Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN DEFISIT


PERAWATAN DIRI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Jiwa


Program Profesi Ners Angkatan XI

Disusun oleh :

MUHTAR MEGI

KHG D21097

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

Tahun Ajaran 2021 / 2022


DEFISIT PERAWATAN DIRI

1. Pegertian

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), dalam Anonim(2009), Kurang


Perawatan Diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya.

Pasien yang mengalami gangguan jiwa kronik seringkali tidak


memperdulikan perawatan diri. Hal ini menyebabkan pasien dikucilkan dalam
keluarga dan masyarakat (Keliat, 2009).

Klien dengan gangguan jiwa hampir semuanya mengalami defisit


perawatan diri. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan dan ketidakberdayaan
yang berhubungan dengan keadaannya sehingga terjadilah defisit perawatan diri
(Muslim, 2010).

Jenis-jenis deficit perawatan diri

Menurut Nanda (2018), jenis perawatan diri terdiri dari:

a. Defisit perawatan diri: mandi


Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.
b. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hembatan kemampuan untuk melakukan kegiatan berhias atau
berpakaian untuk diri sendiri.
c. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan aktivitas atau kegiatan
makan untuk diri sendiri.
d. Defisit perawatan diri : eliminasi/toileting
Hambatan kemampuan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas
toileting secara mandiri.
2. ProsesTerjadinya Masalah

1. Predisposisi

a. Perkembangan Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien


sehingga perkembangan inisiatif terganggu
b. Biologis Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri
c. Kemampuan realitas turun Klien gangguan jiwa dengan kemampuan
realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan
termasuk perawatan diri
d. Sosial Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri

2. Presipitasi

Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang


penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri. (Depkes, 2000, dalam Anonim, 2009) Sedangkan
Tarwoto dan Wartonah (2000), dalam Anonim(2009), meyatakan bahwa
kurangnya perawatan diri disebabkan oleh :

a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran

3. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pola perawatan Kadang perawatan diri Tidak melakukan


diri seimbang tidak seimbang perawatan diri
4. Pohon Masalah

Resiko Tinggi Isolasi Sosial Effect

Defisit Perawatan Diri Core Problem

Harga Diri Rendah Causa

Pohon Masalah Defisit perawatan Diri ( Fitria.2009 ).

3. Data Yang Perlu Dikaji

4. Diagnosa Keperawatan

5. Perencanaan

SP 1

1. Kondisi Klien 
2. Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri 
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
b. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
e. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
SP 2

1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus:
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan

Membantu klien latihan berhias

a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A., Helena, N.C.D., dan Farida, P. 2007. Manajemen Keperawatan


Psikosisial dan Kader Kesehatan Jiwa: CMHN (Intermediate Courese).Jakarta:
EGC.

Stuart dan Laraia. 2005. Principles and Pratice of Psychiatric Nursing, 8 th


Edition. St. Louis: Mosby.

Stuart, G. W, dan Sundeen, S. J. 2002.Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3.


Jakarta: EGC.

Suliswati, dkk. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Varcarolis. 2006. Fundamentalis of Psychiatric Nursing Edisi 5. St.Louis; Elsevier

Stuart, W. Gail. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapore: Elsevier

Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika

Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN(Basic


Course). Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai