Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

MAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN

OLEH

AHMAD FADIL SAFAR


I1C121037

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
1. PENGERTIAN ALKI

Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI adalah alur laut yang ditetapkan
sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan
konvensi hukum laut internasionak. Alur ini merupakan alur untuk pelayaran dan
penerbangan yang dapat dimanfaatkan oleh kapal atau pesawat udara asing diatas laut
tersebut dilaksanakan pelayaran dan penerbangan damai dengan cara normal.
Penetapan ALKI dimaksudkan agar pelayaran dan penerbangan Internasional dapat
terselenggara swcara terus-menerus, langsung dan secepat ungkin serta tidak trhalang
oleh perairan dan ruang udara territorial Indonesia. Alki ditetapkan untuk
menghubungkan dua perairan bebas, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Semua kapal dan pesawat udara asing yang mau melintas ke utara atau ke selatan
harus melalui ALKI.

2. MANFAAT ALKI BAGI PEMERINTAH INDONESIA

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang berdaulat san


memiliki wilayah yang sangat luas dengan wilayah perairan yang jauh lebih luas dari
luas daratannya. Konsep keberadaan Negara Kepulauan oleh kalangan internasional
semakin kokoh dengan hasil dari Konvensi ke-3 Perserikatan Bangsa-Bangsa
mengenai Hukum Laut atau United Nation Convention on the Law of the Sea
(UNCLOS III) pada 10 Desember 1982 yang berlangsung di London, Inggris.

Konvensi ini disebut sebagai the Law of the Sea Convention atau the Law of
the Sea treaty, sebagai perjanjian internasional yang menggantikan perjanjian
internasional quad-treaty 1958 Convention on the High Seas. Tahun 1996,
Pemerintah Indonesia mengajukan usulan kepada Organisasi Maritim Internasional
Perserikatan Bangsa-Bangsa (IMO) tentang penetapan Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI) di wilayah teritorial perairan Indonesia. Usulan tersebut disetujui
oleh IMO, dan Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang Undang
Nomor 6 Tentang Perairan Indonesia. Adapun manfaat ALKI bagi pemerintahan
Indonesia ialah:
 Menjadi bagian penting dari terwujudnya sebuah peradaban yang
berhubungan dengan lautan.
 Menjadi penghubung penting dari Eurasian Blue Belt.
 Memegang peranan sangat besar dalam Global Logistic Support
System, yang khususnya terkait dengan SLOCS (Sea Lanes Of
Communications) dan COWOC (Comsolidated Ocean Web Of
Comuunication).
 Menjadi penghubung penting dalam HASA (Highly Accessed Sea
Areas), yaitu Samudra Hindia, Laut Tiongkok Selatan, dan Samudra
Pasifik.
 Terkait dengan perdagangn laut dunia (World shipping) yang melintasi
Alki. Dengan adanya ALKI, diharapkan Indonesia dapat
meningkatkan produktivitas, daya saing, dan keuntungan ekonomi
kelautan nasional secara berkelanjutan.

3. BATAS-BATAS MARITIM INDONESIA

sebagai negara maritim, batas wilayah Indonesia mayoritas berada di lautan.


Pengaturan batas tersebut telah diatur United Nations Convetion on the Law of the
Sea (UNCLOS) yang ditetapkan pada 1982. Ada tiga kategori batas laut yang diatur
dalam hukum laut internasional.

 Batas pertama adalah laut territorial yang diukur sepanjang 12 mil laut dari
garis pangkal pulau. Di area ini, Indonesia berdaulat penuh (sovereignty) atas
segala sumber daya alam. Indonesia memiliki batas territorial yang
berbatasana langsung dengan Malaysia dan Singapura.
 Selanjutnya, landas kontinen. Area ini berupa dasar laut dan tanah
dibawahnya, lanjutan dari laut territorial hingga 200 mil laut dari garis
pangkal pulau. Indonesia hanya memiliki hak berdaulat (Sovereign right)
untuk eksploitasi sumber mineral di area ini. Meski begitu, pemanfaatan
landas kontinen oleh negara lain harus sesuai izin Indonesia. Negara yang
memiliki batas laut ini dengan Indonesia adalah India, Thailand, Malaysia,
Vietnam, Australia, dan Papua Nugini.
 Kategori ketiga adalah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), diukur sejauh 200 mil
laut dari garis pangkal pulau. Seperti landas kontinen, Indonesia hanya punya
hak berdaukat di area ini untuk eksplorasi, eksploitasi, dan konservasi sumber
daya alam, terutama perikanan. Filipina dan Australia memiliki batas ZEE
denan Indonesia.

4. KONFLIK LAUT DAN PENYELESAINNYA

Indonesia merupakan negara maritim. Karena Sebagian besar wilayah


Indonesia merupakan perairan yang luas. Kondisi itu menjadikan Indonesia sebagai
salah satu negara yang memiliki potensi besar di bidang lautan. Dengan kondisi laut
yang begitu luas berpotensi juga timbulannya permasalahan yang terjadi di laut
Indonesia.

A. Permasalahan Kelautan di Indonesia

 Ilegal fishing

Kapal MV Hai Fa ditangkap di perairan Wanam, Merauke,


Papua, pada 26 Desember 2014, atas tuduhan pencurian ikan dan
berlayar tanpa surat izin pemerintah. Kapal tersebut juga sengaja
mematikan Automatic Identificationn System (AIS), alat pengawasan
yang seharusnya terpasang di kapal ikan yang beroperasi di perairan
Indonesia. Curian dari kapal itu terdiri dari 800,658 ton ikan beku,
100,044 ton udang beku, serta 66 ton ikan hiu martil dan hiu koboi
yang dilindungi dan dilarang untuk ditangkap dan diekspor ke luar
negeri. Kapal Hai Fa diduga sudah tujuh kali beraksi di Indonesia
sehingga diperkirakan merugikan negara sebesar 70 miliar.

Namun, kapal dengan bobot 3.830 GT tersebut telah dilepas.


Hal ini berdasarkan vonis yang dijatuhkan majelis hakim PN Ambon
pada 25 Maret 2015. Dalam persidangan tersebut, hakim hanya
menjatuhkan hukuman denda Rp 200 juta subsider enam bulan
kurungan kepada nahkoda, Zhu Nian Le. Ketua Majelis Hakim
Matheus juga memerintahkan agar 800.658 kilogram ikan dan 100.044
kilogram udang milik PT Avona Mina Lestari yang disita
dikembalikan.

 Sampah di laut Indonesia

Sebagai negara kepulauan, Indonesia membutuhkan upaya luar


biasa untuk memantau wilayah lautnya. Salah satu yang paling
penting adalah menjaga perairan itu bebas sampah. Tentu
kondisi ideal itu sulit tercapai karena begitu besarnya aktivitas
perairan, baik di laut lepas maupun pelabuhan. Hasil
perhitungan sementara dari Tim Koordinasi Sekretariat
Nasional Penanganan Sampah Laut, total sampah yang masuk
ke laut pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 521.540 ton, di
mana sekitar 12.785 ton berasal dari aktivitas di laut. Indonesia
telah membentuk tim terpadu sejak dua tahun lalu, sesuai
amanat Perpres nomor 83 tentang penanganan sampah laut
yang terbit September 2018. Ada enam belas kementerian dan
lembaga di dalamnya untuk menyusun program yang terpadu.
Dalam perhitungan tim ini, sekurangnya telah dicapai
pengurangan sampah di laut sebesar 15 persen pada 2018-
2020. Sementara Indonesia sendiri mencanangkan
pengurangan sampai 70 persen pada 2025. Dalam undang-
undang mengenai penjaga perairan, ada dasar hukum yang
memungkinkan aparat penegak hukum ini memiliki pesawat
patroli khusus. Pesawat ini bertugas memantau kegiatan
pelayaran dan potensi-potensi pencemaran yang dilakukan oleh
kapal. Kehadirannya akan membuat kapal-kapal merasa
diawasi sehingga lebih patuh aturan untuk membuang sampah
di tempat yang disediakan.

Anda mungkin juga menyukai