Menes, 12 Desember 2022 - Rumah KitaB, sebuah lembaga riset sosial

keagamaan, telah mengadakan acara bedah buku pencegahan kawin anak

di Pesantren Mathlaul Anwar Menes, Banten. Acara ini bertujuan untuk
mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya kawin anak
dan bagaimana mencegahnya.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah santri dan kyai di Pesantren Mathlaul
Anwar, serta sejumlah pegiat sosial dan akademisi yang terkait dengan isu
kawin anak. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh sejumlah awak media yang
tertarik untuk meliput kegiatan ini.

Dalam acara bedah buku ini, Rumah KitaB memperkenalkan buku baru
yang berjudul "Fikih Perkawinan Anak". Buku ini menguraikan pentingnya
mencegah kawin anak dan memberikan solusi yang tepat untuk mencegah
terjadinya kawin anak.

Menurut Direktur Kajian Rumah KitaB, Achmat Hilmi, "Kawin anak adalah
masalah serius yang mempengaruhi masa depan anak-anak Indonesia.
Kami berharap dengan mengadakan acara bedah buku ini, para kyai, santri,
dan masyarakat umum dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang bahaya kawin anak dan bagaimana mencegahnya."

Kyai Shofi, pimpinan Pesantren Mathlaul Anwar Menes, menyambut baik

acara bedah buku ini. Menurutnya, Pesantren Mathlaul Anwar selalu
berupaya untuk memberikan pendidikan yang holistik dan inklusif,
termasuk dalam upaya pencegahan kawin anak. "Kami sangat mendukung
upaya pencegahan kawin anak dan berharap acara bedah buku ini dapat
memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat," ujarnya.

Selain memperkenalkan buku baru, acara bedah buku ini juga melibatkan
sejumlah narasumber yang membahas topik pencegahan kawin anak.
Narasumber yang dihadirkan antara lain dari akademisi, praktisi, dan aktivis
sosial yang telah lama berkecimpung dalam isu kawin anak.

Acara bedah buku pencegahan kawin anak ini diharapkan dapat menjadi
salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya
kawin anak dan bagaimana mencegahnya. Rumah KitaB berkomitmen
untuk terus berkontribusi dalam mengatasi masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, termasuk pencegahan kawin anak.