Pendahuluan
Profil dan latar belakang kesarjanaan Amien Rais, Syafii Maarif, dan Din
Syamsuddin merepresentasikan generasi Muhammadiyah kosmopolitan di mana
“Timur” dan “Barat” bertemu, bahkan menjadi bagian tak terpisahkan dari biografi
sosio-intelektualnya.2 Adanya perbedaan karakter dan langgam kepemimpinan
ketiganya merupakan sisi lain dari ketidaktung galan ekspresi kosmopolitanisme itu
sendiri. Sejarawan UGM, Bambang Purwanto (2015), menyebut Muhammadiyah
sebagai contoh produk persilangan budaya di dalam keberagaman yang melibatkan
Islam, Jawa, Minangkabau, dan modernitas Barat
1
“ Kosmopolitanisme Islam Berkemajuan: Catatan Krisis Muktamar Teladan ke-47 Muhammdiyah
di Makasar 2015”, (Surakarta Mei 2016)
2
https://nasional.kompas.com/ ; ”Kepemimpinan Muhammadiyah, Muktamar ke 47
Muhammadiyah” di akses pada tanggal 25
1
disorientasi nilai diukur dari idelaisme kebangsaan yang diletakkan oleh para
pendiri Indonesia.Bahwa setelah lebih 77 tahun merdeka, Indonesia masih
mengalami kejumudan (stagnasi), penyimpangan (deviasi), dan peluruhan (distorsi)
dalam berbagai bidang kehidupan kebangsaan diambang dari semangat, pemikiran,
dan cita-cita nasional yang diletakkan oleh para pendiri bangsa sebagaimana
termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD)1945.3
Pembahasan
3
Ridho Al-Hamdi, “ Politik Inklusif Muhammadiyah: Narasi Pencerahan Islam untuk Indonesia
Berkemajuan “ ( UMY Press, Yogyakarta 2019 )
2
pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang mengikuti perkembangan
zaman. Tingkat teknologi dalam membangun modernisasi betul-betul dirasakan
dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, dari kota metropolitan sampai ke
desa-desa terpencil.4
4
https://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi di Akses pada tanggal 25 Des
5
M. Habibullah , Kosmopolitanisme Dalam Budaya Islam
6
Palmer, Tom G. 2003. “ Globalisasi, Kosmopolitanisme, dan Identitas Pribadi. Etika dan
Politik a. No 2. Hlm7
7
Jingga Cahya Irawan. 2019 “ Krisis Kosmopolitanisme: Teror Supremasi Ras Kulit Putih “
3
Muhammadiyah tidak lepas dari pengaruh peradaban dunia. Muhammadiyah
memilih dialog, berpikir di luar ruang lingkup Indonesia, dan mempromosikan
Islam Indonesia ke dunia luar.Tak hanya menerima pengaruh asing, tetapi juga
berdialog, sharing tentang Indonesia kepada dunia luar
8
https://lldikti5.kemdikbud.go.id/ “DPP IMM: Inklusif Berkemajuan untuk Menyosong Islam
Moderen” Diakses pada tanggal 25 Des
9
Ahmad Sholeh; “ IMM AUTENTIK : Melacak Autentisitas dan Substansi GerakanIkatan
Mahasiswa Muhammadiyah” Jakarta Timur 2015-2016. Hal 3
4
diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga
Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang tertentu dengan maksud mencapai
tujuan Muhammadiyah. Ortom memiliki jaringan struktur mulai dari tingkat pusat,
propinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan kelompok atau jamaah.10
Salah satu tokoh sentral pendiri IMM, yakni IMMawan Djazman al-Kindi,
di berbagai kesempatan mewanti-wanti untuk menegaskan posisi atau domain
gerakan IMM. Pada 1989, dalam bukunya “ Muhammadiyah Peran Kader dan
Pembinaannya”
10
https://suaramuhammadiyah.id/ , “IMM, Sejarah dan Kiprah” Diakses pada tanggal 25 Des
5
pengembangan potensi intelektual,demikian dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah
dititik beratkan untuk pengembangan potensi ideologis.