Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No.

2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626

PENGARUH MEDIA TUMBUH DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP


PERKECAMBAHAN SORGUM VARIETAS NUMBU

Marsel Efraim Bajang*, A. Rumambi **, W. B. Kaunang**, D. Rustandi **

Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi


E-mail :marsel_bajang@yahoo.com

ABSTRAK ABSTRACT

Penelitian pengaruh media tumbuh THE EFFECT OF GROWING


dan lama perendaman terhadap MEDIUM AND SOAKING TIME ON
perkecambahan sorgum varietas numbutelah GERMINATION OF SORGHUM VAR.
dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah NUMBU. The present study was conducted to
untuk mengetahui dan memperoleh data elaboratethe effect of the growing medium
pengaruh media tumbuh tanaman dan lama andsoaking times on germination of sorghum
perendaman terhadap perkecambahan tanaman varieties numbu. This research has been done
sorgum. Penelitian ini menggunakan dua to learn and obtain data on the effect of the
macam perlakuan yaitu media tumbuh dan plant growth media and the soaking times of
lama perendaman. Rancangan yang digunakan the sorghum plant sprouts. The experiment
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang consisted of a 3x4x3 factorial design with 3
disusun secara faktorial yaitu 3 x 4 dengan 3 levels of growing medium (100% original soil;
kali ulangan sehingga diperoleh 36 satuan 50% original soil + 50% burned soil; and
percobaan, dimana faktor A yaitu media 100% burned out soil) and 4 levels of soaking
tumbuh yang terdiri dari 3 faktor dan faktor B times (0,2,4, and 6 hours). After a significant F
yaitu lama perendaman dengan 4 faktor. test (where necesarry) was employed to
Variabel yang diamati yaitu daya kecambah, inspect differences among group means.
laju perkecambahan dan jumlah daun. Hasil Statistical difference was accepted at P < 0,05.
analisis keragaman menunjukan bahwa Variables measured were: germination rates,
perlakuan media tumbuh memberikan germination, and leaf counts. Research results
pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap showed that growing medium gave a
daya kecambah dan laju perkecambahan. significant difference (P<0,01) on germination
Interaksi media tumbuh dan lama perendaman phase and germination rates. The interaction of
memberikan pengaruh yang berbeda sangat growing medium andsoaking times gave a
nyata (P<0,01) terhadap jumlah daun. significant difference on leaf counts.It can be
Dapat disimpulkan bahwa media tumbuh concluded that the growing medium gave a
memberikan respons positif terhadap daya positive response on germination phase
kecambah dan laju perkecambahan sedangkan andgermination rates; while leaf counts of
jumlah daun hijauan sorgum varietas numbu Sorghum var. Numbu interacted well with
dipengaruhi oleh interaksi media tumbuh growing medium of 100% original soil and all
100% tanah biasa dengan semua lama level of soaking times.
perendaman.
Kata Kunci: media tumbuh, lama perendaman, Keywords: growing medium, soaking times,
sorgum varietas numbu, perkecambahan. sorghum var. Numbu, germination.

*Alumni Fakultas Peternakan Unsrat


** Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak

302
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626

PENDAHULUAN Brawijaya Malang berdasarkan 100 %


bahan kering biji sorgum berturut-turut:
Sorgum merupakan salah satu jenis
Bahan kering 87 %; Protein kasar 10,26
rumput-rumputan yang dapat dijadikan
%; Serat kasar 2,72 %; Lemak 2,70 %; Ca
sebagai sumber hijauan yang cukup
0,93; P 0,38 %, dan Gross energy (Kkal/g)
potensial untuk dikembangkan di
4323,21 (Rumambi, 2013).
Indonesia karena sorgum memiliki
Biji sorgum mengandung senyawa
beberapa keunggulan yaitu, cepat
fenolik yang terletak pada pada pericarp,
tumbuhnya, potensi hasil tinggi dengan
testa, lapisan aleuron, dan endosperm ,
kualitas hijauan yang baik,biomasa tinggi
dimana senyawa fenolik banyak
serta daunnya dapat diawetkan dalam
bermanfaat bagi kesehatan manusia.
bentuk silase dan hay.
Sorgum hitam mengandung antosianin
Sorgum yang umum digunakan dan
yang termasuk komponen flavonoid
ditanam di Indonesia adalah sorgum biji
turunan poliphenol yang memiliki fungsi
(grain sorghum), sorgum manis (sweet
pemeliharaan kesehatan, diantaranya
sorghum) dan broomcorn di kenal di
sebagai antioksidan, pencegah kelainan
Indonesia sebagai (hermada). Sorgum biji
jantung koroner dengan mencegah
( grain sorghum) paling cocok untuk
penyempitan pembuluh darah arteri, dan
pangan yang diolah menjadi tepung untuk
pencegah kanker. Oleh sebab itu tepung
bahan dasar kue, sebagai
sorgum dapat dianjurkan untuk dijadikan
mediapertumbuhan jamur danpakan
olahan pangan fungsional. Asupan
ternak. Sorgum manis (sweet sorghum)
antioksidan pada ternak ruminansia dapat
cocok digunakan sebagai pakan ternak
meningkatkan motility dan viability
(dibuat silase) dan bahan baku industri
sperma, dan dapat menurunkan peroksidasi
etanol. Broomcorn (hermada)cocok
lipid sehingga tidak menutup
digunakan untuk membuat sapu terutama
kemungkinan produktivitas daging dari
untuk diekspor ke jepang.
ternak ruminansia yang mengkomsumsi
Di Indonesia, biji sorgum dikenal
sorgum akan terjaga kualitas dan kuantitas
dengan berbagai nama daerah, antara lain
daging yang dihasilkan.
yaitu jagung pari, cantel, gandum, oncer
Komposisi daun sorgum setara
(jawa), jagung cetrik, gandrung, gandrum,
dengan rumput gajah dan pucuk tebu yang
degem, kumpay (sunda), dan gandum
masing-masing sebagai berikut: Protein
Minangkabau). Hasil analisa proximat
kasar 7,82 %, serat kasar 28,9%.
laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSI)

303
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626

Sedangkan pada rumput gajah dan pucuk organik dapat digunakan dalam
tebu masing – masing sebagai berikut : perkecambahan sebagai media yang baik.
protein kasar 6% dan 5,33%, serat kasar Dalam mempercepat proses
34,25% dan 35,48%. Dalam upaya perkecambahan benih perendaman dapat
memenuhi kebutuhan pangan, pakan, dan membantu dalam proses imbibisi air dan
bahan industri yang terus meningkat, serta pengaktifan enzim untuk proses
meningkatkan pendapatan petani maka perkecambahan.
pengembangan sorgum merupakan salah Berdasarkan pemikiran diatas perlu
satu alternatif yang dapat dipilih. Benih mengadakan penelitian untuk mengetahui
bermutu baik akan menghasikan dan memperoleh data tentang pengaruh
pertumbuhan bibit yang kuat dan perlakuan media tumbuh tanaman dan
perkembangan akar yang cepat.Secara lama perendaman terhadap perkecambahan
morfologis suatu biji yang berkecambah benih sorgum.
umumnya ditandai dengan akar dan daun
yang menonjol keluar dari biji.
MATERI DAN METODE
Media tumbuh yang efektif
PENELITIAN
merupakan salah satu faktor penentu
perkecambahan, dimana media yang Bahan yang digunakan dalam
berpori, mampu mempertahankan penelitian ini yaitu benih sorgum varietas
kelembapan dan mampu memasok unsur Numbu yang diperoleh dari Seameo
hara, sangat baik untuk perkecambahan Biotrop Bogor, tanah biasa dan tanah
suatu benih.Air dapat membantu lapisan hasilpembakaran sampah organik dan air
biji dan memfasilitasi pergerakan oksigen untuk perendaman. Alat yaitu, bambu
ke dalam biji dimana air merupakan media untuk pembuatan rumah kecambah dan
yang berperan dalam pemindahan material meja, paranet 75 % naungan, ayakan
biji ke bagian lainnya yang tanah, cangkul, gergaji, bendrat, paku, tali,
dibutuhkan.Tanah dikatakan subur jika label, termometer, timbangan, sprayer,
memiliki sifat fisika, kimia, dan biologi saringan, alat tulis menulis dan camera
yang baik. untuk dokumentasi.
Tanah hasil bakaran adalah tanah Penelitian ini menggunakan Rancangan
sisa pembakaran bahan–bahan organik Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara
seperti ranting kering dan daun pepohonan faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor
yang kering. Tanah hasil bakaran bahan A yaitu media tumbuh yang terdiri dari :

304
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626

A1: tanah biasa ;A2: 50% tanah biasa + rataan terendah perlakuan media tumbuh
50% tanah hasil pembakaran ;A3: tanah dan lama perendaman terhadap daya
hasil pembakaran sampah organik. Faktor kecambah diperoleh pada A2P1 yaitu
B yaitu lama perendaman yang terdiri dari sebesar 80,00%. Sedangkan nilai rataan
: P1: tanpa perendaman ; P2: 2 jam tertinggi perlakuan media tumbuh dan
perendaman ; P3: 4 jam perendaman ; P4:6 lama perendaman terhadap daya kecambah
jam perendaman. Perlakuan diulang diperoleh pada media tumbuh A3P3 sebesar
sebanyak 3 kalisehingga diperoleh 36 100,0%.
satuan percobaan. Pada masing - masing Hasil analisis keragaman
media perlakuan menggunakan 20 benih, menunjukkan bahwa perlakuan media
sehingga benih yang digunakan sebanyak tumbuh memberikan pengaruh yang
720 benih. Untuk analisis data berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap
menggunakan Program Ecxel 2010 dan daya kecambah, sedangkan interaksi antara
Minitab versi 14. lama perendaman dan media tumbuh
memberikan pengaruh yang berbeda tidak
nyata (P>0,05) terhadap daya kecambah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji lanjut dengan Tuckey
Simultaneous Test tanaman yang ditanam
Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama
Perendaman Terhadap Daya Kecambah pada media tumbuh A3 berbeda nyata
(P<0,05) lebih cepat daya kecambahnya
Pengaruh perlakuan media tumbuh
dibandingkan dengan media tumbuh A1
dan lama perendaman terhadap daya
dan media tumbuh A2.
kecambah dapat dilihat pada Tabel 1. Nilai

Tabel 1. Rataan Pengaruh Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama Perendaman Terhadap Daya
Kecambah Tanaman Sorgum
Perlakuan P1 P2 P3 P4 Rataan

A1 91,67 81,67 88,33 95,00 89,16a

A2 80,00 93,33 90,00 86,67 87,50a


A3 96,67 96,67 100,00 96,67 97,50b
Rataan 89,44 90,55 92,77 92,78
Ket: nilai pada lajur yang sama dengan superscript yang berbeda menunjukkan perbedaan
yang nyata (P<0,05).

305
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626

Media tumbuh A3 dengan lama menghasilkan unsur yang diperlukan oleh


perendaman 4 jam memberikan respons tanaman seperti kalium.
tinggi lebih cepat daya kecambahnya Tanah bakaran mempunyai
dibandingkan dengan media tumbuh A1 porositas yang lebih baik dari tanah biasa
dan A2. Hal ini mungkin disebabkan sehingga tata udara tanah lebih baik.
karena tanah hasil bakaran (sampah Porositas tanah juga mempengaruhi daya
organik) mengandung unsur hara makro K kecambah suatu benih karena pori-pori
(kalium) yang tinggi. didalam tanah bakaran sampah organik
Sampah organik merupakan menentukan banyak/sedikitnya kandungan
sumber unsur hara tanah yang setelah air dan udara dalam tanah yang berfungsi
mengalami proses dekomposisi akan untuk daya berkecambah suatu benih. Pada
tersedia bagi tanaman. Unsur hara kalium pH normal tanah terdiri dari 25% udara,
berpengaruh besar terhadap daya 25% air, 45% mineral, dan 5% bahan
kecambah sorgum terutama pada benih organik.
tanaman sorgum (Siti Dan Wahyu, Benih sorgum membutuhkan air
2005).Kalium berfungsi sebagai penyusun yang cukup untuk melemahkan kulit biji,
protein dan karbohidrat pada tanaman, menghidrolisis cadangan makanan dan
umumnya kalium berperan sebagai menaikkan kadar air benih dari sekitar
pengimbang pengaruh nitrogen dan 10% sampai tingkat 45%, yang harus
phosphor. Menurut Rukmana (2005), K diperoleh sebelum perkecambahan di
membuat tanaman lebih tahan terhadap mulai (Kamil, 1996). Perendaman biji
penyakit dan dapat merangsang dalam air mengakibatkan kulit biji lembab
pertumbuhan akar untuk membantu daya dan lebih lunak memungkinkan pecah dan
kacambah tanaman sorgum. Cadangan robek sehingga perkembangan embrio dan
makanan yang terdapat pada biji tanaman endosperm lebih cepat terjadi, serta untuk
sorgum membantu pertumbuhan sorgum memberikan fasilitas masuknya oksigen
untuk berkecambah, setelah cadangan kedalam biji (Kurnianingsih, 2012).
makanan di dalam biji habis maka sorgum
akan menggunakan unsur hara yang ada di Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama
dalam tanah untuk berkecambah seperti Perendaman Terhadap Laju
Percambahan
unsur hara K (Sadjad, 1980). Rioardi
(2006) menyatakan bahwa hasil Pengaruh perlakuan media tumbuh

Pembakaran sampah organik dapat dan lama perendaman terhadap laju


perkecambahan dapat dilihat pada Tabel 2.

306
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626

Tabel 2. Rataan Pengaruh Interaksi Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama Perendaman
Terhadap Laju Percambahan Sorgum
Perlakuan P1 P2 P3 P4 Rataan
A1 18,33 16,33 17,67 19,00 17,83a
A2 16,00 18,67 18,00 17,33 17,50a
A3 19,33 19,33 20,00 19,33 19,50b
Rataan 17,88 18,11 18,55 18,55
Ket : nilai pada lajur yang sama dengan superscript yang berbeda menunjukkan perbedaan
yang nyata (P<0,05)

Nilai rataan terendah perlakuan media dibandingkan dengan media tumbuh A1


tumbuh dan lama perendaman terhadap dan A2. Hal ini mungkin disebabkan oleh
laju perkecambahan diperoleh pada A2P1 pengaruh media tumbuh 100% tanah hasil
sebesar 16,00. Sedangkan nilai rataan bakaran sampah organik terhadap
tertinggi perlakuan media tumbuh dan perkecambahan suatu benih dan juga
lama perendaman terhadap laju dipengaruhi oleh lama perendaman benih
perkecambahan diperoleh pada A3P3 dalam air.
sebesar 20,00. Pembakaran sampah organik secara
Hasil analisis keragaman alami dapat menghasilkan unsur yang
menunjukkan bahwa perlakuan media diperlukan oleh tanaman seperti N, P, K,
tumbuh memberikan pengaruh yang sehingga membuat benih dapat
berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap berkecambah dengan cepat (Dewi, 1996).
laju perkecambahan, sedangkan interaksi Kandungan kalium yang tinggi didalam
antara lama perendaman dan media tanah bakaran organik mempengaruhi
tumbuh memberikan pengaruh yang tingkat kecepatan suatu benih untuk dapat
berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap laju bertumbuh dengan cepat. Fungsi dari silika
perkecambahan. Hasil uji lanjut dengan adalah menguatkan batang sehingga
Tuckey Simultaneous Test tanaman yang tanaman tahan rebah, memperkuat dinding
ditanam pada media tumbuh A3 berbeda jaringan epidermis pada biji selama proses
nyata (P<0,05) lebih cepat laju perkecambahan dan mengurangi
perkecambahannya dibandingkan dengan kekurangan air pada tanah bakaran
media tumbuh A1 dan media tumbuh A2. organik. Fungsi dari unsur hara N adalah
Media tumbuh A3 dengan lama sebagai bahan pembangunan asam
perendaman 4 jam memberikan respons amino/protein/enzim dan asam nukleat,
tinggi lebih cepat laju perkecambahannya fungsi unsur hara P pada proses fisiologi

307
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626

dan biokimia tanaman yaitu untuk berkecambah, semakin lama biji direndam,
mengaktifkan proses metabolisme benih maka semakin besar masuknya air ke
sehingga memungkinkan untuk dapat dalam endosperma biji, sehingga
berkecambah (Hakim, 2007). Fungsi dari memungkinkan benih berkecambah
kalsium adalah merangsang pembentukan dengan cepat tetapi ada batasan tertentu
bulu-bulu akar agar benih lebih cepat untuk lamanya perendaman karena jika
untuk berkecambah serta berperan dalam terlalu lama direndam maka biji akan
pembuatan protein atau bagian yang aktif mengalami pembusukan dan rusak.
dari tanaman. Tanah hasil bakaran sampah
organik pada mediatanam benih memiliki Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama
Perendaman Terhadap Jumlah Daun
pengaruh yang cukup besar terhadap
perbaikan sifat fisika tanah yang akan Pengaruh interaksi perlakuan media

mempengaruhi kecepatan perkecambahan tumbuh dan lama perendaman terhadap

benih. Pengaruh tanah hasil bakaran jumlah daun dapat dilihat pada Tabel 3.

sampah organik terhadap perbaikan sifat Nilai rataan terendah pengaruh interaksi

fisika tanah adalah peningkatan porositas perlakuan media tumbuh dan lama

tanah. Porositas tanah adalah ukuran yang perendaman terhadap jumlah daun

menunjukkan bagiantanah yang tidak terisi diperoleh pada A3P2 sebesar 2,08.

bahan padat tanah dan terisi oleh udara dan Sedangkan nilai rataan tertinggi pengaruh

air (Setiadi dan Yadi, 1992). Pori dalam interaksi perlakuan media tumbuh dan

tanah menentukan kandungan air dan lama perendaman terhadap jumlah daun

udara dalam tanah untuk proses diperoleh pada A1P3 sebesar 3,00.

perkecambahan suatu benih (Stevenson, Hasil analisis keragaman

1982). menunjukkan bahwa perlakuan media

Menurut Sumanto dan Sriwahyuni tumbuh memberikan pengaruh yang

(1993), perkecambahan benih juga berbeda sangat nyata (P<0,01) dan lama

dipengaruhi oleh lama perendaman dalam perendaman memberikan pengaruh yang

air, semakin lama perendaman maka waktu nyata (P<0,05) terhadap jumlah daun,

perkecambahan juga akan semakin cepat. sedangkan interaksi antara media tumbuh

Perlakuan benih memberikan kecepatan dan lama perendaman memberikan

tumbuh yang paling baik karena air dan pengaruh yang berbeda sangat nyata

oksigen yang dibutuhkan untuk (P<0,01) terhadap jumlah daun. Hasil uji

perkecambahan dapat masuk ke benih lanjut dengan Tuckey Simultaneous Test

tanpa halangan sehingga benih dapat untuk melihat perbedaan antara perlakuan

308
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626

Tabel 3. Rataan Pengaruh Interaksi Perlakuan Media Tumbuh Dan Lama Perendaman
Terhadap Jumlah Daun Tanaman Sorgum

Perlakuan P1 P2 P3 P4 Rataan
a a a a
A1 2,95 2,79 3,00 2,91 2,91a
A2 2,74ab 2,62ab 2,83a 2,24c 2,61b
A3 2,29bc 2,08c 2,33bc 2,62ab 2,33c
Rataan 2,66ab 2,50a 2,72b 2,59ab
Ket: nilai pada lajur dan baris yang sama dengan superscript yang berbeda menunjukkan
perbedaan yang nyata (P<0,05)

diperoleh bahwa tanaman yang ditanam tersedia dalam jumlah yang cukup dan
pada media tumbuh 100% tanah seimbang di dalam media tanam/tumbuh.
biasadengan lama perendaman 4 jam Siklus unsur hara dan pembentukan
berbeda nyata (P<0,05) lebih banyak struktur tanah yang stabil sangat
jumlah daunnya dibandingkan dengan mempengaruhi banyaknya jumlah daun
media tumbuh A2 dan media tumbuh A3 dalam suatu tanaman. Unsur hara nitrogen
pada berbagai lama perendaman. berperan dalam membantu pertumbuhan
Media tumbuh 100% tanah vegetatif tanaman dan menyusun zat hijau
biasadengan lama perendaman 4 jam daun (Abidin, 1993). Menurut Gardner et
memberikan respons yang tinggi terhadap al.(1991), menyatakan nutrient dan
banyaknya jumlah daun dibandingkan A2 ketersediaan air dapat mempengaruhi
dan A3pada berbagai lama perendaman. pertumbuhan seperti pada organ vegetatif
Hal ini mungkin disebabkan karena 100% juga dapat meningkatkan pertumbuhan
tanah biasa mengandung ketersediaan jumlah daun. Untuk jumlah daun yang
unsur hara dalam jumlah yang cukup dan berpengaruh nyata akibat lama
seimbang. perendaman 4 jam benih dalam air erat
Ketersediaan unsur hara dalam hubungannya dengan faktor keadaan tanah
jumlah yang cukup dan seimbang atau lingkungannya. Menurut Salisbury
merupakan faktor utama yang sangat dan Frank (1995), jumlah daun
menentukan tingkat keberhasilan dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara
pertumbuhan jumlah daun tanaman yang di dalam tanah dan lama perendaman suatu
maksimum dan ditambahkan pula oleh benih di dalam air. Pada saat daun belum
Dwijoseputro (1992) yang menyatakan dapat berfungsi sebagai organ untuk
bahwa tanaman akan tumbuh subur apabila fotosintesa maka pertumbuhan kecambah
unsur hara yang dibutuhkan tanaman sangat tergantung pada persediaan

309
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626

makanan yang ada dalam biji


Dwijoseputro.1992.Fisiologi Tumbuhan
(Dwidjoseputro, 1994).
dan Metabolisme Tanaman.Jakarta:
Perkecambahan diawali dengan Gramedia.
penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, Dwijoseputro, 1994. Pengantar Fisiologi
baik tanah, maupun media lainnya. Tumbuhan. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Perubahan yang teramati adalah
Gardner F, Ravindran V, Cabahug,
membesarnya ukuran biji yang disebut
Farouk. 1991. Fisiologi Tanaman
tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji Budidaya. Cetakan ke 1. Jakarta :
UI Press.
menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun Hakim. 2007. Dasar – Dasar Ilmu Tanah.
Universitas Lampung, Lampung.
udara sehingga efek yang terjadi adalah
membesarnya ukuran biji karena sel-sel Kamil, J, 1996. Teknologi benih. Angkasa
Raya. Padang.Kurnianingsih. 2012.
embrio membesar dan biji melunak
Pengaruh Suhu dan Lama
(Prawiranata, 1981). Perendaman dalam Air terhadap
Perkecambahan benih.
Skripsi.Fakultas Sains dan
Teknologi. Universitas Islam
KESIMPULAN
Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang. Malang.75 h.
Daya kecambah dan laju Prawiranata. 1981. Dasar Dasar Fisiologi
Tumbuhan Jilid II. Departemen
perkecambahan tanaman yang terbaik
Botani Fakultas Pertanian IPB,
adalah pada media tumbuh 100% tanah Bogor.
hasil bakaran sampah organik. Sedangkan
Rioardi. 2006. Unsur Hara yang
jumlah daun yang terbaik diperoleh pada Dibutuhkan Tanaman. Disadur dari
http://rioardi.wordpress.com/2009/
interaksi media tumbuh 100% tanah biasa
03/03/unsur-hara-dalam-tanah-
dengan semua lama perendaman. makro-dan-mikro/. Pada 25 januari
2015 Pukul 13:57.

Rukmana, R. 2005. Usaha Tani Sorgum.


DAFTAR PUSTAKA
Kanisius. Jakarta.
Rumambi, 2013. Karakteristik
Abidin. 1993. Dasar-Dasar Pengetahuan Pertumbuhan Sorgum Dengan
Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Pemupukan Urea Berbeda Sebagai
Angkasa. Bandung. Sumber Nitrogen. Laporan
Penelitian Unggulan Perguruan
Dewi, W. S. 1996. Pengaruh Macam Tinggi (BPOTN) Universitas Sam
Bahan Organik dan Lama Ratulangi, Manado.
Prainkubasinya Terhadap Status P
Tanah Andisol. MS. thesis,
UGM,.Yogyakarta.

310
Jurnal Zootek (“Zootek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 302 – 311 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626

Sadjad. S. 1980. Panduan Pembinaan Steel, RGD dan J. H. Torrie 1992. Prinsip
Mutu Benih Tanaman Kehutanan dan Prosedur Statistik, Gramedia.
Di Indonesia. Proyek Pusat Pustaka utama, Jakarta.
Pembenihan Kehutanan Direktorat
Reboisasi dan Rehabilitasi Stevenson, F.T. 1982. Humus Chemistry.
Direktorat Jendral Kehutanan, John Wiley and Sons, Newyork.
Jakarta.
Sumanto dan Sriwahyuni, 1993.
Salisbury dan B. Frank. 1995. Fisiologi Pengembangan Benih Terhadap
Tumbuhan Jilid 3. Bandung : ITB Perlakuan Perkecambahan. Pusat
Press. Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Industri.
Setiadi dan Yadi, 1992. Mikrobiologi
Tanah. Petunjuk Laboratorium.
Bogor: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi, Pusat Antar
Universitas Bioteknologi, Institut
Pertanian Bogor.
Siti Yuhaeni Dan Wahyu H. 2005.
Pertumbuhan Dan Produktivitas
Tanaman Sorgum (Sorghum
Numbu) Yang Mendapatkan
Kombinasi N, P, K. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner 2005. Balai Penelitian
Ternak. Bogor

311

Anda mungkin juga menyukai