Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SAHKILA DAMERO

NIM : 01031182126021
MATA KULIAH : STATISTIKA EKONOMI
RESUME BAB 2

PENYAJIAN DATA
 Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang
menunjukan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat
dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori.
Langkah pertama dari distribusi frekuensi adalah mengurutkan data dari yang
terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya. Tujuan dari Langkah ini adalah agar
memudahkan dalam melakukan penghitungan pada Langkah ketiga.
Sebagai contoh, hasil pengurutan harga saham di BEI pada tanggal 11 november
2013 adalah sebagai berikut:
No Kode Perusahaan Harga per lembar
Saham (Rp)
1 BKDP Bukit Darmo Property Tbk 77

2 ENRG Energi Mega Persada Tbk 80

3 BAPA Bekasi Asri Permula Tbk 83

4 DOID Delta Dunia Makmur Tbk 87

Langkah kedua dari distribusi frekuensi adalah membuat kategori atau kelas, yaitu
data dimasukkan ke dalam kategori yang sama sehingga data dalam satu kategori
mempunyai karakteristik yang sama.
Untuk membuat kategori atau kelas tidak ada ketentuan pasti yang mengatur berapa
banyaknya kelas. Jumlah kelas bisa hanya dua (perusahaan dengan harga saham
rendah dan tinggi), tiga (rendah,sedang dan tinggi ), bahkan sepuluh atau lebih.
Namun demikian disarankan untuk membuat kategori yang baik dengan mengikuti
cara sebagai berikut:
1. Menentukan banyaknya kategori atau kelas sesuai dengan kebutuhan. Panduan
untuk menentukan banyaknya kelas adalah menggunakan bilangan bulat terkecil
k,sedemikian sehingga 2k ≥ n, dimana n adalah jumlah pengamatan atau data.
Jumlah data n (harga saham) = 22.
Berapakah k sehingga 2k ≥ 22; apabila k=4 maka 24 =16, sedangkan apabila k=5,
maka 25= 32. Jadi, nilai k yang dipilih adalah 5 karena 25 =32 dan lebih besar dari
22. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa jumlah kategori atau kelas minimal
adalah 5. Selanjutnya untuk menentukan jumlah kategori /kelas dapat menggunakan
rumus Sturges, yaitu:

Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n

Jumlah data 22 jadi rumah kategori = 1 + 3,322 log 22


= 1 + 3,322 (1,342)
= 1 + 4,46
= 5,46
Untuk mendapatkan log 22 pada kalkulator tekan 22, kemudian tekan log. Apabila
menggunakan MS Excel klik icon insert, klik function, klik math & trig pada function
category, klik log pada function name, klik OK, ketik angka (yaitu 22) pada baris
number, dan hasilnya terlihat 1,3424 pada formula result. Jadi jumlah kategori
adalah 5,46 dan karena jumlah kategori tidak ada dalam bentuk pecahan, maka
dapat dibulatkan menjadi 5. Jumlah kategori ini sudah sesuai dengan jumlah
kategori minimal, yaitu 5.
2. Menentukan interval kategori. Interval kategori atau kelas adalah batas bawah
dan batas atas dari suatu kategori. Interval kategori ditentukan sebagai berikut:

Nilai tersebar −Nilai terkecil


Interval kelas ¿
Jumlah kelas

Dari data harga saham di BEI tersebut, terlihat bahwa harga saham terkecil adalah
Rp77 dan harga saham terbesar adalah Rp114 serta jumlah kategori adalah 5,
sehingga interval kelas adalah:
114−77
Interval kelas ¿
5
= 7,4
Jadi , interval kelas adalah 7,4 yaitu jarak nilai terendah dan nilai tertinggi dalam
suatu kelas atau kategori. Berdasarkan pada cara 1 dan 2 diketahui bahwa jumlah
kelas adalah 5 dan interval kelas 7,4 sehingga dapat dibuat kelas dengan interval
sebagai berikut:
Kelas Interval Jumlah

1 77,0-84,4 77,0 + 7,4 =84,4


2 84,5-91,9 84,5 + 7,4 =91,9
3 92,0-99,4 92,0 + 7,4 =99,4
4 99,5-106,9 99,5 + 7,4 =106,9
5 107,0-114,4 107,0 +7,4 =114,4

Langkah ketiga adalah melakukan penturusan atau pentabulasian dari data mentah
yang sudah diurutkan ke dalam kelas interval yang sudah dihasilkan pada Langkah
ketiga. Data mentah setelah dituruskan dalam interval kelas akan menjadi data
berkelompok.
Setelah data dikelompokan dalam bentuk distribusi frekuensi,keinginan mengubah
bentuk dari frekuensi yang absolut menjadi ditribusi frekuensi relative diharapkan
dapat memudahkan dalam membaca data secara tepat dan tidak kehilangan makna
dari kandungan data.

 Penyajian Data
Data yang sudah dikelompokan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dapat
disajikan dalam bentuk grafik supaya menjadi lebih menarik dan informatif.
Penyajian data dalam bentuk grafik dapat berupa grafik poligon, histogram, maupun
ogif. Grafik poligon menghubungkan antara lain tengah kelas dengan jumlah
frekuensi, grafik histogram menghubungkan tepi kelas dengan jumlah frekuensi,
sedangkan grafik ogif menghubungkan tepi kelas dengan frekuensi kumulatif.
Batas kelas dalam suatu interval kelas atau kategori terdiri dua macam yaitu batas
kelas bawah (lower class limit), yaitu nilai terendah dalam suatu interval kelas dan
batas kelas atas (upper class limit) ,yaitu nilai tertinggi dalam suatu interval kelas.
Contoh pada harga saham, maka nilai 77,0; 84,5; 92,0; dan 107,0 adalah nilai batas
kelas bawah, sedangkan nilai 84,4; 91,9; 99,4; 106,9; dan 114,4 adalah nilai batas
atas.
Kelas Ke Interval Frekuensi
1 77,0 – 84,4 3
2 84,5 – 91,9 4
3 92,0 – 99,4 7
4 99,5 – 106,9 4
5 107,0 – 114,4 4

Nilai tengah kelas adalah tanda atau penciri dari suatu interval kelas dan
merupakan suatu angka yang dapat dianggap mewakili suatu interval kelas. Nilai
tengah kelas letaknya berada di tengah- tengah pada setiap interval kelas.
Nilai tengah kelas diperoleh dengan menjumlahkan batas bawah dan batas atas
kelas kemudian dibagi dua. Contoh pada harga saham, nilai tengah kelas pada
kelas pertama adalah =(3.850 + 10.450)/2 = 7.150. nilai tengah seluruhnya adalah
sebagai berikut.
Kelas Interval Nilai tengah keterangan
kelas
1 77,0 – 84,4 80,7 (77,0 +84,4)/2 =80,7
2 84,5 – 91,9 88,2 (84,5 + 91,9)/2 =88,2
3 92,0 – 99,4 95,7 (92,0 + 99,4)/2 =95,7
4 99,5 – 106,9 103,2 (99,5 + 106,9)/2 =103,2
5 107,0 – 114,4 110,7 (107,0 + 114,4)/2 =110,7

Nilai tepi kelas (class boundaries) adalah nilai batas antara kelas (border) yang
memisahkan nilai antara kelas satu dengan kelas lainnya. Nilai tepi kelas diperoleh
dari penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai bawah kelas diatasnya kemudian
dibagi dua. Nilai tepi kelas ada dua macam yaitu tepi kelas bawah (lower class
boundaries) dan nilai tepi kelas atas (upper class boundaries).
Nilai tepi kelas untuk kelas pertama dari harga saham adalah
Nilai tepi kelas bawah =(76,9 + 77,0) /2 =76,95
Nilai tepi kelas atas =(84,4 + 84,5) / 2 =84,45

Frekuensi kumulatif menunjukan seberapa besar jumlah frekuensi pada kelas


tertentu. Frekuensi kumulatif diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas
tertentu dengan frekuensi kelas selanjutnya. Dibedakan dalam dua bentuk, yaitu
frekuensi kumulatif kurang dari yang merupakan penjumlahan dari mulai frekuensi
kelas terendah sampai kelas tertinggi dan jumlah akhirnya merupakan jumlah
data(n). frekuensi kumulatif lebih dari merupakan pengurangan dari jumlah data(n)
dengan frekuensi setiap kelas dimulai dari kelas terendah dan jumlah akhirnya
adalah nol.

1. Histogram
Merupakan diagram balok, karena frekuensi disajikan dalam bentuk balok.
Histogram menghubungkan antara tepi kelas interval pada sumbu horizontal (X) dan
frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal (Y).
MS Excel merupakan program statistik yang bermanfaat untuk membantu
menyajikan grafik. Beberapa Langkah membuat histogram dengan MS Excel 2013
sebagai berikut:
1. Bukalah program MS Excel pada komputer
2. Masukkan data ke dalam sheet yang ada. Masukkan data interval dalam satu
kolom dan data frekuensi dalam satu kolom
3. Untuk membuat grafik (chart) dimulai dengan (a) menyeleksi range data,
kemudian pada menu insert tekan icon insert jenis grafik klik icon insert
colums chart atau (b) menekan icon insert colums chart pada menu insert
kemudian diikuti dengan menyeleksi range data yang akan dibuat grafiknya.
4. Untuk memodifikasi penampilan, seperti mengubah warna histogram,
memberi warna latar belakang, seperti memberi legenda (legend), mengatur
penampilan sumbu mendatar dan vertikal (axes) dan lainya, klik kiri dua kali
sehingga muncul sub-menu format data series di sebelah kanan screen dan
tiga icon (chart elements, chart styles, dan chart filters) sebelah kanan grafik.
5. Grafik anda masih ada di MS Excel. Apabila ingin memindahkan ke dalam
teks di MS word, tinggal lakukan copy dan pindahkan ke MS Word.

2. Poligon
Perbedaan histogram menggunakan balok, sedangkan poligon menggunakan garis
yang menghubungkan titik- titik yang merupakan koordinat antara lain tengah kelas
dengan jumlah frekuensi pada kelas tersebut. Titik tengah kelas merupakan
representasi dari karakter kelas dan nilai tengah ini menggantikan posisi interval
kelas pada diagram histogram.
Pada grafik poligon, sumbu horizontal merupakan nilai tengah kelas dan sumbu
vertikal adalah jumlah frekuensi setiap kelas. Kombinasi titik antara nilai tengah
kelas dan jumlah frekuensi setiap kelas dihubungkan dengan garis terbentuk grafik
poligon
Membuat grafik poligon dengan MS Excel relative tidak berbeda dengan membuat
histrogram , perbedaannya terletak pada Langkah ketiga, misalkan dipilih (di klik)
ikon recommended charts dan di klik lagi tipe grafik garis (line) seperti dibawah ini,
kemudian klik ok, yang akan menghasilkan grafik poligon. Langkah selanjutnya
adalah melengkapi dan memodifikasi grafik seperti dilakukan pada grafik histogram.

3. Kurva Ogif
Merupakan diagram garis yang menunjukan kombinasi antara interval kelas dengan
frekuensi kumulatif. Kurva ogif menunjukan frekuensi kumulatif pada setiap tingkat
atau kategori. Sumbu horizontal pada kurva ogif menunjukan tepi interval kelas dan
sumbu vertikal menunjukan frekuensi kumulatif.
Kurva ogif memudahkan kita untuk melihat frekuensi kumulatif baik dalam bentuk
nilai absolut maupun nilai relatif pada tingkat atau interval tertentu.
Membuat kurva ogif dengan MS Excel hamper sama dengan membuat kurva
poligon. Kurva ogif bisa hanya satu grafik yaitu ogif naik untuk “frekuensi kurang
dari” atau ogif turun untuk “frekuensi lebih dari”.

Anda mungkin juga menyukai