Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH GEOGRAFI

POTENSI KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES TAHUN


PELAJARAN 2022/2023

Disusun oleh :
ARINDA PUTRI SALSABILA (03) XII IPS 3
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BUMIAYU
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1
POTENSI KECAMATAN TONJONG KABUPATEN BREBES

1.Potensi Desa
Pengertian Potensi Desa
Potensi desa merupakan segenap sumber daya alam serta sumber daya
manusia yang dimiliki desa. Sumber daya tersebut dianggap sebagai modal
dasar yang nantinya dapat dikelola dan juga dikembangkan demi
kepentingan, kelangsungan dan perkembangan desa.

A. Kondisi Geografis
Kecamatan Tonjong yang merupakan salah satu Kecamatan di wilayah
Kabupaten Brebes bagian selatan dengan bagian barat berbatasan
dengan wilayah Kecamatan Bumiayu, sebelah selatan berbatasan
dengan Kecamatan Paguyangan, sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Paguyangan dan Sirampog, serta sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Bantarkawung dan Kecamatan Ketanggungan.
Letaknya antara. Luas wilayah Kecamatan Tonjong pada tahun 2015
sebesar 8.126,07 Ha yang terbagi menjadi lahan sawah seluas 2.024,55
Ha (24,91%) dan lahan bukan sawah seluas 6.101,52 Ha (75,09%).
Lahan sawah terdiri dari sawah berpengairan seluas 1.790,09 Ha
(88,42%) dan sawah tadah hujan seluas 234,46 Ha (11,58%) dan
ketinggian tempat antara 100 sampai 400 mdpl (BPS, 2016).

B. Kondisi Demografi
Jumlah Penduduk Kecamatan Tonjong pada tahun 2015 tercatat
sebanyak66.301 jiwa yang terdiri dari 33.010 jiwa penduduk laki-laki
dan 33.291 jiwapenduduk perempuan. Pertumbuhan penduduk di
Kecamatan Tonjong pada tahun2015 sebesar 0,24%, dengan luas
wilayah 8.126,07 ha.Distribusi penduduk Kecamatan Tonjong belum
tersebar secara merata.Dimana Desa Kutamendala memiliki jumlah
penduduk terbesar yaitu sebanyak11.406 jiwa (17,20%), sementara itu
jumlah penduduk yang paling sedikit yaituDesa Watujaya memiliki

2
penduduk sebanyak 1.174 jiwa (1,77%). Kepadatanpenduduk di
Kecamatan Tonjong pada tahun 2015 sebesar 816 jiwa/km², tahun2014
sebesar 814 jiwa/km² dan tahun 2013 sebesar 812 jiwa/km².Penduduk di
Kecamatan Tonjong kebanyakan bermata pencaharian sebagaipetani
atau peternak, walaupun sebagian besar sebagai buruh tani dan
buruhbangunan. Masyarakat di Kecamatan Tonjong juga
menggantungkan hidupnyapada usaha pertanian tanaman pangan selain
padi yaitu ketela pohon sertabeberapa produk hortikultura. Lahan yang
ditanami tanaman pangan merupakansawah tadah hujan, mengingat
lahan yang dimanfaatkan sebagai sawah tadahhujan sangat luas di
Kecamatan Tonjong.

C. Keadaan Tanah dan Iklim


Topografi wilayah Kabupaten Brebes yaitu berbukit, bergelombang dan
datar dengan ketinggian 0 – 2000 mdpl. Pada Kabupaten Brebes bagian
selatan memiliki topografi yang berbukit, sementara pada bagian tengah
dan utara masing masing mempunyai topografi bergelombang dan datar.
Dilihat dari kelerengannya luas wilayah Kabupaten Brebes yaitu: 0% -
2% (71.512 ha), 2% - 15% (30.641 ha), 15% - 40% (38.422 ha), di atas
40% (25.542%). Luas tanah Kabupaten Brebes yaitu 166.177 ha yang
terdiri atas tanah sawah 66.446 ha, tanah kering 44.575 ha, hutan negara
48.574 ha, perkebunan negara (swasta) 279 ha dan lain – lain 5.243 ha
(DPU Brebes, 2013). Luas Kecamatan Tonjong yaitu 8.126 ha atau
sekitar 4.8% dari luas wilayah Kabupaten Brebes. Jenis tanah di
Kecamatan Tonjong bervariasi hampir diseluruh15wilayah, jenis tanah
di wilayah Kabupaten Brebes sebagian besar adalah jenis alluvial
kelabu dengan sebaran aluvial kelabu dan aluvial coklat kelabu
diKecamatan Tonjong seluas 448 Ha, kedalaman efektif tanah cukup
dalam lebih dari 150 cm dengan pH 5.5 – 6.5 (DPU Brebes, 2013).
Hamparan tanah di Kecamatan ini termasuk tanah yang mempunyai
tingkat kesuburan yang relatif subur. Curah hujan rata-rata lebih dari

3
2000 mm per tahun. Sedangkan suhu udara berkisar antara 21 ° - 34 °C
dengan kelembaban udara berkisar 77 - 80%, sehingga setiap tahun
jarang sekali adanya bulan kering. Brebes bagian selatan khususnya
Bumiayu - Tonjong termasuk dalam zona iklim C (Q= 37.3) (menurut
Schdmit & Ferguson) ini berarti zona iklim agak basah (fairly wet)
(Dewi, 2005). Sedangkan untuk tipe iklimnya wilayah Kecamatan
Tonjong merupakan termasuk zona iklim golongan C3 (Oldeman).
Dengan hasil klasifikasi iklim ini wilayah Kecamatan Tonjong cocok
untuk dijadikan sebagai tempat budidaya tanaman keras/perkebunan
dan kehutanan.

2.Potensi Sumber Daya Manusia


Makanan olahan daging ayam merupakan makanan yang banyak digemari
oleh masyarakat.Selama ini kita mengenal olahan daging ayam seperti
sate,opor ,ayam goreng atau ayam bakar. Ada satu olahan daging ayam khas
Kecamatan Tonjong yang banyak diminati masyarakat yaitu gecok ayam.
Gecok ayam mirip dengan opor ayam yang membedakan adalah tidak
adanya pemakaian kunyit dan proses pembakaran bumbu dan ayam sebelum
dimasak.

3. Potensi Pariwisata
Salah satu tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi di desa
kutamendala adalah Curug Gondang yang mana adalah sebuah air terjun
yang terletak di tengah hutan kawasan Kembeng. Tempat ini memberikan
pemandangan yang sangat indah yang mana dikelilingi oleh pohon-pohon
yang masih lebat/rindang sehingga membuat tempat ini sangat begitu alami
dan segar. Selain itu airnya yang jernih membuat pengunjung tertarik untuk
mandi dibawah air terjun tersebut. Namun sayangnya, tempat ini masih
jarang di kunjungi oleh masyarakat karena akses jalannya yang belum
memadai/sulit. Untuk menuju ke tempat ini, pengunjung harus berjalan
sekitar 200 km atau sekitar 4 jam. Adapun transportasi yang ada, yaitu

4
sepeda motor. Namun,pengunjung harus memiliki nyali yang besar karena
akses jalannya yang sangat curam.Kemudian, tempat wisata di desa
kutamendala adalah bendungan sier-sier yang mana tempat ini adalah
tempat wisata favorit masyarakat kutamendala karena tempat ini sangat
mudah untuk dijangkau yang mana pengunjung bisa mengaksesnya
menggunakan transportasi umum ataupun kendaraan pribadi. Tempat ini
terletak di desa pekandangan berbatasan dengan desa karangjongkeng. Hal
yang menarik untuk mengunjungi tempat ini karena tempat ini cocok untuk
kumpul bersama orang terdekat, acara kelas, kumpul keluarga dan lain
sebagainya. Tempat ini selain menyuguhkan pemandangan yang indah
untuk foto, pengunjung juga bisa berenang di bendungan ini. Bendungan
sier-sier selain dijadikan tempat wisata juga dijadikan sumber air para petani
untuk mengairi sawah mereka khususnya warga desa kutamendala. Selain
memiliki tempat wisata yang indah, desa kutamendala juga memiliki
kebudayaan yang mana berbeda dengan desa lain yaitu Nyadran. Nyadran
adalah sebuah tradisi yang di lakukan setiap setahun sekali tepatnya
seminggu setelah hari raya idul fitri. Tradisi ini masih berlangsung hingga
saat ini yang mana tradisi ini di lakukan dimakam wali yang terletak di
tengah hutan yaitu di hutan pesanggrahan. Tradisi ini bertujuan untuk
mengenang dan mendoakan leluhur/wali yang telah meninggal. Selain itu
dalam tradisi ini, masyarakat bisa lebih akrab karena mereka berkumpul
dalam satu tempat secara bersamaan. Dalam tradisi ini, masyarakat akan
berdo’a bersama di pimpin oleh seorang ustadz atau kyai setelah itu mereka
akan makan makanan yang mereka bawa bersama-sama.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://tonjong.brebeskab.go.id/category/potensi-peternakan/

Anda mungkin juga menyukai