ABSTRAK ABSTRACT
302
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
303
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
Sedangkan pada rumput gajah dan pucuk organik dapat digunakan dalam
tebu masing – masing sebagai berikut : perkecambahan sebagai media yang baik.
protein kasar 6% dan 5,33%, serat kasar Dalam mempercepat proses
34,25% dan 35,48%. Dalam upaya perkecambahan benih perendaman dapat
memenuhi kebutuhan pangan, pakan, dan membantu dalam proses imbibisi air dan
bahan industri yang terus meningkat, serta pengaktifan enzim untuk proses
meningkatkan pendapatan petani maka perkecambahan.
pengembangan sorgum merupakan salah Berdasarkan pemikiran diatas perlu
satu alternatif yang dapat dipilih. Benih mengadakan penelitian untuk mengetahui
bermutu baik akan menghasikan dan memperoleh data tentang pengaruh
pertumbuhan bibit yang kuat dan perlakuan media tumbuh tanaman dan
perkembangan akar yang cepat.Secara lama perendaman terhadap perkecambahan
morfologis suatu biji yang berkecambah benih sorgum.
umumnya ditandai dengan akar dan daun
yang menonjol keluar dari biji.
MATERI DAN METODE
Media tumbuh yang efektif
PENELITIAN
merupakan salah satu faktor penentu
perkecambahan, dimana media yang Bahan yang digunakan dalam
berpori, mampu mempertahankan penelitian ini yaitu benih sorgum varietas
kelembapan dan mampu memasok unsur Numbu yang diperoleh dari Seameo
hara, sangat baik untuk perkecambahan Biotrop Bogor, tanah biasa dan tanah
suatu benih.Air dapat membantu lapisan hasilpembakaran sampah organik dan air
biji dan memfasilitasi pergerakan oksigen untuk perendaman. Alat yaitu, bambu
ke dalam biji dimana air merupakan media untuk pembuatan rumah kecambah dan
yang berperan dalam pemindahan material meja, paranet 75 % naungan, ayakan
biji ke bagian lainnya yang tanah, cangkul, gergaji, bendrat, paku, tali,
dibutuhkan.Tanah dikatakan subur jika label, termometer, timbangan, sprayer,
memiliki sifat fisika, kimia, dan biologi saringan, alat tulis menulis dan camera
yang baik. untuk dokumentasi.
Tanah hasil bakaran adalah tanah Penelitian ini menggunakan Rancangan
sisa pembakaran bahan–bahan organik Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara
seperti ranting kering dan daun pepohonan faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor
yang kering. Tanah hasil bakaran bahan A yaitu media tumbuh yang terdiri dari :
304
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
A1: tanah biasa ;A2: 50% tanah biasa + rataan terendah perlakuan media tumbuh
50% tanah hasil pembakaran ;A3: tanah dan lama perendaman terhadap daya
hasil pembakaran sampah organik. Faktor kecambah diperoleh pada A2P1 yaitu
B yaitu lama perendaman yang terdiri dari sebesar 80,00%. Sedangkan nilai rataan
: P1: tanpa perendaman ; P2: 2 jam tertinggi perlakuan media tumbuh dan
perendaman ; P3: 4 jam perendaman ; P4:6 lama perendaman terhadap daya kecambah
jam perendaman. Perlakuan diulang diperoleh pada media tumbuh A3P3 sebesar
sebanyak 3 kalisehingga diperoleh 36 100,0%.
satuan percobaan. Pada masing - masing Hasil analisis keragaman
media perlakuan menggunakan 20 benih, menunjukkan bahwa perlakuan media
sehingga benih yang digunakan sebanyak tumbuh memberikan pengaruh yang
720 benih. Untuk analisis data berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap
menggunakan Program Ecxel 2010 dan daya kecambah, sedangkan interaksi antara
Minitab versi 14. lama perendaman dan media tumbuh
memberikan pengaruh yang berbeda tidak
nyata (P>0,05) terhadap daya kecambah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji lanjut dengan Tuckey
Simultaneous Test tanaman yang ditanam
Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama
Perendaman Terhadap Daya Kecambah pada media tumbuh A3 berbeda nyata
(P<0,05) lebih cepat daya kecambahnya
Pengaruh perlakuan media tumbuh
dibandingkan dengan media tumbuh A1
dan lama perendaman terhadap daya
dan media tumbuh A2.
kecambah dapat dilihat pada Tabel 1. Nilai
Tabel 1. Rataan Pengaruh Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama Perendaman Terhadap Daya
Kecambah Tanaman Sorgum
Perlakuan P1 P2 P3 P4 Rataan
305
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
306
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
Tabel 2. Rataan Pengaruh Interaksi Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama Perendaman
Terhadap Laju Percambahan Sorgum
Perlakuan P1 P2 P3 P4 Rataan
A1 18,33 16,33 17,67 19,00 17,83a
A2 16,00 18,67 18,00 17,33 17,50a
A3 19,33 19,33 20,00 19,33 19,50b
Rataan 17,88 18,11 18,55 18,55
Ket : nilai pada lajur yang sama dengan superscript yang berbeda menunjukkan perbedaan
yang nyata (P<0,05)
307
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
dan biokimia tanaman yaitu untuk berkecambah, semakin lama biji direndam,
mengaktifkan proses metabolisme benih maka semakin besar masuknya air ke
sehingga memungkinkan untuk dapat dalam endosperma biji, sehingga
berkecambah (Hakim, 2007). Fungsi dari memungkinkan benih berkecambah
kalsium adalah merangsang pembentukan dengan cepat tetapi ada batasan tertentu
bulu-bulu akar agar benih lebih cepat untuk lamanya perendaman karena jika
untuk berkecambah serta berperan dalam terlalu lama direndam maka biji akan
pembuatan protein atau bagian yang aktif mengalami pembusukan dan rusak.
dari tanaman. Tanah hasil bakaran sampah
organik pada mediatanam benih memiliki Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama
Perendaman Terhadap Jumlah Daun
pengaruh yang cukup besar terhadap
perbaikan sifat fisika tanah yang akan Pengaruh interaksi perlakuan media
benih. Pengaruh tanah hasil bakaran jumlah daun dapat dilihat pada Tabel 3.
sampah organik terhadap perbaikan sifat Nilai rataan terendah pengaruh interaksi
fisika tanah adalah peningkatan porositas perlakuan media tumbuh dan lama
tanah. Porositas tanah adalah ukuran yang perendaman terhadap jumlah daun
menunjukkan bagiantanah yang tidak terisi diperoleh pada A3P2 sebesar 2,08.
bahan padat tanah dan terisi oleh udara dan Sedangkan nilai rataan tertinggi pengaruh
air (Setiadi dan Yadi, 1992). Pori dalam interaksi perlakuan media tumbuh dan
tanah menentukan kandungan air dan lama perendaman terhadap jumlah daun
udara dalam tanah untuk proses diperoleh pada A1P3 sebesar 3,00.
(1993), perkecambahan benih juga berbeda sangat nyata (P<0,01) dan lama
air, semakin lama perendaman maka waktu nyata (P<0,05) terhadap jumlah daun,
perkecambahan juga akan semakin cepat. sedangkan interaksi antara media tumbuh
tumbuh yang paling baik karena air dan pengaruh yang berbeda sangat nyata
oksigen yang dibutuhkan untuk (P<0,01) terhadap jumlah daun. Hasil uji
tanpa halangan sehingga benih dapat untuk melihat perbedaan antara perlakuan
308
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
Tabel 3. Rataan Pengaruh Interaksi Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama Perendaman
Terhadap Jumlah Daun Tanaman Sorgum
Perlakuan P1 P2 P3 P4 Rataan
a a a a
A1 2,95 2,79 3,00 2,91 2,91a
A2 2,74ab 2,62ab 2,83a 2,24c 2,61b
A3 2,29bc 2,08c 2,33bc 2,62ab 2,33c
Rataan 2,66ab 2,50a 2,72b 2,59ab
Ket: nilai pada lajur dan baris yang sama dengan superscript yang berbeda menunjukkan
perbedaan yang nyata (P<0,05)
diperoleh bahwa tanaman yang ditanam tersedia dalam jumlah yang cukup dan
pada media tumbuh 100% tanah seimbang di dalam media tanam/tumbuh.
biasadengan lama perendaman 4 jam Siklus unsur hara dan pembentukan
berbeda nyata (P<0,05) lebih banyak struktur tanah yang stabil sangat
jumlah daunnya dibandingkan dengan mempengaruhi banyaknya jumlah daun
media tumbuh A2 dan media tumbuh A3 dalam suatu tanaman. Unsur hara nitrogen
pada berbagai lama perendaman. berperan dalam membantu pertumbuhan
Media tumbuh 100% tanah vegetatif tanaman dan menyusun zat hijau
biasadengan lama perendaman 4 jam daun (Abidin, 1993). Menurut Gardner et
memberikan respons yang tinggi terhadap al.(1991), menyatakan nutrient dan
banyaknya jumlah daun dibandingkan A2 ketersediaan air dapat mempengaruhi
dan A3pada berbagai lama perendaman. pertumbuhan seperti pada organ vegetatif
Hal ini mungkin disebabkan karena 100% juga dapat meningkatkan pertumbuhan
tanah biasa mengandung ketersediaan jumlah daun. Untuk jumlah daun yang
unsur hara dalam jumlah yang cukup dan berpengaruh nyata akibat lama
seimbang. perendaman 4 jam benih dalam air erat
Ketersediaan unsur hara dalam hubungannya dengan faktor keadaan tanah
jumlah yang cukup dan seimbang atau lingkungannya. Menurut Salisbury
merupakan faktor utama yang sangat dan Frank (1995), jumlah daun
menentukan tingkat keberhasilan dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara
pertumbuhan jumlah daun tanaman yang di dalam tanah dan lama perendaman suatu
maksimum dan ditambahkan pula oleh benih di dalam air. Pada saat daun belum
Dwijoseputro (1992) yang menyatakan dapat berfungsi sebagai organ untuk
bahwa tanaman akan tumbuh subur apabila fotosintesa maka pertumbuhan kecambah
unsur hara yang dibutuhkan tanaman sangat tergantung pada persediaan
309
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
310
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
Sadjad. S. 1980. Panduan Pembinaan Steel, RGD dan J. H. Torrie 1992. Prinsip
Mutu Benih Tanaman Kehutanan dan Prosedur Statistik, Gramedia.
Di Indonesia. Proyek Pusat Pustaka utama, Jakarta.
Pembenihan Kehutanan Direktorat
Reboisasi dan Rehabilitasi Stevenson, F.T. 1982. Humus Chemistry.
Direktorat Jendral Kehutanan, John Wiley and Sons, Newyork.
Jakarta.
Sumanto dan Sriwahyuni, 1993.
Salisbury dan B. Frank. 1995. Fisiologi Pengembangan Benih Terhadap
Tumbuhan Jilid 3. Bandung : ITB Perlakuan Perkecambahan. Pusat
Press. Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Industri.
Setiadi dan Yadi, 1992. Mikrobiologi
Tanah. Petunjuk Laboratorium.
Bogor: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi, Pusat Antar
Universitas Bioteknologi, Institut
Pertanian Bogor.
Siti Yuhaeni Dan Wahyu H. 2005.
Pertumbuhan Dan Produktivitas
Tanaman Sorgum (Sorghum
Numbu) Yang Mendapatkan
Kombinasi N, P, K. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner 2005. Balai Penelitian
Ternak. Bogor
311