Anda di halaman 1dari 3

SMP IT BAITUL ILMI

(ISLAMIC BOARDING SCHOOL)

‫مدرسة بيت العلم المتوسطة لتحفيظ القرآن‬


Kp.Gasol RT/RW 03 Desa Gasol Kec.Cugenang Kab.Cianjur
Jawa Barat-Indonesia

Allah Memelihara Rasul-Nya

Suatu hari dua pemuka kafir Quraisy duduk berbincang-bincang di


samping Ka‘bah. Mereka adalah Shafwan ibn Umayyah dan Umair ibn Wahab.
Dengan sangat hati-hati Shafwan berkata, “Hai Umair, Muhammad telah
membunuh ayah, paman, dan saudara kita dalam Perang Badar. Apakah kau
siap pergi ke Madinah dan membunuhnya?” “Aku ingin melakukannya, tetapi
bagaimana dengan keluargaku jika aku mati atau tertangkap?” tanya Umair
bimbang. “Tenang saja. Demi Latta dan Uzza, akulah yang akan menjaga
anak-anak dan keluargamu. Aku akan memenuhi kebutuhan mereka. Aku
binasa jika mereka binasa. Darah mereka adalah darahku. Hidup mereka
adalah hidupku. Begitu juga mati mereka adalah matiku,” sumpah Shafwan.
Umair berkata, “Baiklah kalau begitu, aku siap membunuhnya. Besok aku
akan pergi ke Madinah. Aku minta, jangan bocorkan rencana ini kepada siapa
pun. Hanya kita berdua yang tahu.” “Ya, aku tidak akan mengatakannya
kepada siapa pun.” Setelah bersepakat dan berjabat tangan, Umair beranjak
pergi meninggalkan Shafwan. Ia segera mempersiapkan hewan tunggangan
dan perbekalan untuk pergi ke Madinah. Tidak lupa, ia baluri pedangnya
dengan racun yang mematikan hingga pedang yang mengilap itu berubah
warna menjadi abu-abu kehitaman.

Keesokan harinya, Umair pergi ke Madinah untuk melampiaskan


dendamnya yang membara. Ia akan mencari Muhammad dan menebaskan
pedangnya ke tubuh beliau. Tentu saja tidak tebersit sedikit pun dalam
pikirannya bahwa Allah bersama hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Ia
sama sekali tidak tahu bahwa saat keduanya merundingkan rencana jahat itu,
Allah Swt. Mewahyukan kepada Rasulullah Saw. tentang apa yang mereka
rencanakan di samping Ka‘bah.

.BAITUL ILMI News Kisah Menakjubkan Dalam Kehidupan Rasulullah SAW


SMP IT BAITUL ILMI
(ISLAMIC BOARDING SCHOOL)

‫مدرسة بيت العلم المتوسطة لتحفيظ القرآن‬


Kp.Gasol RT/RW 03 Desa Gasol Kec.Cugenang Kab.Cianjur
Jawa Barat-Indonesia

Setelah menempuh perjalanan jauh yang melelahkan, Umair tiba di


Madinah. Tanpa buang waktu, ia segera mencari-cari Rasulullah Saw., tak
sabar untuk segera menebaskan pedang beracunnya pada tubuh beliau.
Setelah berkeliling ke sana kemari dan tidak menemukan Rasulullah, Umair
berjalan menuju Masjid Nabawi. Namun, Umar ibn Khaththab melihatnya dan
mencurigai gerak-geriknya sehingga ia langsung menghunus pedangnya dan
menghadang Umair. Umar menanyai maksud kedatangannya ke Madinah.
Karena gerak-gerik dan jawabannya mencurigakan, Umar meringkus dan
menyeretnya ke hadapan Rasulullah Saw. yang tengah berada di masjid.

Rasulullah bertanya menyelidik, “Hai Umair, apa tujuanmu datang ke


sini?” “Aku datang untuk menebus kerabatku yang tertangkap dalam Perang
Badar,” kilahnya. “Kamu dusta! Sepuluh hari yang lalu kau dan Shafwan
duduk di samping Ka‘bah merencanakan keburukan terhadapku. Shafwan
berkata kepadamu begini dan begini. Kau bilang kepadanya anu dan anu. Aku
tahu, saat ini kau datang untuk membunuhku! Sungguh, Allah tidak akan
menguasakanmu untuk membunuhku.” Tentu saja Umair terkesiap
mendengar ucapan Rasulullah.

Sebab, rencana mereka itu sangat rahasia. Hanya ia dan Shafwan yang
mengetahuinya. Umair bertanya, “Dari mana engkau mengetahui
kejadian yang sebenarnya antara aku dan Shafwan?” “Allah Yang Mahatahu
telah mengabarkannya kepadaku,” jawab Rasulullah Saw. Sadarlah Umair
bahwa Muhammad benar-benar utusan Allah. Maka, tanpa ragu lagi ia
mengucapkan dua kalimat syahadat: “Asyhadu an lâ ilâha illallâh, wa asyhadu
annaka Rasûlullâh! (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku
bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.” Kelak, beberapa tahun
kemudian, Shafwan ibn Umayyah pun memeluk Islam. Kisahnya bermula
ketika ia dan Rasulullah Saw. melihat-lihat pampasan perang berupa binatang
.BAITUL ILMI News Kisah Menakjubkan Dalam Kehidupan Rasulullah SAW
SMP IT BAITUL ILMI
(ISLAMIC BOARDING SCHOOL)

‫مدرسة بيت العلم المتوسطة لتحفيظ القرآن‬


Kp.Gasol RT/RW 03 Desa Gasol Kec.Cugenang Kab.Cianjur
Jawa Barat-Indonesia

ternak. Shafwan memandangi ternak (ganimah) yang memenuhi celah bukit.


Rasulullah Saw. memperhatikannya, lalu bertanya, “Hai Abu Wahab,
sepertinya kau sangat takjub melihat hewan ternak yang memenuhi celah
bukit itu?” “Ya.” Maka, Rasulullah Saw. berkata, “Seluruh ternak itu untukmu
beserta apa yang ada di celah bukit itu.” Mendengar ujaran Rasulullah Saw.,
kontan saja Shafwan merasa senang bukan kepalang, lalu berkata, “Tidak
mungkin seseorang memberikan (harta) sebanyak ini, kecuali seorang Nabi.
Aku bersaksi, tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.”[]

.BAITUL ILMI News Kisah Menakjubkan Dalam Kehidupan Rasulullah SAW

Anda mungkin juga menyukai