Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TEMPE BERBAHAN BIJI KACANG


PANJANG (Phaseolus vulgaris)

Marjanah
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Samudra
Jln. Kampus Meurandeh, Langsa 24416
Email: marjanah.unsam@gmail.com

Abstrak

Tulisan ini berusaha untuk memperlihatkan persepsi masyarakat terhadap tempe yang
berbeda berbahan biji kacang panjang (Phaseolus vulgaris). Masyarakat umumnya hanya
mengenal tempe berbahan kacang kedelai dan tidak mengenal tempe yang berbahan kacang
lain. Persepsi masyarakat terhadap tempe berbahan kacang panjang ini adalah baik
persepsi tersebut meliputi rasa, tekstur, dan warna dari tempe. Masyarakat memiliki tingkat
kesukaan terhadap tempe berbahan kacang panjang yang baik yaitu sebesar 91,94% ,
menyukai rasa yang gurih sebesar 77,42%, menyukai rasa enak, 75,81%, menyukai tekstur
69,34%, menyukai warna, dan 88,71% menyukai aromanya.

Keywords: Persepsi Tempe, Kacang Panjang.


Kacang-kacangan adalah salah satu bahan
PENDAHULUAN
pangan potensial karena produk dan olahannya
Tempe adalah makanan tradisional
sangat mudah dijumpai dimana-mana bahkan
Indonesia yang telah dikenal oleh seluruh lapisan
hampir setiap orang menyukainya. Kacang
masyarakat. Tempe merupakan hasil fermentasi
panjang yang dikenal oleh masyarakat sebagai
biji kacang kedelai dan aktifitas jamur Rhizopus
bahan sayuran yang memiliki nilai gizi tinggi.
sp. Tempe sebagai bahan makanan yang murah,
Ternyata bijinya juga dapat dimanfaatkan dan
enak dan mengandung nilai gizi yang tinggi yaitu
diolah menjadi tempe, terutama untuk biji yang
kandungan protein yang seimbang dengan
sudah tua. Menurut Atmaja, (2012) “Bahwa cara
kandungan protein hewani dari daging sapi, susu,
mengolah biji kacang panjang menjadi tempe
dan telur.
sama halnya dengan mengolah biji kedelai
Pembuatan tempe pada umumnya
menjadi tempe, yaitu dimulai dari tahap
memerlukan bahan baku kedelai, sedangkan pada
pensortiran, pencucian pertama, perendaman,
saat harga kedelai naik sehingga menyebabkan
pencucian kedua, perebusan, pengupasan,
permasalahan dalam produksi tempe. Sebenarnya
peragian, dan pembungkusan”.
bahan untuk membuat tempe tidak hanya dari
Kacang panjang adalah jenis tanaman yang
kedelai saja, bahan lain seperti biji turi, biji
sangat sering dijadikan bahan untuk sayur dan
kecipir, biji lamtoro dan kacang tanah juga dapat
lalap. Kacang panjang sangat mudah ditemukan
diolah menjadi tempe. Di Amerika telah
dan harganya pun bisa terjangkau baik kalangan
dilakukan penelitian terhadap tempe yang dibuat
bawah, sedang, dan atas. Banyaknya manfaat
dari jagung, borley dan beberapa jenis biji-bijian
yang dikandung dalam kacang panjang ini,
lainnya.
membuat semua orang senang menkonsumsinya.

23
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
Kacang seperti sayur asem, sayur lodeh, godo- 3. Perendaman: merendam biji kacang panjang
godo, dan tumisan. kurang lebih 12 jam untuk hidrasi dan
Kacang panjang banyak mengandung zat membiarkan terjadinya fermentasi asam
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga laktat secara alami agar memperoleh
kesehatan. Kacang panjang mengandung keasaman yang dibutuhkan untuk
betakaroten, vitamin B1, B2, vitamin C, kalsium, pertumbuhan fungi.
fosfor, zat besi, dan klorofil. Selama ini kita 4. Perebusan: Biji kacang panjang direbus
hanya mengetahui daun katuk dapat selama kurang lebih 30 menit untuk
memperlancar ASI, namun menurut Ari, (2008) mempermudah proses pengelupasan kulit.
mengatakan bahwa “Kacang panjang juga 5. Pengupasan: mengupas kulit dari biji kacang
mempunyai fungsi sama dengan daun katuk panjang agar miselium fungi dapat
(daun ASI). Beta karota pada kacang panjang menembus biji kacang panjang selama
berfungsi untuk mengurangi resiko hipertensi, proses fermentasi.
stroke, serangan jantung juga kanker karena 6. Perebusan ke 2: untuk menghilangkan bau
itulah orang yang memiliki resiko kanker dan menghilangkan kotoran kulit biji kacang
dianjurkan untuk mengkonsumsi kacang panjang panjang agar tidak terlalu asam.
secara teratur”. 7. Pencucian ke 2: mencuci biji kacang
Makanan berserat seperti kacang panjang panjang yang telah direbus dan dikupas,
baik untuk memperlancar pencernaan. Selain itu dilakukan untuk menghilangkan kotoran.
kacang panjang juga bermanfaat sebagai peluruh 8. Pendinginan: mendinginkan bahan yang
kencing (deureti) sehingga baik untuk gangguan telah direbus sehingga menjadi sedikit
di kemih. Kacang panjang juga dapat menjaga kering, agar tidak menghambat pertumbuh-
kadar gula darah sehingga baik dikonsumsi bagi an ketapang.
penderita diabetes. Ketika dikonsumsi dengan 9. Peragian: biji kacang panjang diberi ragi
tauge, kacang panjang dapat merangsang tempe dengan takaran sekitar 5 gr sehingga
terbentuknya insulin organik oleh tubuh yang proses fermentasi akan berlangsung.
membantu terserapnya gula darah ke dalam sel- 10. Pembungkusan: membungkus biji kacang
sel darah untuk diedarkan keseluruh tubuh. Cara panjang yang sudah dicampur dengan ragi
pembuatan tempe dengan bahan kacang panjang dengan menggunakan plastik dan daun
melalui langkah-langkah sebagai berikut: pisang ukuran 10x20cm untuk memudahkan
1. Pensortiran: memilih biji kacang panjang ragi melakukan proses fermentasi, karena
yang bagus yaitu yang mulus, tidak memar, fermentasi berlangsung secara anaerob
dan kulitnya tidak keriput serta membuang dilubangi dengan menggunakan jarum
kotoran-kotoran yang ada. dengan jarak 3 cm secara vertikal dan
2. Pencucian pertama: mencuci biji kacang horizontal yang bertujuan agar udara masuk
panjang dengan air mengalir sampai bersih. ke dalam plastik selama proses fermentasi
berlangsung.

24
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
11. Penyimpanan: menyimpan biji kacang Air yang digunakan pada setiap tahapan
panjang yang telah dibungkus untuk proses harus memenuhi syarat sebagai air minum
mengalami proses fermentasi selama kurang yaitu jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan
lebih 3 hari. Selama proses penyimpanan syarat-syarat lainnya yang sudah ditetapkan dala
tersebut, terjadi pertumbuhan miselium standar air minum. Biji kacang panjang yang
kapang yang merekatkan biji-biji kacang kurang bersih dalam pencucian akan
panjang sehingga terbentuk tekstur yang mempengaruhi dalam proses fermentasi,
memadat serta terbentuk tempe berwarna begitupun pada waktu pengupasan kulit ari harus
putih. benar-benar terkelupas supnyaya jamur dapat
Menurut Atmaja, (2012) pada dasarnya menutupi pori-pori biji kacang panjang. Setelah
proses pembuatan tempe merupakan proses pencucian, dilakukan perendaman biji kacang
penanaman mikroba jenis jamur Rhizopus sp panjang dalam air bersih. Maksud merendam ini
pada media kacang panjang, sehingga terjadi adalah untuk melunakkan struktur sekulernya,
proses fermentasi biji kacang panjang oleh ragi menurangi jumlah energi yang diperlukan untuk
tersebut. Hasil fermentasi menyebabkan tekstur menggilingnya, meningkatkan kecepatan
biji kacang panjang menjadi lebih lunak, ekstraks. Lamanya perendaman ini bervariasi
terurainya protein yang terkandung dalam biji tergantung pada suhu air, varietas kacang
kacang panjang menjadi lebih sederhana, panjang dan umurnya.
sehingga mempunyai daya cerna lebih baik
dibandingkan produk pangan dari biji kacang METODE PENELITIAN
panjang yang tidak melalui proses fermentasi. Penelitian ini menggunakan metode
Menurut Atmaja, (2012) langkah-langkah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instru-
pengolahan biji kacang panjang menjadi tempe men yang digunakan berupa angket tertutup
yaitu: Masing-masing langkah kerja pada dengan 10 pertanyaan dimana angket tersebut
pengolahan biji kacang panjang menjadi produk terdiri dari dua alternatif jawaban yang bersifat
tempe yaitu; perebusan yang bertujuan untuk tegas dimana angket menggunakan skala Gutman
melunakkan, dilanjutkan dengan perendaman dan sampel yang digunakan pada penelitian
menggunakan air perebusnya selama 24 jam, sebanyak 62 responden. Sedangkan analisissdata
yang bertujuan untuk menurunkan derajat menggunakan % kriteria yang digunakan untuk
keasaman biji kacang panjang sehingga dapat interprestasi nilai % adalah menurut Arikunto
ditumbuhi jamur (pH 4-5). Kacang panjang yang (2001:32) sebagai berikut:
telah direndam, ditiriskan dan selanjutnya 1. 68-100%: persepsi baik
dikupas, dan dicuci beberapa kali hingga biji 2. 34-67%: persepsi sedang
kacang panjang tidak berbau asam lagi dan kulit 3. 0-33%: persepsi tidak baik
biji kacang panjang yang tertinggal sesedikit
mungkin.

25
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
HASIL DAN PEMBAHASAN panjang. Responden dalam penelitian ini
Hasil penelitian menunjukkkan bahwa berdasarkan jenis kelamin adalah mayoritas
tempe berbahan biji kacang panjang dapat wanita sebanyak 64.52% dengan usia antara 23

menghasilkan tempe yang baik jika biji kacang sampai 60 tahun. Distribusi responden berdasar-

panjang yang digunakan adalah biji yang sudah kan jenis kelamin dan usia dalam penelitian ini
tua. Dari pengumpulan data instrumen yang disajikan pada grafik dibawah ini:

diberikan terhadap responden tentang persepsi


masyarakat terhadap tempe berbahan kacang
panjang (Phaseolus vulgaris) dapat dilihat pada
tabel 1:
Tabel I. Persepsi masyarakat terhadap tempe berbahan biji kacang
panjang Gambar 1. Distribusi responden berdasarkan (a) Jenis Kelamin
dan (b) Usia
Jawaban
No. Indikator Tida
Ya %
k
% Tempe berbahan biji kacang panjang
Menyukai tempe
1. dari kacang 57 91,94 5 8,06 mempunyai prospek yang baik untuk
panjang
2. Rasa enak 47 75,8 15 24,19 dikembangkan dan diproduksi terutama pada
3. Rasa gurih 48 77,42 14 22,58
4. Tekstur padat 43 69,35 19 30,65 saat sulit mendapatkan biji kacang kedelai
5. Warna menarik 55 88,71 7 11,29
Aroma enak
atau jika harganya sedang meningkat tajam.
6. 56 90,32 6 9,68
(sedap)
Rata-rata 82,26 17,74
Penggunaan biji kacang panjang juga dapat
mempengaruhi harga kacang panjang yang
Respon masyarakat desa Gampong Meutia
biasa dijual dalam kondisi masih muda
Kecamatan Kota Langsa terhadap tempe
berbahan biji kacang panjang adalah baik. dengan harga yang kadang-kadang sangat

Dimana sebanyak 75,81% menyatakan rasa murah dan tentu saja hal ini dapat merugikan
tempe dari biji kacang panjang lebih enak dari petani.
tempe kedelai. Baiknya tanggapan tersebut Hasil penelitan ini diharapkan para
adalah meliputi rasa, tekstur, warna, dan aroma petani kacang panjang tidak menjual kacang
dari tempe dengan bahan dasar biji kacang panjang dengan harga yang murah pada saat
panjang (Phaseolus vulgari). Rata-rata persepsi harganya turun. Tapi dapat dibiarkan hingga
masyarakat tersebut adalah 82,26%. Tanggapan
kacang panjang tua dan dipanen serta
yang terbaik adalah dari segi kesukaan yang
dimanfaatkan untuk membuat tempe, karena
mencapai 91,94% sedangkan yang paling rendah
tempe berbahan kacang panjang dapat dibuat
adalah dari segi rasa enak yaitu 75,8%.
dari biji kacang panjang yang sudah tua.
Mayoritas responden dalam penelitian ini
yang belum mengetahui bahwa tempe dapat
dibuat dari bahan lain selain kedelai salah KESIMPULAN

satunya adalah tempe yang berbahan biji kacang Hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa 91,94% masyarakat menyukai tempe

26
Jurnal Jeumpa, 5 (1)- Juli 2018
berbahan kacang panjang, persepsi masyarakat
terhadap tempe berbahan biji kacang panjang
adalah baik. Adapun persepsi yang diukur
terhadap tempe berbahan biji kacang panjang ini
meliputi rasa, warna, tekstur, dan aromanya.

DAFTAR PUSTAKA
Ari, Agung. (2008) Menggalakkan
Partisipasi Masyarakat Dalam
Menjaga Pola Hidup Sehat.Jakarta:
Mediatama Sarana Prakarsa.

Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian


Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineke Cipta.

Atmaja.(2012). Biofermasi dan Biosintesa


Protein. Bandung: Angkasa.

Harper.(2009). Makanan dan Khasiatnya


Kacang-Kacang Sumber Protein.
Jakarta: Gramedia.

Kartasapoetra.(2009). Korelasi Gizi,


Kesehatan dan Produktivitas Kerja.
Rineke Cipta.

Poerwo.(2011). Kebutuhan Protein dan


Energi. Jakarta: Pradaya Pratama.

Purwanto.(2010). Ilmu Pangan. Jakarta:


Universitas Indonesia (UI) Press.

Yahya.(2012). Analisis Bahan Makanan


dan Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.

Yaniex.(2009). Teknologi Pengolahan


Kedelai Menjadi Makanan Bermutu.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

27

Anda mungkin juga menyukai