Anda di halaman 1dari 3

Selain menghasilkan minyak kelapa sawityang jumlahnya cukup besar disisi lain jugapengolahan kelapa sawit menghasilkan limbahcair

dan juga
limbah padat berupa tandankosong kelapa sawit. Limbah padat yang berasaldari proses pengolahan kelapa sawit terdiri daritandan kosong kelapa
sawit (TKKS), cangkangatau tempurung, serabut atau serat, lumpur,dan bungkil. Limbah padat tandankosong kelapa sawit merupakan limbah
utamayaitu 23% dari proses pengolahan kelapasawit. Setiap pengolahan 1 ton tandan buahsegar akan dihasilkan tandan kosong kelapasawit
sebanyak 22–23% atau 220–230 kg.(Rahmadi, dkk., 2014) dalam

Selain menghasilkan minyak kelapa sawit yang cukup besar, disisi lain pengolahan kelapa sawit menghasilkan limbah cair dan juga limbah padat
berupa tandan kosong kelapa sawit. Limbah padat yang berasal dari proses pengolahan kelapa sawit terdiri dari tandan buah sawit kosong (EFB),
cangkang atau tempurung, fiber atau serat, lumpur, dan bungkil. Limbah padat tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah utama yaitu 23%
dari proses pengolahan kelapa sawit. Untuk setiap pengolahan 1 ton tandan buah segar akan dihasilkan 22–23% atau 220–230 kg tandan buah
kosong. (Rahmadi, dkk., 2014) dalam

Sejalan dengan meningkatnya produksi kelapa sawit dari tahun ke tahun, maka volume limbah juga akan meningkat. Pada umumnya limbah
padat dari industri kelapa sawit mengandung bahan organik yang tinggi sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan. Penanganan limbah
yang tidak tepat akan mencemari lingkungan. Belumbanyak dimanfaatkan dan pengelolaannya masihterbatas hanya dibakar dan sebagian
dibiarkansebagai mulsa tanaman.

TKKS mengandung berbagai unsur hara makro dan mikro yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, seperti selulosa 41,3%-46,5%
(C6H10O5)n,hemi selulosa 25,3%-32,5% dan lignin 27,6%-32,5%(5). Dengan kandungan ini, tandan kosongdisamping mempunyai potensi
sebagai sebagaisumber energi(8), juga berpotensi untukdimanfaatkan sebagai kompos untuk mengaturkelembaban tanah, meningkatkan infiltrasi
tanah,menambah bahan organik tanah, meningkatkanKTK tanah, menstabilkan temperatur tanah,memperbaiki struktur tanah,
meningkatkanmikroba tanah dan mengendalikan laju aliranpermukaan dan erosi tanah.

Sejalan dengan meningkatnya produksi kelapa sawit dari tahun ke tahun, volume limbah juga akan meningkat. Pada umumnya limbah padat dari
industri kelapa sawit mengandung bahan organik yang tinggi sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Penanganan limbah yang tidak
tepat akan mencemari lingkungan. Pemanfaatannya belum banyak dan pengelolaannya masih sebatas pembakaran dan sebagian dibiarkan sebagai
mulsa tanaman.

TKKS mengandung berbagai unsur hara makro dan mikro yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, seperti selulosa 41,3%-46,5%
(C6H10O5)n, hemiselulosa 25,3%-32,5% dan lignin 27,6%-32,5%(5). Dengan kandungan tersebut, tandan buah kosong selain berpotensi sebagai
sumber energi (8), juga berpotensi untuk dijadikan kompos untuk mengatur kelembaban tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, menambah bahan
organik tanah, meningkatkan KTK tanah, menstabilkan suhu tanah, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan mikroba tanah dan mengontrol
laju aliran permukaan dan erosi tanah.

Untuk mengatasi penumpukan limbahpadat tandan kosong kelapa sawit perludilakukan penanganan salah satunya yaitudengan menggunakan
teknologi daurulang limbah padat menjadi produk pupukorganik/kompos yang bernilai guna tinggi.Pengomposan dianggap sebagai
teknologiberkelanjutan karena bertujuan untukkonservasi lingkungan, keselamatan manusia,dan pemberi nilai ekonomi.

Untuk mengatasi penumpukan limbah padat tersebut perlu dilakukan penanganan tandan kosong kelapa sawit, salah satunya dengan
menggunakan teknologi daur ulang limbah padat menjadi produk pupuk/kompos organik yang memiliki nilai guna tinggi. Pengomposan
dianggap sebagai teknologi berkelanjutan karena bertujuan untuk melindungi lingkungan, keselamatan manusia, dan memberikan nilai ekonomi.
Komposmerupakan hasil pelapukan bahan-bahan organikseperti dedaunan, alang-alang, jerami
dansebagainya. Berbagai jenis bahan organik tersebutdapat diubah menjadi pupuk kompos
denganbantuan mikroba. Pengomposan tersebut dapatdigunakan tanaman sebagai unsur hara
untukmenggantikan pemanfaatan pupuk kimia. Pupukkompos berfungsi sebagai unsur hara
tanamanyang bebas dari bahan kimia. Keberadaan pupukkompos pada tanah juga dapat menjadi
daya tarikbagi organisme untuk melakukan aktivitassebagai pengurai sehingga tanah yang
mulanyakeras dan sulit ditembus air maupun udaramenjadi gembur

Cabai merupakan komoditas sayuranyang banyak digunakan sebagai bahan panganterutama


sebagai penyedap makanan. Masalahutama dalam budidaya cabai merah adalahtingginya
serangan hama/penyakit dan jenisgulma yang dapat menurunkan produkitivitastanaman cabai
merah. Penggunaan pupuk daribahan kimia yang kurang bijaksana berdampakpada kesuburan
tanah. Penggunaan pupuk kimiaharus dihindari dengan menggunakan pupukorganik/kompos.

Kompos merupakan hasil pelapukan bahan organik seperti daun, alang-alang, jerami dan
sebagainya. Berbagai jenis bahan organik dapat diubah menjadi kompos dengan bantuan
mikroba. Kompos tersebut dapat dimanfaatkan oleh tanaman sebagai unsur hara untuk
menggantikan penggunaan pupuk kimia. Kompos berfungsi sebagai unsur hara tanaman yang
bebas dari bahan kimia. Adanya kompos di dalam tanah juga dapat menjadi daya tarik bagi
organisme untuk melakukan aktivitas sebagai pengurai sehingga tanah yang semula keras dan
sulit ditembus oleh air atau udara menjadi gembur.

Cabai merupakan komoditas sayuran yang banyak dimanfaatkan sebagai makanan, terutama
sebagai penyedap makanan. Masalah utama dalam budidaya cabai merah adalah tingginya
serangan hama/penyakit dan jenis gulma yang dapat menurunkan produktivitas tanaman cabai
merah. Penggunaan pupuk kimia yang tidak bijak berdampak pada kesuburan tanah. Penggunaan
pupuk kimia sebaiknya dihindari dengan menggunakan pupuk organik/kompos.
Kompos mengandung unsur hara yangdibutuhkan oleh tanaman yaitu unsur haramakro seperti
Nitrogen (N), Fosfor (P) danKalium (K). Unsur Nitrogen (N) berfungsimempercepat
pertumbuhan vegetatif tanamancabai merah. Unsur Fosfor (P) berfungsimenyimpan energi,
mempercepat prosespertumbuhan bunga dan buah serta mempercepatpematangan. Unsur Kalium
(K) meningkatkanproses fotosintesis, mengefisienkan penggunaanair, membentuk batang yang
lebih kuat,mempercepat perakaran sehingga tanaman lebihkokoh dan meningkatkan ketahanan
tanamanterhadap penyakit.

Beberapa penelitian telah dilakukan untukmengetahui pengaruh yang ditimbulkan daripemberian


pupuk kompos terhadap pertumbuhantanaman. Jailani (2022) melakukan penelitianterhadap
pengaruh yang diberikan pupuk kompospada pertumbuhan tanaman tomat, dengan simpulan
bahwa pemberian pupuk kompos dengan dosis yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan
tinggi batangnya.

Anda mungkin juga menyukai