DX Dan TX Frambusia JG
DX Dan TX Frambusia JG
Tatalaksana
Frambusia
dr. Jeffrey Giantoro, Sp. DV
RSUD Merah Putih
Latar Belakang ▫ Penularan → lalat atau
kontak langsung dari cairan
▫ Neglected Tropical
luka penderita
Diseases
▫ Patek, Puru, Buba, Pian, ▫ 2014 → 1521 kasus di
Parangi, Ambalo Banten, Sulawesi Tenggara,
▫ Treponema pertenue NTT, Maluku, Papua
▫ Spiral
▫ Prevalensi 20 -120 / 100.000
usia 1-15
2
1. Pengertian Kasus
1. Suspek → 1 / lebih gejala klinis selama > 2 mgg.
a. Papul atau papilloma
b. Ulkus fambusia (terdapat krusta, dan tidak sakit)
c. Makula papula
d. Hiperkeratosis di telapak tangan atau kaki (awal)
e. Perubahan pada tulang dan sendi (awal)
4
2. Probable → Kontak erat ( > 20 jam / mgg,
waktu kontak 9-90 hari sebelum timbul lesi )
9
4. Stadium Laten (Latent yaws)
▫ fase tanpa gejala klinis, tetapi
bakteri Frambusia masih aktif dan
hasil uji serologi positif. Stadium
ini terjadi ketika penderita sembuh
10 tanpa pengobatan.
3. Penegakkan
Diagnosis
Pemeriksaan Klinis
1) Umur penderita (< 15 tahun).
12
Pemeriksaan Penunjang
1. Untuk kasus suspek / probable
2. Rapid Dx Test →
sensitivitas 85-98%
spesifisitas 93-98%
Sampel darah di jari → 20 menit
hasil keluar
13
Diagnosis Banding
Impetigo
Plantar Warts
Moluscum Contagiosum
Kusta
14
4. Tatalaksana
Azitromisin 30 mg/kgBB (maksimum 2 gram) atau dosis
menurut umur (dosis tunggal). Obat harus diminum di
depan petugas
16
Alternatif:
intramuscular benzathine benzylpenicillin (50,000
units/kg)
17
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
18