Lokasi Kantor/Pabrik:
Jl. Industri Raya Barat III/IV No. 253-254 Kawasan LIK,
Kaligawe, Gayamsari, Semarang 50111
Provinsi Jawa Tengah – Indonesia
Lembaga Sertifikasi
PT TUV Rheinland Indonesia
April 2020
LAPORAN HASIL AUDIT PENILIKAN V
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
PT MARATEA SEMARANG
KATA PENGANTAR
Standar pelaksanaan Sertifikasi VLK yang ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan adalah
berdasarkan Peraturan Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari P.14/PHPL/SET/4/2016
tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK).
PT Maratea Semarang telah mengajukan permohonan untuk dilaksanakan penilaian audit Penilikan
V setelah re-sertifikasi VLK kepada LVLK PT TUV Rheinland Indonesia. Proses sertifikasi VLK yang
telah dilaksanakan di PT Maratea Semarang adalah sebagai berikut :
- Audit Re-sertifikasi VLK PT Maratea Semarang dilaksanakan pada tanggal 12-13 Maret 2015.
- Audit Penilikan I VLK PT Maratea Semarang dilaksanakan pada tanggal 14 – 15 Maret 2016.
Kedua audit VLK tersebut di atas dilaksanakan oleh tim audit PT TUV Rheinland Indonesia yang
beranggotakan 2 orang auditor (1 Lead auditor dan 1 Auditor) dengan mengacu kepada standar
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.5/VI-BPPHH/2014 tanggal 30 Mei
2014.
- Audit Penilikan II VLK dilaksanakan pada tanggal 13 – 14 Maret 2017.
- Audit Penilikan III VLK dilaksanakan pada tanggal 12-13 Maret 2018.
- Audit Penilikan IV VLK dilaksanakan pada tanggal 20 – 21 Maret 2019.
- Audit Penilikan V VLK dilaksanakan pada tanggal 18 - 19 Maret 2020
Audit Penilikan II s.d. Penilikan V VLK di PT Maratea Semarang dilaksanakan oleh tim audit PT
TUV Rheinland Indonesia yang beranggotakan 2 orang auditor dengan mengacu kepada standar
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tentang
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada
Pemegang Izin, Hak Pengelolaan, Atau Pada Hutan Hak dan Peraturan Jenderal Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Standar dan
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan
Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Lampiran 2.5.
Dalam melakukan verifikasi, Tim Auditor bersifat independen dan tidak mempunyai konflik
kepentingan dengan perusahaan (auditee) yang diverifikasi serta tidak dipengaruhi oleh pihak
manapun,sehingga penilaian akan objektif dan dapat dipercaya dengan mengikuti sistem verifikasi
yang digunakan.
Laporan Audit Penilikan V VLK ini menjabarkan hasil verifikasi dan rekomendasi yang harus
dilakukan oleh pemegang izin untuk memenuhi standar legalitas kayu sesuai yang dipersyaratkan
oleh Pemerintah. Keputusan hasil verifikasi Tim Auditor yang tertuang dalam laporan verifikasi ini
telah mempertimbangkan/mempergunakan dokumen-dokumen tambahan yang disampaikan oleh
pemegang izin, dokumen tersebut berkaitan dengan verifier-verifier kategori ”Tidak Memenuhi” pada
periode waktu yang telah ditentukan seperti yang tercantum dalam Lampiran 3.4 Perdirjen PHPL
No.P.14/PHPL/SET/4/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan VLK Pada Pemegang IUIPHHK dan IUI.
Tim Auditor
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 4
Daftar Tabel 5
Daftar Gambar 7
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Maksud, Tujuan, Standar dan Sasaran Verifikasi 9
II IDENTITAS PEMEGANG IZIN DAN LEMBAGA VERIFIKASI
LEGALITAS KAYU
2.1 Identitas Pemegang Izin 11
2.2 Identitas Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu 12
III METODOLOGI VERIFIKASI
3.1 Metode Verifikasi 14
3.2 Kriteria dan Indikator 17
3.3 Tahapan Verifikasi 17
IV HASIL VERIFIKASI DAN ANALISIS
4.1 Verifier Yang Tidak Diterapkan 25
4.2 Verifier Yang Diterapkan 28
V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan 106
5.2 Rekomendasi 108
DAFTAR TABEL
4.28. Laporan Mutasi Kayu Gergajian Periode Maret 2019 – Februari 2020 79
4.29. Laporan Mutasi Gudang Barang Jadi Furniture Periode Maret 2019 –
80
Februari 2020
4.30. Resume Rekapitulasi Realisasi Ekspor Periode Bulan Maret 2019 –
81
Februari 2020
4.31. Contoh Kesesuaian Data PEB dengan Dokumen Ekspor Lainnya 82
4.32. Contoh Kesesuaian Data Packing List dengan Dokumen Ekspor
83
Lainnya
4.33. Contoh Kesesuaian Data Invoice dengan Dokumen Ekspor Lainnya 84
4.34. Contoh Kesesuaian Data B/L dengan Dokumen Ekspor Lainnya 85
4.35. Contoh Kesesuaian Data V-Legal dengan Dokumen Ekspor Lainnya 87
4.36. Daftar Peralatan K3 93
4.37. Catatan Kecelakaan Kerja 98
4.38. Susunan Pengurus Serikat Pekerja 100
4.39. Susunan Pengurus LKS Bipartit 102
5.1 Hasil Pemenuhan Atas Prinsip, Kriteria, Indikator dan Verifier SVLK
106
PT Maratea Semarang
DAFTAR GAMBAR
4.1. Dokumen dan bahan baku Kayu Gergajian Impor Jenis White Oak 54
4.2. Dokumen DKO Uji Petik Kayu Gergajian Lokal Jenis Sungkai 56
Contoh Tally Sheet Produksi Penggunaan Kayu Impor PT Maratea
4.3. 73
Semarang
Contoh Produk Mebel yang Diekspor di Area Produksi PT Maratea
4.4. 82
Semarang
4.5. Penggunaan Tanda V-Legal pada Kemasan Produk 90
4.9. Rambu K3 95
I. PENDAHULUAN
Perdagangan produk kayu di pasar International telah mengalami perubahan paradigma menjadi
perdagangan produk kayu yang ramah lingkungan dan perdagangan produk kayu yang
bertanggung jawab (Responsible Wood Product Purchasing). Sejak meningkatnya issue illegal
logging dan issue sertifikasi hutan di pasar international, maka mau tidak mau negara-negara yang
menjadi produser produk kayu termasuk Indonesia disibukan dengan issue ini. Beberapa negara
seperti Negara Eropa dan US memberlakukan bahwa produk kayu yang masuk ke negara mereka
haruslah dari hutan yang dikelola secara baik (sustainable) atau paling tidak telah diverifikasi
legalitasnya.
Dengan kondisi industri kehutanan di Indonesia saat ini, masih dirasakan cukup sulit oleh beberapa
pengusaha yang bergerak di bidang industri produk hasil hutan untuk menerapkan praktek yang
menghasilkan produk yang telah tersertifikasi seperti ditetapkan dalam standar yang ada, karena
beberapa alasan seperti kondisi di lapangan yang tidak mendukung dan kebijakan pemerintah
yang belum kondusif serta belum adanya intensif yang memadai baik dari pasar maupun dari
pemerintah, sementara tuntutan dan tekanan pasar international cukup tinggi.
Dari hambatan di atas, pilihan yang ada saat ini adalah dengan membuktikan kepada pembeli
produk kayu (importir) bahwa produk kayu yang dijual (ekspor) setidaknya telah diverifikasi
legalitasnya oleh lembaga independen yang kredibel. Membuktikan atau memverifikasi legalitas
produk kayu itu sendiri harus dibuktikan dengan suatu verifikasi yang kredible dengan mengacu
kepada suatu kriteria atau standar yang ada atau standar yang disepakati bersama dan diakui oleh
pasar international.
Dalam rangka hal tersebut, untuk melaksanakan tata kelola kehutanan, penegakan hukum dan
promosi perdagangan kayu legal maka dikembangkan sistem penjaminan legalitas kayu (Timber
legality Assurance System) yang disebut Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dengan
melibatkan para pihak baik menyusun standar verifikasi legalitas kayu maupun kelembagaannya
dengan prinsip governance, credibility, dan representativeness.
Berdasarkan proses para pihak tersebut, pemerintah Indonesia telah membangun Sistem Verifikasi
Legalitas Kayu dengan keluarnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia No P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 dan Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016
Jo P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016 (Lampiran 2.5). tentang Standar dan
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi
Legalitas Kayu beserta dengan lampirannya.
Dengan Peraturan ini, Verifikasi Legalitas Kayu pada pemegang Izin Usaha Industri (IUI) dilakukan
oleh Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) yang telah diakreditasi oleh KAN (Komite
Akreditasi Nasional) sesuai ISO/IEC Guide 17065:2012.
Proses audit Sertifikasi Verifikasi Legalitas Kayu di PT Maratea Semarang ini mengacu kepada
peraturan dan ketentuan berikut :
1. ISO/IEC Guide 17065 : 2012 General Requirements for Bodies Operating Product Certification
Systems.
2. ISO/IEC Guide 23 : 1982 Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems.
Dasar dilakukannya kegiatan audit Sertifikasi Verifikasi Legalitas Kayu terhadap pemegang izin PT
Maratea Semarang di Provinsi Jawa Tengah oleh Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu PT TUV
Rheinland Indonesia adalah berdasarkan :
1. Surat permohonan atau pengajuan Sertifikasi VLK melalui pengisian form aplikasi yang
ditandatangani PT Maratea Semarang.
2. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) antara PT Maratea Semarang dengan LVLK PT TUV Rheinland
Indonesia.
Maksud dari kegiatan audit Penilikan ini secara umum adalah untuk melakukan penilaian terhadap
konsistensi pemenuhan verifier dalam Standar Verifikasi Legalitas Kayu pada pemegang Izin
Usaha Industri PT Maratea Semarang di Semarang, Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan standar
dan pedoman yang berlaku di Indonesia.
Sedangkan tujuan dari kegiatan audit Penilikan Verifikasi Legalitas Kayu pada pemegang Izin
Usaha Industri PT Maratea Semarang adalah untuk :
1. Melihat keefektifan dan konsistensi penerapan sistem agar dapat terus menjamin legalitas kayu
yang digunakan oleh industri.
2. Melakukan kegiatan pengumpulan data dan penilaian eksternal terhadap kelengkapan
dokumen-dokumen perusahaan sebelum dilakukan penilaian dan verifikasi di lapangan.
3. Melakukan audit kepada organisasi / perusahaan dengan skema standar yang telah ditetapkan.
Sasaran kegiatan audit Penilikan V Verifikasi Legalitas Kayu ini dilakukan di PT Maratea Semarang
yang berlokasi di Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan kapasitas terpasang produk mebel dari
kayu 8.362 M3/tahun berdasarkan Surat Keputusan kepala Badan Penanaman Modal Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah No 10/33/T/INDUSTRI/2002 tanggal 23 September 2002 tentang Pemberian
Izin Usaha Industri.
Waktu pelaksanaan audit dokumen Penilikan V VLK ini dilakukan pada hari Senin tanggal 4 Maret
2020 di kantor PT TUV Rheinland Indonesia dan audit lapangan di PT Maratea Semarang
dilaksanakan sesuai dengan audit plan, yaitu tanggal 18 -19 Maret 2020.
Metode verifikasi yang digunakan dalam kegiatan audit Sertifikasi Verifikasi Legalitas Kayu ini
mengacu pada Lampiran 3.4 Perdirjen PHPL No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Jo
P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan VLK
Pada Pemegang IUIPHHK dan IUI.
Penilaian dokumen merupakan kegiatan untuk menghimpun, mempelajari, dan menganalisis data
dan dokumen agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Penilaian dokumen yang akan
dilakukan meliputi dokumen dan data perusahaan, terdiri dari dokumen primer dan data sekunder
yang diperoleh dengan cara penelaahan berbagai dokumen-dokumen seperti dokumen Legalitas
Perusahaan, dokumen yang menyangkut perijinan perusahaan, dokumen Rencana Penebangan
dan laporan penggunaannya, laporan-laporan penelitian yang relevan dengan kriteria dan indikator
yang disyaratkan. Dokumen-dokumen yang ditelaah untuk aspek lingkungan antara lain; AMDAL,
laporan UKL dan UPL dan dokumen-dokumen lain yang relevan. perencanaan, laporan
pelaksanaan, laporan keuangan, form-form yang digunakan dalam proses produksi, bukti transaksi,
hasil-hasil studi dan lain-lain. Dokumen-dokumen dan laporan yang akan dinilai dalam kegiatan ini
meliputi dokumen yang ada di unit manajemen dalam rentang waktu 1 (satu) tahun terakhir.
Analisis data yang meliputi data primer dan data sekunder, Analisis data primer dan data sekunder
dari proses penilaian lapangan dilakukan berdasarkan metode ilmiah yang telah baku (matematis)
dan umum digunakan. Pada prinsipnya, analisis data yang dilakukan tergantung pada keoptimalan
data untuk bisa menjawab suatu kriteria, indikator dan verifier, ketersediaan data, kondisi serta
kendala-kendala lapangan yang dijumpai. Pada beberapa indikator, analisis data dilakukan secara
diskriptif (recognaisance), distribusi frekuensi dan prosentase sehingga dapat mendukung data
primer atau sekunder yang dianalisis secara matematis.
Kegiatan yang ada dalam penilaian dokumen ini juga menyangkut kegiatan seperti:
- Mempelajari dan menganalisa pernyataan perusahaan (yang berisi komitmen unit manajemen
IUIHHK, yang terdiri dari: visi, misi dan tujuan perusahaan pemegang izin ).
- Mempelajari dan menganalisis dokumen unit manajemen dan dokumen tambahan yang
diperlukan.
- Mempelajari dan menganalisa semua rekaman atau catatan terkait (laporan-laporan, dsb.) yang
terkait dan diperlukan pada verifikasi ini.
Dalam kegiatan verifikasi dilakukan kegiatan pengamatan, pencatatan, uji petik dan penelusuran
untuk menguji kebenaran data. Hasil pengamatan akan dianalisa dengan menggunakan kriteria,
indikator dan verifier verifikasi legalitas kayu, sehingga diperoleh jawabannya. Cara/metoda yang
ditempuh meliputi :
1. Wawancara (wawancara responden dan wawancara informan), dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan yang dimodifikasi untuk menjawab kriteria, indikator dan verifier yang disyaratkan .
Sasaran wawancara informan adalah unit manajemen serta informan lain yang masih relevan
dalam konteks penilaian kinerja unit manajemen.
2. Verifikasi dokumen adalah kegiatan yang dilakukan oleh Tim Audit untuk menghimpun,
mempelajari data dan dokumen pemegang izin dan menganalisis menggunakan kriteria dan
indikator yang ditetapkan sesuai ketentuan
3. Observasi lapangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Tim Audit untuk menguji kebenaran
data melalui pengamatan, pencatatan, uji petik dan penelusuran, dan menganalisis
menggunakan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan untuk dapat melihat pemenuhannya
4. Uji petik dilapangan dengan mengambil sampling sesuai dengan yang diatur dalam Permenhut
No. 09/Menhut-II/2005 dan akan disesuaikan dengan jumlah persediaan kayu yang ada saat
penilaian dilakukan,memeriksa keabsahan dan kelengkapan dari dokumen yang dinilai,
kemudian memeriksa dan membanding realisasi produksi dengan kapasitas produksi yang sah.
Penentuan jumlah batang kayu bulat yang akan di uji petik adalah sebagai berikut :
- Apabila jumlah batang dari satu partai kurang atau sama dengan 100 batang maka jumlah
sampelnya adalah 100%
- Apabila jumlah batang dari satu partai antara 101 sampai dengan 1000 batang maka jumlah
sampelnya minimal 100 batang
- Apabila jumlah batang dari satu partai lebih dari 1000 batang, maka jumlah sampelnya adalah
10%
Penentuan jumlah keping sampel sortimen yang akan di uji petik adalah sebagai berikut :
- Apabila jumlah dalam partai 1 – 35 keping, maka jumlah sampelnya adalah 100%
- Apabila jumlah dalam partai 36 – 500 keping, maka jumlah sampelnya adalah 35 keping
- Apabila jumlah dalam partai 501 – 1.000 keping, maka jumlah sampelnya adalah 60 keping
- Apabila jumlah dalam partai 1.001 – 2.000 keping, maka jumlah sampelnya adalah 10%
- Apabila jumlah dalam partai 2.001 – 3.000 keping, maka jumlah sampelnya adalah 125
keping
- Apabila jumlah dalam partai lebih dari 3.000 keping, maka jumlah sampelnya adalah 5%
5. Pengamatan terhadap proses kerja dan penilaian dokumen, yang meliputi dokumen perusahaan,
dokumen data sekunder diperoleh dengan cara penelaahan berbagai dokumen-dokumen
termasuk laporan penelitian yang relevan dengan verifier yang berkaitan dengan lingkungan,
antara lain SEL atau AMDAL, RKL-RPL, SOP, berbagai laporan kegiatan, laporan penelitian,
dan dokumen-dokumen lain yang relevan.
Untuk menjawab kebutuhan indikator dan verifier, proses penilaian lapangan pada satuan waktu
dan tempat yang sama kadang-kadang dapat dilakukan penilaian untuk lebih dari satu indikator
atau verifier.
Hasil analisis data dan informasi pada setiap verifier, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan data
dan informasi yang dipersyaratkan pada masing-masing verifier, sehingga dapat ditentukan norma
penilaian verifier pada audit VLK.
Penentuan pengambilan keputusan atas verifier, kriteria dan indikator mengacu kepada standar
verifikasi legalitas kayu yang sudah ditetapkan dalam Lampiran 2.5. Perdirjen PHPL No.
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Jo P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31
Agustus 2016.
Dokumen yang dipakai sebagai acuan ini tidak mutlak digunakan dalam menilai pada masing-
masing indikator atau verifier, hal ini disebabkan antara lain :
1) tidak semua indikator atau verifier mungkin ada dalam suatu UM,
2) tidak semua indikator atau verifier terjawab sesuai dengan dokumen,
3) pertimbangan-pertimbangan teknis dan non-teknis lain yang membuat suatu penilaian menjadi
menyimpang dari Dokumen, sehingga Penilai harus berani menyimpulkan sendiri tanpa
mengacu dokumen tersebut.
Tahap Pelaksanaan pengambilan keputusan hasil audit Sertifikasi VLK akan dilaksanakan oleh tim
Pengambil Keputusan. dengan tahapan seperti berikut ini :
a. Keputusan status sertifikat PT Maratea Semarang akan dilakukan oleh Pengambil Keputusan LV-
LK berdasarkan laporan sertifikasi yang dilaksanakan oleh tim auditor. Dalam kegiatan audit
Sertifikasi VLK ini pengambilan keputusan akan dilakukan oleh personal yang berwenang untuk
melakukan pengambilan keputusan yang berasal dari internal PT TUV Rheinland Indonesia.
b. Laporan hasil audit lengkap yang sudah dibuat oleh Tim audit VLK akan diterima oleh Pengambil
Keputusan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak pertemuan penutupan audit
sertifikasi dilaksanakan.
c. Pengambil Keputusan dipastikan akan mendapatkan laporan akhir yang juga sudah memasukan
keberatan atau perbaikan dari pihak auditee atas laporan audit yang dibuat oleh tim penilai
lapangan dan telah diselesaikan oleh Tim adhoc.
Kriteria dan indikator yang digunakan oleh Tim Auditor dalam melakukan Verifikasi Legalitas Kayu
berdasarkan pada Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Jo
P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016 tentang Standar dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas
Kayu (VLK) yaitu Lampiran 2.5 tentang Standar Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang
IUIPHHK Kapasitas > 6.000 M3/Tahun dan IUI Dengan Nilai Investasi > 500 Juta (di luar tanah dan
bangunan) dengan jumlah kriteria dan indikator yang diterapkan ada 4 Prinsip, 9 Kriteria, 15
Indikator, 56 Verifier.
Pada tahap ini, Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) melakukan persiapan-persiapan yang
diperlukan sebelum pelaksanaan kegiatan verifikasi lapangan dengan mengacu kepada prosedur
Persiapan audit PHPL dan VLK (ID-824-PRC-PREP-UV-N-PHPL-VLK) yang mencakup :
a. Perekrutan tim verifikasi legalitas kayu dengan mengacu kepada daftar auditor VLK PT TUV
Rheinland Indonesia.
b. Persiapan logistik, perjalanan dan akomodasi dengan mempertimbangkan lokasi kegiatan
verifikasi dan jumlah HOK (hari orang kerja) yang diperlukan.
c. Pengumpulan data dan informasi berkaitan dengan obyek yang akan di sertifikasi.
d. Pemberitahuan kepada IUPHHK yang akan diverifkasi terkait dengan rencana verifikasi
legalitas kayu dengan mengirimkan surat pemberitahun rencana audit VLK.
e. Pembuatan Rencana audit penilikan verifikasi legalitas kayu.
Untuk audit lapangan legalitas kayu mengacu kepada Prosedur Verifikasi Lapangan Legalitas Kayu
PT TUV Rheinland Indonesia No. ID-824-PRC-AU-EXE-UV-N-VLK Rev 1 yang mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Sebelum audit di lapangan dilakukan, harus dipastikan tim audit telah menetapkan program
auditnya termasuk rencana dan jadwal audit dan susunan tim audit dan ketua tim audit.
b. Rencana audit selanjutnya disampaikan kepada klien/auditee dan dipresentasikan pada
pertemuan pembukaan kepada klien.
c. Penugasan dan pengaturan kerja tim audit ditetapkan dalam rencana audit.
d. Setiap anggota tim audit harus mempersiapkan daftar periksa atau chek list audit dan rencana
pengambilan sampling audit untuk masing-masing aspek yang akan diauditnya.
e. Pada saat audit di lapangan harus dipastikan bahwa semua verifier dari masing-masing
indikator dapat diverifikasi. Daftar periksa atau check list dapat menjadi acuan untuk
pemenuhan ketercukupan masing-masing verifier.
f. Verifikasi LK pada dokumen Pemegang IUI (Izin Usaha Industri) sesuai Lampiran 3.4 Perdirjen
PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Jo P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/
2016 tanggal 31 Agustus 2016.
g. Verifikasi dokumen, merupakan kegiatan untuk menghimpun, mempelajari, serta menganalisis
data dan dokumen agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Verifikasi dokumen
dilakukan dengan menggunakan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan pada Pemegang
IUPHHK dan IUI sesuai Lampiran 2.5. Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal
29 April 2016 Jo P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016.
h. Observasi lapangan, merupakan kegiatan pengamatan, pencatatan, uji petik dan penelusuran
untuk menguji kebenaran data. Hasil pengamatan lapangan akan dianalisa dengan
menggunakan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan untuk dapat melihat pemenuhannya.
Metode verifikasi lapangan dan dokumen mengacu kepada Perdirjen PHPL Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Jo P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31
Agustus 2016 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu (Lampiran 2.5 dan Lampiran 3.4).
i. Pada saat audit di lapangan hal-hal lain yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pertemuan Pembukaan dan dibuatkan Notulensi Pertemuan Pembukaan yang dilampiri
dengan Daftar Hadir Pertemuan Pembukaan.
- Dalam pertemuan pembukaan tersebut, lead auditor menginformasikan rencana audit,
ringkasan singkat bagaimana audit akan dilaksanakan, mengkonfimasikan saluran
komunikasi, memberikan kepada auditee untuk mengajukan pertanyaan atau klarifikasi.
Selain itu dalam rapat pembukaan audit juga perlu diperhatikan hal-hal berikut :
Perkenalan peserta, termasuk ringkasan tugasnya/peranannya;
Konfirmasi tujuan, ruang lingkup dan kriteria audit;
Konfirmasi jadwal audit dan pengaturan lain dengan auditee, seperti tanggal dan waktu
untuk rapat penutupan, rapat intern antara tim audit dan manajemen auditi, serta
perubahan yang menyusul;
Metode dan prosedur yang digunakan untuk melaksanakan audit, termasuk menjelaskan
kepada auditee bahwa bukti audit hanya akan didasarkan pada sampel informasi yang
tersedia dan oleh karena itu terdapat unsur ketidakpastian dalam audit;
Konfirmasi saluran komunikasi formal antara tim audit dan auditee;
Konfirmasi bahasa yang digunakan selama audit;
Konfirmasi bahwa selama audit auditee akan selalu diberi informasi perkembangan audit;
Konfirmasi kebutuhan sumberdaya dan fasilitas yang diperlukan oleh tim audit;
Konfirmasi hal-hal yang terkait dengan kerahasiaan;
Konfirmasi prosedur keselamatan kerja, tindakan darurat, dan keamanan yang sesuai
untuk tim audit;
Konfirmasi ketersediaan, peran dan identitas setiap pemandu;
Metode pelaporan, termasuk pengkategorian ketidaksesuaian;
Informasi tentang kondisi yang dapat menyebabkan audit diakhiri;
Informasi tentang sistem banding terhadap pelaksanaan dan kesimpulan audit.
j. Pengumpulan dan Verifikasi Informasi
- Selama audit, informasi yang sesuai dengan tujuan, ruang lingkup, dan kriteria audit,
termasuk informasi yang terkait dengan hubungan antar fungsi, kegiatan dan proses,
sebaiknya dikumpulkan dengan sampling yang sesuai dan sebaiknya diverifikasi. Hanya
informasi yang dapat diverifikasi yang dapat menjadi bukti audit. Bukti audit sebaiknya
direkam.
- Bukti audit didasarkan pada sampel informasi yang tersedia. Oleh karena itu terdapat unsur
ketidakpastian dalam audit, yang sebaiknya menjadi perhatian dalam membuat kesimpulan
audit.
- Metode untuk mengumpulkan informasi mencakup :
Wawancara, Observasi kegiatan atau observasi lapangan, dan Tinjauan dokumen.
k. Pengambilan contoh untuk organisasi multi lokasi
Metode pengambilan contoh lokasi mengacu kepada ketentuan berikut :
Tabel.3.1. Metode Pengambilan Sampel Lokasi Multi-site
Apabila audit penilikan dilakukan di multi lokasi VLK, maka LVLK harus memeriksa daftar
keseluruhan lokasi yang dicakup oleh organisasi multi lokasi.
l. Perumusan Temuan audit
- Bukti audit dievaluasi terhadap kriteria audit untuk menghasilkan temuan audit. Temuan
audit dapat menunjukkan kesesuaian maupun ketidaksesuaian dengan verifier audit. Bila
tercakup dalam tujuan audit, temuan audit dapat mengidentifikasi peluang untuk
peningkatan.
- Tim audit melakukan pertemuan untuk meninjau temuan audit pada tahap yang sesuai
selama audit.
- Kesesuaian dengan verifier audit sebaiknya dirangkum untuk menunjukkan lokasi, fungsi
atau proses yang diaudit. Bila tercakup dalam rencana audit, setiap temuan kesesuaian
dan bukti pendukungnya sebaiknya juga direkam.
- Ketidaksesuaian dan bukti audit pendukungnya sebaiknya direkam, ketidaksesuaian dapat
dikelompokkan. Ketidaksesuaian tersebut sebaiknya ditinjau dengan auditee untuk
memperoleh kepastian bahwa bukti audit adalah akurat dan ketidaksesuaian dipahami.
Setiap upaya sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan setiap perbedaan pendapat perihal
bukti dan / atau temuan audit, dan hal-hal yang tidak dapat disepakati sebaiknya direkam.
m. Penyiapan kesimpulan audit sebelum dilakukan Pertemuan Penutupan
n. Pelaksanaan Pertemuan Penutupan
- Merupakan pertemuan antara Tim Auditor dengan Pemegang Izin untuk memaparkan hasil
kegiatan verifikasi dan mengkonfirmasi temuan-temuan di lapangan.
- Pertemuan penutupan dipimpin oleh ketua tim audit dan diselenggarakan untuk
mempresentasikan temuan dan kesimpulan audit sehingga temuan dan kesimpulan
tersebut dimengerti dan disetujui oleh auditee dan bila sesuai untuk menyepakati jangka
waktu yang diberikan kepada auditi untuk menyampaikan rencana tindakan korektif dan
pencegahan. Peserta rapat penutupan sebaiknya termasuk auditee, dan dapat juga
mencakup klien audit dan pihak lain. Bila perlu, ketua tim audit sebaiknya memberitahu
auditee tentang situasi yang ditemui selama audit yang dapat mengurangi tingkat
kepercayaan terhadap kesimpulan audit.
- Dalam hal masih terdapat dokumen yang belum dapat diperlihatkan Pemegang Izin
diberikan kesempatan untuk menyampaikan kekurangan dokumen selambat-lambatnya 10
(sepuluh) hari kalender sejak pertemuan penutupan, dan bila sampai dengan batas waktu
tersebut tidak dapat memperlihatkan dokumen maka dinyatakan tidak memenuhi.
- Setiap perbedaan pendapat yang terkait dengan temuan dan/atau kesimpulan audit antara
Tim audit dan pemegang izin sebaiknya dibahas dan bila mungkin diselesaikan. Bila tidak
dapat diselesaikan, seluruh pendapat sebaiknya direkam.
- Hasil pertemuan penutupan dituangkan dalam bentuk Notulensi Pertemuan Penutupan
yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dilampiri dengan Daftar Hadir Pertemuan
Pertemuan.
a. Tim audit VLK membuat laporan berdasarkan format acuan yang diatur dalam Lampiran 3.14
Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 Jo P.15/PHPL/PPHH/
HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan
Verifikasi Legalitas Kayu.
b. Laporan audit VLK mencakup Buku I Laporan Audit VLK, Buku II Lampiran Laporan VLK dan
Resume Hasil Verifikasi.
c. Disajikan dalam bentuk buku dan soft copy untuk disampaikan kepada Pemegang Izin dalam
waktu 21 hari kalender setelah selesainya Pertemuan Penutupan.
a. Keputusan Pemberian, Kelanjutan, Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat Legalitas Kayu (S-
LK) dilakukan oleh Pengambil Keputusan LV-LK berdasarkan laporan auditor. Dalam hal
tenaga tetap sebagai Pengambil Keputusan tidak kompeten, maka Pengambil Keputusan harus
didampingi personil yang kompeten yang bukan dari auditor yang melakukan verifikasi.
b. Keputusan Penerbitan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) diberikan jika semua norma penilaian
untuk setiap verifier pada Standar Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang IUIPHHK dan IUI
“Memenuhi”.
c. Dalam hal hasil verifikasi “Tidak Memenuhi”, LV-LK menyampaikan laporan hasil verifikasi
kepada Pemegang Izin dan LV-LK memberi kesempatan Pemegang Izin untuk memperbaiki
verifier yang “Tidak Memenuhi” dengan batas waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender sejak Pemegang Izin menerima laporan hasil verifikasi.
d. Keputusan Pembekuan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) diberikan jika terdapat verifier pada
Standar Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang IUIPHHK dan IUI yang “Tidak Memenuhi”
dan tidak diperbaiki sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan yaitu selambat-lambatnya
10 (sepuluh) hari kalender sejak Pemegang Izin menerima laporan hasil verifikasi.
e. Keputusan Pencabutan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK) diberikan jika keputusan pembekuan
yang dilakukan tidak ditindaklanjuti oleh Pemegang IUIPHHK dan IUI sesuai dengan batas
waktu yang telah ditetapkan dalam Lampiran 3.4 Perdirjen PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016
tanggal 29 April 2016 Jo P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016 tentang
Pedoman Pelaporan Pelaksanaan Verifikasi Legalitas Kayu.
f. LV-LK tidak boleh mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan kepada orang lain atau
institusi lain untuk memberikan, memelihara, memperluas, menunda atau mencabut Sertifikat
LK.
g. LV-LK memberikan keputusan Sertifikat Legalitas Kayu yang ditandatangani oleh Pengambil
Keputusan kepada setiap Pemegang Izin yang telah memenuhi semua norma penilaian SVLK.
h. Pada saat kontrak Verifikasi LK sudah dilakukan, maka LV-LK memilih dan mengangkat Tim
pengambil keputusan yang terdiri dari 1 orang atau bila diperlukan membuat tim pengambil
keputusan yang terdiri dari maksimal 3 orang.
i. Laporan hasil audit lengkap yang sudah dibuat oleh Tim audit VLK diterima oleh pengambil
keputusan atau tim pengambil keputusan paling lambat 7 hari kalender sebelum proses
pengambilan keputusan dilakukan.
j. Harus dipastikan bahwa laporan audit akhir adalah laporan audit yang diserahkan kepada
pengambil keputusan atau Tim pengambil keputusan sudah memasukan keberatan atau
perbaikan dari pihak auditee atas laporan audit yang dibuat oleh Tim penilai lapangan dan telah
diselesaikan oleh Tim adhoc.
k. Pengambil keputusan atau Ketua tim pengambil keputusan menetapkan jadwal dan rencana
proses pengambilan keputusan, sedangkan tempat pengambilan keputusan bisa ditetapkan di
kantor lembaga sertifikasi maupun di luar kantor.
l. Bila proses pengambilan keputusan oleh satu tim, namun tidak dapat dihadiri semua anggota tim
dalam suatu pertemuan pengambilan keputusan karena suatu hal, maka Lembaga Verifikasi
dapat melaksanakan prosesnya dengan teleconference atau media lain yang memungkinkan
adanya pembahasan laporan hasil audit pada media tersebut seperti email, web jejaring sosial,
internet chat conference, dll. sejauh rekamannya proses pengambilan keputusan dapat
didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan.
m. Sebelum proses pengambilan keputusan, pemgambil keputusan atau ketua tim pengambil
keputusan memeriksa kelengkapan dokumen laporan yang diperlukan yang mencakup :
- Laporan Penilaian VLK
- Lampiran Laporan
- Resume hasil verifikasi
- Rencana audit/audit plan
- Kontrak penilaian
- Laporan Tinjauan kontrak
- Dokumen-dokumen Notulensi yang diperlukan
- Dokumen lainnya yang dianggap perlu
n. Proses Pengambilan keputusan juga bila diperlukan dihadiri oleh tim penilai Lapangan untuk
keperluan klarifikasi oleh pengambil keputusan atau tim pengambil keputusan.
o. Keputusan untuk merekomendasikan Penerbitan Sertifikat LK kepada perusahaan atau
organisasi didasarkan pada hasil pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan atau tim
pengambil keputusan dengan hasil pada seluruh verifier ” Memenuhi ”.
PT Maratea Semarang adalah pemegang Izin Usaha Industri (IUI) yang memiliki nilai investasi
lebih besar dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) di luar tanah dan bangunan tempat
usaha. Sesuai Peraturan Direktur Jenderal PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April
2016 Jo P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016 tentang Standar dan Pedoman
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu,
Lampiran 3.4 tentang Pedoman Pelaksanaan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang IUIPHHK
dan IUI, maka verifikasi terhadap PT Maratea Semarang dilakukan terhadap dokumen dalam kurun
waktu 12 (dua belas) bulan terakhir, dengan menggunakan standar verifikasi LK Lampiran 2.5
tentang Standar VLK Pemegang IUIPHHK Kapasitas > 6,000 M3/tahun dan IUI dengan nilai
investasi > 500 Juta.
Dalam pelaksanaan verifikasi apabila terdapat verifier pada standar tersebut yang tidak sesuai
dengan kondisi perusahaan maka verifier dimaksud termasuk dalam kategori tidak dapat
diterapkan (Not Applicable) atau tidak perlu diverifikasi lebih lanjut.
P1. Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah
K1.1. Unit usaha dalam bentuk :
(a) Industri memiliki izin yang sah, dan
(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah
1.1.1 Unit usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah
Hasil Verifikasi
Kronologis Akta Perusahaan
PT Maratea Semarang telah berdiri sejak tahun 2000 berdasarkan Akta Pendirian Nomor 191
tanggal 31 Oktober 2000 yang dibuat di hadapan Notaris Dr. Liliana Tedjosaputro, S.H., M.H.,
berkedudukan di Semarang. Kronologis akta pendirian sampai dengan akta perubahan terakhir
dapat dilihat pada tabel berikut.
Nomor Akta
No Notaris Uraian Catatan Pengesahan
dan Tanggal
1 Nomor 191 Dr. Liliana Akta pendirian perseroan terbatas. Keputusan Menteri
tanggal 31 Tedjosaputro, Kehakiman dan HAM RI
Oktober S.H., M.H. dengan Nomor C-11.233
2000 HT.01.01 TH.2001
tanggal 9 Oktober 2001
2 Nomor 44 Prof. DR. Perubahan susunan pengurus dan Departemen Kehakiman
tanggal 7 Liliana pemegang saham. dan HAM dengan Nomor
Desember Tedjosaputro, Pengalihan saham dari Giovanni C-03196
2001 S.H., M.H., Gallizio ke Heric K. Silva (2,500 HT.01.04.TH.2002
M.M. lembar saham). tanggal 27 Februari 2002
Susunan pemegang saham
- Maratea Associates LLC : 247,500
- Heric K. Silva : 2,500
Susunan pengurus
- Direktur: Heric K. Silva
- Komisaris: D.R. Venantia Sri
Indrijati Wijono
3 Nomor 194 Prof. DR. Perubahan susunan pengurus Departemen Kehakiman
tanggal 29 Liliana -Komisaris: Heric K. Silva dan HAM dengan Nomor
Maret 2003 Tedjosaputro, C-UM.02.01.7910
-Direktur: Flor Keledjian
S.H., M.H., tanggal 22 April 2003
M.M.
4 Nomor 60 Prof. DR. Perubahan susunan pengurus dan Departemen Kehakiman
tanggal 08 Liliana pemegang saham. dan HAM dengan Nomor
Maret 2004 Tedjosaputro, Pengalihan pemegang saham dari C-UM.02.01.4437
S.H., M.H., Heric K. Silva ke Devide Berruto tanggal 20 April 2004
M.M. (2,500 lembar saham).
Susunan pemegang saham
- Maratea Associates LLC : 247,500
- Devide Berruto: 2,500
Susunan pengurus
- Direktur: Devide Berruto
- Komisaris: Flor Keledjian
5 Nomor 46 Prof. DR. Perubahan susunan pengurus dan Departemen Kehakiman
tanggal 04 Liliana pemegang saham. dan HAM dengan Nomor
Nopember Tedjosaputro, Pengalihan pemegang saham dari C-UM.02.01.3848
2004 S.H., M.H., Devide Berruto ke Derrick Chuck tanggal 23 Maret 2005
M.M. Woo (2,500 lembar saham)
Susunan pemegang saham
- Maratea Associates LLC : 247,500
- Derrick Chuck Woo : 2,500
Susunan pengurus
No Nama Jabatan
1 Giovanni Rodolfo Gallizio Direktur
2 Ashutosh Ladha Komisaris
Akta perubahan terakhir telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan HAM RI sesuai dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0139521 tanggal
24 Mei 2017 perihal Penerimaan dan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Maratea
Semarang yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (a.n. Menteri
Hukum dan HAM RI).
Akta penyesuaian anggaran dasar dan persetujuannya dapat dilihat pada Buku II Lampiran II-1b.
Akta Perubahan Terakhir
Akta perubahan terakhir adalah Akta No.8 tanggal 7 September 2017 yang dibuat di hadapan
Notaris Indah Indriani, S.H. berkedudukan di Semarang memuat informasi sebagai berikut.
Berita Acara PT Maratea Semarang yaitu : Penjualan dan/atau pengalihan saham dan
Meningkatkan Modal ditempatkan.
Kepemilikan sahan berdasarkan Akta terkini adalah :
Akta perubahan terakhir telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan HAM RI sesuai dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0170032 tanggal
15 September2017 perihal Penerimaan dan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT
Maratea Semarang yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (a.n.
Menteri Hukum dan HAM RI).
Akta perubahan terakhir dan pencatatannya dapat dilihat pada Buku II Lampiran II-1c.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Tersedia akta pendirian perusahaan dan/atau
perubahan terakhir yang telah disahkan (khusus PT) atau didaftarkan ke instansi yang berwenang
sesuai dengan bentuk badan hukumnya.
PT Maratea Semarang memiliki akta pendirian dan akta akta-akta perubahan anggaran dasar
yang lengkap serta telah disahkan oleh instansi yang berwenang. Informasi mengenai pengurus
dan kegiatan usaha yang tercantum di dalam akta perusahaan telah sesuai dengan kegiatan
operasional perusahaan. Dengan demikian verifier 1.1.1.a. memiliki norma penilaian memenuhi.
b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam Izin
Industri
Hasil Verifikasi
PT Maratea Semarang merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). Perusahaan
tidak memiliki dokumen Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Izin perdagangan tercantum pada
dokumen IUI berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah dengan Nomor 10/33/T/INDUSTRI/2002 tanggal 23 September 2002 tentang
Pemberian Izin Usaha Industri.
Klausul terkait izin perdagangan yang tercantum dalam Izin Usaha Industri tercantum pada
keputusan butir KETIGA yang berbunyi sebagai berikut: “Izin Usaha Industri ini berlaku:
(1) Selama 30 tahun sejak perusahaan berproduksi komersial bulan Juni 2001 s.d. Juni 2031;
(2) Untuk melaksanakan kegiatan pembelian/penjualan dalam negeri dan ekspor dengan
mengikuti ketentuan yang berlaku;
(3) Untuk pemakaian gudang atau tempat penyimpanan yang berada dalam komplek usaha
industri yang bersangkutan yang digunakan untuk menyimpan peralatan, perlengkapan,
bahan baku/penolong untuk keperluan kegiatan usaha industri tersebut.”
Dokumen IUI dapat dilihat pada Buku II Lampiran II-5a.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Tersedia Izin Usaha Perdagangan yang masih berlaku
sesuai dengan ruang lingkup usahanya.
PT Maratea Semarang telah memiliki izin perdagangan yang tercantum dalam dokumen izin
industri yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang. Hasil verifikasi dokumen menunjukkan
bahwa izin perdagangan masih berlaku dan terdapat kesesuaian ruang lingkup usaha yang
tercantum di dalam izin perdagangan dengan hasil observasi lapangan. Dengan demikian verifier
1.1.1.b. memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi
PT Maratea Semarang memiliki TDP yang sah dan masih berlaku. TDP diterbitkan oleh Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang dengan Nomor
11.01.1.31.04284 tanggal 15 November 2017. Informasi yang terdapat di TDP antara lain sebagai
berikut.
Tanggal Akhir Berlaku : 23 Januari 2022
Pendaftaran : Ulang / Pembaharuan Ke-3
Nama Perusahaan : Maratea Semarang, PT
Status : Kantor Tunggal
Pengurus Utama : Giovanni Gallizio
Alamat : Kawasan Industri LIK Jl. Industri Raya Barat III/IV No. 253-254,
Kel. Kaligawe, Kec. Gayamsari, Semarang
NPWP : 01.882.907.7-518.000
Nomor Telepon/Fax : (024) 6590511 / (024) 8590515
Kegiatan UsahaPokok : Industri Furniture dari Kayu
KBLI : 31001
Dokumen TDP dapat dilihat pada Buku II Lampiran II-2a.
Berdasarkan hasil verifikasi PT Maratea Semarang telah memiliki dokumen NIB (Nomor Induk
Berusaha) dengan nomor 81200100861566 ditetapkan tanggal 16 Agustus 2019 oleh Pemerintah
Indonesia memelui Lembaga Penyelenggara OSS (One Single Submission). Dokumen NIB
berlaku sebagai TDP, Angka Pengenal Impor (API) dan hak akses kepabeanan.
Dokumen NIB dapat dilihat pada Buku II Lampiran II-2b.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Tersedia TDP masih berlaku sesuai dengan ruang
lingkup usahanya, atau Tersedia bukti pengurusan perpanjangan dari instansi yang berwenang
berupa: a. Surat keterangan; atau b. Tanda terima.
PT Maratea Semarang telah memiliki TDP dan NIB yang diterbitkan oleh instansi yang
berwenang. Hasil verifikasi dokumen menunjukkan bahwa TDP masih berlaku dan terdapat
kesesuaian ruang lingkup usaha yang tercantum di dalam TDP dengan hasil observasi lapangan.
Dengan demikian verifier 1.1.1.d. memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi
Pada audit penilikan V PT Maratea Semarang telah melakukan pembaharuan alamat pada
dokumen NPWP dan Surat Keterangan Terdaftar sehubungan dengan adanya penataan wilayah di
Kota Semarang, yang semula termasuk wilayah Kel. Muktiharjo Lor, Kec. Genuk menjadi Kel.
Kaligawe, Kec. Gayamsari sebagaimana Surat Keterangan Domisili dengan Nomor 474/02/I/2018
tanggal 9 Januari 2018 yang diterbitkan oleh Lurah Kaligawe, Kec. Gayamsari.
Dokumen NPWP
Dokumen NPWP yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan RI memuat
informasi sebagai berikut.
NPWP : 01.882.907.7-518.000
Nama : PT Maratea Semarang
Alamat : Kawasan LIK Jl. Industri Raya Barat III/IV No. 253-254 Kota Semarang
Terdaftar : 19 Agustus 2008
Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
SKT Nomor S-725KT/WPJ.10/KP.1703/2018 tanggal 30 Januari 2018 yang diterbitkan oleh Kepala
Seksi Pelayanan, KPP Pratama Semarang Gayamsari, Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I,
Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan RI (a.n. Kepala Kantor) antara lain memuat
informasi sebagai berikut.
Nama Perusahaan : PT Maratea Semarang
NPWP : 01.882.907.7-518.000
KLU Utama : 31001 – Industri Furniture dari Kayu
Alamat : Kawasan LIK Jl. Industri Raya Barat III/IV No. 253-254
Kaligawe, Gayamsari, Kota Semarang
Kategori : Badan
Tanggal Terdaftar : 19 Agustus 2008
Kewajiban Pajak : PPh Pasal 4 (2), 15, 19, 21, 22, 23, 25, 26, 29; dan PPh Final
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP)
SPPKP Nomor PEM-00789/WPJ.10/KP.1703/2012 tanggal 18 Agustus 2014 yang diterbitkan
Kepala Seksi Pelayanan, KPP Pratama Semarang Gayamsari, Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah
I, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan RI (a.n. Kepala Kantor) antara lain memuat
informasi sebagai berikut.
NPWP : 01.882.907.7-518.000
Nama Perusahaan : PT Maratea Semarang
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila NPWP (9 digit awal), SKT dan/atau SPPKP unit usaha
tersedia dan sesuai dengan dokumen lainnya.
PT Maratea Semarang telah memiliki dokumen NPWP, SKT, dan SPPKP yang diterbitkan oleh
instansi yang berwenang. Informasi pada seluruh dokumen tersebut memiliki kesesuaian dengan
dokumen perijinan lainnya, termasuk 9 digit awal NPWP. Dengan demikian verifier 1.1.1.e. memiliki
norma penilaian memenuhi.
Norma Penilaian : Memenuhi
Hasil Verifikasi
Dokumen lingkungan hidup PT Maratea Semarang berupa DPLH yang disusun pada bulan
Agustus 2011. DPLH telah mendapatkan rekomendasi dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota
Semarang dengan Nomor 660.1/838/B.II/VIII/2011 tanggal 30 Agustus 2011 tentang Rekomendasi
DPLH untuk kegiatan industri yang berlokasi di Jl. Industri Raya Barat III/IV No. 253-254, LIK
Kaligawe, Muktiharjo Lor, Semarang. Sesuai rekomendasi, pemrakarsa wajib melaporkan hasil
pemantauan lingkungan hidup setiap 6 bulan sekali.
Kutipan DPLH dan rekomendasinya dapat dilihat pada Buku II Lampiran II-4a.
Sehubungan dengan adanya penataan wilayah di Kota Semarang, lokasi pabrik yang semula
termasuk di dalam wilayah Kel. Muktiharjo Lor, Kec. Genuk menjadi termasuk di dalam wilayah
Kel. Kaligawe, Kec. Gayamsari sebagaimana Surat Keterangan Domisili dengan Nomor
474/02/I/2018 tanggal 9 Januari 2018 yang diterbitkan oleh Lurah Kaligawe, Kec. Gayamsari.
Berdasarkan surat tersebut dinyatakan bahwa PT Maratea Semarang benar-benar berlokasi di Jl.
Industri Raya Barat III/IV No. 253-254 Kel. Kaligawe, Kec. Gayamsari, Kota Semarang.
Surat Keterangan Domisili dapat dilihat pada Buku II Lampiran II-4b.
PT Maratea Semarang telah menyusun Laporan Semester I DPLH Tahun 2019 pada tanggal 14
Agustus 2019. Laporan tersebut telah diterima dan ditandatangani oleh petugas Dinas Lingkungan
Hidup Kota Semarang a.n. Lies pada tanggal 19 Agustus 2019.
Laporan Semester I DPLH Tahun 2019 dapat dilihat pada Buku II Lampiran II-4c.
PT Maratea Semarang telah menyusun Laporan Semester II DPLH Tahun 2019 pada 16 Januari
2020. Laporan tersebut telah diterima dan ditandatangani oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup
Kota Semarang tanggal 22 Januari 2020. Kegiatan upaya pengelolaan lingkungan hidup yang telah
dilakukan sama seperti yang tercantum dalam Laporan Semester I DPLH Tahun 2019.
Laporan Semester II DPLH Tahun 2018 dapat dilihat pada Buku II Lampiran II-4d.
Justifikasi :
PT Maratea Semarang telah memiliki DPLH yang lengkap dan telah mendapatkan rekomendasi
dari instansi terkait. Hasil verifikasi dokumen dan observasi lapangan menunjukkan bahwa
informasi yang tercantum di dokumen UKL-UPL sesuai dengan kegiatan usaha perusahaan.
Laporan pelaksanaan DPLH sesuai dengan ketentuan di dalam rekomendasi. Dengan demikian
verifier 1.1.1.f. memiliki norma penilaian memenuhi.
g. IUIPHHK, Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT)
Hasil Verifikasi
Izin Usaha Industri (IUI)
PT Maratea Semarang telah memiliki IUI berdasarkan Keputusan Kepala Badan Penanaman
Modal Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dengan Nomor 10/33/T/INDUSTRI/2002 tanggal 23
September 2002 tentang Pemberian Izin Usaha Industri. Informasi yang tercantum pada dokumen
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila :
1. Terdapat dokumen IUIPHHK atau IUI atau IUT yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang
dan sesuai dengan dokumen terkait lainnya;
2. Jenis usaha yang dijalankan sesuai dengan IUIPHHK atau IUI atau IUT;
3. Dalam hal izin industri sedang dalam proses perpanjangan atau perluasan/pengurangan
kapasitas, tersedia bukti pengurusan dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan;
atau b. tanda terima.
PT Maratea Semarang memiliki dokumen IUI yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan
memiliki informasi yang sesuai dengan dokumen terkait lainnya. Hasil verifikasi dokumen dan
observasi lapangan menunjukkan bahwa jenis usaha yang dijalankan sesuai dengan IUI. Dengan
demikian verifier 1.1.1.g. memiliki norma penilaian memenuhi.
P1. Pemegang Izin Usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah
K1.2. Importir kayu dan produk kayu
1.2.1 Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.
Hasil Verifikasi
Dokumen Angka Pengenal Importir – Produsen (API-P)
Sebelumnya PT Maratea Semarang telah memiliki dokumen API-P. Pada audit penilikan III
terdapat perubahan dokumen API-P sehubungan dengan adanya perubahan penanggung jawab.
Dokumen API-P dengan Nomor 112200658-B tanggal 16 Januari 2018 yang diterbitkan oleh
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal u.b. Direktur Pelayanan Perizinan (a.n. Menteri
Perdagangan) antara lain memuat informasi sebagai berikut.
Nama Perusahaan : PT Maratea Semarang
Alamat Kantor Pusat : Kawasan LIK, Jl. Industri Raya Barat III-IV No. 253-254, Semarang
Penanggungjawab : Giovanni Rodolfo Gallizio
No. Telepon/Fax : (024) 6590511 / (024) 6590515
No. Akta Notaris : 191, 10
No. Pendaftaran : 32/03/I/PMA/2000
No. IUI : 370/1/IU/III/PMA/INDUSTRI/2012
No. TDP : 11.01.1.31.04284
NPWP : 01.882.907.7-518.000
Jenis Usaha : Industri mebel dari kayu
Berlaku selama importir menjalankan kegiatan usahanya dan wajib melakukan registrasi setiap
5 tahun sekali.
Realisasi :
Jumlah (kg)
No HS Code Uraian
Persetujuan Realisasi Sisa
New Zealand Radiata Pine Sawn
Timber;Peroba Rosa From Demolition Sawn
1 4407.99.90 Timber (Recycled);Recycled Sawn Timbre 1.180,02 67.586 1,112.434
(Australian Hardwoods /Eucalyptus /Tristania
SawnTimbre etc)
Total 1.180,02 67.586 1,112.434
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila :
1. Tersedia dokumen importir yang sah.
2. Terdapat kesesuaian informasi antara dokumen importir dengan dokumen legalitas lainnya,
seperti: akta pendirian perusahaan, IUIPHHK, IUI, TDP, NPWP.
3. Dalam hal dokumen importir sedang dalam proses revisi, tersedia bukti pengurusan revisi
dokumen dari instansi yang berwenang berupa:
a. Surat keterangan; atau
b. Tanda terima
4. Realisasi impor sesuai dengan kelompok industri/produk yang terdapat di dokumen importir.
PT Maratea Semarang memiliki dokumen importir yang sah dan masih berlaku. Hasil verifikasi
dokumen menunjukkan terdapat kelengkapan dan kesesuaian informasi yang tercantum di dalam
dokumen importir dan dokumen legalitas lainnya, seperti: akta pendirian perusahaan, IUI, TDP,
NPWP. Ralisasi impor sesuai dengan kelompok industri/produk yang terdapat di dokumen importir.
Dengan demikian verifier 1.2.1. memiliki norma penilaian memenuhi.
P1. Pemegang Izin Usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah
K1.2. Importir kayu dan produk kayu
1.2.2 Importir memiliki mekanisme uji tuntas (due diligence)
Hasil Verifikasi
Prosedur Uji Tuntas
Sebelumnya PT Maratea Semarang telah memiliki Prosedur Uji Tuntas yang disusun mengacu
pada Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. 7/PHPL-SET/2015.
Sehubungan dengan pemberlakuan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari No. P.3/PHPL/PPHH/HPL.3/1/2018 per tanggal 1 Februari 2018, perusahaan telah merevisi
dokumen prosedur uji tuntas yang dimiliki. Meskipun demikian, pada bulan Januari s.d. Februari
2018 perusahaan belum melakukan impor kayu.
Prosedur uji tuntas dapat dilihat pada Buku II Lampiran II-7a.
Bukti Hasil Uji Tuntas
PT Maratea Semarang telah melakukan uji tuntas terhadap eksportir yang mengirimkan bahan
baku dari 5 pemasok kayu impor. Informasi terkait hasil uji tuntas terhadap pemasok tercantum
dalam dokumen Deklarasi Impor.
Dokumen Data dan Informasi Terkait Uji Tuntas dan dokumen legalitas pendukungnya dapat dilihat
pada dokumen Deklarasi Impor berikut :
Deklarasi Impor tertanggal 22 Nov 2019
PT Maratea Semarang telah membuat Deklarasi Impor Importir Pemilik API-P untuk Pengakuan IP-
Produk Kehutanan dengan Nomor DI/P/0129/S/160218/002-Rev2 tanggal 11 Januari 2019, yang
memuat informasi antara lain sebagai berikut.
Nama Perusahaan : Maratea Semarang
Alamat Kantor : Jl. Industri Raya Barat III-IV No. 253-254, LIK Kaligawe Semarang
Telepon : 081227176059
Fax : 0246590515
Email : thomas@ptmaratea.com
Alamat Pabrik : Jl. Industri Raya Barat III-IV No. 253-254, LIK Kaligawe Semarang
No. IUI : 10/33/T/INDUSTRI/2002
NPWP : 01.882.907.7-518.000
No. API : 112200658-B tanggal terbit 16 Januari 2018
NIK : 05.007715 tanggal terbit 02 April 2018.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila :
1. Tersedia panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan uji tuntas.
2. Tersedia bukti hasil uji tuntas (due diligence) importir.
3. Kesesuaian antara S-LK atau DKP dibandingkan dengan Rekomendasi Impor, Deklarasi Impor,
dan hasil pelaksanaan uji tuntas.
PT Maratea Semarang memiliki dokumen prosedur pelaksanaan uji tuntas dan bukti hasil uji
tuntas. Hasil verifikasi dokumen menunjukkan terdapat kesesuaian informasi yang tercantum di
dalam dokumen DKP, Rekomendasi Impor, Deklarasi Impor, dan hasil pelaksanaan uji tuntas.
Dengan demikian verifier 1.2.2. memiliki norma penilaian memenuhi.
P2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin
keterlacakan kayu dari asalnya
K2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan
hasil olahannya.
2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari
sumber yang sah.
a. Dokumen jual beli / nota atau kontrak suplai bahan baku dilengkapi bukti pembelian
Hasil Verifikasi:
PT Maratea Semarang melakukan pembelian bahan baku berupa kayu gergajian jenis akasia,
bengkirai, mangga, mindi, pinus, sungkai, dan jati dari hutan hak, serta white oak dari importer
dalam negeri. Selain itu perusahaan juga melakukan pembelian impor kayu berupa kayu gergajian
white oak dan jenis peroba rosa. Kayu olahan lain adalah plywood, MDF dan veneer yang
semuanya dibeli dari pemasok dalam negeri. Semua bahan baku merupakan milik sendiri.
Berdasarkan dokumen flow of purchasing diperoleh informasi bahwa proses pembelian yang
diterapkan di PT Maraea Semarang adalah sebagai berikut:
a. Bagian PPIC:
Membuat Purchase Request (PR).
Menyampaikan PR kepada bagian Purchasing.
b. Bagian Purchasing:
Mempelajari PR (material, spesifikasi, jumlah, dll).
Mencari supplier yang sesuai.
Menyiapkan dan membuat Purchase Order (PO)
Mengirimkan PO kepada bagian Accounting untuk keperluan budget
Setelah PO disetujui oleh Direkturr, PO dikirim kepada Supplier
Meminta/menerima konfirmasi dari Supplier
Menerima dokumen pengiriman, invoice, pajak dan lain-lain.
c. Bagian Accounting:
Memberikan approval
Menyampaikan kepada Direktur untuk persetujuan akhir
d. Manager Purchasing memberikan persetujuan PO.
e. Setelah mendapat approval, bagian purchasing mengirimkan PO kepada supplier melalui
Fax atau email serta sekaligus menghubungi supplier untuk konfirmasi bahwa telah
mengirim PO.
f. Menerima dokumen pengiriman dari supplier seperti dokumen pajak, invoice, surat
angkutan (Nota Angkutan dan Nota Perusahaan)
g. Bagian penerimaan bahan baku kayu melakukan pemeriksaan kelengkapan dan
kesesuaian dokumen dan melakukan grading serta mengisi dan menandatangani dokumen
Receiving Report (Laporan Penerimaan).
Contoh dokumen PO beserta bukti bayar dapat dilihat di Buku II Lampiran III-1a.
Contoh kuitansi pembelian lokal dapat dilihat di Buku II Lampiran III-1b.
Tim audit melakukan verifikasi penerimaan bahan baku selama periode 12 bulan terakhir yaitu
bulan Maret 2019 s.d. Februari 2020 Selama periode tersebut PT Maratea Semarang membeli
bahan baku sebagai berikut:
Kayu gergajian lokal : 690,4214 m3
Kayu gergajian impor : 256,2464 m3
Veneer : 207,6626 m3
Plywood : 340,0845 m3
MDF : 279,1048 m3
*) Kayu gergajian hasil pembelian lokal terdiri dari jenis sungkai, jati, mangga, mindi, akasia, white oak, pinus, dan
bengkirai.
**) Kayu gergajian impor terdiri dari jenis White Oak dan Peroba Rosa.
***) Plywood terdiri dari jenis bengkirai dan sengon.
****) Veneer terdiri dari jenis manga, meranti, nyatoh, dan mindi.
Pemasok Alamat
Perbandingan persentase dari total volume kayu gergajian dan panel dibanding dengan total
pembelian bahan baku impor :
Total Pembelian Kayu Gergajian dan Panel Lokal 1517,2732 m3 atau 85,55 %
Total Pembelian Kayu Gergajian Impor 256,2464 m3 atau 14,45 %
Jenis- Dokumen
Pemasok Dokumen Impor Barang
Volume Pendukung
Global Timber KG White - PIB No. 037480 tgl 09-08-2019 PO No.PO-WI-018-
Oddervej 2020, Oak - Commercial Invoice 28585 tgl 3 Juni 2019 005-P
8270 Hoejbjerg 28,109 m3 - Packing List No. Container no. MSKU Tgl 15-5-2018
081946-8 Receiving Report
- Bill of Lading No. MAEU No. 969076890 A 003345
Bahan baku dari pemasok lokal yang digunakan oleh PT Maratea Semarang termasuk resiko
rendah karena bahan baku dibeli dari pemasok yang telah memiliki S-LK atau menerbitkan DKP.
Analisa lebih rinci mengenai SLK dan DKP pemasok dapat dilihat di verifier 2.1.1.(g).
Bahan baku impor termasuk kategori resiko rendah karena semua pemasok telah memiliki sertifikat
pengelolaan hutan lestari skema voluntary (FSC) dan telah melalui tahapan uji tuntas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Analisa lebih rinci mengenai bahan bali impor dapat dilihat di
verifier 1.2.1 dan 1.2.2 serta verifier 2.1.2.(a) sampai dengan (h).
Hasil verifikasi menunjukkan bahwa penerimaan bahan baku kayu gergajian, veneer, MDF dan
plywood telah dilengkapi dengan dokumen jual beli yakni dokumen angkutan dan bukti
pembayaran.
Contoh dokumen PO dan pembelian bahan baku terdapat dalam Buku II Lampiran III-2.
Justifikasi:
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Seluruh penerimaan bahan baku kayu dilengkapi dengan
dokumen kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli.
Seluruh penerimaan bahan baku PT Maratea Semarang telah dilengkapi dengan dokumen jual –
beli (Purchase Order/ PO) dan dilengkapi dengan dokumen angkutan yang sah. Dengan demikian
verifier 2.1.1.a. memiliki norma penilaian memenuhi.
c. Bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen
angkutan hasil hutan yang sah.
Hasil Verifikasi:
Bahan baku yang digunakan PT Maratea Semarang selama periode Maret 2019 – Februari 2020
adalah berupa:
- Kayu Gergajian Impor
- Kayu Gergajian Lokal
- Panel kayu (MDF, Plywood dan Veneer).
Penerimaan bakan baku kayu gergajian dan panel kayu di PT Maratea Semarang selama periode
Maret 2019 – Februari 2020 telah dilengkapi dengan dokumen Bukti Penerimaan Barang (receiving
report) dan dokumen angkutan yang sah. Bahan baku yang diterima dari pemasok dilakukan
pemeriksaan dokumen legalitas angkutan serta dilakukan pemeriksaan fisik oleh bagian quality
control (QC). Pemeriksaan tersebut meliputi jumlah dan ukuran barang yang disesuaikan dengan
PO/Purchase Order dan dokumen legalitas yang menyertai.
Sebagai bukti bahwa barang telah diserahterimakan dari pemasok kepada pembeli terdapat bukti
serah terima yang ditandatangani oleh pihak supplier dan pihak pembeli (PT Maratea Semarang)
yaitu berupa:
a. Form Bukti Penerimaan Barang (receiving report).
b. Dokumen Nota/Surat Jalan yang ditandatangani oleh supplier dan pihak penerima.
c. Dokumen angkutan yang telah diisi dan ditandatangani pada kolom Penerima” oleh bagian
logistik PT Maratea Semarang.
Adapun contoh data dan informasi yang tercantum dalam dokumen Penerimaan Barang (Receiving
Report) adalah sebagai berikut:
- Nomor Dokumen Penerimaan : A 003329
- Tanggal Penerimaan : 20-7-2019
- Nomor PO : K-2019-632
- Nama Supplier : PK Kebun Laut
- Alamat Supplier : Jl. Mpu Tantular 89a Semarang
- Surat Jalan No. : -
Contoh Dokumen Bukti Serah Terima (Receiving Report) terlampir pada Buku II Lampiran III-3.
Tim audit melakukan verifikasi bukti serah terima dan mengambil beberapa contoh sebagai berikut:
Tabel 4.9. Contoh Bukti Serah Terima Kayu
2. PO Central Plywood Nota Perusahaan Surat Jalan tgl. Transfer Bank BCA ke
6mm 450 Tanggal 27 Maret 27 Maret 2019 an. Ferryanto Chandra
pcs 2019 Receiving (pemilik PO Central)
Report B 004219 PO No. PO-V-2806 tgl
tgl 27 Maret 25 Maret 2019
2019
3. PT Sagaya Veneer 410 Nota Angkutan No. Surat Jalan tgl Bank Voucher E-045
Megah Lestari pcs 0,1782 PT.SML-KL.03.000829 23-8-2019 (BCA)
m3 Receiving Bukti transfer bank ke
Report B 004207 account 2002780780
remark Sagaya Megah
Lestari
PO No. PO-V-2793
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Seluruh penerimaan kayu selain kayu bulat dari
hutan Negara dilengkapi dengan bukti serah terima kayu dan dilengkapi dengan dokumen
angkutan hasil hutan yang sah.
Seluruh penerimaan bahan baku di PT Maratea Semarang telah dilengkapi dengan bukti tanda
terima (Receiving Report) dan Surat Jalan serta telah dilengkapi dengandengan dokumen
angkutan hasil hutan yang sah berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dengan demikian verifier
2.1.1.c. memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi :
Hasil verifikasi dokumen angkutan bahan baku PT Maratea Semarang menunjukkan bahwa
seluruh penerimaan/pembelian bahan baku selama periode Maret 2019 – Februari 2020 di
PT Maratea Semarang telah dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Pemeriksaan dilakukan terhadap dokumen legalitas angkutan hasil
hutan yang sah yang menyertai bahan baku yang diterima PT Maratea Semarang. Berikut adalah
rekapitulasi penerimaan bahan baku kayu per bulan.
Semua bahan baku Kayu Gergajian (KG), MDF, Plywood, dan veneer seluruh dokumen
angkutannya berupa Nota Angkutan atau Nota Perusahaan, tidak ada yang menggunakan SKSHH
dengan LMHH di dalamnya.
Tim audit mengambil contoh dokumen pengiriman bahan baku seperti dalam tabel dibawah ini.
3. PK Kebun KG Jati 82 Nota Angkutan No. Nota Angkutan diterbitkan oleh pemasok an.
Laut pcs 1,2785 KL.1.1.13.1330 B12 Ir. Hong Agus Setiawan dan diterima oleh
m3 tgl. 19 Juli 2019 petugas PT Maratea Semarang a/n Antonius
Taek.
Selama periode audit, PT Maratea Semarang tidak menerima maupun mengolah bahan baku yang
diperoleh dari hasil lelang.
Informasi yang tercantum dalam dokumen angkutan tersebut antara lain sebagai berikut :
Pengirim:
Nama : PK Kebun Laut
Alamat Pengirim : Jl Mpu Tantular No. 89 A, Semarang
Penerima:
Nama Penerima : PT Maratea Semarang
Alamat : Jl Industri Barat III/IV No 253-254 Kaligawe-Semarang
Pengangkutan:
Alamat Lokasi Muat : Jl Mpu Tantular No. 89 A, Semarang
Jenis Alat Angkut : Pick Up H 18 16 QA
Tujuan Pengangkutan:
Alamat Lokasi Bongkar : Jl Industri Barat III/IV No 253-254 Kaligawe-Semarang Jumlah : 618 pcs
Jenis Kayu : KO/KG Jati
Jumlah : 82 keping
Volume : 1,2791 m3
Dokumen Nota Angkutan dan Surat Jalan terlampir pada Buku II Lampiran III-4a.
Uji Petik:
a. Uji Petik Kayu Impor
Gambar 4.1 Dokumen dan bahan baku Kayu Gergajian Impor Jenis White Oak
Berdasarkan hasil verifikasi di lapangan, bahwa bahan baku yang digunakan berupa Kayu Gergajian
(KG) impor. Untuk uji petik Kayu Gergajian jenis White Oak dengan panjang ± 370 cm. Uji petik
dilakukan pada kayu gergajian (papan) dengan tebal 2,6 cm (4/4 atau = 1 inch), lebar 6 cm (lebih
dari 4” atau = 4 cm), dan panjang 188 cm ( lebih dari 6 kaki atau setara 182 cm) sesuai dengan
dokumen angkutan dengan kedatangan pada tanggal 13 Januari 2020. Nama supplier Global
Timber dengan alamat Oddervej 202, 8270 Hoejbjerg. Tidak ada perbedaan ukuran dan jenis antara
dokumen dan bahan baku di lapangan.
Dokumen nota Uji Petik kayu Impor terlampir pada Buku II Lampiran III-4b.
Gambar 4.2 Dokumen DKO Uji Petik Kayu Gergajian Lokal Jenis Sungkai
Berdasarkan hasil verifikasi di lapangan, bahwa bahan baku yang digunakan berupa Kayu Gergajian
(KG) lokal jenis sungkai, jati, mangga, mindi, akasia, white oak, pinus, dan bengkirai . Kayu Gergajian
jenis mangga dengan panjang (160 – 250) cm tebal 6 cm dan lebar (9- 20) cm pada dokumen. Uji
petik dilakukan pada kayu gergajian (papan) jenis sungkai dengan tebal 3 cm, lebar 10 cm, dan
panjang 194 cm sesuai dengan dokumen angkutan dengan kedatangan pada tanggal 27 Desember
2019. Nama supplier PK Kebun Laut dengan alamat Jl Mpu Tantular No. 89 A, Semarang. Tidak ada
perbedaan ukuran dan jenis antara dokumen dan bahan baku di lapangan.
Dokumen nota Uji Petik kayu Lokal terlampir pada Buku II Lampiran III-4c.
Dokumen nota Uji Petik kayu Impor terlampir pada Buku II Lampiran III-4d.
Justifikasi:
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila:
a. Seluruh penerimaan bahan baku kayu didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang
sah.
b. Hasil stock bahan baku di lapangan harus sesuai antara fisik kayu (jenis dan ukuran) dengan
dokumen.
c. Jumlah batang/keping dan volume di dalam dokumen angkutan hasil hutan yang sah sesuai
dengan stock/LMHH pada periode yang sama.
d. Kartu tenaga teknis masih berlaku dan sesuai dengan SK lokasi penempatan.
e. Seluruh kayu lelang dilengkapi dengan dokumen SAL atau dokumen angkutan hasil hutan
lanjutan hasil lelang, dengan disertai Risalah Lelang.
f. Unit usaha melakukan pemisahan terhadap bahan baku yang menggunakan dokumen SAL atau
dokumen angkutan hasil hutan lanjutan hasil lelang dan Risalah Lelang.
Hasil verifikasi menunjukkan bahwa :
Seluruh penerimaan bahan baku di PT Maratea Semarang telah dilengkapi dengan dokumen
angkutan berupa Nota Angkutan, PIB dan Nota Perusahaan (Surat Jalan).
Hasil perbandingan volume pada data penerimaan kayu telah sesuai dengan Laporan Mutasi
Hasil Hutan.
Selama periode audit PT Maratea Semarang tidak menerima kayu yang berasal dari lelang.
Dengan demikian verifier 2.1.1.d memiliki norma penilaian memenuhi.
g. Dokumen S-LK/ SPHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok pemasok.
Hasil Verifikasi :
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.30/Menlhk/Setjen/
PHPL.3/3/2016 tanggal 1 Maret 2016 pasal 9 ayat (1) disebutkan bahwa “Pemegang IUIPHHK, IUI,
TDI, IRT/Pengrajin, dan perusahaan pemasaran produk industri kehutanan yang memiliki TDP
wajib menggunakan bahan baku yang telah memiliki S-PHPL atau S-LK atau DKP.” Selama
periode Maret 2019 s.d. Februari 2020, PT Maratea Semarang memperoleh pasokan bahan baku
berupa kayu gergajian, MDF, plywood dan veneer dari pemasok yang telah memiliki S-LK, atau
menerbitkan DKP. Untuk kayu gergajian yang berasal dari import telah dilengkapi dengan
sertifikat kelestarian hutan voluntary (FSC) dan untuk kayu gergajian recycled impor telah
dilengkapi dengan Surat Keterangan dari otoritas negara asal mengenai legalitas kayu yang
dikirim. Daftar pemasok yang telah memiliki S-LK adalah sebagai berikut:
No. Pemasok Sortimen No. S-LK Masa Berlaku S-LK Penerbit S-LK
1 PT APP Timber Kayu 824 303 28 Desember 2016 - PT TUV Rheinland
Gergajian, MDF 1500069 27 Desember 2021 Indonesia
2 PT Mitra Jaya Raya Plywood BRIK-VLK- 27 Maret 2019 - 26 PT BRIK Quality
0388 Maret 2025 Services
3 CV Sabana Jaya Plywood, 097-ISE-VLK- 31 Maret 2017 – 30 PT Intishar Sadira
Veneer III/2017 maret 2023 Eshan
4 PT Sagaya Megah Kayu gergajian, 824 303 26 Januari 2018 - 25 PT TUV Rheinland
Lestari Plywood, 150008 Januari 2024 Indonesia
Veneer
5 PT Sukses Perkasa MDF, Plywood 73-SIC-04.02 12 September 2015 - PT Sarbi International
Forestama 11 September 2021 Certification
6 PT Utamacore Albazia Plywood 377.SLK.010- 19 Nopember 2018 - PT Trustindo Prima
IDN 18 Nopember 2024 Karya
7 CV Jaya Abadi Perkasa Kayu Gergajian 073-ISE-VLK- 11 Oktober 2016 - 10 PT Intisari Sadira
X/2016 Oktober 2022 Eshan
8 PK Gunung Slamet Kayu Gergajian 204/LVLK- 30 Desember 2016 - PT Transtra Permada
009/XII/2015 20 Desember 2021
9 PK Kebun Laut Kayu Gergajian IMS-SLK-191 5 Agustus 2016 - 4 PT Inti Multima
Agustus 2022 Sertifikasi
Sedangkan daftar pemasok yang telah memiliki sertifikat voluntary adalah sebagai berikut:
Bahan baku kayu gergajian Peroba Rosa yang merupakan produk recycled dan White Oak (cut
fresh) dan masing-masing telah dilengkapi dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang
dari negara asal bahwa kayu yang dikirimkan merupakan kayu legal.
Sesuai dengan persyaratan yang tercantum Peraturan Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
No. P.14/PHPL/SET/4/2016, perusahaan telah membuat Prosedur Pengecekan yang disahkan
Manager Purchasing Bapak Thomas Boedi Irianto.
Perusahaan juga telah menunjuk personil yang bertanggung jawab atas pemeriksaan DKP atas
nama Antonius Taek sesuai Surat Penunjukan No. PTM/01/I/2018 tanggal 02 Januari 2018.
S-LK Pemasok bahan baku PT Maratea Semarang dapat dilihat di Buku II Lampiran III-5a.
Prosedur Pemeriksaan DKP dan Surat penunjukan petugas periksa DKP dapat dilihat di Buku II
Lampiran III-5b.
Tim audit mengambil satu (1) contoh DKP terhadap pemasok CV Artha Mblumbang Semesta
sebagai berikut:
1. 03/IV/2019
2. 01/III/2019
3. 02/III/2019
4. 01/IV/2019
Salah satu identitas pemasok yang telah sesuai dengan DKP, yaitu UD Anugrah Jati sebagai
berikut:
Dari dokumen pengecekan DKP di atas selain telah memiliki kesesuaian dengan legalitas pemasok
dan dokumen angkutan, juga telah sesuai dengan jenis kayu dan volume (m3) dari bahan baku
yang datang.
Contoh Laporan Pengecekan DKP dapat dilihat pada Buku II Lampiran III-5d..
Justifikasi :
P2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan system penelusuran kayu yang menjamin
keterlacakan kayu dari asalnya.
K2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor)
dan hasil olahannya.
2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang
sah.
Hasil Verifikasi:
Pembelian Bahan Baku Kayu Gergajian Impor
Selama periode Maret 2019 – Februari 2020 PT Maratea Semarang melakukan pembelian bahan
baku kayu gergajian impor dengan jenis kayu Peroba Rosa dan White Oak. Seluruh kayu gergajian
impor PT Maratea Semarang dibeli dari Across The Ocean Com.Import.E Export LTDA-EPP,
Global Timber, Northwest Hardwoods Inc, dan SC Montana Campeni SRL dan yang merupakan
perusahaan wood trading.
Berikut adalah rekapitulasi pembelian kayu gergajian impor PT Maratea Semarang selama
periode Maret 2019 s.d. Februari 2020:
Impor tersebut telah dilengkapi dengan Pemberitahuan Impor Barang atau PIB. PIB adalah
pemberitahuan oleh pemilik barang atas barang yang akan diimpor berdasarkan dokumen
pelengkap pabean sesuai prinsip self assessment. Total bahan baku impor dilakukan dengan
menggunakan dokumen PIB sebanyak 3 set.
Tim audit melakukan verifikasi terhadap 3 (tiga) dokumen impor periode Maret 2019 s.d. Februari
2020 sebagai berikut:
01.882.907.7-
NPWP 01.882.907.7-518.000
518.000
No.39918 No.39918
Invoice & Tgl
Tgl. 24 Juni 2019 Tgl. 24 Juni 2019
SCAC MAEU
B/L No. 969238340
BL/AWB & Tgl B/L No. 969238340
Tgl. 26-06-2019
Tgl. 26-06-2019
Cara
Laut Laut
Pengangkutan
Vessel & Voyage Maersk Kolkata No.
NAVIOS TEMPO 9315 Laut
No. 925W
Port Of Loading Mobile (USMOB) Mobile
Transit - - - -
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,
Semarang, Indonesia Semarang, Indonesia
Bongkar (Semarang, Indonesia) Indonesia
Perkiraan Tgl
24-08-2019
Tiba
Deskripsi Barang American White Oak, American White American White Oak, American White Oak,
Setelah dilakukan pencocokan antara PIB, packing list, invoice dan B/L untuk pembelian impor PT
Maratea Semarang selama periode audit, tim audit menyatakan bahwa PIB, packing list, invoice
dan B/L telah sesuai satu sama lain.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Dokumen PIB sesuai dengan dokumen impor lainnya.
Hasil verifikasi menunjukkan bahwa antara dokume PIB, packing list, invoice dan B/L untuk
pembelian impor PT Maratea Semarangselama periode audit telah sesuai satu sama lain sehingga
verifier 2.1.2.(a) memenuhi.
Hasil Verifikasi:
B/L adalah salah satu dokumen yang diperlukan dalam ekspor impor. Dimana dokumen ini
dikeluarkan dan disahkan oleh pihak pelayaran. B/L lebih singkatnya adalah Surat perjanjian
pengangkutan antara pengirim dan penerima dengan carrier (pengangkut).B/L memuat informasi
lengkap mengenai nama pengirim, nama kapal, data muatan, pelabuhan muat dan pelabuhan
bongkar, rincian freight (bila dicantumkan) dan cara pembayarannya, nama consignee (penerima)
atau pemesan, jumlah B/L original yang dikeluarkan dan tanggal dari penandatanganan. Dimana,
B/L mempunyai fungsi sebagai :
1. Tanda terima barang atau muatan. Yang menyatakan bahwa barang telah dimuat di atas
kapal.
2. Dokumen pemilikan. Yang dapat digunakan untuk pengambilan barang di pelabuhan
pembongkaran.
3. Kontrak pengangkutan. Kontrak perjanjian bahwa barang atau muatan akan dimuat di atas
kapal hingga tempat tujuan.
Data yang tecantum pada B/L adalah sesuai data yang dikirimkan oleh pihak shipper berdasarkan
barang yang telah di masukkan ke dalam kontainer (stuffing). Sebagai pihak pelayaran, tentu
mereka tidak dilibatkan dalam proses stuffing ini, karena itu dalam B/L selalu
tercantumkan shipper load and count said to contain atau biasa disingkat dengan STC.
Verifikasi dilakukan terhadap dokumen selama periode Maret 2019 s.d. Februari 2020 terdapat 3
(tiga) kali kegiatan impor, dimana tersedia Dokumen Bill of Lading (B/L) pada setiap impor bahan
baku kayu gergajian yang dilakukan oleh PT Maratea Semarang.
Tim audit melihat kesesuaian antara dokumen PIB, packing list, invoice dan B/L untuk pembelian
bahan baku dari pemasok luar negeri dengan hasil sebagai berikut :
01.882.907.7-
NPWP 01.882.907.7-518.000
518.000
No.39918 No.39918
Invoice & Tgl
Tgl. 24 Juni 2019 Tgl. 24 Juni 2019
SCAC MAEU
B/L No. 969238340
BL/AWB & Tgl B/L No. 969238340
Tgl. 26-06-2019
Tgl. 26-06-2019
Cara
Laut Laut
Pengangkutan
Vessel & Voyage Maersk Kolkata No. NAVIOS TEMPO
Laut
No. 925W 9315
Port Of Loading Mobile Mobile (USMOB)
Transit - - - -
Tanjung Emas
Pelabuhan
Semarang, Indonesia (Semarang, Semarang, Indonesia Semarang, Indonesia
Bongkar
Indonesia)
Perkiraan Tgl
24-08-2019
Tiba
American White Oak, American White American White Oak, American White Oak,
Deskripsi Barang
Grade 2COM Oak, Barang Baru Grade 2COM Grade 2COM
Setelah dilakukan pencocokan antara PIB, packing list, invoice dan B/L untuk pembelian impor PT
Maratea Semarang selama satu tahun, tim audit menyatakan bahwa PIB, packing list, invoice dan
B/L telah sesuai satu sama lain.
Justifikasi:
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Dokumen B/L sesuai dengan dokumen impor lainnya.
Seluruh impor bahan baku kayu impor PT Maratea Semarang selama periode Maret 2018 s.d.
Februari 2019 telah dilengkapi dengan dokumen B/L dan dokumen pendukung kepabeanan.
Dengan demikian verifier 2.1.2.b memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi:
Dokumen Packing List (P/L) merupakan salah satu dokumen pendukung kegiatan impor barang
yang berisi informasi antara lain data eksportir, penerima barang, informasi detil produk yang
diekspor, pelabuahn muat, pelabuhan bongkar, alat angkut, volume produk, berat bersih serta
berat kotor barang yang diekspor.
Hasil verifikasi dokumen P/L menunjukkan bahwa keseluruhan Dokumen P/L PT Maratea
Semarang telah memenuhi tata laksana kepabeanan di bidang impor, di mana keseluruhan
Dokumen Packing List (P/L) dalam periode verifikasi menunjukkan bahwa Dokumen P/L sesuai
dengan data dan informasi dokumen ekspor lainnya.
Tabel 4.16. Kesesuaian P/L Dengan Dokumen Impor yang Lain
Tanggal
05.02.2018 26-06-2019 02-09-2019 24-06-2019
Pendaftaran
Ally Global Logistcs
Ally Global Logistcs
LLC as Agents For
LLC as Agents For
Nama Pengirim Linden Lumber
Linden Lumber LLC.
LLC.
Oddervej 202, 8270 Oddervej 202, Oddervej 202, 8270 Oddervej 202, 8270
Alamat Penjual
Hoejbjerg 8270 Hoejbjerg Hoejbjerg Hoejbjerg
PT Maratea PT Maratea
Nama Importir PT Maratea Semarang PT Maratea Semarang
Semarang Semarang
01.882.907.7-
NPWP 01.882.907.7-518.000
518.000
No.39918 No.39918
Invoice & Tgl
Tgl. 24 Juni 2019 Tgl. 24 Juni 2019
SCAC MAEU
B/L No. 969238340
BL/AWB & Tgl B/L No. 969238340
Tgl. 26-06-2019
Tgl. 26-06-2019
Cara
Laut Laut
Pengangkutan
Vessel & Voyage Maersk Kolkata No. NAVIOS TEMPO
Laut
No. 925W 9315
Port Of Loading Mobile Mobile (USMOB)
Transit - - - -
Tanjung Emas
Pelabuhan Semarang,
Semarang, Indonesia (Semarang, Semarang, Indonesia
Bongkar Indonesia
Indonesia)
Perkiraan Tgl
24-08-2019
Tiba
American White Oak, American White American White Oak, American White Oak,
Deskripsi Barang Grade 2COM Oak, Barang Baru Grade 2COM
Grade 2COM
HS Code - 4407.910063 4407.99.90 -
1 kontainer 1x40 1 kontainer 1x40 feet
Jumlah Kontainer 1 kontainer 1x40 feet
feet FCL
Nama Kontainer SUDU-6935957 SUDU-6935957 SUDU-6935957
12,0000 BE/ 12,0000 BE/
Quantity 12,0000 BE/ Bundle
Bundle Bundle
Berat Kotor 24.485,00 kg 24.485,00 kg 24.485,00 kg 24.485,00 kg
Berat Bersih 24.485,00 kg 24.485,00 kg 24.485,00 kg 24.485,00 kg
Setelah dilakukan pencocokan antara PIB, packing list, invoice dan B/L untuk pembelian impor PT
Maratea Semarang selama 12 bulan terakhir, tim audit menyatakan bahwa PIB, packing list,
invoice dan B/L telah sesuai satu sama lain.
Justifikasi:
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Dokumen Packing List sesuai dengan dokumen
impor lainnya
Seluruh impor bahan baku kayu impor PT Maratea Semarang selama 12 bulan terakhir telah
dilengkapi dengan dokumen Packing List (P/L) dan dokumen pendukung kepabeanan. Dengan
demikian verifier 2.1.2.c memiliki norma penilaian memenuhi.
d. Invoice
Hasil Verifikasi:
Dokumen Invoice merupakan salah satu dokumen impor yang berisi informasi antara lain data
eksportir, data penerima barang, dan jenis barang yang dieksport, pelabuhan muat, pelabuhan
bongkar, alat angkut, berat kotor dan berat bersih dari produk serta nilai produk yang diekspor.
Hasil verifikasi dokumen invoice menunjukkan bahwa keseluruhan Dokumen invoice PT Maratea
Semarang telah memenuhi tata laksana kepabeanan di bidang impor, dimana keseluruhan
Dokumen invoice dalam periode verifikasi menunjukkan bahwa dokumen invoice sesuai dengan
data dan informasi dokumen ekspor lainnya.
Tim audit melihat kesesuaian antara dokumen PIB, packing list, invoice dan B/L untuk pembelian
bahan baku dari pemasok luar negeri dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.17. Kesesuaian P/L Dengan Dokumen Impor yang Lain
01.882.907.7-
NPWP 01.882.907.7-518.000
518.000
No.39918 No.39918
Invoice & Tgl
Tgl. 24 Juni 2019 Tgl. 24 Juni 2019
SCAC MAEU
B/L No. 969238340
BL/AWB & Tgl B/L No. 969238340
Tgl. 26-06-2019
Tgl. 26-06-2019
Cara
Laut Laut
Pengangkutan
Vessel & Voyage Maersk Kolkata No.
NAVIOS TEMPO 9315 Laut
No. 925W
Port Of Loading Mobile Mobile (USMOB)
Transit - - - -
Pelabuhan Semarang, Tanjung Emas
Semarang, Indonesia Semarang, Indonesia
Bongkar Indonesia (Semarang, Indonesia)
Perkiraan Tgl
24-08-2019
Tiba
American White Oak, American White American White Oak,
American White Oak,
Deskripsi Barang Grade 2COM Oak, Barang Baru
Grade 2COM
Grade 2COM
HS Code - - 4407.910063 4407.99.90
1 kontainer 1x40 feet
Jumlah Kontainer 1 kontainer 1x40 feet 1 kontainer 1x40 feet
FCL
Nama Kontainer SUDU-6935957 SUDU-6935957 SUDU-6935957
12,0000 BE/ 12,0000 BE/
Quantity 12,0000 BE/ Bundle
Bundle Bundle
Berat Kotor 24.485,00 kg 24.485,00 kg 24.485,00 kg 24.485,00 kg
Berat Bersih 24.485,00 kg 24.485,00 kg 24.485,00 kg 24.485,00 kg
Setelah dilakukan pencocokan antara PIB, packing list, invoice dan B/L untuk pembelian impor PT
Maratea Semarang selama satu tahun, tim audit menyatakan bahwa PIB, packing list, invoice dan
B/L telah sesuai satu sama lain.
Justifikasi:
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Dokumen Invoice sesuai dengan dokumen impor
lainnya.
Seluruh impor bahan baku kayu impor PT Maratea Semarang selama 12 bulan terakhir telah
dilengkapi dengan dokumen invoice dan dokumen pendukung kepabeanan. Dengan demikian
verifier 2.1.2.d memiliki norma penilaian memenuhi.
e. Deklarasi
Hasil Verifikasi
Sesuai Permen-LHK No. P.95/ Menhut--II/2014 tanggal 22 Desember 2014 Pasal 4a point 1
yaitu Importir wajib menerbitkan Deklarasi Impor yang dilampiri hasil uji tuntas (due diligence)
untuk setiap kayu dan/atau produk kayu yang akan diimpor.
Deklarasi Impor adalah surat pernyataan dari importir yang menyatakan produk kehutanan yang
akan diimpor sesuai dengan hasil pelaksanaan uji tuntas (due diligence) yang dilakukan oleh
Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan .
Berdasarkan hasil uji tuntas yang dilakukan, perusahaan telah membuat Deklarasi Impor melalui
SILK yang sudah mendapat persetujuan dari Kemen-LHK dengan No. DI/P/0129/S/160218/002-
Rev2. Deklarasi Impor dibuat berdasarkan hasil uji tuntas (due diligence) yang telah dilakukan
sejak tanggal 26 April 2019 s/d.07 November 2020 sehingga dapat dipastikan bahwa kayu yang
diimpor adalah kayu legal.
Ringkasan informasi barang impor sesuai dengan hasil uji tuntas yang telah dilakukan dan
tercantum dalam Deklarasi Impor, disajikan sebagai berikut:
Campeni
S.R.L
4 Global Denmark. White Oak 4407.99.90 White Oak
(Sawn Timber) (Quercus alba)
Timber A/S
5 Global United States of 4407.99.90 White Oak
Timber A/S Amerika. White Oak (Quercus alba)
(Sawn Timber)
6 Global United States of 4407.99.90 White Oak
Timber A/S Amerika. White Oak (Quercus alba)
(Sawn Timber)
7 Global United States of 4407.99.90 White Oak
Timber A/S Amerika. White Oak (Quercus alba)
(Sawn Timber)
Dari Deklarasi Impor tersebut telah diterbitkan Persetujuan Impor Produk Kehutanan dengan No.
04.PI-64.19.2366 tanggal 26 November 2019. Rekomendasi impor berlaku tanggal 26 November
2019 s/d 26 November 2020. Informasi hasil uji tuntas yang tercantum pada Persetujuan Impor
telah sesuai dengan Deklarasi Impor.
Justifikasi
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Dokumen deklarasi sesuai dengan hasil uji tuntas (due
diligence).
PT Maratea Semarang telah menerbitkan dokumen deklarasi impor sesuai dengan hasil uji tuntas
(due diligence). Dengan demikian verifier 2.1.2.e. memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi:
Hasil verifikasi dokumen dan observasi dilapangan selama periode audit Maret 2019 s.d. Februari
2020 diperoleh informasi bahwa PT Maratea Semarang melakukan pembelian bahan baku kayu
gergajian impor jenis kayu Peroba rosa dan White Oak sebanyak 256,2464 m3 . Seluruh kayu
gergajian impor PT Maratea Semarang dibeli dari Across the Ocean Com. Import. E Export. Ltd,
Northwest Hardwoods Inc, Global Timber, dan SC Montana Campeni SRL. Rekapitulasi
penggunaan kayu impor adalah sebagai berikut:
Volume (m3)
Bulan KG
KG Peroba Rosa KG Pinus KG Ekaliptus KG White Oak
Ekaliptus
Maret 2018 7,3075 5,1171 14,7490 5,1171 3,9068
April 2018 1,1434 - 9,3006 - 6,1166
Mei 2018 5,3853 1,3784 16,4804 1,3784 11,5048
Juni 2018 7,6272 2,0156 22,5131 2,0156 9,1763
Juli 2018 11,9410 0,7018 26,4691 0,7018 13,8154
Agustus 2018 13,5574 - 35,0194 - 13,4510
September 2018 7,5365 - 23,1651 - 40,9149
Oktober 2018 10,9045 - 33,3519 - 19,0136
November 2018 13,1644 - 25,6668 - 20,7093
Desember 2018 5,9640 - 24,6670 - 13,3341
Januari 2019 1,6916 - 31,8331 - 0,2011
Februari 2019 4,2660 - 4,5938 - -
Penggunaan kayu impor jenis lain selain yang diimpor periode audit berasal dari kegiatan impor
tahun-tahun sebelumnya.
Gambar 4.3 Contoh Tally Sheet Produksi Penggunaan Kayu Impor PT Maratea Semarang.
Justifikasi:
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Terdapat bukti penggunaan kayu dan turunannya.
Hasil verifikasi dokumen tally sheet produksi dalam kurun waktu 12 bulan terakhir PT Maratea
Semarang telah dapat menunjukkan bukti penggunaan kayu impor. Dengan demikian verifier
2.1.2.h memiliki norma penilaian memenuhi.
P2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan system penelusuran kayu yang menjamin
keterlacakan kayu dari asalnya
K2.1. Keberadaan dan penerapan system penelusuran bahan baku dan hasil olahannya
Hasil Verifikasi:
PT. Maratea Semarang telah menyusun dan menerapkan dokumen manual dan prosedur yang
mencakup mekanisme operasional kegiatan lacak balak mulai dari bahan baku sampai dengan
barang jadi. Selain itu PT. Maratea Semarang telah menyiapkan dokumen formulir/ tally sheet yang
digunakan untuk mencatat semua penerimaan bahan baku, penggunaan bahan baku, laporan
produksi, laproan stok bahan baku, laporan pengiriman dan sebagainya. Beberapa rekaman-
rekaman atau form tersedia dalam proses produksi. Adapun perincian rekaman proses produksi
secara terperinci dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.19 Proses Produksi dan formulir yang digunakan di PT Maratea Semarang
Penerimaan bahan baku kering dari supplier a. Surat jalan Ka. Gudang
atau subkontraktor dan pemakaiannya b. FA-KO dilampiri DKO
c. Receiving report
d. Bon pengambilan barang
2 Produksi
a. Pembahanan (Rough Mill) a. Transfer card Ka. Produksi
Cross cut b. Tally stock
Ripsaw
Planner
Moulding
Clamping
Output component pra-finished
b. Mesin Produksi a. Transfer card Ka. Produksi
Bor b. Tally stock
Cross-cut
Spindle
Tenoner
Murtizer
Table saw
Pembuatan component finished
c. Assembling a. Transfer card Ka. Produksi
penggabungan component finished menjadi b. Tally stock
barang setengah jadi
d. Sanding Status Card Ka. Produksi
Penghalusan produk
3 Gudang Barang Jadi a. Status Card Ka. Ekspor
Packing b. Invoice
PT Maratea Semarang telah membuat tally sheet produksi, yang menunjukkan informasi
ketelusuran terhadap bahan baku kayu.
Keefektifan tally sheet telah dilakukan terhadap penelusuran dokumen PO No. 196701 tanggal 11
Desember 2019, dari bahan baku papan, proses produksi sampai dengan handling ekspor.
Justifikasi
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila :
1. Tersedia tally sheet/ rekaman / laporan produksi.
2. Tally sheet / rekaman / laporan awal produksi dapat memberikan informasi ketelusuran asal
usul bahan baku.
Dari hasil verifikasi, tally sheet yang digunakan untuk mencatat proses produksi dapat
memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku yang digunakan, maka dapat
disimpulkan bahwa verifier 2.1.3.a memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi:
Dari hasil verifikasi dokumen penggunaan bahan baku dan realisasi produksi selama 12 (Dua
Belas) bulan terakhir periode Maret 2019 – Februari 2020 diperoleh informasi sebagai berikut:
Tabel 4.20. Penggunaan Bahan Baku Produksi Periode Maret 2019 – Februari 2020.
Tabel 4. 21. Laporan Produksi Mebel Periode Maret 2019 – Februari 2020.
Input Kayu Input
Total Input Output Mebel Waste
BULAN Gergajian Panel Rendemen
m3 m3 m3 m3 m3
Mar-19 78.5073 52.7309 131.2381 55.7871 75.4510 42.51%
Apr-19 43.3622 42.1878 85.5501 63.9675 21.5825 74.77%
May-19 60.6819 45.1205 105.8024 86.1596 19.6428 81.43%
Jun-19 82.6529 70.7215 153.3744 44.1829 109.1916 28.81%
Jul-19 83.3596 34.2493 117.6089 106.4905 11.1184 90.55%
Aug-19 83.1437 41.1572 124.3009 93.9830 30.3178 75.61%
Sep-19 09.3064 53.1230 162.4294 81.7960 80.6333 50.36%
Oct-19 06.9951 78.2740 185.2691 121.5438 63.7253 65.60%
Nov-19 06.5924 62.2264 168.8187 136.6281 32.1906 80.93%
Dec-19 97.8792 81.2523 179.1315 111.3090 67.8225 62.14%
Jan-20 01.6372 79.5305 181.1678 76.6445 104.5233 42.31%
Feb-20 53.9764 51.4450 105.4214 98.1030 7.3184 93.06%
JUMLAH 1,008.0942 692.0184 1,700.1126 1,076.5951 623.5176 63.32%
1,076.5951
Rendemen = _________ x 100% = 63.32%
1,700.1126
Rendemen produksi furniture dengan bahan baku kayu kayu gergajian yang dikombinasikan
dengan plywood, MDF dan veneer tidak diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan No. P.12/VI-BPPHH/2014.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila :
a. Laporan hasil produksi sesuai dengan catatan/laporan mutasi kayu.
b. Terdapat hubungan yang logis antara input – ouput dan rendemen.
Berdasarkan hasil verifikasi dokumen laporan hasil produksi dan dokumen LMHH untuk periode bulan
Maret 2018 – Februari 2019, terdapat kesesuaian data antara laporan hasil produksi dan LMHH. Selain
itu, terdapat hubungan yang logis antara input – output dan rendemen. Dengan demikian verifier
2.1.3.b. memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi:
PT. Maratea Semarang sudah mendapatkan izin usaha industri sesuai dengan Surat Keputusan
Kepala Badan Penanaman Modal Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dengan Nomor
10/33/T/INDUSTRI/2002 tanggal 23 September 2002 tentang Pemberian Izin Usaha Industri Kepala
Badan Penanaman Modal Propinsi Jawa Tengah.
Data informasi yang tercantum dalam dokumen tersebut mencakup Bidang Usaha : Industri Mebel
dari kayu dengan kapasitas produksi 8,362 m3 (Pemasaran 100% Ekspor). Masa berlaku izin usaha
industri selama 30 tahun ( Juni 2001 s.d. Juni 2031).
Adapun realisasi produksi selama periode 1 tahun (periode Maret 2019 – Februari 2020) dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.22. Perbandingan Kapasitas Ijin dan Realisasi Produksi PT. Maratea Semarang Periode
Maret 2019 – Februari 2020.
Kapasitas Izin Realisasi Produksi Persentase
Jenis Produk Keterangan
(m3/tahun) (m3/tahun) (%)
Furniture/Meubel 8,362 1,076.5951 12.87 % Masih dibawah izin
Dengan demikian, realisasi produksi PT Maratea Semarang selama satu tahun telah sesuai dengan
izin yang dimiliki (furniture dari kayu) dengan volume produksi 1,076.595 m3/tahun dan pencapaian
terhadap kapasitas terpasang sebesar 12.87 % (masih dibawah kapasitas izin.
Justifikasi
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila :
1. Jenis produk sesuai dengan izin usaha industri auditee
2. Realisasi produksi sendiri tidak melebihi kapasitas izin auditee yang diizinkan..
Jenis produk yang dihasilkan oleh PT Maratea Semarang sesuai dengan jenis yang tertera pada izin
usaha industrinya yaitu furniture. Sementara itu, realisasi produksi untuk periode 12 bulan terakhir
tidak melebihi kapasitas izin yang diberikan. Dengan demikian verifier 2.1.3.c memiliki norma
penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi:
Proses produksi yang dilakukan di PT Maratea Semarang menggunakan bahan baku berupa kayu
gergajian dan panel dalam bentuk (Plywood, MDF. Partikel Board, Fancy Veneer dan Veneer) yang
diproses menjadi furniture.
Verifikasi dokumen LMHH dilakukan dengan mencermati kesetimbangan aliran bahan baku kayu
yang akan diolah dan produk yang dihasilkan. Pengecekan silang dilakukan dengan memeriksa
dokumen lain yang relevan, antara lain berupa data penerimaan bahan baku, data realisasi produksi
(input/output) dan data penjualan ekspor.
Mutasi kayu periode Maret 2019 – Februari 2020 secara ringkas disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.23. Laporan Mutasi Plywood Periode Maret 2019 – Februari 2020
Tabel 4.24. Laporan Mutasi Veneer Periode Maret 2019 – Februari 2020
Tabel 4.25. Laporan Mutasi Fancy Veneer Periode Maret 2018 – Februari 2019
Tabel 4.26. Laporan Mutasi MDF Periode Maret 2019 – Februari 2020
Tabel 4.27. Laporan Mutasi Partikel Board Periode Maret 2019 – Februari 2020
Tabel 4.28. Laporan Mutasi Kayu Gergajian Periode Maret 2019 – Februari 2020
Tabel 4.29. Laporan Mutasi Gudang Barang Jadi Furniture Periode Maret 2019 – Februari 2020
Justifikasi:
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila catatan/laporan mutasi kayu sesuai dengan dokumen
pendukung.
Berdasarkan hasil verifikasi, LMHHOK PT Maratea Semarang telah sesuai dengan dokumen
pendukungnya, laporan pembelian, produksi dan penjualan, dengan demikian verifier 2.1.3.e. dinilai
memenuhi.
Hasil Verifikasi
Berdasarkan hasil verifikasi terhadap dokumen dan hasil observasi lapangan diketahui bahwa
selama periode Maret 2019 - Februari 2020 produk yang diekspor PT Maratea Semarang adalah
mebel kayu dengan HS Code 9401.69.90 (sofa, bench, chair); 9403.50.00 (bed); 9403.60.10
(bookcase); dan 9403.60.90 (table, console, buffet, dresser, mirror, frame). Berdasarkan Lampiran
II Permendag No. 44/M-DAG/PER/7/2012 tentang Barang Dilarang Ekspor, HS Code tersebut tidak
termasuk barang di bidang kehutanan yang dilarang ekspor.
Selama periode Maret 2019 - Februari 2020 mebel sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat.
Tujuan ekspor lainnya adalah Hong Kong dan Belanda. Resume rekapitulasi ekspor per bulan,
perbandingan produk yang dihasilkan dengan produk yang diekspor, serta contoh produk yang
diekspor dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.
Tabel 4.30. Resume Rekapitulasi Realisasi Ekspor Periode Bulan Maret 2019 – Februari 2020
Gambar 4.4. Contoh Produk Mebel yang Diekspor di Area Produksi PT Maratea Semarang
Berdasarkan hasil verifikasi dan observasi lapangan diperoleh informasi bahwa produk yang
diekspor merupakan hasil produk yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik sendiri.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Produk hasil olahan kayu yang diekspor dapat
dipastikan merupakan hasil produksi sendiri (kecuali untuk produk yang diekspor melalui jasa sub
kontrak).
Produk mebel yang diekspor oleh PT Maratea Semarang merupakan hasil produksi sendiri (bukan
melalui jasa sub kontrak). Dengan demikian verifier 3.2.1.a. memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi
Selama periode Maret 2019 – Februari 2020, setiap pengirimanekspor PT Maratea Semarang
dilengkapi dengan dokumen Ekspor PEB. Adapun data dan informasi dokumen PEB adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.31. Contoh Kesesuaian Data PEB dengan Dokumen Ekspor Lainnya
Nama Importir Four Hands LLC. Four Hands LLC. Four Hands LLC.
Alamat Importir 2090 Woodward Street 78744 2090 Woodward Street 78744 2090 Woodward Street 78744
Austin, Texas, United States; Austin, Texas, United States; Austin, Texas, United States;
Attn: Joseph Attn: Joseph Attn: Joseph
Pelabuhan Muat IDTES Tanjung Emas IDTES Tanjung Emas IDTES Tanjung Emas
Pelabuhan USHOU Houston, USA USHOU Houston, USA USHOU Houston, USA
Bongkar
Negara Tujuan USA USA USA
Jumlah Kontainer 1 x 40 feet - 1 x 40 feet
Nama Kontainer CMAU-5407668 - CMAU-5407668
Deskripsi Barang - Caspian Night Stand - Caspian Night Stand Wooden Furniture
- Tinsley Coffee Table- - Tinsley Coffee Table-Natural
Natural Brown Brown
- Tinsley End Table- - Tinsley End Table-Distressed
Distressed Grey Grey
- Nolan Accent Bench – - Nolan Accent Bench –
Black Black
- Corvair Media Console - Corvair Media Console
- Edie Swivel, Chair Frame – - Edie Swivel, Chair Frame –
Natural Black Natural Black
HS Code 9403.60.90 - -
9401.69.90
Volume 61.1600 m3 61.1600 m3 61.1600 m3
Jumlah 112 Box /pcs 112 Box /pcs 112 Box /pcs
Berat Kotor 3,768.5 kg 3,768.5 kg 3,768.5 kg
Berat Bersih 2,895.5 kg 2,895.5 kg 2,895.5 kg
Contoh Dokumen PEB PT Maratea Semarang terlampir pada Buku II Lampiran III-9.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Dokumen PEB sesuai dengan dokumen ekspor
lainnya.
Seluruh dokumen PEB telah memenuhi tata laksana kepabeanan di bidang ekspor, dimana
terdapat kesesuaian antara PEB dengan dokumen Invoice, Packing List, Bill of Lading, dan
Dokumen V-Legal. Dengan demikian verifier 3.2.1.b. memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi
Selama periode Maret 2019 – Februari 2020, setiap pengirimanekspor PT Maratea Semarang
dilengkapi dengan dokumen Ekspor Packing List. Adapun data dan informasi dokumen Packing
List adalah sebagai berikut:
Tabel 4.32. Contoh Kesesuaian Data Packing List dengan Dokumen Ekspor Lainnya
Contoh dokumen Packing List dapat dilihat pada Buku II Lampiran III-10.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Dokumen Packing List (P/L) sesuai dengan dokumen
PEB.
Seluruh dokumen Packing List telah memenuhi tata laksana kepabeanan di bidang ekspor, dimana
terdapat kesesuaian antara Packing List dengan pengisian data PEB. Dengan demikian verifier
3.2.1.c. memiliki norma penilaian memenuhi.
d. Invoice
Hasil Verifikasi
Selama periode Maret 2019 – Februari 2020, setiap pengirimanekspor PT Maratea Semarang
dilengkapi dengan dokumen Ekspor Invoice. Adapun data dan informasi dokumen Invoice adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.33. Contoh Kesesuaian Data Invoice dengan Dokumen Ekspor Lainnya
Nama Importir Four Hands LLC. Four Hands LLC. Four Hands LLC.
Alamat Importir 2090 Woodward Street 78744 2090 Woodward Street 78744 2090 Woodward Street 78744
Austin, Texas, United States; Austin, Texas, United States; Austin, Texas, United States;
Attn: Joseph Attn: Joseph Attn: Joseph
Pelabuhan Muat IDTES Tanjung Emas IDTES Tanjung Emas IDTES Tanjung Emas
Pelabuhan USHOU Houston, USA USHOU Houston, USA USHOU Houston, USA
Bongkar
Negara Tujuan USA USA USA
Jumlah Kontainer 1 x 40 feet - 1 x 40 feet
Nama Kontainer CMAU-5407668 - CMAU-5407668
Deskripsi Barang - Caspian Night Stand - Caspian Night Stand Wooden Furniture
- Tinsley Coffee Table- - Tinsley Coffee Table-
Natural Brown Natural Brown
- Tinsley End Table- - Tinsley End Table-
Distressed Grey Distressed Grey
- Nolan Accent Bench – - Nolan Accent Bench –
Black Black
- Corvair Media Console - Corvair Media Console
- Edie Swivel, Chair Frame – - Edie Swivel, Chair Frame –
Natural Black Natural Black
HS Code 9403.60.90 - -
9401.69.90
Volume 61.1600 m3 61.1600 m3 61.1600 m3
Jumlah 112 Box /pcs 112 Box /pcs 112 Box /pcs
Berat Kotor 3,768.5 kg 3,768.5 kg 3,768.5 kg
Berat Bersih 2,895.5 kg 2,895.5 kg 2,895.5 kg
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Dokumen invoice sesuai dengan dokumen PEB.
Seluruh dokumen invoice telah memenuhi tata laksana kepabeanan di bidang ekspor, dimana
terdapat kesesuaian antara invoice dengan pengisian data PEB. Dengan demikian verifier 3.2.1.d.
memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi
Selama periode Maret 2019 – Februari 2020, setiap pengirimanekspor PT Maratea Semarang
dilengkapi dengan dokumen Ekspor B/L. Adapun data dan informasi dokumen B/L adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.34. Contoh Kesesuaian Data B/L dengan Dokumen Ekspor Lainnya
HS Code 9403.60.90 - -
9401.69.90
Volume 61.1600 m3 61.1600 m3 61.1600 m3
Jumlah 112 Box /pcs 112 Box /pcs 112 Box /pcs
Berat Kotor 3,768.5 kg 3,768.5 kg 3,768.5 kg
Berat Bersih 2,895.5 kg 2,895.5 kg 2,895.5 kg
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Dokumen Bill of Lading (B/L) sesuai dengan dokumen
PEB.
Seluruh dokumen Bill of Lading telah memenuhi tata laksana kepabeanan di bidang ekspor,
dimana terdapat kesesuaian antara Bill of Lading dengan PEB. Dengan demikian verifier 3.2.1.e.
memiliki norma penilaian memenuhi.
f. Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V- Legal
Hasil Verifikasi
Selama periode Maret 2019 – Februari 2020, setiap pengirimanekspor PT Maratea Semarang
dilengkapi dengan dokumen Ekspor V-Legal. Adapun data dan informasi dokumen V-Legal adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.35. Contoh Kesesuaian Data V-Legal dengan Dokumen Ekspor Lainnya
Deskripsi Barang - Caspian Night Stand - Caspian Night Stand Wooden Furniture
- Tinsley Coffee Table- - Tinsley Coffee Table-
Natural Brown Natural Brown
- Tinsley End Table- - Tinsley End Table-
Distressed Grey Distressed Grey
- Nolan Accent Bench – - Nolan Accent Bench –
Black Black
- Corvair Media Console - Corvair Media Console
- Edie Swivel, Chair Frame – - Edie Swivel, Chair Frame –
Natural Black Natural Black
HS Code - - -
Volume 61.1600 m3 61.1600 m3 61.1600 m3
Jumlah 112 Box /pcs 112 Box /pcs 112 Box /pcs
Berat Kotor 3,768.5 kg 3,768.5 kg 3,768.5 kg
Berat Bersih 2,895.5 kg 2,895.5 kg 2,895.5 kg
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila :
1. Tersedia Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal.
2. Dokumen V-Legal sesuai dengan dokumen PEB dan dokumen Invoice.
3. Tidak ada Dokumen V-Legal yang disalahgunakan untuk mengekspor hasil produksi dari bahan
baku kayu lelang.
4. Seluruh stuffing produk yang diekspor dilakukan di lokasi industri auditee dan/atau industri
penyedia jasa.
5. Dalam hal stuffing produk yang diekspor tidak dilakukan di lokasi industri auditee dan/atau
industri penyedia jasa, maka tersedia dokumen relevan yang membuktikan bahwa produk yang
diekspor adalah barang milik auditee.
Seluruh produk PT Maratea Semarang yang diekspor telah dilengkapi dengan Dokumen V-Legal.
Dokumen V-Legal telah sesuai dengan dokumen PEB dan invoice. Tidak ada Dokumen V-Legal
yang disalahgunakan untuk mengekspor hasil produksi dari bahan baku kayu lelang. Seluruh
stuffing produk yang diekspor dilakukan di lokasi industri PT Maratea Semarang. Dengan demikian
verifier 3.2.1.f. memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/32016
Pasal 15 ayat (7) menyebutkan bahwa “Pemegang izin, pemegang hak pengelolaan, dan pemilik
hutan hak yang telah mendapat S-PHPL atau S-LK wajib membubuhkan tanda V-Legal”.
Terdapat Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal Nomor 01/12-PTM/2014 tanggal 15 Desember
2014 antara PT Maratea Semarang dan PT TUV Rheinland Indonesia. Hasil observasi lapangan
diketahui bahwa tanda V-Legal telah dibubuhkan pada kemasan produk yang akan diekspor
seperti terlihat pada gambar berikut.
Format, pembubuhan, ukuran, dan warna tanda V-Legal telah sesuai dengan Perdirjen PHPL
Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 pada Lampiran 6 tentang Pedoman
Penggunaan Tanda V-Legal dimana 824303120002 merupakan nomor S-LK PT Maratea
Semarang dan 005 adalah nomor akreditasi untuk LVLK PT TUV Rheinland Indonesia dari KAN.
Hasil verifikasi dokumen dan observasi lapangan menunjukkan tidak ditemukan adanya bahan
baku maupun produk yang berasal dari kayu lelang (sitaan, temuan, rampasan).
Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal dapat dilihat pada Buku II Lampiran III-14.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila :
1. Tanda V-Legal telah dibubuhkan pada produk atau kemasan atau dokumen/lampiran dokumen
angkutan hasil olahan sesuai ketentuan.
2. Tanda V-Legal tidak dibubuhkan pada produk kayu lelang (sitaan, temuan, rampasan).
PT Maratea Semarang telah membubuhkan tanda V-Legal pada kemasan produk dan selama
periode audit perusahaan tidak menggunakan bahan baku kayu lelang (sitaan, temuan, rampasan).
Dengan demikian verifier 3.3.1. memiliki norma penilaian memenuhi.
a. Pedoman/Prosedur K3
Hasil Verifikasi
Prosedur K3
PT Maratea Semarang memiliki dokumen Standard Operational Procedure yang disusun pada
tanggal 1 Februari 2012. Pada Bab VII tercantum informasi mengenai Prosedur K3. Prosedur K3
tersebut berisi tentang prosedur di lokasi produksi (perlengkapan yang wajib dipakai saat bekerja,
larangan merokok di area kerja, pengoperasian alat-alat kerja, perawatan mesin/peralatan untuk
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja pada masing-masing departemen), prosedur jika terjadi
kebakaran, dan denah jalur evakuasi.
SOP K3 PT Maratea Semarang terdiri dari:
- Prosedur Keselamatan jika Terjadi Kebakaran
- Denah Point Evakuasi
- Daftar Anggota Korlap Pemadam Kebakaran
- Prosedur Keselamatan Kerja:
a. Departemen Proses (mesin)
b. Departemen Wood (kayu)
c. Departemen Sanding
d. Departemen Sample Maker
e. Departemen Rough Mill
f. Departemen QC
g. Departemen Proses (Peroba Rosa)
h. Departemen Panel
i. Departemen Packing
j. Departemen Hardware
k. Departemen Finishing
l. Departemen Borong
m. Departemen Asembling
Di mana masing-masing dari prosedur K3 pada setiap departemen diletakkan pada papan
pengumuman di setiap departemen.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Tersedia pedoman/prosedur K3 dan personel yang
ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur K3 (beserta surat
penunjukannya).
PT Maratea Semarang telah memiliki Prosedur K3 dan organisasi P2K3 yang bertanggung jawab
dalam implementasi Prosedur K3 di lingkungan perusahaan. Dengan demikian verifier 4.1.1.a.
memiliki norma penilaian memenuhi.
b. Implementasi K3
Hasil Verifikasi
Sesuai Permenakertrans Nomor PER.15/MEN/VIII/2008 pada Pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa
“Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerja.” dan pada Pasal 8
ayat (1) disebutkan bahwa “Fasilitas P3K tersebut meliputi ruang P3K, kotak P3K dan isi, alat
evakuasi dan alat transportasi, dan APD.”
Berdasarkan Daftar Peralatan K3 tanggal 1 Maret 2019 diketahui bahwa PT Maratea Semarang
memiliki APD, kotak P3K, APAR, dan hydrant dengan rincian sebagai berikut.
Rambu-rambu K3
Perusahaan juga telah memasang rambu K3, papan larangan merokok, dan papan himbauan
untuk mengutamakan K3.
Ruang Kesehatan
Untuk menangani karyawan yang sakit pada saat bekerja maupun menanggulangi kecelakaan
kerja pada tingkat pertolongan pertama telah disediakan kotak P3K yang tersebar pada beberapa
titik di ruang produksi, serta menyediakan ruang kesehatan yang terletak di office atas.
APAR dan Alarm Kebakaran
Areal pabrik telah dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran berupa APAR dan hydrant
dalam jumlah yang cukup. APAR diletakkan pada posisi yang mudah dilihat, mudah dijangkau,
mudah diambil, serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. Seluruh APAR masih
berfungsi dengan baik dan tidak ditemukan APAR kadaluarsa. Alarm kebakaran terletak di
beberapa titik di ruang produksi dan dapat diaktifkan jika terjadi kebakaran.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila :
1. Tersedia peralatan K3 sesuai pedoman dan berfungsi baik (di antaranya belum kadaluarsa).
2. Tersedia tanda/jalur evakuasi.
Hasil verifikasi lapangan menunjukkan PT Maratea Semarang telah memiliki peralatan K3 sesuai
prosedur K3 yang berfungsi baik dan telah memasang tanda arah evakuasi di lokasi pabrik.
Dengan demikian verifier 4.1.1.b. memiliki norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi
PT Maratea Semarang memiliki Catatan Kecelakaan Kerja yang memuat informasi nama, bagian,
tanggal kejadian, uraian kecelakaan, penanganan, dan status asuransi. Selama periode Maret
2019 s.d. Februari 2020 terdapat 3 kali kecelakaan kerja, sebagaimana terlihat pada 2 (dua) tabel
berikut.
Tabel 4.37 Catatan Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja
Tanggal Uraian Status
Nama Bagian Penanganan
Kejadian Kecelakaan Asuransi
30 Januari Perut terkena Dibawa ke RSI Trauma Center,
Musobirin Roughmill
2020 komponen kayu Sultan Agung BPJS TK (Klaim BPJS TK)
PT Maratea Semarang telah memberikan program jaminan sosial dengan cara mengikutsertakan
karyawan dalam program BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Berdasarkan Sertifikat
Kepesertaan Nomor 01731645 tanggal 5 Mei 2015 diketahui PT Maratea Semarang telah terdaftar
dalam program Jaminan Kesehatan BPJS Kesehatan, sedangkan untuk ketenagakerjaan terdapat
sertifikat kepesertaan Jamsostek Nomor 02DL009 tanggal 16 Januari 2004. Apabila terjadi
kejadian kecelakaan kerja, korban ditangani terlebih dahulu dengan memberikan obat-obatan dari
kotak P3K. Selanjutnya jika diperlukan dirawat di rumah sakit maka biaya pengobatan ditanggung
oleh perusahaan (klaim BPJS).
Hasil wawancara dengan Sdr. Untung Sapto Budiono (GA & Personel Head) diperoleh informasi
bahwa iuran BPJS kesehatan yang ditanggung adalah program Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
untuk seluruh karyawan. Iuran BPJS ketenagakerjaan yang ditanggung meliputi program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT) sedangkan untuk
program Jaminan Pensiun (JP) baru dapat diberikan kepada sebagian karyawan. Hal tersebut
disebabkan pada saat ini PT Maratea Semarang masih terkendala masalah biaya akibat
rendahnya kegiatan ekspor, sehingga program JP baru akan dilakukan secara bertahap mulai
tahun 2018 dan berlaku sampai dengan saat ini.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Tersedia catatan kecelakaan kerja untuk setiap
kejadian kecelakaan kerja dan upaya penanganannya.
PT Maratea Semarang memiliki catatan kecelakaan kerja dan upaya penanganannya. Dengan
demikian verifier 4.1.1.c. memiliki norma penilaian memenuhi.
Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau
terlibat dalam kegiatan serikat pekerja
Hasil Verifikasi
Serikat Pekerja (SP)
PT Maratea Semarang telah memberikan kebebasan bagi karyawan untuk membentuk dan/atau
tergabung dalam serikat pekerja. Berdasarkan hasil verifikasi dokumen, terdapat serikat pekerja di
dengan nama PUK SPEE FSPMI PT Maratea yang telah tercatat pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Semarang melalui Tanda Bukti Pencatatan Serikat Pekerja/Serikat Buruh
dengan nomor bukti pencatatan 664/251/OP.SP/20/IV/2010 tanggal 22 April 2010.
Tanda Bukti Pencatatan Serikat Pekerja/Serikat Buruh dapat dilihat pada Buku II Lampiran III-20.
Berdasarkan Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Pengurus Cabang SPAI FSPMI Kota
Semarang dengan Nomor: Kep.052/B/PC.SPAI-FSPMI/I/2020 tanggal 01 Januari 2020 tentang
Pengesahan dan Pengukuhan Pengurus PUK SPAI FSPMI PT Maratea Periode Januari 2020 s.d.
Januari 2023, susunan pengurus adalah sebagai berikut.
Tabel 4.38. Susunan Pengurus Serikat Pekerja
No Nama Jabatan
1 Muslikan Ketua
2 Suyadi Wakil Ketua I
3 Didik R. Wakil Ketua II
4 Amir Wakil Ketua III
5 Winarni Sekretaris
6 Joyo Supriyono Wakil Sekretaris I
7 Mulyono Wakil Sekretaris II
8 Sarwan Wakil Sekretaris III
9 R. Redy Bendahara
Hasil verifikasi dokumen dan wawancara terhadap Sdr. Joko Susilo (Roughmill) selaku anggota SP
dan Sdr. Muhamad Suyadi (Assembling) selaku Wakil Ketua I SP diketahui bahwa tidak semua
karyawan PT Maratea Semarang menjadi anggota SP. Karyawan diberikan kebebasan memilih
untuk bergabung atau tidak bergabung dengan SP. Berdasarkan Daftar Anggota SPAI FSPMI PT
Maratea per Maret 2020 diketahui anggota SP sebanyak 152 orang.
Tanda Bukti Pencatatan dan Susunan Pengurus dapat dilihat pada Buku II Lampiran III-20b.
Hasil wawancara dengan Sdr. Untung Sapto Budiono (GA & Personel Head) selaku sekretaris LKS
dan Setyo Purnomo (PPIC) selaku pekerjan anggota, diketahui bahwa selama ini hubungan antara
pengusaha dan pekerja berlangsung baik. Apabila ada permasahan diselesaikan dengan cara
musyawarah melalui pertemuan LKS Bipartit. Kegiatan pertemuan LKS Bipartit didokumentasikan
dalam bentuk daftar hadir dan foto-foto kegiatan, serta dilaporkan kepada Kepala Satuan
Pengawasan Wilayah Kota Semarang. Sebagai contoh terjadi pertemuan pada tanggal:
- Jumat, 14 Juni 2019 pukul 14:00 s.d.15:00 WIB telah diiadakan pertemuan Bipartit antara
Manajemen PT Maratea Semarang dengan perwakilan Serikat Kerja SPAI FSPMI PT Maratea
Semarang, dengan agenda pelaksanaan shift ke-2 untuk beberapa departemen perlu dilakukan
untuk mencapai hasil produktifitas.
- Senin, 22 April 2019 pukul 10:00 s.d. 11:30 WIB telah diiadakan pertemuan Bipartit antara
Manajemen PT Maratea Semarang dengan perwakilan Serikat Kerja SPAI FSPMI PT Maratea
Semarang, dengan agenda libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H akan dilaksanakan mulai tanggal
31 Mei 2019 s.d. 9 Juni 2019.
Tanda Terima Bukti Pencatatan dan Susunan Pengurus LKS Bipartit dapat dilihat pada Buku II
Lampiran III-20c.
Contoh Laporan Kegiatan LKS Bipartit dapat dilihat pada Buku II Lampiran III-20d.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila
1. Terdapat serikat pekerja atau Terdapat pernyataan tertulis mengenai kebijakan perusahaan
yang membolehkan karyawan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
2. Hasil wawancara dapat menyimpulkan bahwa terdapat kebebasan berserikat bagi pekerja.
PT Maratea Semarang memiliki serikat pekerja. Hasil wawancara dengan karyawan menyimpulkan
bahwa terdapat kebebasan berserikat bagi pekerja. Dengan demikian verifier, 4.2.1. memiliki
norma penilaian memenuhi.
Hasil Verifikasi
Berdasarkan Undan-Undang Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada Pasal 116 ayat (1)
disebutkan bahwa “Perjanjian kerja bersama dibuat oleh serikat pekerja/serikat buruh atau
beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang telah tercatat pada instansi yang bertanggung jawab
di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha atau beberapa pengusaha.” Sesuai Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan Nomor 28 Tahun 2014 tentang tata cara pembuatan dan pengesahan
peraturan perusahaan serta pembuatan dan pendaftaran perjanjian kerja bersama, pada Pasal 30
ayat (1) disebutkan bahwa “Pengusaha mendaftarkan PKB kepada instansi yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.”
PT Maratea Semarang dan PUK SPAI FSPMI telah membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
pada tanggal 18 April 2016, yang mengatur hak dan kewajiban karyawan. PKB tersebut telah
didaftarkan kepada instansi yang berwenang. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang Nomor KEP.560/131/2016 tanggal 29 Juni 2016 tentang
Pendaftaran PKB antara PT Maratea Semarang dengan PUK SPAI FSPMI PT Maratea Semarang,
diketahui bahwa PKB berlaku pada tanggal 18 April 2016 sampai dengan 17 April 2018.
Perpanjangannya sudah dilakukan pada tanggal 06 desember 2018 dengan ketentuan :
- Perpanjangan masa berlaku PKB No KEP. 560/1311/2016 yang masa berlakunya berakhir
pada 01 April 2018.
- Perpanjangan ini berlaku selama 1 tahun dari 31 Desember 2018 s.d. 31 Desember 2019.
- Yang mana isi PKB tersebut tidak ada perubahan kecuali pasal 63 tentang pension yang
semula 60 tahun menjadi 56 tahun, sesuai PP no. 45 tahun 2015.
Perihal Perpanjangan Kesepakatan Bersama setelah 31 Desember 2109, terdapat Kesepakatan
Bersama antara manajemen PT Maratea Semarang dengan perwakilan Serikat Kerja SPAI FSPMI
PT Maratea Semarang tanggal 31 Januari 2020 yang berisi:
1. PKB PT Maratea Semarang yang telah habis masa berlakunya pada 31 Desember 2019
dan akan segera diajukan perpanjangan ke Depnaker setelah dilakukan pembaharuan di
beberapa pasal dan selama proses tersebut maka segala aturan dan peraturan tetap
memakai serta mengacu pada PKB yang lama.
2. Tim LKS-B PT Maratea Semarang, dari unsur serikat masih menunggu surat pengukuhan
dari DPC dan DPW SPAI FSPMI Kota Semarang atas terbentuknya kepengurusan PUK
SPAI FSPMI PT Maratea Semarang yang baru. Untuk selanjutnya apabila ada agenda
musyawarah antara serikat dengan manajemen telah disepakati memekai tim LKS-B dari
unsur serikat dengan mengajukan beberapa nama dari pengurus PUK SPAI FSPMI yang
baru.
3. Setelah SK kepengurusan serikat turun maka akan segera diajukan tim LKS-B yang baru
ke Depnaker.
Kutipan Perpanjangan PKB dan uraian penjelasannya dapat dilihat pada Buku II Lampiran III-21a.
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dapat dilihat pada Buku II Lampiran III-21b.
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Tersedia dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-
hak pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang berwenang.
PT Maratea Semarang telah memiliki dokumen PKB yang mengatur hak-hak pekerja dan telah
didaftarkan ke instansi yang berwenang. Dengan demikian verifier, 4.2.2. memiliki norma penilaian
memenuhi.
Hasil Verifikasi
Sesuai Undang-Undang Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada Pasal 68 disebutkan bahwa
“Pengusaha dilarang mempekerjakan anak.” dan pada Pasal 1 disebutkan bahwa “Anak adalah
setiap orang yang berumur di bawah 18 tahun.”
PT Maratea Semarang memiliki kebijakan persyaratan menjadi pekerja baru minimal berusia 18
tahun sebagaimana tertuang dalam PKB yang telah disahkan pada pasal 10 ayat (2) poin 9. Hasil
verifikassi daftar karyawan per Februari 2020 diketahui bahwa total jumlah karyawan sebanyak 304
orang yang terdiri atas :
- Laki-laki : 239 karyawan
- Perempuan : 65 karyawan
Dengan status karyawan tetap, karyawan kontrak, dan karyawan harian lepas.
Pada saat audit dilakukan, karyawan termuda adalah Agus Setiyawan (Dept. Maintenance) yang
lahir pada 5 Juli 2000, saat bergabung berumur 19 tahun 4 bulan dan saat ini berumur 19 tahun 8
bulan.
Hasil wawancara dengan Supiyan (Assembling) dan Untung Sapto B. (G.A. dan Personel)
menginformasikan bahwa perusahaan tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur. Hasil
observasi lapangan tidak ditemukan karyawan di bawah umur yang dipekerjakan. Pada beberapa
titik di lokasi pabrik juga dicantumkan papan dengan ukuran besar yang tertulis “PT Maratea tidak
mempekerjakan karyawan di bawah usia 18 tahun” sebagaimana terlihat pada gambar di bawah
ini.
Daftar karyawan lengkap dan KTP Karyawan Termuda dapat dilihat pada Buku II Lampiran III-22.
5
Gambar 4.16. Papan Pernyataan Tidak Mempekerjakan Karyawan di Bawah Umur
Justifikasi :
Verifier ini memiliki nilai Memenuhi apabila Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur atau
Ditemukan pekerja di bawah umur tetapi telah memenuhi ketentuan.
Hasil verifikasi dokumen dan observasi lapangan diperoleh informasi bahwa PT Maratea
Semarang tidak mempekerjakan karyawan yang berusia di bawah umur (18 tahun). Dengan
demikian verifier 4.2.3. memiliki norma penilaian memenuhi.
V. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di Bab IV di atas maka dapat dilihat hasil verifikasi per Verifier dari Prinsip,
Kriteria, dan Indikator VLK adalah sebagai berikut.
Tabel V.1. Hasil Pemenuhan Atas Prinsip, Kriteria, Indikator dan Verifier SVLK PT Maratea Semarang
5.2. Rekomendasi
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa terdapat total 56 Verifier dimana 34 Verifier
dengan kategori ”Memenuhi”, 22 Verifier dengan kategori ”Tidak Diterapkan”, dan tidak terdapat
verifier dengan kategori “Tidak Memenuhi”.
Sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Verifikasi Legalitas Kayu Pada IUIPHHK dengan Kapasitas >
6.000 m3 dan IUI dengan Nilai Investasi > 500 Juta yang tercantum pada Peraturan Direktur Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu (Lampiran 3.4) pada huruf E No. 2 tentang Pengambilan Keputusan, maka
Tim Auditor menyatakan PT Maratea Semarang dinyatakan ”MEMENUHI” dan direkomendasikan
untuk tetap dapat menggunakan Sertifikat Legalitas Kayu sesuai dengan periode yang telah
ditetapkan, dengan ketentuan audit penilikan berikutnya selambat-lambatnya 12 bulan.
Daftar Peraturan dan Dokumen / Data Yang Diverifikasi Pada Setiap Verifier