A
DENGAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
RUMBAI PESISIR PEKANBARU
T HIDAYU MARIZAL
NIM. P031714401076
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN
RIAU
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. A
DENGAN GASTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
RUMBAI PESISIR PEKANBARU
Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Program Pendidikan DIII Keperawatan di Program Studi DIII Keperawatan
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pekanbaru
T HIDAYU MARIZAL
NIM. P031714401076
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN
RIAU
2020
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan
Tahun
No Pendidikan Tempat
Kelulusan
1 SDN 009 Labuhan Bilik Desa Labuhan Bilik, Kec.
2011
Teluk Meranti
2 SMP Muhammadiyah Tanjung Tanjung Pinang,
2014
Pinang Kepulauan Riau
3 SMAN 1 Pangkalan Kerinci Pangkalan Kerinci Kota,
2017
Pelalawan.
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P031714401076
Menyatakan dengan sebenarnya Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
merupakan benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan pengambilan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
T Hidayu Marizal
NIM. P031714401076
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I
Pembimbing II
v
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Penguji Ketua
Penguji I Penguji II
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat Nya
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
Tugas Akhir dan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Ujian Akhir
kasih kepada :
Kemenkes Riau dan sebagai penguji 2 pada ujian hasil karya tulis ilmiah yang
telah banyak memberikan kritik dan saran guna menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini.
2. Ibu Hj. Rusherina, S.Pd, M.Kep, M.Kes. selaku ketua Jurusan Keperawatan
3. Ibu Dince Safrina, SST selaku Kepala PKM Rumbai Pesisir kota Pekanbaru
Pesisir.
vii
4. Ibu Idayanti, S.Pd, M.Kes. selaku ketua Program Studi DIII Keperawatan
5. Ibu Ns. Wiwiek Delvira, S. Kep, M.Kep. selaku penguji 1 pada ujian hasil
karya tulis ilmiah yang telah banyak memberikan kritik dan saran guna
6. Ayahanda T Amirudin dan Ibunda T Markuza selaku orang tua yang telah
ini.
maupun teman terdekat kami yang telah memberikan dukungan dan semangat
Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
viii
ABSTRAK
Gastritis merupakan suatu masalah pada saluran pencernaan dapat bersifat akut
yang datang mendadak dalam beberapa jam atau beberapa hari dan dapat juga
bersifat kronis sampai berbulan – bulan atau bertahun – tahun. Tujuan penulisan
karya tulis ilmiah ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan keluarga pada
keluarga Tn. A dengan gastritis di wilayah kerja Puskemas Rumbai Pesisir
Pekanbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dalam
bentuk studi kasus. Hasil pengkajian didapatkan salah satu anggota keluarga Tn.
A yang menderita gastritis akut yaitu Tn. Ag dengan keluhan rasa nyeri dan
pusing sejak tiga hari yang lalu dengan skala nyeri saat pengkajian adalah tiga.
Gastritis muncul dikarenakan Tn. Ag menahan rasa lapar dan meneruskan kerja
tanpa memperdulikan waktu makan. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah
nyeri akut pada Tn. Ag keluarga Tn A berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
Intervensi disusun berdasarkan prioritas dengan nyeri akut pada Tn Ag sebagai
masalah utama dan penyusunan intervensi disesuaikan dengan teoritis. Hasil
evaluasi dari implementasi keperawatan yang dilakukan pada Tn.Ag setelah
perawatan selama dua hari dengan satu kali kunjungan sehari masalah nyeri akut
dapat teratasi. Bagi penulis selanjutnya diharapkan dapat mengedukasi tentang
manifestasi klinis lain terkait kondisi klien agar tidak memicu terjadinya stress.
ix
ABSTRACT
Nursing Care Of The Familyl With Gastritis in Public Health Center of Rumbai
Pesisir of Pekanbaru
T Hidayu Marizal (2020)
DIII Study Program of Nursing
Department of Nursing
Health Polytechnic of Ministry of Health of Riau
Counselor (1) Idayanti, S.Pd, M.Kes., (2) Hj. Rusherina, S.Pd, M.Kep, M.Kes.
Keywords: Family nursing care, health center, gastritis, hunger, acute pain.
Gastritis is a problem in the digestive tract which can be acute which comes
suddenly in a few hours or several days and can also be chronic for months or
years. The purpose of writing this scientific paper is to describe family nursing
care for the family of Mr. A with gastritis in the working area of Pekanbaru
Tassel Coastal Health Center. The research method used is descriptive method in
the form of case studies. The assessment results obtained by one family member
Mr. A who suffers from acute gastritis namely Mr. Ag with complaints of pain and
dizziness since three days ago with a pain scale when assessment is three.
Gastritis arises due to Mr. Ag hold back hunger and continue working without
regard to mealtime. Nursing diagnosis that appears is acute pain in Mr. Mr. A's
family relationship is related to the inability of the family to care for family
members who experience health problems. Interventions were arranged
according to priority with acute pain in Mr. Ag as the main problem and the
intervention was adjusted according to theoretical. The results of the evaluation
of the implementation of nursing conducted at Mr. Ag after treatment for two days
with one visit a day the problem of acute pain can be resolved. For the next writer
is expected to educate about other clinical manifestations relate to the client’s
condition so as not to trigger stress.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................ iv
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. v
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR SKEMA ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Keluarga ................................... 5
2.1.1 Pengertian Keluarga........................................................................ 5
xi
2.2.2 Penyebab ...................................................................................... 18
xii
3.5 Intervensi Keperawatan........................................................................ 67
3.6 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan ............................................. 72
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian ........................................................................................... 77
4.2 Diagnosa Keperawatan ........................................................................ 79
4.3 Intervensi Keperawatan........................................................................ 80
4.4 Implementasi Keperawatan .................................................................. 81
4.5 Evaluasi Keperawatan .......................................................................... 82
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 84
5.2 Saran ................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR SKEMA
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
Gastritis merupakan suatu masalah pada saluran pencernaan yang paling sering
ditemukan yaitu Gastritis bersifat akut yang datang mendadak dalam beberapa
jam atau beberapa hari dan dapat juga bersifat kronis sampai berbulan – bulan
Gastritis secara umum dikenal dengan istilah sakit “maag” atau ulu hati ialah
peradangan pada dinding lambung terutama pada selaput lendir lambung. Gastritis
hanya berdasarkan gejala klinis. Penyakit ini sering dijumpai timbul secara
mendadak biasanya ditandai dengan rasa mual dan muntah, nyeri, perdarahan,
rasa lemah, nafsu makan menurun dan sakit kepala (Megawati A dkk, 2014 dalam
Putriana, 2019).
Inggris dan Bangladesh yaitu 430 juta penderita gastritis. Insiden gastritis di Asia
Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya (Rahma M dkk,
40,8%, dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi
pada pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154
ada di Puskesmas Se- Pekanbaru, sumber hasil Dinkes Kota Pekanbaru tahun
ditangani dengan baik akan berakibat fatal bahkan sampai tahap kematian.
bagian atas (SCTA) berupa hematemesis (muntah darah), melena, perforasi dan
terjadinya gastritis, yaitu dengan cara hidup sehat (Lippoit Williams &
Hingga saat ini penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga pada klien Gastritis
masih belum optimal. Menurut Huzaifah, 2017 pada kenyataan yang terjadi di
kalangan usia muda maupun masyarakat luas, masih banyak yang tidak terlalu
3
memperhatikan kesehatan dan menjaga gaya hidup terutama dari apa yang
dikonsumsi, penggunaan obat-obatan, stres, infeksi bakteri, serta pola makan dan
minum yang kurang baik., oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam karya tulis
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
a. Bagi Puskesmas
b. Bagi Penulis
gastritis.
c. Bagi Institusi
TINJAUAN PUSTAKA
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran yang
perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu-individu yang ada
sistem sosial karena terdiri dari individu-individu yang bergabung dan berinteraksi
secara teratur antara satu dengan yang lain yang diwujudkan dengan adanya saling
ketergantungan dan berhubungan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini,
keluarga mempunyai anggota yang terdiri dari ayah, ibu dan anak atau sesama
dari suprasistem yang lebih besar dan disusun dari beberapa subsistem, perubahan
pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi semua anggota keluarga.
dengan yang lainnya, anggota keluarga terlibat dalam peran masing-masing secara
keluarga lainnya dan juga dengan masyarakat sekitar serta setiap anggota keluarga
6
menguasai salah satu tugas keluarga seperti pengambilan keputusan atau upaya
dibedakan menjadi :
a. Keluarga tradisional
1) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-
2) Keluarga dengan orang tua tunggal yaitu keluarga hanya dengan satu
3) Pasangan inti, hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa anak atau
6) Jaringan keluarga besar : terdiri dari dua keluarga inti atau lebih atau
geografis.
1) Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak menikah
2) Pasangan suami istri yang tidak menikah dan telah mempunyai anak.
7
4) Keluarga komuni adalah umah tangga yang terdiri dari lebih satu
2. Menurut Allender & Spradley (2001) dalam Achjar (2010), pembagian tipe
keluarga berdasarkan :
a. Keluarga tradisional
1) Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami,
3) Keluarga Dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa
anak.
4) Single parent yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dari satu orang tua
5) Single adult, yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang
dewasa saja.
6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri
1) Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah
hidup serumah.
2) Orang tua (ayah/ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup
3. Menurut Carter & Mc Goldrick (1998) dala Achjar (2010), membagi tipe
keluarga berdasar :
a. Keluarga berantai (sereal family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita
atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarga. Terdapat beberapa fungsi
keluarga menurut Friedman (1998); Setiawati & Dermawan (2005) dalam Achjar
(2010) yaitu:
1. Fungsi afektif
terhadap kondisi dan situasi yang dialami tiap anggota keluarga baik senang
9
sayang.
2. Fungsi sosialisasi
membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan batasan perilaku
yang boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
memelihara dan merawat anggota keluarga serta mengenali kondisi sakit tiap
anggota keluarga.
4. Fungsi ekonomi
pangan, papan dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber dana keluarga.
5. Fungsi biologis
6. Fungsi psikologis
7. Fungsi pendidikan
perkembangannya.
dukungan pada keluarga untuk kemajuan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall & Miller (1985); Carter & Mc
berbeda seperti :
2. Tahap II, keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai umur 30
bulan)
orang tua kakek dan nenek dan mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga
besar masing-masing.
3. Tahap III, keluarga dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2-6
tahun)
4. Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6-13 tahun)
kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri,
6. Tahap VI, keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak
membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suaami maupun istri,
keluarga antara orang tua dengan menantu, menata kembali peran dan fungsi
penuh arti para orang tua dan lansia, memperkokoh hubungan perkawinan,
lingkungan yang bersih, olah raga, imunisasi, perubahan gaya hidup. Perawat
yang dilakukan pada awal masalah timbul maupun saat masalah berlangsung,
upaya pemulihan terhadap penyakit atau luka hingga pada tingkat fungsi yang
etiologi/penyebab masalah dan biasanya dikaji pada saat penjajagan tahap II bila
ditemui data maladaptive pada keluarga. Lima tugas keluarga yang dimaksud
gejala, factor penyebab dan persepsi keluarga terhadap masalah yang dialami
keluarga.
dirasakan oleh keluarga, keluarga menyerah atau tidak terhadap masalah yang
dihadapi, adakah rasa takut, terhadap akibat atau adakah sikap negative dari
mengetahui kriteria atau cir-ciri yang menjadi ketentuan tingkatan mulai dari
keperawatan.
keperawatan.
keperawatan.
keperawatan.
2.2.1 Pengertian
kronik difus atau local dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak enak pada
epigastrium, mual dan muntah (Suratun & Lusianah, 2010). Peradangan dapat
peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor
iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat makan,
makan terlalu banyak, makan cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu
dan pedas. Agar terhindar dari penyakit tersebut, maka diperlukan pencegahan
(Huzaifah, 2017).
2.2.2 Penyebab
4. Kondisi yang stressful (trauma, luka bakar, kemoterapi dan kerusakan susunan
5. Infeksi oleh bakteri seperti helicobacter pilori, eschericia coli, salmonella dan
lain-lain.
Selain itu menurut Rendi & Margareth (2019) yang menjadi penyebab gastritis
1. Refluks usus
3. Endotoksin
5. Merokok
2.2.3 Klasifikasi
mengenai antrum.
perdarahan saluran cerna bagian atas bahkan pada beberapa pasien tidak
menimbulkan gejala yang khas. Menurut Suratun & Lusianah (2010) manifestasi
1. Anoreksia
2. Rasa penuh
5. Sendawa
6. Hematemesis
Menurut Priscilla, dkk (2016) manifestasi pasien gastritis akut dapat memiliki
gejala ringan seperti anoreksia (hilang nafsu makan), atau nyeri epigastrium
ringan yang dapat diredakan dengan sendawa atau defekasi. Manifestasi yang
lebih berat meliputi nyeri abdomen, mual dan muntah. Pardarahan lambung dapat
terjadi, disertai hematemesis atau melena (feses gelap seperti tar yang
mengandung darah).
pengosongan lambung dan digesti. Pasien dapat mengeluh distress lambung yang
21
samar, rasa penuh pada epigastrium setelah makan atau gejala seperti ulkus.
Gejala gejala tersebut biasanya tidak mereda dengan antacid. Selain itu, pasien
dapat mengalami keletihan dan gejala anemia lain. Jika factor instrinsik
berkurang, parestesia dan manifestasi neurologic lain dari defisiensi vitamin B12
dapat terjadi.
2.2.5 Patofisiologi
melindungi lambung dari autodigesti oleh HCl dan pepsin. Bila mukosa lambung
rusak maka terjadi difusi HCl ke mukosa dan HCl akan merusak mukosa.
pepsin. Pepsin merangsang pelepasan histamine dan sel mast. Histamine akan
Namun bila lambung sering terpapar dengan zat iritan maka inflamasi
akan terjadi terus menerus. Jaringan yang meradang akan di isi oleh jaringan
fibrin sehingga lapisan mukosa lambung dapat hilang dan terjadi atropi sel
mukosa lambung. Factor intrinsic yang dihasilkan oleh sel mukosa lambung akan
menurun dan hilang sehingga cobalamin (B12) tidak dapat diserap di usu halus.
Sementara vitamin B12 ini berperan penting dalam pertumbuhan dan maturasi sel
darah merah. Pada akhirnya klien gastritis dapat mengalami anemia. Selain itu
22
2.2.6 Pathway
2.2.7 Komplikasi
1. Gastritis akut
Komplikasi yang dapat timbul pada gastritis akut adalah hematemesis atau
melena.
2. Gastritis kronik
Pendarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan anemia karena
defisiensi vitamin B12. Kadar normal menurut Priscilla, dkk (2016) adalah
5. Test antibody serum. Bertujuan untuk mengetahui adanya antibody sel parietal
2.2.9 Penatalaksanaan
Pada klien yang mengalami mual muntah anjurkan pasien untuk bedrest,
status NPO (nothing peroral), pemberian antiemetic dan pasang infuse untuk
(naso gastric tube). Antasida diberikan untuk mengatasi perasaan begah (penuh)
dan tidak enak di abdomen dan menetralisir asam lambung dengan meningkatkan
infeksi oleh helicobacter pylori. Kombinasi dua atau tiga antibiotic dapat
Bila telah terjadi perdarahan akibat erosi mukosa lambung maka perlu
dilakukan transfusi darah untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh dan
dilakukan lavage (bilas) lambung. Bila tidak dapat dikoreksi maka pembedahan
dapat menjadi alternatif. Pembedahan yang dapat dilakukan pada klien dengan
gastritis antara lain anjurkan klien untuk tidak mengkonsumsi alcohol, kafein, the
panas atau zat iritan bagi lambung serta merubah gaya hidup dengan pola hidup
1. Diet lambung 1 diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus peptikum, pasca
tiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena membosankan serta kurang energy,
pasien ulkus peptikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan.
makanan lengkap dan 2-3 kali selingan. Makanan ini cukup energy,
pada toleransi pasien. Makanan ini cukup energy dan zat gizi lainnya.
26
Tabel 2.1 Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada diet 2
Sumber Karbohidrat Beras dibubur atau ditim; Beras ketan; beras tumbuk;
kentang dipure; macaroni roti whole wheal; jagung;
direbus; roti dipanggang; ubi; singkong; talas; cake;
biscuit; krekers; mi; bihun; dodol dan berbagai kue
tepung-tepungan dibuat yang terlalu manis dan
bubur. berlemak tinggi.
Sumber Protein Hewani Daging sepi empuk; ikan; Daging; ikan; ayam yang
ayam digiling atau diawet; digoreng; daging
dicincang dan babi; telor diceplok atau
direbus,disemur, ditim, digoreng.
diceplok air dan dicampur
dalam makanan; susu.
Sumber Protein Nabati Tahu, tempe direbus ditim, Tahu, tempe digoreng;
ditumis; kacang hijau rebus, kacang tanah, kacang
dan dihaluskan merah, kacang tolo
Sayuran Sayuran yang tidak banyak Sayuran mentah, sayuran
serat dan tidak berserat tinggi dan
menimbulkan gas dimasak; menimbulkan gas seperti
bayam, bit, labu siam, labu daun singkong, kacang
kuning, wortel, tomat panjang, kol, lobak, sawi
direbus dan ditumis. dan asparagus.
Tabel 2.2 Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada diet 3
kesehatan yang terlatih dalam bidang pengobatan herbal dan alalmi atau ke ahli
berupa :
2. Bawang putih; satu suing bawang putih yang dirajang halus dan diminum
3. Jahe, berbentuk serbuk atau kapsul, atau dicampurkan ke dalam teh yang
4. Aromaterapi minyak mint (mentol) melalui suatu diffuser, saat mandi atau
5. Konsentrat Aloe vera (lidah buaya) dalam bentuk suplemen maupun secara
6. Ekstrak kunyit dua kali sehari pagi dan malam setelah makan. Ekstraksi dibuat
dengan kunyit sebanyak lima rimpang yang diparut, kemudian tambahkan air
sebanyak lima puluh milliliter, lalu lakukan proses penyaringan agar dapat
2.3.1 Pengkajian
pengkajian yaitu :
1. Data Umum
c. Genogram
d. Tipe keluarga
e. Suku bangsa :
kesehatan
f. Agama :
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah, meliputi ukuran rumah (luas rumah), kondisi dalam dan
stress)
4. Struktur Keluarga
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif :
b. Fungsi sosialisasi :
c. Aspek pemeriksaan fisik mulai vital sign, rambut, kepala, mata mulut THT,
8. Harapan Keluarga
1. Diagnosis sehat/wellness
keluarga potensial, hanya terdiri dari komponen problem (P) saja atau problem (P)
3. Diagnosis nyata/gangguan
b. Pengertian
d. Faktor penyebab
Dalam Suratun & Lusianah (2010) pada klien yang menderita gastritis akan
Menurut Rendi & Margareth (2019) diagnosis keperawatan yang muncul pada
keluarga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki
Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria.
x bobot
Sifat masalah : dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar
masalah;
Potensial masalah dapat dicegah : hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melihat
1. Kepelikan dari masalah, hal ini berkaitan dengan beratnya penyakit atau
kesehatan keluarga;
4. Adanya kelompok “high risk” atau kelompok risiko tinggi dalam keluarga
atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah
(Andarmoyo, 2012).
benar
c. Menjelas Respon Menyebutk Pengajaran :
kan verbal an 5 dari proses
penyeba 10 penyakit
b penyebab (5602)
gastritis gastritis 1. Diskusik
an
bersama
keluarga
penyebab
gastritis
2. Motivasi
keluarga
untuk
mengula
ng
kembali
penyebab
gastritis
2. Mengam Respon Menyebutk Pengajaran :
bil verbal an akibat proses
keputusa bila penyakit
n untuk gastritis (5602)
mengatas tidak 1. Identifik
i masalah diatasi asi akibat
nyeri gastritis.
akut/kro 2. Motivasi
nis pada keluarga
gastritis : untuk
a. Menjelas mengung
kan kapkan
akibat kembali
gastritis akibat
gastritis
bila tidak
diatasi
dialami
anggota
keluarga
yang
sakit
untuk
mengam
bil
keputusa
n
selanjutn
ya.
2. Gali
pendapat
keluarga
bagaima
na cara
mengatas
i nyeri.
3. Motivasi
keluarga
untuk
memutus
kan
mengatas
i nyeri
secara
tepat.
4. Beri
reinforce
ment atas
keputusa
n yang
diambil
keluarga
3. Merawat Respon Keluarga Pengajaran :
keluarga verbal mampu proses
dengan mencegah penyakit
masalah nyeri (5602)
nyeri gastritis 1. Diskusik
akut/kro kambuh an
nis kembali dengan
a. Menjelas keluarga
dan
kan cara tentang
menangani
perawata cara
n nyeri nyeri mencega
akut/kro dengan h
nis pada teknik gastritis
gastritis relaksasi kambuh.
maupun
penggunaa Manajemen
n obat nyeri (1400)
42
onstrasik
an
kembal
6. Beri
pujian
atas
keberhasi
lan
keluarga
4. Memodif Respon Menciptak Manajemen
ikasi verbal an suasana lingkungan
lingkung rumah (6480)
an dalam yang 1. Diskusik
perawata tenang, an
n kembangka dengan
anggota n keluarga
eluarga tentang
komunikasi
dengan lingkung
terbuka,me
masalah an dan
nyeri nyediakan komunik
akut/kro waktu dan asi yang
nis pada menjadi efektif
gastritis pendengar untuk
yang baik mengura
bagi ngi nyeri.
anggota 2. Beri
keluarga kesempat
yang sakit. an
keluarga
untuk
bertanya
tentang
hal yang
belum
jelas.
5. Memanf Respon Menjelaska 1. Klarifika
aatkan verbal n manfaat si
fasilitas fasilitas pengetah
kesehata kesehatan uan
n bila yang dapat keluarga
masalah digunakan tentang
nyeri untuk manfaat
akut/kro fasilitas
mengatasi
nis kesehata
nyeri
a. Menyebu n
tkan 2. Diskusik
manfaat an
fasilitas dengan
kesehata keluarga
n tentang
manfaat
pelayana
44
n
kesehata
n
b. Memanf Respon Kunjungan 1. Tanyaka
aatkan psikomotor keluarga ke n
fasilitasp fasilitas perasaan
elayanan pelayanan keluarga
kesehata kesehatan setelah
n apabila mengunj
nyeri ungi
fasilitas
gastritis
kesehata
tidak
n.
kunjung
berkurang.
Resiko Setelah Setelah Respon 1. Makan Pengajaran :
perubahan dilakukan pertemuan 3 verbal secara peresepan
nutrisi kurang tindakan x 30 menit, teratur diet (5614)
dari keperawata keluarga 2. Makan 1. Gali
kebutuhan n selama 3 mampu : an pengetah
tubuh bd. hari, cukup uan
ketidakmampu diharapkan 1. Mengena menga keluarga
l masalah ndung tentang
an keluarga… nutrisi klien
resiko TKTP diet
(Etiologi membaik perubaha 3. Makan makanan
sesuai 5 tugas dan mual n nutrisi an gastritits
keluarga yang muntah kurang tidak 2. Diskusik
tepat) berkurang dari boleh an
kebutuha menga bersama
n tubuh ndung keluarga
pada gas, tentang
gastritisd asam pengertia
engan : atau n diet
a. Menjelas pedes 3. Jelaskan
kan 4. Porsi kepada
tentang makan keluarga
penting - sedikit penyebab
nya diet demi kurang
makanan sedikit nafsu
Gastritis makan
4. Jelaskan
dampak
yang
ditimbul
kan
akibat
salah diet
5. Beri
kesempat
an pada
keluarga
untuk
45
bertanya
6. Bantu
keluarga
untuk
mengula
ngi apa
yang
telah
dijelaska
n
7. Beri
pujian
atas
prilaku
yang
benar
2. Mengam Respon 1. Keluar Dukungan
bil verbal ga pengambilan
keputusa menyat keputusan
n untuk akan (5250)
mengatas keputu 1. Jelaskan
i masalah san pada
resiko dalam keluarga
perubaha mengat mengena
n nutrisi asi i
kurang kurang tindakan
dari nafsu yang
kebutuha makan harus
n tubuh dilakuka
pada n saat
gastritis : kurang
nafsu
makan
2. Bimbing
dan
motivasi
keluarga
untuk
mengam
bil
keputusa
n dalam
menanga
ni
masalah
diet
gastritis
3. Beri
pujian
atas
keputusa
n yang
46
diambil
untuk
mengatas
i masalah
makan an
pada
anggota
keluarga
yang
sakit
3. Merawat Respon 1. Keluar Konseling
keluarga verbal dan ga nutrisi (5246)
dengan psikomotor dapat 1. Jelaskan
masalah menjel pada
resiko askan keluarga
perubaha tentang cara
n nutrisi cara meningk
kurang pember atkan
dari ian diit nafsu
kebutuha tinggi makan
n tubuh energi pada
pada tinggi anggota
gastritis p keluarga
rotein.( yang
TKTP) sakit
2. Keluar dengan
ga menyajik
dapat an
mende makanan
mon yang
trasika menarik
n 2. Demonta
kembal sikan
i bersama
dengan keluarga
benar : cara
cara membuat
menyu makanan
sun yang
menu menarik
makan 3. Beri
an dan kesempat
menyaj an pada
ikan keluarga
makan untuk
an mendem
ontrasika
n
kembali
4. Beri
pujian
atas
47
keberhasi
lan
keluarga
Hipertermi b.d Setelah Setelah Respon 1. Klien Pengaturan
ketidakmampu dilakukan pertemuan verbal & maupu suhu (3900)
an keluarga tindakan …x… psikomotor n 1. Anjurkan
merawat keperawata menit, keluarg keluarga
anggota n selama … keluarga a untuk
keluarga yang hari, mampu : bersedi monitor
sakit diharapkan a warna
1. Merawat melaku kulit dan
tidak terjadi
keluarga kan suhu
hipertermi
dengan anjuran tubuh
dan terjadi perawa klien
masalah
penurunan t dan 2. Anjurkan
suhu kulit. hiperter
mi melaku klien
kan untuk
tindaka meningk
n untuk atkan
menur intae
unkan cairan
panas dan
tubuh. nutrisi
adekuat
3. Anjurkan
keluarga
untuk
mengko
mpres
klien
dengan
air biasa
4. Anjurkan
klien
untuk
meminu
m obat
anti
piretik
Perawatan
hipertermi
(3786)
1. Monitor
urin
output
2. Monitor
hipoglike
mi
3. Anjurkan
keluarga
membasa
hi
48
permuka
an tubuh
klien dan
dikipasi
4. Jauhkan
klien dari
ruangan
yang
panas,
pindahka
n ke
lingkung
an yang
lebih
dingin.
5. Instruksi
kan
pasien
mengena
i tanda
dan
gejala
awal dari
kondisi
sakit
yang
berhubun
gan
dengan
panas
dan
kapan
mencari
bantuan
petugas
kesehata
n.
i.
Sumber : Nego (2018) disesuaikan dengan NOC & NIC (2013)
2010).
49
kerja dan efektifitas dari serangkaian program yang digunakan terkait program
kegiatan, karakteristik dan hasil yang telah dicapai (Parton, 1986 dalam Achjar,
2010).
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
melakukan kunjungan rumah sebanyak dua kali. Pengkajian dimulai pada tanggal
5) Komposisi keluarga :
1. Genogram
Keterangan genogram :
Keluarga terdiri dari 5 orang dengan anak kedua beserta suami dan anak
gastritis akut.
2. Tipe Keluarga
terdiri dari ayah, ibu, anak dan menantu. Hal ini disebabkan anak perempuan Tn
A baru saja menikah sebulan yang lalu dan belum mempunyai rumah.
Keluarga berasal dari suku minang dengan nilai kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan dan beragama islam serta taat
4. Pendapatan Keluarga
5. Pengeluaran
anggota keluarga dengan perincian makan berkisar lima puluh ribu rupiah per
hari; sewa rumah berkisar lima ratus ribu per bulan; serta listrik sekitar seratus
6. Aktivitas Rekreasi
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini (tugas dan masalah yang belum
tercapai)
keluarga dengan anak dewasa. Tahap ini dimulai sejak anak pertama
masalah dengan kebutuhan dasar lainnya, tetapi Tn A pernah operasi polip tiga
atau empat bulan yang lalu. Ny M sebagai istri mempunyai riwayat penyakit
1. Karakteristik Rumah
kamar tidur; dan 1 kamar mandi dengan WC jongkok; sirkulasi udara ruangan
yang baik; sumber air bersih berasal dari sumur bor dan sumur tebuka di dalam
kamar mandi; serta jarak septic tank dari sumur kurang lebih empat meter.
54
2. Denah Rumah
sampai dengan lima sore. Ny M bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan
menggunakan malam hari untuk berkumpul bersama keluarga. Pada hari sabtu
bekerja sebagai pegawai di sebuah toserba yang berbeda dan mulai pergi bekerja
akan merawat dengan meminta izin libur kerja pada pemilik rumah makan tempat
ia bekerja.
1. Pola Komunikasi
kondisi kesehatannya dan Tn Ag yang beberapa hari lalu menderita gastritis akut
3. Struktur Peran
a. Formal
b. Informal
1. Fungsi Afektif
mengkhawatirkan pergaulan anak bungsunya yang saat ini masih remaja bahkan
malam hingga jam 10 malam. Jika An A tidak lekas pulang maka Ny M akan
segera menelpon An A.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn A saat ini berjumlah lima orang dengan anak pertama dan
kedua telah menikah dan anak ketiga yang sedang menempuh pendidikan sekolah
enam bulan yang lalu. Ny M juga mengatakan tidak ada kontrasepsi yang cocok
untuknya.
57
4. Fungsi Ekonomi
hipertensi saat nyeri datang dan minum air rebusan kulit manggis atau
makan mentimun.
batuk yang dijual bebas. Ny M juga mengatakan hanya meminum obat anti
kesehatan.
pada ulu hatinya terasa berat sekali dan tidak memperhatikan pola makan
yang mengakibatkan kepalanya pusing ketika fase akut 3 hari yang lalu.
Saat ini Tn A hanya mengkonsumsi obat antasida dari dokter dan tidak ada
kesehatan lambung.
58
mengatakan sakit maghnya muncul 3 hari yang lalu dengan skala nyeri saat ini
adalah 3.
tidak boleh banyak pikiran karena dapat meningkatkan tekanan darahnya serta
1. IMT tiga orang anggota keluarga Tn A tergolong mild thinness (kurus ringan)
pre-hipertensi.
tersebut dapat memicu stress dan membuat tekanan darahnya meningkat kembali.
Data objektif :
Perilaku terapi kurang tepat
Data subjektif : Ketidakmampuan keluarga Nyeri akut
Tn Ag mengatakan sakit dalam merawat keluarga yang
maghnya muncul 3 hari mengalami gangguan
yang lalu dengan skala kesehatan
nyeri saat ini adalah 3
Data Objektif :
Klien menunjukkan obat
antasida yang ia
konsumsi
Data subjektif : Ketidakmampuan keluarga Hambatan rasa nyaman
Tn A mengatakan merasa membuat keputusan yang
tidak nyaman dengan tepat bagi keluarga
kondisinya yang batuk-
batuk kering lebih dari
sebulan
Data objektif :
Tn A tampak kurang puas
dengan keadaan
Data subjektif : Ketidakmampuan keluarga Stress berlebihan
1. Ny M mengatakan memodifikasi lingkungan
khawatir dengan untuk menjamin kesehatan
perilaku anak bungsu keluarga
dan kebiasaan merokok
suaminya.
2. Ny M mengatakan
tekanan darahnya akan
meningkat jika stress.
Data Objektif :
1. Ny M tampak marah
pada anak bungsunya
saat akan pergi keluar
rumah malam hari.
2. Tekanan darah Ny M
sebesar 130/80
mmHg
62
Data objektif :
Tampak acuh dengan
saran dan anjuran
keluarga
kesehatan dibuktikan dengan nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu; skala nyeri
3.
keluarga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki
dibuktikan dengan nyeri ulu hati 3 hari sejak yang lalu; skala nyeri 3.
diharapkan keluhan
batuk Tn A tidak
bertambah parah.
4 Menonjolnya masalah : 1 Tn A menyadari bahwa
tidak segera ia sedang batuk-batuk
tetapi mau berobat atau
minum obat
Total skor 3
dibuktikan dengan nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu; skala nyeri 3.
Planning : Intervensi
dihentikan.
Hari Kedua
1 Nyeri akut pada Tn Ag 27/10/20 a. Mengukur Subjektif :
keluarga Tn A 11.00 – skala nyeri 1) Klien melaporkan
berhubungan dengan 11.20 b. Mengajarkan teknik relaksasi
ketidakmampuan cara membuat napas dalam dapat
keluarga dalam ramuan mengurangi nyeri.
merawat anggota herbal ekstrak 2) Istri klien
keluarga yang kunyit untuk mengatakan
mengalami gangguan rehabilitasi mengerti/paham
kesehatan dibuktikan mukosa cara membuat
dengan nyeri ulu hati lambung. ramuan kunyit
sejak 3 hari yang lalu; kuning.
skala nyeri 3. 3) Skala nyeri 1
Objektif :
1) Klien dan istri
dapat mengulangi
apayang
disampaikan oleh
perawat dengan
tepat.
Analisis :
Masalah nyeri akut
teratasi.
Planning :
Intervensi dihentikan.
2 Hambatan rasa 27/10/20 a. Memberikan Subjektif :
nyaman pada Tn A 19.30 – penkes 1) Klien mengatakan
berhubungan dengan 20.00 tentang akibat belum mau
74
Analisis :
Masalah hambatan
rasa nyaman teratasi.
Planning :
Intervensi dihentikan.
2 Stress berlebihan pada 28/10/20 a. Mengeksplor Subjektif :
Ny M keluarga Tn A 19.45 – asi perasaan 1) Klien mengatakan
berhubungan dengan 20.10 cemas jika ia stress, klien
ketidakmampuan keluarga, akan
keluarga memodifikasi perlihatkan mengalihkannya
lingkungan untuk diri sebagai dengan sholat.
menjamin kesehatan orang yang 2) Keluarga
keluarga dibuktikan hangat. mengatakan
dengan perasaan b. Membantu berusaha untuk
khawatir/stress yang klien dan tidak membuat Ny
berlebihan; perilaku keluarga M kambuh
marah; tekanan darah mengenali kembali.
130/80 mmHg. respon tubuh
terhadap Objektif :
stress yang 1) Klien dan keluarga
berlebihan. dapat
c. Mengajarkan mempraktekkan
teknik teknik relaksasi
relaksasi napas dalam.
untuk 2) Klien tampak lebih
membantu rileks.
mengurangi
kecemasan. Analisis :
d. Menganjurka Masalah stress
n agar terjalin berlebihan teratasi.
hubungan
yang saling Planning :
terbuka Intervensi dihentikan.
antara orang
tua dan anak.
3 Koping defensif pada 28/10/20 a. Menjelaskan Subjektif :
Tn A berhubungan 20.10 – kembali 1) Klien mengatakan
dengan 20.30 dampak akan mencoba
76
PEMBAHASAN
Dalam bab empat ini penulis akan membahas mengenai kesenjangan yang
penulis dapatkan antara konsep dasar (teori) dan studi kasus pada keluarga Tn A
dengan masalah utama gastritis di wilayah kerja PKM Rumbai Pesisir Kota
evaluasi keperawatan.
4.1 Pengkajian
yaitu data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur
keluarga, fungsi keluarga, stressor dan koping keluarga, pemeriksaan fisik (head
sebelumnya.
Menurut Huzaifah (2017), gastritis yang dikenal dengan penyakit maag ini
disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dalam pola makan,
misalnya telat makan, makan terlalu banyak, makan cepat, makan makanan yang
peningkatan asam lambung ini dapat mengikis dan mengiritasi mukosa lambung
toserba yang berbeda tempat sehingga hal ini membuat Ny W selaku istri Tn Ag
Menurut Priscilla, dkk (2016) manifestasi pasien gastritis akut dapat memiliki
gejala ringan seperti anoreksia (hilang nafsu makan), atau nyeri epigastrium
ringan yang dapat diredakan dengan sendawa atau defekasi. Manifestasi yang
lebih berat meliputi nyeri abdomen, mual dan muntah. Pardarahan lambung dapat
terjadi, disertai hematemesis atau melena (feses gelap seperti tar yang
mengandung darah). Tn Ag mengatakan tiga hari yang lalu rasa nyeri pada ulu
hatinya terasa berat sekali dan mengakibatkan kepalanya terasa pusing. Pada
antara antara teoritis dan tinjauan kasus yaitu tidak ditemukan gejala khas seperti
mual, muntah dan hematemesis atau melena tetapi terdapat gejala lain pada Tn Ag
yaitu rasa pusing. Menurut Jatmiputri (2016) melewatkan makan dan puasa
dilaporkan sebagai pemicu migrain, lebih dari 56% dalam studi berbasis populasi
dan 40% sampai 57% dalam studi subspesialisasi. Hal ini disebabkan mekanisme
dimana puasa dan melewatkan makan memicu nyeri kepala mungkin terkait
dengan perubahan dalam serotonin dan norepinefrin di jalur batang otak, atau
pelepasan hormone stress seperti kortisol. Selain itu, hipoglikemi juga berpotensi
juga dapat mengakibatkan nyeri kepala sebagai respons terhadap sekresi insulin
sedangkan etiologi (E) mengacu pada lima tugas keluarga yaitu ketidakmapuan
fasilitas keluarga.
gangguan kesehatan dibuktikan dengan nyeri ulu hati sejak tiga hari yang lalu dan
skala nyeri saat pengkajian adalah 3. Hal ini sesuai dengan yang diterangkan
Rendi & Margareth (2019) bahwa masalah nyeri adalah salah satu diagnosa
keperawatan yang muncul pada penderita dengan gastritis. Diagnosa lainnya yang
disebutkan dalam Rendi & Margareth (2019) seperti perubahan nutrisi kurang dari
tidak muncul pada analisa data dikarenakan kurang lengkapnya data untuk
tersebut dapat teratasi jika masalah nyeri pada Tn Ag telah teratasi. Oleh karena
itu, penulis hanya mengangkat diagnosa keperawatan dengan masalah nyeri akut.
80
Tn A sesuai dengan yang terdapat dalam Achjar (2010) dapat diketahui dengan
maka nyeri akut mempunyai skor yang tertinggi yaitu lima, sedangkan masalah
keluarga Tn A lainnya mempunyai skor kurang dari lima. Hal tersebut membuat
tindakan mulai dari menentukan diagnosa keperawatan, tujuan, kriteria hasil dan
panjang dan pendek serta terdapat evaluasi yang terdiri dari kriteria dan standar.
anjurkan klien untuk tidak mengkonsumsi alcohol, kafein atau zat iritan bagi
lambung serta merubah gaya hidup dengan pola hidup sehat dan meminimalkan
antasida, ajarkan keluarga cara mengukur intensitas nyeri dengan skala nyeri 1-
10, jelaskan pada keluarga tentang teknik relaksasi dan obat tradisional untuk
mengatasi nyeri dan motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang
berkurang atau hilang dan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan dalam hal ini yaitu Tn Ag dengan gastritis. Agar
relaksasi nyeri dan membuat ramuan herbal yang cocok untuk kesehatan lambung.
2010).
selama dua hari dari tanggal 26 – 27 Oktober 2019 dengan hari pertama penulis
komplikasi dari gastritis dan cara pencegahannya agar tidak kambuh kembali,
mengajarkan keluarga cara mengukur intensitas nyeri dengan skala nyeri 1- 10,
menjelaskan pada keluarga tentang teknik relaksasi tarik napas dalam untuk mengatasi
nyeri dan mengukur skala nyeri kembali. Implementasi keperawatan di hari kedua
82
penulis kembali mengukur skala nyeri dan mengajarkan cara membuat ramuan herbal
Menurut Hikmah (2019) ramuan herbal ekstrak kunyit dua kali sehari pagi dan
pada kasus Tn Ag karena penulis mengacu pada teori yang ada, dimana tindakan
kerja dan efektifitas dari serangkaian program yang digunakan terkait program
kegiatan, karakteristik dan hasil yang telah dicapai (Parton, 1986 dalam Achjar,
2010).
tindakan keperwatan).
dan cara pencegahannya agar tidak kambuh kembali, mengajarkan keluarga cara
83
mengukur intensitas nyeri dengan skala nyeri 1- 10, menjelaskan pada keluarga
tentang teknik relaksasi tarik napas dalam untuk mengatasi nyeri dan mengukur
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta komplikasi dari gastritis secara
skala nyeri berkurang menjadi dua dan istri Tn Ag dapat mempraktekkan cara
Hari kedua implementasi penulis mengukur skala nyeri dan mengajarkan cara
nyeri denga skala nyeri yaitu satu dan istri klien mengatakan mengerti/paham cara
Evaluasi akhir dari implementasi yang dilakukan oleh penulis sesuai dengan
teoritis dan disimpulkan bahwa masalah nyeri akut pada Tn Ag sudah berkurang
namun belum hilang serta keluarga sudah mampu merawat Tn Ag yang menderita
gastritis. Telah tercapainya tujuan jangka pendek maupun jangka panjang yang
5.1 Kesimpulan
tarik kesimpulan :
1. Hasil pengkajian didapatkan kesamaan data dari kasus yang diangkat dengan
teori yang ada yaitu Tn Ag mengeluh nyeri pada bagian ulu hati dengan skala
nyeri tiga, namun terdapat tanda dan gejala tambahan dari gastritis yang
(2016) rasa pusing tersebut dapat dijelaskan akibat dari rasa lapar
diagnosa, namun yang berkaitan dengan gastritis yaitu nyeri akut pada Tn Ag
nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu dengan skala nyeri 3.
keluarga cara mengukur intensitas nyeri dengan skala nyeri 1- 10, menjelaskan
pada keluarga tentang teknik relaksasi tarik napas dalam untuk mengatasi
dilanjutkan pada hari kedua dengan kembali mengukur skala nyeri dan
mukosa lambung.
telah berkurang dengan skala nyeri satu dan istri klien menyatakan mampu
5.2 Saran
1. Mahasiswa
terkait kondisi klien yang ditemukan pada saat pengkajian agar klien tidak
lambung agar luka pada mukosa lambung dapat pulih dan gastritis tidak
2. Puskesmas
gastritis.
3. Institusi
DAFTAR PUSTAKA
Priscilla, Lemone dkk. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2 Ed
5. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rahmah, M dkk. (2013). Faktor Resiko Kejadian Gastritis di Wilayah Kerja
Puskesmas Kampili Kabupaten Gowa (online). (http://repository.unhas.ac.id,
diakses pada 23 Januari 2020)
Rendi MC & TH Margaret. (2019). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan
Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.
Rukmana, Lia N. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekambuhan
Gastritis di SMAN 1 Ngaglik (online). (http://lib.unisayogya.ac.id, diakses pada
tanggal 9 Februari 2020).
Suratun & Lusianah. (2010). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Gastrointestinal. Jakarta Timur : CV Trans Info Media.
Widiastuti, Riska. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Bapak H
Masalah Utama Nyeri Etcausa Gastritis Di Desa Lembang Kecamatan
Sokaraja Kabupaten Banyumas (online). (http://repository.ump.ac.id, diakses
pada 12 Februari 2020).
90