Anda di halaman 1dari 1

TINJAUAN PUSTAKA

Pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita akibat penyakit infeksi di dunia. Badan
kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian balita
nomor 1 di dunia dan berkontribusi terhadap 14% kematian pada balita (WHO, 2021).
Streptococcus pneumonie atau pneumokokus dapat menyebabkan penyakit yang ringan maupun
berat. Manifestasi klinis yang berat berupa bakteriemia , pneumonia dan meningitis. Tahun 2019
WHO merekomendasikan imunisasi pneumokokus konyugasi (pneumococcal conjugate vaccine /
PCV) untuk dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional terutama negara dengan angka
mortalitas balita yang tinggi.
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru -paru sehingga tergolong dalam infeksi
saluran pernafasan akut (ISPA) bawah. Gejala pneumonia pada balita adalah demam, batuk, dan
kesukaran bernfas yang ditandai dengan nafas cepat atau tarikan dinding dada bagian bawah
kedalam

KONTRAINDIKASI VAKSIN PCV


adanya riwayat reaksi anafilaktik berat terhadap komponen vaksin PCV-13 atau yang mengandung
komponen difteri (DPT-HB-Hib , DT, Td) merupakan kontraindikasi vaksin PCV.

SASARAN PEMBERIAN IMUNISASI PCV


Seluruh bayi usia 2 dan 3 bulan
Seluruh anak usia 12 bulan

TEMPAT PELAKSAAN
Pelayanan imunisasi dapat dilakukan di fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan seperti di posyandu,
Puskesmas, Puskesmas pembantu, rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, klinik, praktik
mandiri dokter dan fasilitas kesehatan lainnya.

WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan imunisasi PCV dilakukan bersamaan dengan pelaksaan imunisasi rutin lainnya sesuai
dengan jadwal ditentukan.
Sesuai dengan jadwal program imunisasi nasional, vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan
vaksin lainnya yaitu vaksin DPT-HB-Hib, vaksin polio oral (bOPV)
Pemberian lebih dari satu jenis imunisasi dalam satu kali kunjungan bermanfaat untuk mempercepat
perlindungan kepada anak, meningkatkan efisiensi pelayanan dan orang tua tidak perlu dating
berulang kali. Pemberian imunisasi ganda sudah terbukti aman, efektif dan tidak mneningkatakan
risiko KIPI pada anak.

CARA PEMBERIAN VAKSIN PCV


Vaksin PCV diberikan secara intramuskuler dengan dosis 0,5 di 1/3 tengah bagian luar paha kiri pada
bayi usia 2 dan 3 bulan serta pada anak usia 12 bulan

KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) vaksin PCV yang mungkin terjadi dan antisipasinya
Nyeri, Bengkak, Kemerahan lokasi suntikan (reaksi local )
Penanganan reaksi local tersebut dapat dilakukan kompres dingin pada lokasi penyuntikan dan
minum obat jika diperlukan.
Demam, mual muntah, nafsu makan menurun, mengantuk, tidur tidak nyenyak (reaksi sistemik)
Penangananmnya bisa dianjurkan untuk minum lebih banyak, menggunakan pakaian yang nyaman,
kompres atau mandi air hangat dan minum obat jika dieperlukan.

Anda mungkin juga menyukai