Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN OBSERVASI DESAIN PROFESI IMPIAN

DOKTER SPESIALIS BEDAH

Disusun oleh:

Darrell Keino Ervanthe

2223012

Kelas 10

Tahun Pelajaran 2022/2023

SMA SCHOOL OF HUMAN


Jl. Mendut No. 126 Kranggan Kec. Jatisampurna Bekasi (17443)
(021) 2128 4033 – 0877 7799 7677 info@schoolofhuman.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN OBSERVASI DESAIN PROFESI IMPIAN
DOKTER SPESIALIS BEDAH
SMA SCHOOL OF HUMAN

Waktu Pelaksanaan
31 Desember 2022 s.d. 17 Januari 2023

Disusun oleh:
Nama : Darrell Keino Ervanthe
NIS : 2223012
Kelas : 10

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan oleh:

Guru Pembimbing/Penguji I Guru Penguji II

Suwandi, S.Pd Eka Rachmayani, S.Pd


NIK: 19-2-65-083 NIK: 19-2-59-085

Mengetahui,
Kepala SMA School Of Human

Nurmansyah Abdul Gani, S. Pd.


NIK: 15-2-04-007

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga penulis dapat menyusun laporan Desain Profesi
Impian ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang uraian hasil observasi tentang Desain
Profesi Impian Dokter Spesialis Bedah.
Laporan ini disusun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak
diantaranya; Kak Sis, dr. I Made Kharunding Wijaya SpB, dr. Muhammad Hussein, dr.
Rheno Rachmadita M.Si.Med Sp.B(K)Onk, dr Setyo Hermanto Sp OG, dr Nugroho Setiawan
Sp An, Orangtua Penulis, Om Nurman, Kak Isnan, Kak Chandri dengan demikian penulis
berterima kasih atas segala bantuan dan dukungannya dalam penulisan laporan Desain
Profesi Impian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak yang membacanya. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat mendatangkan
manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca, aamiin

Bekasi, Februari 2023

Darrell Keino Ervanthe

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................................i


KATA PENGANTAR .............................................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................iv-v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 2


A. Latar Belakang ............................................................................................................. 3
B. Tujuan Pemilihan Profesi ............................................................................................. 3
C. Objek dan Waktu Pelaksanaan ..................................................................................... 3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/BIOGRAFI.................................................................... 4


A. Deskripsi Biografi dr. I Made Kharunding Wijaya....................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................ 5


A. Pembahasan Hasil Observasi ...................................................................................... 5
1. Dunia kerja Dokter Spesialis Bedah ...................................................................... 5
2. Sistem waktu kerja Dokter Spesialis Bedah .......................................................... 5
3. Tata tertib yang berlaku di Kedokteran ................................................................. 5
4. Konsekuensi-konsekuensi yang berlaku pada Dokter Spesialis Bedah ............... 5
5. Departemen/bagian/ divisi yang terdapat pada Rumah Sakit…………………..... 6
6. Konsekuensi terhadap keterlambatan atau adanya ketidaksesuaian ...................... 6
dengan tata tertib/perjanjian pada Dokter Spesialis Bedah
7. Tahapan/aktivitas pekerjaan yang dilakukan pada Dokter Spesialis Bedah ......... 7
8. Hambatan yang dapat terjadi pada pekerjaan pada Dokter Spesialis Bedah ……. 7
9. Jika pasien adalah pasien trauma dan saturasi oksigennya menurun, apakah kita
harus langsung operasi? ......................................................................................... 7
10. Jika kita ingin menjadi dokter bedah, apa yang harus diketahui terlebih dahulu? .8
11. Apakah jika kita ingin mengambil dokter subspesialis bedah harus ............. 8
menjadi dokter bedah umum dulu?
12. Menurut dokter sendiri, bedah apa yang paling sulit? .................................. 8
B. Pembahasan Hasil Kuesioner ..................................................................... 9

4
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 16
A. Kesimpulan ................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................ 16
1. Perusahaan/Tokoh ................................................................................. 16
2. Program Desain Profesi Impian SMA School Of Human (DPI) ............... 16
3. Penulis ................................................................................................... 16
LAMPIRAN ............................................................................................ 17
A. Instrumen Kuesioner ................................................................................... 17
B. Dokumentasi Kegiatan .............................................................................. 18
C. Jurnal Kegiatan .......................................................................................... 22

5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Profesi Dokter merupakan suatu profesi yang saat ini sangat dibutuhkan oleh
setiap orang. Profesi kedokteran adalah suatu pekerjaan kedokteran yang dilaksanakan
berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang diperoleh dari melalui pendidikan yang
berjenjang, dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat. Praktik Kedokteran
mengenai Ketentuan Umum. Dokter merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan
tanggung jawab besar. Penyakit yang saat ini bermacam-macam membuat profesi
dokter dianggap penting. Seiring dengan berkambangnya jaman, dokter merupakan
satu satunya yang dapat dipercaya oleh masyarakat untuk menyembuhkan berbagai
macam penyakit yang diderita. Undang-undang menyebutkan bahwa seorang dokter
harus melalui pendidikan kedokteran. Dokter yang profesional juga tidak serta merta
dapat dilakukan oleh dokter dengan benar. Dokter dalam melakukan tindakan harus
dengan prosedur yang benar dan berdasar etika profesi kesehatan. Etika profesi adalah
merupakan norma-norma, nilai-nilai, atau pola pelayanan atau Dokter dalam
menjalankan profesinya harus memenuhi hak dan kewajiban baik yang dimiliki oleh
dokter sendiri atau yang dimiliki oleh pasien. Hak serta kewajiban tersebut sangatlah
penting mengingat banyak hal mengenai aturan yang harus diterapkan oleh dokter
dalam menjalankan profesinya
Oleh karena itu Penulis melakukan Observasi Desain Profesi Impian sebagai
seorang Dokter Spesialis dengan beberapa dokter diantaranya ada dr. I Made
Kharunding Wijaya SpB, dr. Muhammad Hussein, dr. Rheno Rachmadita M.Si.Med
Sp.B(K)Onk, dr Setyo Hermanto Sp OG, dr Nugroho Setiawan Sp An. dari beberapa
rumah sakit berbeda.

6
B. TUJUAN PEMILIHAN PROFESI
Adapun tujuan pemilihan profesi Dokter Spesialis Bedah sebagai objek observasi Desain
Profesi Impian sebagai berikut :
● Untuk memperbanyak dokter spesialis di Indonesia
● Untuk memperjelas Penulis ingin mengambil sub spesialis apa
● Untuk menyembuhkan masyarakat yang terkena gejala ataupun penyakit stroke

C. OBJEK DAN WAKTU PELAKSANAAN


Adapun tujuan pemilihan profesi Dokter Spesialis Bedah sebagai objek observasi Desain
Profesi Impian sebagai berikut :
- Objek : dr. Muhammad Hussein,
dr. I Made Kharunding, SpB,
dr. Rheno Rachmandita, M.Si.Med, Sp.B,
Subsp.Onk(K), FICS, FINACS ,
dr Setyo Hermanto Sp OG,
dr Nugroho Setiawan Sp An.

- Waktu Pelaksanaan : 31 Desember 2022 – 23 Januari 2023

7
BAB II
PROFIL NARASUMBER

A. DESKRIPSI BIOGRAFI TOKOH


dr. I Made Kharunding Wijaya adalah seorang dokter
spesialis bedah. Beliau lahir pada tanggal 22 Agustus
1983 di Klaten, Jawa Barat, Indonesia. Pada tahun
1990-1996 beliau bersekolah di SDN Gayamprit 2
klaten selatan. Pada tahun 1996-1999, beliau
bersekolah di SMPN 1 Klaten. Pada tahun 1999-2001
beliau bersekolah di SMAN Karangnongko. Pada
tahun 2002-2010, beliau berkuliah di Fakultas
Kedokteran Universita Islam Sultan Agung
(UNISSULA) di Semarang. Pada tahun 2017-
sekarang, beliau sedang melaksanakan Sp-1 Bedah di
UNSRI/RSMH Palembang. Riwayat pekerjaan beliau sebagai berikut: 2016-2017: PKM
Batu Beriga Bangka Tengah, PKM Lubuk Besar Bangka Tengah & RSUD Kota Bangka
Tengah. Pelatihan yang pernah diikuti beliau ada; ESPEN LLL - Nutrition Clinical
course (26-27 April 2018), Wound and Stoma Care Course (27 April 2018), Kursus
Keterampilan Bedah Dasar (24-26 April 2018), Kursus Peri-operative Critical Care
dan Acute Care Surgery (22-23 April 2018), USG pada Trauma Abdomen dan
Thoraks (26-27 September 2018), BBS II - Kursus Bedah Laparoskopi Dasar (18-19
Februari 2022), Workshop Basic Upper and Lower GI Endoscopy (17 Februari 2022),
DTSC & Acute Care Surgery Course (11-12 Desember 2021), Emergency Management
of Severe Burns Course (26 Januari 2021)

8
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Hasil Observasi


1. Dunia kerja Dokter Spesialis Bedah.
Mengantar anak-anak sekolah, visit pasien, praktek di RS Negri,
operasi di RS negri, pulang dan berkumpul bersama keluarga serta istirahat.
2. Sistem waktu kerja Dokter Spesialis Bedah.
Dokter spesialis bedah harus standby 24/7 karena mereka harus
memonitor pasien yang telah mereka tangani. Untuk resident spesialis bedah,
mereka bekerja 11-15 jam per hari. Resident spesialis bedah juga diberikan
shift dan dalam satu shift, maksimal 30 jam bekerja. Setelah shift itu berlalu,
diberikan waktu istirahat 10 jam.
3. Tata tertib yang berlaku di Kedokteran.
1. Setiap Dokter muda yang mengikuti kepaniteraan pada saat tugas pagi, jaga
siang ataupun malam diwajibkan mengenakan baju tugas berupa jas lengan
pendek warna putih. Pedoman Pendidikan Tahap Profesi Dokter keadaan
bersih dilengkapi dengan tanda pengenal, rapi, wajah kelihatan jelas tanpa
make up yang berlebihan, sepatu resmi, kuku pendek dan bersih, pakaian
sopan dan tidak ketat, bagi perempuan memakai rok panjang yang tidak
berbelah dan berjilbab, bagi laki laki tidak berambut panjang
2. Dilarang memalsukan semua tanda tangan, nilai di log book dan menulis
dalam rekam medis pasien tanpa seijin dokter pembimbing.

4. Konsekuensi-konsekuensi yang berlaku pada Dokter Spesialis Bedah.


Konsekuensi-konsekuensi yang berlaku kepada Dokter spesialis bedah
berbeda-beda karena konsekuensi diberikan oleh MKEK (Majelis Kehormatan
Etik Kedokteran Indonesia) dan MKDKI (Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia). Dokter dalam menjalankan profesinya berdasar pada
beberapa prosedur-prosedur yang harus ditepati tanpa kecuali. Prosedur
tindakan dari dokter harus dilakukan dengan benar, prosedur bermacam-
macam, salah satunya adalah prosedur sebelum dilakukannya tindakan
langsung dari pasien. Prosedur tersebut adalah perjanjian tindakan medik.

9
Perjanjian tindakan medik sangat penting dilakukan karena dalam undang-
undang merupakan kewajiban dari dokter tetapi tidak ada akibat hukum jika
tidak dilakukan. Kewajiban yang terdapat dalam rumusan undang-undang
seharusnya ada pertanggungjawaban dari dokter jika tidak dilakukan. Kriteria
pertanggungjawaban hukum dari dokter jika tidak melakukan tindakan medik
harus ada. Selanjutnya pertanggungjawaban hukum seperti jika dokter tidak
melakukan perjanjian tindakan medik. Pertanggungjawaban hukum harus ada
agar dokter dalam melakukan tindakan tidak menganggap perjanjian tindakan
medik tersebut tidak penting untuk dilakukan.
5. Divisi yang terdapat pada Dokter Spesialis Bedah.
Diantaranya ada subspesialis:

● Bedah digestif atau saluran cerna


● Bedah anak
● Bedah saraf
● Bedah onkologi
● Bedah mulut dan maksilofasial (bedah wajah (bedah plastik))
● Bedah ortopedi
● Bedah payudara
● Bedah ginekologi
● Bedah endokrin
● Bedah pembuluh darah (vaskular dan endovaskular)
● Kegawatan dan cedera (traumatologi)
● Perawatan dan bedah transplantasi (pencangkokan organ)
6. Konsekuensi terhadap keterlambatan atau adanya ketidaksesuaian dengan
tata tertib/perjanjian pada Dokter.
Dokter muda wajib menghadiri seluruh jadwal yang telah ditentukan,
kecuali sakit atau musibah lain dengan menyertakan surat keterangan yang
disampaikan kepada koordinator kepaniteraan klinik di lingkup Rumah Sakit
atau Puskesmas terkait. Keterlambatan yang ditolerir sebagai kehadiran bila
kurang dari 15 menit atau sesuai ketentuan yang berlaku di tempat tersebut.
Dokter muda yang tidak dapat mengikuti seluruh kepaniteraan dalam satu
bagian ditetapkan harus segera melapor kepada bagian kepaniteraan klinik di
lingkup fakultas untuk segera dibatalkan kepaniteraannya dan membuat surat

10
permohonan izin ke Dekan. Akibat yang ditimbulkan oleh pembatalan tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab dokter muda tersebut karena nama
dokter muda sudah tercantum dalam surat pengantar dekan.
7. Tahapan/aktivitas pekerjaan yang dilakukan pada Dokter Spesialis Bedah
Pagi jam 5 bangun tidur, kemudian beliau lanjut ke rumah sakit. Setelah
sampai, beliau mengganti pakainnya menggunakan baju operasi, setelah itu
beliau menunggu hingga ada pasien yang membutuhkan operasi, jika tidak ada
maka beliau akan pergi untuk mengontrol pasiennya. Beliau melakukan hal itu
saja hingga jam 9 malam. Setelah itu, beliau berganti pakaian lagi dan berjalan
pulang. Walaupun di rumah, beliau tetap standby telepon dari rumah sakit 24
jam.
8. Hambatan-hambatan yang dapat terjadi pada pekerjaan di Dokter Spesialis
Bedah.
Untuk hambatan yang terjadi pada saat menjadi Dokter Spesialis
Bedah Umum adalah bahwa saat beliau melakukan tindakan operasi, beliau
tidak bisa memaksimalkan ilmu yang telah beliau pelajari karena belum
memiliki subspesialis dan oleh karena itu, beliau tidak dapat melakukan
operasi sampai dengan selesai. Dimana beliau menjelaskan bahwa jika belum
memiliki subspesialis, pekerjaan kita hanya sebatas 80% saja. Hambatan
kedua yang diberitahu oleh beliau adalah penempatan rumah sakit dan
fasilitas. Karena beliau ditempatkan di rumah sakit pusat Kelas A, fasilitas di
rumah sakit itu sangat lengkap, dimana terdapat OR (Operation Room), UGD
yang lengkap dll. Oleh karena itu, beliau dapat melakukan operasi dengan
tenang karena di rumah sakit kelas A biasanya juga terdapat dokter spesialis
yang dapat mendampingi juniornya dan mengajarkan mereka. Jika
ditempatkan di rumah sakit kelas B, C atau yang lebih rendah, biasanya
fasilitas nya tidak lengkap: Tidak ada ruang MRI, Tidak ada ruang operasi di
dalam UGD/IGD, dll. Ini akan menjadi hambatan karena kita tidak dapat
melakukan tugas jika kita membutuhkan scan organ dalam bentuk 3d untuk
mengetahui masalahnya dimana, kita tidak akan bisa karena tidak mempunyai
MRI scanner atau CT scanner.

11
9. Jika ada udara yang terjebak di ruang dada, apa yang harus kita
lakukan?
Jika adanya udara yang terjebak di ruang dada, kita harus memasang
test tube karena, udara di ruang dada harus mempunyai constant pressure dan
tidak boleh ada perbedaan dengan udara di luar. Untuk melakukan tindakan
bedah sendiri, beliau masih membutuhkan evaluasi lanjut jika memang ada
keadaan yang mengancam nyawa, harus segera dilakukan pembedahan.
10. Jika kita ingin menjadi dokter bedah, apa yang harus kita ketahui
terlebih dahulu?
Pahami dulu bedah itu apa. Karena sekarang perkembangan ilmu
bedah dan ilmu kedokteran itu lebih meningkat karena tidak akan berhenti di
satu titik. Salah satunya adalah dengan mengikuti seminar kedokteran karena
penelitian itu selalu dilaksanakan. Dari mengikuti seminar, kita dapat
menambahkan ilmu yang belum dipelajari di kuliah atau pun KoAs (Ko
Asisten).
11. Apakah jika kita ingin mengambil dokter subspesialis bedah harus
menjadi dokter bedah umum dulu?
Untuk jaman sekarang, beberapa dokter sub spesialis bedah bisa
mengambil sekolah langsung setelah menjadi dokter umum. Salah satunya
yaitu bedah anak, bedah urologi, bedah thorax, bedah orthopedi. Ini artinya,
jika kita lulus sarjana kedokteran, kita bisa langsung mengambil spesialis
bedah dalam sub spesialis tersebut tanpa harus melakukan sekolah bedah
umum dahulu yang berarti kita dapat menghemat waktu.
12. Menurut dokter sendiri, bedah apa yang paling sulit?
Untuk bedah sendiri semuanya itu sulit. Cuman ada beberapa faktor
yang membedakannya. Waktu saat pendidikan, banyak faktor yang
menjadikan bagian itu sulit dilewati supaya dapat lulus. Salah satunya ada
faktor materis, faktor kasus, faktor pembelajarannya. Namun, Jika secara teori
bedah, yang paling sulit adalah Bedah Mayor. Yaitu bedah Onkologi dan
Digestif. Untuk bedah mayor sendiri, dari segi materi jauh lebih banyak
dibandingkan dengan bedah minor (bedah anak, urologi, orthopedi, dll.), dari
segi kasus juga lebih luas. Karena faktor faktor itu, beban untuk bidang
tersebut semakin bertambah. Cuman ujung ujungnya kembali kepada masing
masing individu karena limit semua manusia berbeda.
12
B. Pembahasan Hasil Kuesioner
Data Reponden

No Nama Profesi
1 I Made Kharunding Wijaya Dokter Bedah
2 Rheno Rachmandita Dokter Bedah Onkologi
3 Diah Noviyanti Dokter
4 Dian Rahmawati Dokter
5 Elen Melinda Dokter Umum
6 Dewa Kartika Dokter Radiologi
7 Elly Dokter
8 Ervita Dokter
9 Hikmah Kurniasari Konsultan Pemberian
Makan Bayi dan Anak
10 Fuji Gina PNS
11 Meiriyana Dokter Umum
12 Annisa Utami Dokter
13 Silvia Dokter
14 Yenni Hasanuddin Dokter SpKK
15 Okty prahalanitya Dokter
16 Eny Waeningsih Dokter Spesialis Saraf
17 Anti Dokter
18 Eddy Syarief PNS
19 Cici Dokter
20 Sulfianty Irfan PNS
21 Ricky Rivalino Sitepu Dokter
22 Juliati PNS

13
23 Rose Kusuma Dokter Anak
24 Ima Dokter
25 Vania Dokter Bedah Plastik
26 Eka Agustika Purwaningsih Dokter
27 Karina Dokter Spesialis Anak
28 Hesti Anggraeni Dokter Umum
29 Rizki Dokter
30 Acep Suparta Dokter Umum
31 Dandan Dokter
32 Mutia Ayu Andin Wardani Dokter
33 Gina Dwi Putri Lugina Dokter
34 Tedy Achyar PNS
35 Septi IRT
36 Dhea Larasasti Dokter
37 Erni Maryam Dokter
38 Irda Dokter
39 Yori Primanda Dokter
40 Indah Budiarti PNS
41 Yusuf S. Nawawi Dokter Radiologi
42 Herman Dokter
43 Ardian Amri PNS
44 Dian Ayuningtyas Dokter
45 Jeshika Febi Kusumawati Dokter Spesialis Anak
46 Muhammad Isnan Hadi Guru

14
Berdasarkan diagram lingkaran diatas, diperoleh bahwa 71.7% dari 46
responden atau 33 responden menyatakan iya.

Diagram lingkaran diatas menyebutkan bahwa 97.8% dari 46 responden atau 45


responden menyatakan iya

15
Diagram lingkaran diatas menyebutkan bahwa 82.6% dari 46 responden atau 38
responden menyatakan iya

Diagram lingkaran diatas menyebutkan bahwa 71.7% dari 46 responden atau 33


responden menyatakan iya

16
Diagram lingkaran diatas menyebutkan bahwa 100% dari 46 responden atau 46
responden menyatakan iya

Diagram lingkaran diatas menyebutkan bahwa 50% dari 46 responden atau 23


responden menyatakan iya

17
Diagram lingkaran diatas menyebutkan bahwa 52.2% dari 46 responden atau 24
responden menyatakan iya

Diagram lingkaran diatas menyebutkan bahwa 65.2% dari 46 responden atau 30


responden menyatakan iya

18
Diagram lingkaran diatas menyebutkan bahwa 80.4% dari 46 responden atau 37
responden menyatakan iya

Diagram lingkaran diatas menyebutkan bahwa 91.3% dari 46 responden atau 42


responden menyatakan iya

19
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan observasi yang telah Penulis lakukan kepada dr. I Made
Kharunding Wijaya. Penulis telah mencapai tujuan yang telah dirumuskan, yaitu Penulis
telah mengetahui deskripsi profesi seorang dokter spesialis bedah, tantangan menjadi
seorang dokter bedah, dan aktivitas yang dilakukan oleh dokter pada saat mengoperasi
pasien atau bertemu dengan pasien yang mengalami kecelakaan. Dalam pelaksanaan
kegiatannya Penulis mempelajari beberapa hal hal menarik seperti memasang test tube,
jika kecelakaan tidak semua harus segera dioperasikan, menjadi dokter itu bukan hal
yang mudah dan ilmunya selalu berkembang.
Dalam menghadapi dunia kerja di masa depan Penulis menyimpulkan bahwa
dibutuhkan wawasan dan ilmu yang luas, pengaturan waktu, percaya diri, lebih berani
dalam segala bidang, rajin belajar, rajin mengikuti seminar/talk show, dan juga
beribadah.

B. SARAN
Berdasarkan hasil laporan yang disimpulkan pada simpulan maka saran yang dapat
penulis kemukakan adalah:
1. Penulis berharap agar kepala perusahaan rumah sakit dapat memberi dukungan dan
support kepada sekolah serta peserta didik yang sedang menjalani program desain
profesi impian ini agar dapat berjalan baik sehingga generasi penerus dapat
mengetahui gambaran dari profesi yang mereka impikan.
2. Pihak sekolah tetap melanjutkan program Desain Profesi Impian ini hingga angkatan
angkatan selanjutnya agar angkatan selanjutnya dapat mengetahui profesi yang tepat
untuk masa depannya.
3. Penulis berharap bahwa penulis akan lebih giat untuk belajar, mulai menghafalkan
anatomi tubuh, mulai rajin membaca, mulai untuk rajin ibadah supaya cita cita yang
diinginkannya tercapai dan menjadi dokter bedah yang sukses.

20
Lampiran-Lampiran
A. Instrumen Kuesioner
Nama :
Pekerjaan/bagian :
BERILAH TANDA CHECKLIST ( ) PADA KOLOM YA/TIDAK
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Dunia kerja jauh lebih menyenangkan
dibandingkan dengan sekolah/kuliah
2. Pekerjaan saat ini sesuai dengan jurusan kuliah
anda di universitas
3. Pelajaran –pelajaran yang diajarkan di Sekolah
(SD – SMA) dipakai di dunia kerja
4. Pelajaran –pelajaran yang diajarkan di Universitas
di pakai di dunia kerja
5. Peraturan di kantor/perusahaan sangat ketat
6. Konsekuensi di kantor/perusahaan sangat berat
7. Tugas-tugas di dunia kerja sangat banyak
8. Mengikuti Organisasi (OSIS, HIMA, BEM)
disekolah/universitas sangat bermanfaat ketika
bekerja
9. Pekerjaan dan kantor/perusahaan anda sekarang
membuat senang dan nyaman
10. Pekerjaan sekarang adalah profesi yang diimpikan

21
Dokumen-dokumen pendukung

22
23
24
25
Jurnal Kegiatan

NO Hari/Tanggal Uraian Kegiatan


.
1. Kamis, 1/12/22 Bimbingan untuk menentukan profesi
2. Sabtu, 7/1/23 Memulai observasi
3. Kamis, 12/1/23 Mengadakan zoom meeting dengan dr. I made
4. Jumat, 13/1/23 Mengadakan zoom meeting dengan dr. rheno
5. Selasa, 17/1/23 Mengobservasi ke RS. Mayapada
6. Rabu, 18/1/23 Pembuatan Laporan Observasi
7. Kamis, 19/1/23 Pembuatan Bab 1 dan 2
8. Senin, 23/1/23 Pembuatan Bab 3
9. Jumat, 27/1/23 Penyelesaian Laporan dan Konsultasi Laporan

26

Anda mungkin juga menyukai