pada Dimensi Pertumbuhan


Perusahaan
Dimensi pertumbuhan perusahaan terdiri dari elemen pertumbuhan
karyawan, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan penjualan dibanding
pesaing, dan kinerja perusahaan. Elemen pertumbuhan karyawan dengan
indikator penambahan karyawan dalam tiga tahun terakhir. Elemen
pertumbuhan penjualan dengan indikator pendapatan/omzet yang didapat
perusahaan. Elemen pertumbuhan perusahaan dibanding perusahaan lain
terdiri dari perusahaan mengalami peningkatan penjualan yang
dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Elemen kinerja terdiri dari
pertumbuhan omzet perusahaan selama tiga tahun terakhir.
Elemen pertumbuhan karyawan mengacu pada tingkat penambahan
tenaga kerja / karyawan dalam perusahaan yang mengindikasi bahwa
dengan bertambahnya tenaga kerja adalah adanya pertambahan yang lain
dalam perusahaan seperti penambahan pesanan, penambahan penjualan,
penambahan omzet, penambahan produk baru, perluasan perusahaan dan
sebagainya. Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa
perusahaan penambahan karyawan pada perusahaan selama tiga tahun
terakhir.
Elemen pertumbuhan penjualan mengacu pada tingkat penambahan
pendapatan (omzet) yang diperoleh perusahaan. Pada instrumen penilaian
diberikan pernyataan bahwa omzet yang diperoleh oleh perusahaan dalam
satu tahun.
Elemen pertumbuhan perusahaan dibanding perusahaan pesaing
mengacu pada tingkat pertumbuhan dalam hal penambahan tenaga kerja /
karyawan dalam perusahaan, adanya pertambahan yang lain dalam
perusahaan seperti penambahan pesanan, penambahan penjualan,
penambahan omzet, penambahan produk baru, perluasan perusahaan dan
sebagainya yang dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Pada instrumen
penilaian diberikan pernyataan bahwa perusahaan mengalami peningkatan
penjualan bila dibandingkan perusahaan pesaing dengan skor pengukuran

V - 10
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju yang kemudian diketahui dari
hasil pada indikator ini rendah, sedang atau tinggi.
Elemen kinerja mengacu pada pertumbuhan omzet yang diperoleh
perusahaan. Pada instrumen penilaian diberikan pernyataan bahwa
perusahaan mengalami pertumbuhan omzet dalam tiga tahun terakhir.

5.2. Analisis Uji Normalitas Penilaian Pertumbuhan IKM


Uji normalitas dimaksudkan untuk pengujian terhadap normal atau tidaknya
sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian dilakukan sebanyak variabel yang
akan diolah. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap enam dimensi
yaitu entrepreneur orientation, tahapan perusahaan, motivasi, sumber daya
perusahaan, lingkungan, dan pertumbuhan perusahaan dengan indikator masing-
masing. Untuk melihat sebaran data berdistribusi normal atau tidak dilakukan
dengan menggunakan Rasio Kurtosis yaitu uji beda antara data yang diuji
normalitasnya dengan data normal baku. Jika taraf signifikansi (p) variabel
tersebut lebih besar dari -2 (p>-2) dan kecil dari 2 (p<2) maka data tersebut
dikatakan normal (Azwar, 2012).
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa untuk
dimensi entrepreneur orientation yaitu elemen inovasi mempunyai nilai K-S Z=
0,828 dengan p=0,499 (p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
distribusi data inovasi adalah normal. Elemen mengambil resiko mempunyai nilai
K-S Z= 0,905 dengan p=0,386 (p>0,05). Artinya data elemen inovasi memiliki
distribusi normal. Elemen proaktif mempunyai nilai K-S Z= 1,248 dengan
p=0,089 (p>0,05). Artinya data elemen inovasi memiliki distribusi normal.
Sedangkan elemen Agresifitas kompetitif mempunyai nilai K-S Z= 0,880 dengan
p=0,421 (p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data
agresifitas kompetitif adalah normal.
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa untuk
dimensi tahapan perusahaan yaitu elemen siklus hidup diatas mempunyai nilai K-
S Z= 0,721 dengan p=0,676 (p>0,05). Artinya data elemen siklus hidup memiliki
distribusi normal. Elemen kontekstual mempunyai nilai K-S Z= 0,870 dengan
p=0,436 (p>0,05). Artinya data elemen kontekstual memiliki distribusi normal.

V - 11
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sedangkan elemen struktur mempunyai nilai K-S Z= 1,162 dengan p=0,134


(p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data struktur
adalah normal.
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa untuk
dimensi motivasi yaitu elemen kreatif diatas mempunyai nilai K-S Z= 0,794
dengan p=0,554 (p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi
data kreatif adalah normal. Elemen keuntungan pribadi mempunyai nilai K-S Z=
1,239 dengan p=0,093 (p>0,05). Artinya data elemen keuntungan pribadi
memiliki distribusi normal. Sedangkan elemen stabilitas mempunyai nilai K-S Z=
0,800 dengan p=0,545 (p>0,05). Artinya data elemen stabilitas memiliki distribusi
normal. Elemen kekuatan diatas mempunyai nilai K-S Z= 1,129 dengan p=0,156
(p>0,05). Artinya data elemen kekuatan memiliki distribusi normal. Elemen
pertumbuhan penjualan mempunyai nilai K-S Z= 0,884 dengan p=0,415 (p>0,05).
Artinya data elemen pertumbuhan penjualan memiliki distribusi normal. Elemen
pertumbuhan tenaga kerja mempunyai nilai K-S Z= 0,669 dengan p=0,762
(p>0,05). Artinya data elemen pertumbuhan tenaga kerja memiliki distribusi
normal. Elemen perencanaan mempunyai nilai K-S Z= 0,919 dengan p=0,367
(p>0,05). Artinya data elemen perencanaan memiliki distribusi normal.
Sedangkan elemen reward mempunyai nilai K-S Z= 0,800 dengan p=0,545
(p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data reward
(penghargaan) adalah normal.
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa untuk
dimensi sumber daya perusahaan yaitu elemen karakteristik dengan indikator
pendidikan diatas mempunyai nilai K-S Z= 0,828 dengan p=0,499 (p>0,05).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data pendidikan adalah
normal. Indikator kewarganegaraan mempunyai nilai K-S Z= 0,835 dengan
p=0,489 (p>0,05). Artinya data indikator kewarganegaraan memiliki distribusi
normal. Indikator jenis kelamin mempunyai nilai K-S Z= 0,904 dengan p=0,388
(p>0,05). Artinya data indikator jenis kelamin memiliki distribusi normal.
Indikator umur mempunyai nilai K-S Z= 0,923 dengan p=0,362 (p>0,05). Artinya
data indikator umur memiliki distribusi normal. Sedangkan indikator pengalaman

V - 12
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mempunyai nilai K-S Z= 0,839 dengan p=0,482 (p>0,05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa distribusi data pengalaman adalah normal.
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa untuk
dimensi sumber daya perusahaan yaitu elemen sumber daya internal dengan
indikator manajemen diatas mempunyai nilai K-S Z= 0,968 dengan p=0,306
(p>0,05). Artinya data indikator manajemen memiliki distribusi normal. Indikator
ukuran perusahaan mempunyai nilai K-S Z= 0,669 dengan p=0,762 (p>0,05).
Artinya data indikator ukuran perusahaan memiliki distribusi normal. Indikator
tenaga kerja berpendidikan mempunyai nilai K-S Z= 0,926 dengan p=0,357
(p>0,05). Artinya data indikator tenaga kerja berpendidikan memiliki distribusi
normal. Indikator pegawai ikut dalam mengambil keputusan mempunyai nilai K-
S Z= 1,162 dengan p=0,134 (p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
distribusi data pegawai ikut dalam mengambil keputusan adalah normal.
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa untuk
dimensi sumber daya perusahaan yaitu elemen jaringan dengan indikator
konsultan profesional diatas mempunyai nilai K-S Z= 1,069 dengan p=0,203
(p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data konsultan
profesional adalah normal. Indikator konsultan operasional mempunyai nilai K-S
Z= 1,040 dengan p=0,229 (p>0,05). Artinya data indikator konsultan operasional
memiliki distribusi normal. Indikator hubungan dengan perusahaan lain
mempunyai nilai K-S Z= 0,891 dengan p=0,405 (p>0,05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa distribusi data hubungan dengan perusahaan lain adalah
normal.
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa untuk
dimensi sumber daya perusahaan yaitu elemen dinamisme diatas mempunyai nilai
K-S Z= 0,774 dengan p=0,587 (p>0,05). Artinya data elemen dinamisme
memiliki distribusi normal. Elemen heterogenitas mempunyai nilai K-S Z= 1,265
dengan p=0,082 (p>0,05). Artinya data elemen heterogenitas memiliki distribusi
normal. Elemen permusuhan mempunyai nilai K-S Z= 0,669 dengan p=0,762
(p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data permusuhan
adalah normal.

V - 13
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa untuk
dimensi sumber daya perusahaan yaitu elemen pertumbuhan karyawan diatas
mempunyai nilai K-S Z= 0,921 dengan p=0,364 (p>0,05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa distribusi data pertumbuhan karyawan adalah normal. Elemen
pertumbuhan penjualan mempunyai nilai K-S Z= 0,721 dengan p=0,676 (p>0,05).
Artinya data elemen pertumbuhan penjualan memiliki distribusi normal. Elemen
pertumbuhan penjualan dengan pesaing mempunyai nilai K-S Z= 0,891 dengan
p= 0,405 (p>0,05). Artinya data elemen pertumbuhan penjualan dengan pesaing
memiliki distribusi normal. Elemen kinerja mempunyai nilai K-S Z= 0,756
dengan p=0,616 (p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi
data kinerja adalah normal.

5.3. Analisis Alternatif Solusi


Subbab ini membahas alternatif solusi yang diusulkan untuk menyelesaikan
permasalahan yang sudah diidentifikasi sebelumnya.
5.6.1 Analisis Jenis Kegiatan Alternatif Solusi
Pada penelitian ini hanya akan dilakukan usulan kegiatan yang dapat
diintervensi oleh pemerintah saja dalam hal ini adalah Pusat Layanan Usaha
Terpadu (PLUT) Kota Surakarta, untuk permasalahan meningkatkan pertumbuhan
IKM. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, usulan alternatif solusi
yang diberikan berdasarkan dengan penilaian pada masing-masing IKM sesuai
dengan skor yang diperoleh oleh masing-masing IKM. Jika mendapatkan skor
rendah dalam suatu dimensi, maka pembina IKM dalam hal ini adalah PLUT
dapat memberikan bantuan atau solusi sesuai dengan masalah yang dihadapi IKM.
Jika mendapatkan skor yang tinggi dalam suatu dimensi, maka dapat dijadikan
contoh bagi IKM lain yang memiliki nilai lebih rendah.
5.6.2 Analisis Entitas Pelaksana Alternatif Solusi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surakarta
tahun 2005-2025 menyebutkan bahwa kontribusi sektor industri mendominasi dari
sektor-sektor lain dalam pembentukan PDRB. PDRB adalah singkatan dari
Produk Domestik Regional Bruto yang merupakan nilai tambah dari sektor-sektor
ekonomi yang ada di suatu wilayah dalam waktu tertentu. Hal ini sesuai dengan

V - 14
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

usulan perbaikan yang diusulkan dalam peningkatan pertumbuhan Industri Kecil


Menengah (IKM) untuk memaksimalkan sektor industri di Kota Surakarta karena
pembangunan sektor industri merupakan bagian dari pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi daerah yang dapat meningkatkan kesejahteraan suatu
daerah.
- Dinas Koperasi dan UMKM memiliki peran dalam pendampingan UMKM
yang secara tidak langsung memberikan peran dalam perkembangan sektor
industri. Dengan visi terwujudnya Koperasi dan UMKM yang sehat, tangguh, dan
mandiri dalam mendukung Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. Untuk
mewujudkan visi tersebut maka dilakukan misi antara lain mewujudkan IKM
yang unggul dan mewujudkan daya saing IKM melalui produktivitas yang tinggi
dan inovasi. Dinas ini memiliki peran dapat membantu meningkatkan kemampuan
IKM untuk membuat inovasi dan terobosan baru. Selain itu, misi lain dari dinas
ini yaitu meningkatkan kemampuan Koperasi dan UMKM untuk memanfaatkan
teknologi dan informasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka diperoleh entitas
pelaksana alternatif solusi di Kota Surakarta adalah Dinas Tenaga Kerja dan
Perindustrian Kota Surakarta.

V - 15

Anda mungkin juga menyukai