Anda di halaman 1dari 2

Tugas Bisnis Internasional

Disusun Oleh:
Danang Dewantoro (201960315)
`

Dosen Pengajar:
Hendra Kurniawan Tunggalano

Trisakti School of Management


2023

Jl. Kyai Tapa No.20, RT.1/RW.9, Tomang, Kec. Grogol petamburan, Kota
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440
Sistem Ekonomi Politik di Indonesia

Ekonomi politik merupakan suatu aspek yang melekat dalam kehidupan bernegara maupun
bermasyarakat, dalam penerapan kebijakan baik itu tentang perekonomian maupun politik pada
masa pandemi merupakan satu hal yang penting dan harus dilakukan. Sebab dalam sebuah
negara hal ini merupakan tantangan tersendiri untuk tetap mempertahankan pertumbuhan
perekonomiannya. Adanya berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan diharapkan mampu
mengatasi permasalahan ekonomi politik ditengan-tengah pandemi seperti saat ini. Berdasarkan
dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis menyimpulkan penerapan kebijakan
ekonomi politik pada saat pandemi seperti ini merupakan suatu keputusan yang tepat, sebab
untuk menangani masalah penurunan ekonomi pada saat ini. Akan tetapi masi ada beberapa
penerapan kebijakan yang dianggap kurang tepat sasarannya, sehingga masih harus dilakukan
evaliasi kembali terhadap kebijakan-kebijakan tersebut
Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila (SEP). Pada laman Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP) dijelaskan bahwa SEP merupakan sistem ekonomi yang sesuai dengan nilai
kebangsaan seperti gotong royong dan saling menguatkan.
Reformasi ekonomi yang sudah dimulai pengaturannya dalam TAP-TAP MPR dalam Sidang
Istimewa bulan Nopember 1998 lelah diuji dalam Sidang Umum MPR basil Pemilu 1999.
Sejujurnya. ada perasaan was-was bahwa reformasi eko nomi tidak akan berjalan lancar, karena
kelompok-kelompokm yang bercokol (vested interests) akan terus berusaha unluk
menghambatnya demi mempertahankan kepentingan-kepentingannya. Bahwa program
rekapitallsasi perbankan berjalan buktikan bukan saja kelompokkelompok ekonomi kuat akan
berusaha "bertahan" terhadap berkurangnya kemudahan-kemudahan yang biasa dinikmatinya,
tetapi mereka bahkan berusaha keras agar tetap mendapat keuntungan besar dari program-
program pemulihan ekonomi nasional. Mengapa pemerintah harus menyediakan dana
rekapitalisasi perbankan sebesar 60% dari seluruh PDB untuk menoiong "sektor riil" yang
dimiliki sejumlah pengusaha besar yang terlanjur menunggak ulang besar? Inilah salah satu
pertanyaan mendasar yang harus selalu diingat dalam menetapkan sistem ekonomi maupun
politik ekonomi yang dapat mewujudkan (suatu) keadilan sosialbagiseluruhrakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai