Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM PENGORGANISASIAN

RUANG FLAMBOYAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAMEUNGPEUK


PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................i

SK Pedoman Pengorganisasian......................................................................................i

KATA PENGANTAR…...............................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang.........................................................................................1
I.3. Ruang Lingkup….....................................................................................1
BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT.....................................................2
A. Pendahuluan…..........................................................................................2
B. Alamat Rumah Sakit.................................................................................2
C. Layanan Unggulan Pelayanan…...............................................................2
BAB III. VISI DAN MISI RUMAH SAKIT….........................................................3
A. Visi Rumah Sakit Pameungpeuk….............................................................3
B. Misi Rumah Sakit Pameungpeuk…............................................................3
C. Ikrar Pegawai Rumah Sakit Pameungpeuk….............................................3
BAB 1V. STRUKTUR ORGANISASI RAWAT JALAN.........................................5
BAB V. URAIAN TUGAS.......................................................................................6
BAB VI. TATA HUBUNGAN KERJA UNIT RAWAT JALAN...........................13
BAB VII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI.......................................14
BAB VIII. STANDAR FASILITAS DAN LOGISTIK.............................................17
BAB IX. TATA LAKSANA PELAYANAN...........................................................19
BAB X. PENGENDALIAN MUTU........................................................................21
BAB XI. PENUTUP.................................................................................................22
KATA PENGANTAR

Unit Rawat Inap adalah salah satu unit dari keseluruhan unit yang dimiliki oleh rumah sakit,
yang berfungsi sebagai pemberi pelayanan pengobatan dokter spesialis dan juga sebagai penentu
langkah tindakan medis selanjutny terhadap suatu keadaan penyakit atau kelainan pada pasien. Sebagai
instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan erat dengan pengobatan pasien, maka diperlukan
manajemen rumah sakit yang baik dengan tanpa meninggalkan kewajiban dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang paripurna kepada pasien sesuai SPO yang berlaku Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
sistem kerja yang sistematis dan dapat diaplikasikan dalam memberikan pelayanan pengobatan Rawat
Inap.

Oleh karena itu Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat membuat
struktur organisasi untuk memberikan gambaran tentang sistem dan struktur kerja, penanggungjawab,
perintah, koordinasi dan evaluasi tentang instalasi rawat jalan. Struktur yang kuat mudah-mudahan akan
menjadikan instalasi rawat jalan khususnya dan Rumah Sakit umumnya dapat berkembang dan maju
melayani masyarakat.
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PAMEUNGPEUK PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR : 440/02.22/SK/RSPG/I/2022
TENTANG

PENETAPAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASIRAWAT INAP


RUANGAN FLAMBOYAN
DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAMEUNGPEUK
PROVINSI JAWA BARAT

DIREKTUR RSUD PAMEUNGPEUK PROVINSI JAWA BARAT,

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan Instalasi Rawat Inap yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah
Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya Penetapan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap
Ruangan Flamboyan di Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk
Provinsi Jawa Barat sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi
Jawa Barat;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat;

Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik
Indonesia Tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4010);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor
3441);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153 dan Tambahan Lembar Negara Nomor 5072);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5589);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 307, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5612);
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4890);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6477);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
464);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman


Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis.

18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun


2017 Tentang Keselamatan Pasien (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 308);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 451);
20. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang
Jabatan Fungsional Perawat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 1763);
21. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 tentang
Jabatan Fungsional Bidan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 1764);
22. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan Struktur
Organisasi Pada Instansi Pemerintah Untuk Penyederhanaan
Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
546);
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Nomor 6 Seri
D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 192)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 239);
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 211);
25. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang
Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi
Jawa Barat (Berita Daerah Provinsi Tahun 2016);
26. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2017 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2017 Nomor 69), sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan
Peraturan Gubernur Nomor 70 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga
Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2017 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 Nomor 70);
27. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 71 Tahun 2017 tentang
Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat;
28. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019
tentang Penjabaran Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2019 Nomor 7) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 169 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2019
tentang Penjabaran Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2021 Nomor 169);
29. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 174 Tahun 2021 tentang
Kedudukan dan Susunan Perangkat Daerah (Berita Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2021 Nomor 174)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Pedoman Pengorganisasian InstalasiRawat Inap Ruangan Flamboyan


di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat,
dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sebagai bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pedoman Pengorganisasian Instalasi
Rawat Inap Ruangan Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk
Provinsi Jawa Barat dilaksanakan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah
Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudain hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di : Pameungpeuk
Pada tanggal : 20 September 2022
DIREKTUR RSUD PAMEUNGPEUK
PROVINSI JAWA BARAT,

dr. Lulu Fahrizah Balqis, Sp.PK., M.Kes


Penata Tingkat I
NIP. 19710406 201001 2 003
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PAMEUNGPEUK PROVINSI
JAWA BARAT.
NOMOR : 440/02.22/SK/RSPG/I/2022
TANGGAL : 20 September 2022
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI
RAWAT INAP RUANG FLAMBOYAN DI
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH PAMEUNGPEUK PROVINSI
JAWA BARAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Unit Rawat Inap adalah salah satu unit dari keseluruhan unit yang dimiliki oleh rumah sakit,
yang berfungsi sebagai pemberi pelayanan perawatan oleh dokter spesialis dan juga sebagai penentu
langkah tindakan medis selanjutny terhadap suatu keadaan penyakit atau kelainan pada pasien. Sebagai
instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan erat dengan pengobatan pasien, maka diperlukan
manajemen rumah sakit yang baik dengan tanpa meninggalkan kewajiban dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang paripurna kepada pasien sesuai SPO yang berlaku oleh karena itu, dibutuhkan suatu
sistem kerja yang sistematis dan dapat diaplikasikan dalam memberikan pelayanan Rawat Inap.

Sistem kerja yang dimaksud harus bisa menjelaskan tentang gambaran umum suatu rumah sakit.
Diantaranya visi, misi, nilai, moto, Struktur Organisasi Rumah Sakit, Struktur Organisasi unit kerja,
uraian jabatan, tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi personil, kegiatan orientasi,
pertemuan atau rapat hingga pelaporan yang dilakukan

Poin-poin yang disebutkan diatas akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan manajemen rumah sakit
khususnya di instalasi rawat inap dalam bentuk pengorganisasian unit kerja.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa
Barat meliputi pendahuluan, gambaran umum Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa
Barat, visi, misi, falsafah, nilai dan tujuan, struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat, struktur organisasi unit rawat jalan, uraian jabatan, tata hubungan
kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi personil, kegiatan orientasi, rapat dan laporan- laporan unit.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Pendahuluan
Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat merupakan rumah sakit
yang berada di Garut bagian selatan tepatnya di Jl.Miramareu No 99, Desa Sirnabakti, Kec.
Pameungpeuk, Kab. Garut, berada di dekat pesisir pantai selatan yang sering dikunjungi seperti
pantai Santolo, pantai Sayang Heulang. Pantai Karang Paranje, dan lain-lain. Rumah Sakit Umum
Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat berdiri delapan tahun lalu, yang pada awalnya dikenal
dengan RSUD Pameungpeuk, namun setelah diambil alih oleh Provinsi Jawa Barat berubah
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat Keberadaan Rumah Sakit
Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat menjadi sangat penting karena diharapkan akan
mampu menjadi Rumah Sakit Rujukan untuk Jawa barat bagian selatan, Saat ini Rumah Sakit
Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat terus membenahi diri, berubah dan berkembang
baik sarana, prasarana dan SDM, untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk
masyarakat. Pada awal tahun 2020 diresmikan gedung baru yang terdiri dari 5 lantai. Lantai satu
untuk gedung radiologi, lantai 2 untuk perinatology, lantai tiga untuk HCU lantai 4 dan 5 untuk
rawat inap anak dan OK. Karena posisi Pameungpeuk sendiri merupakan titik pertemuan tiga
perbatasan kabupaten yaitu berbatasan dengan kabupaten Bandung, kabupaten Cianjur dan
Tasikmalaya.

