Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN BIOFARMAKA

PENGENALAN KERAGAMAN TANAMAN OBAT DAN PERENCANAAN


PEMBUATAN TAMAN TANAMAN OBAT

Disusun Oleh

Yemima V. Utomo (31160007)

Maria D. Elissanty (31160015)

Yoseph J. N. D. Poa (31160022)

Boris M. S. Laoli (31160072)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS BIOTEKNOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

YOGYAKARTA

2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara dengan wilayah yang luas memiliki keanekaragaman
alam yang melimpah. Indonesia sendiri menduduki urutan kedua setelah Brazil dan lima negara
lainnya sebagai negara megabiodiversity (Fellows, L., 1992). Sebagai negara dengan ragam
kekayaan alam yang melimpah, Indonesia memiliki cakupan hutan yang luas. Selain sebagai
penyumbang oksigen, wilayah hutan yang luas memiliki potensi sebagai tanaman obat. Tanaman
obat telah banyak digunakan oleh negara-negara lain (baik maju atau berkembang) di berbagai
belahan dunia. Obat herbal telah dimanfaatkan hampir 80 % di negara berkembang dan 65%
pemakaian obat herbal di negara maju, pernyataan ini disampaikan oleh WHO yang merupakan
salah satu badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang aktif bergerak di bidang kesehatan
(Sinambela, J.M., 2003). Indonesia merupakan salah satu negara dengan dengan sejarah
pemanfaatan bahan tanaman obat-obatan yang cukup lama. Masyarakat Indonesia telah
menggunakan jamu dari beberapa dekade yang lalu. Seiring perkembangan zaman, jamu yang
digunakan oleh masyarakat telah dimanfaatkan oleh banyak industri-industri yang bergerak di
bidang kesehatan dengan memanfaatkan tumbuhan obat sebagai bahan bakunya untuk
menciptakan produk jamu yang lebih modern dan lebih berkhasiat. Namun pemanfaatan tanaman
obat untuk dijadikan sebagai alat kesehatan masih tetap diawasi. Karena tanaman yang diyakini
sebagai tanaman obat pun memiliki efek samping apabila digunakan tanpa pengawasan dan
penelitian lebih lanjut. Melihat potensi yang dimiliki oleh Indonesia terkait tanaman obat, perlu
dilakukannya studi yang lebih mendalam mengenai tanamanobat dan penggunaannya. Dalam
laporan ini akan dibahas mengenai keragaman tanaman obat serta perencanaan pembuatan
tanaman obat. (modul 1 hanya perkenalan dan identifikasi)

B. Tujuan
1. Mengetahui keragaman tanaman obat yang biasa digunakan di masyarakat dan cara
mendeskripsikan masing-masing tanaman obat tersebut.
2. Mampu mengidentifikasi jenis tanaman obat dilihat dari daun, (daun termasuk
simplisia) biji atau simplisianya serta mengetahui fisiko kimiannya serta manfaatnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia merupakan negara yang kaya dan mempunyai keragaman hayati yang tinggi
termasuk keragaman tanaman obat. Kawasan hutan tropis Indonesia yang luas merupakan tempat
tumbuh 80% dari tumbuhan obat yang ada di dunia, jika dikelompokan berdasarkan familinya
maka jenis tanaman obat yang ada di Indonesia dikelompokan ke dalam 203 famili (P2KKH
Hayati, Kehutanan IPB, 2001). Tanaman obat adalah jenis spesies sebagian atau seluruh bagian
dari tumbuhan yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat, untuk perawatan kesehatan
karena memiliki satu atau lebih komponen zat aktif (Allo, 2010). Tanaman obat tidak hanya
membantu penyembuhan dari berbagai jenis penyakit, tetapi juga telah digunakan nenek moyang
sebagai pangan yang mampu menjaga stamina tubuh jika digunakan dalam dosis rendah. Bagian-
bagian dari tanaman obat yang memiliki khasiat obat digunakan sebagai bahan mentah dalam
pembuatan obat modern maupun tradisional, beberapa bagian dari tanaman obat yang sering
digunakan seperti radix, rhizome, kaulis, kortex, folium, floss, fruktus dan semen (Sari, 2010).

Tradisi dan pengetahuan masyarakat lokal di daerah pedalaman tentang pemanfaatan


tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari telah berlangsug sejak lama. Penggunaan
tanaman obat sangat banyak macamnya, ada yang dipergunakan sebagai obat kuat (tonikum),
untuk mengobati suatu penyakit, dan untuk mempercantik diri (kosmetika). Tumbuhan berkhasiat
obat dapat digolongan menjadi 3: Tanaman obat tradisional (jenis tumbuhan yang diketahui atau
dipercaya masyarakat memiliki khasiat obat, telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional),
Tumbuhan obat modern (jenis tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung
senyawa atau bahan bioaktif yang berkhasiat obat dan yang penggunaanya dapat dipertanggung
jawabkan secara medis), dan Tumbuhan obat potensial (jenis tumbuhan yang diduga mengandung
senyawa atau bahan bioaktif berkhasiat obat, namun belum dibuktikan secara farmakologis
sebagai bahan obat) (Putri, 2008).

Simplisia merupakan bentuk kering dari tumbuhan obat, dimana bentuk, aroma, rasa masih
tampak seperti aslinya, karena simplisia merupakan usaha pengawetan tumbuhan obat dengan cara
menurunkan kadar airnya sehingga komponen kimia yang dikandung tanaman obat tersebut tidak
berubah selama waktu penyimpanan sebelum obat tersebut dikonsumsi(Brotosisworo,2004).
Jenis-jenis simplisia seperti simplisia nabati (simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau
eksudat tanaman), simplisia hewani (simplisia yang beruba hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan, belum berupa zat kimia murni), simplisia mineral (simplisia
berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana,
belum berupa zat kimia murni) ( Agoes, 2007). Karakteristik simplisia yang baik ialah tidak
mengandung bahaya kimia, mikrobiologis, dan bahaya fisik, serta mengandung zat aktif yang
berkhasiat. Keadaan simplisia yang baik dalam kondisi kering (kadar air < 10%), untuk simplisia
daun dan bunga jika diremas bergemerisik dan berubah menjadi serpihan atau mudah dipatahkan,
dan untuk simplisia buah dan rimpang (irisan) bila diremas mudah dipatahkan. Ciri lain simplisia
yang baik adalah tidak berjamur, dan berbau khas menyerupai bahan segarnya (Herawati at all,
2012). Pada umumnya cara pembuatan simplisia melalui tahap pengumpulan bahan baku, sortasi
basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan, penyimpanan dan
pemeriksaan mutu (Depkes, 1985).
Kelebihan dari pengobatan dengan ramuan tumbuhan secara tradisional adalah tidak
menimbulkan efek samping, mudah didapat, dan mudah proses pembuatannya. Meningkatnya
penggunaan obat alami di tingkat nasional dan international, dapat mendorong pertumbuhan
industri obat tradisional di Indonesia. Hal ini sangat menguntungkan, mengingat Indonesia kaya
akan pengetahuan pengobatan tradisional, tumbuhan obat dan rempah-rempah. Kendala yang
banyak dihadapi adalah kurangnya penelitian yang terdokumentasi, dan pengembangan
pengetahuan pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat. Hal ini mengisyaratkan pula masih
banyak spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan obat yang belum tergali dan mendapat
perhatian bahkan nyaris terlupakan (Setyowati, 1997).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat :
1. Buku identifikasi tanaman berkhasiat Sesuaikan dengan praktikum yaa
2. Mikroskop

3.2 Bahan :
1. Beberapa jenis simplisia
2. Beberapa jenis biji-biji tanaman berkhasiat
3. Beberapa herbarium tanaman berkhasiat

3.3 Cara Kerja

Dideskripsikan herbarium, simplisia atau berbagai bahan tanaman dilaboratium

Dicari klasifikasi dalam buku klasifikasi atau digunakan pustaka dan on line
clasfication

Ditabulasikan data dalam tabel

Sesuaikan dengan praktikum yaa


Dibuat herbal garden di lingkungan kampus UKDW
Nama Tanaman Deskrips Deskripsi Klasifikasi Fitokimia Khasiat/ Foto
i tanaman kegunaan
morfolo
gi biji/
simplisi
a
tanaman
Tempuyung Daun: Habitus: termasuk Kingdom: Alkaloida, Menghilangka
Sonchus arvensis L. daun suku asteraceae, Plantae glikosida, n panas&
tunggal, tergolong dalam Divisi: flavonida, racun, peluruh
bentuk tumbuhan tak Tracheophya steroida/ kencing,
lonjong, berkayu dan Kelas: triterpenoida, penghancur
warna menyukai tempat Magnoliopsid saponin batu,
cokelat yang terkena sinar a antiurolitiasis,
matahari Ordo: Asterlas menghilangka
langsung, Batang: Famili: n bengkak
berbentuk bulat & Asteraceae
lunak, berlubang, Genus:
bergetah, Daun: Sonchus L.
tunggal, Spesies:
berbentuk Sonchus
lonjong, Akar: arvensis L.
tunggang, Bunga:
kelopak seperti
lonceng, Buah:
kotak berusuk
lima, panjang,
pipih
Pule Kulit Habitus: pohon Kingdom: Alkoloida- Antipiretika,
Alstonia scholaris L. batang= tinggi 6-10m, Plantae alkoloida anti malaria,
rapuh, hutan, Batang: Divisi: ditamina, stomakika,
kecoklat lurus, berkayu, Tracheophya ekitamina, antidiabetika,
an Daun: tunggal, Kelas: ekhitenina, antelmintika
tersusun melingar, Magnoliopsid alstonia
menyirip, Akar: a
tunggang, Bunga, Ordo:
Majemuk, warna Gentianales
hijau terang-putih Famili:
kekuningan, Apocynaceae
Buah: bentuk pita Genus:
Alstonia
Spesies:
Alstonia
scholaris L.
Bayam merah Biji: Habitus: semak, Kingdom: Betalanin, Obat sakit
Alternanthera bulat, tinggi + 50 cm, Plantae flavonoid, kepala/
amoena Voss. kecil, Batang: tegak, Divisi: polifenol,alkaloid pening
hitam warna hijau- Spermatophyt a, saponin
kemerahan, Daun: a
tunggal, lonjong, Kelas:
Akar: tunggang, Dicotyledonae
Bunga: majemuk, Ordo:
ketiak daun, Caryophytales
Buah: batu, merah Famili:
kecoklatan Amaranthace
ae
Genus:
Alternanthera
Spesies:
Alternanthera
amoena L.
Pepaya Biji: Habitus: tumbuh Kingdom: Alkaloid, Antibakteri,
Carica Papaya bulat diketinggian 1- Plantae flavonoid, membasmi
bergigi, 1000m, Batang: Divisi: saponin, parasit pada
coklat bulat, tegak lurus, Tracheophyta poliferolat, usus,
kehitam Daun: tunggal, Kelas: kuinan, tanin, melindungi
an berukuran besar, Magnoliopsid monoterpen&sesq ginjal, obat
menjari, Akar: a uiterpen penyakit
tunggang, Bunga: Ordo: sirosis hati
majemuk, Buah: Brassicales
buah sejati Famili:
tunggal Caracaceae
Genus: Carica
Spesies:
Carica
Papaya
Pisang hias Batang: Habitus: herba, Kingdom: Saponin, Obat sakit
Heliconia colinsiana serabut menahun, tinggi Plantae flavonoida, tanin, mencret
caulis kecoklat 1-2m, Batang: Divisi: polifenol
an semu, Daun: Magnoliophyt
bentuk elips, hijau a
keungu-unguan, Kelas:
Akar: serabut, Liliopsida
Bunga: rangkaian Ordo:
braktea Zingiberles
tegak/menggantun Famili:
g, Buah: buni, Heliconiaceae
lonjong, Biji: Genus:Helico
bulat, hitam kecil nia
Spesies:
Heliconia
colinsiana
Bengkuang Biji: Habitus: daerah Kingdom: rotenon, Wasir,
Pachyrhizus erosus seperti tropis, tanah Plantae isoflavanon dan demam,
ginjal, gembur dan Divisi: furano-3-fenil diabetes,
warna berpasir, Akar:, Tracheophya kumarin sariawan
cokelat Batang: Kelas:
merambat, Magnoliopsid
berbulu, Daun: a
menyirip, ujung Ordo: Fabales
meruncing, Famili:
Bunga: Fabaceae
bergerombol, Genus:
putih hingga Pachyrhizus
violet, Buah: Rich
lobak, daging Spesies:Pachy
buah putih rhizus erosus.
Kupu-Kupu Biji: Habitus: daerah Kingdom: Obat demam
Bauhinia purperie polong, tropis dan sub Plantae dan mencret
pipih, tropis, Daun: Divisi:
hitam, hijau, betuk Tracheophyta
seperti sayap Kelas:
kupu-kupu, Magnoliopsid
Bunga: merah a
muda, 5 kelopak, Ordo: Fabales
Akar: tunggang, Famili:
Batang: tegal, Fabaceae
berkayu, bulat, Genus:
Buah: polong, Bauhinia
pipih, Biji:
berjumlah banyak Spesies:
dalam satu polong Bauhinia
purperie
Kayu manis Kayu: Habitus: tumbuh Kingdom: Minyk atsiri, Berkhasiat
Cinnamon verum keras, pada ketinggian Plantae tanin, damar, sebagai
kecoklat 500-1500mdpl, Divisi: kalsium oksalat analgesik,
an Daun: tunggal, Magnoliophyt dan lendir. stomakik,
kaku, Bunga: a peluruh
kecil, berwarna Kelas: kentut, dan
kuning, Buah: Magnoliopsid aromatik
memiliki biji a
berjumlah 1 dan Ordo:
memiliki daging, Laurales
Batang: tegak 5- Famili:
15m, kulit pohon Lauraceae
berwarna abu-abu Genus:
tua dengan bau Cinnamomum
khas Spesies:
Cinnamon
verum
Kenari Buah: Habitus: hutan Kingdom: Saponin, lanin, Berkhasiat
Canarium lonjong, primer, Batang: Plantae estwr asam sebagai obat
amboinense coklat tegak,cokelat tua, Divisi: sleanin, palminin, borok,
tua Akar: tunggang, Magnoliophyt olein, dan minyak pelancar haid,
Daun: mejemuk a wijen dan bahan
menyirip, Bunga: Kelas: kosmetik.
berbentuk malai, Magnoliopsid
Buah: beruang a
Ordo:
Sapindales
Famili:
Burseraceae
Genus:
Canarium
Spesies:
Canarium
amboinense
Merica bolong Biji: Habitus: pohon Mengobati
Melaleuca bulat, tinggi 10-20m, sakit perut,
leucadendra L.
kecil, Batang: berlapis diare, dan
hitam putih keabuan, disentri
Daun: tunggal,
Bunga:
aktinomorf, Buah:
Buni, bulat, Akar:
Meniran (Phyllantus Batang Habitat : Tumbuh Kerajaan: Memiliki Daun tanaman
berbentu pada tanah Plantae
niruri Radix) kandungan ini digunakan
k gembur berpasir Divisi :
bulatWa Magnoliophyt flavonoid, lignan, untuk obat
rna Akar : tunggang a
dan alkaloid mata merah
coklat Batang : Kelas :
berbentuk Magnoliopsid (trahom)
bulat,berwarna a
hijau, tidak Bangsa :
bergetah dan Euphorbiales
tingginya < 50 Suku :
cm. Euphorbiacea
Daun : daun e
menyirip Marga :
majemuk Phyllanthus
berbentuk bulat Jenis :
telur Phyllanthus
Bunga : berwarna niruri
putih kehijauan
Buah :berbentuk
bulat pipih,
berdiameter 2- 2,5
cm
Bijinya :
berbentuk seperti
ginjal, keras dan
berwarna coklat
Teh (Camelia Berwarn Akar : tunggang, Kingdom : Katekin, flavanol, Obat mencret
a coklat batang : tidak Plantae
sinensis) pectin dan obat
berbentu terlalu tinggi Divisi :
k bulat tanaman perdu, Magnoliophyt pening
Diamete bunga : berwarna a
r ± 1 cm putih diameter Kelas :
±2,5 -4 cm. biji : Magnolipsida
bulat, coklat Ordo :
diameter ±1 cm Ericales
Famili :
Theaceae
Genus :
Camelia
Spesies :
Camelia
sinensis
Puyang (Piper Kulit Habitat : tanah Kingdom : Obat masuk
batang, lempung berpasir. Plantae
retrofractum) angina, beri-
bewarna Akar : tunggang Divisi :
coklat daun tunggal, Magnoliophyt beri, sakit
buah panjang a
kepala,
membulat ujung Kelas :
bebas. Buah yang Magnoliopsid kencing manis
masih muda a
berwarna hijau Ordo :
dan merah jika Piperales
masak. Famili :
Piperaceae
Genus : Piper
Spesies :
Piper
retrofractum
Adas Biji Daun berbentuk Adas Biji berbentuk Daun
(Foeniculum berbentu jarum, batang (Foeniculum
lonjong warna berbentuk
k bewarna hijau vulgaria)
vulgaria)
lonjong berbentuk jarum coklat dan putih jarum, batang
warna batang bewarna
bewarna hijau
coklat hijau berumpun.
dan Bunga berbentuk berbentuk
putih paying majemuk,
biji lonjong, jarum batang
coklat putih.
bewarna hijau
Habitat : Dataran
tinggi berumpun.
Bunga
berbentuk
paying
majemuk, biji
lonjong,
coklat putih.
Habitat :
Dataran tinggi
Latin : Imperata Warna Habitus : tanah Kingdom:
cylindrical coklat, gersang dan Plantae
Local : Alang-alang batang berbatu Divisi :
berbentu Magnoliophyt
k Batang : tegak a
rimpang lurus dan Kelas:
berbentuk Liliopsida
rimpang Ordo:
Poales
Daun: memenjang Famili:
seperti pita dan Poaceace
tunggal Genus :
Imperata
Bunga : susunan Spesies:
bulir yang Imperata
majemuk cylindrica
Latin : Hibiscus Warna Habitus: Kingdom : Gossypetin, Peremajaan
sabdariffa coklat, Dedaunan Plantae glukosida,
sel tubuh
Lokal : Rosella berbentu Divisio : hibiscin,
k ginjal Daun: daun Magnoliophyt flavonoid,
tunggal, a theflavin, katekin,
berbentuk bulat Kelas : antosianin
telur, pertulangan Magnoliopsid
menjari, ujung a
tumpul, tepi Ordo :
bergerigi dan Malvales
pangkal berlekuk. Family :
Malvaceae
Bunga: berwarna Genus :
merah terletak di Hibiscus
ketiak daun dan Spesies :
tunggal Hibiscus
sabdariffa
L

Latin: Leuraena Habitus : polong- Kingdom : saponin, Obat cacing,


glawa polongan Plantae flavonoid,
peluruh
Lokal : Lamtoro Divisi: alkaloid, tanin,
akar : sangat Spermatophyt alkaloid kencing,
kokohkarena a
patah tulang,
merupakan akar Kelas :
tunggangnya Magnoliopsid luka terpukul,
a
susah tidur,
Batang: Ordo :
Warna coklat Fabales bengkak,
Kemerahan, Famili:
radang ginjal,
kokoh dan kuat Fabaceae
Genus : kencing manis
Daun: berbentuk Leucaena
simetris,dengan Species :
tipe daun Leucaena
majemuk ganda leucocephala
dan daun
berwarna hijau

Buah: berbentuk
polong dalam
tandan

Latin : Pandanus Berwarn Habitus : Kingdom: Alkaloida, Rematik,


amaryllifolius a hijau Dedaunan Plantae saponin,
lemah saraf,
Lokal: Pandan dan tipis Divisi: flavonoida
Wangi Daun: besar, Spermatophya rambut rontok
ujung daun Kelas :
segitiga lancip Monocotyledo
tepi daun dan nae
ibu tulang daun Ordo :
bagian bawah Pandanales
berduri, tekstur Famili:
daun berlilin, Pandanaceae
berwarna hijau Genus:
muda Pandanus
Species:
Buah: letaknya Pandanus
terminal amaryllifolius
atau lateral,soliter
atauberbentuk
bulir atau malai
yang besar

Latin : Phytolacca Habitus : Flavonoid,


acinosa berbentuk biji isoflavin, flavon,
Lokal: Bayam antosianin
Belanda Daun : bulat telur
atau oval, Warna
daun hijau dengan
sedikit garis
merah di tengah
daun

Bunga : tersusun
dalam malai yang
berbentuk cambuk
yang panjang
bagian atas
melebar seperti
jengger ayam
berbentuk bulir.

Buah: berbentuk
kotak, bentuknya
bulat telur, warna
merah kehijauan

Ophiopogon Daun: -Habitus: Divisi: Polisakarida -Obat astrigen Ophiopog


japonicas Panjang on
Tanaman rumput Magnoliophyt -Saponin -meredekan
(Ophiopogon) berwarn japonicas
a hijau dan tanaman a iritasi (Ophiopo
gon)
hutan Kelas:
-Daun:Panjang Liliopsida
berwarna hijau Bangsa:
-Buah: berbentuk Liliales
bulat yang
Suku:
berwarna biru
Liliaceae

Perhatikan cara penulisan spesies ya


geng
Marga:
Ophiopogon
Jenis:
Ophiopogon
japonicas
Phytolaceaea Biji : -Habitus: Kingdom: -n-pentacosane -konsumsi
acinosa (Bayam bulat
Tanaman Plantae -16 sebagai
Belanda) telur dan
berwarn semusim dan Divisi: Hentriacontanol, sayuran
a merah
berbentuk semak Magnoliophyt Myristic acid, -untuk
hitam
-Daun: Tunggal a Lignoceryil masalah
memiliki tangkai Kelas: palmilate keputihan
daun pendek, Magnoliopsid
tumbuh a
berselang- Ordo:
selang,daun rata Caryophyllale
berwarna hijau s
-Buah:bentuk Famili :
kotak warna Phytolaccaeae
merah kehijauan Genus:
dan terdapat Phytocca
beberapa biji kecil Spesies:
didalamnya Phytolaceaea
acinosa
Rhoe discolor Daun: -Habitus: Semak, Kingdom: -Antosianin -Antibatuk Rhoedisc
berwarn
(Nanas Kerang) tinggi <10-60 cm Plantae -Flavonoid Menyembuhk olor
a ungu
hijau -Batang: Divisi: an radang (Nanas
dan Kerang)
Kasar,pendek,luru Magnoliophyt -
bentuk
melonjo s,coklat a Membersihka
ng atau
-Akar: Kelas: n darah
memanj
ang serabut,kecoklata Liliopsida
n Ordo:
Commelinales
-Daun: Famili:
Tunggal,lonjong, Commelinace
ujung runcing ae
-Bunga: Genus: Rhoe
Majemuk, bentuk Spesies:
mangkok Rhioe
Discolor

Patikan Kebo Daun: -Habitus: Divisi: -Flavonoid -Mengatasi Patikan


(Euphorbia hirta L berwarn Permukaan tanah, Spermatophyt -Tanin radang, Kebo
a hijau, daerah iklim a -Saponin demam (Euphorb
bentuk tropis dan Sub Divisi: -Asam askorbat berdarah ia hirta
menyiri merupakan Angiospermae - Asma dan L)
p dan tanaman liar Kelas: masalah mata
berukura -Batang: lunak Dicotyldoae
n sedang dan memiliki Bangsa:
Batang: getah putih Zingiberales
Kecil
-Daun: berwarna Suku:
dan
lonjong hijau dan Euphorbiacea
berbentuk e
menyirip Marga:
Euphorbia
Jenis:
Euphorbia
hirta L
Petai Cina Biji: -Batang: Pola Kingdom: -Kalori -Mengobati Petai
( Laucaena Bentuk percabangan Plantae -protein diabetes Cina
leucocephala) bulat simpodial dan Subkingdom: -Lemak -Cacingan (Laucaen
telur bentuk batang Trachebionta -Kalsium - a
sungsan bulat -Fosfor Meningkatkan leucoceph
g, warna -Akar; tunggang -Vitamin gairah seks ala)
merah -Bunga: Divisi: -Mengobati
tua dan berbentuk tongkol Magnoliophyt luka baru dan
berukura -Buah: termasuk a bengkak
n 6-10 buah polong Kelas:
mm Magnoliopsid
a
Ordo: Fabales
Famili:
Fabaceae
Genus:
Leucaena
Spesies:
Laucaena
leucocephala
Pandanus Daun : -Habitus: Kingdom; -alkaloid -Sebagai
amaryllfolious bentuk tumbuhan liar dan plantae -saponin rempah-
(Pandan wangi) memanj ditempat teduh Divisi: -flavonoid rempah dan
ang, -Akar: tunggang Magnoliophyt -tanin memberikan
panjang dan besar a -plofenol warna hijau
sekitar -Daun: bentuk Kelas: pada makanan
60 cm memanjang Liliopsida dan aroma
dan berwarna hijau Ordo: harus pada
mimiliki dengan panjang Pandanaceae makanan
tepi sekitar 60 cm dan Genus:
daun memiliki tepi Pandanus
yang daun bergigi Spesies:
bergigi Pandanus
dan amaryllfolious
merupak
an daun
tunggal
Flamboyan (Dilonix Biji: Tanaman yang Kingdom: -Alkaloid -untuk
regia) berbentu merupakan pohon Plantae penyakit
k kecil besar Sub kingdom: malaria
dan -Habitus: iklmim Viridiplantae dengan
bulat tropis dan sub Divisi: menghambat
tropis Tracheophyta pertumbuhan
-Daun: daun Sub divisi : plasmodium
menyirip dan Spermatophyt
memiliki bulu- a
bulu halus di Kelas:
permukaan Magnoliopsid
-Bunga:berwarna a
merah dan bentuk Ordo: Fabales
kelopak lebih Famili:
besar Fabaceae
-biji: coklat muda Genus:
dan pipih Delonix Raf
-akar: Tunggang, Spesies:
putih kekuningan Delonix regia
Raf
Crotalia Sp (Retuso Biji: -Habitus: tanaman Divisi: -Nitrogen -Sebagai Crotalia
L) Bentuk liar, perdu, tinggi Spermatophyt pakan ternak Sp
seperti 2-4 m a dan pagar (Retuso
ginjal, -Batang: Sub Divisi: halaman L)
pipih, Tegak,bulat,berka Angiospermae -sebagai obat
dan yu Kelas:
berwarn -Daun: majemuk, Dicotyledonae
a coklat menyirip, tepi rata Bangsa:
muda dna ujung runcing Crotalaria
-Bunga: Suku: Crotalia
Majemuk, bentuk Sp
karang, tangkai Marga:
silindris Resales
Jenis:
Papilionaceae

Ixora stricta Batang : -Habitus: tanaman Kingdom: -kaemferol -Mengobati Ixora


(siantan) berwarn perdu, tinggi 1- Plantae -quercetin penyakit stricta
a coklat 2,5 m Divisi: -asam fenolik TBC, tipes (siantan)
kehitam -Batang: berwarna Magnoliophyt - dan demam
an dan coklat kehitaman a proanthocyanidins berdarah,luka
bercaba dan bercanag, Sub kelas : -asam ferulik memar, haid
ng batang muda Asteridae tidak teratur,
berwarna coklat Ordo : dan tekanan
kemerahan Rubiales darah tinggi
-Daun: tunggal, Famili:
tangkai daun Rubiaceae
sangat Genus: Ixora
pendek,tepi rata, Spesies: Ixora
warna daun hijau Stricta
tua
-Bunga:
merupakan bunga
majemuk
Sembung (Blumea Daun: -Habitus: hidup Kingdom: -borneol -Mengobati Sembung
balsamifera) bagian didaerah tropis Plantae -cineole penyakit (Blumea
bawah dan subtropics Ordo: -limonene pilek, balsamife
daun -Daun: bagian asterales -Glukosida reumatik, ra)
bertangk bawah daun Famili: -alkohol kembung,diar
ai bertangkai Asteraceae -asam palmitin e,sakit tulang
berbentu berbentuk telur Bangsa:
k telur dan lonjong dan Inuleae
dan pinggir bergerigi Genus:
lonjong dan terdapat 2-3 Blumea
dan daun tambahan Spesies:
pinggir -Bunga: Blumea
bergerig berkelopak berupa balsamifera
i dan malai dan
terdapat berwarna kuning
2-3 daun -Buah longkah
tambaha sedikit
n pada melengkung
tangkai dengan panjang 1
daun mm
PEMBAHASAN

Untuk pembahasan diharapkan praktikan bisa menjelaskan lebih rinci mengenai kegunaan dari
masing-masing tanaman obat yang diamati. Contohnya mekanisme penyembuhan penyakit dari
tanaman obat (efek terapeutik yang dihasilkan). Atau bisa ditambahkan mengenai asal mula
diketahuinya efek kesehatan dari konsumsi tanaman obat tsb.

Selain itu juga, dicantumkan juga mengenai perbandingan antar tanaman obat ya ng diamati.
Misalnya memiliki efek terapeutik yang sama, atau memiliki kandungan senyawa metabolit yang
sama.

Semangat 

Pembahasan

1. Tempuyung
Tempuyung sebagai salah satu jenis tanaman obat potensial yang menggunakan bagian
daunnya untuk pengobatan, secara empiris sering digunakan untuk mengobati asam urat,
kencing batu, obat bengkak, batuk, asma, demam, peradangan, antiinflamasi dan
antibakteri. Kandungan kimia yang terdapat pada daun tempuyung, yaitu berupa ion-ion
mineral, seperti Si, K, Mg, Na, dan senyawa organik flavonoid (kaempferol, luteolin-7-O-
glukosida, apigenin-7-O-glukosida) (Rohaeti et al., 2011), kumarin (skepoletin),
taraksasterol, inositol dan asam fenolat (sinamat, kumarat, vanilat) (Yuliarti, 2013).
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin. 2007. Teknologi Bahan Alam. Penerbit ITB. Bandung.


Allo, M. K. 2010. Kajian Keragaman Tumbuhan Hutan Berkhasiat Obat Berdasarkan Etnobotani
dan Fitokimia di Taman Nasional Lore Lindu. Laporan Hasil Penelitian Insentif TA. 2010
Flora Fauna dan Mikroorganisme. Balai Penelitian Kehutanan Makassar.

Brotosisworo. S.2004. Simplisia Sangat Bervariasi Baik Ujud Maupun Kandungan Khasiatnya.
Warta Standarisasi.
Depkes RI. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Depkes: Jakarta.
Fellows, L (1992).The Lancet, 339, 130.Katno dan Pramono S. 2010.Tingkat Manfaat dan
Keamanan Tumbuhan Obat dan Obat.
Herawati, Nuraida, dan Sumarto. 2012. Cara Produksi Simplisia Yang Baik. Seafast Center.
Bogor. 10-11.

Pusat Pengendalian Kerusakan Keanekaragaman Hayati BAPEDAL dan Fakultas Kehutanan IPB.
2001. Rancangan Strategi Konservasi Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor.

Putri, FSA. 2008. Strategi Pemasaran Obat Tradisional pada Taman Syifa di Kota Bogor Jawa
Barat. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Rohaeti, E., R. Heryanto, M. Rafi, Wahyuningum, L.K. Darusman. 2011. Prediksi kadar flavonoid
total tempuyung (Sonchus arvensis L.). Produksi Simplisia dan Kandungan Bioaktif
menggunakan kombinasi spektroskopi IR dengan regresi kuadrat terkecil parsial. Jurnal Kimia.
5(2): 101-108.

Sari, N. I. 2010. Studi Etnobotani Tumbuhan Herba Oleh Masyarkat Karo di Kawasan Taman
Nasional Gunung Leuser. (Studi Kasus di Desa Telagah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten
Langkat). Skripsi. Departemen Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatra Utara Medan.

Setyowati, F. M. 1997. Pengobatan Tradisional Masyarakat Bugis Dan Makassar Di Sulawesi


Selatan. Laporan Teknik, Proyek penelitian, Pengembangan dan Pendayagunaan Biota Darat.
Tahun 1996 / 1997. Penyunting Djamhuriah S. Said, dkk. Puslitbang Biologi, Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, Bogor. 121-129.
Sinambela, J M., 2003. Standarisasi Sediaan Obat Herbal. Makalah pada Seminar dan Pameran
Nasional POKJANAS TOI, Jakarta, 25-26 Maret.
Yuliarti, W. 2013. Isolasi, identifikasi dan uji antioksidan asam fenolat dalam daun tempuyung
(Sonchus arvensis L.) dengan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrasil (DPPH). Chem Info Journal.
1(1): 294-304.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=iO0ldwKoXvQC&oi=fnd&pg=PA1&dq=kandu
ngan+kimia+pada+buah+kenari&ots=Xr_iDaIY67&sig=XsYjYzwA9KXMP56UFbsitWIYI
oM&redir_esc=y#v=snippet&q=bengkuang&f=false

Anda mungkin juga menyukai