Anda di halaman 1dari 63

PENYELENGGARAAN PERSETUJUAN

LINGKUNGAN SESUAI PERATURAN


PEMERINTAH NOMOR 22 TAHUN 2021
Jakarta, 8 Maret 2024

Mufti Zuchair – Pengendali Dampak Lingkungan


Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan
Kegiatan
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
OUTLINE
1. Overview PP 22 Tahun 2021
2. Mekanisme Penapisan Dokumen
3. Pengaturan Kewenangan
4. Implementasi di Tingkat Pusat

2
OVERVIEW PP 22 TAHUN 2021
Perizinan
Berusaha

Persetujuan

Persetujuan
Tata Ruang Persetujuan Bangunan
(PKKPR) Prasyarat Lingkungan Prasyarat Gedung
(PBG)

1. Amdal
NSPK Kajian
2. UKL-
Dampak
Lingkungan dan UPL
Standardisasi 3. SPPL
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN
UU No.4/1982 DI INDONESIA
PP No.29/1986 PP No.51/1993 UU No.23 / 1997
Tonggak awal UU Tonggak awal Pengembangan Pengembangan dan
Pengelolaan Lingkungan sejarah Amdal konsep Amdal Perbaikan Konsep
HIdup Amdal dan UKL-UPL

1982 1 1986 1993 2 1997


UU No.32/2009 PP No.27/1999
PP No.27/2012 Pengenalan konsep
Revitalisasi Perbaikan konsep
Integrasi IL dalam
Izin Lingkungan Amdal, Amanat dari
proses Amdal &
Hidup UU 23 1997
UKL-UPL 2012
2010 4 2009 19
1999

UU No.6 Tahun 2023


Digitalisasi proses penilaian / pemeriksaan
dokumen lingkungan dengan AmdalNET
2018 5 2020 2021 6 2023
OSS DAFTAR ISTILAH
OSS = Online Single Submission
PP No.24/2018, PP No.22/2021 IL Izin Lingkungan
UU No.11/2020 PL = Persetujuan Lingkungan
Amdal = Analisis Mengenai Dampak
IL Komitmen, Perubahan Nomenklatur IL menjadi PL, PL Lingkungan Hidup
Integrasi Persetujuan Lingkungan RKL-RPL = Rencana Pengelolaan
RKL-RPL Rinci bukan lagi sebagai izin tapi menjadi persyaratan Lingkungan Hidup-Rencana Pemantauan
Hidup ke dalam Perizinan Berusaha dan Lingkungan Hidup
dasar, integrasi Pertek ke dalam PL, dan UKL-UPL = Upaya Pengelolaan
adanya Lembaga Uji Kelayakan LH dan 5
Lingkungan Hidup-Upaya Pemantauan
Lembaga Uji Kelayakan LH dan Tim Uji Lingkungan Hidup
Pendetailan Keterlibatan Masyarakat LH = Lingkungan Hidup
SETUJUAN LINGKUNGAN : Persetujuan Lingkungan diterbitkan oleh
Pengawasan dan Penegakan
Hukum Lingkungan oleh

TUNG SISTEM PERIZINAN MENLHK, Gubernur atau Bupati/Walikota MENLHK, Gubernur,


Bupati/Walikota

NDONESIA
AMDAL Persetujuan Perizinan
& Lingkungan
UKL/UPL
Berusaha

PEMRAKARSA –
RENCANA USAHA PELAKSANAAN
DAN/ATAU KEGIATAN Proses Amdal atau UKL-UPL Perizinan Berusaha diterbitkan USAHA DAN/ATAU
- Uji Kelayakan oleh Tim Uji Kelayakan oleh KEGIATAN
- Proses Pemeriksaan oleh Instansi LH Menteri, Gubernur atau
- Persetujuan Teknis Bupati/Walikota Penaatan
terhadap BML
dan KBKL
• PERSETUJUAN LINGKUNGAN merupakan “JANTUNG-nya” Sistem Perizinan di
Indonesia. Secara legal sesuai UU Cipta Kerja Perizinan Berusaha untuk usaha
dan/atau kegiatan tidak dapat diterbitkan tanpa adanya Persetujuan Lingkungan
• Persetujuan Lingkungan merupakan hasil dari Proses Amdal atau UKL-UPL yang
disusun oleh Pemrakarsa dan dinilai oleh Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup atau
diperiksa oleh Instansi LH
• Persetujuan Lingkungan yang termuat dalam Perizinan Berusaha merupakan
instrument utama penurunan Beban Pencemaran Lingkungan dan Laju Kerusakan Penurunan Beban Pencemaran
Lingkungan dan Pengawasan LH dan Kerusakan Lingkungan
U 32 TAHUN 2009

SKKL/REKOMENDASI UKL-UPL IZIN LINGKUNGAN IZIN USAHA

P 22 TAHUN 2021

IZIN USAHA
SKKL/PKLPH
PRINSIP
“Trust, but Verify”

Perizinan dimudahkan Pasal 7 ayat (1) UU Cipta


Kerja : Perizinan Berusaha
pengawasan berbasis risiko dilakukan
terkoordinasi, berdasarkan penetapan tingkat
transparan dan risiko dan peringkat skala usaha
akuntabel kegiatan usaha
MEKANISME
PENAPISAN
DOKUMEN
LINGKUNGAN
Tingkat Risiko Usaha dan Jenis Dokumen Lingkungan
Jenis Dokumen lingkungan tidak inline dengan
tingkat risiko usaha, Penentuannya didasarkan
pada kriteria Dampak Penting sebagaimana
diatur dalam Pasal 22 dan 23, UU 32/2009

Jenis
Tingkat Dokumen Persetujuan
Risiko Usaha Lingkungan Lingkungan

Tinggi AMDAL SKKL Persyaratan Perizinan


penerbitan
Menengah “termuat” Berusaha :
Tinggi dalam • Izin
Menengah UKL-UPL PKPLH Perizinan • Sertifikat Standar
Rendah Berusaha • NIB
Tidak
Linear
Rendah SPPL NIB

NIB sebagai Perizinan


Tingkat Risiko Usaha Berusaha telah
digunakan untuk mengintegrasikan SPPL
penetapan jenis Perizinan
Berusaha yang harus
dimiliki oleh pelaku usaha
Konsep Penentuan Wajib Amdal Suatu Usaha dan/atau Kegiatan Untuk Kegiatan Yang Berada
dalam Kawasan Lindung Serta Kegiatan Yang Dikecualikan
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang lokasinya Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
berada di dalam kawasan lindung  jenis rencana berada di dalam dan/atau berbatasan langsung
usaha dan/atau kegiatan yang diizinkan sesuai
dengan kawasan lindung yang dikecualikan dari
peraturan perundang-undangan, misal: tambang di
hutan lindung, wisata alam di kawasan lindung
kewajiban menyusun Amdal adalah rencana
usaha dan/atau kegiatan:

Batas proyek
1 1. Eksplorasi pertambangan, migas dan panas
bumi yang tidak diikuti kegiatan pendukung
wajib Amdal;
Kawasan Lindung
terluar yang 2. Penelitian dan pengembangan di bidang ilmu
bersinggungan
dengan batas
Yang tercantum dalam Lampiran pengetahuan;
Permen LH & telah ditetapkan 3. Yang menunjang pelestarian kawasan lindung;
terluar dari sesuai dengan PUU

2
kawasan lindung 4. Yang terkait dengan kepentingan pertahanan
dan keamanan negara yang tidak berdampak
Dampak penting terhadap lingkungan;
potensial
5. Budidaya yang secara nyata tidak berdampak

3
Dampak potensial dari
rencana usaha dan/atau penting bagi lingkungan hidup;
kegiatan yang akan 6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli
dilaksanakan tersebut secara dengan luasan tetap dan tidak mengurangi
nyata mempengaruhi Keterangan: fungsi lindung kawasan dan di bawah
kawasan lindung terdekat = Rencana Usaha pengawasan ketat.
dan/atau kegiatan
Daftar Kawasan Lindung dalam PP 22 Tahun 2021
1. Kawasan hutan lindung
2. Kawasan bergambut Kawasan lindung  wilayah yang TELAH
3. Kawasan Resapan Air DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk
4. Sempadan Pantai melindungi kelestarian lingkungan hidup
5. Sempadan Sungai
mencakup SDA dan Sumber Daya Buatan.
6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk
7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut Penetapan kawasan lindung tersebut dilakukan
8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut sesuai dengan ketentuan PUU
9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau
10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut
11. Taman Hutan Raya PERHATIAN
12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut Kawasan Lindung di Luar 23 Jenis
13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Kawasan Lindung ini, bukan lah
14. Kawasan Cagar Alam Geologi Kawasan Lindung yang dimaksud
15. Kawasan Imbuhan Air Tanah
16. Sempadan Mata Air
PP ini
17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah
18. Kawasan Pengungsian Satwa
19. Terumbu Karang
20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi
21. Kawasan Konservasi Pesisir dan pulau-pulau kecil;
22. Kawasan Konservasi Maritim;
23. Kawasan Konservasi Perairan;
Gambaran Umum Proses Amdal, UKL-UPL dan Persetujuan
Lingkungan di Indonesia
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan (Project)
Kriteria: Jika Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
1. Skala dan Besaran; ‘Halal”, proses selanjutanya adalah penentuan
2. Lokasi wajib Amdal dan pendekatan studi
Rencana usaha dan/atau Kegiatan

