Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ghina Imanu Hasih

NIM : 2107099
Kelas : 3B
Pemanduan Wisata

1. Kenapa masih banyak orang Korea Selatan yang rasis terhadap warna kulit gelap?
Ya, memang benar masih cukup banyak orang Korea yang melakukan rasisme
mengenai warna kulit terutama orang berkulit gelap. Itu dikarenakan Peningkatan
populasi migran asing dan ras campuran Korea telah menghasilkan lebih banyak corak
warna kulit. Hal ini menyebabkan perubahan pada hierarki rasial, meskipun masih
dengan orang Korea sebagai pusatnya. Tetapi orang korea sudah mulai berkurang sikap
mendiskriminasi warna kulit gelap.

2. Kenapa beberapa orang beragama hindu di bali boleh memakan sapi padahal ajaran
agamanya tidak boleh?
Ya, memang benar menurut pandangan agama hindu “…siapapun yang membunuh
atau mengonsumsi daging sapi putih itu, maka dia akan mendapatkan keburukan,
kejahatan, dan kesengsaraan bagi yang memakan sapi putih tersebut.”. maksudnya,
sapi yang diperbolehkan untuk dikonsumsi umat Hindu maupun perayaan hewan
kurban Idul Adha yaitu: Sapi coklat dan Sapi hitam yang tidak memiliki bercak bulu putih
sama sekali. Jadi, sebelum melakukan penyembelihan sapi untuk kurban maupun
dikonsumsi, perhatikan dulu warna bulunya pada sapi itu. Pastikan tidak ada bercak
bulu putih yang ada sekalipun pada tubuh sapi.
Jadi biasanya yang tidak mengonsumsi daging sapi, termasuk sapi adalah orang
yang berada di kalangan brahmana, pemangku pura, sulinggih, atau orang yang
memiliki pantangan tertentu, baik di keluarga nya, faktor kesehatan, dan niat dari orang
itu sendiri.

3. Indonesia merupakan negara yang dahulunya pernah di jajah, mengapa dari sekian
banyaknya perjuangan pahlawan, tidak ada satupun hal yang menceritakan buruknya
proses kemerdekaan?
Banyak sejarah yang tidak tertulis dengan tujuan agar tidak terulang. Jadi ada
kemungkinan kenapa tidak diceritakan atau di cetak karena dapat menimbulkan
kemungkinan pemberontakan kembali berdasarkan ideologi orang-orang yang berbeda-
beda. Contohnya “kenapa mereka ga melakukan hal ini dan itu saja agar tidak terjadi
perang” untuk menghilangkan pola piker seperti ini di zaman sekarang.

4. Mengapa banyak mahasiswa Indonesia lulusan luar negeri yang lebih memilih bekerja di
luar negeri dibandingkan mengabdi di Indonesia?
Betul memang cukup banyak mahasiswa Indonesia lulusan luar negeri yang bekerja
di luar Indonesia salah satunya karena karena ilmu yang dipelajari di luar negeri belum
bisa dimanfaatkan di Indonesia. Jika sekadar ingin meraih gelar demi mendapatkan
kenaikan gaji, maka bekerja di bidang apa pun tidak menjadi masalah. Tapi, mereka
yang memang pada dasarnya ingin fokus pada bidang ilmu tertentu dan menjadi
seorang tenaga ahli akan merasa bahwa kembali ke Indonesia merupakan pilihan yang
sangat berat untuk dijalani.

5. Mengapa ateisme masih ada sedangkan ateisme telah dilarang di Indonesia?


Ateisme tidak diakui di Indonesia karena dianggap tidak sesuai dengan sila pertama
Pancasila, yakni Ketuhanan yang Maha Esa.[5] Menurut undang-undang, agama yang
diakui oleh pemerintah Indonesia hanya enam, dan oleh sebab itu dikatakan tidak ada
tempat bagi ateisme. Namun, pada 10 Juli 2012, ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud
MD berpendapat bahwa Ateisme di Indonesia tidak dilarang oleh hukum sekuler,
setidaknya secara tersurat. Penggagas Pancasila dan Presiden pertama Indonesia
Sukarno menyatakan bahwa kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa sebagai
karakteristik dari bangsa inilah yang perlu diakui, bahkan, oleh mereka yang tidak
percaya kepada Tuhan sekalipun. Menerima Sila Pertama berarti bukan hanya
bertoleransi pada keragaman agama di Indonesia, tetapi juga mereka yang tidak
beragama, dan juga meminta toleransi mereka yang tidak beragama pada mereka yang
beragama.

Anda mungkin juga menyukai