B. Alamat Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat berada di dekat pantai
Pameungpeuk, tepatnya di Jalan Miramare Nomor 99, Desa Sirnabakti, Kecamatan Pameungpeuk,
Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Telp. (0262) 521199 Fax (0262) 521133, Email:
rsudpameungpeuk@gmail.com, Garut-44175.

C. Layanan Unggulan Pelayanan

Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat merupakan rumah sakit
yang sedang berkembang, perbaikan, pembenahan penambahan sarana dan prasarana, struktur dan
infrastruktur serta SDM terus dilakukan. Hal ini diharapkan akan mampu mewujudkan visi dan misi
Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat yaitu menjadi Rumah Sakit
Unggulan di Jabar Selatan Layanan Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat
terdiri dari IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap, HCU. Pelayanan terus dibenahi diantaranya adalah
penanbahan layanan poli dokter spesialis seperti Spesiais, spesialis dalam dan poli kandungan,
termasuk pembukaan layanan poli orthopedi Melalui akreditasi diharapkan mampu diakui dan
terstandar. Instalasi radiologi sebagai penunjang memberikan layanan rontgen, USG dan
Panoramic.
BAB III
VISI DAN MISI RUMAH SAKIT
1. Visi
Menjadi Rumah Sakit Unggulan Jawa Barat Selatan Yang Terjangkau Nyaman dan
Mandiri Dengan Pelayanan PRIMA :
P = Profesional
R = Ramah
I = Integritas
M = Melayani
A = Akuntable
2. Misi
Untuk mencapai Visi Rumah Sakit Pameungpeuk Garut mempunyai tekad yang tertuang
dalam misi rumah sakit, yaitu :
1. Melengkapi sarana dan prasarana rumah sakit
2. Meningkatkan kulitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia ( SDM) sehingga mampu
melaksanakan pelayanan yang professional dan optimal.
3. Melengkapi berbagai pelayanan spesialistik
4. Meningkatkan kulitas pelayanan kesehatan dan memenuhi akreditasi rumah sakit
sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bago pelanggan dan stake holder.
5. Menjalin kerjasama dengan pelayanan kesehatam di sekitar rumah sakit
6. Melengkapi manajemen dan meningkatkan kesejahteraan pegawai rumah sakit.
3. Ikrar Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat
Ikrar adalah rangkaian janji pegawai rumah sakit pameungpeuk untuk menunjukan bahwa
seluruh pegawai rumah sakit peduli dan siap melayani dan memberikan pelayanan terbaik
untuk masyarakat. Isi ikrar ;
1. Memberikan pelayanan secara PRIMA ( Profesional, Ramah, Integritas, Melayani,
Akuntable )
2. Melayani pelanggan dengan Senyum, Salam, Sapa, Sopan Santun dan Bantu
3. Mengutamakan kepuasan pelanggan
4. Menerapkan standar kerja tinggi, aman dan inovatif dengan mengacu pada pola efektif
dan efesien.
5. Mematuhi semua peraturan rumah sakit, taat azas dan dapat dipertanggung jawabkan.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RAWAT JALAN
1. Srtuktur Organisasi Rumah Sakit Umum Pameungpeuk
2. Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap

DIREKTUR
dr. Lulu Fahrizah Balqis Sp.PK, MKes

KASIE PELAYANAN MEDIK


dr. H Ari Firmansyah, M.M

Ka Sie Pelayanan Perawatan


Rudi Rusnedi, A.Md.Kep

Ka Unit Rawat Inap


Daryana, S.Kep., Ners

PJ Ship 1 PJ Ship 2 PJ Ship 3 PJ Ship 4

Perawat Perawat Perawat Perawat


Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana

Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi
BAB V

URAIAN JABATAN

1. Kepala Ruangan Rawat Inap


Kepala Ruangan berfungsi sebagai kepala pelayanan rawat inap dengan tugas pokok
senbagai penanggung jawab umum pelayanan rawat inap dengan Uraian tugas :

Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :

1. Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan


1. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan diruang rawat
yang bersangkutan
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kepala Seksi Pelayanan
Keperawatan.

Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan meliputi :

1. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat, melalui


kerja sama dengan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya.
2. Menyusun jadwal/ daftar dinas tenaga keperawatan dan lain sesuai
kebutuhan pelayanandan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
3. Melaksankan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/ tenaga lain yang akan kerja
di ruang rawat.
4. Memberi orientasi kepada pasien/ keluarganya meliputi penjelasan tentang peraturan
rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta
kegiatan rutin sehari – hari.
5. Membimbing tenaga keperawatan untuk pelaksanaan pelayanan/ asuhan
keperawatan sesuai standar.
6. Mengadakan pertemuan berkala/ sewaktu – waktu dengan staf keperawatan dan
petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya.
7. Memberi kesempatan/ ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti kegiatan ilmiah/
penataran dengan berkoordinasi dengan Kepala Bidang Keperawatan.
8. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat – obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan / kebijakan rumah sakit.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
10. Mendampingi visite dokter dan mencatati instruksi dokter, khususnya bila ada
perubahan program pengobatan pasien.
11. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan di ruang rawat menurut
tingkat kegawatan infeksi/non infeksi, untuk kelancaran pemberian asuhan
keperawatan.
12. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
dan kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini penting untuk tindakan
keperawatan.
13. Memberi motivasi kepada petugas dan memelihara kebersihan lingkungan ruang rawat.
14. Meneliti pengisian formulir sensus harian di ruang rawat.
15. Meneliti/ memeriksa pengisian daftar permintaan makanan pasien berdasarkan
macam dan jenis makan pasien.
16. Meneliti/ memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien sesuai dengan
program diet.
17. Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di ruang rawatnya dan
selanjutnya mengembalikan berkas tersebut kebagian medical record bila pasien
keluar/ pulang dari rawatan tersebut.
18. Membuat lapoan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan serta
kegiatan lainnya di ruang rawat, disampaikan kepada atasan.
19. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien /keluarga sesuai kebutuhan dasar
dalam batas wewenangnya.
20. Melakukan serah terima pasien dan lain – lain pada saat pergantian dinas

2. Penanggung Jawab Ship di Rawat Inap

1. Tugas pokok : membantu kepala ruangan dalam mengelola dan mengawasi pelayanan
asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga
2. Tugas pelengkap :
a) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas perawat pengganti secara lisan maupun
tulisan dengan benar dan melakukan operan secara lepas atau langsung ketiap-tiap pasien.
b) Membantu kelancaran tersedianya alat-alat medis dan alat kesehatan lainnya sesuai
dengan standar.
c) Memberikan tugas kepada perawat pelaksana agar memberikan asuhan keperawatan
berdasarkan kebutuhan pasien serta selalu mendokumentasikannya sesuai SAK yang
berlaku pada format yang sudah tersedia.
d) Memberikan pelayanan keperawatan diunit kerjanya dan bekerjasama dengan tim medis
dan non medis lainnya dalam mengkoordinasikan seluruh pelayanan diruang perawatan.
e) Memelihara lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien dan keluarga.
f) Memberikan informasi kepada pasien dan kelurganya tentang fasilitas rumah
sakit, lingkungan perawatan dan tata tertib yang berlaku dirumah sakit.
g) Mendampingi dokter dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan dokter disaat
visite.
h) Mempersiapkan dan memelihara catatan klinis pasien.
i) Membantu kepala ruangan dalam menilai dan mengevaluasi penampilan kerja
perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan keperawatan secara individual
melalui observasi.
j) Mengidentifikasikan masalah yang timbul diruang perawatan dan
memecahkannya bersama-sama kepala ruangan.
k) Melaksnakan sistem pencatan dan pelaporan yang maksimal sehingga tercipta
sistem informasi rumah sakit yang dapat dipercaya.
l) Memelihara peralatan ( sarana dan prasarana ) agar selalu dalam keadaan siap pakai.
m) Mengawasi bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya secara berkesinambungan.
n) Memberikan pendapat/teguran/nasehat kepada bawahan.
o) Menjaga agar kebutuhan standar keperawatan tersedia lengkap dalam keadaan siap
pakai diruangan.
p) Mewakili kepala ruangan apabila berhalangan hadir atau tidak masuk kerja
3. Perawat Pelaksana
1) Membuat laporan harian mengenai asuhan keperawatan.
2) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas.
3) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter.
4) Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan.
5) Memberikan pendidikan kesehatan.
6) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
7) Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi siap pakai.
8) Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan lingkungan,
peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaanya, serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
9) Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan kelurganya.
10) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien.
11) Menyususn diagnosa keperawatan pasien.
12) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
13) Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan.
14) Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan
15) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat.
16) Memantau dan menilai kondisi pasien.
17) Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan tim kesehatan yang
lain.
18) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya
peningkatan mutu asuhan keperawatan
19) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang.
20) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan.
21) Melaksakan sistem dan pelaporan.
22) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di rumah.
23) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai kedaan pasien dan
kebutuhan pasien.
24) Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun tulisan.
25) Melaksaakan tugas-tugaslain yang diberikan oleh piminan.
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJAInstalasiRAWAT INAP

Tata hubungan kerja diInstalasiRawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk
Provinsi Jawa barat adalah menjelaskan tata kelola organisasi didalamnya agar proses pelayanan di
unit rawat inap dapat berjalan dengan baik dan efisien. Tata hubungan di unit rawat inap melibatkan
semua unsur yang berkontribusi terhadap pelayanan Keterlibatan manajemen diperlukan untuk
menjelaskan adanya proses kegiatan dan pendayagunaan sumbet sumber serta waktu sebagai faktor
yang diperlukan pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yaitu memberikan
pelayanan rawat inap yang baik. Sedangkan tata kerja sendiri cara cara atau proses kegiatan
pelayanan rawat inap dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 25 tahun1990 Tentang


Pedoman Organisasi dan Tata Laksana yang dimaksud dengan tata hubungan kerja (TAHUBJA)
adalah pengaturan hubungan kerja antara satu unit dengan unit lainya dalam bentuk koordinasi
fungsional dan atau teknis operasional.

Gambar.
Tata hubungan kerja rawat inap

Keterkaitan Hubungan kerja instalasi rawat inap dengan unit lain

1. Rekam Medik, Laboratorium, HCU, ICU, IGD, Rawat Jalan, Poli klinik RS Lain,
2. Administrasi Medis berkaitan dengan entry data biaya rawat inap
3. Farmasi terkait dengan kebutuhan obat dan BHP dan pengadaan alat kesehatan

melalui mekanisme permintaan barang farmasi

4. Layanan teknik terkait dengan kerusakan alat dan penggantian spare part alat di instala rawat
inap akan dilaporkan dan diajukan perbaikan kelayanan teknik dengan prosedur permintaan
perbaikan.
5. Layanan umum terkait dengan kebutuhan barang umum dan alat tulis kantor disuplai oleh
bagian layanan umum dengan menggunakan formulir permintaan barang umum
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
1. Kualifikasi Tenaga Dokter di Rawat Inap RSUD Pameungpeuk adalah Dokter
Uumum, Dokter Sepecialis Bedah yang mana menggunakan jasa Pelayanan Dokter
Tetap dan Dokter Kontrak.
2. Kualifikasi Tenaga Perawat di Instalasi Rawat Inap Flamboyan RSUD Pameungpeuk
adalah 14 tenaga perawat ( 3 tenaga Ners dan 11 DIII Keperawatan).
B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan Rawat Inap perlu menyediakan sumber daya manusia yang
kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan teknologi
sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar tersebut
di atas, maka perlu kiranya menyediakan, mempersiapkan dan mendayagunakan sumber-
sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan Rawat Inap di instalasi Rawat Rawat Inap,
maka dibutuhkan tenaga dokter, yang mempunyai pengalaman, keterampilan dan
pengetahuan yang sesuai.
No Tenaga Medis Jumlah
1 Dokter Spesialis Bedah 3
2 Perawat D III 11
3 Perawat S1 Ners 3
4 Tenaga Administrasi 1
BAB VIII
STANDAR FASILITAS DAN LOGISTIK

A. Denah Ruangan

Perawat
Ruang Tunggu
Pasien

Ruang Periksa

B. Standar Fasilitas
Fasilitas yang tersedia pada pelayanan rawat inap flamboyan terdiri dari:
Alat yang Tersedia di Instalasi Rawat Jalan RSUD Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat
No Nama Alat Jumlah Keterangan
1 Infus PUM 3
2 Shiring PUM 6
3 EKG 1
4 Neboleizer 1
5 Vena Vieure 1
6 Tensimeter Digital Stand 1
7 X Ray Filem Vieure 1
8 Monitor 2
9 Troli Emergency 1
10 Tensimeter Manual 1
11 Stetoskop 2
9 Kursi 9
10 Tempat sampah 8
11 Tangga tempat tidur 22
C. Logistik
Bahan habis pakai dan obat-obatan yang ada dalam pelayanan rawat jalan:
No Nama Barang Jumlah Keterangan
1 Betadine 1 BHP
2 Alkohol 1 BHP
3 Aquabides 1 BHP
4 Steples 4 BHP
5 Plester 2 BHP
6 Handscoen 2 bok BHP
7 Jelly USG 1 BHP
8 Kasa 10 BHP
9 Sabun Cuci Tangan 4 BHP
10 Safety Box 5 BHP
11 Spuit 10 cc 5 BHP
12 Spuit 3 cc 5 BHP
13 Tisu Gulung 10 BHP
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU

Jenis Standar Pelayanan Minimal


No. Indkator Nila Keterangan
Pelayanan
i
1 Rawat 1. Dokter pemberi 100% Di Rawat Inap RSUD
Inap pelayanan di Rawat Dokte Pameungpeuk
inap rSpesialis sudah 100%
Dokter Spesialis

2. Ketersediaan 1. Pelayanan
pelayanan Dokter
Specialias
bedah umum
dan Di sesuaikan dengan
orthopedik Type Rumah Sakit Saat
Ini
3. Jam pelayanan Pelayana buka 24
jam

4. Waktu tunggu ≤ 60 menit ≥ 60 Menit


visist rawat jalan
5. Kepuasan pelanggan ≥ 90%
BAB X
PENUTUP

Dengan dikeluarkannya Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap ini maka setiap
petugas Rumah Sakit Umum Daerah Pameungpeuk Provinsi Jawa Barat yang terkait agar
senantiasa memperhatikan dan menjalankan pelayanan rawat jalan sebaik-baiknya. Senantiasa
mematuhi prosedur dan mengembangkan pelayanan berbasis keselamatan dan kepuasan pasien
sesuai dengan SPO yang ada.

DIREKTUR RSUD PAMEUNGPEUK


PROVINSI JAWA BARAT,

dr. Lulu Fahrizah Balqis, Sp.PK., M.Kes


Penata Tingkat I
NIP. 19710406 201001 2 003

Anda mungkin juga menyukai