Anda di halaman 1dari 14

UNGKAPAN KESETIAAN MELALUI TIPE DRAMATIK PADA

KARYA TARI “SATYA LAMBARI”


Oleh:
MAHARANI DHINDA GANES WAHYUNINGTYAS
15020134096
maharanidhinda03@gmail.com
Drs. Peni Puspito, M.Hum
Program Studi Pendidikan Sendratasik
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak

Pada karya dengan judul Satya Lambari, penulis sekaligus koreografer


memunculkan sebuah koreografi dengan variabel isi yang terinspirasi dari kisah kesetiaan
Gandari. Koreografer tertarik karena pada zaman sekarang sudah hampir tidak ada hal
seperti itu dilakukan oleh masyarakat umum sehingga koreografer merasakan hal baru
untuk dapat mengeksplorasi gerak yang mempunyai makna kesetiaan. Konsep ini
divisualisasikan dengan tipe tari dramatik. Teori yang digunakan antara lain teori
ungkapan, kesetiaan, tipe dramatik dan teori koreografi. Metode penciptaan karya tari ini
menggunakan pendekatan kontruksi oleh Jacquiline Smith yang melalui beberapa proses
yaitu eksplorasi, komposisi, improvisasi dan evaluasi.
Karya tari Satya Lambari ini mempunyai sebuah rancangan kekaryaan untuk
melangkah pada proses studio. Tema yang dipilih yaitu kesetiaan dengan judul karya
Satya Lambari yang berarti sebuah kesetiaan yang tulus dari Dewi gandari. Mode
penyajiannya diungkapkan secara simbolis representatif. Koreografer menggunakan gaya
Jawa Timuran etnis Mataram dengan iringan musik pentatonis laras pelog dan diatonis
yang digabungkan. Sesuai dengan bentuk pertunjukannya yaitu dramatik, koreografer
memilih panggung prosenium sebagai arena pertunjukan dengan tata lampu yang sudah
disesuaikan. Pendukung lainnya seperti tata rias dan busana tari Satya Lambari ini
menggunakan pendekatan pertunjukan tradisi. Karya tari Satya Lambari ini juga
menggunakan properti berupa rambut panjang yang dibuat dari benang wol berwarna
hitam dikepang. Penggunaan properti tersebut digunakan sebagai penutup mata penari
sebagai simbol kesetiaan Dewi Gandari.
Dengan variabel isi dan bentuk, karya tari Satya Lambari ini ditemukan simpulan
simpulan yang didapat dari isi kesetiaan adalah sebuah makna tentang proses bertahan yang
disimbolkan dengan menjaga keseimbangan yang ditimbulkan dengan gaya gravitasi bumi serta
konsentrasi penari dalam bergerak akan lebih diperhatikan karena kondisi penari dalam
keaadaan mata tertutup. Selain itu, simbol gerak menutup mata adalah salah satu bentuk
visualisasi kesetiaan Dewi Gandari. Tipe tari dramatik juga ditemukan simpulan yaitu dengan
adanya dinamika suasana serta klimaks dapat memperlihatkan alur dramatik yang disampaikan.
Kata kunci: Ungkapan, Kesetian, Dramatik, Satya Lambari

Abstract

In the work entitled Satya Lambari, the writer and choreographer brought up
a choreography with content variables inspired by the story of Gandari's loyalty.
Choreographers are interested because nowadays almost nothing like that is done
by the general public so the choreographers feel new things to be able to explore
movements that have meaning of loyalty. This concept is visualized by dramatic
dance types. The theories used include the theory of expression, loyalty, dramatic
type and choreographic theory. The method of creating this dance works using the

1
construction approach by Jacquiline Smith who through several processes, namely
exploration, composition, improvisation and evaluation.

This Satya Lambari dance work has a work plan to step in the studio
process. The chosen theme is loyalty with the title of Satya Lambari's work which
means a sincere loyalty from Dewi Gandari. The mode of presentation is expressed
symbolically representative. Choreographers use the East Javanese style of ethnic
Mataram with accompaniment of pentatonic tunes of pelog and diatonic combined.
In accordance with the dramatic form of the show, the choreographer chose the
prosenium stage as the arena for the show with an adjusted lighting system. Other
supporters such as Satya Lambari's make-up and dance dress use a traditional
performance approach. This Satya Lambari dance work also uses properties in the
form of long hair made from black wool yarn braided. The use of the property is
used as a dancer's eye patch as a symbol of the loyalty of Dewi Gandari.

With the content and form variables, this Satya Lambari dance work found
conclusions obtained from the content of loyalty is a meaning about the survival
process symbolized by maintaining the balance caused by the earth's gravitational
force and the concentration of dancers in motion will be more attention due to the
condition of the dancers in the eyes closed. Besides that, the symbol of closing eyes
is one form of visualization of Dewi Gandari's loyalty. Dramatic dance types also
found conclusions, namely with the dynamics of the atmosphere and climax can
show the dramatic flow delivered.

Keywords: Expressions, Loneliness, Dramatics, Satya Lambari

PENDAHULUAN hadiah bagi Raja Pandu, tetapi karena rasa


hormat Raja Pandu pada kakaknya yaitu raja
Di Indonesia cerita Ramayana dan
Destrarastra akhirnya Gandari dihadiahkan
Mahabharata sama-sama berkembang dalam
pada Raja Destrarastra yang belum
pewayangan, namun cerita Mahabharata
mempunyai istri dan dinobatkan sebagai Ratu
disajikan secara detailoleh para budayawan
di Hastinapura.
dan para seniman melalui sebuah karya.
Mahabharata merupakan kisah legendaris yang Meskipun Gandari marah dan kecewa
tersebar hingga ke Indonesia dan berkembang karena tidak mendapatkan sesuai dengan
dari migrasi penduduk India Selatan ke keinginannya Gandari pun pasrah untuk
Indonesia berabad-abad yang lalu. Semakin menerima takdirnya. Sejak saat itulah Gandari
seseorang mendalami kisah Mahabharata, memutuskan untuk menutup matanya dengan
semakin seseorang dapat memahami bahwa secarik kain dan bersumpah untuk hidup
perempuan-perempuan dalam kisah ini dalam kegelapan sebagaimana yang dialami
memegang peranan penting dan memiliki suaminya. Keadaan seperti itu tidak membuat
keberanian serta kelebihan yang tidak dimiliki Gandari terpuruk dan menyerah dalam
perempuan lain. Salah satu tokoh wanita yang mendampingi suaminya.
koreografer gunakan sebagai rangsangan Penjabaran di atas dapat dianalisis
awalyaitu Gandari. bahwa Gandari merupakan sosok yang penuh
Kisah Gandari merupakan suatu kesetiaan terhadap suami dan perjuangan
fenomena penting, unik dan menarik yang dalam mengasuh seratus anak-anaknya.
menjadikan koreografer ingin mengangkatnya Sosok wanita sekaligus ibu bernama
untuk dijadikan konsep dan tema sebuah karya Gandari ini menjadi salah satu contohbagi
tari. Gandari adalah sosok perempuan dalam masyarakat umum khususnya wanita bahwa
kisah Mahabharata yang merasa kecewa dan perannya tidak dianggap sebagai sosok yang
marah karena seharusnya Gandari menjadi

2
lemah namun perjuangannya patut untuk Berkaitan dengan isi karya tari ini, koreografer
dihargai. Gandari yang berusaha menjaga menciptakannya karena dengan melihat
kesetiaan, menemani disaat suka dan duka, perubahan zaman tentang sebuah kesetiaan
dan rela menjalankan kewajibannya sebagai seseorang yang sekarang tidak begitu
seorang istri dan ibu bagi seratus anak- difikirkan.Namun, dengan adanya karya tari
anaknya sekalipun memutuskan menutup ini diharapkan bisa menjadi panutan bagi
matanya agar apa yang dirasakan suaminya masyarakat tentang sebuah kesetiaan yang
juga bisa dirasakan olehnya. Keputusannya tulus dan menjadi sesuatu yang penting dalam
untuk menutup mata, semata-mata bentuk rasa sebuah hubugan apapun.
marah dan kecewanya namun itu semua adalah FOKUS KARYA
bentuk kesetiaanya juga pada suaminya yang
menjadi satu contoh bahwa tidak ada wanita Variabel isi dari karya ini tentang
dengan perasaan setia seperti Dewi Gandari. sebuah kesetiaan yang dilakukan seorang
wanita yang bernama Gandari selama
Kesetiaan atau setia berarti hidupnya yang memutuskan untuk menutup
mempertahankan hubungan yang telah dirintis matanya dan bersumpah untuk hidup dalam
itu, baik secara ideal maupun secara real kegelapan sebagaimana yang dialami
(Darmawijaya, 1989: 24). Kesetiaan biasa suaminya. Dalam karya ini koreografer
disandingkan dengan bertahan, ketaatan, menggunakan tipe tari dramatik yang akan
kepatuhan, rasa ingin menjaga dengan sebaik- menonjolkan suasana dan desain-desain
baiknya,rasa tidak ingin mengecewakan hati dramatik. Dalam kualitas gerak yang meliputi
pasangan atau menjaga perasaan seseorang. eksplorasi dari hasil gerak-gerak
Dalam fenomena ini sosok Gandari keseimbangan tubuh yang disebabkanoleh
menjadi satu tokoh yang mendasari kegelapan yang dirasakan oleh penari ketika
terbentuknya sebuah koreografi dengan tipe dalam kondisi menutup mata atau kebutaan
tari dramatik yang menonjolkan suasana dan dan dipengaruhi oleh gravitasi bumi,
desain-desain dramatik,yaitu salah satunya koreografer dan penari melakukan eksplorasi
menggunakan teknik gerak yang meliputi yang cukup memakan waktu lama. Selain itu
eksplorasi dari hasil gerak-gerak penari akan belajar untuk mengontrol emosi
keseimbangan tubuh yang disebabkanoleh karena secara tidak langsung konsentrasi gerak
kegelapan yang dirasakan oleh penari ketika penari akandipengaruhi oleh keadaan mata
dalam kondisi menutup mata atau kebutaan yang tertutup. Properti penutup mata
dan dipengaruhi oleh gravitasi bumi. digunakan sebagai identitas Dewi Gandari
yang berciri khas dengan penutup matanya
Dalam fenomena bentuk dramatik ini
selain itu properti tersebut menyimbolkan rasa
suasana menjadi satu kekuatan yang tidak
setia yang begitu kuat dalam diri Dewi
menggelarkan sebuah cerita seorang Gandari,
Gandari pada takdir yang didapatnya.
melainkan suasana yang diciptakan diisi
dengan simbol-simbol dan makna kesetiaan KAJIAN TEORI
seorang Gandari. Koreografer tertarik 1. TeoriUngkapan
menciptakan karya tari dengan berjudul Satya
Lambari karena isinya mengungkapkan Teori ungkapan atau ekspresi bertumpu
sebuah kesetiaan Dewi Gandari yang jarang pada seni adalah ungkapan perasaan manusia
dibahas oleh masyarakat umum sehingga oleh Leo Tolstoy (1826-1910). Seni adalah
koreografer merasakan hal baru untuk dapat membangun, mengungkapkan perasaan yang
mengeksplorasi gerak yang mempunyai makna dialami sehingga tergugah perasaan yang
kesetiaan. Koreografer juga tertarik pada tipe didalamnya terdapat kesan-kesan. Teori
tari dramatik karena tipe ini sangat sederhana. ungkapan atau ekspresi menyatakan bahwa
seni dapat dirumuskan sebagai kegiatan

3
mengungkapkan perasaan dan kesan-kesan maksud dari bentuk tari dapat tercapai.
imajinatif penciptanya. Menurut Y. Sumandiyo Hadi (2003:30)
klimaks menggambarkan titik puncak
2. TeoriKesetiaan
dramatik dari suatu tema cerita yang disajikan.
Menurut St Darmawijaya (1989: 23) Dalam menentukan klimaks, seorang
kesetiaan adalah nilai yang muncul dari koreografer harus mempertimbangkan dan
hubungan antar pribadi: murid dan guru, istri memilih sebuah bagian dari komposisinya
dan suami.Ungkapan kesetiaan disini yang menonjolkan makna secara lebih.
menggambarkan kesetiaan Dewi Gandari yang Klimaks dapat dicapai dengan mempercepat
selama hidupnya memutuskan untuk menutup tempo, memperluas jangkauan gerak,
matanya dan bersumpah untuk hidup dalam menambah jumlah penari, menambah
kegelapan sebagaimana yang dialami dinamika gerakan atau dapat pula dengan
suaminya. menahan gerakan-gerakan secara serentak
Dalam karya ini menggunakan rambut sehingga sesaat timbul ketegangan yang
yang menyimbolkan mahkota seorang wanita maksimal (Murgiyanto, 1983:15). Dengan
dansimbol kesetiaan seorang Gandari. Properti adanya sub-sub cerita yang disampaikan maka
tersebut digunakan untuk menutup mata penari karya tari Satya Lambari ini menggunakan
danmenggambarkan Gandari yang harus desain kerucut tunggal dengan klimaks yang
menerima takdir dengan penuh rasa kecewa. berada pada bagian akhir.
Kegelapan akibat properti tersebut 4. Teori Koreografi
mempengaruhi kualitas gerak yang meliputi
Istilah koreografi berasal dari kata Yunani
eksplorasi hasil gerak keseimbangan tubuh dan
choreia yang berarti tari massal atau
dirasakan oleh penari ketika dalam kondisi
kelompok; dan kata grapho yang berarti
menutup mata atau kebutaan serta dipengaruhi
catatan(Hadi, 2007:23). Dalam koreografi
oleh gravitasi bumi.
kelompok di antara para penari harus ada
3. Teori Tari Dramatik kerjasama, saling ketergantungan atau terkait
Tipe tari dramatik adalah sajian yang satu sama lain. (Hadi, 2003:1).Sal Murgiyanto
memusatkan perhatian pada suatu kejadian dan menyatakan bahwa koreografi berasal dari
suasana yang tidak menggelarkan cerita. bahasa Inggris “Choreography”. Secara
Menurut Jacquiline Smith (1985:23), harfiah, koreografi berarti penulisan dari
penguatan suasanadilakukan dengan sebuah tarian kelompok. Akan tetapi, dalam
memberikan dinamika-dinamika untuk dunia tari koreografi lebih diartikan sebagai
membentuk suasana dari yang terkecil hingga pengetahuan penyusunan tari atau hasil
ke terbesar. Sehingga jika dilihat dari alur susunan tari, sedangkan seniman
dinamika untuk membentuk suasana, maka ataupenyusunnya dikenal dengan nama
digambarkan oleh Jacquiline Smith dengan koreografer, atau disebut pula penata
desain kerucut. tari.(Murgiyanto,1983:3)

Desain kerucut terbagi menjadi dua yaitu Dalam menciptakan sebuah komposisi
kerucut tunggal dan kerucut ganda. Apabila tari dalam karya tari “Satya Lambari” harus
dilihat dari per adegan yang membangun berlandaskan pada elemen-elemen tari dan
suasana dari pertama hingga adegan ke tiga metode penciptaanserta penggabungan elemen
dengan dinamika sebagai konflik yang yang harus dipraktikan. Dapat disimpulkan
menjadi puncak tertingginya. Maka desain alur bahwa istilah koreografi adalahproses
dramatik yang digunakan kerucut ganda pemilihan, penataan dan pengaturan dalam
(Smith, 1985:27). Dalam tipe tari dramatik menciptakan gerak sehingga menjadi sebuah
sangat erat hubungannya dengan klimaks agar karya tari serta menciptakan manusia kreatif

4
dan berani dalam segala resiko proses METODE PENCIPTAAN
pencarian gerak baru sertaide dari sikap baru,
1. PendekatanPenelitian
pandangan baru, konsep baru yang belum ada
sebelumnya, pernyataan baru mengenai Pendekatan pada penciptaan karya tari
manusia kreatif ini dalam dunia tari yang “Satya Lambari” menggunakan metode
sering dikenal dengan sebutan koreografer. Sal kontruksi tari. Dalam proses pembuatan
Murgiyanto mengatakan bahwa terdapat penciptaan tari menurut Jaqcueline Smith
beberapa prinsip bentuk seni yaitu: susunan atau langkah-langkah metode
penciptaan melalui metode kontruksi I mulai
a. Urutan (Sequence)
dari Rangsang awal (bagi koreografer
Squence merupakan sebuah penempatan rangsang awal dapat berupa auditif, visual,
bagian secara kronologis, sehingga setiap gagasan, rabaan atau kinestetik); penentuan
bagian pada karya tari saling terjalin dan tipetari; dan penentuan mode penyajian
membentuk sebuah urutan yang memiliki (simbolis), kemudian melalui proses eksplorasi
makna. Dalam sebuah komposisi, (gerak) yang kemudian menjadi serangkaian
penyusunan gerak harus sedemikian rupa motif dalam gerak (Smith, 1985:20).
sehingga setiap gerakan merupakan
Terkait pada pembahasan ide garapam
perkembangan yang wajar dari gerak yang
koreografer, dapat dijelaskan bahwa titik
sudah mendahuluinya. Dengan demikian,
tolaknya berawal dari fenomena kesetian Dewi
akan terasa adanya kesinambungan yang
Gandari dalam cerita pewayangan
membentuk kesatuan yang utuh.
Mahabharata. Secara koreografi, koreografer
(Murgiyanto, 1983:14).
memperlebar wilayah eksplorasi ungkapan
b. Repetisi kesetiaan tersebut yang awalnya hanya sebuah
perasaan setia Dewi Gandari. Dalam garapan
Pengulangan dapat membantu
penata kesetiaan Dewi Gandari dibentuk
menggarisbawahi maksud atau tema yang
melalui properti dan tubuh.
hendak disampaikan melalui gerak yang
dilakukan lebih dari satu kali. Menurut Y. 2. RencanaKekaryaan
Sumandiyo Hadi (2014:43)mengatakan a. Tema
bahwa pengulangan digunakan dalam
Menurut Sal Murgiyanto (1983: 47)
membentuk gerak tari tidak hanya sebagai
tema tari lahir secara spontan dari
suatu cara penyampaian ide, tetapi juga
pengalaman total seorang penata tari, yang
sebagai salah satu metode dalam
kemudian harus diteliti secara cermat
memastikan para penikmat berkesempatan
kemungkinannya untuk diungkapkan dalam
untuk menangkap dan menyerap bentuk
gerak dan kecocokannya dengan keputusan.
gerak yang hendak ditonjolkan.
Dalam karya tari ini, koreografer
c. Transisi
menggunakan tema kesetiaan. Kesetiaan
Setiap bagian-bagian pada sebuah diartikan sebagai proses bertahan dan
komposisi tari dapat digabungkan agar lebih berpegang teguh dalam diri manusia
tertata secara harmonis. Sebuah karya tari terhadap sesuatu. Koreografer memilih tema
memilii kesatuan pada bagian yang tersebut dikarenakan adanya pelajaran dalam
berlawanan atau berbeda, maka dari itu pada kehidupan yakni kesetiaan dalam kehidupan,
setiap bagian harus saling dihubungkan bahwa setiap permasalahan yang tengah
dengan tujuan untuk mempersatukan antara dihadapi harus bisa terselesaikan dengan
gerakan satu dengan gerakan yang lain atau proses bertahan seseorang terhadap sesuatu,
bagian satu dengan bagian yang lain serta ada suatu pengorbanan yang memang
sehingga tidak terkesan terputus.

5
harus dilakukan untuk mengambil satu kerucut tunggal bentuk dramatik. Desain
keputusan. kerucut tunggal, klimaks harus tercapai
setelah mengalami pencapaian harus segera
b. JuduldanSinopsis
menyelesaikan garapan. (Sudarsono,
Menurut Sal Murgiyanto (1983: 47) 2006:48)
tema tari lahir secara spontan dari Dimulai dari intro menuju ke adegan
pengalaman total seorang penata tari, yang pertama yaitu penggambaran Dewi Gandari,
kemudian harus diteliti secara cermat lalu sedikit mengalami penanjakan namun
kemungkinan – kemungkinannya untuk tidak terlalu signifikan, memasuki adegan
diungkapkan dalam gerak dan kecocokannya kedua yaitu penggambaran kesetiaan Dewi
dengan keputusan.Dalam karya tari ini, Gandari, bergerak pada adegan ketiga
koreografer menggunakan tema kesetiaan. dengan penanjakan yang dignifikan atau
Kesetiaan diartikan sebagai proses bertahan klimaks yaitu tentang makna kesetiaan Dewi
dan berpegang teguh dalam diri manusia Gandari, selanjutnya memasuki adegan
terhadap sesuatu. Koreografer memilih tema keempat yaitu penurunan mengenai sebuah
tersebut dikarenakan adanya pelajaran dalam hasil dari proses bertahan yang kuat pada
kehidupan yakni kesetiaan dalam kehidupan, makna kesetiaan.
bahwa setiap permasalahan yang tengah d. Mode Penyajian
dihadapi harus bisa terselesaikan dengan
Menurut Jacqueline smith yang
proses bertahan seseorang terhadap sesuatu,
diterjemahkan oleh Ben Suharto mode
serta ada suatu pengorbanan yang memang
penyajian atau jenis karya terbagi menjadi 2
harus dilakukan untuk mengambil satu
yaitu representatif dan simbolis (Suharto,
keputusan.
1985:29). Karya tari Satya Lambari
Sinopsiskaryatariini: Cintalah yang menggunakan mode penyajian yang
membuat diri ini sanggup untuk sesekali dan diungkapkan secara simbolis representatif
terus bertahan. Aku tak ingin menangis, jika yang artinya mengungkapkan gerak dalam
yang terlihat tak bisa dilihat dan yang tari dengan menggunakan simbol – simbol
terdengar tak bisa kudengar. Aku bersumpah atau menambahkan gambaran lain mengenai
dengan kesetiaanku padanya, bahwa sesuatu melalui gerak-gerak yang unik dan
penderitaannya juga penderitaanku. Aku tak tidak nyataserta pengungkapan secara persis
pernah peduli atas semua tuduhan tentang seperti kehidupan nyata. Karya tari ini
cinta, karena kesetiaanlah maka jinak mata disajikan dalam gerak-gerak simbol sebagai
jinak hati. Pengorbanan mata ini adalah penguatan suasana yang ingin diciptakan
sebuah janji, janji atas kesetiaanku padanya pada setiap adegan dan gerak wantah sebagai
c. Tipe Tari kemurnian untuk menciptakan adegan.
Koreografer telah menentukan tipe tari e. TeknikGerak
dalam karya tari “Satya Lambari” ini dengan
Dalam karya tari “Satya Lambari” ini
jenis tipe tari dramatik, tipe ini digunakan
teknik gerak yang digunakan yaitu teknik
karena dianggap sesuai dengan konsep yang
gerak dengan mata tertutup yang berkaitan
telah dijadikan sebagai fokus utamanya.
dengan keseimbangan badan.Penari harus
Artinya penggarapan karya tari ini tidak
berusaha menyeimbangkan badannya untuk
terlalu menampakan tokoh dan alur cerita
bergerak secara stabil dan mengandalkan
yang begitu rinci. Koreografer hanya
perasaan untuk menentukan arah. Teknik ini
mengambil simbol-simbol Dewi Gandari
dilakukan dengan cara melatih penari
serta kesetiaannya yang menciptakan
sesering mungkin untuk mengasah
suasana dan menjadi kekuatan dalam karya
perasaannya dalam melakukan gerak
ini. Karya tari ini menggunakan desain

6
tari.Selain itu, eksplorasi teba juga menjadi penggambaran satu tokoh wanita.
salah satu teknik untuk menstimulus Koreografer menggunakan penari wanita
terciptanya komposisi karena rasa mampu karena karya tari ini menggambarkan
menggerakan koreografer untuk menciptakan seorang tokoh wanita serta ada beberapa
gerak sesuai dengan kepentingan ide garap. adegan yang mengutamakan keluwesan
Eksplorasi teba pada karya tari ini, terletak wanita pada konteksnya, sehingga
pada properti berbentuk rambut panjang koreografer menilai bahwa perempuan lebih
yang digunakan sebagai alat penutup mata luwes dalam bergerak dan lebih mampu
sebagai simbol Dewi Gandari. menjelaskan variabel isi pada karya tari ini.
f. Gaya h. Tata Teknik Pentas
Gaya merupakan ciri khas yang Tata teknik pentas karya ini
ditimbulkan oleh karakter jati diri seseorang. menggunakan panggung procenium sebagai
Gaya dalam tari merupakan ciri khas dari stage pertunjukan dengantata lampu
koreografer. Gaya tari dibagi menjadi dua ataulighting yang disesuaikan, guna
sifat yaitu komunal dan individual. Kualitas mendukung suasana pada beberapa adegan.
gerak atau bagaimana cara mengekspresikan Selain itu, ada pula setting yang
gerak dapat ditentukan oleh beberapa faktor memilikiprinsippenunjang suasana pada
antara lain, tipe tubuh, nilai budaya, karya tari, sehingga hal ini membantu
kebiasaan, dan lain sebagainya, sehingga menebalkan makna pada karya tari ini
koreografer menggunakan ciri khas (Turner, 1971:112).Penggunaan setting
ketubuhan dengan gaya Jawa Timuran etnis berupa dry iceatau asap buatan juga
Mataramwilayah Surakarta yang terkenal diperlukan untuk memperindah pada karya
halus, dan mempunyai pakem pada bentuk tari ini.
geraknya. Berdasarkan pengalaman empiris,
i. Iringan
koreografermengembangkan dengan gerak
yang bersifat atraktif untuk mendukung Iringan dalam karya tari “Satya
penggambaran suasana. Hal tersebut Lambari” menggunakan iringan musik hidup
dilakukan guna memunculkan rasa yaitu beberapa alat musik diatonis dan
originalitas pada gaya yang diciptakan oleh pentatonis yang disatukan. Alasan
koreografer. koreografer memilih alat musik diatonis dan
pentatonis karena penggabungan dua jenis
g. Pemaindan instrument
musik tersebut dapat menimbulkan bunyi
Pemain atau penari yang digunakan serta alunan musik untuk mendukung
pada karya tari “Satya Lambari” ini terdiri suasana yang ada pada garapan karya tari ini
dari tujuh penari wanita yang mempunyai agar lebih kuat dan jelas. Lantunan lagu atau
tekad untuk berproses, loyal waktu dan biasa disebut sindenan pada karya tari ini
tenaga serta kebutuhan lain yang siap diolah. menggunakan lagu ciptaan baru untuk
Penggunaan dalam jumlah tujuh penari menguatkan maksud dan suasana.
wanita berkaitan dengan kebutuhan
j. Tata Rias danBusana
panggung prosenium, artistik dan
memudahkan koreografer untuk menyusun Tata rias penari dalam karya tari “Satya
komposisi menjadi bentuk-bentuk kecil dan Lambari” menggunakan pendekatan
besar, sehingga menjadi pusat perhatian serta pertunjukan tradisi. Rias wajah yang
mudah untuk mewujudkan pola lantai yang digunakan yaitu rias cantik dan tajam,
menarik dengan sifat asimetris (tidak artinya dalam penggunaan warna eye
seimbang). Selain itu tujuh penari wanita shadow, blush on, maupun lipstick
juga dirasa cukup karena hanya sebagai menggunakan warna-warna yang sedikit

7
gelap agar memberi kesan tajam ketika dan mengumpulkan berbagai data dan
terlihat dari sisi penonton namun tetap cantik narasumber, mengamati, merefleksikan
sebagai gambaran seorangDewi Gandari. pengalaman empiris.
Tata rambut akan diberi sedikit hiasan yang
Eksplorasisumberterjadipadasaatkoreogr
cukup menggambarkan putri raja dan
afer mendapatkan sumber cerita melalui film
menggunakan rambut cemol sederhana
dan buku yang menceritakan tentang cerita
sertaditutupi rambut panjang yang nantinya
Mahabharata. Koreografer juga mencoba
digunakan sebagai properti tari.
untuk melakukan observasi pada orang-orang
Tata busana yang dipakai yakni yang mengalami kebutaan. Observasi
bernuansa warna putih guna menggambarkan tersebut membantu koreografer untuk
kesucian Gandari dengan kombinasi corak menciptakan sebuah gerak dan cara orang
merah tua dan hitam yang menggambarkan buta dalam mempertahankan
kesetiaan Gandari melalui suatu hidupnya.Sedangkaneksplorasigerakterjadisa
pengorbanan. Selain itu busana yang atkoreografer mencoba untuk melakukan
digunakan terbuat dari bahan kain serta pencarian motif gerak yang sesuai dengan
didesign sederhana namun tetap terlihat motivasisehingga penonton mampu
menarik agar penari merasa nyaman dan tertangkap maksud tujuan penata.
totalitas dalam bergerak.
Penata melakukan eksplorasi dari gerak-
3. Proses Penciptaaan gerak yang menggambarkan arti sebuah
a. RangsangAwal kesetiaan yaitu dengan simbol mata tertutup
yang dialami penari. Proses eksplorasi ini
Rangsang awal merupakan sesuatu yang
dilakukan bersama dengan penari sesering
dapat membangkitkan fikir, atau semangat,
mungkin agar mampu meresapi dan
atau mendorong kegiatan (Smith, Jacquline.
memahami keinginan penata dalam
1985: 20). Koreografer mendapatkan
menyampaikan pesan di dalamnya. Maka
rangsang awal melalui visualisasi dengan
dari itu diperlukan keseriusan dan
melihat film serta melihat gerak murni dari
konsentrasi dalam berproses atau kerja
orang yang mengalami kebutaan sehingga
studio.
muncul rangsang idesional dengan membaca
buku tentang cerita Mahabharata secara c. Improvisasi
keseluruhan.Pada saat koreografer
Improvisasi dilakukanoleh penata dan
menyaksikan pertunjukan wayang orang,
penari sesuai dengan kemampuan yaitu
dari situlah muncul ide yang ingin
dengan membebaskan penari meluapkan
diwujudkan oleh koreografer untuk
emosinya melalui gerak pada adegan tertentu
menciptakan sebuah karya tari yang
namun tetap pada isi yang akan disampaikan.
mengangkat tentang kesetiaan Dewi Gandari.
Proses ini dapat dilakukan pada saat
b. Eksplorasi pertunjukan tari sedang berlangsung. Selain
itu proses ini dilakukan dalam proses latihan
Eksplorasi disebut juga penjelajahan,
yaitu dengan menggabungkan motif gerak
pencarian adalah tindakan mencari atau
yng sudah dibuat, sehingga gerak – gerak
melakukan perjalanan dengan tujuan
yang telah digabung tidak terkesan monotan
menemukan sesuatu. Ide dan gagasan
dan memiliki dinamika. Proses ini sangat
tersebut dapat di eksplorasi
dibutuhkan ketika penari maupun penata
setelahmelakukan suatu proses observasi.
mampu menentukan transisi, ekspresi atau
Biasanya gagasan atau ide muncul setelah
rasa sehingga terbentuklah gerak yang
koreografer melakukan suatu observasi untuk
dinamis.
menentukan ide garap yang ingin di ambil.
Dalam bereksplorasi koreografer mencari d. Komposisi

8
Pada karya tari Satya Lambari ini kacau, bingung dan bimbang dengan
komposisi atau susunannya terdiri dari empat keputusannya dengan suasana kacau dan
adegan yakni, adegan satu introduksi, adegan durasi½menit. Padamotivasiini, gerak dibuat
dua yaitu penggambaran Dewi Gandari, kacau, dan improve agar lebih mendukung
adegan tiga yaitu makna kesetiaan, dan suasana. pada bagian ini penari melepas
adegan empat yaitu penggambaran kesetiaan penutup mata dengan seketika.
yang abadi. Hasil pencarian komposisi
c. Kedua
tersebut dapat tercapai dengan adanya alur
dan struktur yang sudah dirancang. Sehingga Bagiankeduamerupakanpenggambaran
sususan adegan dapat tersusun sesuai dengan Gandari sebagai putri yang bahagia ketika
gerak yang diciptakan. akan mendapatsuami yang diidamkan,
dengansuasanabahagiasertasemangatdandura
e. Evaluasi
si 1½menit. Pada adegan ini ada penurunan
Evaluasi dilakukan ketika penggarapan suasana untuk mengantarkan pada bagian
karya tari sudah mencapai 25% yaitu tentang kedua, penari sudah tidak menggunakan
bentuk gerak dan isi pada bagian awal karya penutup mata. Gerak yang digunakan lebih
tari. Pada tahap ini koreografer akan berdinamika berupa jogetan. Penggambaran
menampilkan atau mempresentasikan kebahagiaan dilakukan oleh semua penari
dihadapan orang lain seperti dosen dengan gerak rampak serta beberapa gerak
pembimbing untuk meresapi maksud yang yang dipecah.
diutarakan koreografer dan memberi
d. Ketiga
masukan serta kritik membangun dalam
penyempurnaan garapan karya tari ini.Tahap Bagianketigamerupakanpenggambarand
evaluasi ini dipresentasikan pada dosen arikegelisahan Gandari mendapat suami yang
pembimbing dan penguji untuk mendapat tidak sesuai dengan keinginannya dengan
masukan agar lebih baik dalam proses suasana gelisahsedihdandurasi 1 menit.
penggarapan karya ini. Penurunan suasana dengan gerak yang
digunakan lebih fokus pada satu penari untuk
DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN
mendukung maksud yang akan disampaikan.
PENCIPTAAN KARYA
e. Keempat/Klimaks
Deskripsi
1. Alurcerita/Skenario Padabagianinienggambarkan kemarahan
a. Introduksi Gandari yang kecewa dengan takdir yang
Bagianintroduksimerupakanpengantarun didapatnya dengan suasana tegang serta
tukmasukkebagianawal, memuncak dan durasi 1,5 menit. Pada
dengansuasanasemangatdandurasi½menit. adeganiniada peningkatan suasana dengan
Padabagianini gerak dibuat sigrak, pada gerak bertempo cepat dan ruang yang lebar,
bagian akhir melepas gelungan rambut. dilakukan secara bersama dan level yang
b. Awal berbeda.

Bagianawalmerupakan penggambaran f. Antiklimaks


Gandari sebagai sebagai ratu, dengan Antiklimaks menggambarkan akhir dari
suasana agung dan durasi 1,5 menit. Pada keputusan Gandari yaitu ia akan menutup
bagian ini difokuskan pada satu penari di mata untuk selamanya dan setia pada takdir
tengah. Gerak yang memperlihatkan yang didapatnya dengan suasana tenang haru
seorangwanita sedang merias diri dan dan durasi 1 menit. Pada bagian ini satu
menunjukan dirinya adalah wanita yang penari menggunakan penutup mata berwarna
disegani.Kemudianmotivasiselanjutnyayaitu merah sebagai identitas Gandari.
Menggambarkan Gandari yang sedang

9
2. Ragam gerak
Mahkota Alis cantik
Dalam karya tari “Satya Lambari”ini
memiliki beberapa ragam gerak yaitu: Sigrak
Blush on
Pambuko, laku pocong solah, jengkeng sila,
(merah
laku pocong menutup mata, ndaplang putri,
pipi)
hoyok, samparan gejuk, ngleyek penthang, sila
sembah, laku gejukan, ngleyekan, puter Eyeshadow
gejukan, ngadek sigrak, duduk jengkeng, puter Lipstik
penthang, penthangan jingket, rampak silih,
ukel encot, trisik, astaran, cokot rambut,
kibasan, laku pocong glimpang, lungguh
penthang, laku lungguh, rangge, tanjak
penthang, puter ndaplang, selut penthang Gambar 1 : Tata rias tari Satya Lambari
tanjak, dan sigrak rampak tanjak.
3. Pola lantai Tata rias pada karya Satya Lambari
menggunakan alat dan bahan antara lain kuas
Secara umum pola lantai pada tari
kosmetik, spons kosmetik, alas bedak
kelompok sangat terlihat jelas dari garis yang
(foundation), bedak padat, bedak tabur, pensil
tergambar memenuhi lantai area pentas. Pada
alis coklat, eyeshadow base, eyeshadow, blush
karya tari Satya Lambari ini memiliki pola
on, eyeliner, dan lipstik.
lantai yang beragam berdasarkan adegan dan
Bagian rambut menggunakan teknik tata
maksud yang akan disampaikan.Desain pola
rambut panjang yang dibuat dari benang
lantai yang ditata rapi sedemikian rupa dengan
woldan terikat pada kepala bagian atas dengan
memiliki keberagaman baik pola lantai yang
dihiasi hiasan berbentuk mahkota yang
terpisah antara penari satu dengan penari
menjadi simbol seorang putri raja. Rambut
lainnya dimaksudkan untuk menampilkan satu
panjang dipasang dengan level tinggi untuk
fokus, pola lantai yang bergerombol dengan
memberi kesan tegas. Rambut panjang dijepit
dinamika dan tempo yang sama serta pola
dengan kuat untuk digunakan sebagai properti
lantai berhadapan sebagai wujud komunikasi
juga.
atau interaksi antar penari.
Tata busana pada karya Satya Lambari
4. Tata rias danBusana sangat berguna untuk mendukung karakter
Tata rias yang digunakan merupakan tata Gandari. Busana yang digunakan berupa
rias karakter seorang putri raja yang cantik kebaya dengan bahan transparan berwarna
jelita dengan beralaskan bedak lalu diberi hitam dengan motif kotak, kain berwarna putih
polesan warna biru muda pada mata, merah polos, kain batik, lalu pada pinggang terdapat
pada pipi, alis berwarna hitam, bulu mata tebal ikat pinggang yang di pasang agar lekuk tubuh
dan lentik, dan bibir berwarna merah merona. penari terlihat jelas. Busana pada karya ini
Dengan begitu karakter seorang Gandari dominan berwarna hitam, dan putih yang
sebagai putri raja akan tampak anggun. memiliki nuansa elegan, anggun namun
tampak tegas.

10
spesial kanan belakang dan spesial depan
Kebaya hitam
Sabuk bludru kiri berwarna kuning redup 40%, merah
motif kotak
warna hitam redup 30% pada dua titik yang berbeda.
emas g. Menggambarkan kegelisahan Gandari
Obi mendapat suami yang tidak sesuai dengan
keinginannyamenggunakanlampu warna
Jarik kuning redup 40%
Sembong
(spandex h. Menggambarkan kemarahan Gandari
(kain jarik)
putih) yang kecewa dengan takdir yang
didapatnyamenggunakanlampu kuning
terang 60% dan merah redup 40%
Gambar 2 : Tata busana tari Satya Lambari i. Menggambarkan akhir dari keputusan
5. Tata PentasdanPencahayaan Gandari yaitu ia akan menutup mata
untuk selamanya dan setia pada takdir
Pada karya tari Satya Lambari ini yang didapatnyamenggunakanlampu
menggunakan pentas berupa panggung warna putih redup 40%
procenium. Panggung procenium dibuat untuk
membatasi area pertunjukan dengan penonton. 6. IringanMusik
Pada karya Satya Lambari, penataan cahaya
yang tepat dapat membantu memberikan kesan Iringan dalam karya tari “Satya Lambari”
suasana tertentu dengan hadirnya warna-warna menggunakan iringan musik hidup yaitu
lampu yang nantinya akan ditembakkan pada beberapa alat musik diatonis dan pentatonis
titik-titik area penari gamelan laras pelog yang disatukan, berguna
bergerak.Berikuturaianpencahayaan: untuk memperkuat suasana pada setiap
adegannya agar penonton dapat lebih
a. Introduksipengantaruntukmasukkebagian memahami maksud dari koreografer. Musik
awalmneggunakanlampu general terdiri dari: kendang jawa timuran, kendang
berwarna kuning terang 80%. bem, bonang barung, slentem, alto saxophone,
b. PenggambaranGandarisebagairatumenggu trombone, flute, sintren, cuk, violin dan bass.
nakanlampu special Lantunan lagu atau biasa disebut tembang
tengahberwarnakuningkerang 60%. pada karya tari ini menggunakan lagu ciptaan
Kemudianberubahmenjadiberwarna baru untuk menguatkan suasana dengan dua
kuning terang 80%. vokal laki-laki dan perempuan.
c. Ragammenutupmatamenggunakanlampu
general warna kuning 50% dan merah 7. Properti
redup 20% Properti pada karya Satya Lambari
d. Menggambarkan Gandari yang sedang menggunakan properti rambut panjang yang
kacau, bingung dan bimbang dengan terbuat dari benang wol berwarna hitam dan
keputusannya menggunakanlampu dieksplor menjadi sebuah properti yang
general warna kuning 50% dan merah mendukung gerak serta memunculkan maksud
redup 20%. dari isi karya tari Satya Lambari. Properti ini
e. Menggambarkan Gandari sebagai putri nantinya juga akan digunakan untuk menutup
yang bahagia ketika akan mendapat suami mata penari sebagai simbol kesetiaan Gandari
yang diidam idamkan menggunakan pada suaminya.
lampu general warna kuning terang 80%.
f. Menggambarkan kegelisahan Gandari
mendapat suami yang tidak sesuai dengan
keinginannya menggunakan lampu sorot

11
Simbol
Gerak
Adeg Dewi Gandari Berdiri
Rambut putri yang sedang dengan
(benang wol) gelisah dan badan
bingung ketika meringkuh
mendapat yang
suami yang difokuskan
tidak sesuai dengan
pilihannya. satu penari.

Nutup Simbol Mulai


netra. keputusan mengguna
Gandari kan
Gambar 3: Properti Rambut menutup mata properti
untuk untuk
selamanya. menutup
Pembahasan mata.
Karya tari Satya Lambari merupakan
salah satu karya inspiratif yang berangkat dari Adeg Simbol
sebuah kisah tentang kesetiaan Gandari, putri kesetiaan
(mata Gandari kepada
pemaknaan ungkapan tersebut ditafsirkan oleh
tertutup) suaminya yang
koreografer pada kehidupan manusia yaitu buta.
untuk membuka kembali pola pikir manusia Sila Gandari yang Semua
zaman sekarang yang sangat mudah putus asa sembah sedang penari
terhadap apa yang didapatnya, serta tentang merenung menutup
perjuangan dalam mempertahankan diri dalam berdoa mata
sebuah keadaan. meratapi dengan
nasibnya properti
Pembahasan Gerak Terhadap Isi Karya rambut
Tari Satya Lambari. Gerak tari yang
Melepas Gandari yang Semua
dihadirkan dalam karya tari Satya Lambari ini
penutup benar-benar penari
berupa gerak simbolis dari penggambaran mata kecewa dengan bergerak
kesetiaan Dewi Gandari. Gerak tari ini semua takdir kacau
diciptakan melalui eksplorasi dalam proses yang dengan
latihan yang disesuaikan dengan motivasi isi. didapatnya. seketika
Dari proses tersebut muncul gerak-gerak membuka
simbol kesetiaan dengan menggunakan rambut
yang
properti berupa rambut panjang yang terbuat
menutup
dari benang wol untuk membantu memperjelas mata
makna yang akan disampaikan. Selain gerak-
gerak yang menggunakan properti, ekspresi Rampak Gandari yang Gerak
wajah yang dihadirkan juga sangat penting silih sedang bahagia dilakukan
dalam penyampaian isi di setiap adegan karya ketika akan semua
mendapat penari
tari Satya Lambari, yaitu ekspresi dari seorang suami yang dengan
Gandari yang merasa dirinya sudah berkorban diinginkannya keaadan
untuk suaminya yang buta sehingga Gandari mata tidak
ikut menutup mata agar apa yang dirasakan tertutup.
suaminya juga ikut dirasakannya
Cokot Gandari yang Satu penari
Istilah Motivasi Isi Deskripsi rambut sedang dihantui berada di

12
perasaan tengah dan Setelah terciptanya karya tari Satya
kecewanya atas dikelilingi Lambari ini, simpulan yang didapat dari isi
apa yang dengan kesetiaan adalah sebuah makna tentang proses
didapatnya. penari bertahan yang disimbolkan dengan menjaga
lainnya
dengan keseimbangan dalam keaadaan mata tertutup.
posisi level Selain itu, pemilihan gerak-gerak rampak
menggigit beserta simbol gerak menutup mata adalah
rambut salah satu bentuk visualisasi kesetiaan Dewi
pasangan. Gandari.
Bentuk dramatik juga ditemukan
Properti yang digunakan dalam karya simpulan yaitu dengan adanya dinamika
Satya Lambari berupa rambut panjang yang suasana serta klimaks dapat memperlihatkan
terbuat dari benang wol dan difungsikan alur dramatik yang disampaikan.
sebagai penutup mata serta menyimbolkan
DAFTAR RUJUKAN
identitas Gandari.
Darmawijaya, St. 1989. Kesetiaan Suatu
Tantangan. Yogyakarta: Kanisius
Hadi, Y. Sumandiyo. 2007. Kajian Tari Teks
dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher
Hadi, Y. Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek
Dasar Koreografi Kelompok: Elkaphi
Hadi, Y. Sumandiyo. 2014. Koreografi Bentuk
– Teknik – Isi. Yogyakarta: Cipta Media
Meri, La. 1986. Elemen-elemen Dasar
Komposisi Tari : Judul Asli : Dances
Composition, the basic elements.
Diterjemahkan oleh Soedarsono.
Yogyakarta: Legaligo
Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi
(pengetahuandasarkomposisitari. Jakarta:
DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan
Nuraini, Indah. 2011. Tata Rias dan Busana
Wayang Orang Gaya Surakarta.
Gambar 4: bentuk penggunan properti
Yogyakarta: Badan Penerbit ISI
rambut Yogyakarta
PENUTUP Padmodarmaya, Pramana. 1988. Tata dan
Teknik Pentas. Jakarta: Balai Pustaka
Simpulan
Smith, Jaqcuiline. 1985. Komposisi Tari
Karya tari Satya Lambari merupakan terjemahan Ben Suharto. S.
karya tari yang terinspirasi dari cerita S.T.Yogyakarta: Ikalasti Yogyakarta
Mahabharata yaitu tentang kesetiaan Gandari
Soedarsono. 2006. Tari-tarian Indonesia I.
terhadap takdirnya. Karya ini memiliki dua Jakarta: Proyek Pengembangan Media
variabel yaitu variabel bentuk dengan Kebudayaan, Departemen pendidikan dan
menggunakan konsep dramatik dan variabel isi Kebudayaan
pada bentuk ungkapan kesetiaan.

13
Tim Penyusun. 2014. Panduan Skripsi
Fakultas Bahasa dan Seni. Surabaya:
Unesa Press
Turner, J Magery. 2007. Pendekatan
Koreografi non Literal. Judul Asli : New
Dances. Diterjemahkan oleh : Y.
Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Manthili
Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai