Anda di halaman 1dari 4

01.02.

3-T3-7 Koneksi Antar Materi


Pemahaman Tentang Peserta didik dan Pembelajarannya

Nama : Ismi Laila Anugrah

Nim : 2501022594

PPG Prajabatan kelas 05 Seni Budaya UNNES

Observasi ini dilakukan di SMP Negeri 25 Semarang pada siswa kelas VIIIA yaitu:

- Nida Istiqomah, Kelas VIII A, berusia 13 Tahun, bertempat tinggal di Jl.Bader 18 RT/RW
06/08, Anak ke-1 dari 3 bersudara dengan Pekerjaan Orang Tua Buruh.
- Yoga Alviano, Kelas VIII A, berusia 13 tahun, bertempat tinggal di Jl.Keper 3, anak ke 2
dari 2 bersudara, dengan Pekerjaan Orang Tua Sopir Truk
Berdasarkan hasil angket yang telah dibagikan pada peserta didik yang menjadi
sampel penelitian diperoleh bahwa telah sesuai dengan taraf perkembangan fisiologisnya.
Tinggi badan dan berat badan sudah mengalami pertumbuhan sesuai umurnya. Berdasarkan
hasil wawancara, kedua peserta didik mengungkapkan sudah mengalami perubahan fisik
maupun seksual di usia 13 tahun. Peserta didik 1 (Nida) mengungkapkan sudah mengalami
pubertas yaitu mengalami menstruasi pada saat kelas VII yang terjadi pada usia 13 tahun.
Peserta didik 2 (Yoga) juga sudah mengalami pubertas yaitu sudah mimpi basah dan keluar
mani pada saat SMP kelas VIII yang terjadi pada usia 14 tahun.
Berdasarkan hasil angket yang dikumpulkan dari peserta penelitian, ditetapkan bahwa
peserta Didik memenuhi kriteria perkembangan kognitif yang sesuai dengan teori belajar
Piaget. Peserta didik 1 (Nida) akan memahami materi yang disampaikan guru dan bernalar
logistik, akan berdiskusi dalam penyelesaian masalah, dan akan melakukan refleksi diri hanya
untuk pemahaman yang kurang. Peserta didik 2 (Yoga) memahami materi yang disampaikan
guru, mampu berdiskusi dalam penyelesaian masalah, serta mampu hanya untuk pemahaman
merasa kurang dan belum mampu melakukan refleksi diri dengan baik.
Berdasarkan hasil survei, siswa kelompok kedua berpendapat bahwa mereka
mengalami pertumbuhan kognitif pada tingkat operasional formal. Namun siswa di Didik 2
mengalami kesulitan dalam mempelajari materi karena keterbatasan waktu. Sementara itu,
siswa tahun pertama dapat memperoleh manfaat dari belajar mandiri di YouTube.
Dalam diskusi Peserta Didik telah menghargai pendapat, ide, dan gagasan teman lain.
Peseta didik juga bisa bekerja sama untuk memecahkan masalah yang sedang hangat
diperbincangkan, yaitu konsep perluasan zat padat. Peserta didik dapat berinteraksi dengan
baik tanpa membedakan latar belakang peserta didik tersebut, baik ekonomi maupun yang lain.
Berdasarkan hasil angket yang diberikan kepada peserta penelitian, ditetapkan bahwa
peserta Didik memenuhi kriteria pertumbuhan sosial. Peserta didik telah menerima kritik dan
saran dari guru teman maupun guru, serta mengemukakan pendapat dalam forum diskusi dan
presentasi.
Berdasarkan temuan studi terhadap peserta, diketahui bahwa peserta didik mengalami
peningkatan kesejahteraan emosional. Mereka berhasil mengungkapkan perasaan mereka.
Peserta didik terlihat mendengarkan dengan antusias dan selalu senang mengerjakan setiap
perintah guru, yang menunjukkan ekspresi senang dari peserta didik. Peserta didik 1 dan 2 juga
dapat menerima kritik dan saran dari teman tanpa emosi yang besar. Peserta didik 1 sudah
mampu mengekspresikan perasaan, memiliki rasa percaya diri, serta berani bertanya dan
menjawab. Peserta didik 2 sudah mampu mengekspresikan perasaan, serta berani bertanya dan
menjawab. Namun Peserta didik 2 masih merasa kurang pecaya diri dan kurang berani
Berdasarkan temuan kajian mahasiswa, ditetapkan bahwa mahasiswa di Didik sejalan
dengan pembinaan akhlak. Peserta didik berdoa dengan khitmad saat pembelajaran akan
dilaksanakan. Nilai moral yang baik juga terlihat pada didik 1 dan 2. Nilai kejujuran terlihat
dari tugas/kelompok LKPD tidak mencotek hasil diskusi dari kelompok lainnya.
Berdasarkan temuan penelitian, ditetapkan bahwa peserta Didik memenuhi kriteria
kemajuan. Peserta didik 1 merasa sangat gelisah kertika berbohong, sangat tidak bangga saat
menggar aturan, merasa belajar adalah hal yang penting, sangat menghargai pendapat, serta
tidak terpengaruh orang lain. Dua profesor setuju bahwa moral meningkat. Pesera didik 1 dan
2 mengatakan bahwa peraturan sekolah ini harus ditaati.
Berdasarkan temuan, diketahui bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang kuat.
Siswa kini aktif belajar. Hal ini diungkapkan oleh para akademisi yang aktif selama diskusi
kelompok, yang sangat ingin berbagi pengetahuan untuk memecahkan masalah. Peserta didik
terlihat beberapa kali menggunakan hp saat guru menjelaskan hal ini menjadikan guru yang
menyampaikan materi kurang fokus. Didik peserta bersemangat dan antusias di awal
pembelajaran saat guru memberikan apersepsi dan motivasi
Berdasarkan temuan penelitian siswa, diketahui bahwa siswa memiliki pendekatan
belajar yang berbeda. Telah diketahui bahwa siswa dapat memperoleh manfaat dari belajar
bersama. Menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai untuk berkomunikasi dengan mahasiswa
dari berbagai disiplin ilmu, terbukti bahwa (Nida) dan (Yoga) bekerja sama untuk
meningkatkan etnik di kelas.
Berdasarkan temuan kajian siswa, ditemukan bahwa siswa sadar budaya. Mereka
terlihat melakukan perilaku budaya seperti merepakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan
santun) dalam pembelajaran sama-sama dari kultur Jawa. berdoa, menerapkan 5S,
menggunakan bahasa santun, menumbuhkan rasa kebangsaan dan kebhinekaan, serta
berperilaku sesuai moral dan spiritual.
3.6 Status Pocial peserta Didik
Berdasarkan temuan kajian terhadap mahasiswa diketahui bahwa siswa memiliki status sosial
yang berbeda. Pada tahap awal pendidikan mereka, dua siswa tidak memahami apa yang
mereka pelajari. Tidak sulit untuk memahami dan menerima diri sendiri ketika berinteraksi
dengan orang lain, terbukti dengan fakta bahwa Peserta didik 1 merasa ada sedikit ketegangan
sosial dalam lingkungan belajar, tetap percaya diri dalam berinteraksi dengan teman-teman
yang berbeda status sosial. Peserta didik 2 tidak merasakan ketegangan saat pembelajaran
disekolah dan percaya diri dalam bersosialisasi tanpa melihat latar belakang latar belakang
status sosial orang tuanya.
Berdasarkan temuan penelitian siswa diketahui bahwa siswa memiliki sikap yang
berbeda terhadap pembelajaran. Siswa di Didik 1 dan 2 memiliki jumlah waktu yang sama
untuk menyelesaikan studinya. Mereka mendekati setiap proses pembelajaran dengan antusias
dan menemukan bahwa siswa di Didik 1 (Nida) dan Didik 2 (Yoga) memiliki gaya belajar yang
berbeda. Siswa kelas 1 dan 2 antusias dalam belajar, memiliki fokus belajar yang kuat, tertarik
dengan materi yang diajarkan, dan dapat menjawab pertanyaan dari guru.
Berdasarkan temuan kajian terhadap siswa, diketahui bahwa siswa 1 (Nida) dan 2
(Yoga) memiliki kemampuan yang berbeda pada awal studinya. Peserta didik 1 dari segi
intelektualitasnya sudah dapat memahami materi yang diberikan sebelumnya telihat ikut
mencoba menjawab pertanyaan apersepsi dari guru dan dari segi sikap peserta didik 1 sangat
siap dalam mengikuti pembelajaran karena melanggar peraturan di sekolah serta menerima
perbedaan dengan perbedaan dengan siapa saja. Peserta didik 2 siap menerima pembelajaran,
tetapi terlambat dalam hal sikap karena kurang tepat waktu mengumpulkan tugas karena
kurang tepat waktu mengumpulkan tugas. Peserta didik 1 memiliki kemampuan awal
intelektual dan sikap. Didik 1 rajin meluangkan waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas
yang tepat. Peserta didik 2 harus meluangkan waktu belajar dan kadang terlambat
mengummpulkan tugas.
Berdasarkan hasil observasi pada peserta didik yang menjadi sampel penelitian
diperoleh bahwa peserta didik 1 (Nida) dan peserta didik 2 (Yoga) mengenai gaya belajar.
Terlihat dalam pembelajaran Peserta didik 1 lebih tenang dan memperhatikan guru saat
mengajar. Peserta didik 2 banyak bergerak dan tidak bisa diam saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan temuan kajian terhadap siswa, diketahui bahwa siswa memiliki cara
pandang yang berbeda terhadap perkembangan motorik. Peserta didik 1 dan 2 terlihat sudah
berkembang sesuai dengan usianya dan dapat menggunakan berbagai media untuk
pembelajaran dan diperoleh bahwa peserta didik mengenai Perkembangan motorik peserta
didik. Siswa Didik 1 dapat memahami tujuan pendidikan, memberikan umpan balik saat
pembelajaran, melaksanakan instruksi guru, dan aktif dalam penggunaan media pendidikan.
Peseerta didik 2 juga aktivif dalam kegiatan motorik saat pembeljaran hanya kurang memahami
tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang dijelaskan guru.

Anda mungkin juga menyukai