Anda di halaman 1dari 9

67 Manajemen Sarana dan Prasarana..

(Lukman Yuli Saputro)

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PADA PROGRAM KELAS


KHUSUS OLAHRAGA (KKO) DI SMP NEGERI 4 PURBALINGGA
FACILITIES AND INFRASTRCTURE MANAGEMENT OF SPORTS SPECIAL CLASS PROGRAM
AT 4 JUNIOR HIGH SCHOOL PURBALINGGA

Oleh: Lukman Yuli Saputro, Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta, Lukmanyulis777@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan manajemen sarana dan prasarana pada program kelas khusus
olahraga di SMP Negeri 4 Purbalingga, meliputi: (1) Perencanaan; (2) Pengadaan; (3) Pengaturan; (4) Penggunaan;
dan (5) Penghapusan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan objek penelitian yaitu
manajemen sarana dan prasarana pada Program Kelas Khusus Olahraga. Informan pada penelitian ini adalah
Koordinator KKO, Kepala Sekolah dan Bagian sarana prasarana. Lokasi penelitian di SMP Negeri 4 Purbalingga.
Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui
triangulasi teknik dan sumber. Analisis data dilakukan dengan model interaktif dengan tahap: pengumpulan data,
penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian manajemen sarana dan prasarana pada
program kelas khusus olahraga (KKO) di SMP Negeri 4 Purbalingga menunjukkan bahwa: (1) perencanaan
kebutuhan sarana dan prasarana olahraga diawali dengan analisis kebutuhan oleh guru olahraga, pelatih olahraga
dan koordinator KKO, kemudian menentukan skala prioritas, serta melakukan rapat perencanaan; (2) Pengadaan
sarana dan prasarana olahraga dilakukan dengan cara pembelian, sewa dan kerja sama; (3) Pengaturan sarana dan
prasarana meliputi kegiatan inventarisasi berupa pendataan sarana dan prasarana yang menggunakan buku
inventarisasi sarana dan prasarana sekolah, penyimpanan sarana olahraga berada diruang penyimpanan, ruang guru,
dan gudang, pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga dilakukan oleh koordinator KKO serta pengelola sarana
dan prasarana dari luar; (4) Penggunaan sarana dan prasarana dilakukan melalui penjadwalan serta menggunakan
prosedur peminjaman dan pengembalian; (5) Penghapusan sarana dan prasarana olahraga dilakukan sesuai dengan
prosedur yaitu pencatatan barang yang akan dihapus kemudian diajukan penghapusan hingga pembuatan berita
acara.
Kata kunci: manajemen sarana dan prasarana, kelas khusus olahraga

Abstract
This study aims to describe the facilities and infrastructure management of sports special class program at 4
junior high school Purbalingga in which covers: (1) Plan; (2) Procurement; (3) Control; (4) Use: and (5)
Deletion. This research is a qualitative research, with the object of research being the management of facilities and
infrastructure in the Special Sports Class program. The informants in this study were KKO Coordinator, Principal
and Infrastructure Section. Research location at Purbalingga 4 Public Middle School. Data is collected through
observation, interview, and documentation techniques. The validity of the data is obtained through triangulation of
techniques and sources. Data analysis is done by interactive models with stages: data collection, data presentation,
data reduction and conclusion drawing. The results of the facilities and infrastructure management research at the
special sports class program (KKO) at Purbalingga 4 Public Middle School indicate that: (1) planning of sports
facilities and infrastructure needs begins with an analysis of needs by sports teachers, sports coaches and KKO
coordinators, then determining priorities, and conduct planning meetings; (2) Procurement of sports facilities and
infrastructure is carried out by means of buying, renting and cooperating; (3) Facilities and infrastructure
arrangements include inventory activities in the form of data collection on facilities and infrastructure that use
books on inventory of school facilities and infrastructure, storage of sports facilities in storage rooms, teacher
rooms and warehouses, maintenance of sports facilities and infrastructure by KKO coordinators and facilities
managers and external infrastructure; (4) The use of facilities and infrastructure is carried out through scheduling
and using loan and return procedures; (5) The elimination of sports facilities and infrastructure shall be carried
out in accordance with the procedure, namely the recording of goods to be deleted and then submitted for deletion
until the making of the minutes.
Keywords: facilities and infrastructure management, sport class
68 Jurnal Hanata Widya Vol. 8 No.1 Tahun 2019

PENDAHULUAN adalah manajemen sarana dan prasarana olahraga.


Sekolah merupakan institusi resmi Sarana dan prasarana merupakan instrumen
pendidikan yang bertugas menyelenggarakan penting dalam pendidikan dan menjadi satu dari
proses pendidikan dan pembelajaran. Institusi delapan Standar Nasional Pendidikan. Begitu
sekolah diamanatkan untuk membentuk karakter pentingnya sarana dan prasarana pendidikan
dan kecerdasan generasi penerus bangsa. Namun sebagai peningkatan kualitas proses
pada prakteknya, sekolah tidak hanya berurusan pembelajaran. Selain itu, kelengkapan sarana dan
pada aspek belajar mengajar saja. Salah satu hal prasarana sekolah dapat menjadi salah satu daya
yang penting untuk diperhatikan adalah persoalan tarik bagi calon peserta didik yang akan
manajemen seperti: manajemen peserta didik, mendaftar di sekolah. Keberadaan peralatan dan
manajemen personalia, dan manajemen sarana perlengkapan pendidikan jasmani sangat
prasarana. Pendidikan merupakan wadah untuk diperlukan, namun di sisi lain peralatan dan
mengembangkan potensi dan bakat peserta didik. perlengkapan pendidikan jasmani yang dimiliki
Potensi diri merupakan kemampuan yang masih sekolah-sekolah biasanya kurang memadai, baik
terpendam dan belum dimanfaatkan secara dalam kuantitas maupun kualitasnya. Keadaan
optimal. Potensi yang masih terpendam tersebut tersebut banyak menyebabkan kegiatan
perlu dikembangkan dengan melakukan pendidikan jasmani di sekolah menjadi kurang
pembinaan sehingga potensi yang dimiliki peserta optimal.
didik dapat berkembang secara maksimal dan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005
memperoleh prestasi yang optimal. Tentang Standar Nasional Pendidikan BAB VII
Melalui program kelas khusus olahraga ini, pasal 42, secara tegas disebutkan bahwa, (1)
peserta didik diberikan kesempatan untuk dapat setiap suatu pendidikan wajib memiliki sarana
mengembangkan potensi dan bakatnya. Kelas yang meliputi perabot, peralatan pendidikan,
olahraga ini merupakan suatu kegiatan ko- media pendidikan, buku, dan sumber belajar
kurikuler yang diharapkan dapat meningkatkan lainnya; (2) setiap satuan pendidikan wajib
minat dan menyalurkan bakat siswa untuk memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
menjadi atlet yang berprestasi. Kegiatan ini juga kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata
sebagai upaya memantapkan implementasi usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,
kurikulum yang berbasis kompetensi, karena ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kelas olahraga ini menghasilkan siswa yang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berpotensial menjadi atlet andalan yang didukung berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,
dengan program latihan yang teratur. tempat berkreasi dan berekreasi, dan tempat lain
Dalam penyelenggaraan program kelas yang diperlukan untuk menunjang proses
khusus olahraga, diperlukan manajemen program pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
kelas khusus olahraga yang baik, salah satunya Definisi di atas mengandung arti bahwa setiap
69 Manajemen Sarana dan Prasarana.. (Lukman Yuli Saputro)

institusi pendidikan harus memiliki standarisasi prasarana panjat tebing milik KONI Kabupaten
sarana prasarana pendidikan. Seperti halnya Purbalingga yang merupakan kerja sama kontrak
program kelas khusus olahraga, dalam proses dalam proses pengembangan program kelas
penyelenggaraannya harus terdapat manajemen khusus olahraga di SMP Negeri 4 Purbalingga.
sarana dan prasarana yang baik. Hal tersebut sekolah masih kekurangan fasilitas olahraga.
ditujukan agar tujuan dari penyelenggaraan Jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki
program kelas khusus olahraga dapat terlaksana sekolah tidak sebanding dengan jumlah siswa
dengan baik. yang ada, sehingga dalam penggunaan kegiatan
Mengingat pentingnya sarana prasarana belajar mengajar (KBM) masih seadanya atau
dalam kegiatan pembelajaran, maka peserta didik, bergantian. Sebagai sekolah yang terkenal unggul
guru dan sekolah akan terkait secara langsung. olahraga di cabang atletik, pencak silat, karate
Peserta didik akan lebih terbantu dengan dan sepakbola, seharusnya sekolah mampu
dukungan sarana prasarana pembelajaran. Sarana menyediakan sarana dan prasarana yang
dan prasarana olahraga pada sekolah program menyangkut dari seluruh cabang olahraga
kelas khusus olahraga (KKO) sangat menunjang unggulan tersebut. Akan tetapi karena
dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Tujuan keterbatasan dana sekolah hanya
kelas khusus olahraga secara umum adalah untuk memprioritaskan pengadaan sarana dan prasarana
mengembangkan potensi bakat istimewa olahraga yang paling banyak prestasinya. Kendala lain
peserta didik untuk mencapai prestasi yang yang dihadapi SMP Negeri 4 Purbalingga yaitu
maksimal. Untuk membantu mencapai tujuan kurang terrawatnya sarana prasarana olahraga
tersebut, maka diperlukan sarana dan prasarana yang dimiliki. Tidak adanya ruang khusus untuk
olahraga yang sesuai dengan standar menyimpan sarana dan prasarana olahraga yang
keolahragaan yaitu meliputi standar teknis, membuat fasilitas olahraga lebih sering
standar kesehatan, dan standar keselamatan serta terbengkalai.
disesuaikan dengan cabang olahraga kebutuhan Dari analisis terkait pentingnya sarana dan
sekolah. prasarana olahraga, bahwa tujuan pembelajaran
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh pendidikan jasmani dan pencapaian prestasi
penulis di Kabupaten Purbalingga, SMP Negeri 4 olahraga tentunya tidak lepas dari ketersediaan
Purbalingga merupakan satu-satunya sekolah sarana dan prasarana olahraga yang memadai,
yang menyelenggarakan program kelas khusus sesuai dengan standar keolahragaan, dan sesuai
olahraga se-Kabupaten Purbalingga. Sarana dan dengan kebutuhan sekolah, serta didukung oleh
prasarana yang ada di SMP Negeri 4 Purbalingga, manajemen sarana dan prasarana olahraga.
sebagian besar bukan merupakan hak milik Adanya manajemen sarana dan prasarana
sekolah, seperti mantras pencak silat milik IPSI olahraga yang baik akan memberikan kontribusi
Kabupaten Purbalingga, satu set sarana dan terhadap tujuan pembelajaran pendidikan jasmani
70 Jurnal Hanata Widya Vol. 8 No.1 Tahun 2019

dan pencapaian prestasi olahraga, dengan adanya harus menggunakan pedoman dalam
pengelolaan sarana dan prasarana olahraga maka mengumpulkan sebuah data. Baik itu pedoman
kondisi sarana dan prasarana olahraga akan selalu wawancara maupun pedoman dokumentasi yang
tertata, terpelihara, dan selalu dalam kondisi siap dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan
pakai. data dilapangan.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian Teknik Analisis Data
Penelitian kualitatif dengan pendekatan Teknik analisis data penelitian ini
diskriptif. Hal ini bertujuan untuk memaparkan menggunakan dalam model Miles dan Huberman.
dan menarasikan manajemen sarana dan Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
prasarana pada program kelas khusus olahraga reduction, data display, dan conclusion
(KKO) di SMP Negeri 4 Purbalingga. drawing/verification.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Waktu dan Tempat Penelitian
Hasil Penelitian
Penelitian ini berlangsung antara bulan
1. Perencanaan
Agustus hingga Oktober 2018 di SMP Negeri 4
Perencanaan sarana dan prasarana olahraga
Purbalingga.
di SMP Negeri 4 Purbalingga dilakukan
bersamaan dengan perencanaan sarana dan
Subjek Penelitian
prasarana pendidikan keseluruhan. Perencanaan
Subjek penelitian ini merupakan seseorang
ini diawali dengan merinci kebutuhan dan
atau sesuatu yang dirinya diperoleh keterangan.
keadaan sarana prasarana olahraga oleh guru
Subjek dalam penelitian ini yaitu Kepala Sekolah,
olahraga dan koordinator guru olahraga.
Koordinator KKO dan Bagian Sarpras SMP
Kemudian dicatat di blangko rencana pengadaan
Negeri 4 Purbalingga.
sarana dan prasarana. Kemudian dilaksanakanlah
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data rapat perencanaan, rapat ini dilaksanakan
Sugiyono (2013: 308) menguraikan bahwa sebelum tahun pelajaran baru berjalan, atau
teknik pengumpulan data merupakan langkah waktu liburan sekolah, dalam rapat tersebut
yang paling utama dalam penelitian, karena membahas kebutuhan yang lebih diprioritaskan.
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan Setelah masuk tahun pelajaran baru hasil rapat
data. Data yang diperlukan dalam penelitian ini kebutuhan tersebut diajukan kepada bagian
diperoleh dengan menggunakan teknik sarana dan prasarana unutk kemudian disetujui
pengumpulan data yakni, (1) observasi, (2) oleh Kepala Sekolah.
wawancara, dan (3) dokumentasi. Peneliti juga
71 Manajemen Sarana dan Prasarana.. (Lukman Yuli Saputro)

Pada proses perencanaan ini sekolah memprogramkan, yang selanjutnya diserahkan


mengawalinya dengan rapat perencanaan yang kepada bendahara dan kepala sekolah untuk
dilaksanakan pada awal tahun pelajaran baru, diseleksi berdasarkan tingkat kepentingan dan
tepatnya sebelum tahun pelajaran baru tersebut anggaran yang tersedia.
dimulai atau pada saat liburan sekolah. Rapat Analisis kebutuhan sarana dan prasarana
perencanaan ini diikuti oleh Kepala sekolah, olahraga diserahkan kepada guru dan pengelola
bendahara sekolah, bagian sarana dan guru yang sarana dan prasarana olahraga untuk memberikan
membutuhkan sarana maupun prasarana masukan- masukan dan mengidentifikasi
pendidikan. Pada rapat perencanaan ini para guru kebutuhan apa saja yang guru perlukan untuk
dipersilakan untuk mengajukan apa yang menjadi menunjang kebutuhan pembelajaran penjasorkes
kebutuhan guru untuk mendukung pembelajaran, serta untuk latihan kelas khusus olahraga. Guru
akan tetapi sebelum diadakan rapat perencanaan olahraga menentukannya dengan melihat
dilaksanakan para guru-guru yang membutuhkan kebutuhan yang disesuaikan dengan kebutuhan
sarana maupun prasarana pendidikan sudah KKO unggulan, kecabangan, dan pelajaran
menentukan kebutuhannya masing-masing, yang penjasorkes.
kemudian kebutuhan tersebut disampaikan dan Penentuan skala prioritas sarana dan
didiskusikan kepada pihak sekolah dan guru-guru prasarana olahraga dilihat dari kebutuhan yang
yang mengikuti rapat tersebut. Setelah masuk sangat mendesak, dilihat dari anggaran dana yang
tahun pelajaran baru hasil rapat kebutuhan tersedia, dan dilihat dari kondisi alat-alat yang
tersebut diajukan kepada Wakasek Sarana, tersedia. Apabila masih dapat diperbaiki atau
kemudian daftar kebutuhan tersebut harus dilakukan pengadaan.
diprogramkan oleh bagian sarana, dan diseleksi
oleh bendahara sekolah dan kepala sekolah mana 2. Pengadaan
prioritas yang sangat dibutuhkan, yang Proses pengadaan sarana dan prasarana
disesuaikan dengan anggaran dana. Pentingnya olahraga di SMP Negeri 4 Purbalingga dengan
rapat perencanaan yang harus dilakukan dengan cara pembelian langsung, sewa, dan kerja sama.
matang yaitu dengan adanya rapat perencanaan Dalam proses pengadaan ini sekolah
maka pihak sekolah akan mengetahui apa saja menggunakan dana BOS dan Komite Sekolah.
yang akan diadakan melalui keputusan bersama, Kendala yang ada dalam pengadaan sarana
dan dapat mengetahui aspirasi dari setiap guru- prasarana yaitu pada sumber dana. Keadaan
guru. Adapun prosedur pengajuan kebutuhan sumber dana yang kurang, menuntut sekolah
sarana dan prasarana olahraga yaitu pengelola untuk dapat lebih kreatif dalam pengadaan sarana
dan guru PJOK mengisi draf permintaan atau olahraga. Panitia pengadaannya yaitu kepala
membuat catatan-catatan kecil kepada wakasek sekolah, bendahara, wakasek sarana, dan guru
sarana. Kemudian wakasek sarana yang terkait. Setiap akan membeli alat-alat
72 Jurnal Hanata Widya Vol. 8 No.1 Tahun 2019

olahraga panitia pengadaan yang dibantu oleh sebagai tempat penyimpanan. Di dalam ruang
guru yang terkait tersebut selalu melakukan penyimpanan belum terdapat daftar nama barang
pengecekan alat-alat yang akan diadakan. Karena yang ada, sehingga selain guru olahraga tidak
guru yang terkaitlah yang mengerti kualitas akan tau mengenai informasi jumlah dan jenis
barang seperti apa yang dibutuhkan. barang yang disimpan. Untuk sistem
penyimpanan peralatan olahraga dikelompokkan
3. Pengaturan menurut cabang olahraga dan jenis barangnya,
a. Inventarisasi, Prosedur inventarisasi sarana tujuannya supaya dalam proses peminjaman
dan prasarana pendidikan yang dilakukan oleh peralatan olahraga mudah dicari. Akan tetapi
SMP Negeri 4 Purbalingga yaitu ada barang baru sistem penyimpanan alat-alat olahraga yang ada
lalu dicatat ke dalam buku penerimaan, lalu belum semuanya tertata dengan rapi seperti alat-
dikelompokkan dalam: (1) barang inventaris alat olahraga yang rutin digunakan seperti bola
(dicatat ke dalam buku induk inventaris dan basket, bola kaki, bola volly, mantras dan peralatan
buku golongan inventaris; dan (2) barang bukan olahraga yang lain yang setelah dipakai terkadang
inventaris (dicatat dalam buku induk bukan ada siswa yang menaruh tidak sesuai dengan
inventaris). Prosedur pendataan sarana dan tempatnya.
prasarana olahraga yang akan diinventarisir 4. Penggunaan
yaitu setelah alat-alat olahraga datang dari Mekanisme penggunaan sarana dan
pengadaan/pembelian, alat-alat tersebut langsung prasarana olahraga di SMP Negeri 4 Purbalingga
di data, apa saja alat-alat tersebut, dan yaitu bertahap, artinya sarana dan prasarana yang
selanjutnya ditambahkan ke daftar sudah tercatat dibagian TU kemudian diserahkan
inventaris. SMP Neger 4 Purbalingga sudah kepada guru olahraga atau pengelola. Peralatan
memiliki inventarisasi tersendiri dengan format olahraga yang baru tidak akan langsung
yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu memuat digunakan keseluruhan, peralatan akan digunakan
informasi berupa no urut, tanggal pembukuan, secukupnya saja. Hal ini dilakukan untuk
kode barang, nama barang, meminimalisir kerusakan yang banyak. Dalam
keterangan/merk/ukuran dsb, kuantitas, nama penyusunan jadwal penggunaan sarana dan
satuan, tahun pembuatan, asal barang, tanggal prasarana olahraga di SMP Negeri 4 Purbalingga,
penyerahan, keadaan barang, harga satuan, sudah dilakukan oleh pihak sekolah yaitu bagian
jumlah harga, dan keterangan. kurikulum. Penyusunan jadwal yang dilakukan
b. Penyimpanan, Terdapat ruang penyimpanan berupa jadwal mata pelajaran olahraga dan jadwal
khusus sarana dan prasarana olahraga yang kegiatan ekstrakurikuler, untuk jadwal di luar jam
dimiliki SMP Negeri 4 Purbalingga, akan tetapi sekolah disusun oleh koordinator olahraga.
masih belum memadai dan masih sangat-sangat
kurang. Terdapat pula gudang yang digunakan 5. Penghapusan
73 Manajemen Sarana dan Prasarana.. (Lukman Yuli Saputro)

Penghapusan sarana dan prasarana yang melakukan penentuan skala prioritas yaitu
dilakukan di SMP Negeri 4 Purbalingga yaitu, berdasarkan cabang olahraga yang
pertama guru olahraga atau yang bersangkutan diunggulkan, melakukan penyeleksian
melaporkan kepada bidang sarpras mengenai terhadap sarana dan prasarana yang masih
peralatan yang rusak atau yang akan dihapus, dapat dimanfaatkan, kemudian melakukan
selanjutnya akan diproses di TU bersamaan rapat perencanaan kebutuhan pendidikan
dengan sarana dan prasarana pendidikan yang secara keseluruhan, adanya panitia
lain, kemudian dari pihak sekolah mengajukan pengadaan, dan melaksanakan pengadaan.
penghapusan kedinas terkait. Setelah mendapat 2. Pengadaan sarana dan prasarana bagi siswa
persetujuan, beberapa peralatan di ambil oleh kelas khusus olahraga dilakukan dengan cara
Dinas untuk dilakukan penghapusan sendiri oleh pembelian, sewa, dan kerja sama,
dinas terkait sesuai dengan prosedur yang ada. menggunakan dana BOS dan Komite
Sedangkan sarana yang tidak diambil biasanya Sekolah.
pihak sekolah melakukan penghapusan sendiri 3. Pengaturan (Inventarisasi, penyimpanan,
seperti dirongsokkan, atau dilenyapkan. Keadaan pemeliharaan)
peralatan yang akan dihapus yaitu sarana yang a. Inventarisasi dilakukan oleh pihak TU
rusak berat, dan tidak bisa dipakai, kemudian sekolah, yaitu setiap awal tahun ajaran
barang yang kiranya membahayakan siswa. baru, saat barang sudah diterima
Keterbatasan Penelitian disekolah atau setelah melakukan
1. Peneliti belum dapat mengungkap secara pengadaan baru. Tidak ada inventarisasi
detail mengenai kegiatan perencanaan khusus sarana dan prasarana bagi
sarana dan prasarana olahraga, karena program KKO, semua sudah dijadikan
kegiatan tersebut masih menyatu dengan satu dengan sarana dan prasarana
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan. Sekolah
pendidikan secara keseluruhan. belum memiliki data sarana dan
2. Peneliti belum optimal melampirkan hasil prasarana olahraga tersendiri.
pencermatan dokumen mengenai b. Penyimpanan sarana dan prasarana
inventarisasi sarana dan prasarana olahraga, olahraga berada di ruang penyimpanan,
dikarenakan belum terselesaikannya kegiatan ruang guru dan gudang. Kapasitas
inventarisasi. ruangan penyimpanan tidak sebanding
dengan jumlah peralatan yang dimiliki
SIMPULAN DAN SARAN
sekolah. Penataan penyimpanan sarana
Simpulan sudah tertata sesuai dengan jenis dan
1. Perencanaan sarana dan prasarana dalam cabang olahraganya.
program kelas khusus olahraga diawali
dengan melakukan analisis kebutuhan,
74 Jurnal Hanata Widya Vol. 8 No.1 Tahun 2019

c. Pemeliharaan dilakukan secara berkala, olahraga, supaya manajemen sarana dan


sesuai dengan kebutuhan yang ada. prasarana olahraga dapat berjalan dengan
Adapun kendala dalam kegiatan baik.
pemeliharaan yaitu, jarang melakukan 2. Kepala Sekolah sebaiknya memprioritaskan
pemeliharaan secara rutin. Serta tidak kebutuhan ruangan sebagai tempat
adanya tenaga khusus yang mengelola penyimpanan sarana dan prasarana olahraga,
sarana dan prasarana olahraga membuat dikarenakan jumlah peralatan olahraga yang
pemeliharaan kurang efektif. banyak tidak sebandingkan dengan kapasitas
4. Penggunaan sarana dan prasarana bagi ruangan yang tersedia. Sangat disayangkan
program KKO sudah terjadwal dengan baik. apabila prestasi dan bakat siswa KKO
Pembuatan jadwal pada jam sekolah dikelola terhambat oleh sarana dan prasarana yang
di bagian kurikulum. Sedangkan jadwal tidak baik karena kerusakan.
latihan khusus diluar jam sekolah diatur oleh
Daftar Pustaka
guru olahraga. Dalam hal peminjaman dan
Agus S. Suryobroto. (2004) Sarana dan
pengembalian sudah terdapat buku catatan
Prasarana Pendidikan Jasmani. Yogyakarta:
peminjaman yang dikelola oleh guru
FIK UNY.
olahraga yang bersangkutan.
B. Suryosubroto. (2004). Manajemen Pendidikan
5. Penghapusan sarana dan prasarana sudah
di Sekolah. Jakarta, PT Asdi Mahasatya.
sesuai prosedur yang ada, yaitu pencatatan
Barnawi dan M. Arifin. (2012). Manajemen
barang yang akan dihapus, kemudian dari
Sarana dan Prasarana Sekolah.
sekolah mengajukan penghapusan ke pihak
Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.
dinas terkait. Apabila sudah mendapat
Harsuki. (2003). Perkembangan Olahraga
persetujuan, nantinya dari dinas akan
Terkini. Jakarta: PT Raja Grafindo
mengambil beberapa saran dan prasarana
Persada.
yang akan dihapus untuk dilakukan
Ibrahim Bafadal. (2008). Manajemen
penghapusan sesuai dengan prosedur yang
Perlengkapan Sekolah Teori dan
ada. Apabila terdapat beberapa barang yang
Aplikasinya. Jakarta, PT Bumi Aksara.
tidak diambil oleh dinas, maka sekolah akan
Mikanda. (2014). Buku Super Olahraga Lengkap.
melakukan penghapusan sendiri dengan cara
Jakarta: Dunia Cerdas.
dimusnahkan. Seluruh proses penghapusan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
tercatat dalam laporan atau berita acara.
Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar
Saran Sarana dan Prasarana Untuk SD/MI,
1. Sekolah sebaiknya menambah tenaga SMP/MTs, dan SMA/MA. Diunduh pada
pengelola untuk menjadi tenaga administrasi tanggal 26 Juli 2018 dari
khusus pengelolaan sarana dan prasarana http://www.vervalsp.data.kemdikbud.go.id
75 Manajemen Sarana dan Prasarana.. (Lukman Yuli Saputro)

Soepartono. (2000). Sarana dan Prasarana Wasidin. (2011). Ketersediaan Sarana dan
Olahraga. Jakarta: Departemen Prasarana Pendidikan Jasmani
Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan Peraturan Menteri
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan 2007 di Sekolah Dasar Negeri Se-
R&D. Bandung: Alfabeta. Kecamatan Kembaran Kabupaten
Banyumas. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY

Anda mungkin juga menyukai