FARMASI PERCOBAAN II
ORGAN VEGETATIF TUMBUHAN
Disusun oleh :
Shift/Kelompok : A/1
Tanggal Praktikum : Selasa, 28 Februari 2023
Tanggal Laporan : Selasa, 14 Maret 2023
Nama Asisten :Aisyah Qisthi Z., S.Farm
LABORATORIUM FARMASI
TERPADU UNIT B PROGRAM
STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM
BANDUNG
2023 M / 1444 H
PERCOBAAN 2
ORGAN VEGETATIF TUMBUHAN
I. Tujuan Percobaan
1. Mengamati karakter khas organ vegetatif tumbuhan dalam konteks
morfologi dan anatomi.
2. Mengamati struktur-struktur yang terdapat pada akar, batang dan daun.
3. Mengenal berbagai variasi morfologi organ vegetatif pada beragam
tumbuhan yang berbeda.
I. Manfaat Percobaan
1. Dapat mengetahui apasaja organ dalam tumbuhan vegetatif
2. Dapat mengetahui morfologi pada tumbuhan vegetative.
3. Dapat struktur-struktur yang terdapat pada akar, batang dan daun.
Disiapkan spesimen yang akan di amati, setelah itu sayat sedikit bagian
spesimen yang akan diamati lalu simpan di kaca objek lalu di tetesi oleh reagen,
kemudian amatain oleh mikroskop setelah itu dideksripsikan morfologinya dan
digambarkan di kertas gambar morfologi yang telah di amati tersebut dan
diberikan keterangan.
V. Data Pengamatan
stipula betle
KLASIFIKASI :
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Magnolidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
(Dessisa, 2015)
Manfaat
Obat batuk, bronkitis
gangguan lambung, rematik
dan menghilangkan bau
badan. Rebusan daun Sirih
bermanfaat untuk obat
sariawan, pelancar dahak,
pencuci luka, obat gatal-
gatal, obat sakit perut, obat
jantung dan menghentikan
pendarahan (Friss dan
Gillbert, 2014).
KARAKTERISTIK
Daun
1. Kordatus (seperti hati)
2. Ujung daun atuminatus (1
ujung daun lancip)
3. Tepi daun undu latus ( agak
bergelombang)
4. Tekstur daun papiraseu (seperti
kertas tipis agak cukup kaku)
Batang
1. Berbentuk bulat
2. Permukaan batang licin
3. Modifikasi batangnya sulur
4. Herba (tidak berkayu)
Jaringan pembuluh
palisade
mesofil
5. Nama lokal : Jagung
Nama latin tumbuhan : Zea
mays
KLASIFIKASI :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Genus : Zea
Spesies : Zea mays (Dessisa,
2015)
Manfaat
Untuk penyakit batu empedu,
batu ginjal, hepatitis, kencing
manis dan tekanan darah
tinggi. Daunnya untuk radang
ginjal, nyeri jantung dan
aborted. Bisa juga untuk
Ligula
memperbanyak ASI, obat
demam nifas dan obat jantung
(Rahmayani, 2013).
KARAKTERISTIK
1. Herba
2. Akar serabut
3. Batang bulat, permukaan
bergelombang
4. Letak daun berhadapan
5. Bentuk daun pita
6. Bentuk khususnya
enisformis
7. Ujung daun lancip akutus
8. Tepi daun rata
9. Tekstur daun papiraseul
10. Tulang daun sejajar
VI. Pembahasan
Pada 5 tanaman spesimen diatas dapat diamati morfologi dan anatomi khas
dari masing-masing tanaman. Untuk morfologi meliputi habitus, permukaan
batang, bentuk daun, tulang daun, ujung daun, dan lain-lain. Sedangkan untuk
anatomi harus disayat terlebih dahulu terhadap daun sehingga dapat terlihat
adanya lapisan epidermis, jaringan pembuluh, mesofil, stomata, bulu-bulu halus,
dan lain-lain.
A. Klasifikasi
Kerajaan:Plantae
Divisi: Pinophyta
Kelas: Coniferopsida
Bangsa: Coniferales
Suku: Pinaceae
Marga: Pinus
C. Kandungan Kimia
Bagian pada batang Pinus merkusii dapat disadap untuk diambil getahnya.
Pada getahnya tersebut menghasilkan gondoeukwn di mana sebagai komponen
utama dan terpentin sebagai hasil samping. Getah pada Pinus merkusii dapat
digunakan sebagai bahan pembuatan sabun, resin, dan penencer cat. Terpentin
yang dihasilkan berupa minyak astiri yang dapat digunakan untuk dibidang
farmasi karena memiliki komponen utama alfa-pinene yang memiliki sifat sebagai
antijamur, antiseptik, antibakteri, serta dapat berpotensi sebagai minyak untuk
mengurut otot dan persendian. Di dalam daun Pinus merkusii memiliki efek
antibakteri, terutama pada Staphylococcus aereus dan Escherichia coli (Sutiya,
2006).
A. Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliphyta
Kelas: Magnoliopsida
Bangsa: Piperales
Suku: Piperaceae
Marga: Piper
Vern.: sirih
C. Kandungan Kimia
Sirih dapat digunakan untuk pengobatan saat mimisan dan asam urat
mempunyai nilai ICF dan nilai UV tinggi, untuk menghentikan pendarahan
sementara dapat menggunakan daun sirih. Aroma daun sirih yang disumbatkan
pada lubang hidung dapat menghentikan pendarahan untuk sementara waktu
sehinga dapat digunakan sebagai pengobatan untuk mimisan pengobatan mimisan
ini dilakukan dengan menggulung daun sirih dan disumbatkan dalam lubang
hidung untuk menghentikan pendarahan dan pengobatan sementara untuk
mimisan (Ningtias, 2016).
Manfaat dari daun sirih lainnya adalah digunakan secara turun temurun
untuk pengobatan tradisional seperti pengobatan batuk, sakit gigi, penyegar, dan
sebagainya. Bagian-bagian dari tanaman sirih seperti akar, biji dan daun
berpotensi untuk pengobatan tetapi yang paling sering dimanfaatkan untuk
pengobatan adalah bagian daunnya. Pemanfaatan tradisional ini disebabkan
adanya sejumlah zat kimia atau bahan alami yang punya aktivitas sebagai
senyawa antimikroba. Komponen aktif dari sirih terdapat dalam minyak atsiri dan
kandungannya dipengaruhi oleh umur dan jenis daun.
A. Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Bangsa: Gentianales
Suku: Apocynaceae
Marga: Catharanthus
Tapak dara merupakan jenis tanaman perdu yang biasa digunakan sebagai
tanaman hias karena memiliki bunga yang indah. Tanaman ini dapat tumbuh pada
dataran rendah sampai 800 mdpl. Secara morfologis, tapak dara dapat tumbuh
hingga mencapai ketinggian 120 cm. Batang tapak dara berbentuk bulat dengan
pangkal batang berwarna merah, berkayu dan berbulu halus pada permukaannya.
Daun tapak dara termasuk daun tunggal yang berbentuk elips, bertepi rata dengan
ujung dan pangkal daun meruncing dan mengkilap pada permukaan daun. Tulang
daunnya menyirip dengan tangkai pendek. Tapak dara mempunyai bunga
majemuk menyerupai terompet yang terletak pada ujung tangkai. Mahkota
bunganya berwarna merah muda, putih, atau bercak-bercak merah dan putih
(Dalimartha, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 6, 2008).
C. Kandungan Kimia
Tapak dara memiliki kandungan lebih dari 70 jenis alkaloid, diantaranya
yaitu vinkristin dan vinblastine, termasuk 28 biindole alkaloid. Alkaloid memiliki
rasa pahit dan dingin. Komponen antikanker, yaitu alkaloid seperti
vincaleukoblastine (vinblastin = VLB), leurosidin dan katarantin, Alkaloid
memiliki khasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) diantaranya
leurosin, katarantin, lochneri, tetrahidroalstonin, vindoline, dan vindolinin.
Sedangkan, akar tapak dara mengandung alkaloid, saponin, flafonoid dan tanin
(Fahn, 1990).
Secara tradisional teh periwinkle, dibuat dari rebusan daun tapak dara
digunakan untuk mengobati diabetes. Penelitian telah menemukan bahwa beragam
jenis alkaloid dalam tanaman ini, seperti lochnerine, tetrahydroalstonine, dan
vindolidine memiliki kemampuan menurunkan kadar gula darah untuk diabetes
secara (Siti, 1983).
A. Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Bangsa: Poales
Suku: Poacaeae
Marga: Zea
Morfologi dan anatomi jagung yaitu habitus herba, tepi daun rata, tulang
daun sejajar, terdapat lidah daun (ligula), pelepah (vagina), helaian daun (lamina),
bentuk daun memanjang dan seperti pita, daun yang bertekstur halus karena
berbulu, batang bulat dan tidak berkayu, nodus, internodus, dan akar serabut,
memiliki parenkim korteks, dan jaringan pembuluh.
Ketika daun disayat melintang sangat tipis, akan terlihat beberapa bagian
anatomi dalam mikroskop cahaya seperti, terdapat jaringan epidermis di
permukaan, lalu terdapat stomata pada epidermis bawah, mesofil, dan terdapat
endodermis yang mengelilingi jaringan pembuluh yaitu xylem yang berukuran
besar dan floem yang berukuran kecil di bagian tengah.
C. Kandungan Kimia
A. Klasifikasi
Kerajaan:Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Bangsa: Solanales
Suku: Solanaceae
Marga: Nicotiana
Batang tanaman tembakau agak bulat, lunak tetapi kuat, makin ke ujung
makin kecil. Ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi daun, dan batang
tanaman tidak bercabang atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang selain
ditumbuhi daun juga tumbuh tunas ketiak daun, dengan diameter batang 5 cm.
Fungsi dari batang adalah tempat tumbuh daun dan organ lainnya, tempat jalan
pengangkutan zat hara dari akar ke daun, dan sebagai jalan menyalurkan zat hasil
asimilasi ke seluruh bagian tanaman (Abdullah, 1982).
C. Kandungan Kimia
Manfaat Nicotiana tabacum adalah sebagai anti bakteri, obat flu, asma,
TBC, membersihkan gigi, serta dapat menghilangkan rasa sakit. (Wax et al:
2008). Tembakau dapat dengan mudah diproses untuk menghasilkan protein yang
dapat dimanfaatkan pada farmakologi sebagai makanan ternak, pestisida,
pembuatan kosmetik bahkan sebagai makanan manusia, dapat juga digunakan
untuk anti kanker, melepaskan gigitan lintah, obat diabetes, antibodi, anti radang,
obat HIV/AIDS, pemelihara kesehatan ternak, penghilang embu, obat luka, dan
sebagai Biofuel (Sutarmi, 1983).
VII. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Dessisa, D. (2015). Preliminary Economic Evaluation Of Medicinal
Plants In Ethiopia. Prosiding Seminar. Halaman 176-188.
Dini .(2015) manfaat tumbuhan, universitas Indonesia, Jakarta
Friis, I., Gilbert, M.G.,dan Chenopodiaceae (2014). Flora of ethiopia and
eritrea; Magnoliaceae to flacourtiaceae. Ababa University dan
Uppsala University, Sweden.
Liana Rahmayani (2013). Manfaat jagung bagi kesehatan_ Universitas
Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh
Rosanti. D. (2013). Morfologi Tumbuhan. Jakarta : Erlangga
Rukmana, Rahmat. (2008). Bayam, Bertanam dan Pengolahan
Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.
Sutiya. (2015). Biologi Vertebrata. Yogyakarta : JICA
Tim penyusun modul praktikum botani farmasi. (2023). Modul praktikum
botani farmasi. Bandung: universitas islam bandung
Tjitrosoepomo, Gembong. (2009). Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press
Wijayakusuma.(2015). Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC.