Anda di halaman 1dari 1

Nama: Meisita Arum Prabawati

Nim: 16/396254/SV/10467
ELINS B

Studi kasus kali ini saya memilih pelanggaran ham tentang aborsi, karena
semakin maraknya pergaulan bebas dan buka praktek aborsi. Aborsi termasuk
pelanggaran ham untuk hidup, perempuan tidak boleh melakukan tindakan aborsi.
Dengan kata lain paradigms yang digunakan adalah paradigma yang mengedepankan
hak anak (pro life). Oleh karena itu dalam KUHP tindakan aborsi dikualifikasikan
sebagai kejahatan terhadap nyawa. Adapun yang dapat dikenai sanksi pidana
berkaitan dengan perbuatan aborsi adalah perempuan yang menggugurkan
kandungannya itu sendiri dan juga mereka yang terlibat dalam proses terjadinya
aborsi seperti dokter, bidan atau juru obat. Persoalannya adalah bagaimana ketentuan-
ketentuan tersebut dapat ditegakkan dengan baik sehingga dapat menjerakan dan
meminimalisasikan para peliku kejahatan aborsi tersebut. Karena pada kenyataannya,
di Indonesia masih banyak kasus aborsi yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Mereka yang melakukan tindak aborsi berkeyakinan bahwa ketika kandungan


baru berumur tiga atau empat minggu belum terdapat kehidupan pada enbrio. Jadi,
menggugurkan kandunggan ketika usia kandungan masih muda itu tidak melanggar
HAM, karena mereka tidak membunuh. Padahal, kalau kita lihat masalah ini dari
sudut pandang medis, pada saat umur kandungan 3 minggu, zigot hasil pembuahan
sudah mulai menempel pada endometrium (dinding uterus).

Kita seharusnya menghargai sebuah kehidupan. Janin di dalam kandungan


merupakan anugrah yang diberikan Yang Maha Kuasa kepada kita. Kita tidak boleh
merampas hak dari janin tersebut untuk hidup. Jika kita akan melakukan hubungan
sex terhadap pasangan kita (di dalam maupun diluar perkawinan), maka kita harus
menanggung resiko untuk mempunyai anak. Kita tidak boleh lepas begitu saja untuk
menggugurkan janin tersebut. Pemerintah atau para penegak keadilan juga seharusnya
mengambil tindakan tegas terhadap perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum
tersebut, sebisa mungkin para pelaku dihukum berat dengan tujuan agar para pelaku
mendapatkan efek jera dan tidak semena-mena mengambil hak hidup seseorang.  

Anda mungkin juga menyukai