REVISI KE - 01
I. TUJUAN
Tujuan dari TKO ini adalah memberi panduan identifikasi pengelolaan kegiatan termasuk
kegiatan rutin dan non rutin yang akan dilakukan terutama yang berpotensi menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup untuk memastikan bahwa
pengelolaan sudah sesuai dan memenuhi peraturan lingkungan yang berlaku, secara
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
1. Ruang lingkup TKO ini mengatur mekanisme pengelolaan Kegiatan yang memiliki
dampak besar dan penting terhadap lingkungan di PT. Pertamina Hulu Energi WMO.
2. TKO ini berlaku untuk seluruh Kegiatan rutin dan non rutin di PT. Pertamina Hulu
Energi WMO.
A. PENGERTIAN
1. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) adalah telaahan secara cermat
dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan.
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.
3. Aspek Lingkungan adalah elemen dari suatu Kegiatan organisasi, produk atau
jasa yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
4. Dampak Lingkungan adalah perubahan terhadap lingkungan, menguntungkan
atau merugikan, secara keseluruhan ataupun sebagian yang dihasilkan dari
Kegiatan suatu organisasi, produk dan jasa.
5. Dampak Penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar
yang diakibatkan oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan.z
6. Dokumen lingkungan hidup adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup yang terdiri atas analisis mengenai dampak
lingkungan hidup (AMDAL), upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya
pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL), surat pernyataan kesanggupan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL), dokumen pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup (DPPL), studi evaluasi mengenai dampak
lingkungan hidup (SEMDAL), studi evaluasi lingkungan hidup (SEL), penyajian
informasi lingkungan (PIL), penyajian evaluasi lingkungan (PEL), dokumen
pengelolaan lingkungan hidup (DPL), rencana pengelolaan lingkungan dan
rencana pemantauan lingkungan (RKL-RPL), dokumen evaluasi lingkungan hidup
(DELH), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH), dan Audit Lingkungan.
7. Fungsi Terkait adalah fungsi atau departemen yang mempunyai kepentingan
dan/ atau berkontribusi dalam rencana kegiatan yang diusulkan oleh Fungsi User.
8. Fungsi User adalah fungsi atau departemen yang mempunyai inisiatif atas
rencana kegiatan yang diperkirakan berdampak ke lingkungan
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR :PHEWMO/QHSSE/ENV/J/STK/2015/B005
REVISI KE : 01
JUDUL : PENGELOLAAN KEGIATAN
BERLAKU TMT : 02 Maret 2021
BERDAMPAK KE
LINGKUNGAN HALAMAN : 2 dari 9
9. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan
Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh
izin Usaha dan/atau Kegiatan
10. Kegiatan dan / atau Usaha adalah segala bentuk aktivitas yang dapat
menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan hidup serta menyebabkan
dampak terhadap lingkungan hidup.
11. Perusahaan adalah PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE
WMO)
12. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), adalah upaya penanganan
dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana Usaha
dan/atau Kegiatan.
13. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL), adalah upaya pemantauan
komponen lingkungan hidup yang terkena dampak akibat dari rencana Usaha
dan/atau Kegiatan.
14. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL-UPL), adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap Usaha
dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
Usaha dan/atau Kegiatan.
B. BATASAN
1. Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus sudah termasuk di dalam ruang
lingkup dokumen AMDAL atau UKL-UPL dan izin lingkungan.
2. Rencana pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan
(RPL) yang diwajibkan di dalam dokumen AMDAL atau UKL/UPL dan izin
lingkungan harus dilakukan dan dipenuhi.
IV. REFERENSI
V. DOKUMEN TERKAIT
1. Fungsi User adalah inisiator yang mempunyai rencana Kegiatan (Project, Drilling,
Exploration dan Exploitation, Operation, SCM, Engineering and Integrity, HR& R)
2. Fungsi Terkait adalah fungsi yang memberikan kontribusi berdasarkan keahliannya
dalam rencana pelaksanaan dan/atau pelaksanaan Kegiatan (Project, Drilling,
Exploration dan Exploitation, Operation, SCM, Engineering and Integrity, HR& R, legal
dan fungsi terkait lainnya)
3. Fungsi QHSSE adalah fungsi yang memberikan pendampingan dan panduan terkait
aspek QHSSE
VII. PROSEDUR
b. Fungsi User dan Fungsi QHSSE dalam hal ini adalah wakil Perusahaan
sebagai Pemrakarsa untuk melakukan pengajuan Izin Lingkungan kepada
instansi Pemerintah terkait.
Pemrakarsa dapat menyusun dokumen lingkungan (AMDAL & UKL-UPL)
dapat dilakukan sendiri atau meminta bantuan kepada pihak lain (pihak ketiga)
baik perorangan atau lembaga penyedia jasa penyusun dokumen AMDAL
sesuai ketentuan yang disebutkan di dalam peraturan terkait (Lampiran 5 -
Kriteria Penyusuan AMDAL)
c. Izin lingkungan akan diterbitkan bersamaan dengan Rekomendasi AMDAL
atau UKL-UPL.
5. Apabila rencana Kegiatan sudah disebutkan di dalam ruang lingkup Izin
Lingkungan, maka Fungsi User wajib melaksanakan langkah-langkah
pengelolaan lingkungan (pada point B) dan pemantauan ligkungan (pada point C.
6. Fungsi User memastikan Kegiatan apakah diwajibkan memiliki izin Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Daftar Kegiatan yang wajib memiliki
Izin PPLH dapat dilihat pada Lampiran 3.2.d – Mekanisme Pengurusan Izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
7. Apabila pelaksanaan Kegiatan dibutuhkan Izin Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PPLH), maka:
a. Fungsi User berkoordinasi dengan Fungsi QHSSE dan Fungsi Terkait
untuk menyiapkan data yang dibutuhkan (Lampiran 4 - Daftar Kebutuhan
Data Pengajuan Izin Lingkungan)
b. Fungsi QHSSE memfasilitasi pengajuan proposal pengajuan Izin PPLH
kepada Instansi pemerintah terkait, termasuk melakukan bimbingan
pengisian formulir proposal, konsultasi dengan Instansi Pemerintah terkait,
memantau proses evaluasi proposal hingga perolehan Izin PPLH, dan
sosialisasi mengenai isi izin PPLH dan pelaksanaan kewajibannya kepada
Fungsi User dan Fungsi Terkait.
c. Fungsi QHSSE memantau masa berlaku semua Izin PPLH dan pemenuhan
kewajibannya.
8. Apabila direncanakan perubahan Kegiatan pada suatu Kegiatan yang sudah
disebutkan di dalam ruang lingkup Izin Lingkungan, maka Pemrakarsa yang
dikoordinir oleh Fungsi User bekerjasama dengan Fungsi QHSSE mengajukan
permohonan perubahan Izin Lingkungan. Perubahan Kegiatan meliputi:
a. Perubahan kepemilikan Kegiatan;
b. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;
c. Perubahan yang berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang memenuhi
kriteria:
1) perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang berpengaruh
terhadap lingkungan hidup;
2) penambahan kapasitas produksi;
3) perubahan spesifikasi teknik yang memengaruhi lingkungan;
4) perubahan sarana Kegiatan;
5) perluasan lahan dan bangunan Kegiatan;
6) perubahan waktu atau durasi operasi Kegiatan;
7) Kegiatan di dalam kawasan yang belum tercakup di dalam Izin
Lingkungan;
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR :PHEWMO/QHSSE/ENV/J/STK/2015/B005
REVISI KE : 01
JUDUL : PENGELOLAAN KEGIATAN
BERLAKU TMT : 02 Maret 2021
BERDAMPAK KE
LINGKUNGAN HALAMAN : 6 dari 9
1. Setiap Kegiatan yang akan berjalan memiliki dokumen AMDAL dan perizinan
lingkungan yang lengkap.
2. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang diwajibkan terpenuhi sesuai dengan
peraturan lingkungan terkait
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : QHSSE NOMOR :PHEWMO/QHSSE/ENV/J/STK/2015/B005
REVISI KE : 01
JUDUL : PENGELOLAAN KEGIATAN
BERLAKU TMT : 02 Maret 2021
BERDAMPAK KE
LINGKUNGAN HALAMAN : 9 dari 9
IX. LAMPIRAN
CATATAN:
TKO ini sudah direview oleh Fungsi Pengendali Dokumen STK PHE WMO dan telah
disetujui oleh pejababat terkait melalui email perihal persetujuan “TKO Pengelolaan
Kegiatan Berdampak Ke Lingkungan”.
Sehubungan dengan kondisi WFH saat ini, maka dokumen STK ini akan ditandatangani
kemudian hari dengan tanggal yang sama dengan tanggal persetujuan pejabat
penandatangan yang telah disebutkan dalam email persetujuan.