Proses Penapisan (Screening)

Wajib Amdal Wajib UKL-UPL SPPL

Proses Proses Proses


Amdal UKL-UPL SPPL
DASAR HUKUM
Pasal 20 ayat 1 PP 22 Tahun 2021
Untuk menentukan rencana Usaha
danlatau Kegiatan yang wajib
memiliki Amdal, UKL-UPL, atau
SPPL, penanggung jawab Usaha
dan/atau Kegiatan melakukan proses
penapisan secara mandiri.

Peraturan Menteri LHK Nomor 4 Tahun 2021 Tentang


Daftar Usaha dan atau kegiatan Wajib Amdal, UKL-UPL
atau SPPL
Kewajiban Dokumen Lingkungan sesuai PERMENLHK Nomor 4 Tahun 2021
(contoh: Kegiatan PUPR)
Kewajiban Dokumen Lingkungan
(contoh: Kegiatan PUPR)
Kewajiban Dokumen Lingkungan
(contoh: Kegiatan sektor ESDM)
Kewajiban Dokumen Lingkungan
(contoh: Industri Semen)
Dokumen Lingkungan Hidup untuk
Usaha dan/atau Kegiatan Jasa

Luas Lahan Terbangun ≥ 5 ha


Luas Bangunan ≥ 10.000 m2 AMDAL
Pemakaian Air Tanah ≥ 50 l/dtk

Pasal 7 ayat (3)


Luas Lahan Terbangun 1 ha ≤ x < 5 ha
Luas Bangunan 5.000 m2 ≤ x < 10.000 m2 UKL - UPL
“Penentuan wajib Amdal, UKL- Pemakaian Air Tanah 1 l/dtk ≤ x < 50
UPL, dan SPPL untuk usaha jasa l/dtk
yang membangun sarana dan
prasarana sebagaimana Luas Lahan Terbangun < 1 ha
Lampiran II” Luas Bangunan < 5.000 m2
Pemakaian Air Tanah < 1 l/dtk SPPL

Lampiran II, Multisektor


Perubahan Persetujuan Lingkungan (PL)
Pasal 89 ayat (1), PP 22 Tahun 2021,
“Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib melakukan perubahan Persetujuan Lingkungan apabila Usaha
dan/atau Kegiatannya yang telah memperoleh surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Persetujuan
Penyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup direncanakan untuk dilakukan perubahan”

TANPA menyusun DENGAN menyusun


Dokumen LH Dokumen LH

Pemegang Perubahan Perubahan Pelaksanaan


Persetujuan Usaha dan/atau Persetujuan Perubahan Usaha
Lingkungan Kegiatan Lingkungan dan/atau Kegiatan

Terdapat 13 jenis Perubahan Usaha dan/atau Perubahan Usaha


Kegiatan yang wajib diikuti dengan Perubahan dan/atau kegiatan tidak
dapat dilakukan sebelum
Persetujuan Lingkungan sebagaimana diatur dalam
diterbitkannya perubahan
Pasal 89 ayat (2) PP 22 Tahun 2021 Persetujuan Lingkungan
Penapisan Dokumen Lingkungan Untuk Kegiatan Yang Telah Memiliki Dokumen Sebelumnya

1. Perubahan Spesifikasi Teknik; Adendum Andal & RKL-RPL


2. Penambahan Kapasitas Produksi;
(Tipe A, B dan C)
3. Perluasan lahan usaha dan/atau kegiatan;
4. Perubahan waktu atau durasi operasi;
5. Perubahan Kebijakan Pemerintah; Usaha dan/atau
6. Perubahan LH yang mendasar akibat peristiwa Kegiatan Wajib
alam atau akibat lain;
7. Tidak dilaksanakannya kegiatan dalam jangka AMDAL
waktu 3 tahun sejak diterbitkan keputusan
Persetujuan Lingkungan;
8. Perubahan identitas penanggung jawab AMDAL Baru
kegiatan; Pengembangan
9. Perubahan wilayah administrasi pemerintahan
10. Perubahan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan; Usaha dan/atau
11. Perubahan SLO yang lebih ketat dari
Persetujuan Lingkungan yang dimiliki;
Kegiatan Wajib
12. Penciutan/pengurangan luas areal usaah UKL-UPL
dan/atau kegiatan; UKP-UPL Baru
13. Perubahan dampak dan/atau risiko lingkungan Pengembangan
berdasarkan hasil analislis risiko dan/atau audit
lingkungan yang diwajibkan.
Perubahan PL saja
Proses Penapisan Perubahan Persetujuan Lingkungan
Menteri, gubernur atau
merencanakan untuk Perubahan Persetujuan Lingkungan
bupati/walikota c.q. Instansi
melakukan perubahan dilakukan MELALUI Penyusunan
lingkungan hidup
usaha dan/atau kegitan Dokumen Lingkungan Baru

Pemegang Persetujuan Penyajian Informasi Arahan Perubahan


Lingkungan Lingkungan (PIL) Persetujuan Lingkungan

Muatan PIL
1. Identitas pemegang Persetujuan Lingkungan; Perubahan Persetujuan Lingkungan
2. Uraian singkat rencana usaha dan/atau kegiatan eksisting beserta perubahaannya termasuk dilakukan TANPA MELALUI perubahan
implikasi perubahan usaha/kegiatan terhadap dokumen lingkungan dan Izin Lingkungan; Penyusunan Dokumen Lingkungan
3. Uraian singkat rona lingkungan hidup; Baru
4. Evaluasi dampak lingkungan dan mitigasinya (i.e. potensi perubahan dampak lingkungan
yang mungkin terjadi);
Kriteria Perubahan dan Jenis Dokumen LH yang Wajib Disusun untuk Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib Amdal
No Kriteria Perubahan AMDAL BARU ANDENDUM ANDAL dan RKL-RPL

1 Dampak penting Rencana perubahan akan Tidak terdapat jenis dampak


hipotetik (DPH) yang berpotensi menimbulkan jenis penting hipotetik (DPH) baru
ditimbulkan akibat dampak penting hipotetik (DPH)
rencana perubahan baru
usaha dan/atau
kegiatan

2. Batas tapak proyek Rencana perubahan akan Rencana perubahan dimaksud


berpotensi mengubah batas tidak mengubah batas tapak
tapak proyek proyek
Konsep Perbedaan Amdal Baru, Adendum Andal RKL-RPL dan UKL-UPL Baru

• Berpotensi menimbulkan jenis dampak penting hipotetik baru yang


1 Amdal Baru belum dilingkup dalam dok Amdal sebelumnya;
• Berpotensi mengubah batas wilayah studi.
Tipe DPH Perkiraan Dampak Penting RKL-RPL

2 Adendum Andal RKL-RPL Tipe A, B, C A √ Kaji dan Evaluasi Evaluasi


Kembali Kembali
Keterangan:
B √ Perubahan Besaran Evaluasi
√ : Sama dengan Dokumen Amdal Sebelumnya Dampak Tak Perlu dikaji Kembali
namun perlu Di evaluasi
keterkaian antar dampak
dan pengaruhnya pada
lingkungan
C √ √ Evaluasi Kembali

3 UKL-UPL Baru • Apabila perubahan usaha dan/atau kegiatan termasuk dalam


skala besaran jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
wajib memiliki UKL-UPL
Perbedaan Addendum Tipe A, Tipe B, Tipe C
Dokumen Adendum Andal dan RKL-
RPL Tipe A
1. Untuk tambahan Kegiatan
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
yang berpotensi merubah
Tipe B Tipe C (14 + 5 = 19 hari)
Besaran Dampak dan Sifat
1. Tambahan kegiatan lebih kecil 1. Tambahan kegiatan sangat
Penting Dampak DPH
dari dari yang sudah dikaji dalam kecil dan pada dasarnya
sebelumnya; atau
dokumen Amdal sebelumnya berdampak kecil tterhadap
2. Tambahan kegiatan namun masih berada di tapak lingkungan;
berpotensi merubah proyek yang sama; atau 2. Tambahan kegiatan yang
pengelolaan lingkungan atau 2. Merupakan tambahan kegiatan bersifat merubah lokasi
rencana pengelolaan yang bertujuan untuk perbaikan pembangunan namun masih di
lingkungan yang telah pengelolaan lingkungan hidup area tapak proyek, seperti
dilakukan; seperti penggunaan teknologi perubahan koordinat sumur
yang menjadi tambahan kegiatan migas
3. Tambahan kegiatan lebih yang akan dilakukan
besar atau sama dengan yang
sudah dikaji dalam dokumen
Amdal sebelumnya namun
masih berada di tapak proyek
yang sama
PENGATURAN
KEWENANGAN
SESUAI PP 05 2021

27
PENGATURAN KEWENANGAN PENERBITAN
PERSETUJUAN LINGKUNGAN
Kewenangan Persetujuan Lingkungan
dilakukan dengan ketentuan:
a. terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pelaku
usaha, dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan PP 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko; dan
b. terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah
Sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah.
PENGATURAN KEWENANGAN PENERBITAN
PERSETUJUAN LINGKUNGAN

PASAL 79 untuk kegiatan wajib Amdal PASAL 57 untuk kegiatan wajib UKL-UPL
PP 22 Tahun 2021
KONSTRUKSI HUKUM PENATAAN LHK

Pengaturan Kewenangan PL pada Pasal 57 dan 79 pada dasarnya


ditentukan pada:
1. Kewenangan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah;
2. Lokasi apakah lintas kabupaten/kota atau lintas provinsi; dan/atau
3. Lokasi apakah berada pada wilayah perairan 0-12 mil laut, atau >12 mil laut
Pembahasan Hukum
Ketiga kriteria tersebut memiliki kedudukan yang setara dalam konteks hukum, dimana
ketiga kriteria saling melengkapi (complementary)

Kewenangan PL berdasarkan Perizinan Berusaha dapat dibaca “didasari pada


kewenangan yang tercantum pada PP 5 Tahun 2021 Lampiran 1A yang merupakan
Perizinan Berusaha utama dan bukan untuk menunjang usaha (Pasal 58 dan Pasal 60
Permen LHK 18 Tahun 2021)
PENGATURAN KEWENANGAN PENERBITAN (Ex: Industri)

Pengaturan Pasal 22 ayat 3 PP 5/2022

PP 5/2021 Lampiran I, (Sektor Perindustrian)


Kewenangan Penerbitan Persetujuan
Lingkungan Kegiatan Industri Pada
Dasarnya Berdasarkan Jenis Industri
Namun Bila PMA Merupakan
Kewenangan Pusat
PENGATURAN KEWENANGAN PENERBITAN (Ex: Kesehatan)

Pengaturan Pasal 22 ayat 3 PP 5/2022

PP 5/2021 Lampiran I, (Sektor Kesehatan)


Kewenangan Penerbitan Persetujuan
Lingkungan Kegiatan Rumah Sakit Pada
Dasarnya Berdasarkan Tipe Rumah Sakit
Namun Bila PMA Merupakan
Kewenangan Pusat
1. RENCANA USAHA OLEH PELAKU USAHA

Kewenangan PL
sesuai dengan
kewenangan PB di PP
05 Tahun 2021
2. RENCANA USAHA PMA
Rencana Usaha status pemodalan PMA, Kewenangan PL di
Menteri sesuai Pasal 22 ayat 3 PP 05 Tahun 2021

Sumber : PP 05 Tahun 2021


3. RENCANA KEGIATAN OLEH INSTANSI PEMERINTAH
Rencana kegiatan oleh Instansi
Pemerintah kewenangan sesuai
dengan Lampiran UU 23 Tahun 2014
4. RENCANA USAHA KBLI BERIRISAN
Kewenangan PL sesuai dengan merujuk PP
05 Tahun 2021 namun sektor pengampu
mengacu SE Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
No. PI.01/433/SES.M.EKON/06/2021
5. RENCANA FASILITAS PENUNJANG

• Jika terintegrasi kegiatan utama :


mengikuti kewenangan PL mengikuti
kewenangan PB kegiatan utama

• Jika terintegrasi kegiatan utama namun


Sumber : Permen LHK 4 Tahun 2021
fasilitas penunjang berupa Bangunan
Gedung : kewenangan Persetujuan
Bangunan Gedung (PBG)

Sumber : PP 16 Tahun 2021


5. RENCANA FASILITAS PENUNJANG
CONTOH :

utama pendukung utama Pendukung (Gedung)

tidak terintegrasi
terintegrasi

x
Kewenangan kegiatan utama Kewenangan kegiatan sesuai PBG
6. RENCANA USAHA LEBIH DARI 1 KBLI PB YANG SAMA
DAN BERADA DALAM SATU TAPAK PROYEK YANG SAMA
• Dalam hal terdapat kewenangan
Penerbitan PB oleh Menteri
atau Gubernur atau Bupati/Wali
Kota, maka kewenangan penilaian
dan/atau pemeriksaan penerbitan
persetujuan lingkungan hidup di Menteri;
atau
• Dalam hal terdapat kewenangan
penerbitan PB oleh Gubernur atau
Bupati/Wali Kota maka kewenangan Sumber : PP 22 Tahun 2021
penilaian dan/atau pemeriksaan
penerbitan persetujuan lingkungan
hidup di Gubernur.

Sumber : PP 22 Tahun 2021


6. RENCANA USAHA LEBIH DARI 1 KBLI PB YANG SAMA
DAN BERADA DALAM SATU TAPAK PROYEK YANG SAMA
CONTOH : Kewenangan Menteri

Kewenangan Bupati/Walikota

Kewenangan Gubernur

Kesimpulan : satu dokumen,


kewenangan PL di Menteri
7. RENCANA USAHA PERUMAHAN
PMA : Kewenangan di Menteri;

PMDN : Kewenangan PL di Bupati/Walikota merujuk pada kewenangan PBG.

Sumber : KBLI 2020 Kategori L oleh BPS Sumber : Lamprian I PP 05 Tahun 2021 Sumber : Lampiran I Permen LHK 04 2021
7. RENCANA USAHA PERUMAHAN

Surat Dirjen
Sektor Perumahan Nomor konstruksi gedung
PUPR PM.0101-05/46 hunian mengikuti
merupakan tanggal 21 Januari
kewenangan PBG
2022, KBLI 68111
sektor jasa merupakan sektor
konstruksi PUPR
(sebelumnya sektor
perdagangan)

42
8. RENCANA USAHA TUKS/TERSUS
TUKS : sesuai kewenangan hierarki Pelabuhan

Tersus :
• Jika terintegrasi kegiatan utama, maka kewenangan PL sesuai PB kegiatan utama;
• Jika terintegrasi kegiatan utama namun PB di Kabupaten/Kota dan berlokasi laut, maka kewenangan PL di
Gubernur;
• Berdiri sendiri tidak terintegrasi dengan kegiatan apapun maka kewenangan PL di Menteri.

UU 11 Tahun 2020 Lampiran PP 05 Tahun 2021 Pasal 63 PP 31 Tahun 2021


8. RENCANA USAHA TUKS/TERSUS
CONTOH :

Terintegrasi kegiatan utama Terintegrasi kegiatan utama dan Berdiri sendiri merupakan
maka kewenangan sesuai PB kewenangan PB kegiatan utama di kewenangan Menteri
Kegiatan Utama Bupati/Walikota namun lokasi di Laut
maka Kewenangan Gubernur
9. RENCANA USAHA PBPHH
Industri Penggergajian kayu disertai industri mabel, kerajinan kayu,
pulp and paper, sesuai Lampiran I Sektor Industri PP 05 2021;

Sumber : Lampiran I PP 05 Tahun 2021


Sumber : Pasal 179 ayat 4 dan 5 PermenLHK Nomor 08 Tahun 2021 Tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan di Hutan
Lindung dan Hutan Produksi
9. RENCANA USAHA PBPHH
• Industri Penggergajian kayu yang berdiri
sendiri, kewenangan PB di Sektor KLHK
= Berkaitan dengan K/L pengampu,
adapun kewenangan penilaiannya
berdasarkan PP 05 Tahun 2021

Sumber : Lampiran I Sektor LHK PP 05 Tahun 2021

Sumber : SE Menko Bidang Perekonomian No.433 Tahun 2021


perihal KBLI Beririsan dan KBLI Tanpak K/L Pengampu
10. RENCANA USAHA PERKEBUNAN KELAPA
SAWIT DAN INDUSTRI MINYAK KELAPA SAWIT
• Dalam hal usaha Perkebunan Kelapa Sawit berdiri sendiri, kewenangan PL sesuai kewenangan
pada Lampiran I Sektor Pertanian PP 05 Tahun 2021;

• Dalam hal usaha Industri Minyak Kelapa Sawit berdiri sendiri, kewenangan PL sesuai kewenangan pada
Lampiran I Sektor Industri PP 05 Tahun 2021

Lampiran I Sektor Pertanian PP 05 Tahun 2021 Lampiran I Sektor Industri PP 05 Tahun 2021
10. RENCANA USAHA PERKEBUNAN KELAPA
SAWIT DAN INDUSTRI MINYAK KELAPA SAWIT
Perkebunan Kelapa Sawit baik yang terintegrasi mapun tidak terintegrasi
dengan Industri Minyak Kelapa Sawit, kewenangan mengikuti Lampiran I
Sektor Pertanian KBLI 10431 sesuai dengan
SE Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
No. PI.01/433/SES.M.EKON/06/2021
11. RUMAH SAKIT

Sesuai tipe rumah sakit (Lampiran I Sektor


Kesehatan PP 05 Tahun 2021)
12. SEKTOR PENDIDIKAN BUTUH SARPRAS

Sesuai kewenangan PBG

1. Sektor Pendidikan tidak memiliki PB


yang diatur di PP 05 Tahun 2021
2. Pendidikan ini merupakan jasa yang
memerlukan sarana dan prasarana
3. Dalam hal sektor Pendidikan
memerlukan sarana dan prasarana
berupa bangunan Gedung maka
mengikuti kewenangan sesuai PBG

Sumber : Permen LHK 4 Tahun 2021


13. SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

• Pemrakarsa PMA, kewenangan


Menteri

• Pemrakarsa PMDN, sesuai lokasi


usaha karena tidak
terdapat/terdaftar dalam PB, maka
penentuan kewenangan mengikuti
kewenangan lokasi

• Pemrakarsa Pemerintah, sesuai


Lampiran I UU 23 Tahun 2014
IMPLEMENTASI
DI TINGKAT PUSAT

52
PENAPISAN JENIS DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP
Usaha dan/atau Kegiatan
baru Dasar
Penapisan Usaha dan/atau Kegiatan Permohonan
pengajuan
layanan di
pengembangan arahan ke Direktur PTSP KLHK
PDLUK dan/atau
(sebelumnya telah/belum
memiliki dokling)
Hal-hal yang perlu diperhatikan Usaha dan/atau Kegiatan baru:
• Jenis KBLI dan nama usaha sesuai dengan ketentuan Permen • Surat permohonan arahan ditujukan ke Direktur Pencegahan
LHK 4 Tahun 2021 Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan melalui PTSP
• Status lahan yang digunakan berada/berbatasan langsung dengan KLHK
kawasan lindung atau tidak (Lampiran I PP 22 Tahun 2021) • Langkah-langkah penapisan melalui sistem informasi
dokumen lingkungan hidup Amdalnet, dilakukan sesuai
Hal-hal yang perlu diperhatikan Usaha dan/atau Kegiatan petunjuk penapisan yang terdapat pada:
pengembangan: https://amdalnet.menlhk.go.id/#/home/panduan
• Jenis perubahan dengan dokumen lingkungan/tanpa dokumen
lingkungan
• Kesesuaian kriteria perubahan sesuai dengan Pasal 89 PP 22
Tahun 2021
• Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) sesuai dengan Lampiran V
PP 22 Tahun 2021
Ketentuan Lebih lanjut di lampiran I
PEMENUHAN PERTEK, RINTEK DAN DRT PLB3
Usaha dan/atau Kegiatan
Penapisan baru Pedoman/standar
kebutuhan disiapkan oleh unit
Persetujuan Usaha dan/atau Kegiatan teknis terkait
Teknis, Riotek dan pengembangan
DRT PLB3 (sebelumnya telah/belum
memiliki dokling)

Kajian Pemeriksaan oleh Unit


Persetujuan Teknis Teknis
Teknis
Berdasarkan penapisan
Usaha dan/atau Kegiatan belum tersedia
Standar
membutuhkan :
Teknis
Rincian Teknis dan
telah tersedia
DRT PLB3

Satu kesatuan dengan Terbit otomatis


permohonan Persetujuan melalui
Lingkungan Amdalnet
PEMENUHAN PERSETUJUAN
TEKNIS
Dalam kondisi tertentu, berdasarkan arahan dari Unit Teknis PPKL
terkait, proses Persetujuan Teknis dapat dilakukan bersamaan dengan
proses Persetujuan Lingkungan terhadap usaha dan/atau kegiatan:
1. telah terdapat perhitungan daya dukung dan daya tamping
lingkungan di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang
menunjukan masih mampu untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan atau
2. merupakan rencana usaha dan/atau kegiatan strategis nasional
PERMOHONAN PL ATAU PERUBAHAN PL OLEH
PEMRAKARSA
1. Pemeriksaan Formulir Kerangka
Acuan
2. Penilaian Andal dan RKL-RPL Pelayanan
Terpadu Satu
3. Penilaian Addendum Andal dan Pintu KLHK
RKL-RPL
4. Pemeriksaan Formulir UKL-UPL
5. Perubahan PL Tanpa Disertai
Kewajiban Menyusun Dokumen
Lingkungan
PERMOHONAN PEMERIKSAAN FORMULIR
KERANGA ACUAN
belum lengkap dan benar

No Persyaratan
1 Surat Permohonan
Pemeriksaan Formulir KA Pelayanan
TUK Pusat
kepada Menteri Lingkungan Terpadu Satu
lengkap dan benar
Pemohon
Hidup dan Kehutanan Pintu KLHK
2 Bukti submit Formulir KA di
amdalnet Direktorat
3 NIB Pelaku Usaha PDLUK
PERMOHONAN PENILAIAN ANDAL & RKL-RPL
belum lengkap dan benar

N Persyaratan
o
1 Surat Permohonan Penilaian Andal Pelayanan
TUK Pusat
& RKL-RPL kepada Menteri Terpadu Satu
lengkap dan benar
Pemohon Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pintu KLHK
2 Bukti submit Andal & RKL-RPL di
amdalnet
Sekretariat
3 Kesesuaian lokasi dengan tata
ruang (KKPR) TUK
4 Persetujuan Awal
5 Persetujuan Teknis (dalam hal
dibutuhkan)
6 Keabsahan tanda bukti registrasi
LPJP
7 Keabsahan tanda bukti sertifikasi
kompetensi penyusun Amdal
8 NIB Pelaku Usaha
PERMOHONAN PENILAIAN ADDENDUM ANDAL &
RKL-RPL
belum lengkap dan benar

N Persyaratan
o
1 Surat Permohonan Penilaian Pelayanan
TUK Pusat
Addendum Andal & RKL-RPL Terpadu Satu
lengkap dan benar
Pemohon kepada Menteri Lingkungan Hidup Pintu KLHK
dan Kehutanan
2 Bukti submit Addendum Andal &
RKL-RPL di amdalnet Sekretariat
3 Kesesuaian lokasi dengan tata TUK
ruang (KKPR)
4 Persetujuan Awal
5 Persetujuan Teknis (dalam hal
dibutuhkan)
6 Keabsahan tanda bukti registrasi
LPJP
7 Keabsahan tanda bukti sertifikasi
kompetensi penyusun Amdal
8 NIB Pelaku Usaha
PERMOHONAN PEMERIKSAAN FORMULIR UKL-UPL
belum lengkap dan benar

N Persyaratan
o
1 Surat Permohonan Pemeriksaan Pelayanan
TUK Pusat
Formulir UKL-UPL kepada Terpadu Satu
lengkap dan benar
Pemohon Menteri Lingkungan Hidup dan Pintu KLHK
Kehutanan
2 Bukti submit Formulir UKL-UPL di
amdalnet Direktorat
3 Kesesuaian lokasi dengan tata PDLUK
ruang (KKPR)
4 Persetujuan Awal
5 Persetujuan Teknis (dalam hal
dibutuhkan)
6 NIB Pelaku Usaha
PERMOHONAN PERUBAHAN PL TANPA DOKLING
PERUBAHAHAN KEPEMILIKAN DAN PENGGABUNGAN/PENCIUTAN USAHA DAN ATAU KEGIATAN

belum lengkap dan benar

N Persyaratan
o
1 Surat Permohonan Perubahan PL Pelayanan
TUK Pusat
kepada Menteri Lingkungan Hidup Terpadu Satu
lengkap dan benar
Pemohon dan Kehutanan Pintu KLHK
2 Bukti perubahan kepemilikan dan
penggabungan/penciutan usaha
dan/atau kegiatan Direktorat
3 PL yang telah dimiliki sebelumnya PDLUK

4 Bukti pengisian permohonan


Perubahan PL di Amdalnet
5 NIB Pelaku Usaha
PERMOHONAN PERUBAHAN PL TANPA DOKLING
PERUBAHAHAN UPDATING RKL-RPL (INTEGRASI PERTEK/RINTEK)

belum lengkap dan benar

N Persyaratan
o
1 Surat Permohonan Perubahan PL Pelayanan
TUK Pusat
kepada Menteri Lingkungan Hidup Terpadu Satu
lengkap dan benar
Pemohon dan Kehutanan Pintu KLHK
2 PL yang telah dimiliki sebelumnya
3 Persetujuan Teknis, Rintek atau Direktorat
DRT PDLUK
4 Bukti pengisian permohonan
Perubahan PL di Amdalnet
5 NIB Pelaku Usaha
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai